Namun sebenarnya, sakit tidaklah menghalangi seseorang dari amalan shalih dan
pahala yang melimpah. Justru saat-saat tersebut Alloh memberi kesempatan kepada
kita untuk meraih pahala-Nya yang sangat banyak.
Nah, apa sajakah perkara yang mesti kita lakukan demi meraih pahala ini? Berikut
uraiannya.
Alhamdulillah, dengan keadaan yang serba lemah karena sakit, Alloh masih
memberikan pintu-pintu amalan yang terbuka bagi kita. Semoga Alloh menerima
segala amalan kita dan menghapuskan segala dosa kita. Aamiin...,
Orang yang sakit harus benar-benar berada dalam keadaan antara rasa takut dan berharap,
takut kepada siksa Allah atas dosa-dosanya disertai dengan perasaan mengharapkan rahmat-
Nya. Dasarnya adalah hadis Anas radhiyallahu ‘anhu:“Bahwasannya Nabi shalallahu ‘alaihi
wa sallam pernah menjenguk seorang pemuda saat menjelang kematiannya. Kemudian beliau
bertanya : “Apa yang engkau rasakan?” Dia menjawab: Demi Allah, wahai Rasulullah,
sesungguhnya aku benar-benar berharap kepada Allah dan sesungguhnya aku takut akan
dosa-dosaku.” Maka Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ال يجتمعان في قلب عبد في مثل هذا الموطن إال أعطاه هللا ما يرجو وآمنه مما يخاف
“Tidak akan bersatu dalam hati seorang hamba kedua hal tersebut dalam keadaan semacam
ini (sakit), melainkan Allah akan merealisasikan harapannya dan memberikan rasa aman dari
apa yang dia takuti.” (HR. Turmudzi dan yang lainnya dengan sanad hasan).
Separah apapun penyakit yang diderita seseorang, dia tidak diperbolehkan untuk
mengharapkan kematian. Pernyataan ini berdasarkan hadis Ummu al-Fadhl (istri Abbas)
radiyallahu ‘anha, bahwasannya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah menjenguk
mereka, sementara ‘Abbas, paman Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, tengah mengeluh
(karena sakit) sampai mengharapkan kematian. Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
يا عباس يا عم رسول هللا ال تتمن الموت ان كنت محسنا تزداد إحسانا إلى إحسانك خير لك وان كنت مسيأ فان تؤخر
تستعتب خير لك فال تتمن الموت