MAKALAH
Disusun Oleh:
TETTY JULIANTY NAIBAHO
170301173
AGROTEKNOLOGI – III
FAKULTAS PERTANIAN
2019
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
sawit menjadi Curve Palm Oil (CPO) dan Inti Sawit, disamping itu dihasilkan
juga 75% limbah padat dan limbah cair. Limbah padat berupa tandan kosong,
cangkang, dan serat, sementara limbah cair yang dihasilkan berupa lumpur dan
hidrosilikon. Lumpur (sludge) disebut juga lumpur primer yang berasal dari
proses klarifikasi merupakan salah satu limbah cair yang dihasilkan dalam proses
pengolahan minyak kelapa sawit, sedangkan lumpur yang telah mengalami proses
sawit dan potensi bahan organik yang terkandung dalam limbah kelapa sawit,
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 28 tahun 2003 nilai BOD di bawah 5
000 mg L-1 dan pH diantara 6-9. Nilai BOD adalah jumlah oksigen yang
3
dibutuhkan oleh bakteri untuk (mengoksidasi) hampir semua zat organis yang
terlarut dan sebagian zat-zat organis yang tersuspensi air (Pratiwi 2013).
IPAL, dan sekaligus menjadi langkah pengolahan limbah yang lebih terpadu,
limbah cair ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah
utama yaitu kolam anaerobik, kolam fakultatif, dan kolam aerobik. Pada kolam
anaerobic terjadi beberapa proses yang menghasilkan limbah berupa lumpur padat
1.2.Tujuan
1.3. Manfaat
3. Membantu mengetahui cara mengelola limbah industry kelapa sawit yang baik
dan benar serta ramah lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum limbah kelapa sawit terbagi atas dua jenis yaitu limbah padat
dan limbah cair. Jenis limbah kelapa sawit pada generasi pertama adalah limbah
padat yang terdiri dari tandan kosong, pelepah, cangkang dan lain-lain. Sedangkan
Limbah padat yang dihasilkan oleh PKS pada umumnya berupa janjang
kosong (tandan kosong), cangkang dan lain-lain yang masih dapat bermanfaat.
Sebagai sumber energi ketel pabrik dapat digunakan serat, janjang kosong dan
janjang, limbah padat dan cair. Selain itu, limbah padat yang dihasilkan oleh PKS
ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan ternak yang karena berserat tinggi,
nitrogen dan fosfor yang cukup tinggi yang baik bagi ternak. Diketahui pula
bahwa serat janjang kosong ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar
pembuatan pulp karena TBS mengandung 20% lebih crude fiber (serat kasar)
yang dapat diperoleh melalui proses kimia. Batang kelapa sawir sendiri juga dapat
dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan perabot rumah, kayu rumah yang
Limbah cair yang dihasilkan oleh PKS ini dapat dimanfaatkan sebagai
oleh tanaman sebagai sumber hara. Limbah cair ini mengandung unsur nitrogen,
Limbah cair yang sudah diolah dengan PBAn dengan WPH selama 75-80
sprinklerberputar atau dengan arah penyemprotan yang tetap. Sistem ini dipakai
untuk lahan yang datar atau sedikit bergelombang, untuk mengurangi aliran
kemudian dialirkan ke dalam bak air yang dilengkapi dengan pompa setrifugal
yang dapat memompakan lumpur dan mengalirkannya ke areal melalui pipa PVC
diameter 3”. Kelemahan sistem ini adalah sering tersumbatnya nozzle sprinkler
oeh lumpur yang dikandung limbah cair tersebut. Disamping itu biaya
pembangunan instalasi sistem sprinkler relatif mahal. Sistem Flatbed atau teknik
membuat konstruksi diantara baris pohon yang dihubungkan dengan saluran parit
yang dapat mengalirkan limbah dari atas ke bawah dengan kemiringan tertentu.
Sistem ini dibangun mengikuti kemiringan tanah. Teknik aplikasi limbah adalah
dengan mengalirkan limbah (kadar BOD 3.500-5.000 mg/l), dari kolam limbah
(flatbed) berukuran 2,5m x 1,5m x 0,25m, yang dibuat setiap 2 baris tanaman.
Limbah udara berasal dari pembakaran solar dari generating set dan
dibuang ke udara terbuka. Umumnya limbah debu dan abu pembakaran janjang
pemasangan dust collector, untuk menangkap debu ikutan dalam sisa gas
permukaan tanah. Debu dari dust collector secara reguler ditampung dan dibuang
Hal ini menyebabkan industri minyak sawit dapat menjadi andalan devisa di masa
5 juta hektar atau sekitar 837 %. Hal itu juga dibuktikan dengan kontribusi
minyak sawit yang terhadap ekspor nasional yang mencapai 6 %. Minyak sawit
produksi kelapa sawit maka semakin banyak limbah kelapa sawit nya. Karena itu
diperlukan suatu teknologi tepat guna yang dapat mengolah limbah kelapa sawit
ini menjadi sesuatu yang berguna atau bermanfaat dan memiliki nilai komersil.
zero emissions. Konsep zero emissions adalah konsep yang menerapkan sistem
apapun karena limbah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bagi
lingkungan.
limbah agar industri menjadi zero waste. Hal ini merupakan perubahan
pencemaran yang mengancam ekosistem baik skala kecil maupun skala besar.
Selain itu, penggunaan maksimal bahan mentah yang dipakai dan sumber-sumber
penggunaan sumber daya alam dan penghematan (efisiensi) terutama bagi limbah
meningkatkan daya saing dan efisiensi karena sumber daya digunakan secara
maksimal yaitu memproduksi lebih banyak dengan bahan baku yang lebih
sedikit.Salah satu pemanfaatan limbah cair pada industri kelapa sawit adalah
pemanfaatan limbah sebagai land application. Land application atau aplikasi lahan
adalah pemanfaatan limbah cair sebagai pupuk atau bahan penyubur tanah bagi
tanaman kelapa sawit itu sendiri. Hal ini dikarenakan limbah cair tersebut
phosphor, dan kalium. Jumlah kalium dan nitrogen dalam limbah tersebut sangat
besar sehingga dapat digunakan sebagai nutrisi bagi tanaman kelapa sawit.
9
2.3. Limbah Cair Industri Minyak Kelapa Sawit Untuk Land Application
Land Application atau aplikasi lahan adalah pemanfaatan limbah cair dari
industri kelapa sawit untuk digunakan sebagai bahan penyubur atau pemupukan
tanaman kelapa sawit dalam areal perkebunan kelapa sawit itu sendiri. Dasar dari
land application ini adalah bahwa dalam limbah cair pabrik kelapa sawit
adalah Nitrogen, phosphor dan Kalium. Jumlah Nitrogen dan Kalium dalam
limbah cair pabrik kelapa sawit sangat besar, sehingga dapat bertindak sebagai
Limbah cair pabrik kelapa sawit yang dapat digunakan untuk land
application adalah limbah cair yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga kadar
BOD-nya berkisar antara 3.500 mg/l sampai 5.000 mg/l. Dengan komposisi yang
cukup kaya akan unsur hara (N, P dan K), maka limbah cair tersebut mempunyai
sendirinya jumlah limbah cair yang masih harus diolah juga akan berkurang. Jadi
land application akan mengurangi beban biaya dan waktu untuk pengolahan
biaya.
Limbah cair pabrik kelapa sawit yang dapat digunakan untuk land
application adalah limbah cair yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga kadar
BOD-nya berkisar antara 3.500 mg/l sampai 5.000 mg/l. Dengan komposisi yang
cukup kaya akan unsur hara (N, P dan K), maka limbah cair tersebut mempunyai
10
sendirinya jumlah limbah cair yang masih harus diolah juga akan berkurang. Jadi
land application akan mengurangi beban biaya dan waktu untuk pengolahan
biaya pengolahan limbah sekitar 50% – 60% (Irwan dan Mamat, 2007).
akan menghemat pupuk nitrogen, phospat, kalium dan magnesium. Limbah cair
kelapa sawit yang diaplikasikan dengan BOD antara 3.500 ppm-5.000 ppm
320 ppm. Bukti dilapangan juga terlihat nyata, perbandingan produksi TBS pada
lahan Land Aplikasi lebih tinggi jika dibandingkan dengan non Land Aplikasi.
sawit di Indonesia, limbah cair pabrik kelapa sawit yang sudah diolah (BOD
maksimal 5.000 mg/l) merupakan sumber air dan nutrisi bagi tanaman. Disamping
itu limbah cair tersebut juga mampu memperbaiki sifat dan struktur fisik tanah,
flora dan fauna tanah dan dapat meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit.
application, misalnya 4 PKS di PTPN IV Bah Jambi, yaitu PKS Pulu Raja,
Adolina, Sosa dan Bah Jambi yang keempatnya mempunyai luas land application
sebesar sekitar 600 Ha. Memang belum ada standar yang baku dalam pemanfaatan
limbah cair PKS melalui land application, namun Pemerintah Indonesia (KLH)
yang ketat. Pabrik Kelapa Sawit PT. Smart Tbk adalah salah satu PKS yang sudah
Sejauh ini telah dikenal dua sistem land application, yaitu long bed untuk
lahan yang rata dan flat bed untuk lahan yang landai. Penggunaan land application
ini harus disesuaikan dengan sifat tanah dan kondisi curah hujan di lokasi
Long Bed : Ukuran Bed = panjang x lebar x dalam = 100 m x 0,5 m x 0,5 m. Flat
Bed : Ukuran Bed = panjang x lebar x dalam = 2,5 m x 1,5 m x 0,3 m. Dalam
sistem flat bed setiap bed dihubungkan dengan suatu parit kecil dengan dimensi =
DAFTAR PUSTAKA
Banuwa, I.S, A.A. Damai, K. Hendrato dan R. Zahab. 2001. Pemanfaatan Limbah
cair pabrik kertas (Land Application) PT. Pola Pulpindo Mantap di Kec.
Sungkai, Kab. Lampung Utara. Laporan Penelitian Kerjasama CV. Wira
Persada dengan PT. Pola Pulpindo Mantap. Lampung.