Paper TA (+app) 190529 06.34
Paper TA (+app) 190529 06.34
JURNAL TEKNIK ITS Vol. X, No. Y, (2019) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
Abstrak— Indonesia merupakan negara kepulauan kendaraan roda dua dan roda empat, tapi juga kereta api.
terbesar di dunia. Oleh karena hal teresebut infrastruktur Kereta api memiliki kecepatan melebihi kendaraan roda
perhubungan laut memiliki peranan penting untuk empat. Selain itu kereta api juga mampu mengangkut muatan
meningkatkan konektivitas antarpulau di Indonesia. Teluk lebih banyak daripada transportasi lain, sehingga kegiatan
Balikpapan merupakan salah satu perairan di Provinsi
ekspor impor menggunakan kereta api lebih efisien. Jembatan
Kalimantan Timur yang memisahkan Kota Balikpapan dan
Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Lama perjalanan dari memang menjadi infrastruktur yang seringkali digunakan
atau menuju Kabupaten PPU-Balikpapan membutuhkan waktu sebagai akses penghubung. Akan tetapi, jembatan hanya
yang lama baik melalui jalur darat maupun jalur laut. Hal mampu dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat
tersebut mampu menghambat kegiatan ekonomi antara Kota untuk membangun jembatan yang juga dapat dilalui kereta
Balikpapan dan Kabupaten PPU. Sehingga dibutuhkan api dan jalan raya akan menghasilkan perencanaan struktur
infrastruktur baru yang dapat mempersingkat waktu yang besar dan mahal. Selain mahal, tinggi jembatan yang
perjalanan tersebut. Infrastruktur yang akan dibangun antara akan dibangun juga dapat mengganggu kegiatan pelayaran di
Penajam-Balikpapan diharapkan tidak hanya dapat digunakan Teluk Balikpapan dan kegiatan penerbangan di Bandara
kendaraan roda dua dan roda empat, tapi juga kereta api.
Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan.
Immersed tunnel adalah terowongan yang
ditenggelamkan dibawah laut dan dapat digunakan sebagai Infrastruktur lain yang dapat direncanakan selain
alternatif jembatan. Pembangunan immersed tunnel sudah jembatan adalah terowongan. Immersed tunnel adalah
banyak dilakukan di beberapa negara maju karena biaya terowongan yang ditenggelamkan dibawah laut.
konstruksi yang dibutuhkan lebih murah dibandingkan biaya Pembangunan terowongan sistem immersed tunnel paling
konstruksi jembatan, dan pelaksanaan konstruksinya lebih banyak dilakukan di beberapa negara maju karena biaya
mudah daripada jenis terowongan bawah laut lainnya. Selain konstruksi yang dibutuhkan lebih murah dibandingkan biaya
itu, material yang dibutuhkan untuk membangun immersed konstruksi jembatan, dan pelaksanaan konstruksi immersed
tunnel juga dapat diperoleh secara lokal. tunnel lebih mudah daripada pelaksanaan konstruksi jenis
Dari hasil perencanaan yang telah dilakukan, immersed
terowongan bawah laut lainnya. Oleh karena sebab tersebut,
tunnel pada Teluk Balikpapan berada pada kedalaman -15 m
dibawah air laut, dengan panjang ±5 km dibagi menjadi perencanaan terowongan bawah laut jenis immersed tunnel
beberapa segmen dengan panjang per segmen adalah 154,5 m yang menghubungkan Kota Balikpapan-Kabupaten PPU ini
dan 150 m, lebar segmen adalah 43,8 m. Immersed tunnel perlu untuk dilakukan.
memiliki 2 ruang jalan raya, 2 ruang jalan rel, dan 2 ruang Terdapat beberapa perencanaan yang perlu diperhatikan
darurat. Segmen terowongan telah dilakukan kontrol berat dalam perencaanan immersed tunnel yaitu rute terowongan,
sehingga segmen ini dapat mengambang di permukaa air pada alinemen segmen utama terowongan, perencanaan dimensi
pelaksanaan dan tetap berada di bawah laut dengan bantuan terowongan, dan perencanaan backfill terowongan. Karena
timbunan backfill. terowongan ini terdapat dibawah laut, maka gaya angkat air
laut yang terjadi terhadap segmen utama harus diperhatikan,
Kata Kunci: immersed tunnel, backfill, foundation bed, buoyancy,
Teluk Balikpapan untuk menghindari segmen terangkat sehingga sambungan
antara segmen bisa patah.
I. PENDAHULUAN Immersed tunnel memiliki bagian utama dan bagian
approach. Bagian utama adalah bagian immersed tunnel yang
eluk Balikpapan merupakan salah satu perairan di
berada dibawah laut, sedangkan bagian approach merupakan
T Provinsi Kalimantan Timur yang memisahkan Kota
Balikpapan dan Kabupaten Penajam. Sebagai kabpaten
termuda di Kalimantan Timur, Kabupaten PPU sedang
ujung immersed tunnel yang berguna sebagai keluar
masuknya kendaraan. Selain merencanakan bagian utama
awa immersed tunnel, bagian approach immersed tunnel juga
berupaya mengembangkan pemerintahannya dengan
perlu diperhatikan. Perencanaan approach immersd tunnel
membangun beberapa infrastruktur agar pelayanan
yang dilakukan yaitu merencanakan dinding penahan tanah
pemerintah terhadap masyarakat dapat berjalan maksimal.
agar tidak terjadi kelongsoran ketika dilakukan penggalian.
Salah satu infrastruktur yang perlu dikembangkan adalah
sarana transportasi dari atau menuju Kabupaten PPU-Kota
II. METODOLOGI
Balikpapan. Perjalanan dari atau menuju Kabupaten PPU-
Balikpapan membutuhkan waktu yang lama baik melalui Urutan penyelesaian Tugas Akhir ini dapat dilihat
jalur darat maupun jalur laut. Hal tersebut mampu pada bagan alir di bawah ini:
menghambat kegiatan ekonomi antara Balikpapan-PPU.
Sehingga dibutuhkan infrastruktur baru yang dapat
mempersingkat waktu perjalanan tersebut.
Infrastruktur yang akan dibangun antara Penajam-
Balikpapan diharapkan tidak hanya dapat digunakan
2
120.00
Ventilation Fan
350.00
berdasarkan standar kelandaian untuk jalan raya dan jalan rel,
100.00
Ruang
Smoke
Extraction
Duct
970.00
750.00
1090.00
kemudian digunakan kelandaian yang paling maksimum.
650.00
Rel Rel Raya Raya
350.00
Ruang
50.00
Darurat
100.00
120.00
Trotoar
Beton Ballast 1% 1%
1 Ruang
770.00
Smoke
Extraction
Duct
Protective Backfill
Ruang Jalan Ruang Jalan Ruang Jalan Ruang Jalan
Rel Rel Raya Raya
Ordinary Backfill
Tunnel
350.00
Ruang
1
50.00
Darurat
3
Trotoar
Beton Ballast 1% 1%
Locking Backfill
200.00
yang berada di dasar laut. Pembuatan bagian utama immersed Gambar 3.5 Susunan lapisan backfill
tunnel dilakukan di daratan yang dekat dengan lokasi
perencanaan. Setelah bagian utama immersed tunnel selesai F. Kontrol Gaya Angkat Air Laut dan Daya Dukung
dibuat maka akan diapungkan, kemudian ditarik menuju Tanah
lokasi perencanaan. Untuk mempermudah proses Pada fase ini, immersed tunnel menahan beban sendiri,
perpindahan tersebut maka bagian utama immersed tunnel beban beton ballast, beban backfill, dan beban mati seperti
akan dibuat menjadi beberapa segmen. lapisan aspal, trotoar, ballast kereta api, dan jetfan. Berikut
Bagian segmen immersed tunnel akan dibagi menjadi adalah perhitungan pada segmen dengan panjang 154,5 m.
31 segmen. Pembagian segmen ini dilakukan agar membantu Pada fase ini, SF perlawanan uplift sebesar ≥ 1,10 atau
proses pabrikasi transportasi segmen. Segmen akan diasumsikan immersed tuunel menerima earth pressure (ep)
direncanakan menjadi 2 panjang segmen yang berbeda yaitu sebesar > 0,5 t/m2.
154,5 meter, dan 150 meter. Gaya angkat air laut = (A total x ɣwair laut) + (ep x b)
Immersed tunnel akan direncanakan sebagai akses = (454,14 x 1,03) + (0,6 x 43,8)
moda jalan raya dan jalan rel. Kendaraan yang direncanakan = 76329,83 ton
untuk melewati jalan raya dalam immersed tunnel adalah = 11,28 ton/m2
mobil pribadi dan truk sehingga perencanaan jalan di dalam Gaya angkat air laut terhadap segmen ini akan
terowongan didasarkan pada Peraturan Kementrian PU diimbangi dengan beban – beban yang terjadi pada segmen
Nomor 19/PRT/M/2011 pasal 15, pasal 20, dan pasal 48. seperti berat struktur, berat beton ballast, berat lapisan
Akan direncanakan 2 ruang untuk jalan raya, masing-masing backfill, dan berat beban superdead. Beban superdead
ruang untuk satu jalur, dan tiap jalur terdiri dari dua lajur. merupakan beban mati diluar beban sendiri struktur.
Selain ruang untuk kendaraan, di dalam terowongan WTotal = 88091,057 ton
juga harus disediakan ruang darurat. Ruang ini akan = 13,018 t/m2
digunakan sebagai tempat berjalan kaki oleh pengendara
tansportasi saat terjadi kondisi darurat. Ruang darurat ini Kontrol Gaya Angkat Air Laut
diletakkan diantara jalur kereta api dan jalur jalan raya. SF = 1,10
𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Secara keseluruhan bentuk dan dimensi segmen dapat dilihat SF ≤
𝐺𝑎𝑦𝑎 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝐴𝑖𝑟 𝐿𝑎𝑢𝑡
pada Gambar 3.4.
4