Anda di halaman 1dari 29

UU PRAKTEK

KEDOKTERAN

BIOETIK DAN HUMANIORA


FK--USU 2009
FK
AZAS UU PRADOK

PASAL 2
Praktik
k k Kedokteran
d k dilaksanakan
dl k k berazaskan
b k
Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah,
manfaat,
f kkeadilan,
dl kemanusiaan,
k
keseimbangan, serta perlindungan dan
k
keselamatan
l pasien
i
FILOSOFI U R
P ADOK

„ P
„ T
„ E

„ P
ETIK PROFESI DAN DISIPLIN
DALAM KODEKI

„ Pasal 2
„ Seorang dokter harus senantiasa berupaya
melaksanakan profesinya sesuai dengan
standar profesi yang tertinggi
tertinggi..
„ Yang dimaksud dengan “standar
standar profesi”
profesi
adalah batasan kemampuan (knowledge,
professional attitude)) minimal
skill and p
yang harus dikuasai oleh seorang individu
untuk dapat melakukan kegiatan
profesionalnya
f i l pada
d masyarakat k t secara
mandiri yang dibuat oleh organisasi
profesi
ETIK PROFESI DAN DISIPLIN
DALAM KODEKI

„ Pasal 10
„ Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas
dan mempergunakan segala ilmu dan
ketrampilannya untuk kepentingan pasien.
Dalam hal ini ia tidak mampu
p melakukan
suatu pemeriksaan atau pengobatan,
maka atas persetujuan pasien, ia wajib
merujuk
j k pasien
i kepada
k d dokter
d kt yang
mempunyai keahlian dalam penyakit
tersebut.
tersebut
KELALAIAN MEDIK
¾Pengertian dan syarat kelainan medik.
¾Dasar hukum p penuntutan ganti
g rugi
g
¾Pembuktian adanya kewajiban dan pelanggarann

¾Pembelaan adanya penyimpangan kewajiban

¾Pembuktian
P b kti kerugian
k i dan
d hubungan
h b kausalnya
k l
¾Pembelaan terhadap aspek kerugian dan kausalitas

¾Peranan rekam medik

¾Perkara pidana
¾ Pengertian Dan Syarat Kelainan Medik
„ Melakukan sesuatu yang seharusnya tidak
dilakukan
„ Atau tidak melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan oleh orang lain yang
memiliki kualifikasi yang sama pada suatu
keadaan dan situasi yang sama
Pengertian istilah kelalaian medik tersirat
Dari pengertian malpraktek medis menurut
Worl Medikal Association (1992) yaitu;
„ Medical malpractice involves the physicians failure to
conform
f to the
h standard
d d off care for
f treatment off the
h
patient’s condition
„ Or lack of skill
„ Or negligence in providing care to the patient
„ Which is the direct cause of an injuri to the patient

Kelalaian dapat terjadi dalam 3 bentuk

1. Malfeasance
2. Misfeasance
3. Nonfeasance
4 unsur sikap tenaga medis dianggap lalai
„ Duty atau kewajiban tenaga medis untuk melakukan sesutu tindakan
medis atau untuk tidak melakukan sesuatu tindakan tertentu terhadap
pasien tertentu pada
p p situasi dan kondisi yang
y g tertentu

„ Dereliction of the duty atau penyimpangan kewajiban tersebut

„ Damage atau kerugian”segala sesuatu yang dirasakan oleh pasien sebagai


kerugian akibat layanan kesehatan kedokteran yang diberikan oleh
pemberi layanan

„ Diret causal relationship atau hubungan sebab akibat yang nyata

Gugatan
g ganti
g rugi
g akibat suatu kelalaian medik harus membuktikan adanya
y
ke--empat unsur diatas,apabila salah satu diantaranya tidak dapat
ke
dibuktikan maka gugutan tersebut dinilai tidak cukup bukti
¾ Dasar Hukum Penuntutan Ganti Rugi
Pasal 55 UU No 23 tahun 1992 tentang
kesehatan:(1)setiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesalahan
yang dilakukan tenaga kesehatan

Pasal 1365 KUH Perdata:tiap perbuatan melanggar hukum yang


membawa kerugian kepada seorang mewajibkan orang yang karena
salahnya
l h menerbitkan
bitk kerugian
k i itu,mengganti
it ti kerugian
k i tersebut
t b t

Passal1366 KUH perdata:setiap orang bertanggung jawab tidak saja


untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya tetapi juga untuk
kerugian yang disebabkan kelalaian atau kurang hati-
hati-hatinya

Pasal 1367 KUH Perdata:seorang tidak saja bertanggung jawab untuk


kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri,tetapi
sendiri tetapi juga untuk
kerugian yang disebabkan perbuatan orang-
orang-orang yang menjadi
tanggungannya
DUGAAN PELANGGARAN
PELANGGARAN PELANGGARAN DISIPLIN - PELANGGARAN
ETIK STANDAR PROFESI HUKUM

IDI - MKEK PERADILAN


MAJELIS DISIPLIN
UMUM
MDTK - MKDKI

SANKSI
HATI NURANI PIDANA PERDATA
ORGANISASI SANKSI DISIPLIN

RASA MALU PERINGATAN FISIK


PENCABUTAN SIP/ MATERI
PERINGATAN
PEMECATAN SEMENTARA STR RE-
SCHOOLING
PENJARA DAN DENDA
KERANCUAN MASYARAKAT
PELANGGARAN PELANGGARAN DISIPLIN - PELANGGARAN
ETIK STANDAR PROFESI HUKUM

IDI - MKEK KEMANA PERADILAN


UMUM

SANKSI
HATI NURANI PIDANA PERDATA
ORGANISASI

DOKTER
MASYARAKAT TIDAK
RESAH
PUAS
DUGAAN PELANGGARAN
PELANGGARAN PELANGGARAN DISIPLIN - PELANGGARAN
ETIK STANDAR PROFESI HUKUM

MAJELIS KEHORMATAN
IDI - MKEK DISIPLIN KEDOKTERAN PERADILAN
INDONESIA (MKDKI) UMUM

SANKSI
HATI NURANI PIDANA PERDATA
ORGANISASI SANKSI DISIPLIN

PELANGGARAN
MURNI ETIK DISIPLIN
PROFESI KELALAIAN
KONSIL “MALPRAKTEK”
KEDOKTERAN
Pasal 1370 KUH Perdata : Dalam halnya suatu kematian dengan
sengaja atau karena kurang hati – hatinya seorang
seorang, maka suami
atau istri yang ditinggalkan, anak atau orang tua si korban yang
lajimnya mendapat nafkah dari pekerjaan si korban mempunyai
hak menuntut suatu ganti rugi, yang harus dinilai menurut
kedudukan dan kekayaan kedua belah pihak, serta menurut
keadaan.

Pasal 1371 KUH Perdata: Penyebab luka atau cacatnya sesuatu


anggota badan dengan sengaja atau karena kurang hati-
hati-hati
memberikan hak kepada si korban untuk selain penggantian
biaya--biaya penyembuhan, menurut penggantian kerugian yang
biaya
disebabkan oleh luka atau catat tersebut. Juga penggantian
kerugian ini dinilai menurut kedudukan dan kemampuan kedua
belah pihak dan menurut keadaan
keadaan.

Pasal 1372 KUH Perdata : Tuntutan perdata tentang hal penghinaan


adalah bertujuan mendapat penggantian kerugian serta
pemulihan kehormatan dan nama baik
Di bidang pidana juga ditemukan pasal-
pasal-pasal yang menyangkut kelalaian
yaitu

Pasal 359 KUHP : Barang siapa karena kesalahannya ( Kelalaiannya)


menyebabkan orang lain mati, di ancam dengan pidana penjara paling
lama 5 (lima) tahun atau pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun

Pasal 360 KUHP : (1) Barang siapa karena kesalahannya (kelalaiannya)


Menyebankan orang lain mendapat luka-
luka-luka berat, diancam dengan
pidana paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu
tahun. (2) Barang siapa karena kesalahannya atau (kelalaiannya)
menyebabkan orang lain luka-
luka-luka sedemikian rupa sehingga timbul
pen akit atau
penyakit ata halangan menjalankan pekerjaan
peke jaan jabatan atau
ata pencarian
pen a ian
selama waktu tertentu, diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama enam bulan atau
pidana denda pling tinggi Rp.4500,-
Rp.4500,
Rp 4500 -

Pasal 361 KUHP : jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini dilakukan
dalam menjalankan suatu jabatan atau pencarian, maka pidana ditambah
dengan sepertiga dan yang bersalah dapat dicabut haknya untuk
menjalankan pencarian dalam mana dilakukan kejahatan, dan hakim
dapat memerintahkan supaya putusannya di umumkan.
¾ Pembuktian Adanya Kewajiban Dan Pelanggaran
dasar adanya kewajiban dokter adalah adanya hubungan kontaraktual
profesional antar tenaga medis dengan pasien. kewajiban profesional di
uraikan dalam sumpahp profesi,
p , etik profesi,
p , berbagai
g standar pelayanan
p y
dan prosedur operasional. Kewajiban
Kewajiban--kewajiban tersebut dilihat dari segi
hukum merupakan rambu
rambu--rambu yang harus diikuti untuk mencapai
perlindungan baik bagi pemberi layanan maupun penerima layanan

untuk dapat memperoleh kualifikasi sebagai dokter, setiap orang harus


memiliki suatu kompetensi tertentu di bidang medik dengan tingkat
yang tetentu pula, sesuai dengan kompetensi yang harus di capainya
selama menjalani pendidikan kedokterannya.
kedokterannya

Untuk dapat melakukan praktek medis

1. Dokter harus memiliki kewenangan medis (ijin praktek)


2. Dokter harus memiliki kewenangan pormil (surat penugasan)
3. Dokter harus memiliki kewenangan
g material yangg di peroleh
d
dengan memperoleh
l h ijin praktek
k k
Sikap dan tindakan yang wajib dilaksanakan oleh dokter
diatur
d a u dalam
da a berbagai
be baga standar
s a da

9 standar berperilaku di uraikan dalam sumpah dokter,


etik kedokteran
9 Standar prilaku IDI

Dengan melihat uraian tentang kewajiban diatas,


diatas maka
mudah
buat kita untuk memahami apakah arti penyimpangan
kewajiban.
kewajiban
Dalam hal ini harus diperhatikan adanya Golden Rule yang
menyatakan “What is right (or wrong) for one Person in a
given
i
situation is similarly right (or Worng) for any other in an
indentical
situation”.
¾ Pembelaan Adanya Penyimpangan Kewajiban

Pada umumnya hubungan profesional antara dokter dengan pasien


Telah terbentuk,
terbentuk dimana sangat jarang kelalaian medis terjadi karena
adanya hubungan dokter – pasien, seperti pada upaya pertolongan
yang dilakukan dokter pada gawat darurat medik yang tidak pada
sarana kesehatan.
k h t D
Dengan d
demikian
iki pembelaan
b l harus
h ditujukan
dit j k
kepada upaya pembuktian tidak adanya pelanggaran kewajiban yang
dilakukan dokter

Dalam KUHP, UU Kesehatan dan peraturan perundang-


perundang-undangan lain
Yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan tidak terdapat
pelanggaran dokter terhadap kewajiban dokter. Demikian pula pasal-
pasal-
pasal dalam sumpah dokter, etik kedokteran dan standar prilaku IDI,
k
kecuali
li yang berkaitan
b k it dengan
d standar
t d prosedur/
d / standar
t d pelayanan
l
minimal
Pembelaan harus dapat menunjukkan bahwa tidak ada
penyimpangan standar profesi dan atau standar prosedur operasional,
atau kalaupun
p ada penyimpangan
p y p g dapat p dibuktikan bahwa
penyimpangan tersebut masih dapat dibenarkan atau di maafkan
seperti kita lihat pada faktor-
faktor-faktor di bawah ini :

faktor--faktor pembenar dan pemaaf


faktor
9 Keterbatasan
e e ba asa su sumber
be daya
9 Pendeknya waktu atau tingkat keparahan
9 Sifat perjalanan penyakit pasien
¾ Pembuktian Kerugian Dan Hubungan
y
Kausalnya
Pada perinsipnya suatu kerugian adalah sejumlah uang tertentu yang
harus diterima oleh pasien sebagai kompensasi agar ia dapat kembali
ke keadaan semula seperti sebelum terjadinya sengketa medik
medik. Tetapi
sulit untuk dicapai pada kerugian yang berbentuk kecederaan atau
kematian seseorang, oleh karena itu kerugian tersebut harus dihitung
sedemikian rupa sehingga tercapai jumlah yang layak (Reasonable
atau fair) suatu kecederaan sukar di hitung dalam bentuk financial

K
Kerugian
i dapat
d t di klasifikasian
kl ifik i sbb bb :
1. Kerugian immaterial (general damages, non pecuniary losses).
2. Kerugian material (special damages, pecuniary losses):
a. kerugian
k akibat
k b kehilangan
k hl kesempatan
k
b. kerugian nyata :
9 biaya yang telah dikeluarkan hingga saat penggugatan
9 Biaya yang akan dikeluarkan sesudah saat penggugatan
Di tinjau dari segi kompensasinya, kerugian dapat di klasifikasikan
Sbb :
1. Kompensasi untuk kecederan yang terjadi bersifat immaterial
a. Sakit dan penderitaan
b Kehilangan kesenangan/ kenikmatan (amenities)
b.
c. kecederaan fisik/ psikiatris
2. Kompensasi untuk pengeluaran tambahan
a. Pengeluaran
P l untukk perawatan rumahh sakit
ki
b. Pengeluaran untuk biaya medis lain
c. Pengeluaran untuk perawatan
3. Kompensasi untuk kerugian lain yang foreseeable (kerugian
akibat kehilangan kesempatan)
a Kehilangan penghasilan
a.
b. Kehilangan kapasitas mencari nafkah
¾ Pembelaan Terhadap Aspek Kerugian &
Kausalitas
Dalam posisinya sebagai tergugat, dokter harus membela diri dengan
mencoba membuktikan bahwa setidaknya salah satu unsur kelalaian
medik diatas adalah tidak benar. Salah satu contohnya adalah bahwa
kerugian yang merupakan akibat tindakan atau kelalaian dokter
tidaklah sebesar yang di gugat.

D l
Dalam menilai
il i remoteness
t off demage
d dikenal
dik l 2 pendekatan
d k t :
1. Berdasarkan atas pandangan bahwa tergugat bertanggug jawab atas
segala akibat langsung dari kelalaiannnya, tanpa mempertimbangkan
apakah
k h hal
h l tersebut
t b t tid
tidakk biasa
bi ataupun
t tidak
tid k terduga.
t d
2. Didasarkan atas pandangan bahwa seseorang hanya bertanggung
jawab atas akibat-
akibat-akibat yang secara reasonable dapat diantisipasi,
b hk juga
bahkan j pada
d keadaan
k d ia
i tidak
tid k diragukan
di k lagi
l i sebagai
b i penyebab
b b
kerugian atau kecederaan tersebut.
didalam praktek kedua pendekatan tersebut tidaklah mudah diterapkan dan
dipilih mana yang benar oleh karena kenyataan tidaklah sedemikian
sederhana.

Suatu adverse outcome ((hasil yang


y g tidak diharapkan)
p ) dibidang
g medik
sebenarnya diakibatkan oleh beberapa kemungkinan yaitu :
1. Hasil dari suatu perjalanan penyakitnya sendiri, tidak berhubungan
dengan tindakan medis yang dilakukan dokter.
dokter
2. Hasil dari duatu resiko yang tidak dapat dihindari, yaitu yang tak dapat
diketahui. Sebelumnya karena tindakan yang dilakukan adalah satu-satu-
satunya cara terapi
terapi. Resiko tersebut harus diinformasikan terlebih
dahulu
3. Hasil dari suatu kelalaian medik
4
4. Hasil dari suatu kesengajaan ini tidak mungkin terjadi di dunia
kedokteran.
Cara kejadian (maner of the occurrence)
1
1. Forenseeable contohnya seorang dokter yang melakukan SC dan
melakukan tindakan yang tidak cermat dapat mengakibatkan
perlukaan yang tidak perlu. (misalnya terpotongnya uretor /
vesicaurinaria)
2. Unforseeable terjadinya perlekatan berlebihan alat-
alat-alat dalam disekitar
reproduksi.

Jenis cedera
Kerugian dianggap terlalu jauh bila bukan dari jenis yang sama dengan
bahaya yang telah diketahui (forenseen)

Contoh forensen : Seorang dokter melakukan wound toilet yang tidak


adekuat, maka apabila dikemudian hari terjadi tetanus
/gangren/ sepsis. Hal itu dianggap fereseeable, namun
apabila oleh karena peristiwa tersebut orang terluka HIV
maka peristiwa tersebut dianggap unforeseeable.
Jenis cedera
Seorang dokter tetap bertanggung jawab atas segala kerugian akibat
dari
kelalaiannya meskipun keparahan cedera yang terjadi ternyata jauh dari
yang dapat diduga sebelumnya. Ia hanya bisa terhindar dari tanggung
jawab apabila jenis kecederaan tersebut berbeda jenis dengan kecederaan
yang dapat diprediksi.

Contohnya
y : seorangg wanita yang
y g mengalami
g ketuban pecah
p dini yang
y g tidak
dapat ditolong menyebabkan kesulitan kelahiran, terinfeksi
jalan lahir. Apabila kemusian terjadi kematian si ibu & kerugian
financial maka kesemuanya dianggap sudah foreseeable.
Tetapi apabila kemudian terjadi kematian suaminya yang
kebetulan menderita infark jantung maka kematian suami
tersebut bukan termasuk foreseeable.

Ketidakmampuan financial pasien


Dokter tidak bertanggung jawab atas kerugian/ kecederaan yang timbul
sebagai akibat tidak membayar dilakukannya suatu tindakan yang
dibutuhkan, karena pasien tidak mampu untuk membeyar biaya tindakan
tersebut
¾ Peranan Rekam Medik

Rekam medik yang baik adalah rekam medis


yang memuat semua
informasi yang dibutuhkan, baik yang diperoleh
dari pasien, pemikiran dokter,
pemeriksaan dan tindakan dokter. Komunikasi
antar tenaga medis /
kesehatan, informal consent,dll informasi lain
yang dapat menjadi bukti di
kemudian hari yang di susun secara berurutan
k
kronologis.
l
¾ Perkara Pidana

Kelalaian medik jjuga


g dapat
p dimasukkan kedalam dominan pidana
p
yaitu dengan memanfaatkan pasal 359-
359-361 KUHP, yang mengancam
seseorang dengan pidana apabila melakukan kelalaian sehingga
menyebabkan luka, luka berat/ mati. Pada peradilan pidana, beban
pembuktian diletakkan pada jaksa penuntut umum dan terdakwa
terbebani untuk membuktikan sebaliknya, beberapa tindakan medik
juga dapat diancam pidana seperti berpraktek tanpa kompetensi &
k
kewenangan aborsi
b i dll.
dll
Pembelaan atas gugatan/ dakwaan atas peristiwa diatas harus dilakukan
dengan membuktikan bahwa gugatan tersebut tidak benar atau sebaliknya.
Dakwaan bahwa dokter telah berpraktek tanpa kompetensi harus dibantah
dengan untuk melakukan prakteknya. Begitu juga dengan hal lainnya.

Pembelaan juga dapat dilakukan dengan menunjukkan bahwa


penyimpangan atas suatu standar yang diadukan memiliki alasan pembenar/
alasan pemaaf
pemaaf. Umumnya berkaitan dengan adanya keadaan darurat.
darurat
Keterbatasan sumber daya (live ware, hardware, software) keterbatasan
waktu oleh karena berbagai faktor.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai