Anda di halaman 1dari 4

ANAVA SATU ARAH

Contoh soal:
Seorang peneliti hendak mengetahui pengaruh metode pembelajaran yang diterapkan
pada 3 kelompok murid yang berbeda.
Kelompok 1 menggunakan model pembelajaran 1 (10 siswa)
Kelompok 2 menggunakan model pembelajaran 2 (10 siswa)
Kelompok 3 menggunakan model pembelajaran 3 (10 siswa). Hasil ujian menunjukkan nilai
berikut ini.
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
80 85 65
85 95 60
70 95 75
75 90 65
80 85 70
75 90 70
85 85 70
75 80 60
75 95 75
70 80 60

Pertanyaan penelitian: Apakah ada perbedaan nilai yang dihasilkan antara kelompok 1, 2, dan
3? (α = 5%).
Langkah penyelesaian:
1. Nyatakan hipotesis ujinya:
2. Menghitung nilai statistik untuk menghitung nilai statistik uji.
Klp 1 Klp 2 Klp 3 Total
X1 77,00 88,00 67,00
S12 28,889 34,444 34,444
∑Xij 770 880 670 2320
∑Xij2 59550 77750 45200 182500
ni 10 10 10 30

3. Menghitung nilai statistik yang akan digunakan untuk menyusun tabel Anava dan
menemukan Fhit.
(∑ Xij)2 (2320)2
FK = = = 179413,333
n 30

1
JKT = ∑ Xij2 – FK = 182500 - 179413,333 = 3086,667
2 2
n1 n2 n3 2
∑ Xi1 ∑ Xi2 ∑ Xi1
i=1 i=1 i=1
JKP = + + - FK
n1 n2 n3
(770)2 (880)2 (670)2
= + + - 179413,333
10 10 10

= 2206,667

JKS = JKT – JKP = 3086,667 - 2206,667 = 880


4.Menyusun tabel Anava dan menghitung Fhit

Sumber db JK KT Fhit
variasi
Perlakuan k-1 = 2 2206,667 JKP/(k-1) = 2206,667/2 = 1103,333 KTP/KTS =33,852
Sisa n-k = 27 880 JKS/(n-k) = 880/27 = 32,593
Total 29 3086,667

5. Melakukan uji Barlett:


a. Nyatakan hipotesisnya:
H0 : Varians data homogen
H1 : Varians data heterogen
b. Menghitung X2:
∑ (ni – 1)log Si2 = (10-1) log 28,889
= (10-1) log 34,444
= (10-1) log 34,444
+
= 40,8146

1 1 1
Faktor koreksi = 1 + ∑ -
3 (k-1) (ni – 1) (n – k)

1 1 1
= 1+ ∑ -
3(3-1) (ni – 1) (30-3)

1 1 1 1
∑ = + +
(ni - 1) 10 – 1 10 – 1 10 – 1
= 0,33

2
Jadi faktor koreksi = 1,04938

k
2,3026 (n-k)log S2 - ∑ (ni – 1)log Si2
i=1
X2 =
Faktor koreksi

2,3026 (30-3) log 32,593 – 40,8146


2
X =
1,04938
= 0,0872
c. Mengambil kesimpulan:
Dengan α = 5% disimpulkan X2 (5%)(k-1= 2) = 5,591 (Menggunakan tabel Chi- Quadrat.
Dengan demikian
X2 < X2 (5%)(k-1= 2). Ini berarti Ho diterima. Kesimpulannya varians data homogen.

6. Dengan menggunakan α = 5%, F(2,27)(5%) = 3,35.


Fhit > F(k-1 =2, n-k=27)(5%) . Ini berarti Ho ditolak. Kesimpulannya adalah ada perbedaan
nilai, setidaknya satu pasang µ. Pasangan µ yang mana berbeda dapat dilacak dengan uji
perbandingan berganda.

UJI PERBANDINGAN BERGANDA

Contoh soal:
Pada contoh di atas, kelompok manakah yang memiliki nilai paling tinggi?
Langkah penyelesaian:
1. Urutkan nilai rata- rata dari yang terkecil sampai yang terbesar
Urutan nilai rata- ratanya:
Kelompok 3 = 67,0
Kelompok 1 = 77,0
Kelompok 2 = 88,0
2. Bentuk matrik selisih
Kelompok 3 Kelompok 1 Kelompok 2
67 77 88
67 0 10 21
77 0 11
88 0

3. Membandingkan Kelompok 3 dengan Kelompok 1


a. Sebutkan hipotesis ujinya
Hipotesis:

3
Ho: µ3 = µ1
H1: µ3 ≠ µ1 s
b. Tetapkan beberapa nilai untuk menghitung uji statistik
α = 5%
tα/2 (db) = t0,05/2 (27) = 2,052
KTS = 32,593
n3 = 10
n1 = 10
c. Lakukan perhitungan nilai uji statistik

LSD = tα/2 (db) √ {


KTS 1
/n3 + 1/n1 }
LSD = 2,052 √ {
32,593 1
/10 + 1/10 }
LSD = 5,239
d. Proses penarikan kesimpulan
Dengan menggunakan α = 5% dapat disimpulkan

X3 – X1 > LSD

67-77 > 5,239

10 > 5,239
Ini berarti ada perbedaan nilai antara Kelompok 3 dan Kelompok 1 (Ho ditolak)
Selanjutnya perbandingan pasangan kelompok yang lain dapat dilakukan dengan
cara yang sama.

Anda mungkin juga menyukai