Anda di halaman 1dari 2

FUNGSI HASH DALAM KRIPTOGRAFI

Fungsi Hash sangat berguna dan muncul di hampir semua aplikasi keamanan informasi, tidak
hanya di dunia kriptografi saja. Aplikasi praktis mencakup pemeriksaan integritas pesan,
fingerprint digital, otentikasi, dan berbagai aplikasi keamanan informasi lainnya memakai hash
function.

Fungsi hash adalah fungsi matematis yang mengubah nilai input numerik menjadi nilai numerik
yang terkompresi. Maksudnya bertujuan mengkompresi nilai numerik yang diinputkan. Inputan
fungsi hash mempunyai panjang yang beragam, namun outputan nilai hash akan selalu
mempunyai panjang yang tetap. Nilai yang dikembalikan oleh fungsi hash disebut message digest
atau hanya nilai hash.

Fungsi hash kriptografi memang dirancang untuk mencegah mengembalikan checksum yang
sudah di hash kembali ke teks asli. Namun, meskipun hampir tidak mungkin dibalik, itu bukan
berarti nilai hash 100% dijamin aman.

Seperti sekarang banyak software yang memungkinkan untuk menterjemahkan kembali fungsi
hash, seperti Rainbow Table yang dapat digunakan untuk mengcrack plaintext checksum. Rainbow
Table pada dasarnya adalah kamus yang mengeluarkan ribuan, jutaan, atau bahkan milyaran dari
ini di samping nilai plainteks yang sesuai.

Meskipun ini secara teknis tidak membalikkan algoritma hash kriptografi, hal itu mungkin juga
karena sangat mudah dilakukan. Tapi kenyataanya Rainbow Table kadang tidak bisa membuat
daftar setiap checksum yang mungkin ada, biasanya hanya “membantu” untuk menemukan frasa
sederhana seperti password yang lemah. Tetapi untuk password yang lebih rumit atau
mengandung symbol mungkin tidak bisa. Itulah mengapa hanya orang yang menghash password
sendirilah yang tau.

Kegunaan Hash function antara lain :

1. Menyimpan Password
2. Sebagai message integrity
3. Sebagai message fingerprint

Macam-macam Algortima Hash function :

1. MD4 (Message-Digest algortihm 4)


2. MD5 (Message-Digest algortihm 5)
3. MD5 ($pass.$salt)
4. MD5 ($salt.$pass)
5. md5 (md5($pass).$salt)
6. MD5 (phpBB3)
7. MD5 (WordPress)
8. SHA-1(Secure Hash Algorithm)
9. SHA-256(Secure Hash Algorithm)
10. SHA-512(Secure Hash Algorithm)
11. Base64

Algoritma MD4 dan MD5 dikembangkan oleh seorang Professor MIT yg bernama Ronald L. Rivest.
Istilah “MD” yg digunakan merupakan sebutan dari Message Digest. Perkembangan MD5 telah
melalui 5 kali revisi, dimana MD generasi pertama & kedua di desain untuk membantu
algoritma RSA dalam melakukan komputasi signature dari pesan rahasia yg akan dikirim &
dienkripsi oleh RSA. Generasi ke tiga & empat MD hadir karena adanya persaingan dari algortima
hash lain yg bernama SNEFRU, yg memiliki keunggulan kecepatan pada proses komputasinya
dibandingkan MD2. Pada tahun 1992, ditemukan celah keamanan pada SNEFRU maupun dari MD4,
kemudian Profesor Rivest segera mengatasi celah keamanan tersebut dan menggantinya menjadi
generasi ke lima Message Digest, yaitu MD5. Dari kelima generasi ini, MD generasi pertama &
ketiga tidak dipublikasikan karena punya titik kelemahan.

Anda mungkin juga menyukai