PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengobatan oksigenasi Hiperbarik sudah ada seajk abad ke-16 digunakan
sebagai salah satu metode untuk menyembuhkan penyakit dan pengobatan. Tepatnya
di inggris tahun 1662 oleh Henshaw, Ruang Udara Bertekanan Tinggi /URBT
(hyperbaric chamber) digunakan untuk mengobati beberapa penyakit kulit dan
rickets.dan di prancis tahun 1834 dr junot megatakan adanya penyembuhan bermakna
pada pasien penyakit kardiopulmoner dan diobati dengan hiperbarik. Sedangkan pada
awal tahun 1900 di inggris dr john Haldane, berhasil menemukan tabel rekompresi
dan penyelaman, sampai sekarang tabel rekompresi ini masih dipakai dalam
pelayanan pengobatan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tersusunnya standar pelayanan medik hiperbarik dalam rangka terselanggaranya
pelayanan medik hiperbarik yang bermutu, aman, dan terjangkau di sarana
palayanan kesehatan.
2. Tujuan khusus
a. Terselenggaranya pelayanan medik hiperbarik yang berkualitas sebagai
pengobatan yanag utama maupun pengobatan tambahan di sarana pelayanan
kesehatan
b. Tersedianya standar pelayanan medik hiperbarik yang dapat menjadi acuan
bagi pelaksana pelayanan medik hiperbarik.
c. Tersedianya perlindungan kepada masyarakat dan pelaksana pelayanan medik
hiperbarik.
BAB II
RUANG LINGKUP
TATA LAKSANA
a. Di puskesmas
Melakukan anamnesa
Melakukan pemeriksaan fisik, dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
Melakukan tindakan hiperbarik dengan penderita dekompresi (DCS) maupun arterial
gas emboli (AGE) yang pasiennya sadar dengan dekompresi di dalam air yang
memakai O2 dengan alat selam SSBA
Merujuk ke fasilitas pelayanan hiperbarik yang lebih mampu jika diperlukan