Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan limpahan rahmat
dan ridhoNya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas besar ini

Tugas Amdal ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
AMDAL pada program studi teknik lingkungan fakultas teknik sipil dan perencanaan
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.

Ucapan terima kasih perlu penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan berupa bimbingan, arahan, saran, dukungan dan kemudahan sejak awal
sampai penyusunan tugas perencanaan. Tidak lupa ucapan terima kasih kami sampaikan
kepada:

1. Bapak Muhammad Al Kholif, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing mata kuliah AMDAL
yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, motivasi, pengarahan serta
petunjuk yang berharga selama penulisan ini.
2. Dwi Febrioko, Alridho Ade Ariyanto, Dila Tareza A.S.P.W, M. Ariq Alwan Winata, yang
merupakan Tim Kelompok tugas Amdal yang menyelesaikan tugas dengan baik.
3. Seluruh Dosen beserta Staff di Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
4. Semua rekan–rekan Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, serta semua sahabat–
sahabatku Teknik Lingkungan angkatan 2016 A, terima kasih atas semua dukungan dan
bantuannya.

Dalam penulisan ini menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan. Untuk


itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca, penulis
mengucapkan terima kasih dan semoga dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membutuhkannya.

Surabaya, 04 Mei 2019

Penulis

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Identitas Pemrakarsa dan Pelaksana Studi AMDAL


1.1.1 Pemrakarsa dan Penanggung Jawab Kegiatan
Identitas pemrakarsa rencana kegiatan pembangunan Peternakan Ayam Ras Pedaging
(Broiler) di Desa Randegansari, Kabupaten Gresik, adalah:
a. Nama Perusahaan : PT. Unggas Ali Wafa Indonesia
b. Alamat : Desa Randegansari, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten
Gresik, Jawa Timur
c. Nama Penanggung Jawab : Universitas PGRI Adibuana Surabaya
d. Usaha dan/ atau Kegiatan : Pembangunan Peternakan
e. Luaas Lahan : 5.42 Ha
f. Nomor Telepon & Fax : (031) 8531042

1.1.2 Pelaksana Studi AMDAL


Dampak Lingkungan Penyusunan dokumen Analisis Mengenai Hidup (AMDAL)
Pembangunan Peternakan Ayam Ras Pedaging (Broiler) di Desa Randegansari, Kabupaten
Gresik adalah :
a. Nama Lembaga : CV. MBLIWAR
b. No Registrasi : 0001/LPJIAMDAL-1/LRKIKLH
c. Alamat : Jl. Jenggolo II, No. 17, Sidoarjo, Jawa Timur
d. Penanggung jawab : Dwi Febrioko
e. Jabatan : Direktur
f. Nomor Telepon & Fax : (031) 8977221

1.1.3 Tim Penyusun studi AMDAL


a. Ketua Tim : Dwi Febrioko
b. Anggota Tim : Alridho Ade Arianto
c. Anggota Tim : Dila Tareza A.S.P.W
d. Anggota Tim : M. Ariq Alwan Winata

2
Pengalaman kerja (Curriculum Vitae) dan foto copy sertifikat Kompetensi Tim
Penyusun AMDAL dan tenaga ahli telah dilampirkan dalam dokumen AMDAL. Selain
tenaga ahli tersebut, penyusunan dokumen AMDAL ini juga didukung oleh beberapa
tenaga ahli perencana dari Pemrakarsa Kegiatan.

1.2 Latar Belakang


1.2.1 Ringkasan Deskripsi Rencana Kegiatan
Kebutuhan bahan pangan oleh masyarakat membuat pemerintah berupaya dalam
melakukan pembangunan subsektor peternakan karena sektor tersebut mengemban satu fungsi
yang sangat penting dalam pembangunan nasional, yaitu fungsi untuk penyediaan bahan
pangan hewan yang berkualitas berupa daging, telur, dan susu. Upaya untuk meningkatkan
produksi peternakan merupakan pekerjaan rumah yang sangat besar bagi bangsa ini karena saat
ini tingkat pencapaian konsumsi masyarakat terhadap protein hewani asal ternak masih rendah.
Peternakan unggas di Indonesia memiliki peranan yang penting dalam pembangunan
peternakan, karena merupakan ujung tombak dalam pemenuhan kebutuhan pangan hewani.
Data yang didapatkan dari direktorat jenderal peternakan (2008), ternak unggas memberikan
kontribusi terbesar terhadap produksi daging yaitu 60,73% kemudian disusul daging sapi
sebesar 21,94%. Dari jumlah ternak unggas tersebut sekitar 67% disediakan oleh ayam ras dan
hanya sekitar 23% disediakan oleh ayam lokal, sisanya oleh jenis unggas lainnya.
Fakta yang terpapar di atas membuat perubahan yang cukup berarti bagi industri ternak
di Indonesia, salah satunya ialah dengan menjamurnya industri ternak serta para pengusaha
ternak mulai meningkatkan produksinya. Baik produksi untuk ayam lokal maupun ayam ras,
ayam petelur maupun ayam pedaging. Peningkatan produksi ini tentunya akan membawa
dampak positif maupun negatif baik terhadap masyarakat sekitar rencana lokasi pembangunan,
terhadap industri sekitar rencana lokasi pembangunan, serta terhadap lingkungan.
Kebijaksanaan pembangunan yang saat ini dilaksanakan di Indonesia adalah
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan yaitu membangun dengan tetap
menjaga kelestarian fungsi lingkungan. Sehubungan dengan akan dilakukannya pembangunan
tersebut, maka dilakukan penyusunan isian UKL - UPL sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
usaha yang mengacu pada kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Dengan besaran kegiatan maka pada rencana kegiatan tersebut perlu dilakukan
peninjauan terhadap dokumen lingkungan yang telah disusun. Berdasarkan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup nomor 5 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki AMDAL, maka besaran rencana kegiatan Pembangunan Peternakan Ayam Ras

3
Pedaging (Broiler) di Desa Randegansari, Kabupaten Gresik diwajibkan untuk menyusun
dokumen AMDAL. Hal tersebut sesuai dengan batasan luas bangunan yang lebih besar dari
5.42 Ha. Pendekatan studi AMDAL yang diterapkan adalah AMDAL Tunggal dengan dasar
bahwa rencana kegiatan hanya melakukan 1 (satu) jenis kegiatan saja, yaitu pembangunan
gedung. Kewenangan pembinaan dan pengawasan dari rencana kegiatan tersebut berada pada
Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang Provinsi Jawa Timur. Sedangkan kewenangan dalam
pemeriksaan dan penilaian Dokumen AMDAL rencana kegiatan ini berada pada Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, karena lokasi kegiatan berada pada wilayah
administrasi Pemerintah Kabupaten Gresik.

1.2.2 Lokasi Rencana Kegiatan


Lokasi usaha dan /atau kegiatan terletak di Desa Randegansari, Kecamatan Driyorejo
Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur dengan koordinat lokasi S: 7° 19’37.9’’ E:
112°36’43.3’’.
Batas lokasi rencana usaha atau kegiatan dapat dilihat seperti dibawah ini :
Sebelah Utara : Desa Laban Kel. Lakarsantri Kec. Lakarsantri Surabaya
Sebelah Timur : Desa Gadung Kec. Driyorejo Kab Gresik
Sebelah Selatan : Desa Petiken, Desa Kesamben wetan Kec. Driyorejo Kab Gresik
Sebelah Barat : Desa Wedoroanom Kec. Driyorejo Kab Gresik
Lokasi rencana kegiatan di tunjukkan dalam bentuk foto citra satelit pada Gambar 1.1 dan
bentuk peta pada Gambar 1.2 di halaman selanjutnya :

Gambar 1.1 Citra satelit Lokasi Peta Petermakan Ayam Ras Pedaging (Broiler) di Desa
Randegansari, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur

4
Gambar 1.2 Lokasi Peta Petermakan Ayam Ras Pedaging (Broiler) di Desa Randegansari,
Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur

5
1.2.3 Alasan Wajib AMDAL Dan Pendekatan Yang Digunakan
Kebijaksanaan pemerintah dalam pelaksanaan Pembangunan Peternakan Ayam Ras
Pedaging (Broiler) di Desa Randegansari, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa
Timur. Kegiatan pembangunan juga memperhatikan lingkungan hidup sehingga pengelolaan
sumber daya alam dapat dilakukan secara bijaksana, agar kesejahteraan masyarakat dapat
dipenuhi mengingat kebutuhan masyarakat di masa mendatang yang semakin meningkat. tanpa
harus mengganggu kelangsungan lingkungan hidup.
Disadari bahwa pembangunan Pembangunan Peternakan Ayam Ras Pedaging (Broiler)
di Desa Randegansari, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur secara langsung
maupun tidak langsung akan mempengaruhi perubahan lingkungan dan ekosistem yang berada
disekitar lokasi kegiatan pembangunan, maka perlu dilakukan studi tentang lingkungan
sebelum kegiatan pembangunan dilaksanakan. Sesuai dengan peraturan perundangan yaitu
sebagai berikut :
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup pasal 5 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap rencana usaha
dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.
 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana
usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Memilik Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.
 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang izin Lingkungan :
a. Pasal 2 ayat(1) “setiap usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki AMDAL atau
UKL-UPL Waib Memiliki izin Lingkungan”.
b. Pasal 3 ayat Setiap usaha dan/atau Kegiatan yang berdampak Penting terhadap
Lingkungan Hidup wajb Memiliki AMDAL.
 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup (Lampiran I, Lampiran II dan Lampiran III).
 Pembangunan Bangunan bertingkat bangunan seluas 5.42 Ha. Merupakan kegiatan
yang termasuk wajib AMDAL.

6
1.2.4 Kewenangan Penilaian AMDAL
Dokumen AMDAL yang disusun ini berada dalam wilayah Kabupaten Gresik, sehingga
kewenangan penilaian berada pada komisi penilaian AMDAL Kabupaten Gresik. DLH
Kabupaten Gresik pada saat ini belum memiliki lisensi maka sesuai ketentuan dalam Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Penilai
AMDAL pasal 17 ayat 1 yang menyebutkan bahwa Kabupaten / Kota yang belum memiliki
lisensi atau lisensinya dicabut, untuk sementara penilaian dokumen AMDAL diselenggarakan
oleh komisi penilai Provinsi dan keputusan atas kelayakan lingkungan hidup dterbitkan oleh
Gubernur. Tim Komisi Penilai AMDAL Provinsi Jawa Timur telah memiliki Lisensi Komisi
Penilai AMDAL Provinsi dengan No. 660/3690/2117.1/2011 tanggal 1 April 2011 sehingga
penilaian dokumen AMDAL kegiatan Pembangunan Peternakan Ayam Ras Pedaging (Broiler)
di Desa Randegansari, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur akan diakukan
oleh Tim Komisi Penilai AMDAL Provinsi Jawa Timur.

1.2.5 Peraturan Perundang-Undangan


Dalam rangka mengatur pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup berdasarkan kebijaksanaan nasional secara terpadu, ditetapkan peraturan
perundang-undangan yang pada prinsipnya mengatur pemanfaatan sumber daya alam secara
berkesinambungan. Beberapa bentuk peraturan perundangan yang mendasari pelaksanaan
penyusunan kegiatan Pembangunan Peternakan Ayam Ras Pedaging (Broiler) di Desa
Randegansari, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur beserta fasilitas
komersialnya adalah sebagai berikut :

No Peraturan Tentang Alasan

Undang-Undang
digunakan sebagai dasar
Undang-Undang RI No. 5 Peraturan Dasar untuk penataan
1
tahun 1960 Pokok Agraria kepemilikan tanah dan
fungsinya
Berkaitan dengan
Konservasi perubahan lahan yang
Sumber Daya
Undang-Undang No. 5 Tahun mempengaruhi sumber
2 Alam Hayati dan
1990 daya alam hayati dan
Ekosistemnya.
ekosistem di lokasi
proyek dan sekitarnya
Undang – Undang No. 28 Bangunan Berkaitan dengan
3
Tahun 2002 Gedung pembangunan gedung
7
No Peraturan Tentang Alasan
Undang-Undang No. 13 Sebagai dasar hukum di
4 Ketenagakerjaan
tahun 2003 bidang ketenagakerjaan
Berkenaan dengan
Undang-Undang No 32 Pemerintah kewenangan Pemerintah
5
Tahun 2004 Daerah Daerah dalam rencana
usaha/kegiatan
Undang-Undang No.38 Berkenaan tentang
6 Jalan
Tahun 2004 pengaturan lalu lintas
Berkenaaan dengan pola
Undang-Undang No.26
7 Penataan Ruang penataan ruang di daerah
Tahun 2007
usaha/kegiatan
Berkenaan tentang
pengelolaan sampah di
lokasi Kampus III
Undang-Undang No 18 Pengelolaan
8 Universitas PGRI
Tahun 2008 Sampah
Adubuana di Desa
Kalikatir, Kec. Gondang,
Mojokerto
Berkenaan dengan
Undang – Undang No.22 Lalu Lintas dan
9 Pengaturan Lalu Lintas
Tahun 2009 Angkutan Jalan
darat
Perlindungan Rujukan utama dalam
Undang-Undang No. 32 dan Pengelolaan
10 kebijakan pengelolaan
Tahun 2009 Lingkungan
lingkungan
Hidup
Dasar pengelolaan
lingkungan terhadap
dampak kesehatan
lingkungan (tenaga kerja,
Undang-Undang No. 36 Tentang
11 karyawan dan masyarakat
tahun 2009 Kesehatan
Kampus III Universitas
PGRI Adubuana di Desa
Kalikatir, Kec. Gondang,
Mojokerto)
Rujukan kedua dalam
Analisis implementasi pengelolaan
Peraturan Pemerintah RI No. Mengenai
12 lingkungan dalam
27 Tahun 1999 Dampak
kaitannya dengan studi
Lingkungan
AMDAL
Berkenaan dengan analisa
Peraturan Pemerintah RI No. Pengendalian kualitas udara dan
13 Pencemaran
41 Tahun 1999 pedoman pengelolaan
Udara
lingkungan
Peraturan Pemerintah RI No. Pengelolaan Berkenaan dengan rona
14
82 Tahun 2001 Kualitas Air dan lingkungan dalam

8
No Peraturan Tentang Alasan
Pengendalian kaitannya dengan kualitas
Pencemaran Air air bersih di wilayah studi
Berkenaan dengan
pemaanfaatan sumber
Peraturan Pemerintah RI No. Pengelolaan
15 daya air sebagai
42 Tahun 2008 Sumber Daya Air
pemenuhan kebutuhan air
bersih
Keputusan Presiden RI
Pengendalian Berkaitan dengan
Keputusan Presiden Republik
16 Dampak pengelolaan dan
Indonesia No. 22 Tahun 1990
Lingkungan. pemantauan lingkungan
Peraturan Menteri RI
Syarat-syarat dan
Pengawasan
Peraturan Menteri Kesehatan Kualitas Air
Berkaitan dengan analiasa
17 RI No. Tanah yang
kualitas air tanah
528/MENKES/PER/XII/1982 berhubungan
dengan
Kesehatan.
Kebisingan Yang
Peraturan Menteri Kesehatan
Berhubungan Berkaitan dengan analisa
18 RI No.
Dengan parameter kebisingan
718/MENKES/PER/IV/1987
Kesehatan.
Peraturan Menteri Negara
Berkaitan dengan
19 Agraria/Kepala BPN No 2 Th Izin Lokasi
perijinan
1999
Peraturan Menteri Kesehatan Syarat-Syarat
Berkaitan analisa kualitas
20 RI No. Pengawasan
air bersih
416/Menkes/Per/IX/1990 Kualitas Air.

Peraturan Menteri Pekerjaan


Pedoman
Umum No.29/PRT/M/2006 Persyaratan Berkaitan dengan
21
tentang Pedoman Persyaratan Teknik Bangunan pembangunan gedung
Teknis Bangunan Gedung Gedung

Dokumen
Pengelolaan dan
Peraturan Menteri Negara Pemantauan
Dasar penyusunan
22 Lingkungan Hidup Nomor 14 Lingkungan
AMDAL
Tahun 2010 Hidup Bagi Usaha
dan / atau
Kegiatan yang

9
No Peraturan Tentang Alasan
Tidak Memiliki
Dokumen
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup.
Penyelenggaraan Berkaitan pemanfaatan
Peraturan Menteri Dalam
23 Penataan Ruang lahan di Kabupaten
Negeri No. 8 Tahun 1998
di Daerah. Mojokerto
Keputusan Menteri Negara
Keputusan Menteri Negara Pedoman
Kependudukan dan Penetapan Baku Berkaitan baku mutu
24
Lingkungan Hidup No. Mutu lingkungan
Kep.02/MENKLH/1/1988 Lingkungan.
Baku Mutu Emisi
Keputusan Menteri LH No. Berkaitan dengan analisa
25 Sumber Tidak
13/MENLH/3/1995 kualitas udara
Bergerak
Keputusan Menteri Baku Mutu Berkaitan dengan analisa
26 Lingkungan Hidup No. 48/ Tingkat kualitas kebisingan di
MENLH/11/1996 Kebisingan lokasi kampus
Keputusan Menteri
Baku Tingkat Sebagai dasar
27 Lingkungan Hidup No. 49/
Getaran pembangunan konstruksi
MENLH/11/1996
Keputusan Menteri Baku Mutu Sebagai dasar analisa
28 Lingkungan Hidup No. 50/ Tingkat Kebauan pengelolaan kebersihan
MENLH/11/1996 sanitasi lingkungan
Keputusan Menteri Sebagai dasar analisa
Indeks Standar
29 Lingkungan Hidup No. pengelolaan kualitas
Pencemar Udara
45/MENLH/10/1997 udara
Persyaratan
Keputusan Menteri Pekerjaan Teknis
Sebagai acuan
30 Umum RI Aksesbilitas pada
perencanaan bangunan
No.441/KPTS/1998 Bangunan Umum
dan Lingkungan
Ketentuan Teknis
Pengamanan
terhadap Bahaya
Keputusan Menteri Pekerjaan Sebagai acuan untuk
31 Kebakaran pada
Umum RI No.20/KPTS/2000 penyusunan SOP
Bangunan
Gedung dan
Lingkungan
Pedoman
Sebagai dasar
Keputusan Menteri Negara Pelaksanaan
penyusunan pengelolaan
32 Lingkungan Hidup RI No. 86 Upaya
lingkungan dan
Tahun 2002 Pengelolaan
pemantauan lingkungan
Lingkungan
10
No Peraturan Tentang Alasan
Hidup dan Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup
Syarat-Syarat
Keputusan Menteri
Pengawasan Sebagai dasar analisa
33 Kesehatan RI No.
Kualitas Air pengelolaan air bersih
907/SK/VII/2002
Minum.
Keputusan Menteri Negara Baku Mutu
Sebagai dasar analisa
34 Lingkungan Hidup No.112 Limbah Cair
pengelolaan air limbah
Tahun 2003 Domestik
Sebagai dasar
Keputusan Menteri Negara Panduan
penyusunan pengelolaan
35 Lingkungan Hidup Nomor Pelaporan RKL
lingkungan dan
45 Tahun 2005 dan RPL
pemantauan lingkungan
Pedoman Teknis
Keputusan Kepala Pengendalian Sebagai dasar
BAPEDAL No Pencemaran penyusunan pengelolaan
205/BAPEDAL/07/1996 Udara Sumber lingkungan
Tidak Bergerak
Sebagai dasar
Peraturan Daerah Jawa Tentang
37 penggunaan air di
Timur No. 3 Tahun 1999 Pemakaian Air
kawasan kampus
Pengelolaan
Peraturan Daerah Propinsi Kualitas Air dan Sebagai dasar metodologi
38 Jawa Timur Nomor 2 Tahun Pengendalian dan analisa pengambilan
2008 Pencemaran Air sampling
di Jawa Timur
tentang Baku
Mutu Kualitas
Sebagai dasar metodologi
Peraturan Gubernur Jawa Udara Ambien
39 dan analisa pengambilan
Timur No. 10 Tahun 2009 dan Emisi Sumber
sampling
Tidak Bergerak
Di Jawa Timur
Petunjuk
Pelaksanaan
Keputusan Gubernur Jawa Sebagai dasar
40 Peraturan Daerah
Timur No. 28 Tahun 2000 pelaksanaan
No. 5 Tahun
2000.
Tata Cara
Permohonan Ijin Sebagai dasar metodologi
Keputusan Gubernur Jawa
41 Pembuangan dan analisa pengambilan
Timur No.29 Tahun 2000
Limbah Cair ke sampling
Sumber-Sumber

11
No Peraturan Tentang Alasan
Air di Propinsi
Jawa Timur
Pengambilan
Keputusan Gubernur Kepala contoh Uji Air, Sebagai dasar metodologi
42 Daerah Tingkat I Jawa Timur Limbah Cair dan dan analisa pengambilan
Nomor 14 Tahun 2001 Udara di Propinsi sampling
Jawa Timur
Pedoman
Pelaksanaan
Upaya
Pengelolaan
Keputusan Gubernur Jawa Sebagai dasar
43 Lingkungan
Timur No. 10 Tahun 2004 penyusunan AMDAL
Hidup dan Upaya
Pemantauan
Lingkungan
Hidup.

Tabel 1.1. Peraturan Perundangan yang digunakan

1.2.6 Kebijakan Regional Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan


Pembangunan adalah upaya pemanfaatan sumber daya, diantaranya adalah sumber daya
alam untuk meingkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Sumber daya alam yang ada di bumi
ini mempunyai keterbatasan, baik dalam hal kuantitas maupun kualitasnya. Sementara
kebutuhan manusia terhadap sumber daya alam semakin lama semakin meningkat akibat
bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan. Sejalan dengan itu, daya dukung lingkungan
hidup dapat terganggu dan kualitas lingkungan hidup dapat menurun. Pelaksanaan
pembangunan beresiko menimbulkan perubahan kualitas lingkungan yang dapat mengganggu
fungsi ekosistem dan sosial. Oleh karena itu, pembangunan yang bijaksana harus dilandasi
dengan suatu prinsip wawasan lingkungan sebagai sarana untuk mencapai kesinambungan dan
menjadi jaminan bagi generasi sekarang dan yang akan datang.
Kegiatan pembangunan pada dasarnya dapat menimbulkan dampak terhadap
lingkungan hidup di sekitarnya baik yang bersifat negatif maupun positif. Oleh karena itu, untuk
menjamin keberlanjutan pembangunan (sustainable development) perlu dilakukan pengelolaan
lingkungan yang berwawasan lingkungan yaitu dengan menggunakan prinsip kehati-hatian
(pre-cautionary principle) karena mencegah (preventif) terjadinya pencemaran atau kerusakan
lingkungan hidup lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan menanggulangi (kuratif) setelah
terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

12
Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan tanggung jawab yang menuntut
peran serta setiap anggota masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan yang bijaksana harus
dilandasi dengan wawasan lingkungan yang baik sebagai sarana untuk mencapai
kesinambungan dan menjadi jaminan bagi generasi sekarang dan yang akan datang.
Untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup, maka
harus dilakukan dengan cara konservasi, rehabilitasi dan optimalisasi penggunaannya dengan
teknologi yang ramah lingkungan. Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan UU No.
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Secara bertahap pula, Pemerintah Pusat telah mendelegasikan wewenangnya kepada
Pemerintah Daerah dalam pemeliharaan lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam
secara selektif sesuai dengan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah yaitu mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan
lingkungan hidup, pembangunan berkelanjutan, kepentingan sosial-ekonomi dan budaya
masyarakat lokal serta penataan ruang.

1.3 Tujuan dan Manfaat Kegiatan


1.3.1 Tujuan Kegiatan
Tujuan rencana kegiatan Pembangunan Peternakan Ayam Ras Pedaging
(Broiler) di Desa Randegansari, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur
sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi seluruh kegiatan operasional Peternakan Ayam Ras Pedaging
(Broiler) di Desa Randegansari, Kaecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa
Timur beserta berbagai fasilitas komersialnya, terutama yang berpotensi
menimbulkan dampak baik dampak positif maupun dampak negatif terhadap
lingkungan hidup.
b. Mengidentifikasi komponen rona lingkungan saat ini di lokasi kegiatan dan
sekitarnya untuk menentukan komponen lingkungan hidup apa saja yang akan
terkena dampak oleh adanya kegiatan operasional Peternakan Ayam Ras Pedaging
(Broiler) di Desa Randegansari, Kaecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa
Timur.
c. Meningkatkan Perekonomian di Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur hingga
seluruh Indonesia.

13
d. Memberikan peluang usaha bagi masyarakat di sekitar lokasi Peternakan Ayam Ras
Pedaging (Broiler) di Desa Randegansari, Kaecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik,
Jawa Timur.
e. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk mewujudkan keseimbangan
kepentingan kesejahteraan dan keamanan
f. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk mewujudkan Kabupaten
Gresik sebagai daerah yang strategis dan memiliki daya saing yang tinggi dalam
perkembangan dunia

1.3.2 Manfaat Kegiatan


Manfaat dan kegiatan ini adalah :
a. Membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar proyek dan masyarakat luas, dapat
menumbuhkan usaha ekonomi produktif masyarakat dan pada gilirannya dapat
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, serta kemampuan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
b. Memberikan pedoman upaya dalam mengantisipasi, mencegah, mengendalikan dan
menanggulangi kemungkinan dampak yang timbul dengan adanya kegiatan
Peternakan Ayam Ras Pedaging (Broiler) di Desa Randegansari, Kaecamatan
Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur beserta fasilitas komersialnya.
c. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi skala daerah dan regional.
d. Mengupayakan pengelolaan lingkungan secara optimal dalam menekan, mengurangi
dampak negatif serta bertanggung jawab dalam melestarikan kemampuan lingkungan
hidup di lokasi kegiatan.
e. Sebagai pedoman bagi dinas / instansi terkait di Kabupaten Gresik dalam
melaksanakan pengawasan dan pemantauan lingkungan
f. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM), meningkatkan pelayanan jasa
pada bidang terkait, serta usaha-usaha ekonomi produktif masyarakat setempat.
g. Mendorong kemajuan sikap, pengetahuan dan ketrampilan masyarakat serta
kemampuan partisipasi kelembagaan masyarakat dalam pembangunan khususnya
dalam bidang pengadaan lahan reklamasi sebagai lahan potensial yang cukup bagi
kebutuhan masyarakat.
h. Dengan kegiatan ini diharapkan dihasilkan tata ruang terpadu yang berhasil guna dan
berdaya guna, meningkatkan kualitas lingkungan sekitar, serta meningkatkan fungsi
sistem pengendalian banjir.

14
i. Sebagai sarana untuk memberi kepastian bahwa pemrakarsa dalam melaksanakan
kegiatan Peternakan Ayam Ras Pedaging (Broiler) di Desa Randegansari,
Kaecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur fasilitas komersialnya tidak
akan menimbulkan kerugian, keresahan masyarakat dan konflik sosial di antara
anggota masyarakat, dan diantara masyarakat dan pelaksana proyek.
j. Sebagai pedoman bagi keikutsertaan dalam pengawasan pengelolaan lingkungan di
wilayah kerja rencana kegiatan Peternakan Ayam Ras Pedaging (Broiler) di Desa
Randegansari, Kaecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa TImur beserta
fasilitas komersialnya.

15
BAB II

16

Anda mungkin juga menyukai