BAB I
PENDAHULUAN
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui target dan pencapaian setiap program yang telah dilaksanakan di
wilayah UPT Puskesmas Babulu tahun 2018.
b. Untuk mengetahui program yang belum mencapai target di wilayah kerja UPT
Puskesmas Babulu tahun 2018.
c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pelayanan
kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu 2018.
2
3. Manfaat
a. Dapat menjadi bahan masukan terutama dalam rangka review tahunan kondisi
kesehatan di wilayah di UPT Puskesmas Babulu.
b. Sebagai bahan evaluasi tahunan program kesehatan yang telah dilaksanakan serta
sebagai bahan masukan untuk perencanaan maupun sebagai program tahunan yang
akan datang.
c. Sebagai salah satu bahan informasi baik bagi UPT Puskesmas Babulu maupun Dinas
Kesehatan Kabupaten dalam perencanaan peningkatan setiap program dan pelayanan
kesehatan yang bermutu.
3
BAB II
GAMBARAN PUSKESMAS
Kondisi geografis wilayah-wilayah diatas terdiri dari pegunungan, pesisir pantai dan hutan,
yang akan menimbulkan permasalahan kesehatan yang sesuai dengan keadaan kondisi geografisnya
Transportasi yang digunakan oleh penduduk setelah dibuatnya jalan tembus oleh pemerintah, dapat
menggunakan kendaraan motor roda dua atau roda empat, Iklim atau musim yang terjadi pada wilayah
diatas seperti layaknya wilayah tropis, terdiri dari musim panas dan musim hujan. Jarak terjauh ke
wilayah binaan ditempuh dengan perjalanan darat/laut dalam 60 menit menggunakan mobil/ kapal
dan terdekat ditempuh dengan menggunakan motor roda dua atau mobil sekitar 5 sampai dengan 20
menit.
2.1.2 Demografi
Cakupan penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu Kecamatan Babulu Kabupaten
Penajam Paser Utara terdiri dari Desa Babulu Darat, Desa Babulu Laut, Desa Labangka, Desa Labangka
Barat, Desa Rintik.
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan Kabupaten Penajam Paser Utara jumlah
penduduk wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu pada tahun 2018 sebanyak 20.217 jiwa dengan luas
wilayah 303,350 km².
Grafik 1.
Komposisi Penduduk menurut jumlah KK
di UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018
10,000 9,050
8,000
6,000
2665 3,541 3,901
4,000 1,658 2,067
1114 1121 710
2,000 440
0
Babulu Babulu Rintik Labangka Labangka
Darat Laut Barat
Jumlah Penduduk KK
Komposisi penduduk UPT Puskesmas Babulu menurut jumlah KK, yang terbagi dalam 5 desa yaitu:
Babulu Darat, Babulu Laut, Labangka, Labangka Barat dan Rintik. Menunjukan bahwa desa Babulu Darat
terbanyak sebesar 9,050 jiwa dengan jumlah KK 2.665 dan yang terendah desa Rintik sebesar 1.658
jiwa dengan jumlah KK 440.
5
2. Agama/Kepercayaan
Penganut agama dan kepercayaan di wilayah UPT Puskesmas Babulutahun 2018 dengan
jumlah penduduk 20,217 jiwa adalah penganut agama Islam sebanyak 19.986 jiwa (99,2%),
penganut agama Protestan sebanyak 98 jiwa (0,4%), penganut agama Katolik sebanyak 40 jiwa
(0,2%), dan penganut agama Hindu sebanyak 0 jiwa.
3. Mata pencaharian
Persentase mata pencaharian penduduk di wilayah UPT Puskesmas Babulu tahun 2018 dapat
dilihat pada grafik berikut:
Grafik 2.
Persentase Penduduk Menurut Mata Pencaharian
diUPTPuskesmas BabuluTahun 2018
30.00 26.53
23.97
25.00
20.00
15.00 11.96
8.80
10.00
5.00
3.17
5.00 1.15 0.46 0.03 0.51 0.91 0.98 0.13
0.00
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Petani merupakan mata pencaharian terbanyak
sebesar 2.349 jiwa (24%) dan ABRI merupakan mata pencaharian terendah 6 jiwa (0,03%) di
wilayah UPT Pukesmas Babulu tahun 2018.
6
Pengendalian,
Pengawasan dan
Penilaian (P3)
Stratifikasi Puskesmas
Penggerakkan
Pelaksanaan (P2) mini
lokakarya Puskesmas
Keterangan:
P.O.A.C (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling) UPT Puskesmas Babulu:
a. Perencanaan (Planning)
1. Micro Planning.
2. Lokakarya Mini.
3. Pertemuan bulanan dan tahunan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Di dalam organogram yang ada, Kepala Puskesmas Babulubertanggung jawab langsung
pada dan lintas sektoral bekerja di bawah koordinasi Camat.
c. Pelaksanaan (Actuating)
Dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas diatur melalui tugas ( job descripsion) masing-
masing petugas. Tanggung jawab yang diberikan sesuai pokok program puskesmas dan
rencana kerja yang dibuat saat Lokakarya Mini.
8
d. Pengawasan (Controlling)
1. Pencatatan dan pelaporan (setiap bulan, triwulan dan tahunan)
2. Supervisi dan pertemuan setiap 3 bulan untuk persentasi hasil kegiatan tingkat Dinas
Kesehatan.
2.2.4 Sarana dan Prasarana Puskesmas
UPT Puskesmas Babulu memiliki fasilitas gedung, yang terdiri dari:
a. Luas bangunan 4.350 m², dibangun tahun 1985
b. Daya Listrik 4.400 watt
c. Telephone 1 unit
d. Komputer(3 unit PC dan 1 Server)
e. Laptop 2 unit
f. Printer 2 unit (1 baik dan 1 rusak)
g. Kendaraan (ambulans 1unit,mobil jenajah 1 unit dan motor 10unit)
Bangunan Puskesmas, terdiri dari:
a. 6 rumah dinas
b. 1 ruang UGD (Unit Gawat Darurat)
c. 1 loket pendaftaran
d. 1 ruang periksa umum
e. 1 ruang KB
f. 1 ruang imunisasi
g. 1 ruang Kesga
h. 1 ruang konsultasi gizi
i. 1 ruang kesling/sanitasi
j. 1 ruang petugas
k. 1 ruang P2M
l. 1 ruang gudang obat
m. 1 ruang apotik
n. 1 ruang bersalin
o. Koridor ruang tunggu
p. 1 ruang periksa gigi dengan 1 dental unit
q. 1 ruang laboratorium
r. 3ruang rawat inap
s. 1 ruang Tata Usaha
t. 1 ruang Kepala Puskesmas
u. 1 ruang dapur
v. 4 ruang toilet
9
BAB III
DERAJAT KESEHATAN
Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, dimana yang dimaksud dengan
kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur-unsur mortalitas
dan yang mempengaruhinya seperti morbiditas dan status gizi. Kualitas hidup yang digunakan sebagai
indikator adalah angka kelahiran hidup, sedangkan untuk mortalitas adalah angka kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup, angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu per 100.000
kelahiran.
Angka kematian bayi dan ibu juga merupakan indikator dari tujuan 4 dan 5 Millenium Development
Goal’s tahun 2015.Berikut gambaran upaya derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Babulu.
3 3
3
2.5
2
1.5
1 0 0 0 0
0.5
0
4000 3552
3500
3000
2500 2067
1952
2000 1733
1500 1426
1000
500 745
665
565 662
0 506
d. ISPA
Penderita ISPA di wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu sebanyak 3552 penderita. Dan
penderita terbanyak pada usia1 5-9 tahun sebanyak 491 penderita, kemudian disusul
12
pada penderita usia 20 – 44 tahun sebanyak 379 penderita, dan penderita terendah
pada usia >70 tahun sebanyak 29 penderita.
e. Kusta
Selama tahun 2018 ditemukan 5 penderita kusta MB di wilayah kerja UPT Puskesmas
Babulu
3.3STATUS GIZI
Keadaan gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan Umur Harapan Hidup
dan merupakan merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan keberhasilan pembangunan
daerah. Status gizi masyarakat diukur melalui indikator-indikator sebagai berikut:
13
Grafik 5.
Jumlah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018
3
3
2.5
2
2
1.5
1 1 1 1
1
0.5
0 0 0 0
0
BABULU BABULU RINTIK LABANGKA LABANGKA
DARAT LAUT BARAT
Pada tahun 2018 dari 437 kelahiran hidup dengan kasus BBLR 9 kasus atau sebesar 1.5
%.Babulu darat desa dengan kasus BBLR terbanyak sebesar 5 kasus dibandingkan dengan desa
lainnya.Kasus BBLR yang ditemukan ini menurun dengan temuan kasus BBLR tahun 2017 dan
kasus ini telah ditangani semuanya dengan persentase penanganan 100%.
Grafik 6.
Persentase Status Gizi Balita Per-Desa
diUPTPuskesmas BabuluTahun 2018
600 566
500
400
Gizi Baik
300 Gizi Lebih
Gizi Kurang
200 Gizi Buruk
120 110 117
79
100 59 45 30 20
4 0 0 0 0 0 0 15 0 1 0
0
BABULU BABULU LABANGKA LABANGKA RINTIK
DARAT LAUT BARAT
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa persentase gizi balita di UPT Puskesmas Babulu
tahun 2018, persentase gizi baik tertinggi terdapat pada desa Labangka Barat sebesar 75%.Dan
pada tahun 2018 ini tercatat tidak ditemukan kasus gizi buruk di wilayah kerja UPT Puskesmas
Babulu.
15
BAB IV
UPAYA KESEHATAN
Grafik 6.
Persentase Cakupan Pelayanan K1, K4 Ibu Hamil
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018
135.6
140 113.3 106.5
109.3107 103.1100
120 97.192.9 100.9
93.4 86.2
100
80
60
40
20
0
K1 K4
Grafik diatas dapat dilihat cakupan K1 telah mencapai target di semua desa wilayah kerja
UPT Puskesmas Babulu.Sedangkan untuk cakupan K4 hanya pada desa Labangka.
Untuk pencapaian secara keseluruhan cakupan pelayanan K1 di UPT Puskesmas Babulu
pada tahun 2018 sebesar 100 % memenuhi target SPM sebesar 95%, kemudiancakupan pelayanan
K4 sebesar 97 % angka pencapaian ini menunjukkan dibawah target SPM sebesar 90 %. telah
mencapai target di semua desa wilayah kerja UPT Puskesmas Babulu
Grafik 7.
Persentase Cakupan Persalinan dengan
Pertolongan Tenaga Kesehatan dan Non Tenaga Kesehatan ( Dukun Bayi )
di UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018
127.9
150 99 100 100 99.8
86.7
100
50 0 0 9.7 7.2 0 2.1
0
Desa yang Cakupan persalinannya masih dibawah target pencapaian SPM adalah Desa
Babulu Laut. Kemudian untuk persalinan oleh dukun bayi yang masih tinggi terdapat pada Desa
Babulu Laut, beberapa kendala kurangnya nakes ( bidan ) yang standby di polindes sehingga
muncul kurangnya kemauan masyarakat untuk mengakses pelayanan di UPT Puskesmas itu
sendiri. Hal ini juga menjadi acuan untuk peningkatan cakupan persalinan dengan akan
diwajibkannya petugas/nakes menetap pada Pusban/Polindes yang terdapat di desa wilayah
kerja UPT Puskesmas Babulu.
memadai.Didukung juga dengan program KIA yang tercapai, sehingga jumlah kasus risti
mengalami penurunan.
Persentase ibu hamil dengan risiko tinggi yang dirujuk di UPT Puskesmas Babulu selama
tahun 2018 sebesar 44.9% atau sebanyak 43 kasus ,dan untuk neonatal dengan resiko tinggi
sebesar 42,2% atau sebanyak 16 kasus. Persentase Cakupan risti dan cakupan Neonatal risti
yang telah dirujuk menurut desa dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 8.
Persentase Bumil Risti/Komplikasi dan Neonatal Risti/Komplikasi menurut Desa
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018
90
90
80 66.7
60
70
60
50
40
30
10
20
10
0
deteksi resiko rujukan
Maternal Neonatal
Dari gambar diatas terlihat bahwa desa dengan cakupan Bumil Risti/Komplikasi yang
dirujuk pada tahun 2018 Cakupan Rujukan Resiko Tinggi sebesar 66,7% untuk maternal dan 10%
pada kasus rujukan resiko tinggi neonatal.
Grafik 9.
Persentase Kunjungan Neonatal Dan KN Lengkap Per-Desa
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018
134.1
134.1
140
116.7
116.7
120 104.1
104.1 103.1
103.1 106.6
106.6
97.597.5
100
80
60
40
20
0
babulu babulu rintik labangka labangka
darat laut barat
K1 KN lengkap
Dari grafik tersebut dapat dilihat di UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018, dengan
cakupan kunjungan neonataltelah mencapai sebesar 100% target SPM sebesar 90 %. dan
untuk cakupan kunjungan bayi mencapai 100 % pada seluruh desa wilayah kerja UPT
Puskesmas Babulu.
Grafik 10.
Jumlah Aseptor KB aktif menurut Jenis Alat Kontrasepsi
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2015
1400 1237
1200
923
1000
800
600
400
156
200 78 73
14 0
0
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jenis alat kontrasepsi yang masih banyak dipilih
dan digunakan oleh pasangan usia subur adalah jenis Suntik sebanyak 1237 orang dalam
tahun 2018, menyusul Pil sebanyak 923 orang, sedangkan yang terendah adalah jenis alat
kontrasepsi MOP. Pemilihan alat kontrasepsi suntik dan pil didukung karena lebih mudah
didapatkan, aman dan praktis digunakan.
g. Pelayanan Imunisasi
Pelayanan imunisasi bayi mencakup Vaksinasi BCG (1kali), DPT+HB (3 kali), Polio
(4 kali), dan Campak (1 kali) yang dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Gambaran cakupan imunisasi bayi pada tahun 2018
adalah sebagai berikut:
21
Grafik 11.
Persentase Cakupan Imunisasi Per-Antigen
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018
95.6
95.1
96
91.5
94 90.4
92
90 86.3
88
86
84
82
80
BCG DPT3+HB3 POLIO3 CAMPAK IMUNISASI
DASAR
LENGKAP
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa cakupan imunisasi lengkap sampai pada
campak sebesar 65.3%, terjadi penurunan dari pencapaian tahun sebelumnya.
Selain pemberian imunisasi rutin pada bayi, pemberian imunisasi juga diberikan
pada Wanita Usia Subur (WUS) untuk mencegah penyakit Tetanus Neonatorum (TN),
pemberian imunisasi bagi WUS adalah Imunisasi TT sebanyak 5 dosis.Cakupan pemberian
imunisasi TT bagi WUS pada tahun 2018 dari 4.681 sasaran WUS hanya mendapatkan TT1
(8.7%) dan TT2 (5.6%). Selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 12.
Pesentase Cakupan Imunisasi TT 5 Dosis
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018
173
180 158
160
140
114
120
100
80
60 39
40
20 0
0
TT1 TT2 TT3 TT4 TT5
Grafik 13.
Jumlah Balita Ditimbang yang Berat Badan Naik dan BGM
diUPTPuskesmas BabuluTahun 2018
195
200
180
160
140
120 96 99 94
100 76 BB Naik
80 BGM
60
40 15
20 4 2 4 5
-
BABULU BABULU LABANGKA LABANGKA RINTIK
DARAT LAUT BARAT
Cakupan terhadap balita yang ditimbang pada tahun 2018 dari 1,568 sasaran balita
yang ditimbang sebanyak 1.141 balita atau sebesar 73,2%.Dari jumlah balita yang ditimbang
tersebut, balita yang berat badan naik dengan persentase tertinggi terdapat pada desa
Labangka sebesar 67.3% dan yang terendah terdapat pada desa Babulu Darat sebesar
36,6%. Kemudian dari jumlah balita yang ditimbang tersebut, balita yang BGM dengan
persentase tertinggi adalah Desa Labangka Barat 3,3% sedangkan yang terendah Desa
Labangka dan Labangka 1,4%.
Grafik 14.
Persentase Cakupan Pemberian Tablet Besi pada Ibu Hamil
diUPTPuskesmas BabuluTahun 2018
135.6
140.0 108.4
108.4 113.3 104.5
120.0 95.792.9 103.1
100.0
86.280.5
100.4
100.0
80.0
60.0
40.0
20.0
0.0
FE1 FE3
104.8
105
100 96.8
95.2 95.1
95 91.8 91.8
90
85
VIT A
dalam pencapaian pemberian Vit.A Desa babulu laut disebabkan beberapa kendala
diantaranya terdapat balita yang pindah wilayah/tidak ada ditempat saat pembagian Vit.A.
Grafik 16.
Persentase Cakupan ASI Eksklusif Per-Desa
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018
60 53 51 49 49
50
39 39
40
30
20
10
Sumber: Laporan Kesehatan Ibu dan Anak UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018
Melihat grafik tersebutcakupan ASI Eksklusif masih menjadi sorotan utama dimana
persentase cakupan ASI Eksklusif tahun 2018 persentase tertinggi hanya53%pada desa Babulu
Darat dan persentase terendah Desa Rintik dan Labangka 39 %.Beberapa hal yang menjadi
penyebab diantaranya, kondisi si ibu yang ASI nya tidak dapat keluar dan didukung oleh faktor
budaya yang ada.
c. Pengendalian TB-Paru
Pada tahun 2018 jumlah penderita TB paru sebanyak 21 kasus dan semuanya
mendapatkan pengobatan, sedangkan yang sembuh sebanyak 95% atau 10 kasus
sembuh.Upaya pemberantasan dan pencegahan TB Paru di UPT Puskesmas Babulu
dilakukan dengan jalan pemeriksaan kontak tersangka penderita TB Paru BTA pasitif
secara berkala. Pemeriksaan sputum juga dilakukan pada pasien kunjungan BP dengan
keluhan batuk >3 minggu, dengan jalan ini penderita tersangka TB Paru dapat dijaring,
dilanjutkan dengan pemberian paket pengobatan.
filariasis dengan memberi obat albendazole dan diethyl carvamazine cit-rats ( DEC )
terhadap semua masyarakat kecuali ibu hamil dan anak-anak dibawah usia 2 tahun,
kegiatan ini dilakukan pada bulan desember 2018 melibatkan Dinas Kesehatan Penajam
Paser Utara dan Pemegang Program P2M di UPT Puskesmas Babulu.
Grafik 18.
Jumlah Kunjungan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
diUPT Puskesmas Babulu Tahun 2018
18,000
16,000 15,998
14,000
12,000
10,000
8,000
6,000
3,164
4,000
Kemudian untuk Status Pembayaran kunjungan pasien di UPT Puskesmas Babulu selama
tahun 2018persentase tertinggi menggunakan Jamkesda sebanyak 10073 orang (54,8 %)
sedangkan yang terendah menggunakan Asuransi Lain sebanyak 0 orang ( 0% ). Selengkapnya
dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 19.
Jumlah Status Bayar Kunjungan Pasien
di UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018
13537
14000
12000 10073
10000
8000
6000
3012
4000
2000 0
0
Pel gratis BPJS Asuransi Lain Bayar
Diagram 2.
Jumlah Kunjungan Pasien berdasarkan Pola Penyakit
di UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018
5. Penyakit
lainnya, 57
4. Kelainan 1. Karies
dentofasial gigi, 174
termasuk 2. Peny.pulpa &
maloklusi, 497 jaringan
periapikal, 315
3. Peny.gusi &
jaringan
periodental,
359
Sumber: Laporan Tahunan Program Kes. Gigi dan Mulut UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pola penyakit terbanyak adalah Gangguan gigi dan
jaringan penyangga sebanyak 586 pasien sedangkan terendah adalah Penyakit Lainnya seperti
Fraktur, Tumor dan kelainan pada jaringan mulut yaitu sebanyak 40 pasien.Kemudian untuk
jumlah kunjungan pasien Poli Gigi berdasarkan Perawatan dapat dilihat pada grafik berikut:
30
Grafik 20.
Persentase Kunjungan Pasien Poli Gigi berdasarkan Perawatan
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018
6. Pengobatan
(peroral,parentral,topikal)
7. Scalling
Sumber: Laporan Tahunan Program Kes. Gigi dan Mulut UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018
Dilihat dari jenis perawatan yang diberikan perawatan terbanyak yang dilakukan adalah
pengobatan (Peroral, Parentral, Topikal) sebanyak 621 pasien sedangkan terendah adalah
Tumpatan Gigi Tetap, Tumpatan Gigi Sulung dan Bedah Ringan sebanyak 0 pasien.
Grafik 21.
Jenis Penyakit Lansia di UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018
437
450
400
350
300
167
250
200
150 51
23
1
100
50
0
Tekanan Anemia DM Lain- lain Dyspepsia
Darah Tinggi
Diagram 3.
Persentase Jumlah Pemeriksaan Laboratorium
di UPT Puskesmas Babulu Tahun 2018
2% Hemoglobin
6% Malaria
19%
19% Golongan darah
6%
Gula Darah
12% Cholesterol
13%
Asam Urat
23% TBC
Protein Urine
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
Gambaran situasi sumber daya kesehatan dikelompokan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan
dan pembiayaan kesehatan diuraikan sebagai berikut:
Grafik 22.
Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan di wilayah
UPT Puskesmas Babulu tahun 2018
25 23 23
20
15
10
5
4
5 3 3
2
1 1
0
Grafik 23.
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga
diUPTPuskesmas Babulu Tahun 2018
25 22 23
20
15
9
10
5 2 2 2
1 1 0 0 1 1 0 0 0
0
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa tenaga kesehatan yang terbanyak adalah perawat
dan bidan sedangkan terendah adalah Dokter Gigi, dan Ahli gizi dan Sanitarian.Dengan melihat
jumlah tenaga dan kemudian dihitung Rasio Jumlah tenaga kesehatan terhadap Jumlah Penduduk,
dengan rumus:
= 22.316 = 349
64
Dengan demikian dapat diasumsikan 1 orang tenaga medis melayani 349 orang.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Standar Pelayanan Minimal UPT Puskesmas Babulu yang mencapai target yaitu pada Cakupan
komplikasi kebidanan yang ditangani, Cakupan pelayanan nifas, Cakupan neonatus dengan
komplikasi yang ditangani, Cakupan kunjungan bayi, Cakupan pelayanan anak balita, Cakupan balita
gizi buruk mendapat perawatan, Penemuan dan penanganan penderita DBD yang ditangani,
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kab,
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam, dan
Cakupan desa siaga aktif.
2. Standar Pelayanan Minimal UPT Puskesmas Babulu yang belum mencapai target yaitu pada
Cakupan kunjungan ibu hamil K4, Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI),
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin, Cakupan
penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat, Cakupan peserta KB aktif, Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit AFP, Penemuan penderita pneumonia balita, Penemuan pasien baru
TB BTA positif, Penemuan penderita diare, Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat
miskin, dan Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin.
3. Faktor penghambat upaya pelayanan kesehatan di wilayah UPT Puskesmas Babulu yaitu pada hal
pencatatan dan pelaporan oleh nakes yang kurang maksimal serta kurang memadainya sarana dan
pra sarana pendukung di UPT Puskesmas Babulu.
4. Faktor pendukung upaya pelayanan kesehatan di wilayah UPT Puskesmas Babulu yaitu faktor
perencanaan yang terprogram dan terstruktur mengeluarkan output program-program kesehatan
yang baik.
6.2 Saran
Dilakukan upaya peningkatan kesadaran tenaga kesehatan akan tanggung jawab terhadap
tugas tambahan yang mencakup pencatatan dan pelaporan guna tercapai peningkatan pencapaian
program dan pelayanan kesehatan di lingkup kerja UPT Puskesmas Babulu.
36
TAHUN 2018
A. GAMBARAN UMUM
B. DERAJAT KESEHATAN
C. UPAYA KESEHATAN
D. SUMBERDAYA KESEHATAN
BAB VII
PENUTUP
Data dan informasi gambaran situasi dan sarana pelaporan hasil pemantauan pencapaian dari
penyelenggaraan pelayanan minimal serta sebagai sarana penyedia data dan informasi untuk perencanaan,
pengambilan keputusan dan managemen kesehatan.
Profil kesehatan UPT Puskesmas Babulutahun 2018 merupakan potret situasi kesehatan masyarakat
serta upaya peningkatan kesehatan masyarakat di wilayah UPT Puskesmas Babulu tahun 2018. Data dan
informasi yang terdapat dalam profil kesehatan UPT Puskesmas Babulu adalah berdasarkan pencapaian
Indikator Standart Minimum (SPM) bidang kesehatan.
Namun disadari pula bahwa data dan informasi dalam profil ini masih belum dapat memenuhi
kebutuhan sesuai yang diharapkan berbagai pihak.Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan UPT
Puskesmas Babulu ini dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh pembangunan
kesehatan.
Demikian penyajian Profil Kesehatan UPT Puskesmas Babulu dengan harapan semoga profil ini
bermanfaat oleh berbagai pihak terutama bagi para pengambil keputusan, baik sebagai sumber data dan
informasi internal di jajaran kesehatan UPT Puskesmas Babulu maupun pihak lain yang memerlukan.