Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ISLAM DI INDONESIA PADA ZAMAN MODERN DAN


KONTEMPORER

Dosen Pengampu :

Miftahul Aula Sa’adah

Di Susun Oleh: Kelompok 8

Adi Kurniawan 15630071


Megawati Dewi Sartika 15630087
Muhammad Riza 15630079
Tara 15710004

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA DAN SISTEM


INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas

rahmat Nya kami dapat merampungkan makalah ini untuk memenuhi tugas mata

kuliah Sejarah peradaban islam.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam mengantarkan

mahasiswa-mahasiswi dalam memahami “ ISLAM DI NDONESIA : ZAMAN

MODERN DAN KONTEMPORER” yang merupakan salah satu indikator/tema

dari mata kuliah SEJERAH ISLAM.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Miftahul Aula Sa’adah

selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang telah

membimbing kami dalam mempelajari matakuliah SEJARAH ISLAM, dan rekan-

rekan yang selalu mengingatkan tugas tugas ini dan memberikan ide-ide yang

positif untuk kami.

Dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca.

Banjarmasin, Desember 2018

Penyusun

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 2
1.4 Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 3
2.1 Perkembangan Islam Pada Masa Modern .............................................. 3
2.2 Gerakan Modern Islam di Indonesia ...................................................... 4
2.3 Pengaruh Gerakan Modernisasi Islam terhadap Perkembangan Islam di
Indonesia ...................................................................................................... 5
2.4 Perjuangan Pada Masa Modern Sebelum Kemerdekaan ....................... 6
2.4.1 Masa kolonial Belanda..................................................................... 6
2.4.2 Masa pendudukan jepang ................................................................. 6
2.5 Pemikiran Islam Kontemporer ............................................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................. 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 9
3.2 Saran .................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang masyarakatnya sebagian besar beragama

Islam, sehingga sudah selayaknya menempatkan diri dalam membangun peradaban

islam. Mau tidak mau suatu peradaban tersebut akan terbentuk oleh umatnya.

Perkembangan Islam yang ada di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh

perkembangan Islam di belahan bumi lain. Membaca Islam yang di Indonesia

rasanya cukup penting. Sebab, dari hasil pembacaan itu kita sebagai umat islam

dapat mengetahui akan bagaimana perkembangan islam di indonesia setelah islam

mengalami beberapa fase perubahan dari waktu ke waktu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan

masalah dalam topik ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perkembangan Islam pada masa modern ?

2. Bagaimana gerakan modern islam di Indonesia ?

3. Bagaimana pengaruh gerakan modernisasi islam terhadap perkembangan

islam di Indonesia ?

4. Bagaimana perjuangan pada masa modern sebelum kemerdekaan ?

5. Bagaimana pemikiran Islam kontemporer di Indonesia?

1
2

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam topik ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perkembangan Islam pada masa modern ?

2. Bagaimana gerakan modern islam di Indonesia ?

3. Bagaimana pengaruh gerakan modernisasi islam terhadap perkembangan

islam di Indonesia ?

4. Bagaimana perjuangan pada masa modern sebelum kemerdekaan ?

5. Bagaimana pemikiran Islam kontemporer di Indonesia?

1.4 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari pembahasan yaitu :

1. Untuk mengetahui perkembangan islam pada masa modern

2. Untuk mengetahui gerakan modern islam di Indonesia

3. Untuk mengetahui pengaruh gerakan modernisasi islam terhadap

perkembangan islam di Indonesia

4. Untuk mengetahui perjuangan pada masa modern sebelum kemerdekaan

5. Untuk mengetahui pemikiran Islam kontemporer di Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Islam Pada Masa Modern

Pembaharuan dalam islam atau gerakan modern islam merupakan jawaban

yang ditunjukan terhadap krisis yang dihadapi umat islam pada masanya.

Kemunduran progresif kerajaan usmani yang merupakan pemangku khalifah

islam, setelah abad ke 17, telah melahirkan kebangkitan islam dikalangan warga

arab. Yang terpenting diantaranya adalah gerakan wahabi, sebuah gerakan reformis

furitanis (salafiyyah). Gerakan ini merupakan sarana yang menyiapakan jembatan

kearah pembaharuan islam ke abad ke 20 yang lebih bersifat intelektual.

Gerakan itu memberikan pengaruh besar kepada gerakan kebangkitan islam

di Indonesia. Bermula dari pembaharuan pemikiran dan pendidikan islam di

Minangkabau yang disusul oleh pembaruan pendidikan yang dilakukan oleh

masyarakat Arab di Indonesia, kebangkitan islam semakin berkembang membentuk

organisasi-organisasi sosial keagamaan, seperti sarekat dagang islam di Bogor dan

Solo, persyarikatan islam di Majalengka, Jawa Barat, dan Yogyakarta. Persatuan

islam di Bandung, Nahdlatul Ulama di Surabaya, dan persatuan Tarbiyah Islamiyah

di Candung, Bukittinggi. Dan partai-partai politik,seperti sarikat islam yang

merupakan kelanjutan dari SDI, persatuan muslimin Indonesia di padang panjang

yang merupakan kelanjutan dan perluasan dari organisasi pendidikan thawalib, dan

partai islam Indonesia pada tahun 1938.

Sementara itu, hampir pada waktu yang bersamaan, pemerintah penjajahan

menjalankan politik etis, politik balas budi. Belanda mendirikan sekolah-sekolah

3
4

formal bagi bumi putra, terutama dari kalangan priyayi dan kaum bangsawan.

Pendidikan belanda tersebut membuka mata kaum bangsawan. Pendidikan Belanda

tersebut membuka mata kaum terpelajar akan kondisi masyarakat Indonesia.

Pengetahuan meraka akan kemiskinan, kebodohan, dan ketertindasan mayarakat

Indonesia, pada saatnya mendorong lahirnya organisasi-organisasi sosial, seperti

Budi Utomo, taman siswa, jong java, jong sumatranen bond, jong ambon, jong

selebes dan lain sebagainya.

2.2 Gerakan Modern Islam di Indonesia

Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modern Islam yang lahir di Timur

Tengah sangat berpengaruh terhadap gerakan kebangkitan Islam di Indonesia.

Pengaruh tersebut seperti munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan modern

di Indonesia pada awal abad ke- 20. Organisasi atau kelembagaan dimaksud yaitu

Jamiatul Khair (1905) yang bertujuan izzul Islam wal Muslimin kejayaan Islam dan

umatnya dengan gerakannya yaitu mendirikan sekolah tingkat dasar dan

mengirimkan anak muda berprestasi ke Turki. Al Irsyad, yaitu bergerak dalam

bidang pendidikan pendirinya adalah Syekh Ahmad Sorkati dan para pedagang.

Muhammadiyah, yaitu didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tanggal 18 november

1912 di Jogjakarta dengan tujuan Menggapai Surga dengan ridha Allah SWT dan

mencapai masyarakat yang aman, damai, makmur, sejahtera dan bahagia disertai

dengan nikmat Allah yang melimpah ruah dengan baldatun tayyibatun wa rabbun

gafur.

Persatuan Islam didirikan oleh Ahmad Hasan dan M. Natsir di Bandung

tahun 1920, kegiatan utamanya tabligh, khotbah dan penerbitan guna memurnikan
5

syari’at Islam. SDI (Syarikat Dagang Islam) didirikan oleh Haji Saman Hudi di

Solo tahun 1911. SDI diubah menjadi PSI (Partai Serikat Islam) dan tahun 1929

diubah lagi menjadi PSII (Partai Serikat Islam Indonesia), semula bergerak dalam

ekonomi dan keagamaan kemudian berubah menjadi kegiatan politik. NU

(Nahdhatul Ulama) yaitu didirikan oleh KH Hasyim Asy’ ari tanggal 13 januari

1926 di Surabaya dengan tujuan membangkitkan semangat juang para ulama di

Indonesia. Matla’ul Anwar, pendirinya adalah KH Yasin pada tahun 1905 di Banten

dengan kegiatanyya berupa sosial keagamaan dan pendidikan. Perti (Pergerakan

Tarbiyah) didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928 di Sumatera

Barat. Kegiatannya bergerak dalam bidang pendidikan, memberantas bid’ah,

khurafat dan takhayul serta taklid umat Islam.

2.3 Pengaruh Gerakan Modernisasi Islam terhadap Perkembangan Islam di


Indonesia

Adapun pengaruh gerakan moderniasi Islam terhadap Perkembangan Islam

di Indonesia, diantaranya :

1. Bidang Akidah : Gerakan ini berusahamelakukanpembaruan karena banyak

paham yang tidak sesuai denganajaran Islam, antara lain paham fatalisme,

masuknya budaya syirik, takhayul, bidah, dan khurafatke dalam ajaran

Islam.

2. Bidang Politik : Melakukan pembaruan dengan tujuan membebaskan

wilayah Indonesia dari cengkraman Belanda.

3. Bidang Pendidikan : Melakukan pembaruan dengan cara melakukan

perubahan kurikulum pendidikan dan memadukan pendidikan modern.


6

4. Bidang Ekonomi : Melakukan pembaruan dengan tujuan untuk menyaingi

perdagangan orang-orang nonpribumi yang menguasai ekonomi Indonesia.

2.4 Perjuangan Pada Masa Modern Sebelum Kemerdekaan

2.4.1 Masa kolonial Belanda

Pada pergantian abad ini banyak orang islam indonesia mulai menyadari

bahwa mereka tidak akan mungkin berkokompetisi dengan kekuatan yang

menanantang dari pihak kolonialisme belanda. Oleh karena itu, pada permulaan

abad ke 19 ini orang-oramg islam mulai melakukan perubahan-perubahan dalam

melanjutkan perjuangan kemerdekaan dan menegakkan islam dengan gerakan

pendidikan dan sosial serta gerakan politi. Pada abad ini peranan islam sudah tidak

lagi terbatas pada tingkat-tingakat rakyat pedesaan, akan tetapi sudah berkembang

dikota-kota yang mendapatkan pengaruh barat untuk memegang tumpuk pimpinan

dalam gerakan-gerakan politik baru. Dan islam dikota pun mulai terbentuk dan

tumbuh secara revolusi yang mempunyai daya tahan yang lebih kuat dari gejala-

gejala politik pada dasawarsa pertama abad ini dan meninggalkan kerangka islam

indonesia dibawah pemerintah kolonial.

2.4.2 Masa pendudukan jepang

Kemunduran progresif yang dialami partai-partai Islam seakan

mendapatkan dayanya kembali setelah Jepang datang menggantikan posisi

Belanda. Jepang berusaha mengakomodasi dua kekuatan, Islam dan nasionalis

sekular, ketimbang pimpinan tradisional. Jepang berpendapat, organisasi-

organisasi Islamlah yang sebenarnya mempunyai massa yang patuh dan hanya

dengan pendekatan agama, penduduk Indonesia ini bisa dimobilisasi. Oleh karena
7

itu, organisasi-organisasi non-keagamaan dibubarkan, organisasi-organisasi besar

Islam dilanjutkan dengan Majelis Syuro Muslim Indonesia (MASYUMI) dan juga

Pembela Tanah Air (PETA) yang didominasi oleh golongan sendirian. Bagi

golongan nasionalis dibentuk lembaga-lembaga baru, seperti Gerakan Tiga A

(Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, Nippon Pemimpin Asia) dan Poesat

Tenaga Rakjat (Poetra). Jepang kemudian menjanjikan kemerdekaan Indonesia

dengan mengeluarkan maklumat Gunseikan no. 23/29 April 1945, tentang

pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

(BPUKI) yang keanggotannya didominasi oleh golongan nasionalis sekular. Dalam

badan inilah, Soekarno mencetuskan ide Pancasila dan atas dasar kompromi panitia

sembilan lahirlah Piagam Jakarta. Pada prinsip ketuhanan terdapat anak kalimat

“dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.

2.5 Pemikiran Islam Kontemporer

Perkembangan pemikiran Islam kontemporer yang luar biasa saat ini dapat

diklasifikasikan dalam 4 model kecenderungan. Sebagai berikut :

1. Fundamentalis

Yaitu, model pemikiran yang sepenuhnya percaya pada doktrin Islam

sebagai satu-satunya alternatif bagi kebangkitan Islam dan manusia. Bagi

mereka, Islam telah mencakup segala aspek kehidupan sehingga tidak

memerlukan segala teori dan metode dari luar, apalagi Barat.

2. Tradisionalis (salaf)

Yaitu, model pemikiran yang berusaha berpegang pada tradisi-tradisi yang

telah mapan. Bagi mereka, segala persoalan umat telah diselesaikan secara
8

tuntas oleh para ulama terdahulu. Perbedaan kelompok ini dengan

fundamentalis terletak pada penerimaannya pada tradisi. Fundamentalis

membatasi tradisi yang diterima hanya sampai pada khulafa’ al-rasyidin,

sedang tradisionalis melebarkan sampai pada salaf al-shalih, sehingga

mereka bisa menerima kitab-kitab klasik sebagai bahan rujukannya.

3. Reformis.

Yaitu, model pemikiran yang berusaha merekonstruksi ulang warisan

budaya Islam dengan cara memberi tafsiran baru. Menurut mereka, Islam

telah mempunyai tradisi yang bagus dan mapan. Akan tetapi, tradisi ini

tidak dapat langsung diaplikasikan melainkan harus dibangun kembali

secara baru dengan kerangka berpikir modern, sehingga bisa bertahan dan

diterima dalam kehidupan modern. Karena itu, mereka berbeda dengan

tradisionalis yang menjaga dan menerima tradisi seperti apa adanya.

4. Modernis.

Yaitu, model pemikiran yang hanya mengakui sifat rasional-ilmiah dan

menolak kecenderungan mistik. Menurutnya, tradisi masa lalu sudah tidak

relevan, sehingga harus ditinggalkan.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Indonesia adalah sebuah negara besar yang memiliki penduduk ratusan juta

jiwa. Indonesia juga adalah negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama

Islam. Menurut sebuah perhitungan manusia Muslim Indonesia adalah jumlah

pemeluk agam Islam terbesar di dunia. Jika dibanding dengan negara-negara

Muslim lainnya, maka penduduk Muslim Indonesia dari segi jumlah tidak ada yang

menandingi. Jumlah yang besar tersebut sebenarnya merupakan sumber daya

manusia dan kekuatan yang sangat besar, bila mampu dioptimalkan peran dan

kualitasnya. Jumah yang sangat besar tersebut juga mampu menjadi kekuatan

sumber ekonomi yang luar biasa. Jumlah yang besar di atas juga akan menjadi

kekuatan politik yang cukup signifikan dalam percaturan nasional.

Dan gerakan pembaruan yang menyebabkan lahirnya organisasi keagamaan

pada mulanya bersifat keagamaan, tetapi seiring dengan kondisi masyarakat pada

saat itu kemudian menjelma menjadi kegiatan politik yang menuntut kemerdekaan

Indonesia dan hal tersebut dirasakan mendapat pengaruh yang signifikan dari

pemikir-pemikir para pembaru Islam, baik di tingkat nasional maupun

internasional.

9
10

3.2 Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi

pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan

sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan

dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah

khilaf, Alfa dan lupa.


DAFTAR PUSTAKA

Nasuition, Harun. 1975. Pembaharuan Dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

Syukur,Fatah.2009. Sejarah Peradaban Islam. Semarang : PT Pustaka Rizki Putra.

Yatim,Badri. 2013. Sejarah Peradan Islam, Dirasah Islamiyah II. Jakarta : Rajawali

Pers.

http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/09/perkembangan-islam-masa-modern,

http://namaraaulia.blogspot.co.id/2016/08/makalah-islam-di-indonesia-zaman-

modern.html.

11

Anda mungkin juga menyukai