No. ISBN :
No. Publikasi : 12750.17
Katalog BPS : 4102004.1275
Ukuran Buku : 15 x 21 cm
Jumlah Halaman : xiv + 78 halaman
Naskah:
Badan Pusat Statistik Kota Medan
Penyunting:
Badan Pusat Statistik Kota Medan
Gambar Kulit:
Badan Pusat Statistik Kota Medan
Diterbitkan :
©Badan Pusat Statistik Kota Medan
Dicetak Oleh:
CV. Rilis Grafika
Editor:
Diana Aulia Adnan, SE
Disain/ Layout:
Usmansyah, SST
.
KATA PENGANTAR
Herman
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xiii
I. Pendahuluan .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang..................................................................... 3
1.2 Maksud dan Tujuan ............................................................. 4
1.3 Sumber Data ........................................................................ 4
1.4 Sistematika Penyajian .......................................................... 4
II. Penjelasan Teknis .......................................................................... 7
2.1 Kependudukan ..................................................................... 9
2.2 Kesehatan ............................................................................ 10
2.3 Pendidikan ........................................................................... 10
2.4 Ketenagakerjaan .................................................................. 12
2.5 Taraf dan Pola Konsumsi..................................................... 13
2.6 Perumahan dan Lingkungan ................................................ 14
2.7 Kemiskinan .......................................................................... 15
III. Kependudukan ............................................................................... 17
3.1 Kependudukan ..................................................................... 20
3.2 Wanita Menurut Usia Perkawinan Pertama ......................... 26
3.3 Keluarga Berencana (KB) .................................................... 27
IV. Kesehatan ...................................................................................... 29
4.1 Angka Kesakitan/Morbiditas ............................................... 32
4.2 Tingkat Imunitas Balita ....................................................... 33
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kota Medan Menurut Jenis
Kelamin , Sex Ratio 2012 – 2016..................................... 20
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk dan
Distribusi Penduduk Kota Medan menurut
Kecamatan Tahun 2016..................................................... 21
Tabel 3.3 Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur
Tahun 2016 ....................................................................... 22
Tabel 3.4 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur
Tahun 2016 ....................................................................... 24
Tabel 3.5 Persentase Wanita Berusia 10 Tahun Ke Atas yang
Berstatus Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan
Pertama di Kota Medan Tahun 2014 – 2016 ..................... 26
Tabel 3.6 Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang
Berstatus Kawin Menurut Status Penggunaan Alat
KB di Kota Medan Tahun 2014 – 2016 ............................ 27
Tabel 3.7 Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang
Berstatus Kawin Menurut Alat/Cara KB yang
Digunakan di Kota Medan Tahun 2014 – 2016................. 28
Tabel 4.1 Persentase Penduduk Kota Medan yang Berobat
Jalan dan Alasan Utama Tidak Berobat Jalan Tahun
2016 .................................................................................. 33
Tabel 4.2 Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang
Berstatus Pernah Kawin Menurut Kabupaten/ Kota
dan Lamanya Inisiasi Menyusui Dini ................................ 34
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Grafik 3.1 Struktur Penduduk Kota Medan Tahun 2016 ................... 23
Grafik 3.2 Rasio Ketergantungan Penduduk Kota Medan Tahun
2016 ................................................................................. 25
Grafik 4.1 Angka Kesakitan/Morbiditas Kota Medan, 2012-
2016 .................................................................................. 32
Grafik 4.2 Persentase Wanita Berumur 15-49 Tahun yang
Berstatus Kawin Menurut Penolong Kelahiran Anak
Lahir Hidup Terakhir di Kota Medan Tahun 2016 ............ 37
Grafik 5.1 Perkembangan Tingkat Buta Huruf (%) Penduduk
Kota Medan Tahun 2014-2016.......................................... 42
Grafik 5.2 Penduduk 10 Tahun Keatas (%) Menurut Tingkat
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kota
Medan Tahun 2016 ........................................................... 43
Grafik 5.3 Tingkat Partisipasi Sekolah Penduduk Kota Medan
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016 ................................. 44
Grafik 5.4 Perkembangan Tingkat Partisipasi Sekolah
Penduduk Kota Medan Tahun 2014-2016 ......................... 45
Grafik 5.5 Angka Partisipasi Murni Penduduk Kota Medan
Tahun 2016 ....................................................................... 46
Grafik 5.6 Rasio Murid dan Guru Tiap Jenjang Pendidikan di
Kota Medan Tahun Ajaran 2014/2015 - 2016/2017 .......... 48
Grafik 5.7 Persentase Guru Menurut Tingkat Pendidikan dan
Jenjang Sekolah di Kota Medan Tahun Ajaran
2016/2017 ......................................................................... 49
Indikator Kesejahteraan Rakyat xiii
Kota Medan 2016
Pendahuluan
Daftar Gambar
PENDAHULUAN
PENJELASAN TEKNIS
2.1 Kependudukan
Penduduk adalah setiap orang baik warga negara Republik Indonesia
maupun warga negara asing yang berdomisili di dalam wilayah
Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan mereka
yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan
menetap.
Kepadatan penduduk adalah banyaknya penduduk per kilometer
persegi.
Rata-rata pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan
tingkat pertumbuhan penduduk per tahun dalam jangka waktu
tertentu. Angka dinyatakan sebagai persentase dari penduduk
pada tahun tertentu (dasar).
Rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk
laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu
daerah dan waktu tertentu. Dinyatakan dalam banyaknya
penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan.
Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) adalah Angka yang
menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak
produktif (umur dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas) dengan
banyaknya orang yang termasuk usia produktif (umur 15-64
tahun).
Peserta keluarga berencana (akseptor) adalah orang yang
menggunakan salah satu metode kontrasepsi.
2.2 Kesehatan
Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang merasa terganggu
oleh kondisi kesehatan, kejiwaan, kecelakaan, atau hal lain.
Seseorang yang menderita penyakit kronis dianggap mempunyai
keluhan kesehatan walaupun pada waktu survei (satu bulan
terakhir) yang bersangkutan tidak kambuh penyakitnya.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa makanan dan minuman
lain selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah bayi diberi kesempatan mulai
(inisiasi) menyusu sendiri segera setelah bayi lahir (dini) dengan
meletakkan langsung bayi yang baru lahir di dada ibunya dan
membiarkan bayi merayap untuk menemukan puting susu ibu
untuk menyusu.
Metode Kontrasepsi adalah cara/alat kontrasepsi yang dipakai untuk
mencegah kehamilan.
Anak lahir hidup adalah anak yang pada waktu dilahirkan
menunjukkan tanda-tanda kehidupan walaupun hanya beberapa
saat saja, seperti jantung berdenyut, bernapas dan menangis.
2.3 Pendidikan
Sekolah adalah kegiatan bersekolah di sekolah formal mulai dari
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi, termasuk pendidikan
yang disamakan
Tidak/belum pernah sekolah adalah mereka yang tidak atau belum
pernah bersekolah di sekolah formal, misalnya tamat/belum tamat
Taman Kanak-kanak tetapi tidak melanjutkan ke SD.
2.4 Ketenagakerjaan
Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun dan lebih.
Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja
(15 tahun dan lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun
sementara tidak bekerja dan pengangguran.
Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk
usia kerja (15 tahun dan lebih) yang masih sekolah,
mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan
lainnya.
Kegiatan yang terbanyak dilakukan adalah kegiatan yang
menggunakan waktu terbanyak dibandingkan dengan kegiatan
lainnya.
Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang
dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh
pendapatan atau keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus)
dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula
kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/
kegiatan ekonomi.
Punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja adalah keadaan dari
seseorang yang mempunyai pekerjaan tetapi selama seminggu
yang lalu sementara tidak bekerja karena berbagai sebab, seperti:
sakit, cuti, menunggu panenan, mogok dan sebagainya.
Penganggur terbuka, terdiri dari :
a. Mereka yang mencari pekerjaan.
b. Mereka yang mempersiapkan usaha.
c. Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak
mungkin mendapatkan pekerjaan.
2.7 Kemiskinan
Kemiskinan lebih sering dikonsepkan dalam konteks ketidakcukupan
pendapatan dan harta (lack of income and assets) untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, pakaian, perumahan,
pendidikan, dan kesehatan, yang semuanya berada dalam
lingkungan dimensi ekonomi
Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index-P1) merupakan
ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing
penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi
Indikator Kesejahteraan Rakyat 15
Kota Medan 2016
Pendahuluan
Penjelasan Teknis
KEPENDUDUKAN
3.1 Kependudukan
Berdasarkan hasil penghitungan proyeksi penduduk tahun 2010-
2020, jumlah penduduk Kota Medan dari tahun ke tahun terus mengalami
kenaikan dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,98 persen.
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Kota Medan Menurut Jenis Kelamin,
Sex Ratio 2012 – 2016
Jenis Kelamin
Tahun Total Sex Ratio
Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5)
2012 1 061 091 1 088 023 2 149 114 97,52
2013 1 071 689 1 098 988 2 170 677 97,52
2014 1 081 797 1 109 343 2 191 140 97,52
2015 1 091 937 1 118 687 2 210 624 97,61
2016 1 101 020 1 128 388 2 229 408 97,57
Kepadatan Distribusi
Jumlah Penduduk
Kecamatan Penduduk Penduduk
(jiwa)
(jiwa/km2) (%)
(1) (2) (3) (4)
1. Medan Tuntungan 86 425 4 179 3,88
2. Medan Johor 133 577 9 162 5,99
3. Medan Amplas 126 340 11 290 5,67
4. Medan Denai 146 388 16 175 6,57
5. Medan Area 99 021 17 939 4,44
6. Medan Kota 74 461 14 129 3,34
7. Medan Maimun 40 690 13 654 1,83
8. Medan Polonia 56 513 6 272 2,53
9. Medan Baru 40 560 6 945 1,82
10. Medan Selayang 107 831 8 418 4,84
11. Medan Sunggal 115 837 7 502 5,20
12. Medan Helvetia 151 581 11 518 6,80
13. Medan Petisah 63 390 9 295 2,84
14. Medan Barat 72 717 13 643 3,26
15. Medan Timur 111 438 14 361 5,00
16. Medan Perjuangan 95 936 23 456 4,30
17. Medan Tembung 137 239 17 176 6,16
18. Medan Deli 184 762 8 866 8,29
19. Medan Labuhan 118 551 3 233 5,32
20. Medan Marelan 167 984 7 052 7,53
21. Medan Belawan 98 167 3 740 4,40
Kota Medan 2 229 408 8 409 100,00
Laki-laki
Perempuan
Usia Muda (0-14) 297 485 27,02 284 556 25,22 582 041 26,11
Usia Produktif
765 844 69,56 796 305 70,57 1 562 149 70,07
(15-64)
Jumlah 1 101 020 100,00 1 128 388 100,00 2 229 408 100,00
KESEHATAN
PENDIDIKAN
KETENAGAKERJAAN
berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki- laki (74,33 persen) lebih besar
dari TPAK perempuan (46,91 persen), artinya penduduk usia kerja laki-
laki lebih siap terjun di pasar kerja dibandingkan penduduk usia kerja
perempuan.
Tabel 6.1 Penduduk Usia Kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Medan Tahun
2015
Laki-laki Perempuan Total
Kegiatan
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
(1) (2) (3) (4) (5)
Angkatan Kerja 591 720 74,33 392 317 46,91 984 037 60,28
Bekerja 533 322 66,99 342 472 40,95 875 794 53,65
Pengangguran 58 398 7,34 49 845 5,96 108 243 6,63
Bukan Angkatan
204 372 25,67 444 081 53,09 648 453 39,72
Kerja
Sekolah 121 421 15,25 117 417 14,04 238 838 14,63
Mengurus RT 13 653 1,72 305 053 36,47 318 706 19,52
Lainnya 69 298 8,70 21 611 2,58 90 909 5,57
Jumlah 796 092 836 398 1 632 490
TPAK 74,33 46,91 60,28
TPT 9,87 12,71 11,00
Sumber : Hasil Olah Sakernas, 2015
Pengangguran terbuka menunjukkan angkatan kerja yang tidak
terserap pada pasar kerja. Pengangguran terbuka juga bisa diartikan sebagai
angkatan kerja yang tidak mempunyai pekerjaan dan sedang mencari
pekerjaan/mempersiapkan usaha.
TPT Kota Medan sebesar 11 persen, yang berarti dari 100 penduduk
usia kerja ada 11 penduduk usia kerja yang menganggur. TPT perempuan
(12,71 persen) lebih tinggi dari TPT laki-laki (9,87 persen). Hal ini berarti
Jasa 365 639 68,56 295 627 86,32 661 266 75,50
Jumlah 533 322 100,00 342 472 100,00 875 794 100,00
35+ 487 336 91,37 266 496 77,82 753 832 86,07
Jumlah 533 322 100 342 472 100 875 794 100
2014 454 202 47,45 503 066 52,55 957 267 100,00
2015 443 525 41,60 622 593 58,40 1 066 118 100,00
2016 532 642 46,09 623 106 53,91 1 155 748 100,00
pergerakan angin yang biasanya membawa debu. Oleh karena itu, jenis
bahan atap dapat mempengaruhi kenyamanan penghuninya.
Tabel 8.1 menunjukkan bahwa 85,32 persen rumah tangga di Medan
rumahnya menggunakan atap berbahan seng. Kemudian 5,39 persen
rumah tangga tinggal di rumah yang atapnya berbahan beton. Sisanya, 2,73
persen rumahnya menggunakan atap berbahan genteng dan 6,56 persen
rumahnya menggunakan atap berbahan asbes/lainnya.
Dinding juga mempengaruhi kualitas rumah. Dinding memiliki
fungsi menyokong atap dan langit-langit serta melindungi terhadap intrusi
dan cuaca. Persentase rumah tangga yang rumahnya berdinding tembok
sebesar 88,67 persen. Sedangkan sisanya sebesar 11,33 persen rumahnya
berdinding kayu/bambu/lainnya.
Selain jenis atap dan dinding, kualitas rumah juga diukur dari jenis
lantainya. Lantai adalah bagian bawah dari ruangan yang mempunyai fungsi
salah satunya menahan naiknya air tanah ke bangunan sehingga memberikan
kenyamanan. Di Medan masih terdapat rumah tangga yang rumahnya
berlatai tanah yaitu sebesar 0,33 persen. Sedangkan 99,67 persen rumah
tangga menghuni rumah yang lantainya berbahan bukan tanah seperti
marmer/keramik/ granit, tegel/teraso, semen, kayu kualitas tinggi, dll.
dan sisanya menggunakan sumur tak terlindung dan lain-lain sebesar 0,75
persen. Dari tabel tersebut juga terlihat bahwa rumah tangga yang
mendapatkan air dengan cara membeli sebesar 95,38 persen dan sisanya
mendapatkan gratis.
Tabel 8.2 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Rumah
Tinggal di Kota Medan Tahun 2016
% Rumah % Rumah
Kondisi Rumah Kondisi Rumah
Tangga Tangga
(1) (2) (3) (4)
1. Sumber air minum 5. Tempat Pembuangan Akhir Tinja
Air kemasan Tangki/SPAL 94,92
bermerk/isi ulang 67,19 Kolam/sawah/sungai
Leding meteran/eceran 27,16 danau/laut 3,13
Sumur bor/pompa 2,63 Lainnya 1,94
Sumur terlindung 2,27
Sumur tak terlindung dll 0,75 6. Sumber Penerangan
Listrik PLN 99,07
2. Cara memperoleh air minum Listrik non PLN 0,51
Membeli 95,38 Bukan listrik 0,41
Tidak membeli 4,62
7. Bahan bakar utama untuk memasak
3. Fasilitas Tempat Buang Air Besar Listrik 3,44
Sendiri 92,60 Gas /elpiji 85,09
Bersama 7,13 Minyak tanah 8,66
Umum/Tdk ada fasilitas 0,26 Kayu bakar 0,27
Lainnya 0,82
4. Jenis Kloset Tidak memasak 1,72
Leher angsa 98,54
Plengsengan 0,35
Cubluk/cemplung 1,11
mempunyai fasilitas buang air besar dan 92,60 persen diantaranya sudah
memiliki fasiitas tempat buang air besar sendiri. Dari seluruh rumah tangga
yang memiliki fasilitas buang air besar, sebanyak 98,54 persen
menggunakan kloset leher angsa dan sisanya 1,46 persen menggunakan
kloset plengsengan dan cubluk/cemplung. Sebanyak 94,92 persen
menggunakan tangki/SPAL sebagai tempat pembuangan akhir kotoran,
3,13 persen dibuang di kolam/sawah/ sungai/danau/laut, dan 1,94 persen
dibuang ke tempat lainnya seperti lubang tanah, pantai, tanah lapang,
kebun dll.
Fasilitas rumah lainnya adalah ada tidaknya sumber penerangan.
Dari tabel diatas terlihat bahwa masih ada yang rumah tangga di Medan
yang tidak menggunakan listrik sebesar 0,41 persen, sisanya sebesar
99,58 persen sudah menggunakan listrik. Dari yang menggunakan listrik,
sebanyak 99,07 persen menggunakan listrik PLN dan 0,51 persen
menggunakan listrik bukan dari PLN.
Rumah tangga di Medan banyak menggunakan gas elpiji untuk
energi/bahan bakar memasak. Hal ini dapat dilihat dari persentase rumah
tangga yang menggunakanya yaitu sebesar 85,09 persen. Tingginya
penggunaan gas elpiji disebabkan banyak masyarakat yang sudah beralih
dari minyak tanah ke elpiji. Hal ini karena minyak tanah sudah sulit
didapat dan harga elpiji relatif lebih murah. Rumah tangga yang
menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar untuk memasak sebesar
8,66 persen, dan sisanya sebesar 3,44persen menggunakan listrik, 0,27
persen menggunakan kayu bakar, 0,82 persen menggunakan bahan bakar
lainnya (briket, arang dll). Persentase rumah tangga yang menggunakan kayu
bakar dan bahan bakar lainnya (bahan bakar padat) dapat digunakan
sebagai indikator untuk mengetahui polusi dalam ruangan dan pengurangan
sumber daya alam karena pemakaian bahan bakar padat untuk memasak.
KEMISKINAN
keparahannya tahun 2016 lebih parah dari pada tahun 2014. Sedangkan
untuk garis kemiskinan tahun 2016 lebih tinggi dari tahun 2014.