PENELITIAN
1. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber datanya.
Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki
sifat up to date.
Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya
secara langsung.
Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer
antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion –
FGD) dan penyebaran kuesioner.
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah
ada (peneliti sebagai tangan kedua).
Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber
seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal,
dan lain-lain.
Menurut Sifatnya
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan
dalam bentuk angka.
Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik
pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen,
diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan
dalam catatan lapangan (transkrip).
Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh
melalui pemotretan atau rekaman video.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk
angka atau bilangan.
Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif
dapat diolah atau dianalisis menggunakan
teknik perhitungan matematika atau
statistika.
Berdasarkan proses atau cara
untuk mendapatkan data
1. Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang
diperoleh dengan cara membilang.
Contoh data diskrit misalnya:
1) Jumlah Puskesmas di Kota Surabaya sebanyak 64
2) Jumlah Perawat laki-laki di RSUD Dr. Soetomo sebanyak 875
orang.
3) Jumlah perawat di Kota Surabaya sebanyak 8000 orang.
2. Data kontinum adalah data dalam bentuk angka/bilangan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengukuran.
Data kontinum dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan tergantung
jenis skala pengukuran yang digunakan.
Contoh data kontinum misalnya:
1) Tinggi badan Abi adalah 150,5 cm.
2) IQ Abi adalah 120.
3) Suhu udara di ruang kelas Florence 24o C
Menurut Skala Pengukuranya
– Skala Nominal: data yang hanya dapat membedakan (mengkatagorikan), tidak
diketahui tingkat perbedaanya dan tidak ada urutanya
Misal: jenis kelamin, agama, alamat, status perkawinan
– Skala Ordinal: data yang mempunyai kategori, mempunyai tingkat
perbedaanya, tetapi tidak diketahui berapa nilai tingkat perbedaanya
Misal: golongan, pangkat, tingkat pendidikan
– Skala Interval: data yang mempunyai kategori, diketahui tingkat perbedaanya,
ada urutan, tidak ada nilai nol mutlak (artinya mempunyai nilai nol → realnya
ada nilai nol)
Misal: suhu badan, nilai ujian
– Skala Ratio: data yang mempunyai kategori, diketahui tingkat perbedaanya, ada
urutan, mengakui nilai nol mutlak (artinya tidak ada nilai nol → realnya tidak
ada)
Misal: berat badan, umur
Berdasarkan tipe skala
pengukuran
1. Data nominal atau sering disebut juga data kategori yaitu data
yang diperoleh melalui pengelompokkan obyek berdasarkan
kategori tertentu.
Perbedaan kategori obyek hanya menunjukan perbedaan kualitatif.
Walaupun data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk angka,
namun angka tersebut tidak memiliki urutan atau makna
matematis sehingga tidak dapat dibandingkan. Logika
perbandingan “>” dan “<” tidak dapat digunakan untuk
menganalisis data nominal.
Operasi matematika seperti penjumlahan (+), pengurangan (-),
perkalian (x), atau pembagian (:) juga tidak dapat diterapkan dalam
analisis data nominal.
Contoh data nominal:
– Jenis kelamin yang terdiri dari dua kategori yaitu:
(1) Laki-laki
(2) Perempuan
Angka (1) untuk laki-laki dan angka (2) untuk perempuan hanya merupakan
simbol yang digunakan untuk membedakan dua kategori jenis kelamin.
Angka-angka tersebut tidak memiliki makna kuantitatif, artinya angka (2) pada
data di atas tidak berarti lebih besar dari angka (1), karena laki-laki tidak
memiliki makna lebih besar dari perempuan.
Terhadap kedua data (angka) tersebut tidak dapat dilakukan operasi
matematika (+, -, x, : ).
Misalnya (1) = laki-laki, (2) = perempuan, maka (1) + (2) ≠ (3), karena tidak ada
kategori (3) yang merupakan hasil penjumlahan (1) dan (2).
– Status pernikahan yang terdiri dari tiga kategori yaitu: (1) Belum menikah, (2)
Menikah, (3) Janda/ Duda.
Data tersebut memiliki sifat-sifat yang sama dengan data tentang jenis kelamin.
2. Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang
telah disusun secara berjenjang menurut besarnya.
Setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai
dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya. Namun demikian,
jarak atau rentang antar jenjang yang tidak harus sama. Dibandingkan
dengan data nominal, data ordinal memiliki sifat berbeda dalam hal urutan.
Terhadap data ordinal berlaku perbandingan dengan menggunakan fungsi
pembeda yaitu “>” dan “<”. Walaupun data ordinal dapat disusun dalam
suatu urutan, namun belum dapat dilakukan operasi matematika ( +, – , x , :
).
Contoh jenis data ordinal
1) Wawancara (interview)
2) Pengamatan (Observasi)
3) Dokumentasi
4) Diskusi terfokus (Focus Group Discussion).
Instrument Penelitian
– Angket / kuesioner
– Check List
Syarat Instrumen Penelitian:
1) mengenalkan diri
2) menjelaskan maksud kedatangan
3) menjelaskan materi wawancara
4) mengajukan pertanyaan
Agar informan dapat
menyampaikan informasi yang
komprehensif
1) ciptakan suasana wawancara yang kondusif dan tidak tegang
2) cari waktu dan tempat yang telah disepakati dengan informan
3) mulai pertanyaan dari hal-hal sederhana hingga ke yang serius
4) bersikap hormat dan ramah terhadap informan
5) tidak menyangkal informasi yang diberikan informan
6) tidak menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang tidak ada hubungannya
dengan masalah/tema penelitian
7) tidak bersifat menggurui terhadap informan
8) tidak menanyakan hal-hal yang membuat informan tersinggung atau marah
9) sebaiknya dilakukan secara sendiri
10) ucapkan terima kasih setelah wawancara selesai dan minta disediakan waktu lagi jika ada
informasi yang belum lengkap.
2 jenis wawancara
Menurut cara
Menurut sifatnya: penyampaianya:
– Angket umum: untuk – Angket langsung: disampaikan
memperoleh data yang langsung kepada responden
selengkapnya (umum) tentang dirinya sendiri
tentang kehidupan – Angket tak langsung:
seseorang disampaikan kepada
– Angket khusus: untuk responden tentang diri orang
mendapatkan data khusus lain
tentang kehidupan –
seseorang
Menurut struktur: Menurut bentuk pertanyaan:
Pertanyaan Terbuka
Apakah Saudara setuju Puskesmas
□ Lain-lain ……
Multiple Choice
Dichotomous Choice
1 = Tidak pernah
2 = Jarang
3 = Kadang-kadang
4 = Sering
5 = Selalu
TUGAS
1) Observasi partisipasi
2) Observasi tidak terstruktur
3) Observasi kelompok
1) Observasi partisipasi adalah (participant
observation) adalah metode pengumpulan data
yang digunakan untuk menghimpun data penelitian
melalui pengamatan dan penginderaan di mana
peneliti terlibat dalam keseharian informan.
2) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang
dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi,
sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya
berdasarkan perkembangan yang terjadi di
lapangan.
3) Observasi kelompok ialah pengamatan yang
dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap
sebuah isu yang diangkat menjadi objek penelitian.
METODE OBSERVASI
1. Observasi Sistematis
2. Observasi Partisipatif
Observasi Sistematis
– Pengamatan dilakukan dg
menggunakan pedoman atau
kerangka observasi
– Fokus : pengamatan pada aspek
perilaku yg tercantum dalam
pedoman observasi
Observasi Partisipatif