4940 16755 1 PB 1 PDF
4940 16755 1 PB 1 PDF
CARA BERLANGGANAN
Permintaan berlangganan dapat
dikirimkan ke alamat redaksi di
atas.
MESIN
Jurnal Teknik Mesin
Terbit 2 (dua) kali dalam satu tahun Vol. XIX, No. 2, Oktober 2004
Bulan April dan Oktober. No. ISSN: 0852-6095
Diterbitkan oleh : Departemen Teknik Mesin, FTI
Institut Teknologi Bandung
Surat ijin : STT No. 964/DIT-JEN/PPG/STT/1982.
Kaji Eksperimen Optimasi Koefisien Daya SKEA Jenis Poros Datar dengan
Sudu Gabungan Silinder Berputar dan Rotor Savonius
Maria F.Soetanto, Aryadi Suwono, Prihadi S. Darmanto dan Ari D.Pasek 63
MESIN
Jurnal Teknik Mesin
Vol. XIX, No. 2, Oktober 2004
KAJI EKSPERIMENTAL DAN NUMERIK
KINERJA CYCLO DUST FILTER
Prihadi Setyo Darmanto dan Joko Sarsetyanto
Abstract
One of the methods for increasing separation efficiency of a cyclone is to implement a fabric
filter at its inner tube. The combination of cyclone separator and fabric filter in commonly
called as cyclo-dust filter. This paper presents an experimental study of the performance test
of cyclo-dust filter and CFD numerical simulation of the flow inside this apparatus. The
experiment was conducted for some variation of filter area. The results show that the
separation efficiency of more than 99% was observed. This value is normally very difficult to
reach with a normal cyclone separator. The pressure drop rises with the increasing of fabric’s
area. However this increase of pressure drop is not proportional to the increase of the fabric’s
area. The CFD simulation was also used for determining the best position of inlet duct.
Key words: cyclone separator, fabric filter, separation efficiency, pressure drop.
C2
A τGQ (n +1) (1)
4 η c (x) = 1 − exp − C 1 (n + 1)
Dc 3
1
5 b , dan
Kb = Kc =
(2 Vs + V)
(2)
Dc 2 Dc 3
π(S − a / 2)(Dc 2 − De 2 )
Vs = (3)
POT A-A 6 4
dimana Ku adalah faktor hidrodinamik Kuwabara yang Tahanan aliran ditunjukkan oleh perbedaan tekanan
merupakan faktor tak berdimensi yang mencakup efek statis fluida antara sisi masuk dengan sisi keluar gas
distorsi medan aliran di sekitar serat akibat sangat pada cyclo dust filter uji. Perbedaan tekanan tersebut
dekatnya jarak antar satu serat dengan serat lainnya. mewakili energi yang dibutuhkan untuk mengalirkan
fluida melalui siklon. Jadi penghematan energi dapat
lnγ 3 γ2 d dilakukan dengan mendesain siklon yang rugi
Ku = − − + γ− dan R = p (6)
2 4 4 df tekanannya serendah mungkin tanpa menurunkan
efisiensi pemisahan yang signifikan. Hal-hal yang
dimana df diameter serat kain.sedangkan ε = 1- γ , mempengaruhi tahanan aliran tersebut adalah [4] :
dengan ε adalah porositas kain. • Ekspansi aliran saat aerosol masuk ke dalam siklon.
• Energi yang dibutuhkan untuk menimbulkan aliran
Efisiensi penimbunan serat tunggal secara difusi pusar (vortex).
diberikan oleh Davies[1]: • Gesekan dengan dinding siklon.
−2 / 3 Secara teoritik Barth[3] menurunkan hubungan untuk
E D = 2 Pe (7) menentukan rugi tekanan (∆P) sebagai fungsi faktor
Pe adalah bilangan Peclet : gesekan (Ψ) dan kecepatan tangensial Ve sebagai
berikut:
df Uo
Pe = (8)
D ∆P = Ψ . 12 . ρ . Ve 2 (13)
θ− 1
1/ 2
q2 µtU o f ( γ)
Eq = 11) ∆P = (15)
θ+ 1 3 πµd d U (2 − lnR )
2
df 2
p f o ef
blower
Penampung
debu
Udara masuk
Skema perangkat pengujian diberikan pada gambar 3. kecepatan yang dilakukan, untuk selanjutnya hasil
Panjang filter kain yang diuji terdiri dari tiga ukuran pengujian ini disebut sebagai data awal
yaitu 8 Cm, 18 Cm, dan 28 Cm. percobaan/pengujian.
2. Kemudian dilakukan pengujian dengan debu dan
Disamping itu dengan filter yang lebih panjang berarti menghasilkan data tahanan aliran sejak awal hingga
luas permukaan filter juga makin besar, sehingga akhir percobaan. Pencatatan data dilakukan setiap
mempunyai daya tampung deposit partikel yang lebih perbedaan tinggi kolom air pada pipa U pengukur
banyak. Dengan demikian secara keseluruhan efisiensi kecepatan aliran mencapai 54 mmH2O yang berarti
pemisahan pada model dengan panjang filter 28 cm dan penunjukan kecepatan aliran masuk cyclo dust filter
18 cm tersebut masih lebih baik dari pada dengan (Vi) adalah sebesar 9,6 m/s.
panjang filter 8 cm. 3. Pada kondisi di atas dan setelah pencatatan data
tahanan aliran dilakukan, percobaan dihentikan dan
penimbangan debu yang tersaring oleh siklon maupun
Urutan proses pengujian yang dilaksanakan adalah
oleh filter kain dilakukan.
sebagai berikut:
4. Efisiensi pemisahan dihitung dengan membandingkan
1. Pertama kali dilakukan pengujian tanpa debu yang
massa debu yang dipisahkan oleh alat dengan massa
menghasilkan data tahanan aliran pada setiap variasi
debu yang diumpankan melalui pengumpan (feeder).
99.30
32
Efisiensi pemisahan(%)
99.25 L=28cm
30 L=18cm
99.20
L=8cm
99.15
28
99.10 14.3 14.4 14.5 14.6 14.7 14.8 14.9
Ef.L=28cm
Kecepatan masuk (m/s)
99.05 Ef.L=18cm
Ef.L=8cm
99.00 Gambar 5. Tahanan aliran pada berbagai
0.15 0.17 0.19 0.21 0.23 0.25 0.27 kecepatan aliran aerosol masuk cyclo dust filter
Fraksi m assa padatan
76
Gambar 4. Efisiensi pemisahan untuk 72
berbagai nilai fraksi massa padatan. 68 L=28 cm
64
Waktu filter tersumbat (s)
L=18 cm
Disamping itu dengan filter yang lebih panjang berarti 60 L=8 cm
luas permukaan filter juga makin besar, sehingga 56
mempunyai daya tampung deposit partikel yang lebih 52
banyak. Dengan demikian secara keseluruhan efisiensi 48
pemisahan pada model dengan panjang filter 28 cm dan 44
18 cm tersebut masih lebih tinggi dari pada dengan 40
panjang filter 8 cm. 36
32
Dalam memperkirakan efisiensi pemisahan baik pada 28
siklon maupun pada filter kain, faktor konsentrasi debu 0 .1 4 0 .1 8 0 .2 2 0 .2 6
dalam aerosol tidak tampak. Pengamatan Eksperimental F rak si m a ssa p a d a ta n
menunjukkan bahwa konsentrasi debu berpengaruh
terhadap efisiensi pemisahan (Gambar 4). Korelasi
empiris yang diberikan oleh Zenz[10] memperlihatkan Gambar 6. Waktu yang dibutuhkan hingga filter
pengaruh perubahan konsentrasi debu terhadap efisiensi tersumbat pada berbagai nilai fraksi massa padatan.
pemisahan siklon dengan persamaan berikut:
0,182
1 − η2 c1 Semakin tinggi konsentrasi debu, semakin cepat pula
=
1 − η1 c 2 kain tersumbat. Hal ini menunjukkan bahwa debu yang
menempel pada kain (di industri disebut dust cake) perlu
Jika konsentrasi debu berubah dari c1 menjadi c2 dengan dirontokkan secara periodik. Semakin tinggi konsentrasi
debu semakin sering pula frekuensi perontokan dust cake
c2 > c1, maka efisiensi pemisahan meningkat dari η1
yang harus dilakukan.
menjadi η2.
2
4,61 φ
dengan µ s * = , φo = 0,6 Gambar 7. Distribusi kecepatan aliran [m/s]
4 φ o + φ
Untuk menyimulasikan aliran, data yang diperlukan
Dalam penelitian ini juga dilakukan simulasi aliran
adalah sebagai berikut:
untuk berbagai panjang filter. Apabila diteliti lebih
- Massa jenis partikel: 1210 kg/m3 (bulk).
dalam dari hasil distribusi kecepatan aliran dapat
- Massa jenis udara: 1,23 kg/m3.
diketahui bahwa distribusi kecepatan tangensial diantara
- Temperatur rata-rata: 30oC
ketiga model dengan panjang filter berbeda tersebut,
- Viskositas udara: 1,5 x 10-5 kg/m.s
panjang filter 28 cm (yang terpanjang) menunjukkan
- Diameter partikel rata-rata: 50 µm. harga kecepatan tangensial lebih tinggi dibandingkan
- Fraksi massa padatan: 25 %. dengan dua panjang filter lainnya. Dengan demikian
- Kecepatan aerosol masuk: 15 m/s (diasumsikan dapat disimpulkan efektivitas pemisahan partikel padat
seragam) untuk model dengan panjang filter 28 cm adalah yang
- Kekasaran permukaan: smooth wall. terbaik, seperti yang telah ditunjukkan dari hasil
- Tekanan statis di sisi keluar: 0 N/m2 (gauge) eksperimental.
- Filter kain diasumsikan sebagai media porous
dengan porositas 30%.