Anda di halaman 1dari 11

HUKUM QURBAN DALAM AGAMA ISLAM

Nama Anggota Kelompok:


1. Ananda Eka Saputri M0718010
2. Monica Ramadhania An-Nur M0718034

PROGRAM STUDI STATISTIKA


KELAS B
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN 2018

1
DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................... 1

Daftar isi ............................................................................................................. 2

Bab 1 Pendahuluan .............................................................................................. 3


1.1 Latar Belakang .................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 3

Bab 2 Pembahasan .............................................................................................. 4


2.1 Pengertian Qurban ............................................................................. 4
2.2 Hukum Islam Tentang Qurban ....................................................... 5-6
2.3 Syarat Hewan Qurban .................................................................... 6-7
2.4 Syarat Orang yang Berqurban ........................................................... 7
2.5 Rukun Qurban ................................................................................ 7-8
2.6 Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban........................................... 8
2.7 Orang yang Berhak Menerima Daging Qurban ............................... 9

Bab 3 Penutup ................................................................................................... 10


3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 10

Daftar Pustaka .................................................................................................. 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ibadah qurban adalah ibadah dengan melaksanakan penyembelihan hewan
qurban. Hewan qurban yang disembelih tentu memiliki syarat dan ketentuan,
begitu pula dengan orang yang melakukannya. Ibadah qurban biasanya
dilakukan pada saat hari raya Idul Adha.
Ibadah qurban ini merupakan amalan yang mulia. Dengan melaksanakan
qurban berarti kita telah menjunjung perintah Allah SWT dan tentunya
mendapat keutamaan dari ibadah qurban ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut kami tertarik untuk mengambil
makalah yang berjudul “ HUKUM QURBAN DALAM AGAMA ISLAM ”

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari qurban?
1.2.2 Bagaimana hukum islam tentang qurban?
1.2.3 Apa saja syarat hewan qurban?
1.2.4 Apa saja syarat orang yang melaksanakan qurban?
1.2.5 Apa saja rukun-rukun dalam ibadah qurban?
1.2.6 Bagaimana tata cara dalam menyembelih hewan qurban?
1.2.7 Siapa saja yang berhak menerima daging qurban?

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Qurban


Qurban berasal dari bahasa Arab, (‫“ )قربان‬Qurban” yang berarti dekat.
Qurban dalam Islam juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang
berarti binatang sembelihan, seperti unta, sapi (kerbau), dan kambing yang
disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub
atau mendekatkan diri kepada Allah.

Dalil Disyari’atkannya Qurban


Allah SWT telah mensyariatkan kurban dengan firman-Nya,
Q.S. Al-Kautsar: 2
‫ص ِِّل ِل َر ِبِّكَ َوا ْن َح ْر‬
َ َ‫ف‬
Artinya:
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah”
Q.S. Al-Hajj:36
ْ َ‫اف ۖ فَإِذَا َو َجب‬
‫ت‬ ‫ص َو ه‬ َ ‫علَ ْي َها‬ ‫َّللاِ لَ ُك ْم فِي َها َخي ٌْر ۖ فَا ْذ ُك ُروا اس َْم ه‬
َ ِ‫َّللا‬ ‫شعَائِ ِر ه‬َ ‫َو ْالبُ ْدنَ َجعَ ْلنَاهَا لَ ُك ْم ِم ْن‬
َ َ‫ط ِع ُموا ْالقَانِ َع َو ْال ُم ْعت هَر ۚ َك َٰذَلِك‬
َ‫س هخ ْرنَاهَا لَ ُك ْم لَعَله ُك ْم ت َ ْش ُك ُرون‬ ْ َ ‫ُجنُوبُ َها فَ ُكلُوا ِم ْن َها َوأ‬

“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah,
kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama
Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat).
Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri
makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-
minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta
itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.”

4
2.2 Hukum Islam Tentang Qurban
Ibadah qurban merupakan ibadah yang mempunyai keutamaan dan untuk
pemilihan hewan qurban bisa disesuaikan dengan kemampuan. Ada juga pendapat
dari beberapa kalangan ulama dalam menentukan hukum qurban dalam Islam dan
berkaitan dengan hukum kurban berdasarkan empat madzhab adalah sebagai
berikut.

1. Madzhab Syafi’i
Madzhab Syafi’i mempunyai pendapat jika ibadah kurban hukumnya adalah
sunnah muakkad yakni sunnah yang diutamakan akan tetapi hukumnya bisa
juga berubah menjadi makruh untuk orang yang sebenarnya mampu tetapi
tidak ingin melaksanakan ibadah qurban tersebut.

2. Madzhab Maliki
Madzhab Maliki juga memiliki pendapat yang serupa dengan madzhab
Syafi’i yakni ibadah qurban hukumnya adalah sunnah muakkad yakni
sunnah yang diutamakan akan tetapi hukumnya bisa berubah menjadi
makruh untuk orang yang sebenarnya mampu akan tetapi tidak melakukan
ibadah qurban tersebut.

3. Madzhab Hanafi
Madzhab Hanafi berpendapat jika hukum qurban dalam Islam adalah wajib
untuk dilakukan sekali dalam setiap tahunnya. Pendapat ini mempunyai
dasar hukum yang sangat jelas yakni berdasarkan firman Allah SWT.
Namun, meski pun begitu, masih juga ada beberapa ulama dari madzhab
Hanafi yang tidak sama pendapatnya dan menyatakan jika hukumnya adalah
sunnah muakkad.

5
4. Madzhab Hambali
Madzhab Hambali juga memberi pernyataan jika qurban dalam Islam
hukumnya adalah wajib, akan tetapi hukum ini masih bisa berubah menjadi
sunnah apabila dilakukan oleh seseorang yang kurang mampu.

Akan tetapi, ulama dari semua madzhab juga sepakat jika hukum qurban
dalam Islam akan menjadi wajib apabila sudah bernazar sehingga wajib dilakukan
dengan baik dalam keadaan mempunyai atau tidak mempunyai uang karena sudah
bernazar.

2.3 Syarat Hewan Qurban


1. Hewan qurban berupa binatang ternak, yaitu unta, sapi dan kambing, baik
domba atau kambing biasa.
2. Telah sampai usia yang dituntut syari’at berupa jaza’ah (berusia setengah
tahun) dari domba atau tsaniyyah (berusia setahun penuh) dari yang lainnya.
a. Ats-Tsaniy dari unta adalah yang telah sempurna berusia lima tahun.
b. Ats-Tsaniy dari sapi adalah yang telah sempurna berusia dua tahun.
c. Ats-Tsaniy dari kambing adalah yang telah sempurna berusia
setahun.
d. Al-Jadza’ adalah yang telah sempurna berusia enam bulan.

3. Bebas dari aib (cacat) yang mencegah keabsahannya, yaitu apa yang telah
dijelaskan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
a. Sakit yang jelas.
b. Pincang yang jelas.
c. Sangat kurus, tidak mempunyai sumsum tulang.
d. Buta sebelah yang jelas/tampak.
Dan hal yang serupa atau lebih dari yang disebutkan di atas dimasukkan
ke dalam aib-aib (cacat) ini, sehingga tidak sah berkurban dengannya,
seperti buta kedua matanya, kedua tangan dan kakinya putus, ataupun
lumpuh.

6
4. Hewan qurban tersebut milik orang yang berkurban atau diperbolehkan (di
izinkan) baginya untuk berkurban dengannya. Maka tidak sah berkurban
dengan hewan hasil merampok dan mencuri, atau hewan tersebut milik dua
orang yang beserikat kecuali dengan izin teman serikatnya tersebut.
5. Tidak ada hubungan dengan hak orang lain. Maka tidak sah berqurban
dengan hewan gadai dan hewan warisan sebelum warisannya di bagi.
6. Penyembelihan qurbannya harus terjadi pada waktu yang telah ditentukan
syariat. Maka jika disembelih sebelum atau sesudah waktu tersebut, maka
sembelihan qurbannya tidak sah.

2.4 Syarat Orang yang Berqurban


1. Islam, selain muslim tidak disyari’atkan baginya berqurban.
2. Baligh dan berakal, maka orang yang belum baligh dan tidak/belum berakal
tidak dibebani qurban.
3. Mampu, maksudnya bahwa orang yang akan berqurban memiliki materi
senilai harga hewan qurban di luar nafkah untuk dirinya dan orang-orang
yang wajib dia beri nafkah selama hari raya idhul ‘adha dan hari-hari
tasyriq.

2.5. Rukun Qurban


1. Menyebut nama Allah
QS: Al-An'am Ayat: 121
‫اطينَ لَيُو ُحونَ ِإلَ َٰى أ َ ْو ِليَائِ ِه ْم‬ ٌ ‫علَ ْي ِه َو ِإنههُ لَ ِفس‬
‫ْق ۗ َوإِ هن ال ه‬
ِ َ‫شي‬ ‫َو ََل ت َأ ْ ُكلُوا ِم هما لَ ْم يُ ْذ َك ِر ا ْس ُم ه‬
َ ِ‫َّللا‬
َ َ ‫ِليُ َجا ِدلُو ُك ْم ۖ َو ِإ ْن أ‬
َ‫ط ْعت ُ ُمو ُه ْم ِإنه ُك ْم َل ُم ْش ِر ُكون‬
Artinya:
“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama
Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu
adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada
kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti
mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.”

7
2. Penyembelih adalah Orang muslim
Q.S. Al-Maidah ayat 5
ۖ ‫ط َعا ُم ُك ْم ِح ٌّل لَ ُه ْم‬ َ ‫طعَا ُم الهذِينَ أُوتُوا ْال ِكت‬
َ ‫َاب ِح ٌّل لَ ُك ْم َو‬ ‫ْال َي ْو َم أ ُ ِح هل لَ ُك ُم ه‬
َ ‫الط ِيِّ َباتُ ۖ َو‬
َ ‫صنَاتُ ِمنَ الهذِينَ أُوتُوا ْال ِكت‬
‫َاب ِم ْن قَ ْب ِل ُك ْم ِإذَا‬ َ ْ‫ت َو ْال ُمح‬ ِ ‫صنَاتُ ِمنَ ْال ُمؤْ ِمنَا‬ َ ْ‫َو ْال ُمح‬
‫ان‬ ِ ْ ‫ان ۗ َو َم ْن َي ْكفُ ْر ِب‬
ِ ‫اْلي َم‬ ٍ َ‫سا ِف ِحينَ َو ََل ُمت ه ِخذِي أ َ ْخد‬ َ َ‫صنِين‬
َ ‫غي َْر ُم‬ ِ ْ‫ور ُه هن ُمح‬ َ ‫آت َ ْيت ُ ُمو ُه هن أ ُ ُج‬
َ‫ع َملُهُ َو ُه َو فِي ْاْل ِخ َرةِ ِمنَ ْالخَا ِس ِرين‬ َ ِ‫فَقَ ْد َحب‬
َ ‫ط‬

Artinya:

“Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan)


orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal
(pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga
kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang
menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum
kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud
menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya
gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir sesudah beriman (tidak menerima
hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat
termasuk orang-orang merugi.”

3. Binatang yang disembelih adalah binatang yang halal.


4. Alat yang digunakan tajam dan mematikan.

2.6 Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban


1. Menyebut nama Allah sebelum menyembelih
2. Binatang yang disembelih di lehernya, hendaklah disembelih di lehernya
dengan memotong dua urat besar, yaitu tenggorokan dan kerongkongan.
3. Apabila tidak bisa disembelih dilehernya karena sulit, diperbolehkan di
bagian mana saja asalkan bisa cepat mati.

8
2.7 Orang yang Berhak Menerima Daging Qurban
Secara umum, ada tiga kelompok orang yang berhak menerima daging
qurban:
1. Orang yang berqurban dan keluarganya. Orang yang berqurban dan
kelurganya dianjurkan untuk makan sebagian daging hewan qurbannya. Hal
ini karena Nabi Saw. pernah makan dari daging hewan qurbannya sendiri.
Disebutkan dalam hadis riwayat Imam AlBaihaqi disebutkan;

“Rasulullah Saw. ketika hari Idul Fitri tidak keluar dulu sebelum makan

sesuatu. Ketika Idul Adha tidak makan sesuatu hingga beliau kembali ke
rumah. Saat kembali, beliau makan hati dari hewan kurbannya.”
2. Kerabat, teman dan tetangga sekitar. Dalam kitab Alfiqhul Islami wa
Adillatuhu disebutkan, bahwa ulama Hanafiyah dan Hanabilah
menganjurkan agar sebagian daging hewan qurban dibagikan kepada
kerabat, teman dan tetangga sekitar meskipun mereka kaya.
3. Orang fakir dan miskin. Ulama sepakat bahwa fakir miskin berhak
menerima daging hewan qurban. Bahkan ulama Hanabilah mengatakan
bahwa hukum membagikan sebagian daging hewan qurban kepada fakir
miskin adalah wajib. Hal ini karena Allah memerintahkan untuk
memberikan makan kepada orang fakir miskin dari daging hewan qurban,
Q.S. Al-Hajj ayat 28
‫علَ َٰى َما َرزَ قَ ُه ْم ِم ْن بَ ِهي َم ِة‬ ٍ ‫َّللاِ فِي أَي ٍهام َم ْعلُو َما‬
َ ‫ت‬ ‫ِليَ ْش َهدُوا َمنَافِ َع لَ ُه ْم َويَ ْذ ُك ُروا اس َْم ه‬
‫ير‬ َ ‫س ْالفَ ِق‬
َ ِ‫ط ِع ُموا ْال َبائ‬
ْ َ ‫ْاْل َ ْن َع ِام ۖ فَ ُكلُوا ِم ْن َها َوأ‬
Artinya:
“supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya
mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki
yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka
makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk
dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.”

9
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

10
Daftar Pustaka

2005.Syarat Hewan Qurba/5/11/2018/18.56


2014.Rukun Penyembelihan Qurban/5/11/2018/21.42
2016.Pengertian Qurban/5/11/2018/18.55
2016.Syarat Orang yang berQurbann/5/11/2018/19.16
2017.Hukum Qurban/5/11/2018/21.39
2018.Bincang yang berhak Menerima Qurban/5/11/2018/21.45

11

Anda mungkin juga menyukai