Anda di halaman 1dari 4

BAB VII

PENGANTAR PELEDAKAN TAMBANG BAWAH TANAH

Peledakan bawah tanah mempunyai beberapa tujuan, yaitu :


1. Meledakkan batuan dengan tujuan menghasilkan ruangan untuk
gudang, jalan, saluran, terowongan pipa, dan lain sebagainya.
2. Meledakkan batuan dengan tujuan mengambil material / operasi
penambangan.
Dari kedua jenis kegiatan di atas terowongan merupakan bagian yang
terpenting dari keseluruhan kegiatan. Terowongan umumnya dibuat dengan arah
mendatar, miring, atau vertikal ke bawah maupun ke atas.
Daur waktu kerja pembuatan terowongan adalah :
1. pemboran
2. pemuatan bahan peledak
3. peledakan
4. pembersihan asap (ventilasi)
5. “scaling” (“grouting” apabila diperlukan)
6. pengangkutan
7. mempersiapkan pemboran dan lain-lain selanjutnya.
Dari jenis-jenis pekerjaan di atas yang perlu perhatian khusus adalah
pekerjaan pemboran. Lubang ledak harus dibor tepat di tempat yang telah
ditentukan dan dengan kemiringan yang benar atau dengan perkataan lain
pemboran lubang ledak harus sempurna.
Untuk pemboran lubang ledak bawah tanah dapat dilakukan dengan 2
metode, yaitu:
1. Handheld Drilling, dengan menggunakan alat bor Jackleg.
2. Mechanized Drilling, dengan menggunakan alat bor Jumbo Drill.
Perbedaan utama antara peledakan bawah tanah dengan peledakan di
permukaan tanah adalah :
1. Peledakan bawah tanah dilakukan ke arah satu bidang bebas (free
face), sedangkan peledakan di permukaan dilakukan ke arah dua atau
lebih bidang bebas.
2. Tempat peledakan atau ruangan bawah tanah lebih terbatas.
Oleh karena itu batuan akan lebih sukar untuk diledakkan dan perlu dibuat
bidang bebas kedua yang akan merupakan arah peledakan selanjutnya.
Dalam pembuatan terowongan bidang bebas kedua diperoleh dengan
membuat "cut" pada permukaan terowongan. Macam-macam "cut" yang
dipergunakan untuk membuat terowongan adalah "paralel hole cut", "V-cut', "fan-
cut", dan lain-lain.

Gambar 1. Macam-macam cut pada peledakan tambang bawah tanah.


"Cut" dapat diletakkan di sembarang tempat pada muka teowongan, tetapi
harus diperhatikan bahwa letak "cut" mempengaruhi: lemparan, konsumsi bahan
peledak, dan jumlah lubang ledak dalam "round".
Untuk mendapatkan arah peledakan ke depan dan tumpukan di tengah,
"cut" diletakkan di tengah-tengah penampang dan agak ke bawah. Posisi ini akan
menghasilkan lemparan yang dekat dan konsumsi bahan peledak lebih sedikit
karena semua "stoping" ke arah bawah.
Posisi "cut" yang tinggi akan memberikan kemudahan pemuatan hasil
peledakan, tetapi konsumsi bahan peledak lebih tinggi karena banyak "stoping" ke
arah atas.

Gambar 2. Letak “cut” pada muka terowongan


Lubang ledak pada terowongan dikelompokan menjadi beberapa jenis
berdasarkan letak dan fungsinya. Pengelompokan lubang ledak antara lain:
1. Roof Holes
2. Stoping Holes
3. Wall Holes
4. Floor Holes
5. Spreader Holes
6. Cut Holes
Roof holes atau
back holes

Stoping holes atau


Tinggi helper holes atau
busur reliever holes

Wall holes
atau rib holes

Cut holes
Tinggi
abutment
Cut spreader holes
atau raker holes

Floor holes atau


lifter holes
Gambar 3. Pengelompokan lubang ledak pada terowongan

Anda mungkin juga menyukai