Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS / POST PARTUM

2.2.1 DEFINISI
Asuhan ibu post partum adalah asuhan yang diberikan pada ibu segera setelah kelahiran
sampai 6 minggu setelah kelahiran.

2.2.2 TUJUAN
Memberikan asuhan yang adekuat dan terstandar pada ibu segera setelah melahirkan
dengan memperhatikan riwayat selama kehamilan, dalam persalinan dan keadaan
segeera setelah melahirkan.

2.2.3 HASIL YANG DIHARAPKAN


Terlaksananya asuhan segera / rutin pada ibu post partum termasuk melakukan
pengkajian, membuat diagnosa, mengidentifikasi masalah dan kebutuhan ibu,
mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial, tindakan segera serta merencanakan
asuhan.

2.2.4 7 LANGKAH MANAJEMEN MENURUT HELEN VARNEY


2.2.4.1 PENGKAJIAN
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk
mengevaluasi keadaan ibu.
MELAKUKAN PEMERIKSAAN AWAL POST PARTUM
 MENINJAU CATATAN / RECORD POST PARTUM
- Catatan perkembangan ante partum dan intra partum.
- Berapa lama (jam/hari) pasien post partum.
- Pesanan sebelumnya dan catatan perkembangan.
- Suhu, denyut nadi, pernapasan dan tekanan darah post partum.
- Pemeriksaan laboratorium dan laporan pemeriksaan tambahan.
- Catatan obat-obat.
- Catatan bidan / perawat.

• MENANYAKAN RIWAYAT KESEHATAN DAN KELUHAN IBU.


- Mobilisasi
- Buang air kecil.
- Buang air besar.
- Nafsu makan.
- Hal yang tidak jelas.
- Makanan bayi.
- Reaksi pada bayi.
- Reaksi terhadap proses melahirkan dan kelahiran.
• PEMERIKSAAN FISIK
- Tekanan darah, suhu badan, denyut nadi.
- Tenggorokan, jika diperlukan.
- Buah dada dan puting susu.
- Auskultasi paru-paru, jika diperlukan.
- Abdomen : kandung kemih, uterus, diastasis.
- Lochea : Warna, jumlah, bau.
- Perineum : oedema, inflamasi, rematoma, pus, bekas luka episiotomi / robek, jahitan,
memar, hemorrhoid (wasir / ambeien).
- Extremitas : Varises, betis apakah lemah dan panas, edema, tanda-tanda Homan,
refleks.

2.2.4.2 DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN IBU POST PARTUM


Melakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau diagnosa berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Diagnosa, masalah dan kebutuhan ibu post partum dan nifas tergantung dari hasil
pengkajian terhadap ibu.
Contoh :
Diagnosa : - Post partum hari pertama.
- Perdarahan nifas.
- Sub involusio.
- Anemia post partum.
Masalah ; - Ibu kurang informasi.
- Ibu tidak pernah ANC.
- Sakit pada luka episiotomi.
- Keluhan mulas yang mengganggu rasa nyaman.
Kebutuhan : - Penjelasan tentang pencegahan infeksi.
- Penjelasan tentang tanda-tanda bahaya.
- Kontak dengan bayi sesering mungkin
- Penyuluhan perawatan buah dada.
- Bimbingan menyusui.
- Penjelasan tentang metode KB.
- Imunisasi bayi.
- Kebiasaan yang tidak bermanfaat behkan dapat membahayakan.

2.2.4.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin akan terjadi
berdasarkan masalah atau diagnosa yang sudah diidentifikasi.
Contoh :
Diagnosa potensial :
- Hipertensi post partum.
- Anemia post partum.
- Subinvolusio.
- Perdarahan post partum.
- Febris post partum.
- Infeksi post partum.
Masalah potensial :
- Potensial bermasalah dengan ekonomi.
- Sulit pada luka bekas episiotomi.
- Nyeri kepala.
- Mulas.

2.2.4.4 IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan / dokter dan atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai
dengan kondisi pasien.
Contoh :
- Ibu kejang, segera lakukan tindakan segera untuk mengatasi kejang dan segera
berkolaborasi merujuk ibu untuk perawatan selanjutnya.
- Ibu tiba-tiba mengalami perdarahan, lakukan tindakan segera sesuai dengan keadaan
pasien, misalnya bila kontraksi uterus kurang baik segera berikan uterotonika. Bila
teridentifikasi adanya tanda-tanda sisa placenta, segera berkolaborasi dengan dokter
untuk tindakan kuretage.

2.2.4.5 MEMBUAT RENCANA ASUHAN


Merencanakan asuhan menyeluruh yang rasional sesuai dengan temuan dari langkah
sebelumnya.
Contoh ;
 Manajemen Asuhan Awal Puerperium.
- Kontak dini dan sesering mungkin dengan bayi.
- Mobilitasi / istirahat baring di tempat tidur.
- Gizi (diet).
- Perawatan perineum.
- Buang air kecil spontan / kateter.
- Obat penghilang rasa sakit, bila diperlukan.
- Obat tidur, bila diperlukan.
- Obat pencahar, bila diperlukan.
- Pemberian Methergine , jika diperlukan.
 Asuhan Lanjutan
- Tambahan vitamin atau zat besi, atau keduanya jika diperlukan.
- Bebas dari ketidak nyamanan post partum.
- Perawatan buah dada.
- Pemeriksaan laboratorium terhadap komplikasi, jika diperlukan.
- Rencana KB.
- Tanda-tanda bahaya.
- Kebiasaan rutin yang tidak bermanfaat bahkan membahayakan.
- Rh immune globulin, jika diperlukan.
- Rubella vaccine 0,5 cc S.C jika diperlukan.

2.2.4.6 IMPLEMENTASI ASUHAN


Mengarahkan atau melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan aman terhadap :
- Kontak dini dan sesering mungkin dengan bayi.
- Mobilitasi / istirahat baring di tempat tidur.
- Pengaturan gizi / diet.
- Perawatan perineum.
- Buang air kecil spontan / kateter.
- Pemberian obat penghilang rasa sakit, bila diperlukan.
- Pemberian obat tidur, bial diperlukan.
- Pemberian obat pencahar, bila diperlukan.
- Pemberian Methergine , jika diperlukan.
- Tidak dilanjutkan IV, jika diberikan.
- Tambahan vitamin atau zat besi, jika diperlukan.
- Bebas dari ketidak nyamanan post partum.
- Perawatan buah dada.
- Pemeriksaan laboratorium terhadap komplikasi, jika diperlukan.
- Rencana KB.
- Rh immune globulin, jika diperlukan.
- Tanda-tanda bahaya.
- Penjelasan tentang kebiasaan rutin yang tidak bermanfaat bahkan membahayakan.

2.2.4.6 EVALUASI
Mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, ulangi kembali proses
manajemen denganbenar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tetapi
belum efektif atau merencanakan kembali yang belum terlaksana.

BAB 3
TINJAUAN KASUS

3.1 PENGUMPULAN DATA


Tanggal 25-07-2006 jam 10.30 WIB.
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama ibu : Ny. “S”
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : S1 Agama Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jln. “T” Surabaya

Nama Suami : Tn. “A.M”


Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan : S3 Pendidikan
Pekerjaan : Dosen
Alamat : Jln. “T” Surabaya

2. Keluhan utama :
Ibu mengatakan perut terasa mulas tetapi tidak mengganggu aktivitas.

3. Riwayat kebidanan
a. Riwayat haid
Menarche : 13 tahun
27

Siklus : 28-32 hari


Lama : 5 hari
Warna : merah
Bau : amis
Banyaknya : - hari pertama 0,5 kotek, ganti kotek 2
kali sehari.
- hari kedua dan ketiga 1 kotek penuh, ganti kotek 3 kali sehari.
- hari keempat dan kelima sedikit, ganti kotek 2 kali sehari.
Sifat darah : cair
Dysmenorrhoe : kadang-kadang
Fluor albus : tidak ada
b. Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan sejak 40 hari setelah melahirkan anak
pertama selama 1 tahun. Setelah itu diganti dengan KB suntik bulanan selama ± 3
tahun. Selama menggunakan KB suntik bulanan haid teratur. Setelah berhenti
menggunakan KB, 1 bulan kemudian ibu hamil.
Ibu belum merencanakan kontrasepsi apa yang akan digunakan setelah melahirkan
anak kedua ini.

4. Riwayat kehamilan sekarang.


- Ibu mengatakan hamil 10 bulan.
- HPHT tanggal 25-9-2005
PP tanggal 2-7-2006
- Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan tidak pernah mengalami keguguran.
- Pada trimester I
 Ibu mengatakan tidak mengalami mual dan muntah.Nafsu makan baik.
 ANC di dr. Heru SpOG (di RB Sumiati) teratur, frekuensi 3 kali, 1 kali tiap bulan.
 Obat yang diberikan : Vitamin 1 x 1 tablet.
- Pada trimester II
 Ibu mengatakan tidak ada keluhan. Nafsu makan baik.
 ANC di dokter praktek (dr. Heru SpOG di RB Sumiati), frekuensi 3 kali, 1 kali tiap
bulan.
 Ibu merasakan pergerakan anak pertama kali pada usia kehamilan 4 bulan.
 Obat yang diberikan : - Vitamin 1 x 1 tablet.
- Kalk 3 x 1 tablet.
- Pada trimester III
 Ibu mengatakan nafsu makan bertambah, mudah lelah dan gerakan anak bertambah
sering dan kuat.
 ANC di dokter praktek (dr. Heru SpOG di RB Sumiati), frekuensi 6 kali, tiap 2 minggu
sekali. Kemudian dirujuk ke Rumkital Dr. Ramelan Surabaya untuk proses persalinan.
Obat yang diberikan : - Vitamin C 3x1
- Kalk 1x1
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.

6. Riwayat perkawinan
- Menikah 1 kali
- Umur waktu menikah 19 tahun, suami umur 32 tahun.
- Lama kawin 6 tahun
- Setelah menikah ibu langsung hamil.

7. Riwayat imunisasi :
- Imunisasi TT CPW 2 kali
- Saat kehamilan I imunisasi TT 1 kali.
- Pada kehamilan II tidak diimunisasi TT
8. Riwayat kesehatan ibu :
- Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis
maupun penyakit sistemik (jantung, hipertensi, asthma, DM).
- Ibu tidak pernah dirawat di RS.
- Tidak pernah dioperasi.
9. Riwayat kesehatan keluarga :
- Ibu mengatakan dari pihak keluarga ibu maupun suami tidak ada keturunan kembar.
- Keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular (TBC, hepatitis, dan lain-lain)
maupun penyakit sistematik (DM, hipertensi, jantung, asthma).
10. Riwayat persalinan sekarang
- Ibu mengatakan ini persalinan yang kedua.
- Tanggal persalinan : 24-7-2006 pukul 16.48 WIB
- Tempat persalinan : Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
inan : Pervaginam, letak belakang kepala dengan oxytocin drips.
- Penolong persalinan : dokter
- Komplikasi / kelainan dalam persalinan : post matur (umur kehamilan
43-44 minggu).
- Pengeluaran placenta : secara manual dengan indikasi
mempercepat kala III.
- Perineum : utuh.
- Jumlah perdarahan : ± 250 cc.
- Keadaan bayi : Baik, segera menangis.
- Jenis kelamin : Perempuan.
- Warna ketuban : putih jernih.
- Berat badan : 3500 gr.
- Panjang badan : 51 cm
- AS : 7-8

11. Riwayat post partum


- Keadaan umum : baik
- Keadaan emosional : stabil, ibu terlihat bahagia.
- Ambulasi : 2 jam post partum, jam 18.48 WIB
- Keluhan : perut terasa mules, tapi tidak mengganggu
aktivitas.
- Nafsu makan : baik
- Eliminasi
 BAK : - Sudah 2 x . BAK pertama post partum pukul 05.00
(13 jam)
- Terasa perih saat BAK pertama, banyak, warna kuning
jernih.
 BAB : Setelah melahirkan ibu belum BAB
12. Keadaan psiko
- Ibu mengatakan senang dengan kelahiran putra kedua ini.
- Hubungan dengan suami baik dan harmonis. Suami selalu mendampingi dan
menunggui selama proses kelahiran dan post partum.
- Ibu bahagia merawat bayinya dan memberi ASI kepada bayinya.
- Kehamilan ini direncanakan
13. Keadaan sosial
- Ibu mengatakan tinggal dirumah orang tuanya.
- Jumlah anggota keluarga 6 orang.
- Hubungan ibu dengan anggota keluarganya, mertua/keluarga suami serta tetangga
baik.
- Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami.
- Pemecahan masalah dalam keluarga secara musyawarah.
14. Keadaan spiritual
- Ibu memeluk agama islam dan rajin menjalankan sholat 5 waktu.
- Ibu mengenakan jilbab.
15. Riwayat budaya.
- Ibu mengatakan tidak ada pantangan terhadap makanan dan minuman tertentu.
- Ibu menganut budaya jawa dan melakukan upacara selamatan untuk kehamilannya.
16. Pola kebiasaan sehari- hari selama hamil.

POLA DI RUMAH DI RUMAH SAKIT


1 2 3

Nutrisi - Makan 3 x sehari, porsi - Makan 3 x sehari, porsi


sedang dengan komposisi makan dihabiskan.
bervariasi, nasi, lauk pauk, - Ibu juga makan makanan
sayuran dan buah. yang dibawakan keluarga.
- Minum air putih 7-8 gelas
sehari.
- Minum susu 1-2 x sehari,
kadang minum teh.
Eliminasi - BAK lancar 6-7 x/hari, - BAK sudah 2 x. BAK
warna kuning jernih, bau pertama post partum pukul
khas amoniak, tidak nyeri. 05.00 (13 jam)
- BAB 1 x sehari, konsistensi - BAB : setelah melahirkan
lembek, warna kuning belum BAB.
kecoklatan, lancar.

1 2 3
Istirahat - Tidur siang ± 2 jam (antara - Ibu kurang tidur karena
pukul 13.00-15.00) merawat serta menyusui
- Tidur malam ± 7-8 jam bayinya.
(pukul 21.00-05.00)

Aktivitas - Pekerjaan rumah tangga - Ibu mengganti baju/ popok


dikerjakan oleh pembantu. bayi.
- Ibu mengasuh anaknya yang - Memberi ASI kepada
pertama. bayinya.
- Berjalan-jalan didalam
ruangan.
Personal - Mandi 2 x sehari. Keramas - Setelah melahirkan, ibu
hygiene 2-3 x seminggu. dimandikan di tempat tidur.
- Gosok gigi 2 x sehari. - Mandi 1 x pagi hari jam
- Ganti baju setiap selesai 05.30
mandi.
Sexualitas - Melakukan hubungan - Tidak melakukan hubunga
sexual 1 kali seminggu sexual.
karena suami bertugas di
luar kota

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum.
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis (sadar)
Warna kulit : sawo matang.
Tinggi badan (penampilan) : sedang
Berat badan (penampilan) : kurus
Postur tubuh : tegak, simetris
Cara berjalan : tegak, simetris, tidak pincang
n : memakai baju panjang dan berjilbab.
Hygiene personal : bersih
Bau badan : tidak bau
Bau nafas : tidak bau
Ekspresi wajah : gembira
Bicara : suara jelas
 Ukuran antropometri
- Tinggi badan : 157 cm
- Berat badan sebelum hamil : 45 kg
- Berat badan pada ANC terakhir : 60 kg
- Berat badan post partum : 49 kg
- LILA : 24 cm
 Tanda vital
- Tekanan darah : 110/70 mm Hg
- Suhu : 36 º c
- Nadi : 84x / menit
- Pernapasan : 16x /menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
- Kulit : Tidak sianosis, tidak ikterus, tidak pucat, jenis
kulit kering, tidak ada luka/bisul.
- Rambut : Warna hitam, bersih, tidak ada ketombe, tipis,
penyebaran merata.
- Kepala : Kulit kepala bersih, tidak ada benjolan.
- Muka : Agak pucat, tidak oedem.
- Mata : Selaput lendir mata tidak pucat, sklera putih,
kelopak mata tidak oedem.
- Telingga : bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi.
- Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada tanda-tanda
infeksi.Tidak ada pernapasan cuping hidung.
- Mulut : - Bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada
rhagaden, tidak ada tanda-tanda infeksi pada
gusi.
- Gigi tidak ada caries, tidak ada gigi palsu, tidak
ada gigi tunggal
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada
bendungan pada vena jugularis.
- Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
acesoriasis mammae, ada hiperpigmentasi.
- Ekstremitas atas : Kedua lengan simetris, jari-jari lengkap,kuku
tidak pucat, warna merah muda, pendek.
- Dada : Bentuk normal, simetris, pernapasan normal,
tidak ada retraksi intercosta.
- Payudara : Simetris, ukuran besar, menggantung, puting
susu menonjol, ada hiperpigmentasi pada areola
mammae, bersih, ada pembesaran kelenjar
montgomeri.
- Perut : tidak ada bekas luka operasi, terdapat striae
albicans dan hiperpigmentasi linea alba menjadi
linea nigra.
- Pelipatan paha : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
hernia inguinalis, ada hiperpigmentasi, tidak
ada tanda-tanda infeksi jamur.
- Extremitas bawah : Kedua tungkai simetris, tulang tibia lurus,
tidak ada varises, tidak ada oedema pada
tungkai bawah, jari-jari lengkap, kuku
pendek, bersih, telapak kaki cekung.
- Punggung : Lurus, segitiga Michaelis simetris.
- Vulva : Rambut pubis tipis, tidak ada oedem pada
kedua labia mayor dan minor, tidak ada
bortolinitis, tidak ada tanda-tanda infeksi lain,
perineum utuh, pengeluaran pervagina : lochea
rubra 1/3 kotek, bau anyir, warna merah
kehitaman.
- Anus : Bersih, tidak ada haemorroid.

b. Palpasi
- Kulit : Kering, suhu hangat, tekstur halus, turgor baik.
- Rambut : Kuantitas tipis, tekstur halus.
- Kepala : Tidak ada benjolan, tidak ada lekukan pada
kulit kepala.
- Hidung/ sinus : Tidak ada nyeri tekan pada sinus frontal dan
maksilaris.
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, posisi trakea di
tengah, tidak ada nyeri tekan tiroid.
- Aksila : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
nyeri tekan.
- Dada : Tidak ada nyeri tekan pada otot pektoralis..
- Payudara : Konsistensi lembek, tidak ada benjolan, tidak
ada massa, tidak ada nyeri tekan, areola diperas
keluar colostrum.
- Perut : Tinggi fundus uteri ½ sympisis-pusat,
kontraksi uterus baik, konsistensi keras, posisi
uterus di tengah. Kandung kemih kosong
c. Auskultasi
- Dada
* Paru-paru : Bunyi vesikular, tidak ada ronchi dan wheezing.
: Terdengar bunyi jantung I dan II tunggal.
* Jantung
- Perut : Peristaltik usus baik.
d. Perkusi : Reflek lutut baik.

3. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : Hb tidak dilakukan
4. Therapi yang diberikan :
- Amoxycillin 3 x 500 mg
- Asam mefenamat 3 x 500 mg
- Roborantina 1 x 1

3.2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH


TGL/ DIAGNOSA/MASALAH/
DATA DASAR
JAM KEBUTUHAN
25-7-‘06 P20002 post partum hari I S : - Ibu mengatakan baru melahirkan
Jam dengan post manual anak ke-2 tanggal 24-7-2006 pukul
10.45 placenta. 16.48 WIB.
- Hamil 10 bulan (lewat waktu).
Masalah : - Jenis kelamin bayi perempuan.
Perut teras mules. - Placenta dilahirkan dengan tangan.
- Perut terasa mules tetapi tidak
Kebutuhan : mengganggu aktifitas.
- Penyuluhan tentang O :Ibu :
penyebeb perut mules. - KU baik.
- Observasi tinggi fundus - Partus tanggal 24-7-2006 pukul
uteri, kontraksi uterus, 16.48 WIB.
perdarahan/ lochea. - Jenis persalinan pervaginam letak
- Observasi tanda- belakang kepala.
tanda vital. - Umur kehamilan 43-44 minggu.
- Infus oxytocin drips.
- Pengeluaran placenta secara manual
TGL/ DIAGNOSA/MASALAH/
DATA DASAR
JAM KEBUTUHAN
- Meneteki bayi sesering - Jumlah perdarahan ± 250 cc.
mungkin. - Warna ketuban putih jernih.
- Tanda-tanda vital :
- Tensi : 110/70mm Hh
- Suhu : 36º C
- Nadi : 80x / menit
- Pernafasan : 16 x / menit
- Inspeksi
 Muka : agak pucat
 Payudara : Simetris, ukuran besar,
menggantung, puting susu menonjol,
bersih.
 Perut : Strie albicans (+), linea
nigra (+)
 Vulva : Lochea rubra 1/3 kotek,
warna merah kehitaman.
- Palpasi
 Payudara : konsistensi lembek, tidak
ada benjolan, colostrum (+).
 Perut : TFU ½ symphisis-pusat,
kontraksi uterus baik, konsistensi
keras, kandung kemih kosong.
Bayi :
- Keadaan bayi baik,segera menangis.
- AS 7-8
- BB 3500 gr
- PB 51 cm

3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Diagnosa potensial : potensial terjadinya HPP
S : - Ibu mengatakan baru melahirkan anak ke-2 tanggal 24-7-2006 pukul 16.48
- Placenta dilahirkan dengan tangan.
O :- Jenis persalinan pervaginam, letak belakang kepala dengan oxytacin drips.
- Pengeluaran placenta secara manual.
- Jumlah perdarahan ± 250 cc.
- TFU ½ symphisis-pusat, kontraksi uterus baik, konsistensi keras, posisi
uterus di tengah.
- Pengeluaran pervagina : Lochea rubra 1/3 kotek, warna merah kehitaman,
bau anyir.
- Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/70mm Hh
Suhu badan : 36º C
Nadi : 80x / menit
Pernapasan : 16 x / menit

3.4 IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA


- Memperhatikan kebersihan diri, terutama kebersihan vulva untuk mencegah terjadinya
infeksi.
- Konsumsi makanan dengan menu seimbang.
- Ibu meneteki bayi sesering mungkin.

TG DIAGNOS
L/ A/ INTERVE RASION TGL/ IMPLEMENT
TUJUAN EVALUASI
JA MASALA NSI AL JAM ASI
M H
25- P20002 Jangka 1. Lakukan1. Dengan 25-7- 1. Melakukan Tanggal 25-7-
7- post pendek : pendekatan pendekata 200610. komunikasi 2006 pukul
200 partum hari Setelah therapeutik n 52 therapeutik 11.50 WIB.
6 I dengan dilakukan kepada ibu therapeuti dengan cara: S:
Jam post asuhan dan k terjalin - Memberi -
10.5 manual kebidana keluarga. hubungan ucapan Ibu mengat
0 placenta n ± 1 jam kerjasama selamat. akan mengerti
diharapka yang baik - tentang
Masalah : n ibu antara ibu Memperkenal penjelasan
Perut mengerti dan 10.54 kan diri yang
terasa penjelasa 2. Berikan petugas petugas. disampaikan
mules. n yang penjelasan kesehatan. - Menanyakan oleh bidan dan
diberikan pada ibu keadaan ibu akan
bidan tentang 2. Dengan dan mendengar melaksanakann
dengan penyebab penjelasan keluhan ibu ya.
kriteria : perut mules tentang 2. Memberikan- Ibu bisa
ibu (proses proses penjelasan beradaptasi
mengatak involusi) involusi pada ibu terhadap
an pada akan tentang nyeri/mules
mengerti menamba penyebab perut pada perut.
dan h mules yaitu O :
pengetahu proses involusi- Ekspresi wajah
an ibu dan dimana uterus gembira.
tidak -
membuat Ibu mengan
ibu cemas gguk-agguk
tanda
mengerti.

TGL DIAGNOS TGL


INTERVEN RASIONA IMPLEMENTA EVALUA
/ A/ TUJUAN /
SI L SI SI
JAM MASALAH JAM
melaksanaka masa nifas. membuat 25- berkontraksi dan
n apa yang ibu cemas 7- berrelaksasi
disampaikan 2006 sehingga
oleh bidan menjadi lebih
Jangka kecil dan dan
panjang : 3. Anjurkan 3. Dengan akan kembali ke
Setelah kepada ibu menyusui 10.5 ukuran sebelum
dilakukan untuk sering dapat 6 hamil.
asuhan meneteki merangsan 3. Menganjurkan
kebidanan bayinya. g kepada ibu
selama ± 5 pengeluara untuk sering
jam n ASI dan meneteki
diharapkan mempercep bayinya.
masa nifas at proses
berjalan 4. Anjurkan involusi
normal kepada ibu serta
tanpa untuk mem- pengeluara 10.5
komplikasi praktikkan n lochea 8
dengan lancar.
4. Personal 4. Menganjurkan
hygiene kepada ibu
yang baik untuk
akan memperhatikan
mencegah hygiene,kebersih
penyebaran an

TG DIAGNO TG
L/ SA/ INTERVE L/ IMPLEMENT
TUJUAN RASIONAL EVALUASI
JA MASALA NSI JA ASI
M H M
kriteria : personal kuman. 25-
vulva, cara O:
- KU ibu hygiene 7- membersihkan-
baik. dan 200vulva yang Ekspresi waj
- Tanda- kebersihan 6 benar yaitu ah ibu
tanda vital vulva dan dari depan ke gembira.
dalam sering belakang, baru-
batas Mengganti kemudian Ibu menga
normal. kotek . daerah anus. ngguk-agguk
- Proses Membersihkan tanda
involusi 5. Gizi yang vulva setiap mengerti
berjalan d5. Anjurkan seimbang dapat kali selesai- Ibu meneteki
engan kepada ibu mempercepat 11.0 BAK atau bayinya saat
baik.- untuk penyembuhan 3 BAB dan bayi
Pengelu mengkonsu luka di sering menangis.
aran msi rahim, memper mengganti
lochea makanan banyak produksi pembalut.
dalam dengan gizi ASI, 5. Menganjurkan
batas seimbang / memulihkan kepada ibu
normal TKTP. tenaga setelah untuk
mengkonsums
i tambahan
500 kalori tiap
hari dengan
gizi seimbang/
TKTP.Minum
± 3 liter air
tiap hari dan
minum setiap
kali menyusui.

TGL DIAGNOSA TGL


TUJUA INTERVENS RASIONA IMPLEMENTAS EVALUAS
/ / /
N I L I I
JAM MASALAH JAM
- melahirkan 25-7-
Kebutu dan 2006
han ASI meningkatk
tercukup an daya
i. 6. Anjurkan ibu tahan 11.0 6. Menganjurkan
- Tidak agar cukup tubuh. 8 ibu agar cukup
terjadi istirahat 6. Dengan istirahat selagi
infeksi istirahat bayinya tidur.
pada yang cukup
masa dapat
nifas. memcegah
- Ibu Kelelahan
boleh yang
pulang. berlebihan,
meningkatk
an produksi
ASI,
mempercep
at proses
involusi,
mengurangi
perdarahan
serta
memperkec
il resiko
depresi
yang dapat

TGL DIAGNOS TGL


TUJUA INTERVEN IMPLEMENTA
/ A/ RASIONAL / EVALUASI
N SI SI
JAM MASALAH JAM
menyebabkan 25- A: P20002, post
ketidakmam 7- partum hari I
puan untuk 2006 dengan nifas
merawat fisiologi.
bayi dan diri P:
7. Jelaskan sendiri. 7. - Lanjutkan
kepada ibu7. Perawatan 11.1 Menjelaskan ke intervensi
tentang payudara 2 pada ibu tentang sesuai
perawatan yang lebih perawatan kebutuhan
payudara. baik payudara : ibu.
memperlanc - Menjaga - Pasien boleh
ar proses payudara tetap pulang.
menyusui. bersih + kering -
terutama puting Menasehatk
susu. an ibu dan
- Menggunakan keluarga
BH yang untuk segera
menyokong menghubungi
payudara. bidan bila
- Bila puting lecet, menemukan
oleskan tanda-tanda
colostrum / ASI bahaya pada
ibu dan bayi.
-
Memberitahu
kan jadwal
kunjungan
masa nifas
dan

TGL DIAGNOSA TGL


TUJUA INTERVENS RASIONA IMPLEMENTAS EVALUAS
/ / /
N I L I I
JAM MASALAH JAM
25-7- - Bila lecet berat, kunjungan
2006 istirahatkan 24 bayi.
jam.
- Bila payudara
bengkak kompres
air hangat lalu
keluarkan ASI
hingga payudara
lunak.
8. Lakukan8. Untuk 15.5 - Susukan bayi
observasi deteksi dini 0 tiap 2-3 jam
TFU, kelainan / 8. Melakukan
kontraksi komplikasi observasi TFU,
uterus dan yang kontraksi uterus
pengeluaran mungkin dan pengeluaran
lochea. terjadi. lochea.
9. Lakukan
observasi 15.5
5
9. Untuk
mendeteksi 9. Melakukan
dini observasi tanda-
tanda vital

TGL DIAGNOSA TGL


TUJUA INTERVENS RASIONA IMPLEMENTAS EVALUAS
/ / /
N I L I I
JAM MASALAH JAM
Tanda-tanda Kelaianan. 25-7-
vital 2006
10. Jelaskan 10. Dengan 16.010. Menjelaskan
kepada ibu penjelasan 0 kepada ibu
tentang tentang KB tentang macam-
macam- dapat macam KB,
macam KB, membantu kelebihan,
kelebihan / ibu / kekurangan, efek
kekuranganny pasangan samping dan cara
a, efek untuk penggunaan
samping serta menentukan metode KB
cara kontrasepsi tersebut.
penggunaan yang
metode KB diinginkan.
tersebut.

TGL/ PARAF
DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN
JAM PETUGAS
25-7- P20002, S :
2006 post partum- Ibu mengatakan saat ini keadaannya baik,
16.00 hari I nafsu makan baik.
dengan nifas
- Ibu mengatakan perut masih mules tetapi
fisiologi tidak mengganggu aktivitasnya.
- Ibu mengatakan sudah BAK 4 kali, lancar
dan tidak nyeri. Belum BAB.
- Ibu mengatakan perdarahan dari vagina
sedikit, tidak ada gumpalan.
O:
- Ekspresi wajah ibu gembira.
- KU ibu baik.
- Tanda-tanda vital
 Tensi 110/70mm Hh
 Suhu 36º C
 Nadi 80x / menit
 Respirasi 16 x /menit
- Pengeluaran colostrum (+). Ibu meneteki
bayinya bila menangis
- TFU ½ symphisis-pusat, kontraksi uterus
baik, konsistensi keras, posisi uterus di
tengah
- Pengeluaran pervaginal : Lochea rubra 1/4
kotek, warna merah kehitaman, bau amis,
tidak ada gumpalan. Ganti pembalut 1x

A: P20002, post partum hari I dengan nifas


fisiologi.
TGL/ PARAF
DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN
JAM PETUGAS
25-7- P:
2006 - Ibu boleh pulang.
- Lanjutkan intervensi di rumah sesuai
kebutuhan ibu dan bayi..
- Menasehatkan ibu dan keluarga untuk segera menghubungi bidan bila
menemukan tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi.
- Memberitahukan jadwal kunjungan masa
nifas dan kunjungan bayi untuk imunisasi.

BAB 4

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny “S” di ruang F1 (nifas) Rumkital
Dr. Ramelan Surabya dan setelah tinjauan berdasarkan sumber kepustakaan dan
pengamatan langsung terhadap klien maka disimpulkan bahwa klien dalam masa nifas
fisiologis. Pada pengkajian, baik pada data subyektif maupun obyektif tidak ditemukan
data yang menyimpang dari keadaan yang fisiologis, hanya klien mengatakan perut
terasa mules tetapi tidak mengganggu aktivitas klien. Keluhan perut mules pada ibu
nifas adalah sesuatu yang fisiologis karena merupakan proses involusi uterus kembali ke
bentuknya semula yang meliputi 3 aktivitas, yaitu : kontraksi uterus, autolysis sel-sel
myometrium dan regenerasi epithelium.
Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny “S” disesuaikan dengan kebutuhan
klien dan sesuai dengan program dan kebijakan teknis perawatan masa nifas.

4.2 SARAN
Bidan sebagai salah satu ujung tombak pemberian pelayanan kesehatan
khususnya pelayanan kebidanan terhadap masyarakat juga senantiasa berupaya untuk
terus meningkatkan mutu pelayanannya dengan cara meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan sehingga dapat memberikan pelayanan seoptimal mungkin kepada klien /
masyarakat.

49

DAFTAR PUSTAKA

1. Sastrawinata Sulaiman, 1983, Obstetri Fisiologi, Bandung : Universitas Padjadjaran.

2. Saifuddin Abdul Bari, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayana Kesehatan Maternal Dan
Neonatal, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

3. Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, Jakarta : EGC.

4. Tim Pusat Pengembangan Keperawatan Carolus, Pelatihan Manajemen Asuhan


Kebidanan, Jakarta.

5. Marshall Fiona, 2004, Mengatasi Depresi Pasca Melahirkan, Jakarta : Accan.


50

Anda mungkin juga menyukai