Lapora Magang
Lapora Magang
PENDAHULUAN
Kebudayaan dan Pariwisata kota Palu, sebagai lembaga teknis daerah yang
mengantisipasi paradigma yang dikaitkan dengan visi dan misi walikota Palu
masyarakat, dengan sistem dan prosedur kerja yang terukur dan peningkatan
Sejalan dengan itu dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, Dinas
komponen pokok yang menjadi acuan program Dinas kedepan. Kelima komponen
tersebut meliputi :
1
menerapkan kemajuan teknologi khususnya dalam penggunaan sistem
sistematik.
kebudayaan dan ParIwisata tersebut diatas akan dimuat dalam perencanaan yang
diaplikasikan keprogram dan dijabarkan dalam kegiatan. Oleh karena itu dalam
benar dapat dikendalikan melalui evaluasi agar tujuan terarah sesuai harapan atau
dengan kata lain suatu perencanaan yang memuat manajemen strategi hingga
pemerintahan yang ditandai dengan pelimpahan kewenangan dan urusan yang luas
dan nyata pada kabupaten/kota. Keadaan ini merupakan pilihan terbaik system
2
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan karena hal ini menjanjikan
kewenangan dan urusan kebudayaan dan pariwisata telah menjadi tanggung jawab
pemerintah kota, tapi hal ini belum memungkinkan bagi pemerintah kota, untuyk
itu penyusunan rencana Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Palu masih
membuat program yang masih membutuhkan bantuan dana dari pusat dan investor
untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palu akan menciptakan langkah –
baik dan terbuka. Begitu pula dalam Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang di
yang efisien agar dapat menciptakan iklim komunikasi yang harmonis dan
organisasi yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palu, kerjasama
dengan organisasi luar juga tidak kalah pentingnya. Kota Palu di Bidang
Kebudayaan yang dipimpin oleh kepala daerah yaitu seorang Kepala Bidang.
3
Untuk mencapai keberhasilan semua rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
kerjasama yang baik, tidak hanya di dalam organisasi (internal) tetapi juga di luar
organisasi (eksternal).
1.2. Permasalahan
Komunikasi dalam suatu organisasi merupakan salah satu faktor yang sangat
komunikasi yang baik antara pemimpin dengan bawahan agar tercipta hubungan
yang harmonis dan dapat mencapai tujuan yang telah di rencanakan. Dan hal ini
yang ingin saya lihat didalam Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dibidang
4
2. Menambah wawasan tentang Arus Komunikasi pada Bidang Kebudayaan di
berikut :
Kota Palu dengan mengacu pada pada surat magang dari Program
pelaksanaan magang.
Untuk memperoleh data dan informasi yang akurat dan objektif dalam
1. Penelitian Lapangan
5
2. Penelitian pustaka
sub – sub pembahasan. Adapun sistematika pembahasan dalam laporan ini adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
dalam Organisasi
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palu, Visi Misi dan strategi Dinas
6
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
di Kota Palu
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bagian akhir dari laporan magang yang terdiri
penulis.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. Menurut Laswell (2008 : 69) komunikasi adalah cara yang baik untuk
says what in Which Channel to Whom with what Effect?” atau Siapa mengatakan
grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya
disebut komunikasi.
8
2.2. Komunikasi Organisasi
rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui
kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam suatu organisasi. Suatu organisasi baik
organisasi, agar proses komunikasi berjalan lancar. Pesan, ide, gagasan serta
dikerjakan dengan baik. Bila komunikasi efektif dapat mencapai sasaran serta
akan kurang bisa dipahami sehingga terjadi kesalahan persepsi dan tugas yang
harus dikerjakan tidak mencapai hasil yang optimal. Komunikasi yang tidak
berjalan dengan baik, dapat menjadi pemicu konflik antara pemimpin dan
tidak berjalan dengan baik antara pimpinan dan bawahan dalam suatu perusahaan
misalnya adanya mogok kerja. Itu salah satu penyebabnya adalah adanya konflik
yang berkepanjangan, yang timbul akibat komunikasi yang tidak dapat berjalan
9
dengan baik. Itulah salah satu contoh pentingnya komunikasi dalam suatu
organisasi.
orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.
Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk
dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di
dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Diantara kedua belah pihak harus ada two-
untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita,
baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan
keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan
formal dan juga informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar
daripada komunikasi kelompok, oleh karena itu, organisasi dapat diartikan sebagai
10
horizontal, sedangkan komunikasi informal ttidak bergantung pada struktur
tugas pada seseorang yang melakukan tugas tersebut. Ia juga membawa informasi
tentang kebijakan dan prosedur, serta bisa jadi digunakan untuk feedback yang
suatu organisasi bisnis. Apabila sebagian besar dalam organisasi dalam bisnis
berasal dari puncak (vertikal ke bawah) dan biasanya berupa instruksi, gaya
bersifat mendukung dan memiliki unsur perhatian yang besar terhadap bawahan,
rangkasian sifat akan lebih bersifat mendukung. Komunikasi seperti itu akan
11
b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk
dilaksanakan
Upward communication dapat pula menjadi sumber subur ide-ide baru dan
hirarki dekat dengan masalah-masalah spesifik dan dapat lebih waspada kepada
Informasi itu mungkin concern pada aktivitas lingkungan luar atau internal pada
sudah dilaksanakan
pekerjaannya.
12
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Kondisi Masa Kini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palu
parawisata kota palu, maka ada beberapa komponen utama yang akan
dikemukakan, yaitu :
I. Bangunan Kantor
merupakan Dinas penghasil pendapatan asli daerah (PAD) kota palu dan yang
akan melaksanakan sebagian tugas pemerintah kota Palu. Tugas pembatuan dan
Dengan mengamati data yang ada dimana objek dan kawasan wisata, serta
industri wisata yang belum diolah secara professional, seperti data potensi Obyek
dan Daya Tarik Wisata (ODTW) unggulan Kota Palu tahun 2008. Dalam
13
arti baik tenaga yang ada di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata maupun
tenagan honor saat ini belum sesuai yang diharapkan, dikarenakan belum ada
tenaga baik jenjeng D I, D II, D III, atau S 1 yang sesuai dengan bidang ilmu
objek wisata juga belum dilakukan bimbingan atau pelatihan baik mengelola
pernah diadakan sosialisasi atau pelatihan pelatihan tentang makna budaya dan
pelestariannya juga makna sapta pesona belum begitu di jiwai dan menjaga
kebersihan dan lingkungan objek Wisata belum begitu baik kesadaran masyarakat
III. Manajemen
keparawisataan yang baik. Hal ini disebabkan peneglolaan baik yang ada
diharapkan.
14
c. Perlibatan Masyarakat khususnya pembentukan forum untuk sosialisasi
penjadwalan event, konser dan lomba juga kegiatan pentas promosi budaya atau
3.2 Visi Misi dan strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palu
I. Visi
Terwujudnya citra kebudayaan dan pariwisata Kota Palu yang maju, dinamis,
lingkungan.
II. Misi
kota Palu.
15
3. Peningkatan peran serta dunia usaha dan pemberdayaan masyarakat
budaya daerah dan pesona alam lokal yang bernilai tinggi dan berdaya
saing.
daerah.
ekonomi rakyat.
internasional.
16
2. Peningkatan prasarana kerja khususnya yang berbasis pada ilmu
yang dibutuhkan.
6. Maksud
adalah untuk memberikan arah yang ingin dicapai dalam pelakasanaan program
bidang kebudayaan dan parawisata sebagi bagian dari Visi dan Misi walikota palu
yang menjadi tolak ukur nilai kinerja dan merupakan suatu perwujudan di dalam
dan tahapan – tahapan yang jelas dengan orientasi pada permasalahan/isu yang
7. Tujuan
Pariwisata Kota Palu yaitu sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi juga
untuk mewujudkan kinerja aparatur yang efesien dan efektif dalam pelaksanaan
program.
17
3.3 Landasan Hukum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palu
penyelenggaraan keparawisataan.
Instansi Pemerintah.
pembangunan Nasional.
18
12. Peraturan Mentri Kebudayaan dan Pariwisata nomor 17 tahun 2005
13. - Perda retribusi Kota Palu nomor 6 tahun 2003 tentang Retribusi
rekreasi dan
hiburan umum
Kepariwisataan
19
3.4 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palu
pembentukan organisasi dan tata dinas kebudayaan dan pariwisata kota palu,
maka struktur organisasi dinas kebudayaan dan Parawisata Kota Palu sendiri dari
membawahi :
20
6. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) belum terealisasi secara
1. Susunan Kepegawaian
2. Berdasarkan pendidikan
pembentukan organisasi dan tata kerja Dinas kebudyaan dan Pariwisata kota Palu
yang ditindak lanjuti dengan keputusan Walikota Nomor 14 tahun 2006 tentang
tugas pokok dan fungsi Satuan Organisasi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
berlaku.” Dalam rangka mengaktualisasi tugas pokok tersebut diatas, maka kepala
21
3. Pengelolaan, penelitian, dokumentasi dan pemeliharaan berbagai bentuk seni
Budaya Daerah.
5. Peningkatan dan pengembangan aspirasi seni Budaya dan nilai seni Budaya
masyarakat.
pada tugas pokok dan fungsi pada satu bagian, emapat Sub Dinas, tiga Sub
Bagian, delapan seksi unit pelaksana teknis Daerah (UPTD) di Lingkungan Dinas
22
BAB IV
PEMBAHASAN
selama 2 bulan bagaimana yang sudah ditulis pada Bab I yaitu tujuan magang,
Dapat mengetahui apa saja yang dilakukan setiap pemimpin untuk membentuk
dengan baik apa yang harus dilakukan oleh stafnya, dan komunikasi tersebut
harus mengalami feedback atau komunikasi dua arah sehingga apa yang dimaksud
magang di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palu penulis mendapatkan satu
kegiatan yang dilaksanakan DISBUDPAR Kota Palu yaitu Festival Teluk Palu.
1. Mewujudkan ketahanan
2. Mempererat persatuan
23
budaya dan potensi-potensi pariwisata yang di tampilkan oleh masing-
3. Meningkatkan kualitas
Dalam kegiatan ini penulis diberi kesempatan untuk ikut serta sebagai
panitia, dan diberikan kepercayaan serta tanggung jawab atas suksesnya kegiatan
Festival teluk Palu tersebut. Penulis juga banyak diarahkan bagaimana cara
menyesukseskan kegiatan ini oleh ketua panitia kegiatan yaitu Kepala Bidang
Banyaknya agenda acara didalam FTP (Festival Teluk Palu) maka Ketua
Panitia membagi para panitia untuk berkosentrasi di satu acara saja agar para
panitia semua dapat bekerja dengan efektif dan bertanggung jawab. Kebetulan
Dimana acara Pameran dan Lomba fotografer ini dilakukan dengan tujuan untuk
mencari bakat – bakat fotografer yang ada di kota palu sehingga dapat
menyalurkan bakat – bakat mereka dan hasilnya akan dipamerkan dalam acara
Festival Kota Palu, dari kegiatan Festival Teluk Palu penulis dapat menilai secara
24
menyesukseskan Kegiatan Festival Teluk Palu dan meningkatkan kinerja
bawahannya dalam melakukan tugas yang diberikan. Menjadi salah satu Panitia
melaksanakan tugas yang diberikan. Lancar tidaknya kegiatan Festival Teluk Palu
ini berada ditangan ketua Panitia. Karena tanggung jawab tersebutlah Ketua
Panitia selalu mengawasi kinerja para bawahannya/panitia pada saat bekerja dan
selalu berdiskusi kapada panitia agar masalah dapat dipecahkan bersama – sama.
Kegiatan Festival Teluk Palu (FTP) di laksanakan pada tanggal 15-17 Juli 2010
yang dilaksanakan di open stage Taman Ria Palu, dengan beberapa kegiatan
25
4.2. Hasil Dari Praktek Kerja Lapangan / Magang
itu organisasi pemerintah maupun swasta, iklim atau suasana dalam lingkungan
kerja menjadi salah satu hal yang penting. Terutama membangun komunikasi
antara pemimpin dengan staf dan antara sesama staf. Hal ini perlu menjadi
tingkah laku karyawan. Komunikasi menjadi suatu alat yang sangat vital, salah
penulis juga bisa melihat bagaimana komunikasi yang berjalan antara pimpinan
dan bawahannya sudah berjalan baik dimana komunikasi kebawah sudah cukup
baik seperti yang dilakukan pimpinan dengan memberikan semangat atau motivasi
kepada bawahannya untuk lebih baik lagi bekerja dengan pesan informasi dimana
atas sangat sulit tetapi di bidang Kebudayaan cukup terbuka dengan pegawainya
26
maka komunikasi keatas cukup baik. Dari komunikasi ke atas yang cukup baik
maka pimpinan dapat mengetahui apa saja yang menjadi hambatan para anak
buahnya yang menyebabkan anak buahnya tidak dapat bekerja dengan baik.
Dengan adanya komunikasi kebawah dan komunikasi yang keatas yang baik maka
KABID Kebudayaan dapat memajukan kinerja para stafnya. Penulis melihat ada
a. Keterbukaan
bawha pesan itu penting bagi penyelesaian tugas. tetapi untuk mengirim pesan
b. Penyaringan
terima. Tetapi mereka saring mana yang mereka perlukan. Penyaringan ini dapat
terwujudnya tujuan dari sebuah organisasi. Pemimpin yang tidak percaya kepada
27
karyawannya membebankan tugas yang semestinya dilakukan oleh karyawan
tersebut kepada karyawan lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan kerja
karyawan tersebut akibatnya karyawan tersebut menjadi malas dan merasa tidak
dibutuhkan.
d. Kurangnya interakasi
penting. Tidak hanya dalam hubungan kerja, tetapi juga hubungan kekerabatan.
Jika keduanya ini bisa dilakukan dengan efektif maka akan tercipta suasana yang
Dari permasalahan ada beberapa faktor yang harus dilakukan pimpinan dalam
atas agar pimpinan dapat menjaga dan mengetahui apa yang menjadi
pengertian atau pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari
28
suatu organisasi tersebut. Maka komunikasi sangatlah penting dalam
29
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari bab - bab yang telah menggambarkan dapat melihat bagaimana Arus
Kegiatan magang penulis juga dapat terjun langsung kedalam kegiatan dan dan
yaitu kegiata FTP (Festival Teluk Palu) penulis mendapat kepercayaan di dalam
acara Pameran dan Lomba Fotografi. Dimana acara Pameran dan Lomba
fotografer ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari bakat – bakat fotografer
yang ada di kota palu sehingga dapat menyalurkan bakat – bakat mereka dan
Dari kegiatan Festival Teluk Palu penulis dapat menilai secara langsung
melakukan tugas yang diberikan. Menjadi salah satu Panitia dalam kegiatan ini
diberikan. Lancar tidaknya kegiatan Festival Teluk Palu ini berada ditangan ketua
ini oleh ketua panitia kegiatan yaitu Kepala Bidang Kebudayaan di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata dan para pegawai Disbudpar yang tergabung dalam
30
kepanitiaan. Dalam kegiatan FTP arus komunikasi sangat baik yang sangat
5.2. Saran
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palu harus dapat lebih dipertahankan bahkan
bisa lebih baik lagi karena komuikasi yang baik antara pimpinan dan bawahan
dapat menjaga organisasi lebih meningka, karena dengan arus komunikasi yang
memajukan kinerja staf Kabid Kebudayaan tidak bosan dalam mengawasi dan
31