PRODUKSI BIOETANOL
Oleh:
Ricky Syahputra F34160002
Shinta Dewi F34160020
Aries Kurniawan F34160031
Tujuan
Saccaharomyces
cereviseae
Disiapkan
Hasil
pengamatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
[Terlampir]
Pembahasan
Untuk menentukan kadar gula sisa pada molases setelah dijadikan bahan
baku bioetanol dapat melalui uji DNS. Prinsip uji ini adalah dalam suasana alkali
gula pereduksi akan mereduksi asam 3,5-dinitrosalisilat (DNS) dan membentuk
senyawa yang dapat diukur absorbansinya pada panjang gelombang 550 nm,
dengan pemanasan sebagai pengikat antara dua larutan. DNS akan menjaga
kestabilan hasil hidrolisis enzim dan mengikat gula sisa dari bioetanol
(Amykasim, 2008).
Pada pengujiankadar alkohol, digunakan alat berupa alkoholmeter atau
hidrometer. Alkoholmeter ini merupakan alat untuk mengukur berat jenis (atau
kepadatan relatif) dari cairan, yaitu rasio kepadatan cairan dengan densitas air.
Alat ini umumnya terbuat dari kaca dan terdiri dari sebuah batang silinder dan
bola pembobotan dengan merkuri untuk membuatnya mengapung. Cairan yang
akan diuji dituangkan ke dalam wadah yang tinggi, seringkali sebuah silinder
lurus dan hidrometer dengan perlahan diturunkan ke dalam cairan sampai
mengapung bebas. Pengoperasiannya didasarkan pada prinsip Archimedes bahwa
suspensi pada fluida akan didorong oleh kekuatan yang sama dengan berat fluida
yang dipindahkan. Dengan demikian, semakin rendah kerapatan zat tersebut, lebih
jauh hidrometer akan tenggelam. Pada pengujian, alkoholmeter yang diam akan
terapung kemudian skala kadar alkoholnya dapat dibaca pada miniskus bawah
destilat (Farx, 2012).
PENUTUP
Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Amykasim.2008.Cara Membuat Bioetanol.Surabaya(ID):Gramedia Pustaka
Farx.2012.Alkoholmeter dan Hidrometer.Jakarta(ID):Erlangga
Galbe, M. dan Zacchi, G., 2002. A Review of The Production of Ethanol From
Softwood: Applied Microbiology and Biotechnology. Application of
Microbiology Biotechnology. 59 : 618–628
Hanum, F., 2013. Pengaruh Massa Ragi dan Waktu Fermentasi Terhadap
Bioetanol dari Biji Durian. Jurnal Teknik Kimia USU 2(4)
Purba RP. 2009. Produksi etanol dengan variasi inokulum dan kadar pati jagung
pada kultur sekali unduh. [Thesis]. Yogyakarta (ID): Fakultas Tenobiologi,
Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Purwati, L., 2016. Efektivitas Penggunaan Bioetanol dari Limbah Pulp Kakao
(Theobroma cacao L.) terhadap Lama Pembakaran Kompor Bioetanol.
Jurnal Sains dan Seni ITS. 5(1) : 2337-3520
Riyanti EI. 2009. Biomassa sebagai bahan baku bioetanol. Jurnal Litbang
Pertanian.28(3):101-110.
Styohadi.1993. Pengaruh Penggunaann Inokulum Yeast dan Lama Fermentasi
terhadap Produksi Alkohol yang Dihasilkan dari Limbah Molase. Skripsi.
Universitas Sumatera Utara.
Supriyanto, Tri dan Wahyudi. 2010. Proses Produksi Etanol oleh Saccharomyces
cerevisiae dengan Operasi Kontinyu padaKondisi
Vakum[THESIS].Semarang(ID):UNDIP
Volk, 1993. Mikrobiologi Dasar. edisi ke-5. Jakarta(ID): Erlangga.