Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
*)
Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
**)
Dosen Program Studi Keperawatan Universitas Sultan Agung Semarang
***)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekes Kemenkes Semarang
ABSTRAK
Harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan, dan menuntut lebih dari
kemampuannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok (TAK)
stimulasi sensori menggambar terhadap peningkatan harga diri pada pasien harga diri rendah (HDR).
Desain penelitian ini adalah quasy-eksperimen menggunakan one group pre-post test design, jumlah
sampel 39 responden. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Sebelum dilakukan TAK stimulasi
sensori menggambar sebanyak 39 responden mengalami HDR, sedangkan sesudah dilakukan TAK
stimulasi sensori menggambar Terjadi peningkatan skor harga diri pada post pertama sebanyak 15
orang dengan harga diri normal, dan yang masih mengalami HDR hanya 24 orang. Pada post kedua
terjadi peningkatan jumlah responden dengan harga diri normal sebanyak 37 dan masih mengalami
HDR sebanyak 2 orang. Hasil penelitian didapatkan p-value 0,000 dapat disimpulkan adanya
pengaruh yang signifikan antara TAK stimulasi sensori menggambar terhadap peningkatan harga diri
pada pasien HDR. TAK stimulasi sensori menggambar dapat digunakan sebagai terapi modalitas yang
dapat membantu meningkatan harga diri pasien di RSJ Amino Gondohutomo.
ABSTRACT
Low self-esteem may occur in an environment which tends to expel the patient and urges them more
than they can afford of. The purpose of this research is to know the influence of Group Activity
Therapy (GAT) of drawing sensory stimulation to self-esteem enhancement for Low Self-esteem
patient (LSE). The design of this research is quasy-experiment with one group pre-post test design for
39 respondents as sample. Data analysis that has been used is Wilcoxon Test. The pre-score of self-
esteem taken before GAT of drawing sensory stimulation for 39 respondents are still considered as
Low Self-esteem. The first post-score of self-esteem taken after GAT of drawing sensory stimulation
is proven that 15 respondents have normal self-esteem and 24 respondents are still considered as Low
Self-esteem patients (LSE). The second post-score of self-esteem taken after GAT of drawing
sensory stimulation is proven that 37 respondents have normal self-esteem and 2 respondents are still
considered as Low Self-esteem patients (LSE). The result of self-esteem variable research before and
after intervention with p-value 0.000 is proven to enhance the self esteem of LSE patients. The
research shows significant influence of group activity therapy of drawing sensory stimulation to self-
esteem enhancement for Low Self-esteem patient. Group Activity Therapy (GAT) of drawing sensory
stimulation can be used as a therapeutic modality that can help improve patients self-esteem in Dr.
Amino Gondohutomo Mental Hospital
Salah satu bentuk gangguan kejiwaan yang hlm.107) stimulasi sensori adalah upaya
memiliki tingkat keparahan yang tinggi adalah menstimulasi semua pancaindra (sensori) agar
skizofrenia. Skizofrenia merupakan penyakit memberi respons yang adekuat. Aktivitas
di mana kepribadian mengalami keretakan, stimulasi sensoris dapat berupa stimulus
alam pikir, perasaan, dan perbuatan individu terhadap penglihatan, pendengaran dan lain-
terganggu. Pada orang normal, alam pikir, lain, seperti gambar, video, tarian dan
perasaan, dan perbuatan ada kaitannya atau nyanyian.
searah, tetapi pada skizofrenia ketiga alam itu
terputus, baik satu atau semuanya Studi pendahuluan yang dilakukan oleh
(Simanjuntak, 2008, hlm.7). peneliti pada tanggal 15-22 Januari 2015 di
Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo
Cara pandang individu terhadap dirinya akan Provinsi Jawa Tengah, pasien yang mengalami
membentuk suatu konsep tentang diri sendiri. gangguan harga diri rendah tahun 2013
Konsep tentang diri sendri merupakan hal berjumlah 149 orang dan data terakhir pada
yang penting bagi kehidupan individu karena tahun 2014 pada bulan Januari – November
konsep diri menentukan bagaimana individu sebanyak 117 orang (Profil RSJ Dr. Amino
bertindak dalam berbagai situasi (Calhoun & Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah).
Acoccela, 1990). Didalam kenyataan individu
sering mengalami hambatan bahkan kegagalan Tujuan penelitian ini adalah untuk
yang menyebabkan individu tersebut sulit mendeskripsikan pengaruh terapi aktivitas
mempertahankan kestabilan dan identitas diri, kelompok stimulasi sensori menggambar
sehingga konsep diri menjadi negatif. terhadap peningkatan harga diri pada pasien
harga diri rendah di Rumah Sakit Jiwa Dr.
Gangguan konsep diri merupakan salah satu Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.
gejala dari gangguan jiwa. Konsep diri adalah
semua ide, pikiran, kepercayaan, dan pendirian
yang diketahui individu tentang dirinya dan METODOLOGI PENELITIAN
mempengaruhi individu dalam berhubungan
dengan orang lain (Riyadi, 2009, hlm.71). Penelitian ini menggunakan penelitian Quasi
Rentang respon konsep diri terdiri dari 5 Eksperimental dengan desain penelitian one
komponen yaitu gambaran diri (body image), group pre-post test design, yaitu suatu
ideal diri (self ideal), harga diri (self esteem), kegiatan yang dilakukan sebelum diberikan
peran diri (self role), dan identitas diri (self perlakuan terhadap suatu suatu variabel dan
identity) (Riyadi, 2009, hlm.3). diharapkan dengan perlakuan tersebut akan
terjadi perubahan atau pengaruh dengan
variabel lain (Notoatmodjo, 2005, hlm.162).
Harga diri akan rendah jika kehilangan kasih Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
sayang dan penghargaan dari orang lain ( yang mengalami gangguan harga diri rendah
Riyadi, 2009, hlm.75). Menurut Riyadi (2009, dan diagnosa lain dari riwayat harga diri
hlm.76) harga diri rendah dapat digambarkan rendah yaitu perilaku kekerasan dan isolasi
sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sosial yang di rawat di Rumah Sakit Jiwa Dr.
sendiri, hilang kepercayaan diri dan merasa Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah
gagal mencapai keinginan. Faktor yang yang berjumlah 39 pasien. Teknik sampling
mempengaruhi harga diri meliputi penolakan yang digunakan adalah total sampling yaitu
orang tua, harapan orang tua tidak realistis, teknik penentuan sampel dengan mengambil
kegagalan yang berulang, kurang mempunyai seluruh anggota populasi sebagai responden/
tanggung jawab personal, ketergantungan pada sampel (Sugiyono, 2009).
orang lain, dan ideal diri yang tidak realistis
(Riyadi, 2009, hlm.79). Sampel dalam penelitian ini adalah pasien
harga diri rendah dan diagnosa lain dari
riwayat harga diri rendah yaitu perilaku
Salah satu Terapi Aktivitas Kelompok yang kekerasan dan isolasi sosial sebanyak 39
dapat membantu pasien harga diri rendah yaitu responden, dengan kriteria inklusi: pasien
TAK stimulasi sensori. Menurut Keliat (2004,
Usia 3 29,05 29,0 6,5 17 - 45 Berdasarkan tabel 5.4 diatas dari 39 responden
9 0 61 dalam penelitian ini diperoleh hasil
karakteristik tingkat pendidikan yang
Berdasarkan tabel 5.2 dari 39 responden dalam terbanyak adalah pendidikan SD dengan
penelitian ini diperoleh hasil rata-rata usia jumah 15 orang (38,5%), dan paling sedikit
responden yaitu 29,05 tahun (26 – 35 tahun), adalah pendidikan Perguruan Tinggi dengan
dengan median sebesar 29,00, standar deviasi jumlah 1 orang (2,6%).
sebesar 6,561, dan untuk usia terendah 17
tahun dan tertinggi 45 tahun. d. Pekerjaan
Tabel 5.5
b. Jenis Kelamin Distribusi frekuensi responden berdasarkan
pekerjaan pada pasien HDR rawat inap yang
Tabel 5.3 mengikuti TAK stimulasi sensori menggambar
Distribusi frekuensi responden berdasarkan di RSJ Dr. Amino Gondohutomo Provinsi
jenis kelamin pada pasien harga diri rendah Jawa Tengah tahun 2015 (n=39)
rawat inap yang mengikuti TAK stimulasi
sensori menggmbar di RSJ Dr. Amino Pekerjaan Frekuensi Persentase
Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah tahun (n=39) (%)
2015 (n=39) Tani 5 12,8
Wiraswasta 20 51,3
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Buruh 12 30,8
(n=39) (%) PNS/TNI/POLRI 1 2,6
Laki-laki 32 82,1 Pelajar 1 2,6
Perempuan 7 17,9 Total 39 100
Total 39 100
Berdasarkan tabel 5.3 di atas dari 39 Berdasarkan tabel 5.5 diatas dari 39 responden
responden dalam penelitian ini diperoleh hasil dalam penelitian ini diperoleh hasil
karakteristik jenis kelamin yang terbanyak karakteristik pekerjaan yang terbanyak adalah
adalah laki-laki sebanyak 32 orang (82,1%), wiraswasta dengan jumah 20 orang (51,3%),
sedangkan perempuan sebanyak 7 orang dan pekerjaan paling sedikit adalah PNS dan
(17,9%). pelajar dengan jumlah 1 orang (2,6%).
Vol...No...
2 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK), Vol...No...
2. Harga Diri Sebelum dan Setelah b. Harga diri setelah dilakukan terapi
Dilakukan Terapi Aktivitas Kelompok aktivitas kelompok stimulasi sensori
Stimulasi Sensori Menggambar menggambar
a. Harga diri sebelum dilakukan terapi Tabel 5.8
aktivitas kelompok stimulasi sensori Distribusi frekuensi responden berdasarkan
menggambar harga diri setelah dilakukan terapi aktivitas
kelompok stimulasi sensori menggambar di
Tabel 5.6 RSJ Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
Distribusi frekuensi responden rga diri Tengah tahun 2015 (n=39)
sebelum dilakukan terapi aktivitas kelompok
stimulasi sensori menggambar di RSJ Dr. Berdasarkan tabel 5.8 diatas dari 39 responden
Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah dalam penelitian ini diperoleh hasil harga diri
tahun 2015 Harga Post I Post II
Diri F (%) F (%)
(n=39) Normal 15 38,5 37 94,9
Harga Diri Frekuensi Persentase Rendah 24 61,5 2 5,1
(n=39) (%) Total 39 100 39 100
Normal 0 0 setelah dilaksanakan terapi aktivitas kelompok
Rendah 39 100 stimulasi sensori menggambar pada post
Total 39 100 pertama yang mengalami harga diri normal
sebanyak 15 orang (38,5%) dan yang masih
Berdasarkan tabel 5.6 diatas dari 39 responden mengalami harga diri rendah sebanyak 24
dalam penelitian ini diperoleh hasil harga diri orang (61,5%). Sedangkan pada post kedua
sebelum dilaksanakan terapi aktivitas terjadi kenaikan yang mengalami harga diri
kelompok stimulasi sensori menggambar yang normal sebanyak 37 orang (94,9%), dan yang
terbanyak adalah harga diri rendah dengan tetap mengalami harga diri rendah hanya 2
jumlah 39 orang (100%), dan yang harga diri orang (5,1%).
normal dengan jumlah 0 (0%).
Tabel 5.9
Tabel 5.7 Ukuran penyebaran data harga diri setelah
Ukuran penyebaran data skor harga diri dilakukan terapi aktivitas kelompok stimulasi
sebelum dilakukan terapi aktivitas kelompok sensori menggambar di RSJ Dr. Amino
stimulasi sensori menggambar di RSJ Dr. Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah tahun
Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah 2015 (n=39)
tahun 2015 (n=39)
Variabel N Mean Medi SD Min Variabel N Mean Medi SD Min
an – an -
Max Max
Skor harga Skor
diri sebelum harga diri
dilakukan setelah
terapi aktivitas 3 11,74 11,0 2,3 8 – dilakukan 39 16,13 15,0 2,99 12 –
kelompok 9 0 02 15 terapi 0 3 22
stimulasi aktivitas
sensori kelompok
menggambar stimulasi
sensori
Berdasarkan tabel 5.7 diatas dari 39 responden
menggam
dalam penelitian ini diperoleh hasil rata-rata
bar (Post
skor harga diri responden sebelum dilakukan
I)
terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori
menggambar dalam penelitian ini adalah 11,74
Skor
harga diri dengan median sebesar 11,00,
harga diri
standar deviasi sebesar 2,302 dan untuk skor
setelah
harga diri terendah 8 dan skor tertinggi 15.
Dalam penelitian ini diperoleh hasil kategori Berdasarkan hasil uji statistik dari 39
jenis kelamin meliputi laki-laki dan responden dalam penelitian ini diperoleh data
perempuan. Pada penelitian didapatkan bahwa harga diri responden sebelum dilakukan terapi
jenis kelamin laki-laki sebanyak 32 orang aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensori
(82,1%) paling banyak menjadi responden. menggambar yang terbanyak adalah 39
Suara Merdeka (2008) mengemukakan bahwa responden (100%) masih memiliki harga diri
kaum laki-laki lebih mudah terkena gangguan yang rendah. Kemudian diperoleh hasil harga
jiwa karena kaum laki-laki yang menjadi diri responden setelah dilakukan terapi
penopang utama rumah tangga sehingga lebih aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensori
besar mengalami tekanan hidup, sementara menggambar mengalami peningkatan harga
Cordosa et al (2008, dalam Soedibyo, 2010) diri yang bail (normal) dengan jumlah 37
mengemukakan kenapa perempuan lebih responden (94,9%), dan yang masih
sedkit beresiko mederita gangguan jiwa mengalami harga diri rendah dengan jumlah 2
dibandingkan laki-laki karena perempuan responden (5,1%).
leboh bisa menerima situasi kehidupan
dibandingkan dengan laki-laki. Menurut Riyadi (2009, hlm. 76) harga diri
rendah dapat digambarkan sebagai perasaan
Dalam penelitian ini diperoleh hasil kategori yang negatif terhadap diri sendiri, hilang
pendidikan meliputi SD, SMP, SMA, dan kepercayaan diri dan merasa gagal mencapai
Perguruan Tinggi. Pada penelitian didapatkan keinginan. Tindakan keperawatan untuk
bahwa pendidikan SD sebanyak 15 orang mengatasi harga diri rendah yaitu dapat
(38,5%) paling banyak menjadi responden. dilakukan dengan pemberian terapiaktivitas
Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi cara kelompok.Salah satu terapi aktivitas kelompok
individu berperilaku, membuat keputusan dan yang dapat membantu pasien harga diri rendah
memecahkan masalah, serta mempengaruhi yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi
cara pasien berespon terhadap stressor. sensori.Menurut Keliat (2004, hlm.107)
Berdasarkan teori Notoatmodjo (2005) stimulasi sensori adalah upaya menstimulasi
menyebutkan bahwa umumnya pendidikan semua pancaindra (sensori) agar memberi
merupakan upaya pembelajaran kepada respons yang adekuat.Aktivitas stimulasi
masyarakat agar masyarakat mau melakukan sensori dapat berupa stimulus terhadap
tindakan-tindakan untuk memelihara dan penglihatan, pendengaran, dan lain-lain seperti
meningkatkan kesehatannya. Seseorang yang gambar video, tarian, dan nyanyian.
berpendidikan tinggi akan lebih mudah dalam
menerima informasi. Menurut Setyoadi (2011, hlm.58) stimulasi
sensori menggambar bisa meningkatkan harga
Dalam penelitian ini diperoleh hasil kategori diri dikarenakan manfaat dari terapi aktivitas
pekerjaan meliputi tani, wiraswasta, buruh, kelompok menggambar dapat menghilangkan
PNS/TNI/POLRI, dan pelajar. Pada penelitian stress dan memungkinkan pasien untuk
ini didapatkan bahwa pekerjaan wiraswasta mengembangkan keterampilan koping
sebanyak 20 orang (51,3%) paling banyak Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
menjadi responden. Gangguan harga diri dapat oleh Masdelita; Elita, Veni; Lestari, Widia di
digambarakan sebagai perasaan negatif Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau
terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, didapatkan perhitungan dari uji Dependent
merasa gagal mencapai keinginan (Keliat, Sample T-Test nilai P value 0,000 (P<0,05)
1999, dalam Admin, 2010 ¶ 4-5). Pendapat hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi
tersebut juga didukung oleh Teori Model aktivitas kelompok stimulasi sensori efektif
keperawatan kesehatan jiwa sosial (Caplan, untuk meningkatkan kemampuan kerja sama
Szasz, dalam Yosep, 2007, hlm.14) yaitu pasien dengan isolasi sosial.
seseorang akan mengalami gangguan jiwa atau