Di susun oleh
ALVI RAIHAN UTAMI 17113015
PINGKAN INDAH MAHAYATI 17113027
PUTRI AYU FEBRIYANI 17113008
SHAFA TIARA P AGUSTY 17113023
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan dan kehidupan setiap manusia sangat mungkin timbul berbagai
permasalahan. Baik yang dialami secara individual, kelompok, dalam keluarga, lembaga
tertentu atau bahkan bagian masyarakat secara lebih luas. Untuk itu ditentukan adanya
bimbingan sebagai suatu usaha pemberian bantuan yang diberikan baik kepada individu
maupun kelompok dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi. Salah satu hal penting
yang perlu diperhatikan alam memberikan bimbingan adalah memahami individu (dalam hal ini
peserta didik) secara keseluruhan, baik masalah yang dihadapinya maupun latar belakangnya.
Sehingga peserta didik diharapakan dapat memperoleh bimbingan yang tepat dan terarah.
Untuk dapat memahami peserta didik secara lebih mendalam, maka seorang pembimbing
maupun konselor perlu mengumpulkan berbagai keterangan atau data tentang peserta didik
yang meliputi berbagai aspek, seperti: aspek sosial kultural, perkembangan individu, perbedaan
individu, adaptasi, masalah belajar dan sebagainya. Dalam rangka mencari informasi tentang
sebab-sebab timbulnya masalah serta untuk menentukan langkah-langkah penanganan
masalah tersebut maka diperlukan adanya suatu tehnik atau metode pengumpulan data atau
fakta-fakta yang terkait dengan permasalahan yang ada. Untuk mengetahui kondisi dan
keadaan siswa banyak metode dan pendekatan yang dapat digunakan, salah satu metode yang
dapat digunakan yaitu studi kasus (Case Study).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah :
Sehubungan dengan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset yang
menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu
keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang
sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan
hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa
sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan
untuk menghasilkan dan menguji hipotesis.
Pendapat lain menyatakan bahwa studi kasus adalah suatu strategi riset, penelaahan empiris
yang menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan nyata. Strategi ini dapat menyertakan
bukti kuatitatif yang bersandar pada berbagai sumber dan perkembangan sebelumnya dari
proposisi teoretis. Studi kasus dapat menggunakan bukti baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif. Penelitian dengan subjek tunggal memberikan kerangka kerja statistik untuk
membuat inferensi dari data studi kasus kuantitatif.
Studi kasus adalah penelitian yang berupaya untuk mengungkapkan berbagai pelajaran yang
berharga (best learning practices) yang diperoleh dari pemahaman terhadap kasus yang diteliti
(Lincoln dan Guba : 1985 ).
Studi kasus merupakan metode penelitian yang mampu membawa pemahaman tentang isu
yang kompleks dan dapat memperkuat pemahaman tentang pengetahuan yang telah diketahui
sebelumnya (Doodley, 2005 ).
Studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau
satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu (Bogdan dan Bikien : 1982 ).
1. Seseorang harus mampu mengajukan pertanyaan yang baik dan mampu untuk
menginterpretasikan jawaban-jawaban.
2. Seseorang harus dapat menjadi pendengar yang baik dan tidak terperangkap oleh
prakonsepsi sendiri.
3. Seseorang diharapkan mampu menyesuaikan diri dan fleksibel agar situasi yang baru
dialami dapat dipandang sebagai kesempatan/ peluang bukan ancaman.
4. Seseorang harus memiliki daya tangkap yang kuat terhadap isu-isu yang akan diteliti,
apakah hal ini merupakan orientasi teoritis atau kebijakan.
5. Sesorang harus tidak bias, oleh anggapan-anggapan yang sudah ada sebelumnya,
seseorang harus peka dan responsif terhadap bukti-bukti yang kontradiktif.
2. Menciptakan data dasar studi kasus, mengorganisir dan mengkoordinasikan data yang
telah terkumpul, biasanya studi kasus memakan waktu yang cukup lama dan data yang
diperolehnya pun cukup banyak sehingga perlu dilakukan pengorganisasian data agar data yang
terkumpul tidak hilang saat dibutuhkan nanti.
3. Memelihara rangkaian bukti, tujuannya agar bisa ditelusuri dari bukti-bukti yang ada,
berkenaan dengan studi kasus yang sedang dijalankan. Penting ketika menelusuri kekurangan
data lapangan.
2. Studi kasus sejarah hidup, yang mencoba mewawancarai satu onang dengan maksud
mengumpulkan narasi orang pertama dengan kepemilikan sejarah yang khas. Wawancara
sejarah hiclup biasanya mengungkap konsep karier, pengabdian hidup seseorang, dan lahir
hingga sekarang. masa remaja, sekolah. topik persahabatan dan topik tertentu lainnya.
5. Mikroethnografi, merupakan jenis studi kasus yang dilakukan pada unit organisasi yang
sangat kecil, seperti suatu bagian sebuah ruang kelas atau suatu kegiatan organisasi yang
sangat spesifik pada anak-anak yang sedang belajar menggambar.
2. Pengumpulan data: terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data, tetapi yang lebih
dipakai dalarn penelitian kasus adalah observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti
sebagai instrurnen penelitian, dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah
dan lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara serentak.
3. Analisis data: setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi, mengorganisasi,
dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang dapat dikelola. Agregasi merupakan proses
mengabstraksi hal-hal khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan pola umum data. Data
dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau dimasukkan ke dalam tipologi. Analisis data
dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data
terkumpul atau setelah selesai dan lapangan.
4. Perbaikan (refinement): meskipun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi
kasus hendaknya Dilakukan penyempurnaan atau penguatan (reinforcement) data baru
terhadap kategori yang telah ditemukan. Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti untuk
kembali ke lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru, data baru tidak bisa
dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada.
5. Penulisan laporan: laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, rnudah dibaca, dan
mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara jelas, sehingga mempermudahkan
pembaca untuk memahami seluruh informasi penting. Laporan diharapkan dapat membawa
pembaca ke dalam situasi kasus kehidupan seseorang atau kelompok.
BAB III
STUDY KASUS
A. Kasus
Asmara adalah anak kedua dari 3 bersaudara.Saat ini dia kelas 6 SD di salah satu Sd
Negeri di Kotanya.Setiap hari dia selalu membantu orangtuanya memasak,mencucui
pakaian dan mencuci piring.Dia juga kadang-kadang bermain dengan teman-
temannya.Saat pulang sekolah dia selalu belajar mengulng kembali materi yang
disampaikan oleh gurunya sehingga prestasi di sekolahannyapun bagus dan selalu
masuk 10 besar.
Kakak pertama Asmara adalah Kak Tina,saat ini dia berusia 20 tahun dan adiknya laki-
lakinya berumur 9 tahun kelas 4SD.Setelah kedua orangtuanya memutuskan untuk
menjadi TKI di Arab,kini Asmara tinggal dengan adik dan kakaknya.
Asmara sebenarnya tidak suka jika kakaknya setiap hari membawa pacarnya untuk
menginap dirumahnya.Dan pada suatu malam sekitar pukul 11 malam,Kakaknya pulang
dengan pacarnya,Kakaknya tampak lemas dan tidak sadar seperti mabuk.Malam itu
ketika semua sudah tertidur tiba-tiba pacar kakaknya Asmara menghampiri
Asmara mencoba merayu dan memegang rambutnya.Dengan kaget Asmara berteriak
namun dengan cepat Asmara dipukul dan tidak sadrkan diri.
Keesokan harinya saat Asmara bangun,ia melihat gumpalan darah dicelananya.Ia pun
kaget karena dia juga tidak sedang mengalami menstruasi.Sejak kejadian malam itu ia
mulai berubah,Asmara tampak murung dan sedih.Ia juga jarang bergaul dengan teman-
temannya lagi.Disekolah prestasinya menurun.Saat ditanya oleh gurunya kenapa
beberapa hari tidak masuk? Ia hanya menjawab sedang sakit dan tidak mau
menceritakan tentang masalah yang sedang dialaminya.
Dua bulan berlalu Asmarapun akan menceritakan kejadian yang dialaminya kepada
kakaknya karena sudah satu bulan lebih ia tidak mengalami menstruasi.Ternyata saat
kakaknya mengajaknya untuk periksa ke dokter,ternyata Asmara hamil.Kehidupan
Asmarapun berubah.Ia dikeluarkan dari Sekolah.Setelah orang tuanya mengetahui
bahwa Asmara hamil tanpa seorang suami karena laki-laki yang menghamili Asmara
telah melarikan diri setelah kakaknya juga dihamili oleh dia. Kini keluarga Asmara
menjadi berantakan. Ayah dan ibunya tidak perah pulang lagi ke Indonesia karena malu
mempunyai 2 anak yang sedang hamil tanpa suami. Adik Asmara pun menjadi liar dan
ikut bergabung dengan geng-geng nakal, sehingga ia juga dikeluarkan dari sekolah.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. DIAGNOSIS
- Keluuarga
- Lingkungan
D. PROGNOSIS
2. Intensitas masalah yang lebih besar adalah Asmara dan kakaknya hamil dan ditinggal
oleh orangtuanya.
E. PEMBERIAN BANTUAN
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola pemberian bantuan antara lain:
a. Perencanaan program
Program apa saja yang harus dilakukan oleh guru BK dalam menangani kasus tersebut.
Seperti program temu wali murid untuk mendekatkan siswa dengan orangtua serta
teman-temannya.
b. Pengorganisasian
Sistem organisasinya harus jelas agar pelaksanaan pemberian bantuan dapat mencapai
hasil yang maksimal.
c. Pengaturan dan pembagian tugas diantara personal yang terkait
Pembagian tugas harus jelas diantara para personal yang akan menghadapi berbagai macam
masalah.
d. Pendekatan dan teknik yang digunakan
Dengan menggunakan pendekatan dan teknik emosional gejala jiwa yang ada di dalam
diri seseorang.Emosi berhubungan dengan masalahnperasaan.Seseorang yang mempunyai
perasaan pasti dapat merasakan sesuatu,baik perasaan jasmaniah maupun perasaan
rohaniah.Perasaan rohaniah di dalamnya ada perasaan intelektual,perasaan estetis,perasaan
etis,perasaan social,dan perasaan harga diri.
e. Koordinasi
Dengan melakukan pembagian dan koordinasi yang jelas diantara personil yang terkait.
f. Pemantauan dan evaluasi
Melakukan evaluasi setelah permasalahan itu diselesaikan apakah masih berdampak
pada anak ataupun tidak.
Langkah evaluasi dan tindak lanjut dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan tindakan
dan hasil pelaksanaan bantuan yang diberikan pada kasus tersebut sehingga setelah
permasalahan itu selesai dapat diketahui sejauh mana upaya dan pemberian bantuan
itu dapat mencapai hasil yang maksimal.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi kasus menjadi berguna apabila seseorang atau peneliti ingin memahami suatu
permasalahan atau situasi tertentu dengan amat mendalam dan dimana orang dapat
mengidentifikasi kasus yang kaya dengan informasi, kaya dalam pengertian bahwa suatu
persoalan besar dapat dipelajari dari beberapa contoh fenomena dan biasanya dalam
bentuk pertanyaan. Studi kasus biasanya berupaya untuk mengambarkan perbedaan
individual atau variasi “unik” dari suatu permasalahan. Suatu kasus dapat berupa orang,
peristiwa, program, insiden kritis atau unik atau suatu komunitas dapat berupaya
mengambarkan unit dengan mendalam, detail, dalam konteks dan secara holistic. Untuk
itu dapat dikatakan bahwa secara umum, studi kasus lebih tepat digunakan untuk
penelitian yang berkenaan dengan how atau why.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas Diri
Email : shafatiara@gmail.com
Agama : Islam
Organisasi
OSIS 2014-2015
Pramuka 2013-2016
KIR 2014
HIMA 2018
EnglishClub 2017
Prestasi
Pengalaman Bekerja
Kemampuan
Kerja Tim
Komunikatif
Manajemen
Kreatif
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Terimakasih.
Salam Hormat,
Identitas Diri
Email : alvirayhanutami01@gmail.com
Agama : Islam
Organisasi
Pramuka 2013-2016
HIMA 2018
English Club 2017
Prestasi
Juara I Olimpiade Sains dan Terapan Nasional bidang Matematika Kabupaten Tulang Bawang
Pengalaman Bekerja
Staff Fortuna Hotel and Tour Agency di Bandara Soekarno Hatta 2016-2017
Kemampuan
Kerja Tim
Komunikatif
Manajemen
Kreatif
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Terimakasih.
Salam Hormat,
EDUCATIONAL BACKGROUN
ORGANIZATION EXPERIENCE
JOB EXPERIENCE
SKILLS
PARTICIPANT
Best regards,
LATARBELAKANG PENDIDIKAN
PENGALAMAN BER-ORGANISASI
Pramuka 2012-2013
Palang Merah Remaja 2013-2014
Seni Tari Tradisional 2014-2016
Paduan Suara 2015-2016
Seni Musik 2016-2017
Sebagai Ketua Divisi di Himpunan Mahasiswa 2017-2019
Sebagai Anggota BEM di Divisi Pendidikan dan budaya 2018-2019
KEMAMPUAN
KOMPETISI
Ini adalah data pribadi saya yang saya buat dengan kebenaran.
Salam Hormat