Anda di halaman 1dari 31

POLITEKNIS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG


UNIVERSITAS GAJAH MADA YOGYAKARTA

KARYA TULIS

Diajukan Untuk Melengkapi Laporan Kegiatan Goes To Campus


SMA Negeri 5 Kota Tangerang Selatan
Tahun Pelajaran 2018-2019

Oleh :
AKBAR ALFITO
DIVINO NARENDRA
MUHAMMAD SODIKUR RIFKI
MALIQ SULTHAN ANANDIO
RAZKA APTANA ANARGYA FAISAL
REVAN DWI KURNIAWAN
RICHARD SELBY SITORUS
Jurusan
ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH MENENGAH ATAS


SMA NEGERI 5 KOTA TANGERANG SELATAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis ini telah disetujui dan disahkan oleh Guru Pembimbing :

Di : SMA NEGERI 5 KOTA TANGERANG SELATAN

Hari :

Tanggal :

Mengetahui : Menyetujui :
Wali Kelas Guru Pembimbing

Nasan Sampony
NIP. NIP.

Mengesahkan :
Kepala Sekolah

Drs. H, Hamdari, M.Pd.


NIP. 196207051986021013
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sebenernya skripsi itu sama seperti minum kopi . Nggak perlu filosofi-filosofian,

yang penting dikerjain biar kelar

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penyusun persembahkan kepada :

1. Yang tercinta kedua orang tua penyusun

2. Yang tercinta Almamater SMA Negeri 5 Kota Tangerang Selatan

3. Yang tercinta Guru-guru SMA Negeri 5 Kota Tangerang Selatan

4. Teman-temanku di SMA Negeri 5 Kota Tangerang Selatan

5. Yang tersayang kakak dan adik kelas


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,

Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ilmiah mengenai laporan “Goes To Campus”.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk

itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Laporan dari kegiatan “Goes To Campus” ini merupakan salah satu tugas yang

diberikan kepada siswa-siswi SMAN 5 Tangsel. Adapun tujuan daripada

pembuatan makalah ini adalah :

1. Sebagai bentuk laporan tertulis bahwa siswa-siswi kelas 11 telah

melaksanakan kegiatan “Goes To Campus”.

2. Makalah ini dapat sebagai bahan bacaan karya ilmiah untuk siswa-siswi

atau guru-guru terutama di SMAN 5 Tangsel.

3. Pembaca dapat mengetahui informasi tentang kondisi bangku perkuliahan.

4. Dapat sebagai sumber ilmu pengetahuan mengenai perguruan tinggi.

5. Pembaca dapat mengetahui pengalaman-pengalaman siswa-siswi SMAN 5

Tangsel dalam kegiatan “Goes To Campus”.


Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,

khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Tangerang Selatan, Maret 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Tujuan Pembuatan Laporan

1.3 Metode Pengumpulan Bahan

1.4 Sistimatika Penulisan

BAB II : DESKRIPSI TEMPAT OBSERVASI

1.1 Politeknis Semarang

1.1.1 Identitas Institusi/Lembaga yang diobservasi

1.1.2 Sejarah berdirinya Institusi yang diobservasi

1.1.3 Macam-macam fakultas yang dimiliki

1.1.4 Fakultas atau jurusan yang diunggulkan

1.1.5 Metode dan system perkuliahan

1.2 Universitas Brawijaya Malang

1.1.1 Identitas Institusi/Lembaga yang diobservasi

1.1.2 Sejarah berdirinya Institusi yang diobservasi

1.1.3 Macam-macam fakultas yang dimiliki


1.1.4 Fakultas atau jurusan yang diunggulkan

1.1.5 Metode dan system perkuliahan

1.3 Universitas Gajah Mada Yogyakarta

1.3.1 Identitas Institusi/Lembaga yang diobservasi

1.3.2 Sejarah berdirinya Institusi yang diobservasi

1.3.3 Macam-macam Jurusan yang dimiliki

1.3.4 Bidang yang diunggulkan

1.3.5 Metode dan system pendidikan

1.3.6 Tanggapan penyusun

2.2 Objek Wisata

2.2.1 Gunung Bromo

2.2.1.1 Letak Geografis

2.2.1.2 Sejarah berdirinya

2.2.1.3 Ekosistem

2.2.2 Museum Angkut Malang

2.2.2.1 Letak Geografis

2.2.2.2 Sejarah berdirinya

2.2.2.3 Ekosistem

2.2.3 Candi Prambanan

` 2.2.3.1 Letak Geografis


2.2.3.2 Sejarah berdirinya

2.2.3.3. Ekosistem

2.2.4 Malioboro

2.2.4.1 Letak Geografis

2.2.4.2 Sejarah berdirinya

2.2.4.3 Dampak Positif bagi Masyarakat Yogyakarta

2.2.4.4 Dampak Negatif bagi Masyarakat Yogyakarta


DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah Negara yang kaya akan sumber daya alam. Indonesia juga

memiliki sumber daya yang melimpah, ini merupakan modal awal yang

membanggakan. Akan tetapi, Negara kita menyimpan segudang masalah.

Salah satunya adalah masalah pendidikan.

Sebagai sebuah Negara berkembang yang sudah merdeka lebih dari enam

puluh tahun, kualitaspendidikan Indonesia sering tertinggal dari Negara -

Negara tetangga. Hal ini bukan rahasia lagi.Banyak juga pakar pendidikan

yang khawatir akan kondisi ini. Untuk itulah diperlukan solusiyang tepat agar

pendidikan di Indonesia bisa setara atau bahkan lebih dari Negara lain.

Untuk itudiperlukan juga sarana dan prasarana yang memadai dan menunjang

agar kualitas pendidikan diIndonesia semakin meningkat. Dengan pendidikan

berkualitas maka akan dihasilkan siswa yang cerdas dan berkompeten sesuai

dengan disiplin ilmunya.

Goes to Campus (GTC) merupakan salah satu program yang tepat untuk

siswa-siswi sekolahmenegah atas untuk lebih mengenal jauh terhadap

universitas dan fakultas yang sesuai untukmereka.


Goes to Campus (GTC) adalah pengenalan peserta didik terhadap universitas-

universitas yangada di Indonesia yang akan dijadikan objek

kunjungan. Kegiatan yang dilakukan adalahberkunjung secara langsung

ke universitas tersebut untuk melihat universitas secara fisik. Setelah itu

mengkaji lebih dalam lagi tentang universitas tersebut sehingga

kegiatan ini dapatmemberikan tujuan dan manfaat terhadap masing-masing

peserta didik.

1.2 Tujuan Pembuatan Laporan

Pada dasarnya laporan ini dibuat dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya suatu Institusi/Lembaga yang

diobservasi.

2. Untuk mengetahui macam-macam fakultas dan jurusan dari suatu

Institusi/Lembaga yang diobservasi.

3. Untuk mengetahui fakultas dan jurusan yang diunggulkan dari suatu

Institusi/Lembaga yang diobservasi.

4. Untuk mengetahui metode dan system perkuliahan suatu

Institusi/Lembaga.

5. Untuk mengetahui letak geografis beberapa objek wisata di Indonesia.

6. Untuk mengetahui sejarah berdirinya dan ekosistem dari suatu objek

wisata.

7. Untuk mengetahui beberapa dampak dari suatu objek wisata.

1.3 Metode Pengumpulan Laporan


Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkandalam pembuatan

Karya Ilmiah ini, maka berikut adalah metode yang dilakukan :

1. Observasi, yakni dengan mengunjungi secara langsung objek penilitian.

Melihat sarana prasarana yang ada secara fisik, bagaimana keadaan

gedung Universitas tersebut, yang kemudian dilanjutkan dengan metode

ke-2, yaitu

2. Wawancara, untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai Universitas-nya

dapat dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada nara sumber yang

bersangkutan didalamnya.

3. Studi pustaka, untuk lebih memperlengkap data dan informasi yang ada

dapat dilakukan dengan studi pustaka, seperti melalui media internet atau

media cetak yang berisi data tentangUniversitas tersebut.

1.4 Sistimatika Penulisan

Makalah ini dimulai dari Bab I terdiri atas pendahuluan, latar belakang

masalah, tujuan penelitian, serta metode penelitian, serta diikuti Bab II yang

berisi tentang pembahasan, kemudian diikuti dengan Bab III penutup,

kesimpulan serta saran dan dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran

sebagai pelengkap.
BAB II

DESKRIPSI TEMPAT OBSERVASI

1. POLINES SEMARANG

1.1. Politeknik Negeri Semarang (disingkat POLINES) adalah sebuah

perguruan tinggi vokasi negeri yang terletak di Jl. Prof. Soedarto,

Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275. Mulanya POLINES

bernama Politeknik UNDIP karena berada dalam naungan UNDIP. Sejak

tahun 1997, Politeknik UNDIP menjadi institusi mandiri yang terpisah

dari UNDIP, sehingga namanya berubah menjadi Politeknik Negeri

Semarang.

1.2. Awal mula munculnya politeknik dapat dilihat dari sejarahnya. Politeknik

pertama kali dimunculkan oleh ITB bekerjasama dengan Departemen

Pekerjaan Umum tahun 1972 dengan nama Lembaga Politeknik Pekerjaan

Umum-ITB (LPPU-ITB), untuk mengatasi kebutuhan tenaga kerja teknis

berketerampilan tinggi yang mampu menjembatani kesenjangan antara

lulusan Universitas/Institut dengan Sekolah Menengah Teknologi.

Lembaga Pendidikan ini didirikan atas dasar langkanya persediaan teknisi

ahli madya yang diperlukan oleh industri dan keberhasilan politeknik

mekanik Swiss dan ITB, yang didirikan pada tahun 1976. Untuk itu tahun
1982 telah dioperasikan 6 buah Politeknik di Universitas Sumatera Utara

Medan, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Indonesia Jakarta,

Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro Semarang dan

Universitas Brawijaya Malang dengan bantuan Bank Dunia sesuai dengan

surat keputusan Direktorat Jendral pendidikan Tinggi No.

03/DJ/Kep/1979. Politeknik Universitas Diponegoro pada awal mulanya

(1982) mempunyai tiga departemen bidang keteknikan yaitu Departemen

Teknik Sipil, Departemen Teknik Mesin dan Departemen Teknik Elektro

yang dipimpin warga asing. Karena kebutuhan industri menuntut adanya

tenaga terampil di bidang bisnis, sehingga pada tahun 1985 berdiri

Jurusan Tata Niaga di Politeknik yang dipimpin warga asing. Dan pada

tahun 1989 terjadi pengembangan jurusan Teknik Elektro menjadi Teknik

Listrik dan Teknik Elektronika/Telekomunikasi. Pada tanggal 6 Agustus

1997 Politeknik Universitas Diponegoro dinyatakan mandiri dan lepas

dari manajemen Universitas Diponegoro dengan SK Menteri Pendidikan

dan kebudayaan RI No. 175/O/1997 dengan nama Politeknik Negeri

Semarang (POLINES). Kemudian tanggal 31 Juli 2002 terbit SK Menteri

Pendidikan Nasional No. 134/O/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Politeknik Negeri Semarang.

1.3. JURUSAN TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN TEKNIK MESIN

JURUSAN AKUNTANSI

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

1.4. Fakultas atau Jurusan yang Diunggulkan

1.5. SISTEM PENDIDIKAN

Politeknik Negeri Semarang memiliki sistem pendidikan khusus :

1. Sistem kelas dengan jumlah mahasiswa 24 orang per kelas;


2. Kuliah klasikal berupa penyampain konsep-konsep;
3. Diskusi, ceramah dan latihan-latihan;
4. Praktek (laboratorium dan bengkel);
5. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Ciri Pendidikan

1. Vokasi;
2. Kemampuan penalaran dan keterampilan mengenai masalah praktis;
3. Pengaitan konsep dasar dengan kasus nyata;
4. Pengintegrasian teori dan proses nyata.

1.6. Tanggapan Penyusun

2. UNIVERSITAS NEGERI BRAWIJAYA

2.1. Identitas

Gambar 1.1 Halaman Universitas Negeri Brawijaya

Universitas Brawijaya (biasa disingkat UB) merupakan lembaga

pendidikan tinggi negeri di Indonesia yang berdiri pada tahun 1963


di Kota Malang melalui Ketetapan Menteri Pendidikan dan Ilmu

Pengetahuan No. 1 tanggal 5 Januari 1963, kemudian disahkan

oleh Keputusan Presiden no. 196 tahun 1963 yang kemudian

tanggal 5 Januari ditetapkan sebagai hari lahir Universitas

Brawijaya. Jumlah mahasiswa saat ini lebih dari 66 ribu orang dari

berbagai strata mulai program Diploma, program Sarjana, program

Magister, dan program Doktor selain program Spesialis tersebar

dalam 15 Fakultas dan 2 Program pendidikan setara fakultas.

Pada tanggal 10 Januari 2009, Universitas Brawijaya mendapatkan

akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.[10]

Pada akreditasi selanjutnya tanggal 11 September 2014,

Universitas Brawijaya kembali mendapatkan Akreditasi A. 29

November 2007, UB mendapat persetujuan Dirjen Dikti untuk

menjadi perguruan tinggi otonom.

Lokasi Universitas Brawijaya ini yaitu Jl. Veteran, Malang, Jawa

Timur, Indonesia 65145, 85 KM dari kota Surabaya.Memiliki

cabang di Kediri, Kasembon, Jakarta, dan Probolinggo untuk

pendidikan maupun penelitian.

Gedung-gedung dalam Kampus pada umumnya berarsitektur Jawa.

Untuk efisiensi penggunaan lahan kampus, gedung-gedung UB

kebanyakan berlantai 3 bahkan di beberapa fakultas gedungnya

berlantai 7 atau lebih. Gedung kantor pusat berlantai 8 dengan

bangunan yang sangat khas, saat ini menjadi maskot UB. Secara
keseluruhan UB memiliki aset tanah seluas 1.813.664 m2 (181 ha).

Dari luas tanah tersebut 58 ha terletak di dalam Kota Malang dan

merupakan wilayah utama kegiatan universitas. Lahan seluas 73 ha

merupakan lahan laboratorium dan lahan percobaan di provinsi

Jawa Timur di luar kota Malang, yaitu di Cangar, Jatikerto, Dau

dan Sumberpasir. Sedangkan sisanya, seluas 92 ha, terletak di

Lampung dan merupakan lahan percobaan untuk bidang pertanian.

Gambar 1.2 Logo UB

Makna Logo :

1. Huruf UB dalam bulatan mengandung makna bahwa Universitas

Brawijaya selalu dinamis keberadaannya dalam masyarakat

dunia.

2. Sayap berjumlah tiga buah mengelilingi bulatan dunia

menggambarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bertaraf

internasional.

3. Warna emas pada huruf dan gambar bermakna Kebijaksanaan

dan kejayaan.

4. Warna biru menggambarkan Universitas Brawijaya bersifat

universal.
5. Bingkai bujur sangkar bermakna Keadilan.

Motto UB : “Building-up Noble Future.”

Penulisan motto menyiratkan makna "membangun kemuliaan masa

depan".

2.2. Sejarah Berdirinya

Universitas Brawijaya berkedudukan di Kota Malang, Jawa Timur, didirikan pada

tanggal 5 Januari 1963 dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan

Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 1 Tahun 1963, dan kemudian dikukuhkan

dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 196 Tahun 1963

tertanggal 23 September 1963.

Universitas ini semula berstatus swasta, dengan embrio sejak tahun 1957, yaitu

berupa Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi yang merupakan cabang

Universitas Swasta Sawerigading, Makasar. Kedua fakultas itu perkembangannya

nampak kurang menggembirakan, sehingga di kalangan mahasiswa timbul

keresahan.

Beberapa orang dan tokoh mahasiswa yang menyadari hal ini kemudian

mengadakan pendekatan-pendekatan kepada para pemuka masyarakat. Akhirnya,

pada suatu pertemuan yang mereka lakukan di Balai Kota Malang pada tanggal 10

Mei 1957, tercetus gagasan untuk mendirikan sebuah Universitas kotapraja

(Gemeentelijke Universiteit) yang diharapkan lebih dapat menjamin masa depan

para mahasiswa.
Sebagai langkah pertama ke arah itu, dibentuklah Yayasan Perguruan Tinggi

Malang pada tanggal 28 Mei 1957, yayasan ini kemudian membuka Perguruan

Tinggi Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (PTHPM) pada tanggal 1 Juli 1957.

Mahasiswa dan dosen PTHPM terdiri dari bekas mahasiswa dan dosen Fakultas

Hukum Universitas Sawerigading. Hampir bersamaan dengan itu, pada tanggal 15

Agustus 1957 sebuah yayasan lain, yakni Yayasan Tinggi Ekonomi Malang

mendirikan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM).

Pada perkembangan berikutnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotapraja

Malang dengan sebuah keputusan tertanggal 19 Juli 1958 mengakui PTHPM

sebagai milik Kotapraja Malang. Pada peringatan Dies Natalis III PTHPM tanggal

1 Juli 1960, diresmikan pemakaian nama Universitas Kotapraja Malang.

Universitas itu kemudian mendirikan Fakultas Administrasi Niaga (FAN) pada

tanggal 10 Nopember 1960.

Pada acara Peringatan Dies Natalis IV Universitas Kotapraja Malang, nama

universitas ini diganti menjadi Universitas Brawijaya. Nama ini diberikan oleh

Presiden Republik Indonesia melalui kawat nomor : 258/K/1961 tanggal 11 Juli

1961. Selanjutnya pada tanggal 3 Oktober 1961 diadakan penggabungan antara

Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang yang mengasuh PTEM ke dalam

sebuah yayasan baru yang bernama Yayasan Universitas Malang.

Atas dasar penggabungan ini Universitas Brawijaya memiliki 4 fakultas, yakni

Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (FHPM) yang semula PTHPM,

Fakultas Ekonomi (FE) yang semula bernama PTEM, Fakultas Administrasi


Niaga (FAN) dan Fakultas Pertanian (FP). Penggabungan tersebut adalah salah

satu usaha yang harus ditempuh untuk memperoleh status negeri bagi Universitas

Brawijaya, karena sebelum itu walaupun diakui sebagai milik Kotapraja Malang,

semua pembiayaan universitas masih menjadi tanggung jawab yayasan. Guna

memenuhi syarat penegerian, maka pada tanggal26 Oktober 1961 Universitas

Brawijaya mendirikan sebuah fakultas baru yakni Fakultas Kedokteran Hewan

dan Peternakan (FKHP).

Usaha yang dirintis selama beberapa tahun tersebut akhimya menemui titik terang.

Dalam sebuah pertemuan antara Panglima Daerah Militer VIII Brawijaya,

Presiden Universitas Brawijaya, Presiden Universitas Tawangalun (Jember) serta

Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan pada tanggal 7 Juli 1962,

ternyata Menteri PTIP menyanggupi untuk menegerikan Universitas Brawijaya

secara bertahap. Yang akan dinegerikan pertama adalah fakultas-fakultas eksakta,

sedangkan fakultas sosial masih dalam pertimbangan.

Dengan Surat keputusan Menteri PTIP Nomor 92 tertanggal 1 Agustus 1962

Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan diberi status

negeri, terhitung sejak tanggal 1 Juli 1962 dan berada di bawah naungan

Universitas Airlangga. Sambil menunggu proses selanjutnya, pada tanggal 30

September 1962, Fakultas Administrasi Niaga diubah namanya menjadi Fakultas

Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK), untuk menyesuaikan diri dengan

Undang-Undang Perguruan Tinggi Nomor 22 Tahun 1961.


Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan dinamika keilmuan dan regulasi

di bidang Pendidikan Tinggi, pada tahun 1982 FKK secara resmi berubah menjadi

Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) berdasarkan PP No. 27 Tahun 1982 tentang

Penataan Fakultas pada Universitas/Institut Negeri.

Sementara itu di Probolinggo pada tanggal 28 Oktober 1961 dibuka sebuah

Perguruan Tinggi Jurusan Perikanan Laut oleh Yayasan Pendidikan Tinggi

Probolinggo. Jurusan ini kemudian menjadi salah satu jurusan dari Fakultas

Kedokteran Hewan dan Peternakan, yakni berdasarkan Surat Keputusan Menteri

PTIP No. 163 Tahun 1963 Tanggal 25 Mei 1963.

Pada tanggal 5 Januari 1963, Universitas Brawijaya dengan seluruh fakultasnya

dinegerikan dengan Keputusan Menteri PTIP Nomor 1 Tahun 1963. Fakultas

Pertanian serta Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan yang semula berada

di bawah naungan Universitas Airlangga dikembalikan ke Universitas Brawijaya.

Selain itu diresmikan pula cabang-cabang Universitas Brawijaya di Jember, yaitu

Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Pendidikan, dan Fakultas Kedokteran. Cabang

di Jember ini semula adalah fakultas-fakultas dari Universitas Tawangalun.

Dengan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 97 Tahun 1963 Fakultas

Ketatanegaraan dan Ketataniagaan di Kediri, terhitung sejak tanggal 15 Agustus

1963 ditetapkan sebagai cabang Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan

Universitas Brawijaya.

Surat Keputusan Menteri PTIP tentang penegerian itu telah dikukuhkan dengan

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 196 Tahun 1963 yang berlaku
sejak tanggal 5 Januari 1963. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari

lahir (Dies Natalis) Universitas Brawijaya.

2.3. Fakultas yang Dimiliki

1. Fakultas Hukum

2. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

3. Fakultas Ilmu Administrasi

4. Fakultas Pertanian

5. Fakultas Peternakan

6. Fakultas Teknik

7. Fakultas Kedokteran

8. Fakultas Perikanan dan Kelautan

9. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

10. Fakultas Teknologi Pertanian

11. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

12. Fakultas Ilmu Budaya

13. Fakultas Kedokteran Hewan

14. Fakultas Kedokteran Gigi

15. Fakultas Ilmu Komputer

16. Program Vokasi

17. Program Pascasarjana

2.4. Fakultas atau Fakultas yang Diunggulkan

2.5. Metode dan System Perkuliahan


Metode perkuliahan di Universitas Brawijaya adalah dengan tatap

muka, diskusi, tugas terstruktur dan tugas lapangan

2.6. Tanggapan Penyusun

3. UGM (Universitas Gajah Mada)

3.1. Universitas Gadjah Mada (Hanacaraka: ꦈꦤꦶꦮ꦳ꦼꦱ


ꦂ ꦶꦠꦱ꧀ꦒꦗꦃ
ꦩꦢ ; disingkat

UGM) merupakan universitas negeri di Indonesia yang didirikan oleh

Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 19 Desember 1949

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1949 tentang

Peraturan Tentang Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit

tanggal 16 Desember 1949.[4] Kampus UGM yang terletak di Yogyakarta

merupakan universitas pertama yang didirikan oleh Pemerintah Republik

Indonesia setelah Indonesia merdeka. Pada saat didirikan, Universitas

Gadjah Mada hanya memiliki enam fakultas, sekarang memiliki 18

Fakultas dan dua Sekolah yaitu Sekolah Vokasi dan Sekolah Pascasarjana

(dahulu bernama Program Pascasarjana), dan lebih dari 100 Program

Studi untuk S2, S3, dan Spesialis. Universitas Gadjah Mada berlokasi di

Kampus Bulaksumur, Yogyakarta. Sebagian besar fakultas dalam

lingkungan Universitas Gadjah Mada terdiri atas beberapa jurusan/bagian

dan atau program studi. Kegiatan Universitas Gadjah Mada dituangkan

dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas pendidikan

dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

3.2. Ditilik dari sejarahnya, Universitas Gadjah Mada merupakan

penggabungan dan pendirian kembali dari berbagai balai pendidikan,


sekolah tinggi, perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta, Klaten dan

Surakarta. Nama Gadjah Mada berawal dari dibentuknya Balai Perguruan

Tinggi Gadjah Mada yang terdiri dari Fakultas Hukum dan Fakultas

Kesusasteraan. Pendirian diumumkan di Gedung KNI Malioboro pada

tanggal 3 Maret 1946 oleh Mr. R. S. Budhyarto Martoatmodjo, Ir.

Marsito, Prof. Dr. Prijono, Mr. Soenario, Dr. Soleiman, dr. Boentaran

Martoatmodjo dan Dr. Soeharto. Sejak 4 Januari 1946 Soekarno dan

Hatta memindahkan ibukota Republik Indonesia ke Yogyakarta. Dengan

maraknya pertempuran antara pejuang kemerdekaan dan Sekutu serta

NICA di Jakarta dan Bandung, maka Sekolah Tinggi Teknik (STT)

Bandung ikut pindah ke Yogyakarta. Pada tanggal 17 Februari 1946,

Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung dihidupkan kembali di

Yogyakarta dengan para pengajarnya antara lain Prof. Ir. Rooseno dan

Prof. Ir. Wreksodhiningrat. Lembaga pendidikan lain yang berdiri pada

waktu yang hampir bersamaan adalah Perguruan Tinggi Kedokteran

(berdiri 5 Maret 1946), Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan (berdiri 20

September 1946), Sekolah Tinggi Farmasi (berdiri 27 September 1946),

dan Perguruan Tinggi Pertanian (berdiri 27 September 1946) yang

kesemuanya berada di Klaten, sekitar 20 kilometer dari Yogyakarta.

Institut Pasteur di Bandung sejak 1 September 1945, turut pula

dipindahkan ke Klaten dengan laboratorium di Rumah Sakit Tegalyoso.

Salah seorang yang berperan dalam pemindahan ini adalah Prof. Dr. M.

Sardjito yang kelak menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada yang


pertama. Kehidupan kampus di Klaten semakin ramai dengan berdirinya

Fakultas Kedokteran Gigi pada awal 1948. Pada awal Mei 1948,

Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan mendirikan

Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta atas usul Kementerian Dalam Negeri

untuk mendidik calon-calon pegawai Departemen Dalam Negeri,

Departemen Luar Negeri dan Departemen Penerangan. Akademi ini

awalnya dipimpin oleh Prof. Djokosoetono, S.H. Sayangnya akademi ini

tidak berumur panjang, setelah pemberontakan PKI Madiun meletus,

September 1948, akademi ini ditinggalkan para mahasiswanya yang ikut

menumpas pemberontakan sehingga akademi ini ditutup. Selanjutnya

pada 1 November 1948 didirikan Balai Pendidikan Ahli Hukum di

Surakarta, sebagai hasil kerja sama Kementerian Pendidikan, Pengajaran

dan Kebudayaan dengan Kementerian Kehakiman. Bersamaan dengan itu

Panitia Pendirian Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta, yaitu Drs.

Notonagoro, S.H., Koesoemadi, S.H. dan Hardjono, S.H. di Surakarta

merencanakan mendirikan Sekolah Tinggi Hukum Negeri. Demi efisiensi,

Panitia mengusulkan penggabungan Balai Pendidikan Ahli Hukum ke

dalam Sekolah Tinggi Hukum Negeri yang akhirnya disetujui dan

disahkan oleh Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1948. Serangan

Belanda ke ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta dalam rangka

Agresi Militer Belanda II melumpuhkan semua kegiatan belajar mengajar

di Yogyakarta, Klaten dan Surakarta dan semua perguruan tinggi tersebut

terpaksa ditutup dan para mahasiswa ikut berjuang. Setelah serangan


Belanda, wilayah Republik Indonesia menjadi semakin sempit. Pada

tanggal 20 Mei 1949, diadakan rapat Panitia Perguruan Tinggi, di

Pendopo Kepatihan Yogyakarta yang dipimpin oleh Prof. Dr. Soetopo,

dengan anggota rapat antara lain, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof.

Dr. M. Sardjito, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Ir.

Harjono, Prof. Sugardo dan Slamet Soetikno, S.H. Salah satu hasil rapat

adalah pendirian perguruan kembali di wilayah republik yang masih

tersisa, yaitu Yogyakarta. Disepakati Prof. Ir. Wreksodiningrat, Prof. Dr.

Prijono, Prof. Ir. Harjono dan Prof. Dr. M. Sardjito akan berusaha keras

mewujudkannya. Kesulitan utama saat itu adalah tidak adanya ruangan

untuk kuliah. Namun Sri Sultan Hamengkubuwono IX bersedia

meminjamkan ruangan keraton dan beberapa gedung di sekitarnya.

Tanggal 1 November 1949, di Kompleks Peguruan Tinggi Kadipaten,

Yogyakarta, berdiri kembali Fakultas Kedokteran Gigi dan Farmasi,

Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran. Pembukaan ketiga fakultas

ini dihadiri oleh Presiden Soekarno. Pada upacara pembukaan diadakan

sebuah renungan bagi para dosen dan mahasiswa yang telah gugur dalam

peperangan melawan Belanda, yaitu: Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, Ir.

Notokoesoemo, Roewito, Asmono, Hardjito dan Wurjanto. Tanggal 2

November 1949, Fakultas Teknik, Akademi Ilmu Politik serta Fakultas

Hukum dan Fakultas Kesusasteraan yang berada di bawah naungan

Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada ikut diresmikan. Tanggal

3 Desember 1949 dibuka Fakultas Hukum di Yogyakarta dengan


pimpinan Prof. Drs. Notonagoro, S.H.. Fakultas ini merupakan pindahan

Sekolah Tinggi Hukum Negeri Solo. Akhirnya tanggal 19 Desember

1949, lahirlah Universitas Gadjah Mada dengan enam fakultas. Menurut

Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949, keenam fakultas tersebut

adalah:

 Fakultas Teknik (di dalamnya termasuk Akademi Ilmu Ukur dan

Akademi Pendidikan Guru Bagian Ilmu Alam dan Ilmu Pasti)

 Fakultas Kedokteran, yang di dalamnya termasuk bagian Farmasi,

bagian Kedokteran Gigi dan Akademi Pendidikan Guru bagian

Kimia dan limu Hayat

 Fakultas Pertanian di dalamya ada Akademi Pertanian dan

Kehutanan

 Fakultas Kedokteran Hewan

 Fakultas Hukum, yang di dalamnya termasuk Akademi Keahlian

Hukum, Keahlian Ekonomi dan Notariat, Akademi Ilmu Politik

dan Akademi Pendidikan Guru Bagian Tatanegara, Ekonomi dan

Sosiologi

 Fakultas Sastra dan Filsafat, yang di dalamnya termasuk Akademi

Pendidikan Guru bagian Sastra

3.3. Fakultas Biologi

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

o Jurusan Ilmu Ekonomi


o Jurusan Manajemen
o Jurusan Akuntansi
Fakultas Farmasi

Fakultas Filsafat

Fakultas Geografi

o Jurusan Geografi dan Ilmu Lingkungan


o Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh
o Jurusan Pembangunan Wilayah

Fakultas Hukum

Fakultas Ilmu Budaya

o Jurusan Pariwisata
o Jurusan Antropologi
o Jurusan Arkeologi
o Jurusan Sastra Asia Barat
o Jurusan Ilmu Sejarah
o Jurusan Sastra Indonesia
o Jurusan Sastra Inggris
o Jurusan Sastra Jepang
o Jurusan Bahasa Korea
o Jurusan Sastra Nusantara
o Jurusan Sastra Prancis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

o Jurusan Politik dan Pemerintahan (sebelum tahun 2010


bernama Jurusan Ilmu Pemerintahan)
o Jurusan Hubungan Internasional
o Jurusan Manajemen & Kebijakan Publik (sebelum tahun
2010 bernama Jurusan Ilmu Administrasi Negara)
o Jurusan Komunikasi
o Jurusan Sosiologi
o Jurusan Pembangunan Sosial & Kesejahteraan (sebelum
tahun 2010 bernama Jurusan Sosiatri)

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan


(FKKMK)

o Jurusan Pendidikan Dokter


o Jurusan Ilmu Keperawatan
o Jurusan Gizi Kesehatan

Fakultas Kedokteran Gigi


o Jurusan Pendidikan Dokter Gigi
o Jurusan Ilmu Keperawatan Gigi

Fakultas Kedokteran Hewan

Fakultas Kehutanan

o Jurusan Manajemen Hutan


o Jurusan Budidaya Hutan
o Jurusan Teknologi Hasil Hutan
o Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan

Fakultas MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)

o Jurusan Fisika
o Jurusan Kimia [1]
o Jurusan Matematika
o Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika

Fakultas Pertanian

o Jurusan Budidaya Pertanian


o Jurusan Perlindungan Tanaman
o Jurusan Tanah
o Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
o Jurusan Mikrobiologi Pertanian
o Jurusan Perikanan

Fakultas Peternakan

o Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak


o Jurusan Produksi Ternak
o Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan
o Jurusan Teknologi Hasil Ternak

Fakultas Psikologi

Fakultas Teknik

o Jurusan Arsitektur
o Jurusan Teknik Fisika
o Jurusan Perencanaan Wilayah dan Tata Kota
o Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
o Departemen Teknik Geologi
o Departemen Teknik Geodesi Geomatika
o Jurusan Teknik Mesin
o Jurusan Teknik Nuklir
o Jurusan Teknik Industri
o Departemeb Teknik Kimia
o Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknologi Pertanian

o Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian


o Jurusan Teknik Pertanian
o Jurusan Teknologi Industri Pertanian

Sekolah Vokasi

o Komputer dan Sistem Informasi


o Teknologi jaringan (D4)
o Rekam Medis
o Bidan Pendidik (D4)
o Agroindustri
o Pengelolaan Hutan
o Kesehatan Hewan
o Elektronika dan Instrumentasi
o Metrologi dan Instrumentasi
o Teknik Elektro
o Teknik Mesin
o Teknik Sipil
o Teknik Geomatika
o Sistem Informasi Geografi dan Penginderaan Jauh
o Ekonomika Terapan
o Akuntansi
o Manajemen
o Kearsipan
o Bahasa Mandarin
o Bahasa Korea
o Bahasa Jepang
o Bahasa Inggris
o Bahasa Prancis
o Kepariwisataan

3.4. Fakultas atau Jurusan yang Diunggulkan

3.5. Metode dan Sistem Perkuliahan

3.6. Tanggapan Penyusun

Anda mungkin juga menyukai