Tugas Manajemen Transportasi
Tugas Manajemen Transportasi
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Angkutan umum sangat dibutuhkan di wilayah perkotaan. Hal ini disebabkan penduduk
di wilayah kota umumnya relatif lebih padat, sehingga mempunyai mobilitas yang tinggi
dalam kegiatan sehari-hari. Sebagai pelayanan kepada masyarakat, pemerintah Kabupatan
Jember menyelenggarakan pengangkutan orang dengan kendaraan bermotor umum jenis
suzuki carry dalam trayek tetap dan teratur.
Jika meninjau hal tersebut maka diperlukan jumlah kendaraan angkutan umum yang
memadai sesuai dengan trayeknya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pengguna
angkutan umum. Penentuan jumlah kendaraan angkutan umum dalam suatu trayek yang
sesuai dengan kebutuhan pengguna angkutan umum sangat vital peranannya. Hal tersebut
dikarenakan apabila penentuan jumlah kendaraan angkutan umum yang terlalu sedikit dapat
membuat pelayanan terhadap angkutan umum tersebut tidak optimal sehingga dapat
merugikan pengguna angkutan umum. Dan apabila jumlah kendaraan angkutan umum terlalu
banyak maka tidak efektif sehingga dapat merugikan pemilik dan operator angkutan umum
tersebut.
Penentuan jumlah kendaraan angkutan umum yang efektif sesuai dengan trayeknya
tergantung pada besarnya permintaan (demand) angkutan umum berdasar pada trayek yang
ditinjau. Dalam tugas akhir ini nantinya akan dilakukan studi tentang jumlah kendaraan
angkutan umum dengan studi kasus Lyn D trayek Terminal Tawang Alun-Terminal Pakusari
di Kabupaten Jember. Dikarenakan trayek Lyn D tersebut merupakan trayek koridor utama
(trayeknya melewati jalan arteri) di Kabupaten Jember, yang mana trayek tersebut sebagian
juga merupakan trayek angkutan umum lainnya. Dengan mengacu pada kondisi trayek Lyn D
tersebut dan seiring dengan menurunnya permintaan (demand) angkutan umum khususnya
Lyn D di Kabupaten Jemberapakah jumlah kendaraan angkutan umum Lyn D di Kabupaten
Jember masih efektif. Hal tersebut itulah yang nantinya akan dibahas dalam tugas akhir ini.
Dan diharapkan hasil akhir dari studi ini dapat digunakan sebagai masukan kepada
inatansi yang terkait mengenai penentuan jumlah kendaraan angkutan umum Lyn D yang
beroperasi, juga dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran oleh mahasiswa khususnya
mahasiswa teknik sipil dalam hal menentukan jumlah kendaraan angkutan umum yang efektif
sesuai dengan trayeknya berdasar pada permintaan (demand) trayek yang ditinjau tersebut.
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan
1.4.Batasan masalah
Batasan masalah dalam makalah ini yaitu hanya berfokus kepada lyn D dengan trayek
Tawang alun-Pakusari .dan sebaliknya
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Transportasi
kendaraan (the vehicle), jalan (the way), terminal (the terminal) dan adanya muatan (the
cargo and passenger)(Sakti Adji Sasmita, 2011). Transportasi merupakan perpindahan barang
atau penumpang dari suatu lokasi ke lokasi lain, dimana produk yang digerakkan atau di
pindahkan tersebut dibutuhkan atau diinginkan oleh lokasi lain tersebut.Transportasi dari
suatu wilayah adalah sistem pergerakan manusia dan barang antara satu zona asal dan Zona
tujuan dalam wilayah yang bersangkutan. Pergerakan yang dimaksud dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai sarana atau moda, dengan menggunakan berbagai sumber tenaga, dan
dilakukan untuk suatu keperluan tertentu. Transportasi dikatakan baik, apabila perjalanan
cukup cepat, tidak mengalami kemacetan, frekuensi pelayanan cukup, aman, bebas dari
kemungkinan kecelakaan dan kondisi pelayanan yang nyaman. Untuk mencapai kondisi yang
ideal seperti ini, sangat ditentukan oleh berbagai faktor yang menjadi komponen transportasi
ini, yaitu kondisi prasarana (jalan), sistim jaringan jalan, kondisi sarana (kendaraan) dan
sikap mental pemakai fasilitas transportasi tersebut.
Berdasarkan pengertian diatas, maka sarana dan prasarana pada dasarnya memiliki fungsi
utama sebagai berikut :
Fungsi transportasi adalah memindahkan atau mengangkut muatan (barang dan manusia) dari
suatu tempat ke tempat lain, yaitu dari tempat asal ke tempat tujuan. Dengan berpindahnya
barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan itu umumnya memberikan manfaat
atau kegunaan yang lebih besar. Transportasi juga berfungsi sebagai pemersatu disamping
melayani arus barang dan penduduk serta mendorong pertumbuhan daerah.
5. Sumber daya manusia dan organisasi atau manajemen yang menggerakan transportasi
tersebut.
Menurut Munawar (2005) angkutan dapat didefinisikan sebagai pemindahan orang dan atau
barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Sementara kendaraan
umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk digunkan oleh umum dengan
dipungut bayaran. Kendaraan angkutan umum dapat berupa mobil penumpang, bus kecil, bus
sedang dan bus besar. Mobil penumpang yang digunkan untuk mengangkut penumpang umum
dalam keadaan siap guna maupun dalam konservasi disebut dengan armada, yang tidak lagi
dioperasikan untuk pelayanan penumpang umum karena bus/MPU dalam keadaan rusak berat atau
tidak jalan. Wilayah yang melingkupi beroperasinya angkutan umum dapat disebut dengan wilayah
trayek, sedangkan kumpulan trayek yang menjadi satu kesatuan pelayanan angkutan orang disebut
dengan jaringan trayek. Sedangkan biaya yang dibebankan kepada penumpang kendaraan angkutan
Menurut Tamin (2000), sistem transportasi secara menyeluruh dapat dibagi menjadi
beberapa sub sistem mikro yang saling terkait dan saling mempengaruhi seperti ditunjukkan pada
Gambar 2.1
SISTEM SISTEM
KEGIATAN JARINGAN
SISTEM
PERGERAKAN
SISTEM KELEMBAGAAN
d. Kelembagaan.
Interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan akan menghasilkan suatu pergerakan
manusia dan atau barang dalam bentuk pergerakan kendaraan dan atau orang/pejalan kaki.
Suatu sistem pergerakan yang aman, cepat, nyaman, murah dan sesuai dengan lingkungannya
akan dapat tercipta jika pergerakan tersebut diatur oleh suatu sistem rekayasa dan manajemen
Sistem kegiatan, sistem jaringan dan sistem pergerakan akan saling mem pengaruhi satu
dengan yang lainnya seperti pada Gambar 2.1. Perubahan pada sistem kegiatan akan mempengaruhi
sistem jaringan melalui suatu perubahan pada tingkat pelayanan pada sistem pergerakan. Demikian
juga perubahan pada sistem jaringan akan mempengaruhi sistem kegiatan melalui peningkatan
mobilitas dan aksesibilitas dari sistem pergerakan tersebut. Untuk menjamin terwujudnya suatu
sistem pergerakan yang aman, nyaman, cepat, murah dan sesuai dengan lingkungannya, maka
dalam sistem transportasi makro terdapat suatu sistem mikro tambahan lainnya yang disebut
dengan sistem kelembagaan yang terdiri dari beberapa individu, kelompok, lembaga, instansi
disebutkan bahwa pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum dalam trayek tetap dan
teratur dilaksanakan dalam jaringan trayek dengan tujuan untuk mengendalikan pelayanan angkutan
dengan kendaraan umum agar tercapai keseimbangan antara kebutuhan jasa angkutan dengan
penyediaan jasa angkutan, serta untuk menjamin kualitas pelayanan angkutan penumpang.
Jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu kesatuan pelayanan
a. Kebutuhan angkutan
g. Kelestarian lingkungan
Menurut Munawar (2005) wilayah pelayanan angkutan penumpang umum perlu ditetapkan
atau ditentukan untuk merencanakan sistem angkutan penumpang umum serta menetapkan
Penentuan batas wilayah angkuatn penumpang umum akan mencakup beberapa hal berikut ini.
Dalam perencanaan jaringan trayek angkutan umum harus diperhatikan parameter sebagai
berikut ini :
a. Pola tata guna lahan
Untuk memenuhi hal tersebut lintasan trayek angkutan umum diusahakan melewati tata
guna lahan dengan potensi permintaan yang tinggi. Demikian juga lokasi-lokasi yang
Rute angkutan umum yang baik adalah arah yang mengikuti pola pergerakan pengguna
jasa angkutan umum (penumpang angkutan) sehingga tercipta pergerakan yang lebih
efisien.
Trayek angkutan umum harus dirancang sesuai dengan pola pergerakan pendudukyang
terjadi, sehingga transfer moda yang terjadi pada saat penumpang mengadakan
c. Kepadatan penduduk
Salah satu faktor yang menjadi prioritas pelayanan angkutan umum adalah wilayah
dengan kepadatan penduduk yang tinggi, yang pada umumnya merupakan wilayah
dengan potensi permintaan tinggi. Trayek angkutan umum yang ada diusahakan sedekat
d. Daerah pelayanan
juga menjangkau semua wilayah perkotaan yang ada. Hal itu sesuai dengan konsep
Karakteristik jaringan jalan meliputi : konfigurasi, klasifikasi, fungsi, lebar jalan dan tipe
operasi jalur. Operasi angkutan umum sangat dipengaruhi oleh jaringan jalan yang ada.
Wilayah pelayanan angkutan penumpang umum kota dapat ditentukan setelah diketahui
a. Batas wilayah terbangun kota, yakni wilayah kota yang pengguna lahanya didominasi
oleh bangunan-bangunan yang membentuk satu kesatuan. Batas wilayah ini dapat
diketahui dengan melihat peta penggunaan lahan kota dan foto udara.
terjauh pelayanan angkutan umum penumpang kota. Dilakukan dengan beberapa cara,
jumlah penumpang minimal untuk mencapai titik impas pengusaha angkutan umum
d. Koridor
Yakni denganmelihat panjang koridor lahan dan kesempatan kerja sepanjang 400m di
Proses perencanaan juga harus mengacu pada kebijaksanaan angkutan umum dengan
melihat peraturan yang sudah ada dan berlaku, kebijakan pemerintah daerah khususnya dalam
sektor publik serta ketetapan wilayah operasi angkutan bus kota dan interaksinya dengan jenis
Proses analisis permintaan ini dilakukan dengan cara : menelaah rencana pembangunan
pertumbuhan penumpang masa lalu dan beberapa pertumbuhan paremeter lain seperti
Parameter yang digunakan adalah faktor muat (load factor), jumlah penumpang yang
Pengumpulan data dilakukan dengan survey diatas kendaraan (On Bus Survey),
pengamatan langsung dan wawancara. Parameter diatas dapat digunakan sebagai alat
jumlah armada.
Proses ini mengkaji aspek-aspek : fasilitas tempat perhentian bus dan halte,
kemungkinan aplikasi langkah prioritas bus, sistem informasi dan inventarisasi jaringan
d. Penysunan rencana
Parameter produksi pelayanan angkutan umum mempunyai tiga alternatif besaran yang
Seat-trip adalah besaran yang menunjukkan jumlah tempet duduk trip tersedia dari suatu
pelayanan angkutan umum persatuan waktu. Besaran ini pada dasarnya hanya menunjukkan
kapasitas angkut yang dapat diberikan oleh suatu sistem angkutan umum per satuan waktu.
Besaran ini tidak tergantung pada kondisi penumpang, karena besaran ini pada dasarnya hanya
menunjukkan kapasitas, bukan kondisi faktual tingkat pengisian. Jika suatu sistem angkutan
umum pada suatu rute mengoperasikan moda dengan kapasitas angkut sebesar M tempat
duduk (seat) dan sistem angkutan umum dimaksud dapat melakukan trip sebanyak N kali setiap
tahunnya, maka besarnya produksi pelayanan angkutan umum pertahunnya dengan besaran
seat-trip adalah :
Untuk menghitung total seat-trip ini diperlukan kapasitas kendaraan dan jumlah trip yang
Adalah besaran yang menunjukkan karakteristik penumpang yang terangkut dari suatu
pelayanan umum. Karakteristik dimaksud meliputi karakteristik panjang perjalanan dan juga
karakteristik jumlah penumpang. Dengan sendirinya, karena tiap rute mempunyai karakteristik
panjang perjalanan yang berbeda, maka besaran produksi perjalanan angkutan umum dengan
dimensi ini sangat bervariasi untuk setiap rutenya, karena tergantung jumlah dan panjang
perjalanan penumpang. Untuk menghitung besaran total produksi pelayanan angkutan umum
dengan menggunakan dimensi penumpang-kilometer ini perlu dibuat profil pengisian (loading
profil) angkutan dalam satu trip. Profil pengisian ini merupakan grafik yang akan
menggambarkan besar kecilnya penumpang didalam kendaraan pada setaip pemhentian untuk
satu trip. Sedangkan jumlah penumpang didalam kendaraan bertambah apabila terdapat
penumpang yang naik pada suatu perhentian, dan akan bertambah kecil apabila ada penumpang
turun. Nilai penumpang-kilometer ini diperoleh dengan menghitung luas grafik profil pengisian
yang terbentuk pada setiap tripnya. Untuk mempermudah perhitungan, maka luas grafik
tersebut dapat dihitung dengan mengalikan jumlah penumpang di dalam kendaraan (On Board)
3. Jumlah penumpang-trip
Adalah besaran yang menunjukkan produksi pelayanan angkutan umum yang karakteristik
banyaknya penumpang terangkut dari suatu pelayanan angkutan umum tanpa memperhatikan
sama sekali panjang perjalanan dari masing-masing penumpang. Jika suatu angkutan umum
mengangkut penumpang pada perhentian awal sebanyak 15 orang dan tak satupun dari
penumpang yang turun sampai perhentian akhir, maka jumlah produksi penumpang-trip yang
dihasilkan adalah 15 orang penumpang-trip. Besaran produksi pelayanan angkutan umum ini
sangat dipengaruhi oleh karakteristik rute yang dilayani. Untuk rute yang penumpangnya naik
turun jumlahnya cukup banyak di perjalanan, meskipun tingkat pengisian kendaraan tinggi
Sedangkan untuk rute yang penumpangnya tidak turun, kecuali diperhentian akhir akan
menghasilkan total produksi pelayanan angkutan umum yang besar. Jadi besaran total produksi
pelayanan angkutan umum ini sangat tergantung pada loading-profile dari rute yang dimaksud.
2.5.1. Penentuan demand harian kendaraan angkutan umum.
a. Data jumlah rata-rata penumpang angkutan umum baik untuk rit dan trip (P-P)
hariannya. Data-data tersebut dapat diperoleh dari suvey naik turun penumpang
b. Data jumlah rata-rata trip (P-P) harian. Data tersebut dapat diperoleh dari survey
c. Data jumlah kendaraan yang beroperasi (harian). Data tersebut dapat diperoleh dari
Secara matematis perumusan yang digunakan untuk mencari demand harian (rata-rata)
Demand Harian
Penentuan demand harian (untuk perjamnya) dari kendaraan angkutan umum adalah :
yang ditinjau dapat mencerminkan kondisi demand penumpang dari angkutan umum di
lapangan (perjamnya).
Dalam penentuan faktor pengali tersebut data yang diperlukan adalah data penggunaan
kendaraan angkutan umum di terminal. Data tersebut diperoleh dari survey pengamatan
di terminal yang ditinjau. Data tersebut nantinya dapat diolah menjadi faktor pengali
demand perjam dapat dilakukan. Demand perjam dari kendaraan angkutan umum dapat
pelayanan yang cukup memadai, baik waktu tempuh, waktu tunggu maupun keamanan dan
kenyamanan yang terjamin selama dalam perjalanan. Tuntutan akan hal tersebut dapat dipenuhi
bila penyediaan armada angkutan umum berada pada garis seimbang dengan permintaan jasa
angkutan.
Jumlah armada yang “tepat” sesuai dengan kebutuhan sulit dipastikan, yang dapat dilakukan
adalah jumlah yang mendekati besarnya kebutuhan. Ketidak pastian itu disebabkan oleh pola
pergerakan penduduk yang tidak merata sepanjang waktu, misalnya pada saat jam-jam sibuk
a) Faktor muat (load factor) merupakan perbandingan antara kapasitas terjual dan tersedia
b) Kapasitas kendaraan adalah daya muat penumpang pada setiap kendaraan angkutan umum,
baik yang duduk maupun berdiri. Daya muat dapat dilihat pada tabel 2.3.
Catatan : angka-angka kapasitas kendaraan bervariasi tergantung pada susunan tempat duduk
pada kendaraan.
Waktu sirkulasi adalah waktu yang diperlukan oleh sebuah kendaraan angkutan umum
untuk melakukan satu kali perjalanan (satu trip), dalam artian waktu yang diperlukan
kendaraan angkutan umum untuk memulai perjalanan dari terminal awal menuju terminal
akhir dan kembali lagi ke terminal awal dan memulai perjanan kembali. Jadi waktu sirkulasi
tersebut merupakan penjumlahan antara waktu tempuh dan waktu tunggu kendaraan
angkutan umum dalam melakukan satu kali perjananan (satu rit). Waktu sirkulasi dihitung
Keterangan :
Berdasarkan hal-hal diatas dapat dihitung Waktu antara (Headway) kendaraan angkutan
umum. Headway adalah jarak waktu (selang waktu) yang diperlukan oleh sebuah kendaraan
angkutan umum untuk memulai perjalanan dari titik awal (terminal awal) setelah kendaraan yang
perhitungan Jumlah kendaraan angkutan umum. Menurut Munawar (2005), jumlah kendaraan
angkutan umum yang diperlukan dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
CTaba
K= …………………………………………………………….(2.9)
H
Keterangan :
K = Jumlah kendaraan
METODOLOGI PENELITIAN
Permasalahan yang timbul sesuai dengan latar belakang kondisi yang ditinjau. Perumusan
2. Berapakah Head Way angkutan umum Lyn D yang sesuai dengan demand harian Lyn
Dtersebut .
3. Berapa jumlah angkutan umum Lyn D yang yang semestinya disediakan untuk melayani
kebutuhan masyarakat .
4. Survey.
1. Observasi
Dalam mengumpulkan data, maka penulis mengumpulkan data dengan cara
mengamati secara. Sehingga dalam hal ini penulis memperoleh data yang akurat.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data-data maka penulis
melakukan wawancara langsung dengan orang-orang/masyarakat dan berbagai
informan baik dari instansi terkait
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dilapangan dengan cara survey. Metode
1. Survey dengan melakukan perhitungan naik turun penumpang diatas angkutan umum
dilakukan dalam persiapan survey dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
Sedangkan untuk metodologi survey dapat dilihat pada gambar 3.2. Dan data-data yang
Merupakan data yang bersumber dari publikasi instansi pemerintah, yakni instansi
pemerintah yang terkait dengan pengelolahan angkutan umum di wilayah Kabupaten Jember. Data
sekunder yang dibutuhkan dalam tugas akhir ini meliputi data-data sebagai berikut :
Data jumlah kendaraan kendaraan angkutan umum Lyn D yang beroperasi per harinya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan hal tersebut maka pada tugas ini untuk perhitungan demand hariannya
berdasar kondisi tersebut.
Sistem pengelolaan usaha angkutan umum yang ada di Kabupaten Jember yakni
angkutan umum dikelola oleh umum (pemilik kendaraan angkutan umum) dengan ijin yang
diperoleh oleh pemerintah Kabupaten Jember.
Merupakan data yang berasal dari instansi pemerintah yang terkait dengan angkutan
umum di Kabupaten Jember dalam hal ini adalah Dinas Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
(bagian penyiaran pada Terminal Arjasa) dan Primkoveri Kabupaten Jember. Adapun data-
data yang diperoleh tersebut akan dijelaskan pada bagian-bagian berikut ini.
Sifat pelayanan angkutan umum kota yang beroperasi di Kabupaten Jember adalah
dengan trayek tetap dan teratur. Hal ini ditunjukkan dengan adanya jaringan trayek, ketentuan
waktu operasi dan batasan-batasan wilayah operasi yang ditentukan oleh pemerintah
Kabupaten Jember.
Penetapan tarif angkutan umum di Kabupaten Jember, yakni besarnya tarif angkutan
untuk umum dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :
KETERANGAN
KARAKTERISTIK TARIF BESARAN TARIF
PENUMPANG
TARIF SERAGAM UMUM Rp. 5000
(Jauh dekat sama besarnya) PELAJAR Rp. 3000
Tabel 4.1. Stuktur dan besaran tarif
Trayek angkutan umum Lyn D di Kabupaten Jember dilayani oleh 37 unit kendaraan
angkutan umum Lyn D yang aktif beroperasi dengan rute trayek yang telah ditetapkan
pemerintah Kabupaten Jember (Tabel 4.2).
KODE JUMLAH
TRAYEK
TRAYEK KENDARAAN
TAWANG ALUN-PAKUSARI-TAWANG
D 37
ALUN
Tabel 4.2. Karakteristik angkutan umum lyn D
Panjang rute trayek lyn D adalah 17 Km dari Terminal Tawang Alun ke Terminal Pakusari.
Dan 18 Km panjang rute trayek lyn D dari Terminal Pakusari menuju Terminal Tawang
Alun, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.3. Dan sifat Angkutan umum di
Kabupaten Jember bersifat melayani mobilitas masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-
hari.
Terminal Pakusari
Jln. S. Parman
Jln. Karimata
Jln. Jawa
Jln. Kalimantan
Jln. Mastrip
Jln. PB Sudirman
Jln. Trunojoyo
Jln. Brawijaya
4.2.3 Data Jumlah kendaraan angkutan umum Lyn D yang beroperasi per harinya.
Data mengenai jumlah kendaraan Lyn D yang beroperasi per harinya didapatkan dari
publikasi instansi pemerintah, yakni instansi pemerintah yang terkait dengan pengelolahan
angkutan umum di wilayah Kabupaten Jember. Dalam hal ini adalah Dinas Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan Kabupaten Jember bagian penyiaran di Terminal Pakusari. Dan berdasar
sumber tersebut selama pelaksanaan survey naik turun penumpang Lyn D mulai tanggal 9
November 2017 , jumlah kendaraan yang beroperasi tiap harinya sama dengan jumlah
kendaraan angkutan umum Lyn D yang terdaftar oleh Organda 2007, yakni 37 kendaraan
angkutan umum Lyn D trayek Tawang Alun – Pakusari di Kabupaten Jember. (Tabel 4.4)
JUMLAH
KENDARAAN 37 37 37 37 37 37 37
(beroperasi)
Tabel 4.4 Jumlah kendaraan yang beroperasi harian (DLLAJ, +++2007)
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dilapangan dengan cara survey.
Metode yang survey yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah:
1. Survey dengan melakukan perhitungan naik turun penumpang diatas angkutan umum
(On Bus Survey).
Pengolahan data primer (dari hasil survey) untuk angkutan umum Lyn D trayek
Terminal Tawang Alun – Terminal Pakusari di Kabupaten Jember akan disusun berdasarkan
kebutuhan data untuk tiap-tiap analisa yang akan dilakukan pada Bab V (Analisa Data).
Adapun penyusunan data tersebut adalah sebagai berikut ini :
4.3.1. Data untuk analisa perhitungan demand harian penumpang angkutan umum Lyn
D Trayek Terminal TawangAlun – Terminal Pakusari di Kabupaten Jember.
Data yang diperlukan untuk melakukan analisa demand penumpang harian tersebut
adalah sebagai berikut :
Dan data yang diperoleh dari survey tersebut berupa data demand per trip dan per rit
penumpang Lyn D di Kabupaten Jember. Kemudian berdasar pada data tersebut
diolah untuk mendapatkan demand rata-rata.
Hasil rekapitulasi data demand rata-rata penumpang (trip) (pulang-pergi) Lyn A per
hari-nya dapat dilihat pada Tabel 4.5 sampai Tabel 4.11. Dan rekapitulasi data
demand rata-rata (rit) harian dapat dilihat pada Tabel 4.12 sampai Tabel 4.13 berikut
ini.
4.3.1. Data untuk analisa perhitungan demand harian penumpang angkutan umum Lyn A Trayek
Data yang diperlukan untuk melakukan analisa demand penumpang harian tersebut adalah
sebagai berikut :
Data mengenai demand penumpang Lyn D di Kabupaten Jember diperoleh dari survey naik
turun penumpang langsung diatas kendaraan angkutan umum yang ditinjau (On bus survey)
selama 1 (satu) minggu. Waktu pelaksanaan survey naik turun penumpang Lyn D, yakni
pada Pagi (jam 07.00-selesai), siang (jam 11.00-selesai) dan sore (jam 16.00-selesai). Dengan
prosedur pelaksanaan survey, penulis memulai survey dari terminal Tawang alun sedangkan
penumpang Lyn D di Kabupaten Jember. Kemudian berdasar pada data tersebut diolah
Hasil rekapitulasi data demand rata-rata penumpang (trip) (pulang-pergi) Lyn D per hari-nya
dapat dilihat pada Tabel 4.5 sampai Tabel 4.11. Dan rekapitulasi data demand rata-rata (rit)
harian dapat dilihat pada Tabel 4.12 sampai Tabel 4.13 berikut ini.
FORM PENGAMATAN NAIK TURUN PENUMPAN ANGKUTAN KOTA (LYN)
LYN " D " (TAWANGALUN - KAMPUS - PAKUSARI)
Hari/Tanggal : Rabu / 09 November 2017
Pengamatan Hari Ke : 1
JAM
Total
JALUR TRAYEK I II III IV V VI VII VIII IX
Naik
05.30 07.00 09.00 10.30 12.00 14.00 16.00 19.00 20.30
Naik 4 5 3 1 2 3 4 2 1 25
Terminal Tawang Alun
Turun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Naik 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
Jln. Brawijaya
Turun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Naik 1 3 1 1 1 2 1 2 1 13
Jln. Hayam Wuruk
Turun 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
Naik 3 2 2 2 1 1 3 0 1 15
JLn. Gajah Mada
Turun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Naik 2 1 2 2 1 2 2 0 1 13
Jln. Sultan Agung
Turun 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3
Naik 1 1 0 0 1 1 1 1 0 6
Jln. PB Sudirman
Turun 0 1 2 1 0 1 0 1 1 7
Naik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jln. Mastrip
Turun 1 2 1 1 2 1 3 1 0 12
Naik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jln. Kalimantan
Turun 3 2 2 1 2 2 2 1 1 16
Naik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jln. Jawa
Turun 2 3 2 2 1 2 3 2 0 17
Naik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jln. Karimata
Turun 4 3 2 1 2 2 3 0 1 18
Naik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jln. S. Parman
Turun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Naik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jln. Brigjen Katamso
Turun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Naik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Terminal Pakusari
Turun 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
TOTAL PENUMPANG - 11 12 9 6 7 9 11 5 4 -
RATA-RATA - 8.22 -
WAKTU BERANGKAT - 06.10 07.35 09.33 11.05 12.30 14.30 16.30 19.30 21.00
Naik 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Terminal Pakusari
Turun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Naik 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Jln. Brigjen Katamso
Turun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Naik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jln. S. Parman
Turun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Naik 2 2 1 2 1 2 2 1 0 13
Jln. Karimata
Turun 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
Naik 1 1 2 1 1 3 2 2 1 14
Jln. Jawa
Turun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Naik 2 3 2 2 2 1 1 0 1 14
Jln. Kalimantan
Turun 2 0 0 2 0 0 0 0 0 4
Naik 1 2 2 2 0 1 2 1 0 11
Jln. Mastrip
Turun 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3
Naik 1 1 0 2 1 1 1 0 0 7
Jln. PB Sudirman
Turun 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
Naik 1 0 1 0 0 0 1 0 0 3
Jln. Jendral Ahmad Yani
Turun 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2
Naik 2 2 1 0 1 2 3 0 0 11
Jln. Trunojoyo
Turun 0 1 0 0 1 0 0 0 1 3
Naik 1 0 1 0 2 1 0 0 0 5
Jln. Gajah Mada
Turun 0 1 0 1 1 0 1 1 0 5
Naik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jln. Hayam Wuruk
Turun 0 0 2 1 2 2 2 1 0 10
Naik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jln. Brawijaya
Turun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Naik 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Terminal Tawang Alun
Turun 10 9 8 4 3 8 8 1 0 51
TOTAL PENUMPANG - 13 11 10 9 8 11 12 4 2 -
RATA-RATA - 8.89 -
2. Jumlah trip (pulang-pergi) rata-rata per hari angkutan umum Lyn D
Data mengenai pengoperasionalan kendaraan angkutan umum yakni jumlah P-P (trip)
harian pada waktu pengoperasionalan sesuai dengan trayeknya. Data tersebut didapatkan
wawancara tersebut bersamaan dengan survey naik turun penumpang (On bus survey),
yakni juga selama 1 (satu) minggu terhitung. Data tersebut merupakan data perkiraan
penggunaan Lyn D oleh operator Lyn D (harian). Dari data tersebut didapatkan jumlah rata-
rata trip (pulang-pergi) harian yang biasa dioperasikan oleh operator angkutan umum Lyn D
tersebut. Hasil rekapitulasi jumlah trip rata-rata perhari Lyn D di Kabupaten Jember dapat
dalam tugas akhir ini melakukan survey terhadap pengoperasionalan kendaraan per trip.
angkutan umum Lyn D (jumlah P-P harian) merupakan data perkiraan penggunaan Lyn D
oleh operator Lyn D (harian) dan istilah yang biasa digunakan oleh operator Lyn D di
HARI
KETERANGAN
RABU
RATA-RATA
JUMLAH
8.556
PENUMPANG PER
RIT
JUMLAH ARMADA
37
YANG BEROPRASI
JUMLAH
PENUMPANG 2216
HARIAN
4.3.2. Data untuk perhitungan Head Way kendaraan angkutan umum Lyn D Trayek Terminal
Data primer yang diperlukan untuk perhitungan Head Way angkutan umum Lyn D tersebut
adalah data pengamatan penggunaan Lyn D diterminal dan kapasitas kendaraan angkutan umum
Lyn D. Sedangkan Load Faktor (Lf) angkutan umum Lyn D ditentukan dalam tugas akhir ini.
Lf = 1 (100%)
Faktor muat tersebut digunakan untuk perencanaan headway dikarenakan perencanaan jumlah
Faktor pengali didapat dengan perhitungan matematis biasa (Rumus 2.4). Tujuan dari faktor
pengali pendistribusian demand adalah untuk mendapatkan demand penumpang per jam
dari Lyn D, yang nantinya digunakan sebagai demand untuk menghitung Headway angkutan
umum Lyn D. Hasil rekapitulasi data dapat dilihat pada Tabel 4.15 beserta Grafik 4.1 sebagai
berikut.
JUMLAH
JAM LEWAT FAKTOR PENGALI
PENUMPANG
05.00 - 06.00 34 0.058
06.00 - 07.00 64 0.109
07.00 - 08.00 48 0.082
08.00 - 09.00 41 0.070
09.00 - 10.00 37 0.063
10.00 - 11.00 37 0.063
11.00 - 12.00 39 0.066
12.00 - 13.00 31 0.053
13.00 - 14.00 42 0.072
14.00 - 15.00 45 0.077
15.00 - 16.00 56 0.095
16.00 - 17.00 48 0.082
17.00 - 18.00 31 0.053
18.00 - 19.00 17 0.029
19.00 - 20.00 11 0.019
20.00 -21.00 6 0.010
TOTAL 587 1
GRAFIK FAKTOR PENGALI
0.120
0.110
0.100
0.090
FAKTOR PENGALI
0.080
0.070
0.060
0.050
0.040
0.030
0.020
0.010
0.000
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
JAM
1. Kapasitas Kendaraan
Dalam tugas akhir ini perhitungan kapasitas kendaraan angkutan umum kota tidak
menggunakan standar kapasitas yang tercantum pada literatur (Tabel 2.3) yakni 11 tempat
Kabupaten Jember, khususnya Lyn D adalah untuk 13 orang penumpang (angka tersebut
nantinya penulis gunakan dengan alasan dengan kapasitas tersebut penumpang angkutan
Rincian pengaturan tempat duduk untuk penumpang angkutan umum tersebut adalah
sebgai berikut :
Tempat duduk yang berada di depan pintu masuk belakang angkutan umum digunakan
Tempat duduk berada disamping pintu masuk belakang angkutan umum digunakan
Tempat duduk berada dekat dengan pintu belakang dengan posisi menghadap
(satu) penumpang.
4.3.3.Data perhitungan Jumlah kendaraan angkutan umum umum Lyn A Trayek Terminal
Data primer yang diperlukan untuk perhitungan jumlah kendaraan angkutan umum Lyn A
tersebut adalah waktu tempuh dan waktu tunggu (Digunakan untuk mencari waktu
sirkulasi/circulation time Lyn D tersebut). Pengolahan data untuk perhitungan jumlah kendaraan
angkutan umum lyn D trayek Terminal Tawang Alun – Terminal Pakusari di Kabupaten Jember adalah
sebagai berikut.
Data mengenai waktu tempuh tersebut diperoleh dengan proses yang pelaksanaannya
mengikuti survey naik turun penumpang langsung diatas kendaraan angkutan umum yang
ditinjau (On bus survey) selama 1 (satu) minggu. Yakni dengan mencatat berapa lama waktu
yang dibutuhkan (dengan alat bantu stop watch dan jam) angkutan umum tersebut.
Waktu tempuh dalam hal ini adalah waktu yang dibutuhkan kendaraan angkutan umum Lyn
D untuk melakukan perjalanan dari terminal asal sampai terminal tujuan sesuai dengan
trayeknya (waktu untuk menyelesaikan tiap ritnya). Hasil rekapitulasi data waktu tempuh
angkutan umum Lyn D dari Terminal Tawang Alun sampai Terminal Pakusari dengan