Anda di halaman 1dari 41

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan kesehatan bertujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan
umum.Upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut diatas diantaranya yaitu penataan dan pengembangan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang disesuaikan dengan tatanan Desentralisasi atau Otonomi
Daerah di Bidang Kesehatan.
Sistem Informasi Kesehatan ini diharapkan dapat menyediakan data dan informasi dalam
penyusunan Rencana Pembangunan Daerah, memberikan analisis-analisis yang mendukung
penyediaan dana atau anggaran, memberikan data dan informasi sebagai landasan pengembangan
sumber daya dan lain-lain, sehingga dapat memberikan arah kepada para penentu kebijakan untuk
pengambilan keputusan berlandaskan fakta (Evidence Based Decision Making).
Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan di tingkat Puskesmas yaitu Profil Kesehatan
Puskesmas yang dapat digunakan sebagai sarana penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi
tahunan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan.
Profil kesehatan UPT Puskesmas Babulu memberikan data dan informasi gambaran situasi dan
sarana pelaporan hasil pemantauan pencapaian dari penyelenggaraan pelayanan minimal serta
sebagai sarana penyedia data dan informasi untuk perencanaan, pengambilan keputusan dan
managemen kesehatan.

1.2 Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui derajat kesehatan dan pencapaian upaya pelayanan kesehatan
di wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu tahun 2018.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui target dan pencapaian setiap program yang telah dilaksanakan di
wilayah UPT Puskesmas Babulu tahun 2018.
b. Untuk mengetahui program yang belum mencapai target di wilayah kerja UPT
Puskesmas Babulu tahun 2018.
c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu 2018.
2

3. Manfaat
a. Dapat menjadi bahan masukan terutama dalam rangka review tahunan kondisi
kesehatan di wilayah di UPT Puskesmas Babulu.
b. Sebagai bahan evaluasi tahunan program kesehatan yang telah dilaksanakan serta
sebagai bahan masukan untuk perencanaan maupun sebagai program tahunan yang
akan datang.
c. Sebagai salah satu bahan informasi baik bagi UPT Puskesmas Babulu maupun Dinas
Kesehatan Kabupaten dalam perencanaan peningkatan setiap program dan pelayanan
kesehatan yang bermutu.
3

BAB II
GAMBARAN PUSKESMAS

2.1. Keadaan Geografis


UPT Puskesmas Babulumemiliki luas wilayah kerja 305,350 Km² terdiri dari 5 desa. Dengan
luas wilayah perdesa sebagai berikut:
a. Desa Babulu Darat luas wilayah 60,02Km²
b. Desa Labangka luas wilayah 109,95Km²
c. Desa Rintik luas wilayah 2,7Km²
d. Desa Babulu laut luas wilayah 129,99Km²
e. Desa Labangka Barat luas wilayah 2,69Km²

Kondisi geografis wilayah-wilayah diatas terdiri dari pegunungan, pesisir pantai dan hutan,
yang akan menimbulkan permasalahan kesehatan yang sesuai dengan keadaan kondisi geografisnya
Transportasi yang digunakan oleh penduduk setelah dibuatnya jalan tembus oleh pemerintah, dapat
menggunakan kendaraan motor roda dua atau roda empat, Iklim atau musim yang terjadi pada wilayah
diatas seperti layaknya wilayah tropis, terdiri dari musim panas dan musim hujan. Jarak terjauh ke
wilayah binaan ditempuh dengan perjalanan darat/laut dalam 60 menit menggunakan mobil/ kapal
dan terdekat ditempuh dengan menggunakan motor roda dua atau mobil sekitar 5 sampai dengan 20
menit.

Wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu berbatasan dengan:


a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Waru
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanah Paser
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makasar
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat
4

2.1.2 Demografi
Cakupan penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu Kecamatan Babulu Kabupaten
Penajam Paser Utara terdiri dari Desa Babulu Darat, Desa Babulu Laut, Desa Labangka, Desa Labangka
Barat, Desa Rintik.
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan Kabupaten Penajam Paser Utara jumlah
penduduk wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu pada tahun 2018 sebanyak 20.217 jiwa dengan luas
wilayah 303,350 km².

Grafik 1.
Komposisi Penduduk menurut jumlah KK
di UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

10,000 9,050

8,000
6,000
2665 3,541 3,901
4,000 1,658 2,067
1114 1121 710
2,000 440
0
Babulu Babulu Rintik Labangka Labangka
Darat Laut Barat

Jumlah Penduduk KK

Sumber: Profil Desa Siaga Tahun 2018

Komposisi penduduk UPT Puskesmas Babulu menurut jumlah KK, yang terbagi dalam 5 desa yaitu:
Babulu Darat, Babulu Laut, Labangka, Labangka Barat dan Rintik. Menunjukan bahwa desa Babulu Darat
terbanyak sebesar 9,050 jiwa dengan jumlah KK 2.665 dan yang terendah desa Rintik sebesar 1.658
jiwa dengan jumlah KK 440.
5

2.1.3 Sosial Ekonomi


1. Penduduk Miskin
Bersadarkan data bidang jamkesmas tahun 2018 jumlah masyarakat miskin di wilayah UPT
Puskesmas Babulu yang terdiri dari 5 Desa binaan (Babulu Darat, Babulu Laut, Labangka,
Labangka Barat dan Rintik) sebanyak 120 jiwa dari total penduduk 20,217 jiwa. Program
Jamkesmasyang pada tahun 2018 ini beralih menjadi BPJS Kesehatan merupakan salah satu
alternatif membantu masyarakat dalam pelayanan kesehatan Rawap Inap, Ante Natal Care (ANC),
PNC dan Persalinan serta rujukan ke rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta.

2. Agama/Kepercayaan
Penganut agama dan kepercayaan di wilayah UPT Puskesmas Babulutahun 2018 dengan
jumlah penduduk 20,217 jiwa adalah penganut agama Islam sebanyak 19.986 jiwa (99,2%),
penganut agama Protestan sebanyak 98 jiwa (0,4%), penganut agama Katolik sebanyak 40 jiwa
(0,2%), dan penganut agama Hindu sebanyak 0 jiwa.

3. Mata pencaharian
Persentase mata pencaharian penduduk di wilayah UPT Puskesmas Babulu tahun 2018 dapat
dilihat pada grafik berikut:

Grafik 2.
Persentase Penduduk Menurut Mata Pencaharian
diUPTPuskesmas BabuluTahun 2018

30.00 26.53
23.97
25.00

20.00

15.00 11.96
8.80
10.00
5.00
3.17
5.00 1.15 0.46 0.03 0.51 0.91 0.98 0.13
0.00

Sumber: Profil Desa Siaga Tahun 2018

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Petani merupakan mata pencaharian terbanyak
sebesar 2.349 jiwa (24%) dan ABRI merupakan mata pencaharian terendah 6 jiwa (0,03%) di
wilayah UPT Pukesmas Babulu tahun 2018.
6

2.2. Gambaran Khusus


2.2.1. Sejarah Singkat Puskesmas
UPT Puskesmas Babulu merupakan Puskesmas pecahan dari Puskesmas Gunung Intan
dengan jangkauan wilayah yang luas yaitu Kecamatan Babulu, dengan luas tanah 4350m²,
beralamat Jl. Negara RT.006 No.Dusun.I Tlp (0543) 5232053, Kecamatan Babulu Kabupaten
Penajam Paser Utara.
Tahun 1985 gedung ini adalah Pusban sampai dengan 30 September 1999.Pada 1
Oktober 1999 status ditingkatkan menjadi Puskesmas Induk dengan nama “PUSKESMAS
BABULU”, melayani persalinan dan UDG tetapi 24 jam, pelayanan yang belum tersedia adalah
Poli Gigi dan Pemeriksaan Lab. Tahun 2004 Puskesmas Babulu memberikan pelayanan
persalinan dan UGD 24 jam, pelayanan Poli Gigi, pemeriksaan Lab dan Rawat Inap,sehingga
memudahkan masyarakat mendapatkan fasilitas Pelayanan Kesehatan dan juga memudahkan
dalam hal pembinaan terhadap masyarakatnya. Bulan September 2011 status ditingkatkan
kembali menjadi UPT dengan nama“UPT PUSKESMAS BABULU” yang terdiri dari 4 Pustu dan
5 Polindes, dengan upaya kesehatan wajib dasar dan upaya kesehatan pengembangan.
Bangunan gedung UPT Puskesmas Babuluterdiri dari:
1. Gedung Utama
Bangunan depan dibangun pertama kali pada tahun 1998, direhab sebanyak 2 kali (tahun
2008 dan 2010) dengan luas bangunan 300 m². Bangunan belakang dibangun pada tahun
2003 dengan sarana gedung pelayanan dan fasilitas kesehatan kesehatan diantaranya Poli
Gigi, Pemeriksaan Lab dan Rawat Inap.Bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
pada masyarakat Kecamatan Babulu.
2. Rumah Dinas dokter
Dibangun pada tahun 1998, sebanyak 2 rumah dinas dengan type 79.
3. Rumah Dinas Paramedis
Dibangun pada tahun 1998, sebanyak 2 rumah dinas dengan type 49 dan tahun 2011,
sebanyak 2 rumah dinas dengan type 49.

2.2.2. Visi, Misi dan Motto


1. Visi UPT Puskesmas Babulu adalah Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Babulu yang
Mandiri untuk Hidup Sehat.
2. Misi UPT Puskesmas Babulu adalah:
a. Memelihara & Meningkatkan Derajat Kesehatan Invidu, Keluarga, Kelompok dan
Masyarakat.
b. Meningkatkan Kualitas & Kuantitas Sumber Daya Tenaga Kesehatan.
c. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Merata & Terjangkau.
d. Meningkatkan & Menggerakkan Pembangunan yang Berwawasan Kesehatan.
7

e. Meningkatkan dan Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Bersih dan


Sehat ( PHBS ).
3. Motto UPT Puskesmas Babulu adalah ”UPT PUSKESMAS BABULU - KERJA KERAS,
KERJA CERDAS, DAN KERJA IKHLAS”.

2.2.3. Manajemen Puskesmas

Perencanaan Tingkat Puskesmas


(P1)
Microplanning (M)

Pengendalian,
Pengawasan dan
Penilaian (P3)
Stratifikasi Puskesmas
Penggerakkan
Pelaksanaan (P2) mini
lokakarya Puskesmas

Gambar 1. Manajemen UPT Puskesmas Babulu

Keterangan:
P.O.A.C (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling) UPT Puskesmas Babulu:
a. Perencanaan (Planning)
1. Micro Planning.
2. Lokakarya Mini.
3. Pertemuan bulanan dan tahunan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Di dalam organogram yang ada, Kepala Puskesmas Babulubertanggung jawab langsung
pada dan lintas sektoral bekerja di bawah koordinasi Camat.
c. Pelaksanaan (Actuating)
Dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas diatur melalui tugas ( job descripsion) masing-
masing petugas. Tanggung jawab yang diberikan sesuai pokok program puskesmas dan
rencana kerja yang dibuat saat Lokakarya Mini.
8

d. Pengawasan (Controlling)
1. Pencatatan dan pelaporan (setiap bulan, triwulan dan tahunan)
2. Supervisi dan pertemuan setiap 3 bulan untuk persentasi hasil kegiatan tingkat Dinas
Kesehatan.
2.2.4 Sarana dan Prasarana Puskesmas
UPT Puskesmas Babulu memiliki fasilitas gedung, yang terdiri dari:
a. Luas bangunan 4.350 m², dibangun tahun 1985
b. Daya Listrik 4.400 watt
c. Telephone 1 unit
d. Komputer(3 unit PC dan 1 Server)
e. Laptop 2 unit
f. Printer 2 unit (1 baik dan 1 rusak)
g. Kendaraan (ambulans 1unit,mobil jenajah 1 unit dan motor 10unit)
Bangunan Puskesmas, terdiri dari:
a. 6 rumah dinas
b. 1 ruang UGD (Unit Gawat Darurat)
c. 1 loket pendaftaran
d. 1 ruang periksa umum
e. 1 ruang KB
f. 1 ruang imunisasi
g. 1 ruang Kesga
h. 1 ruang konsultasi gizi
i. 1 ruang kesling/sanitasi
j. 1 ruang petugas
k. 1 ruang P2M
l. 1 ruang gudang obat
m. 1 ruang apotik
n. 1 ruang bersalin
o. Koridor ruang tunggu
p. 1 ruang periksa gigi dengan 1 dental unit
q. 1 ruang laboratorium
r. 3ruang rawat inap
s. 1 ruang Tata Usaha
t. 1 ruang Kepala Puskesmas
u. 1 ruang dapur
v. 4 ruang toilet
9

2.2.5 Program Puskesmas


UPT Puskesmas Babulu melaksanakan pelayanan kesehatan menyeluruh dan terpadu yaitu
pengobatan, pencegahan, peningkatan dan pemeliharaan kesehatan dalam bentuk kegiatan
pokok dimana terdapat 17 kegiatan pokok Puskesmas yaitu:

1. Kesehatan ibu dan anak


2. Keluarga Berencana
3. Usaha kesehatan gizi
4. Kesehatan lingkungan
5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6. Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan lalu lintas
7. Penyuluhan kes-mas/Promkes
8. Peningkatan usaha kesehatan sekolah
9. Perawatan kes-mas/PHN
10. Kesehatan kerja
11. Kesehatan gigi dan mulut
12. Kesehatan jiwa
13. Laboratorium
14. Pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan
15. Kesehatan usia lanjut
16. Pembinaan pengobatan tradisional
17. Kesehatan remaja

2.2.6 Upaya Inovasi dan Pengembangan


Selain melaksanakan pelayanan kesehatan menyeluruh pada 17 kegiatan pokok program
kesehatan diatas, pada tahun 2013 UPT Puskesmas Babulu memulai mengembangkan kegiatan
program Klinik Sanitasi yang dikelola program Kesehatan Lingkungan dan Klinik Gizi, pada
tahun 2018 ini program Kesehatan Keluarga mengembangkan kegiatan Kelas Ibu Hamil.
10

BAB III
DERAJAT KESEHATAN

Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dimana yang dimaksud dengan
kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur-unsur mortalitas
dan yang mempengaruhinya seperti morbiditas dan status gizi. Kualitas hidup yang digunakan sebagai
indikator adalah angka kelahiran hidup, sedangkan untuk mortalitas adalah angka kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup, angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu per 100.000
kelahiran.

Angka kematian bayi dan ibu juga merupakan indikator dari tujuan 4 dan 5 Millenium Development
Goal’s tahun 2015.Berikut gambaran upaya derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Babulu.

3.1 ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS)


3.1.1 Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator utama dalam menunjukan sejauh
mana pencapaian derajat kesehatan masyarakat. Pada tahun 2018 tidak tercatat kasus
kematian ibu di wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu.

3.1.2 Angka Kematian Bayi (AKB)


Angka Kematian Bayi terdapat di desa Babulu Darat sebanyak 3 kasus sepanjang tahun
2018.Angka kejadian ini menurun dari angka kejadian di tahun 2017.Penyebab kematian bayi di
wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu tersebut tercatat disebabkan karena Asfiksia dan
Kelainan Kongenital. Selengkapnya pada grafik berikut:
Grafik 3.
Jumlah Kematian Bayi
di UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

3 3
3
2.5
2
1.5
1 0 0 0 0
0.5
0

Sumber : Laporan Tahunan KIA UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018


11

3.2 ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)


Data angka kesakitan masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Babulu selama tahun 2018,
diperoleh daftar kunjungan 10 penyakit terbanyak sesuai daftar ICD X disajikan pada grafik berikut
ini:
Grafik 4.
10 Penyakit Terbanyak di UPT Puskesmas Babulu
Tahun 2018

4000 3552
3500
3000
2500 2067
1952
2000 1733
1500 1426
1000
500 745
665
565 662
0 506

Sumber: Laporan LB 1 UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

3.2.1 Penyakit Menular


Penyakit menular yang disajikan dalam profil kesehatan ini antara lain penyakit Malaria, TB
Paru, HIV/AIDS, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
a. Malaria
Dalam kurun waktu tahun 2018 terdapat 46 kasus penyakit malaria klinis dan 24 kasus
positif malaria dengan pemeriksaan laboratorium.
b. Tb Paru
Jumlah kasus Tb Paru dalam kurun waktu tahun 2018 sebanyak 22 kasus yang ditangani.
c. HIV/AIDS
Ditemukan 6 kasuspenderita AIDS di wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu dalam kurun
waktu tahun 2018.

d. ISPA
Penderita ISPA di wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu sebanyak 3552 penderita. Dan
penderita terbanyak pada usia1 5-9 tahun sebanyak 491 penderita, kemudian disusul
12

pada penderita usia 20 – 44 tahun sebanyak 379 penderita, dan penderita terendah
pada usia >70 tahun sebanyak 29 penderita.
e. Kusta
Selama tahun 2018 ditemukan 5 penderita kusta MB di wilayah kerja UPT Puskesmas
Babulu

3.2.2 Penyakit Yang dapat Dicegah dengan Imunisasi


a. Campak
Tidak ditemukan kasus campak di wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu selama kurun
waktu tahun 2018.
b. Hepatitis
Tidak ditemukan kasus Hepatitis di wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu selama kurun
waktu tahun 2018.
c. Difteri
Tidak ditemukan kasus Difteri di wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu selama kurun
waktu tahun 2018.

3.2.3 Penyakit Potensi KLB/Wabah


a. DBD
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang dominan muncul
sebagai KLB dengan angka kematian relative tinggi. Di UPT Puskesmas Babulu ditemukan
10 penderita dan tidak terdapat pasien meninggal karena DBD..
b. Diare
Kasus diare yang ditangani UPT Puskesmas Babulu selama tahun 2018 sebanyak 662
penderita. Dengan jumlah penderita terbanyak pada usia 5-9 tahun sebanyak
180penderita, dan penderita terendah pada usia>70 tahun sebanyak 10 penderita.
c. Filariasis
Sepanjang tahun 2018tidak ditemukan kasus baru filariasis di wilayah kerja UPT
Puskesmas Babulu, hanya terdapat kasus filariasis lama sebanyak 1 orang yang masih
dengan kasus lama.

3.3STATUS GIZI
Keadaan gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan Umur Harapan Hidup
dan merupakan merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan keberhasilan pembangunan
daerah. Status gizi masyarakat diukur melalui indikator-indikator sebagai berikut:
13

3.3.1 Bayi BBLR


Berat Badan Lahir Rendah/BBLR (< 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang
mempengaruhi kematian perinatal dan neonatal.Berikut kasus BBLR per desa tersaji pada grafik
berikut:

Grafik 5.
Jumlah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018

3
3

2.5
2
2

1.5
1 1 1 1
1

0.5
0 0 0 0
0
BABULU BABULU RINTIK LABANGKA LABANGKA
DARAT LAUT BARAT

perempuan laki laki

Sumber : Laporan Tahunan KIA UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

Pada tahun 2018 dari 437 kelahiran hidup dengan kasus BBLR 9 kasus atau sebesar 1.5
%.Babulu darat desa dengan kasus BBLR terbanyak sebesar 5 kasus dibandingkan dengan desa
lainnya.Kasus BBLR yang ditemukan ini menurun dengan temuan kasus BBLR tahun 2017 dan
kasus ini telah ditangani semuanya dengan persentase penanganan 100%.

3.3.2 Status Gizi balita


Status gizi balita merupakan salah satu faktor yang menggambarkan tingkat kesejahteraan
masyarakat.
14

Grafik 6.
Persentase Status Gizi Balita Per-Desa
diUPTPuskesmas BabuluTahun 2018

600 566

500

400
Gizi Baik
300 Gizi Lebih
Gizi Kurang
200 Gizi Buruk
120 110 117
79
100 59 45 30 20
4 0 0 0 0 0 0 15 0 1 0
0
BABULU BABULU LABANGKA LABANGKA RINTIK
DARAT LAUT BARAT

Sumber: Laporan Program Gizi UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa persentase gizi balita di UPT Puskesmas Babulu
tahun 2018, persentase gizi baik tertinggi terdapat pada desa Labangka Barat sebesar 75%.Dan
pada tahun 2018 ini tercatat tidak ditemukan kasus gizi buruk di wilayah kerja UPT Puskesmas
Babulu.
15

BAB IV
UPAYA KESEHATAN

Gambaran pelayanan kesehatan dikelompokan menjadi pelayanan kesehatan dasar, pelayanan


kesehatan pengembangan dan pelayanan kesehatan penunjang diuraikan sebagai berikut:

4.1 PELAYANAN KESEHATAN DASAR


Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan tepat,
diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi. Pelayanan kesehatan dasar
yang dilaksanakan di fasilitas kesehatan adalah sebagai berikut:

4.1.1 Upaya Promosi Kesehatan


Untuk menunjang keberhasilan program kesehatan perlu dilakukan penyuluhan sebagai sarana
informasi kepada masyarakat, dalam hal ini program promosi kesehatan sangat berperan dalam
keberhasilan penyampaian tentang masalah masalah kesehatan.
Beberapa kegiatan dari program Promkes pada tahun 2018 di UPT Puskesmas Babulu sebagai
berikut:
a) Penyuluhan Lansia
b) Kemitraan dengan dukun bayi
c) PKPR
d) UKS / UKGS
e) Penyuluhan Rumah PHBS
f) Pembinaan Desa Siaga
g) Kerjasama Lintas Sektor
h) Pembinaan Kader Posyandu

4.1.2 Upaya Kesehatan Lingkungan


Upaya kesehatan lingkungan di UPT Puskesmas Babulu tahun 2018 antara lain kegiatan klinik
sanitasi, inspeksi sanitasi tempat umum (tempat pengolahan makanan, sanitasi depo air minumdan
sanitasi rumah makan. Hasil inspeksi tempat umum di 5 desa (Babulu Darat, Babulu Laut, Labangka,
Labangka Barat dan Rintik) yaitu :
a) Tempat pengolahan makanan dari 65 tempat yang terdaftar 47 tempat yang memenuhi
syarat,
b) Sanitasi depo air minum dari 28 tempat yang terdaftar 20 yang memenuhi syarat,
c) Sanitasi rumah makan dari 65 tempat yang terdaftar 18 tempat yang memenuhi syarat.
16

4.1.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Serta Keluarga Berencana


Gangguan kesehatan yang dialami ibu dapat berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan
hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anak. Mengingat masih rendahnya cakupan dari
beberapa indikator program KIA di UPT Puskesmas Babulu, kami mencoba mengambil langkah–
langkah untuk memecahkan masalah tersebut dengan jalan antara lain:
a) Berusaha memberi pelayanan sebaik mungkin dan melakukan perluasan jangkauan
pelayanan kepada masyarakat,
b) Memotivasi kepada dukun bayi agar setiap pertolongan persalinan dapat dilaporkan ke
Puskesmas (Pendekatan Kepada Dukun Bayi),
c) Meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat baik perorangan maupun perkelompok,
d) Menjalin kerjasama lintas sektoral terkait dengan mengadakan pertemuan dan membahas
masalah-masalah yang dihadapi.

a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4)


Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan oleh tenaga kesehatan profesional (Dokter
spesialis kandungan, Bidan, Dokter umum dan Perawat) kepada ibu hamil selama kehamilannya
berdasarkan pedoman pelayanan antenatal yang ada, dan kegiatan diutamakan pada kegiatan
promotif dan preventif.Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat cakupan pelayanan K1 dan
K4.Untuk gambaran persentase cakupan pelayanan K1 dan K4 per desa pada tahun 2018 dapat
dilihat pada grafik berikut:

Grafik 6.
Persentase Cakupan Pelayanan K1, K4 Ibu Hamil
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018

135.6
140 113.3 106.5
109.3107 103.1100
120 97.192.9 100.9
93.4 86.2
100
80
60
40
20
0

K1 K4

Sumber: Laporan Tahunan PWS-KIA Tahun 2018


17

Grafik diatas dapat dilihat cakupan K1 telah mencapai target di semua desa wilayah kerja
UPT Puskesmas Babulu.Sedangkan untuk cakupan K4 hanya pada desa Labangka.
Untuk pencapaian secara keseluruhan cakupan pelayanan K1 di UPT Puskesmas Babulu
pada tahun 2018 sebesar 100 % memenuhi target SPM sebesar 95%, kemudiancakupan pelayanan
K4 sebesar 97 % angka pencapaian ini menunjukkan dibawah target SPM sebesar 90 %. telah
mencapai target di semua desa wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu

b. Pertolongan Persalinan oleh Nakes


Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Babulu Tahun
2018 sebesar 99,8 %.Distribusi pencapaian per wilayah kerja dapat dilihat pada grafik
berikut:

Grafik 7.
Persentase Cakupan Persalinan dengan
Pertolongan Tenaga Kesehatan dan Non Tenaga Kesehatan ( Dukun Bayi )
di UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

127.9
150 99 100 100 99.8
86.7
100
50 0 0 9.7 7.2 0 2.1
0

FASYANKES NON FASYANKES

Sumber: Laporan Tahunan PWS-KIA Tahun 2018

Desa yang Cakupan persalinannya masih dibawah target pencapaian SPM adalah Desa
Babulu Laut. Kemudian untuk persalinan oleh dukun bayi yang masih tinggi terdapat pada Desa
Babulu Laut, beberapa kendala kurangnya nakes ( bidan ) yang standby di polindes sehingga
muncul kurangnya kemauan masyarakat untuk mengakses pelayanan di UPT Puskesmas itu
sendiri. Hal ini juga menjadi acuan untuk peningkatan cakupan persalinan dengan akan
diwajibkannya petugas/nakes menetap pada Pusban/Polindes yang terdapat di desa wilayah
kerja UPT Puskesmas Babulu.

c. Deteksi Risiko, Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi


Salah satu strategi Making Pregnancy Safer (MPS) adalah penanganan kegawatdaruratan
bagi ibu hamil yang berisiko tinggi.Kemampuan dalam memberikan pelayanan khususnya oleh
tenaga bidan di desa dan puskesmas kepada ibu hamil dan neonatal yang risiko tinggi ini telah
18

memadai.Didukung juga dengan program KIA yang tercapai, sehingga jumlah kasus risti
mengalami penurunan.
Persentase ibu hamil dengan risiko tinggi yang dirujuk di UPT Puskesmas Babulu selama
tahun 2018 sebesar 44.9% atau sebanyak 43 kasus ,dan untuk neonatal dengan resiko tinggi
sebesar 42,2% atau sebanyak 16 kasus. Persentase Cakupan risti dan cakupan Neonatal risti
yang telah dirujuk menurut desa dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 8.
Persentase Bumil Risti/Komplikasi dan Neonatal Risti/Komplikasi menurut Desa
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018

90
90
80 66.7
60
70
60
50
40
30
10
20
10
0
deteksi resiko rujukan

Maternal Neonatal

Sumber : Laporan Tahunan PWS-KIA UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

Dari gambar diatas terlihat bahwa desa dengan cakupan Bumil Risti/Komplikasi yang
dirujuk pada tahun 2018 Cakupan Rujukan Resiko Tinggi sebesar 66,7% untuk maternal dan 10%
pada kasus rujukan resiko tinggi neonatal.

d. Kunjungan Neonatal dan Kunjungan Bayi


Kunjungan neonatal dan kunjungan bayi di wilayah UPT Puskesmas Babulu tahun 2018sebagai berikut
19

Grafik 9.
Persentase Kunjungan Neonatal Dan KN Lengkap Per-Desa
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018

134.1
134.1
140
116.7
116.7
120 104.1
104.1 103.1
103.1 106.6
106.6
97.597.5
100
80
60
40
20
0
babulu babulu rintik labangka labangka
darat laut barat

K1 KN lengkap

Sumber : Laporan Tahunan PWS-KIA UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

Dari grafik tersebut dapat dilihat di UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018, dengan
cakupan kunjungan neonataltelah mencapai sebesar 100% target SPM sebesar 90 %. dan
untuk cakupan kunjungan bayi mencapai 100 % pada seluruh desa wilayah kerja UPT
Puskesmas Babulu.

e. Pelayanan Kesehatan Anak Prasekolah, Usia Sekolah dan Remaja


Sekolah binaan PKM Babulu selama tahun 2018 adalah Sekolah Dasar (SD)/MI sebanyak 18
sekolah dengan jumlah 3,227 siswa/i, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 5 sekolah
dengan jumlah 904 siswa/i dan SMU/SMK sebanyak 4 sekolah dengan jumlah 1672 siswa/i.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan selama tahun 2018 adalah pemeriksaan kesehatan kepada
siswa/i kelas satu, sebanyak 443 murid diperiksa dari 443 murid (18 sekolah dasar) dan
peserta didik SMP/SMU kelas 1 yang diperiksa sebanyak 313 murid dari 645 murid (SMP/SMU).

f. Pelayanan Keluarga Berencana


Pemilihan jenis alat kontrasepsi yang digunakan merupakan hak penuh dari setiap
pasangan suami istri. Data tentang jenis alat kontrasepsi yang digunakan oleh pasangan usia
subur sebagai aseptor KB aktif berdasarkan jenis kontrasepsi pada tahun 2018 dapat dilihat
pada grafik berikut:
20

Grafik 10.
Jumlah Aseptor KB aktif menurut Jenis Alat Kontrasepsi
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2015

1400 1237
1200
923
1000
800
600
400
156
200 78 73
14 0
0

Sumber : Laporan Tahunan Program KB UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jenis alat kontrasepsi yang masih banyak dipilih
dan digunakan oleh pasangan usia subur adalah jenis Suntik sebanyak 1237 orang dalam
tahun 2018, menyusul Pil sebanyak 923 orang, sedangkan yang terendah adalah jenis alat
kontrasepsi MOP. Pemilihan alat kontrasepsi suntik dan pil didukung karena lebih mudah
didapatkan, aman dan praktis digunakan.

g. Pelayanan Imunisasi
Pelayanan imunisasi bayi mencakup Vaksinasi BCG (1kali), DPT+HB (3 kali), Polio
(4 kali), dan Campak (1 kali) yang dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Gambaran cakupan imunisasi bayi pada tahun 2018
adalah sebagai berikut:
21

Grafik 11.
Persentase Cakupan Imunisasi Per-Antigen
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018

95.6
95.1
96
91.5
94 90.4
92
90 86.3
88
86
84
82
80
BCG DPT3+HB3 POLIO3 CAMPAK IMUNISASI
DASAR
LENGKAP

Sumber: Laporan Program Imunisasi UPT Puskesmas BabuluTahun 2018

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cakupan imunisasi lengkap sampai pada
campak sebesar 65.3%, terjadi penurunan dari pencapaian tahun sebelumnya.
Selain pemberian imunisasi rutin pada bayi, pemberian imunisasi juga diberikan
pada Wanita Usia Subur (WUS) untuk mencegah penyakit Tetanus Neonatorum (TN),
pemberian imunisasi bagi WUS adalah Imunisasi TT sebanyak 5 dosis.Cakupan pemberian
imunisasi TT bagi WUS pada tahun 2018 dari 4.681 sasaran WUS hanya mendapatkan TT1
(8.7%) dan TT2 (5.6%). Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 12.
Pesentase Cakupan Imunisasi TT 5 Dosis
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018

173
180 158
160
140
114
120
100
80
60 39
40
20 0
0
TT1 TT2 TT3 TT4 TT5

Sumber: Laporan Program Imunisasi UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018


22

4.1.4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat


Upaya perbaikan gizi masyarakat untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi
masyarakat.Beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah
kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) dan
anemia gat besi.

a. Pemantauan Pertumbuhan Balita


Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita melalui penimbangan di Posyandu secara
rutin tiap bulan. Berdasarkan hasil pengumpulan data pemantauan balita dilihat dalam
grafik berikut:

Grafik 13.
Jumlah Balita Ditimbang yang Berat Badan Naik dan BGM
diUPTPuskesmas BabuluTahun 2018
195
200
180
160
140
120 96 99 94
100 76 BB Naik
80 BGM
60
40 15
20 4 2 4 5
-
BABULU BABULU LABANGKA LABANGKA RINTIK
DARAT LAUT BARAT

Sumber : Laporan Program Gizi UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

Cakupan terhadap balita yang ditimbang pada tahun 2018 dari 1,568 sasaran balita
yang ditimbang sebanyak 1.141 balita atau sebesar 73,2%.Dari jumlah balita yang ditimbang
tersebut, balita yang berat badan naik dengan persentase tertinggi terdapat pada desa
Labangka sebesar 67.3% dan yang terendah terdapat pada desa Babulu Darat sebesar
36,6%. Kemudian dari jumlah balita yang ditimbang tersebut, balita yang BGM dengan
persentase tertinggi adalah Desa Labangka Barat 3,3% sedangkan yang terendah Desa
Labangka dan Labangka 1,4%.

b. Pemberian Tablet Besi


Pelayanan pemberian tablet Fe dimaksud untuk mengatasi kasus Anemia pada
ibu hamil. Persentase Cakupan pemberian Fe1 dan Fe3 pada ibu hamil pada wilayah kerja
UPT Puskesmas Babulu Tercapai untuk setiap Desa Selengkapnya dapat dilihat pada grafik
berikut:
23

Grafik 14.
Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi pada Ibu Hamil
diUPTPuskesmas BabuluTahun 2018

135.6
140.0 108.4
108.4 113.3 104.5
120.0 95.792.9 103.1
100.0
86.280.5
100.4
100.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0

FE1 FE3

Sumber : Laporan Program Gizi UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

c. Pemberian Kapsul Vitamin A


Pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan balita bertujuan untuk mencegah
penyakit kebutaan dan meningkatkan daya tahan butuh terhadap infeksi.Pemberian vitamin
A dosis tinggi diberikan pada bayi dan balita setahun 2 kali yaitu pada bulan Februari dan
Agustus.Berikut grafik pencapaian pemberian Vit. A di wilayah kerja UPT Puskesmas
Babulu:
Grafik 15.
Persentase Cakupan Pemberian Vit.A
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018

104.8
105
100 96.8
95.2 95.1
95 91.8 91.8

90
85

VIT A

Sumber : Laporan Program Gizi UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

Cakupan pemberian Vitamin A di wilayah UPT Puskesmas Babulu tahun 2018,


persentase tertinggi mencapai 104,8 % di Desa Rintik, Desa yang belum Mencapai 100%
24

dalam pencapaian pemberian Vit.A Desa babulu laut disebabkan beberapa kendala
diantaranya terdapat balita yang pindah wilayah/tidak ada ditempat saat pembagian Vit.A.

d. Pemberian ASI Eksklusif


ASI Eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi 0 sampai 6 bulan tanpa pemberian
makanan atau minuman apapun kecuali obat dari tenaga kesehatan.ASI sangat penting
karena mengandung kolostrum dan merupakan hak semua bayi.

Grafik 16.
Persentase Cakupan ASI Eksklusif Per-Desa
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018

60 53 51 49 49
50
39 39
40

30

20

10

Sumber: Laporan Kesehatan Ibu dan Anak UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

Melihat grafik tersebutcakupan ASI Eksklusif masih menjadi sorotan utama dimana
persentase cakupan ASI Eksklusif tahun 2018 persentase tertinggi hanya53%pada desa Babulu
Darat dan persentase terendah Desa Rintik dan Labangka 39 %.Beberapa hal yang menjadi
penyebab diantaranya, kondisi si ibu yang ASI nya tidak dapat keluar dan didukung oleh faktor
budaya yang ada.

4.1.5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


Upaya pemberantasan penyakit menular dilakukankan dengan cara survey upaya penemuan
penderita secara dini yang ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui pengobatan
penderita. Disamping itu pelayanan yang diberikan melalui upaya pencegahan dengan pemberian
imunisasi, upaya pengurangan faktor risiko melalui kegiatan untuk peningkatan kualitas lingkungan
serta peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dengan
25

berbagai kegitan.Kegiatan pemberantasan penyakit menular di UPT Puskesmas Babulutelah


dilaksanakan meliputi:

a. Pengendalian penyakit malaria


Pada tahun 2018 jumlah penderita positif malaria dengan pemeriksaan
laboratorium dilaporkan sebanyak 46 penderita dan semuanya mendapatkan pengobatan
(cakupan penanganan mencapai 100%) sesuai dengan protap penanganan penderita
malaria. Upaya yang telah dilakukan dalam pengendalian penyakit malaria antara lain:
penemuan dan pengobatan, surveilans malaria dan pencegahan malaria melalui
pembagian abate ke setiap keluarga.

b. Pengendalian Penyakit Diare


Kasus diare pada tahun 2018 di UPT Puskesmas Babulu dilaporkan sebanyak 780
penderita dengan jumlah penderita pada 5-9 tahun sebanyak 670 penderita dan semuanya
mendapatkan pengobatan (cakupan penanganan mencapai 100%) dengan cara pemberian
oralit, infuse dan antibiotik. Upaya yang telah dilakukan dalam pengendalian penyakit diare
antara lain: penyuluhan tentang diare, pertolongan pertama pada penderita diare dan
perilaku hidup bersih serta pembagian oralit.

c. Pengendalian TB-Paru
Pada tahun 2018 jumlah penderita TB paru sebanyak 21 kasus dan semuanya
mendapatkan pengobatan, sedangkan yang sembuh sebanyak 95% atau 10 kasus
sembuh.Upaya pemberantasan dan pencegahan TB Paru di UPT Puskesmas Babulu
dilakukan dengan jalan pemeriksaan kontak tersangka penderita TB Paru BTA pasitif
secara berkala. Pemeriksaan sputum juga dilakukan pada pasien kunjungan BP dengan
keluhan batuk >3 minggu, dengan jalan ini penderita tersangka TB Paru dapat dijaring,
dilanjutkan dengan pemberian paket pengobatan.

d. Pengendalian penyakit Kusta


Upaya pengendalian penyakit kusta lainnya dilakukan adalah penemuan penderita
melalui kontak langsung.Hasil pengumpulan data dilaporkan bahwa sepanjang tahun 2018
ditemukan 2 penderita kusta MB di wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu.Kemudian
dilakukan pengobatan PB dengan pemberian obat selama 1tahun, dan dari 2 penderita
kusta tersebut dikatakan RFT ( sembuh ).

e. Pengendalian penyakit Filariasis


Ditahun 2018 tidak ditemukan kasus filariasis kasus baru di wilayah kerja UPT
Puskesmas Babulu, namun tetap dilakukan upaya pengendalian berupa program eliminasi
26

filariasis dengan memberi obat albendazole dan diethyl carvamazine cit-rats ( DEC )
terhadap semua masyarakat kecuali ibu hamil dan anak-anak dibawah usia 2 tahun,
kegiatan ini dilakukan pada bulan desember 2018 melibatkan Dinas Kesehatan Penajam
Paser Utara dan Pemegang Program P2M di UPT Puskesmas Babulu.

f. Pengendalian penyakit DBD


Tahun 2018 penderita DBD di UPT Puskesmas Babulu sebanyak 10 orang dan
penderita mendapatkan pengobatan. Upaya pengendalian Penyakit DBD pemutusan mata
rantai nyamuk pembawa virus DBD tersebut dengan cara :
a. Melakukan Fogging di rumah dan pekarangan dalam radius 100 M persegi dari
titik penemuan kasus,
b. Peneburan Serbuk Abate di tempat–tempat penampungan air,
c. Menggerakan Peran Serta Masyarakat (PSN) seperti melakukan gotong royang
masal,
d. Melakukan Penyuluhan mengenai Demam Berdarah.

g. Pengendalian Penyakit ISPA


Penemuan penderita ISPA pada tahun 2018 di UPT Puskesmas Babulu sebanyak
1.735 orang dengan jumlah penderita balita sebanyak 491 penderita. Upaya dalam
pemberantasan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) difokuskan pada upaya
penemuan kasus secara dini dan tata laksana kasus yang tepat dan cepat terhadap balita
Pneumoni pada balita yang ditemukan.Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen
terpadu dalam penanganan balita sakit atau MTBS.

4.1.6 Upaya Pengobatan


Upaya pengobatan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat
yang mendapat gangguan kesehatan ringan dan rawat inap bagi masyarakat yang mendapat
gangguan kesehatan dari sedang hingga berat.dan diperoleh kunjungan pelayanan kesehatan
rawat jalan selama Tiga tahun terakhir di UPT Puskesmas Babulu mengalami peningkatan dan
dan rawat inap mengalami penurunan, ditahun tahun 2018 kunjungan pelayanan kesehatan
rawat jalandan rawat inapmengalami penurunanGambaran tersebut dapat dilihat pada grafik
berikut:
27

Grafik 18.
Jumlah Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
diUPT Puskesmas Babulu Tahun 2018
18,000

16,000 15,998

14,000

12,000

10,000

8,000

6,000
3,164
4,000

2,000 792 816


770 319
0
Pengobatan KIA/Kesga Gigi KB KIR Kes Imunisasi

Sumber: Registasi Umum UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

Kemudian untuk Status Pembayaran kunjungan pasien di UPT Puskesmas Babulu selama
tahun 2018persentase tertinggi menggunakan Jamkesda sebanyak 10073 orang (54,8 %)
sedangkan yang terendah menggunakan Asuransi Lain sebanyak 0 orang ( 0% ). Selengkapnya
dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 19.
Jumlah Status Bayar Kunjungan Pasien
di UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

13537
14000

12000 10073
10000

8000

6000
3012
4000

2000 0
0
Pel gratis BPJS Asuransi Lain Bayar

Sumber: Registasi Umum UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018


28

4.1.7 Pelayanan Kesehatan Pengembangan


a. Upaya Kesehatan Sekolah
Upaya kesehatan sekolah yang di UPT Puskesmas Babulu telah melakukan pelayanan
kesehatan sekolah kegiatan tersebut berupa penjaringan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
(PKPR),dan Penjaringan/Pemeriksaan Kesehatan.Sekolah binaan PKM Babulu selama tahun 2018
adalah Sekolah Dasar (SD)/MI sebanyak 18 sekolah dengan jumlah 3.227 siswa/i, Sekolah
Menengah Pertama (SMP) sebanyak 5 sekolah dengan jumlah 904 siswa/i dan SMU/SMK
sebanyak 4 sekolah dengan jumlah 1672 siswa/i.Pelayanan kesehatan yang dilakukan selama
tahun 2018 adalah pemeriksaan kesehatan kepada siswa/i kelas satu, sebanyak 443 murid
diperiksa dari 443 murid (18 sekolah dasar) dan peserta didik SMP/SMU kelas 1 yang diperiksa
sebanyak 958 murid dari 958 murid (SMP/SMU).

b. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat/PHN


Upaya perawatan kesehatan masyarakat di UPT Puskesmas Babulu telah dijalankan dengan
kegiatan meliputi Penanggulangan keluarga rawan, Penanggulangan kasus tindak lanjut, dan
Penanggulangan kasus resiko tinggi.
Dari hasil kegiatan tersebut hasilnya masih jauh dari target yang ditentukan, hal ini
disebabkan masih rendahnya pengertian dari masyarakat mengenai tujuan program perawatan
kesehatan masyarakat. Karena pada kegiatan perawatan kesehatan masyarakat mereka yang
menjadi sasaran adalah orang yang sehat, sehingga ada keengganan dari sebagian masyarakat
untuk menjadikan saran–saran yang diberikan untuk menghadapi hal tersebut, kami memberikan
penyuluhan kepada anggota masyarakat agar dapat memahami tujuan program kesehatan
masyarakat. Hasil kunjungan pada tahun 2018 adalah 40 kunjungan, dengan diagnosa penyakit
rata-rata hipertensi, diabetes, dan gastritis.
c. Upaya Kesehatan Jiwa
UPT Puskesmas Babulu pada tahun 2018 telah melakukan pelayanan kesehatan jiwa dimana
ditemukan 2 (Dua) orang penderita Gangguan Psikotik, dan telah dilakukan penanganan secara
keseluruhan yaitu dengan merujuk ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Timur.

d. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


Upaya kesehatan gigi dan mulut di UPT Puskesmas Babuluditujukan kepada keluarga dan
masyarakat baik didalam puskesmas puskesmas maupun diluar puskesmas seperti sekolah dan
posyandu. Program kesehatan gigi dan mulut antara lain:
a) Pelayanan Pencegahan, dengan penyuluhan kesehatan gigi individu, kelompok
(posyandu), program pendidikan pada anak sekolah (sikat gigi massal),
b) Kegiatan Pembinaan SD UKGS,
c) Pelayanan dan masalah kebersihan gigi dan mulut.
Gambaran pencapaian kesehatan gigi dan mulut selama tahun 2018 sebagai berikut:
29

Diagram 2.
Jumlah Kunjungan Pasien berdasarkan Pola Penyakit
di UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

5. Penyakit
lainnya, 57

4. Kelainan 1. Karies
dentofasial gigi, 174
termasuk 2. Peny.pulpa &
maloklusi, 497 jaringan
periapikal, 315

3. Peny.gusi &
jaringan
periodental,
359

Sumber: Laporan Tahunan Program Kes. Gigi dan Mulut UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pola penyakit terbanyak adalah Gangguan gigi dan
jaringan penyangga sebanyak 586 pasien sedangkan terendah adalah Penyakit Lainnya seperti
Fraktur, Tumor dan kelainan pada jaringan mulut yaitu sebanyak 40 pasien.Kemudian untuk
jumlah kunjungan pasien Poli Gigi berdasarkan Perawatan dapat dilihat pada grafik berikut:
30

Grafik 20.
Persentase Kunjungan Pasien Poli Gigi berdasarkan Perawatan
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018

1. Tumpatan gigi tetap


0%
0% 3% 2. Tumpatan gigi sulung
3%
0%
2% 10% 19% 3. Pengobatan pulpa

4. Pencabutan gigi tetap


37% 26%
5. Pencabutan gigi sulung

6. Pengobatan
(peroral,parentral,topikal)
7. Scalling

Sumber: Laporan Tahunan Program Kes. Gigi dan Mulut UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

Dilihat dari jenis perawatan yang diberikan perawatan terbanyak yang dilakukan adalah
pengobatan (Peroral, Parentral, Topikal) sebanyak 621 pasien sedangkan terendah adalah
Tumpatan Gigi Tetap, Tumpatan Gigi Sulung dan Bedah Ringan sebanyak 0 pasien.

e. Upaya Kesehatan Lanjut Usia


Upaya kesehatan lanjut usia di UPT Puskesmas Babulu antara lain dengan pembinaan dan
pemeriksaan kesehatan diposyandu lansia, terdapat 7 posyandu lansia yang tersebar di 5 desa
wilayah binaan. Hasil pemeriksaan kesehatan selama tahun 2018 jenis penyakit yang diderita pra
usila dan usila antara lain: penyakit tekanan darah tinggi, Dyspepsia, kencing manisdan penyakit
lainnya seperti rematik dan flu. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut:
31

Grafik 21.
Jenis Penyakit Lansia di UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

437

450
400
350
300
167
250
200
150 51
23
1
100
50
0
Tekanan Anemia DM Lain- lain Dyspepsia
Darah Tinggi

Sumber: Laporan Tahunan Program Kesehatan Usila Tahun 2015

4.1.8 Pelayanan Kesehatan Penunjang


Pelayanan kesehatan penunjang merupakan kegiatan penunjang dari tiap upaya pelayanan
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
a. Upaya Pelayanan Laboratorium
Laboratorium adalah salah satu pemeriksaan penunjang untuk menentukan diagnosa
pasien, pemerikasaan laboratorium yang dapat dilakukan di UPT Puskesmas Babulu selama
tahun 2018 antara lain pemeriksaan Golongan Darah, Hemoglobin, Cholesterol, Asam Urat,
Malaria, Tb, Urine. Selama tahun 2018 total pemeriksaan laboratorium yang dimanfaatkan
masyarakat di UPT Puskesmas Babulu sebanyak 823 orang, dengan jumlah pemeriksaan
terbanyak yang dilakukan adalah pemeriksaan Gula Darah sebanyak 37 orang dan yang
terendah yaitu TBC sebanyak 110 orang, selengkapnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Diagram 3.
Persentase Jumlah Pemeriksaan Laboratorium
di UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

2% Hemoglobin

6% Malaria
19%
19% Golongan darah
6%
Gula Darah
12% Cholesterol
13%
Asam Urat

23% TBC
Protein Urine

Sumber : Laporan Tahunan Laboratorium UPT Puskesmas Babulu Tahun 201


32

b. Upaya Pelayanan Farmasi


Farmasi merupakan salah satu pelayanan penunjang untuk pengobatan pasien yang
berobat di UPT Puskesmas Babulu. Berdasarkan data dari bagian Kefarmasian UPT Puskesmas
Babulu melaporkan bahwa selama tahun 2018 total lembar resep sebanyak 13.670 lembar
resep, kemudian untuk penggunaan obat generik yang digunakansebesar 99,1 % atau 35.892
item obat generik dari total item obat dalam resep. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
obat generik di UPT Puskesmas Babulu sesuai dengan kebutuhan, dan upaya pelayanan farmasi
berjalan dengan baik.

c. Upaya Inovasi dan Pengembangan


Selain melaksanakan pelayanan kesehatan menyeluruh pada 17 kegiatan pokok program
kesehatan diatas, UPT Puskesmas Babulu pada tahun 2018 juga mulai mengembangkan kegiatan
program lainnya yaitu membuka Klinik Sanitasi yang dikelola program Kesehatan Lingkungan
dan Klinik Gizi.
 Klinik Sanitasi
Klinik sanitasi pertama kali dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2018 di UPT
PuskesmasBabulu,kegiatan ini dilakukan dengan cara tehnik wawancara langsung kepada
pasien dengan penyakit yang berbasis lingkungan.Dengan adanya tehnik wawancara
tersebut petugas dapat mendata langsung sehingga bias diadakan tindak lanjut kelapangan
atau kunjungan rumah sebagai proses identifikasi penyakit yang diderita.
 Klinik Gizi
Klinik gizi dilakukan pada awal tahun 2018, dilakukan guna menekan angka kurang gizi dan
membantu mengatasi permasalahan gizi pada masyarakat, dimana masyarakat dapat
dating menyampaikan permasalahannya pada petugas gizi.Kegiatan yang dilakukan seperti,
konsultasi gizi pada balita yang BGM, konsultasi gizi pada Ibu Hamil dan Ibu Menyusui,
konsultasi gizi pada penderita penyakit DM dan hipertensi.
33

BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN

Gambaran situasi sumber daya kesehatan dikelompokan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan
dan pembiayaan kesehatan diuraikan sebagai berikut:

5.1 Sarana Kesehatan


Pelayanan kesehatan agar terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat tidak bisa dipisahkan dengan
ketersediaan sarana yang tersebar di seluruh wilayah.Fasilitas/sarana pelayanan kesehatan yang dapat
digunakan masyarakat, baik milik pemerintah daerah maupun swasta di wilayah UPT Puskesmas Babulu,.
Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 22.
Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan di wilayah
UPT Puskesmas Babulu tahun 2018

25 23 23

20

15

10
5
4
5 3 3
2
1 1
0

Sumber: Profil Desa Siaga UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018

5.2 Tenaga Kesehatan


Keberhasilan pembangunan disuatu wilayah sangat ditentukan oleh kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) yang tersedia diwilayah tersebut termasuk sumber daya dibidang kesehatan.Dalam
upaya peningkatan pelayanan kesehatan baik jumlah maupun mutunya.Jumlah tenaga kesehatan di UPT
Puskesmas Babulu Tahun 2018 sebanyak 64 orang.Rincian tenaga kesehatan menurut jenis dapat
dilihat pada grafik berikut:
34

Grafik 23.
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018

25 22 23

20

15
9
10

5 2 2 2
1 1 0 0 1 1 0 0 0
0

Sumber: Kepegawaian Puskesmas BabuluTahun 2018

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa tenaga kesehatan yang terbanyak adalah perawat
dan bidan sedangkan terendah adalah Dokter Gigi, dan Ahli gizi dan Sanitarian.Dengan melihat
jumlah tenaga dan kemudian dihitung Rasio Jumlah tenaga kesehatan terhadap Jumlah Penduduk,
dengan rumus:

Jumlah penduduk di wilayah dan


Tenaga Kesehatan terhadap = pada tahun yang sama
Jumlah penduduk Jumlah tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan

= 22.316 = 349
64

Dengan demikian dapat diasumsikan 1 orang tenaga medis melayani 349 orang.

5.3 Pembiayaan Kesehatan


Pembiayaan untuk pembangunan di bidang kesehatan merupakan aspek yang sangat
penting.Pembiayaan pembangunan kesehatan di UPT Puskesmas Babulu Bersumber dari
danaOperasional. Anggaran kesehatan yang dialokasikan guna mendukung pencapaian program-program
kesehatan setiap tahun.Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut:
35

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
1. Standar Pelayanan Minimal UPT Puskesmas Babulu yang mencapai target yaitu pada Cakupan
komplikasi kebidanan yang ditangani, Cakupan pelayanan nifas, Cakupan neonatus dengan
komplikasi yang ditangani, Cakupan kunjungan bayi, Cakupan pelayanan anak balita, Cakupan balita
gizi buruk mendapat perawatan, Penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani,
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kab,
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam, dan
Cakupan desa siaga aktif.
2. Standar Pelayanan Minimal UPT Puskesmas Babulu yang belum mencapai target yaitu pada
Cakupan kunjungan ibu hamil K4, Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI),
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin, Cakupan
penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat, Cakupan peserta KB aktif, Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit AFP, Penemuan penderita pneumonia balita, Penemuan pasien baru
TB BTA positif, Penemuan penderita diare, Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat
miskin, dan Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin.
3. Faktor penghambat upaya pelayanan kesehatan di wilayah UPT Puskesmas Babulu yaitu pada hal
pencatatan dan pelaporan oleh nakes yang kurang maksimal serta kurang memadainya sarana dan
pra sarana pendukung di UPT Puskesmas Babulu.
4. Faktor pendukung upaya pelayanan kesehatan di wilayah UPT Puskesmas Babulu yaitu faktor
perencanaan yang terprogram dan terstruktur mengeluarkan output program-program kesehatan
yang baik.

6.2 Saran
Dilakukan upaya peningkatan kesadaran tenaga kesehatan akan tanggung jawab terhadap
tugas tambahan yang mencakup pencatatan dan pelaporan guna tercapai peningkatan pencapaian
program dan pelayanan kesehatan di lingkup kerja UPT Puskesmas Babulu.
36

KABUPATEN/KOTA PENAJAM PASER UTARA

TAHUN 2018

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 305.350 Km2 Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 5 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 21,217 Jiwa Tabel 1

4 Kepadatan Penduduk /Km2 10.00 Jiwa/Km2 Tabel 1

5 Jumlah Penduduk Laki-laki 10.488 Jiwa Tabel 2

6 Jumlah Penduduk Perempuan 11.828 Jiwa Tabel 2

7 Rasio Beban Tanggungan 406 Tabel 2

8 Rasio Jenis Kelamin 88.67 Tabel 2

9 Pddk 10 th keatas Melek Huruf 73 % Tabel 5

10 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Laki-laki) 73 % Tabel 5

11 Pddk 10 th keatas Melek Huruf (Perempuan) 73 % Tabel 5

B. DERAJAT KESEHATAN

B.1 Angka Kematian

12 Jumlah Lahir Mati 7 Bayi Tabel 6

13 Jumlah Bayi Mati 5 Bayi Tabel 6

14 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 12 Bayi Tabel 6

15 Jumlah Balita Mati 2 Balita Tabel 6

16 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 2 Tabel 6

17 Jumlah Kematian Ibu Maternal - Ibu Tabel 7

18 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) - Tabel 7

B.2 Angka Kesakitan

19 AFP Rate < 15 th - Tabel 9

20 TB Paru Sembuh 53 % Tabel 9

21 Pneumonia Balita Ditangani 100 % Tabel 9


37

22 HIV/AIDS ditangani 100 % Tabel 10

23 Infeksi Menular Seksual ditangani - % Tabel 10

24 Angka Kesakitan DBD 0.02 Tabel 10

25 DBD ditangani 100 % Tabel 10

26 Angka Kesakitan Diare 2.30 Tabel 10

27 Diare pada Balita ditangani 100 % Tabel 10

28 Angka Kesakitan Malaria 1.20 Tabel 11

29 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (PB) 0 % Tabel 12

30 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (MB) 100 % Tabel 12

31 Kasus Penyakit Filariasis ditangani 0 % Tabel 13

32 Jumlah Kasus Difteri 0 Kasus Tabel 14

33 Jumlah Kasus Pertusis 0 Kasus Tabel 14

34 Jumlah Kasus Tetanus 0 Kasus Tabel 14

35 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 Kasus Tabel 14

36 Jumlah Kasus Campak 0 Kasus Tabel 14

37 Jumlah Kasus Polio 0 Kasus Tabel 14

38 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 Kasus Tabel 14

B.3 Status Gizi

39 Kunjungan Neonatus (KN2) 94.38 % Tabel 15

40 Kunjungan Bayi 100.00 % Tabel 15

41 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 3.62 % Tabel 15

42 BBLR ditangani 100 % Tabel 15

43 Balita ditimbang 65.58 % Tabel 16

44 Balita BB Naik 51.79 % Tabel 16

45 BGM 1.09 % Tabel 16

46 Balita Gizi Buruk % Tabel 16

C. UPAYA KESEHATAN

C.1 Pelayanan Kesehatan

47 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 114.04 % Tabel 17

48 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 99.15 % Tabel 17


38

49 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 88.42 % Tabel 17

50 Deteksi Dini Tumbang Anak Balita 79.06 % Tabel 18

51 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD/MI 88.15 % Tabel 18

52 Pemeriksaan Kesehatan Siswa SMP/SMU 89.72 % Tabel 18

53 Peserta KB Baru 7.61 % Tabel 19

54 Peserta KB Aktif 77.2 % Tabel 19

55 Peserta KB Aktif (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 20

56 Peserta KB Baru (MKJP + Non MKJP) 100 % Tabel 21

57 Desa/Kelurahan UCI 60 % Tabel 22

58 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 67.69 % Tabel 23

59 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 1.12 % Tabel 23

60 MP-ASI Bayi BGM 197 % Tabel 24

61 Anak Balita Mendapat Vit.A 2x 97.81 % Tabel 24

62 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan - % Tabel 24

63 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe1 111.06 % Tabel 25

64 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 99.15 % Tabel 25

65 WUS dg Imunisasi TT5 0.35 % Tabel 26

66 Ketersediaan darah Bumil yg dirujuk - % Tabel 27

67 Ketersediaan darah Neonatus yg dirujuk - % Tabel 27

68 Bumil Risti/Komplikasi 4.47 % Tabel 28

69 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 100 % Tabel 28

70 Neonatal Risti dirujuk 1.24 % Tabel 28

71 Neonatal Risti dirujuk dan ditangani 100 % Tabel 28

72 Sarkes dg Kemampuan Yan. Gadar 100 % Tabel 29

73 Desa/Kel. Terkena KLB ditangani < 24 jam - % Tabel 30

74 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 10.20 % Tabel 32

75 Desa/Kel. Dg Garam Beryodium yg baik 100.00 % Tabel 33

76 Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap - % Tabel 34

77 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 88.15 % Tabel 34

78 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 78.91 % Tabel 34

79 Peserta Jaminan Kesehatan Pra Bayar 102.56 % Tabel 36

80 Penduduk Miskin dicakup JPKM 21 % Tabel 37


39

81 Penduduk Miskin Mendapat Yankes 21 % Tabel 37

82 Bayi Gakin BGM Mendapat MP-ASI 100 % Tabel 37

83 Pelayanan Kesehatan Pra Usila dan Usila 100.00 % Tabel 39

84 WUS yang diberi Kapsul Yodium - % Tabel 40

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

85 Sarkes yang memiliki Labkes - % Tabel 43

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

86 Rumah Tangga ber-PHBS 76.62 % Tabel 45

87 Posyandu Aktif 100 % Tabel 46

C.4 Keadaan Lingkungan

88 Rumah yang diperiksa kesehatannya 38.06 % Tabel 47

89 Rumah Sehat 76.62 % Tabel 47

90 Keluarga yang diperiksa air bersihnya 38.06 % Tabel 48

91 Keluarga yang memiliki akses air bersih 26 % Tabel 48

92 KK memiliki Jamban 4.939972446 % Tabel 49

93 KK memiliki Jamban Sehat 19.12704788 % Tabel 49

94 KK memiliki Tempat Sampah 5 % Tabel 49

95 KK memiliki Tempat Sampah Sehat 2 % Tabel 49

96 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah 3 % Tabel 49

97 KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 2 % Tabel 49

98 TUPM Sehat - % Tabel 50

99 Institusi dibina Keslingnya - % Tabel 51

100 Rmh/Bangn diperiksa Jentik Nyamuk Aedes - % Tabel 52

101 Rmh/Bangn bebas Jentik Nyamuk Aedes - % Tabel 52

D. SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1 Tenaga Kesehatan

102 Jumlah Tenaga Medis 3 Orang Tabel 53

103 Jumlah Tenaga Perawat dan Bidan 45 Orang Tabel 53


40

104 Jumlah Tenaga Farmasi 2 Orang Tabel 53

105 Jumlah Tenaga Gizi 1 Orang Tabel 53

106 Jumlah Tenaga Tehnisi Medis 2 Orang Tabel 53

107 Jumlah Tenaga Sanitasi 1 Orang Tabel 53

108 Jumlah Tenaga Kesmas 4 Orang Tabel 53

109 Jumlah Tenaga Kesehatan 56 Orang Tabel 53

110 Jumlah Tenaga Dokter Spesialis 0 Orang Tabel 55

111 Jumlah Tenaga Dokter Umum 2 Orang Tabel 55

112 Jumlah Tenaga Dokter Gigi 1 Orang Tabel 55

D.2 Pembiayaan Kesehatan

113 Total Anggaran Kesehatan 564.308.0000 Rp. Tabel 60

114 APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota - % Tabel 60

115 Anggaran Kesehatan Perkapita - % Tabel 60

D.3 Sarana Kesehatan

116 Jumlah Desa Siaga 5 Desa Tabel 62

117 Jumlah Polindes 5 Polindes Tabel 62

118 Jumlah Posyandu 23 Psyd Tabel 62


41

BAB VII
PENUTUP

Data dan informasi gambaran situasi dan sarana pelaporan hasil pemantauan pencapaian dari
penyelenggaraan pelayanan minimal serta sebagai sarana penyedia data dan informasi untuk perencanaan,
pengambilan keputusan dan managemen kesehatan.
Profil kesehatan UPT Puskesmas Babulutahun 2018 merupakan potret situasi kesehatan masyarakat
serta upaya peningkatan kesehatan masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Babulu tahun 2018. Data dan
informasi yang terdapat dalam profil kesehatan UPT Puskesmas Babulu adalah berdasarkan pencapaian
Indikator Standart Minimum (SPM) bidang kesehatan.
Namun disadari pula bahwa data dan informasi dalam profil ini masih belum dapat memenuhi
kebutuhan sesuai yang diharapkan berbagai pihak.Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan UPT
Puskesmas Babulu ini dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh pembangunan
kesehatan.
Demikian penyajian Profil Kesehatan UPT Puskesmas Babulu dengan harapan semoga profil ini
bermanfaat oleh berbagai pihak terutama bagi para pengambil keputusan, baik sebagai sumber data dan
informasi internal di jajaran kesehatan UPT Puskesmas Babulu maupun pihak lain yang memerlukan.

Anda mungkin juga menyukai