Anda di halaman 1dari 10

SISTEM LIMBIK

KELOMPOK 3

1. LIVADA PERMASADARI TARJONO (20160810056)


2. MAYANGSARI DWI KURNIAWATI (20160810058)
3. MIA QURROTUL AENY J. (20160810060)
4. RISYA TATAMARA A.P. (20160810079)
5. RYAN ADITYA WIRATAMA (20160810086)
6. SAIDATUR ROKHMANIYAH (20160810087)
7. SANDY A. PRATAMA (20160810088)
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Sistem Limbik.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Biopsikologi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Surabaya, 9 Oktober 2016

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….

DEFINISI SISTEM LIMBIK……………………………………………………

BAGIAN BAGIAN SISTEM LIMBIK………………………………………….

GANGGUAN PADA SISTEM LIMBIK………………………………………..

3
A. DEFINISI

Sistem limbik adalah bagian otak yang


berhubungan dengan tiga fungsi utama:
emosi, kenangan, dan gairah (stimulasi).
Sistem ini terdiri dari beberapa bagian,
yang ditemukan di atas batang otak dan
di dalam otak besar.

Beberapa prinsip sebagai bentuk


kecerdasan emosi yang diperankan
sistem limbic antara lain:

 Mempengaruhi sistem belajar manusia.


Sistem limbik ini mengontrol kemampuan daya ingat, kemampuan
merespon segala informasi yang diterima pancaindera.

 Mengontrol setiap informasi yang masuk.


Sistem limbik ini mengontrol setiap informasi yang masuk dan memilih
informasi yang berharga untuk disimpan dan yang tidak berharga akan
dilupakan. Oleh karena itu sistem limbik menentukan terbentuknya daya
ingat jangka panjang yang berguna dalam pelayanan pendidikan anak.

 Otak tidak akan memberikan perhatian jika informasi yang masuk


mengabaikan sistem limbik.
Suasana belajar yang membosankan membuat sistem limbik mengkerut dan
kehilangan daya kerjanya. Oleh karena itu suasana belajar yang
menyenangkan akan memberi pengaruh positif pada kerja sistem limbik.

4
B. BAGIAN SISTEM LIMBIK

1. TALAMUS
Talamus adalah bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk
mendeteksi dan menyampaikan informasi dari indera kita, seperti bau dan
penglihatan. Bentuk talamus menyerupai dua buah alpukat yang dijadikan
satu, satu buah berada di otak belahan kanan, dan satu lagi berada di otak
sebelah kiri. Talamus ini terletak dalam batang otak, dan merupakan
bagian dari jalur informasi ke dalam otak, yang merupakan bagian dari
otak yang bertanggung jawab untuk berpikir dan gerakan. Dalam thalamus
juga terdapat Projection Fibers, yaitu kumpulan akson dari soma sel yang
terletak pada satu bagian otak dan memiliki kemampuan untuk bersinapsis
dengan neuron di bagian otak yang lain. Projection fibers ini membantu
memproyeksikan atau mengirimkan berita (yang dikirim melalui sinapsis)
tersebut ke korteks.(Hapsari dkk, 2014)

Rangsangan Indera(Reseptor) Otak(Talamus)


Penciuman(Bau)

2. HIPOTALAMUS
Hipotalamus adalah bagian penting dari sistem limbik yang bertanggung
jawab untuk memproduksi beberapa pembawa pesan kimiawi, yang
disebut hormon. Hormon-hormon ini mengontrol kadar air dalam tubuh,
siklus tidur, suhu tubuh, dan asupan makanan. Hipotalamus terletak di
bawah talamus. Hipotalamus terbagi atas:
 Hipotalamus Anterior: Mengatur rasa haus dan aktifitas seks
 Hipotalamus Posterior: Mengatur suhu dan mencium bau
 Hipotalamus Lateral: Mengatur rasa lapar
 Hipotalamus Ventra: Mengatur sintesis hormon
 Hipotalamus Ventromedial: Mengatur rasa kenyang

Hormon Otak(Hipotalamus Lateral) Rasa lapar

5
3. AMYGDALA
Salah satu dari dua kelompok
berbentuk almond sel-sel saraf
pada temporal (sisi) lobus dari
otak besar. Kedua amigdala
bertanggung jawab untuk
mempersiapkan tubuh untuk
situasi darurat, seperti sedang
‘kaget’, dan untuk menyimpan
kenangan peristiwa untuk pengenalan masa depan. Amigdala membantu
dalam pengembangan kenangan, terutama yang berkaitan dengan peristiwa
emosional dan keadaan darurat. Amigdala ini juga terlibat secara khusus
dengan perkembangan emosi rasa takut, dan dapat menjadi penyebab
ekspresi ekstrim ketakutan, seperti dalam kasus panik. Selain itu,
amygdala memainkan peran utama dalam kesenangan dan gairah generatif,
dan membantu mengelola respon “fight or flight” dalam kelangsungan
hidup. Pengamatan terhadap ekspresi emosi mengaktifasi amigdala,
amigdala ternyata memberikan respon terhadap ekspresi yang
membutuhkan proses emosi. Contoh: Saat seseorang diberikan stimulus
berupa ular atau ditodong sebuah pistol, maka otak (amigdala) akan
memberikan respon berupa rasa takut.
Amigdala dikatakan baik Amigdala dikatakan buruk
 Emosi responsive  Emosi reaktif (mudah
 Berbicara sesuai kenyataan emosi)
(tidak suka berbohong)  Suka berbohong
 Meningkatkan self-concept  Menurunkan self-concept
 Memiliki empati  Tidak punya rasa empati

6
4. HIPPOCAMPUS
Bagian lain dari lobus temporal
yang bertanggung jawab untuk
mengubah kenangan jangka
pendek ke memori jangka
panjang, contohnya dapat
memberikan stimulasi berupa
rehearsal (pengulangan). Selain
itu hipokampus juga dapat difungsikan sebagai navigasi ruangan, misalnya
kita dapat menghafal rute dari rumah ke kantor. Hipokampus ini
diperkirakan bekerja dengan amigdala untuk penyimpanan memori, dan
kerusakan pada hipokampus dapat menyebabkan amnesia (hilang ingatan).

5. BASAL GANGLIA
Kumpulan badan sel saraf yang bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan gerakan otot dalam postur tubuh yang terletak di
bagian anterior dari ventrikal lateral. Kontrol motor, dimana gerakan
dimulai, berlangsung dan berakhir seperti yang diharapkan,
dikoordinasikan oleh basal ganglia.
Struktur utama basal ganglia adalah kaudatus, putamen, dan globus
pallidus.

1. Kaudatus
Bentuknya mirip ekor,letaknya memanjang keluar dari masing
masing amigdala,pertama tama kea arah posterior dan ke arah
anterior,masing masing kaudatus membentuk lingkaran hapir
penuh.

2. Putamen
Letaknya dibagian tengah kaudatus.kaudatus dan putamen
dihubungkan dengan serangkaian jembatan serabut.Kaudaus dan
putamen keduannya memiliki cirri yang sama,yaitu memiliki
bentuk yang bergaris garis atau dikenal dengan striatum ( struktur
bergaris garis )

7
3. Globus Pallidus
Struktur yang melingkar yang bewarna pucat, letaknya diarah
medial putamen, diantara putamen dan thalamus.

C. GANGGUAN PADA LOBUS LIMBIK

1. SKIZOFRENIA
Area otak utama yang terlibat dalam skizofrenia adalah sistem limbik,
ganglia basalis, lobus frontalis. Gejala penderita skizofrenia antara lain:
Delusi ,Halusinasi ,Cara bicara/berfikir yang tidak teratur ,Perilaku negatif,
misalkan: kasar, kurang termotifasi, muram, perhatian menurun.

2. DEPRESI
Daerah – daerah otak yang terlibat dalam depresi ada forebrain dan limbic
system termasuk hippocampus, amygdala, dan cingulated gyrus.
Hipotalamus dan kelenjar pituitary juga memainkan peran dalam depresi.
Depresi adalah salah satu gangguan emosi yang ditandai dengan
kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah, kesulitan
berkonsentrasi, tidur terganggu, nafsu makan berubah dan energi rendah
disebabkan karena defek neurotransmiter di sistem limbik yang merupakan
tempat pembentukan pertama emosi.

3. AUTISM SPECTRUM DISORDER


Biasanya terjadi akibat gangguan perkembangan neuro yang
dikarakteristiki oleh serangkaian perilaku yang berulang dan stereotipe,
komunikasi yang terganggu dalam pendekatan social. Gangguan ini
diyakini terjadi akibat abnormalitas dalam struktur limbik dan juga
kemungkinan konektivitasnya. Beberapa bukti menunjukan bawa
penderita memiliki perbedaan dalam anatomi region limbik seperti ukuran
neuron yang mengecil dan peningkatan pembungkus di hipokampus,

8
amygdala dan dalam tingkatan yang lebih rendah di ethorinal cortex,
mammilary bodies, dan septal nuclei.

9
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari, Indri, dkk. 2014. Psikologi Faal. Bandung. PT Remaja Rosdakarya

Kalat, James W. 2008. Biopsikologi. Jakarta. Salemba Humanika

Boeree, George. 2013. General Psychology. Jogjakarta. Prismasophie

10

Anda mungkin juga menyukai