oleh
NIM : 216102012
1.5 Metodologi
Untuk memperoleh data dalam menyusun tugas akhir ini adalah dengan
cara melakukan pengujian secara langsung di lapangan.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan, manfaat, metodologi dan sistematika penulisan yang digunakan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang landasan teori – teori dasar yang berhubungan
dengan penelitian ini.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang penjelasan metode yang digunakan dalam
pengambilan data, alat dan bahan apa saja yang digunakan dan diagram
alir pengambilan data.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang hasil yang didapatkan setelah pengambilan data dan
pembahasan tentang data tersebut serta menganalisa dan membandingkan
dari data-data yang didapatkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
dan memberikan saran untuk penelitian ini agar lebih baik lagi jika
dilanjutkan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Baja karbon adalah salah satu bahan yang paling banyak digunakan di
industri. Seperti yang sudah disebutkan di awal unsur paduan utama
material ini adalah karbon, karena karbon adalah unsur yang sangat kuat
pada baja, ada perbedaan yang signifikan pada keuletan, kekerasan jika
terdapat perbedaan kandungan karbon tersebut. (EPRI. Gandi, 2007)
1. Sejarah baja
Baja karbon adalah paduan antara besi dan karbon dengan sedikit Si,
Mn, P, S, dan Cu. Sifat baja karbon sangat tergantung pada kadar
karbon, bila kadar karbon naik maka kekuatan dan kekerasan juga
akan bertambah tinggi. Karena itu baja karbon dikelompokkan
berdasarkan kadar karbonnya [Wiryosumarto, 2004].
a. Baja Karbon Rendah
Baja karbon rendah memiliki kandungan karbon dibawah
0,3%. Baja karbon rendah sering disebut dengan baja ringan
(mild steel) atau baja perkakas. Jenis baja yang umum dan
banyak digunakan adalah jenis cold roll steel dengan
kandungan karbon 0,08% – 0,30% yang biasa digunakan untuk
body kendaraan [Sack, 1997].
2.4 Quenching
1. Air Garam
Aira garam memiliki viskositas yang rendah sehingga nilai
kekentalan cairan kurang, sehingga laju pendinginan pada air
garam ini sangat cepat dan massa jenisnya lebih besar
dibandingkan dengan media pendingin lainnya seperti, air, oli,
udara.
2. Air
Air memiliki massa jenis yang besar tapi lebih kecil dibandingkan
dengan air garam, kekentalannya rendah sama dengan air garam.
Laju pendinginan air lebih lambat dari air garam, sehingga
kekerasan yang dihasilkan akan lebih rendah dibandingkan dengan
menggunakan media pendingin air garam.
3. Oli
Oli memiliki viskositas yang tertinggi dibandingkan dengan air dan
air garam, sehingga laju pendinginan oli lebih rendah dan
kekerasan yang dihasilkan dari media pendingin oli akan lebih
rendah dibandingkan dengan air dan air garam.