Anda di halaman 1dari 25

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MOJOPANGGUNG
Jl. KH. Agus Salim No.106 (0333) 427240, e-mail: mojopanggungpuskesmas@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS MOJOPANGGUNG
NOMOR: 118.4/ 001 /429.114.05/2016

TENTANG
JENIS PELAYANAN DI UPTD PUSKESMAS MOJOPANGGUNG

KEPALA UPTD PUSKESMAS MOJOPANGGUNG,

Menimbang : a. bahwa Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan


kesehatan tingkat pertama di wilayah kecamatan berfungsi
sebagai Gate Keeper pelayanan kesehatan, harus dapat
memberikan jaminan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
masyarakat dan perorangan yang paripurna, adil, merata,
berkualitas dan memuaskan masyarakat;
b. bahwa diperlukan tata hubungan kerja antar bagian dan garis
kewenangan, tanggug jawab dan komunikasi dalam
menyelenggarakan pelayanan dan antar unit pelayanan di
Puskesmas serta manajemennya;
c. bahwa sehubungan dengan maksud tersebut pada huruf (a) dan
(b), perlu ditetapkan Struktur Organisasi Organisasi Puskesmas
di Kabupaten Banyuwangi dengan Keputusan KEPALA
PUSKESMAS MOJOPANGGUNGselaku Plt. Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyuwangi;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat ;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik mandiri,
Dokter, dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi;
5. Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2011 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi;
6. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 8 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas;
7. Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 15 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 72 Tahun 2011
tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kesehatan;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MOJOPANGGUNG


TENTANG PENETAPAN TUGAS STRUKTUR ORGANISASI
PUSKESMAS DI KABUPATEN BANYUWANGI

KESATU : Menetapkan Struktur Organisasi Puskesmas di Kabupaten


Banyuwangi sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kesalahan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Banyuwangi
Pada tanggal : 5 Januari 2016

KEPALA PUSKESMAS MOJOPANGGUNG,

I.B ENDRAWAN SAPUTRA


LAMPIRAN II : KEPUTUSAN SEKRETARIS DINAS KESEHATAN
SELAKU Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANYUWANGI
NOMOR : 188.4/ /429.114/2016
TANGGAL : 30 Mei 2016

URAIAN TUGAS

A. MANAJEMEN
I. Kepala Puskesmas mempunyai tugas :
1. Menyusun dan merencanakan program dan kegiatan tahunan upaya
kesehatan perorangan, upaya kesehatan masyarakat dan pemberdayaan
masyarakat;
2. Mengajukan kebutuhan anggaran, sarana dan prasarana kegiatan melalui
Dinas Kesehatan Kabupaten;
3. Mengelola anggaran, sarana dan prasarana di Puskesmas sesuai peraturan
yang berlaku;
4. Melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya,
meliputi :
- Upaya kesehatan perorangan;
- Upaya kesehatan masyarakat;
- Pemberdayaan masyarakat;
- Pelayanan PPGD, PPGDON, KLB dan musibah masal lainnya;
5. Melakukan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Puskesmas dan
melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Kepala Dinas
Kesehatan;
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di bidang pembangunan
kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif di wilayah
kerjanya;
7. Melakukan pengadaan perbekalan farmasi/obat-obatan bagi pasien dengan
tidak melibihi harga eceran tertinggi (HET) sesuai ketentuan yang berlaku
apabila alokasi sediaan farmasi/perbekalan kesehatan yang disediakan tidak
mencukupi kebutuhan atau atas kehendak pasien;
8. Melakukan koordinasi antar Puskesmas maupu lintas sektor terkait, dalam
upaya penanggulangan masalah kesehatan yang berhubungan dengan lintas
batas wilayah;
9. Melakukan koordinasi dalam upaya pemberdayaan dan penggerakkan
masyarakat dalam pembangunan kesehatan bersama camat dan lintas sektor
terkait di wilayah kerjanya;
10. Evaluasi dan pelaporan anggaran dan kegiatan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya kepada Kepala Dinas Kesehatan;
11. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling
mendukung;
12. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;
13. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya;
14. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Kepala Dinas.
II. Penanggungjawab Sub. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :
1. Menyusun program kerja Puskesmas;
2. Menyelenggarakan kegiatan kerumahtanggaan;
3. Melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan;
4. Melaksanakan pengelolaan ketatausahaan;
5. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
6. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
7. Melaksanakan rekapitulasi data, pencatatan dan pelaporan;
8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Kepala Puskesmas.
Sub. Bagian Tata Usaha membawahi :
1. Sistem Informasi Puskesmas :
a. Koordinator Simpus :
- Memelihara Hardware Pendukung SIMPUS (Komputer Server dan
Komputer Client) di Puskesmas;
- Memelihara Perangkat Jaringan komputer (internet dan intranet ) di
Puskesmas;
- Backup database secara berkala;
- Import database jika diperlukan apabila ada perbaikan database;
- Memberikan pendampingan kepada user di puskesmas dalam
melaksanakan aplikasi SIMPUS;
- Melakukan Konsultasi dengan Dinas Kesehatan bila ditemukan
permasalahan pada software SIMPUS.
b. Koordinator SP2TP :
- Mengumpulkan / merekap data Penyakit di Puskesmas dan
Jaringannya;
- Meneliti hasil rekapan data Penyakit di Puskesmas dan Jaringannya
(mengupayakan data yang valid);
- Membuat Laporan bulanan data Penyakit (LB1 Penyakit) sesuai
Format yang telah di tentukan dan mengirimkannya ke dinas
kesehatan setiap bulan dengan mengetahui kepala Puskesmas;
- Membuat laporan tahunan data Penyakit di Puskesmas dan
Jaringannya setiap 1 Tahun dan mengirimkannya ke dinas kesehatan
dengan mengetahui kepala puskesmas;
- Membuat laporan 10 Penyakit terbanyak di wilayah Puskesmas;
- Mengarsipkan Laporan bulanan penyakit (LB1 penyakit) dan laporan
tahunan penyakit serta pendukungnya sebagai dokumen Puskesmas;
- Mengumpulkan laporan dari masing masing penanggung jawab
program puskesmas;
- Melakukan Validasi dan Verifikasi Data SP2TP;
- Memintakan pengesahan Laporan SP2TP kepada Kepala Puskesmas
- Mengirim Laporan SP2TP Ke Dinas Kesehatan;
- Melakukan umpan balik cakupan kegiatan berdasarkan laporan
SP2TP dan melaporkan kepada Kepala Puskesmas sebagai bahan
evaluasi kegiatan puskesmas;
c. Koordinator Kunjungan (Loket)
- Mendaftar pasien yang datang berobat dan melakukan pencatatan
pada SIMPUS;
- Mengisi identitas pasien baru di kartu rawat jalan dan kartu resep;
- Mengisi kartu tanda pengenal pasien;
- Mengarahkan, membantu dan memberikan penjelasan tentang jenis
pelayanan di puskesmas serta tatacara pelayanan;
- Bertanggung jawab atas penerimaan uang retribusi dan pengeluaran
karcis;
- Menyetorkan kepada bendahara penerima hasil penerimaan retribusi
setiap hari;
- Menyusun Kartu Rawat Jalan pasien pada rak status sesuai urutan
nomor kode;
- Membantu merencanakan kebutuhan kartu rawat jalan, resep, kartu
tanda pengenal, family folder dan amplop tempat kartu rawat jalan;
- Mengelola Kotak saran;
- Mengelola meja informasi pelayanan puskesmas.
d. Koordinator PIC
- Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan layanan BPJS Kesehatan di
FKTP;
- Membantu peserta yang daftar dan atau pindah FKTP;
- Melakukan koordinasi dengan BPJS Kesehatan bila ada
permasalahan antara BPJS dengan Puskesmas;
- Bertanggungjawab pada program Prolanis, skrining BPJS;
- Melakukan monev pelaksanaan BPJS Kesehatan sesuai dengan
indikator BPJS Kesehatan;
- Melakukan sosialisasi BPJS Kesehatan ke wilayah Puskesmas;
- Melakukan validasi data bidan jejaring puskesmas;
- Melakukan konseling pada kasus rujukan;
- Menghubungi FKTL bila ada rujukan;
- Melaksanakan program rujuk balik;
2. Kepegawaian dan Rumah Tangga :
a. Koordinator Kepegawaian :
- Melaksanakan dan melaporkan presensi pegawai secara berkala dan
riil;
- Mengkoordinir pembuatan dan pengumpulan SKP;
- Melaksanakan inventarisasi dan fasilitasi pengajuan kenaikan pangkat
pegawai;
- Melaksanakan inventarisasi pengajuan cuti pegawai;
- Melaksanakan pengarsipan berkas kepegawaian;
- Membuat perencanaan untuk pengembangan kualitas SDM di
Puskesmas;
- Melaporkan kepada atasan terkait pelanggaran disiplin pegawai;
b. Koordinator Rumah Tangga :
- Bertanggungjawab terhadap pengelolaan surat masuk dan keluar;
- Bertanggungjawab terhadap pengarsipan surat;
- Melaksanakan tugas pelayanan kehumasan;
- Melaksanakan inventarisasi, pemeliharaan aset dan perawatan
gedung kantor;
- Mengkoordinir kebersihan, keindahan dan keamanan puskesmas.
c. Koordinator Pemeriksa Barang/Jasa Puskesmas :
- Memeriksa proses pengadaan barang/jasa agar sesuai dengan jenis
kontrak;
- Memeriksa spesifikasi teknis barang/jasa;
- Memeriksa jumlah/volume/kuantitas barang/jasa;
- Memeriksa mutu/kualitas barang/jasa;
- Memeriksa waktu dan tempat penyelesaian pekerjaan apakah sesuai
dengan yang tertuang dalam kontrak atau tidak;
- Membuat berita acara hasil pemeriksaan.
d. Penyimpan dan Pengurus Barang Pembantu (Barang Medis dan Non
Medis) :
- Menerima, menyimpan dan menyalurkan barang milik Unit, berasal
dari APBD maupun perolehan lain yang sah;
- Meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang diterima;
- Meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan
dokumen pengadaan;
- Mencatat barang milik Unit yang diterima ke dalam buku/kartu barang;
- Mengamankan barang milik Unit yang ada dalam persediaan;
- Membuat laporan penerimaan, penyaluran dan stock/persediaan
barang milik Unit kepada Kepala Dinas Kesehatan;
- Mencatat seluruh barang milik unit yang berada di masing-masing
Puskesmas yang berasal dari APBD maupun perolehan lain yang sah
kedalam Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu Inventaris Ruangan
(KIR), Buku Inventaris (BI) sesuai kodefikasi dan penggolongan
barang milik Unit;
- Melakukan pencatatan barang milik unit yang dipelihara/diperbaiki
kedalam kartu pemeliharaan;
- Menyiapkan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan
Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan
Inventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada di Puskesmas kepada
Kepala Dinas Kesehatan;
- Menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak
atau tidak dipergunakan lagi;
- Menyusun Rencana Kebutuhan Barang Milik Unit (RKBU) dan
Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Unit (RKPBU);
- Tugas-tugas lain yang berhubungan dengan barang (ASPAK).
3. Keuangan :
a. Bendahara Pengeluaran Pembantu :
- Menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen pertanggungjawaban;
- Melakukan pencatatan bukti bukti pembelanjaan dana pada dokumen
kas umum pembantu yang akan diserahkan kepada Bendahara
Pengeluaran;
- Melakukan rekapitulasi pengeluaran dan mencatatnya dalam SPJ
pengeluaran pembantu yang akan diserahkan kepada Bendahara
Pengeluaran;
- Memungut dan menyetorkan pajak sesuai peruntukkannya;
- Mencatat penerimaan dan pengeluaran yang belum di SPJ-kan
kedalam buku panjar;
- Menyampaikan laporan pertanggung jawaban pengeluaran kepada
Bendahara Pengeluaran paling lambat tanggal 5 (lima) bulan
berikutnya dan laporan dimaksud mencakup BKU, buku bantu Tunai,
Bank, Pajak, Panjar, Rincian obyek, dan bukti pengeluaran yang sah;
- Menyimpan dengan baik dan aman seluruh bukti pertanggung
jawaban keuangan dalam kurun waktu sesuai ketentauan
pengarsipan.
b. Bendahara Penerimaan Pembantu :
- Menerima uang retribusi dari pelayanan dan menyimpan sejumlah
uang yang tertera pada retrebusi;
- Mencatat dalam Buku Kas Umum Penerimaan, buku Bantu perincian
obyek/sejenis dan buku rekapitulasi penerimaan harian;
- Membuat surat tanda setoran (STS), meneliti dan mensingkronisasi
nilai nominal antara uang setoran dan bukti setoran;
- Menyetorkan semua hasil penerimaan ke Kas Daerah pada Bank
Jatim;
- Menyusun laporan atas penerimaan dan penyetoran dengan disertai
bukti-bukti yang ada;
- Menyimpan dan atau mengarsipkan bukti-bukti penerimaan dan
penyetoran sesuai dengan nomor urut transaksi dalam kurun waktu
sesuai ketentauan pengarsipan.
c. Koordinator Program BOK :
- Menghimpun perencanaan kegiatan BOK dari masing-masing
program yang ada di Puskesmas setiap awal tahun;
- Mengkoordinir pelaksanaan lokakarya mini puskesmas setiap bulan,
triwulan (lintas sektor);
- Menyusun POA bulanan berdasarkan hasil keputusaan dalam
lokakarya mini puskesmas;
- Menghimpun hasil capaian program berdasarkan indikator BOK;
- Merekapitulasi pemanfaatan dana BOK berdasarkan masing-masing
program setiap bulan;
- Membuat laporan hasil kegiatan tahunan pelaksanaan kegitan BOK.
d. Bendahara JKN :
- Menguji kebenaran dan kelengkapan dokumen pertanggungjawaban;
- Memungut dan menyetorkan pajak sesuai keperuntukannya;
- Melakukan pencatatan dan pendapatan belanja pada buku kas dan
menyampaikannya setiap bulan kepada Kepala Puskesmas dengan
melampirkan bukti-bukti pendapatan dan belanja yang sah paling
lambat pada tanggal 5 bulan berikutnya;
- Menyusun laporan realisasi pendapatan dan belanja puskesmas
berdasarkan buku kas;
- Meneliti berkas klaim kunjungan rawat inap peserta JKN di
Puskesmas;
- Mengirimkan data rekap klaim kunjungan rawat inap peserta JKN di
Puskesmas ke BPJS Kesehatan;
- Menyimpan dengan baik dan aman seluruh bakti pertanggungjawaban
keuangan dalam kurun waktu sesuai ketentuan yang berlaku.
III. Koordinator Tim Manajemen Mutu Puskesmas mempunyai tugas :
1. Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan dan
dipelihara dengan baik;
2. Merumuskan indikator mutu dan kinerja pelayanan kesehatan di Puskesmas;
3. Merekap dan menganalisa hasil penilaian capaian mutu dan kinerja
Puskesmas;
4. Melaksanakan, merekap, menganalisa dan melaporkan hasil survey IKM
Puskesmas;
5. Merekap cakupan kinerja (hasil self assesment PKP) dan hasil self
assesment Gerakan Puskesmas berhati MP3 setiap akhir tahun dan
selanjutnya mengirimkan ke Dinas Kesehatan;
6. Menyajikan hasil penilaian capaian mutu dan kinerja Puskesmas dalam rapat
tinjauan manajemen;
7. Bersama-sama dengan pengelola program merumuskan rencana tindak
lanjut (RTL);
8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.

B. PELAYANAN
I. Penanggungjawab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
bertugas mengkoordinir pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan
lingkungan, pelayanan KIA-KB, pelayanan gizi, pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit, serta pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat membawahi :
1. Koordinator program promosi kesehatan dan desa siaga :
a. Membuat rencana kerja promkes dan Desa Siaga;
b. Melaksanakan pendataan PHBS ditatanan rumah tangga, pondok
pesantren, tempat-tempat umum, tempat kerja, intitusi kesehatan dan
institusi pendidikan;
c. Penyuluhan/Penyebar luasan informasi baik langsung maupun tidak
langsung melalui berbagai media (Semua Materi);
d. Pengadaan media informasi kesehatan;
e. Meningkatkan strata tatanan PHBS di rumah tangga, pondok pesantren,
tempat-tempat umum, tempat kerja, intitusi kesehatan dan institusi
pendidikan menjadi strata 4;
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Promkes dan desa
Siaga;
g. Pembinaan desa siaga;
h. Melaksanakan kegiatan SMD dan MMD;
i. Melaksanakan koordinasi lintas sektor, lintas program, serta PKK dalam
rangka pembinaan desa siaga;
j. Meningkatkan kualitas desa siaga menjadi desa siaga aktif;
k. Membuat visualisasi data kegiatan desa siaga di POSKESDES dan
POLINDES;
l. Melaksanakan strata kemandirian POSKESDES dan POLINDES;
m. Membuat laporan kegiatan setiap 6 bulan sekali dan melaporkan ke dinas
kesehatan.
2. Koordinator program UKS/SBH :
Program UKS meliputi :
a. Membuat rencana kegiatan dan melaksanakan kegiatan kunjungan ke
sekolah, yang meliputi :
- Pendataan murid baru dan validasi data bekerjasama dengan lintas
program;
- Penjaringan/Screening anak sekolah;
- Melaksanakan pelatihan Kader Tiwisadha, KKR dan Guru UKS
dengan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan;
- Mengevaluasi hasil pelatihan Kader Tiwisadha, KKR dan Guru UKS;
- Penyuluhan 8 gol UKS;
- Pembinaan Kantin Sekolah;
- UKGS;
- BIAS;
- Pemeriksaan kesehatan anak sekolah secara berkala ;
- Mengoptimalkan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR);
- Mengupayakan pembentukan PKPR di Puskesmas yang belum
melaksanakan kegiatan PKPR;
- Mengadakan konseling kesehatan pada remaja;
- Mempunyai sekolah binaan (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA) dan
membuat inovasi di sekolah binaan dalam rangka Lomba Lingkungan
Sekolah Sehat (LLSS);
- Kerjasama dengan lintas sektor serta PKK dalam rangka membuat
sekolah binaan;
- Menyiapkan duta remaja untuk dikirim ke dinas kesehatan;
- Mengkoordinir laporan Anak, Remaja, Usila (ARU) dan melaporkan ke
dinas kesehatan setiap 6 bulan sekali.
b. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan;
c. Membuat laporan kegiatan bulanan dan SPM untuk dilaporkan ke Dinas
Kesehatan.
Program SBH (Saka Bakti Husada) :
a. Membuat rencana kegiatan program SBH;
b. Melaksanakan koordinasi lintas program dalam rencana pembinaan SBH
setiap 1 minggu sekali;
c. Bertanggung jawab terhadap keberlangsungan SBH di puskesmas;
d. Melaksanakan strata kemandirian SBH;
e. Memacu inovasi untuk krida unggulan;
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan;
g. Mengkoordinir laporan kegiatan setiap 6 bulan sekali dan melaporkan ke
dinas kesehatan.
3. Koordinator Program UKBM
a. Program Posyandu :
- Membuat rencana kegiatan/jadwal posyandu;
- Melaksanakan kegiatan telaah kemandirian posyandu;
- Membuat inovasi di posyandu / taman posyandu;
- Meningkatkan strata kemandirian posyandu;
- Mengembangkan posyandu puri menjadi taman posyandu;
- Meningkatkan capaian D/S di posyandu/taman posyandu;
- Pemantapan kader posyandu/ taman posyandu dalam pelaksanaan
kegiatan;
- Melaksanakan koordinasi lintas sector, lintas program serta PKK
dalam pelaksanaan posyandu/taman posyandu;
- Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan;
- Mengkoordinir laporan bulanan kegiatan posyandu/taman posyandu
dan melaporkan ke dinas kesehatan.
b. Program Poskestren :
- Membuat rencana kegiatan program poskestren;
- Meningkatkan strata kemandirian poskestren;
- Melaksanakan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah
Masyarakat Pondok Pesantren (MMPP) di lingkungan Pondok
Pesantren;
- Koordinasi dengan promkes dalam pembinaan dan penyuluhan PHBS
di tatanan pondok pesantren;
- Melaksanakan pemantapan bagi pengurus POSKESTREN dan Kader
Kesehatan (Santri Husada);
- Kerjasama dengan KEMENAG dalam pendataan pondok pesantren di
wilayah kerja puskesmas;
- Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan poskestren;
- Mengkoordinir laporan kegiatan setiap 6 bulan sekali dan melaporkan
ke dinas kesehatan.
4. Koordinator kesehatan lingkungan, penyehatan lingkungan
perumahan, jamban keluarga, saluran pembuangan air limbah (SPAL)
dan tempat pengelolaan sampah (TPS):
a. Menyusun rencana kegiatan program;
b. Melakukan pencatatan, pendataan terhadap Rumah, Jamban Keluarga
(Jaga), Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan Tempat
Pengelolaan Sampah (TPS);
c. Melakukan Pengelolaan Lambah Cair dan padat Puskesmas;
d. Melakukan Pembinaan terhadap Rumah, Jamban Keluarga (Jaga),
Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan Tempat Pengelolaan
Sampah (TPS);
e. Melakukan Pengawasan ( Inspeksi Sanitasi ) pada Rumah, Jamban
Keluarga (Jaga), Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan Tempat
Pengelolaan Sampah (TPS);
f. Melaporkan hasil pendataan, Pembinaan dan Pengawasan Rumah,
Jamban Keluarga (Jaga), Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan
Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) dengan format yang ada kepada
Dinas Kesehatan setiap bulan sekali ( maksimal tanggal 5 bulan
berikutnya);
g. Melakukan monev terhadap Rumah ,Jamban Keluarga (Jaga) , Saluran
Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan Tempat Pengelolaan Sampah
(TPS);
h. Melakukan sosialsasi kepada masyarakat tentang Rumah, Jamban
Keluarga (Jaga) , Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan Tempat
Pengelolaan Sampah (TPS) yang memenuhi syarat;
i. Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam rangka pengelolaan limbah
domestik cair (SPAL) dan padat (TPS );
j. Melakukan Pemicuan Komunitas tentang Jaga, SPAL dan TPS;
k. Melakukan Monev pasca kegiatan Pemicuan;
l. Melakukan Advokasi kepada Kepala Desa dan atau dengan lintas sektor
terkait (Kecamatan, Koramil dll) dalam pelaksanaan program Melakukan
Advokasi kepada Kepala Desa dan atau dengan lintas sektor terkait
(Kecamatan, Koramil dll) dalam pelaksanaan program;
m. Melakukan pendampingan kepada desa dalam menyusun struktur komite
STBM, Menyusun rencana kegiatan Komite STBM, Pelaksanaan Gotong
Royong Membuat Sarana (JAGA, SPALdan TPS);
n. Melakukan verifikasi data akses bersama sektor terkait Yang dituangkan
dalam Beriata Acara Verifikasi Data;
o. Mendorong Desa dan Komite STBM Desa untuk Deklarasi bila akses
terhadap Sarana sudah 100%;
p. Melakukan monev dan pendampingan kepada desa dan Komite STBM
desa pasca Deklarasi terkait keberlangsungan akses dan peningkatan
sarana;
q. Melaporkan hasil kegiatan dengan format yang ada kepada Dinas
Kesehatan setiap bulan sekali ( maksimal tanggal 5 bulan berikutnya).
5. Koordinator penyehatan sarana air bersih (SAB), tempat pengelolaan
makanan dan minuman (TPM), tempat-tempat umum (TTU), tempat
penyimpanan dan penjualan pestisida (TP3) :
a. Menyusun rencana kegiatan program;
b. Melakukan pencatatan, pendataan Sarana Air Bersih (SAB),Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM) , Tempat Tempat Umum (TTU) dan Tempat
Penyimpanan dan Penjualan Pestisida (TP3);
c. Melakukan Pembinaan terhadap SAB, TPM, TTU dan TP3;
d. Melakukan Pengawasan ( Inspeksi Sanitasi ) pada SAB, TPM, TTU, TP3;
e. Melakukan pengambilan sampel Air dan makanan / minuman;
f. Mengirim sampel air ke laboratorium yang ditunjuk;
g. Melakukan monev terhadap TPM, TTU dan TP3;
h. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tetang kemanan makanan
minuman;
i. Melaporkan hasil kegiatan dengan format yang ada kepada Dinas
Kesehatan setiap bulan sekali ( maksimal tanggal 5 bulan berikutnya).
6. Koordinator program layanan klinik sanitasi (TIM)
a. Membuat Rencana Kegiatan Pelayanan Klinik Sanitasi;
b. Melakukan Pencatanan Jumlah Kunjungan Umum dan Penyakit Berbasis
Lingkungan;
c. Melakukan Koordinasi dengan layanan terkait dalam penyelenggaraan
konseling kesehatan lingkungan (Klinik Sanitasi );
d. Mengkoordinir dan Melakukan terselenggaranyanya layanan konseling
bagi klien berbasis lingkungan yang dirujuk dari layanan Balai Pengobatan
dan atau dari loket sesuai bagan alur layanan klinik sanitasi puskesmas;
e. Melakukan kegiatan kunjungan rumah terhadap klien risiko tinggi dan
keluarga risiko tinggi;
f. Melakukan pembinaan terhadap klien risiko tinggi dan keluarga risiko
tinggi;
g. Melakukan advokasi dan koordinasi dengan sektor terkait sebagai tindak
lanjut penangan klien dan keluarga risiko tinggi;
h. Melakukan pendampingan terhadap realisasi tindak lanjut klien risiko
tinggi dan keluarga risiko tinggi;
i. Melakukan monev penanganan klien dan keluarga risiko tinggi;
j. Melaksanakan koordinasi dengan lintas program tentang Sosialisasi
kepada masyarakat dalam hal pencegahan dan penanggulangan penyakit
berbasis lingkungan;
k. Melaporkan hasil kegiatan dengan format yang ada kepada Dinas
Kesehatan setiap bulan sekali (maksimal tanggal 5 bulan berikutnya).
7. Bidan Koordinator :
a. Melaksanakan penyeliaan, pemantauan, dan evaluasi kinerja bidan di
wilayah kerjanya terhadap aspek klinis profesi dan manajemen program
KIA;
b. Melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor baik secara
horizontal dan vertikal ke dinas kesehatan kabupaten/kota maupun pihak
lain yang terkait;
c. Membina hubungan kerja bidan dalam tatanan organisasi puskesmas
maupun hubungannya dengan organisasi dinas kesehatan
kabupaten/kota, serta organisasi profesi yang berkaitan dengan tugas
pokok dan fungsi bidan;
d. Membimbing pengetahuan, keterampilan klinis profesi dan sikap bidan;
e. Membina bidan dalam pengelolaan program KIA;
f. Melakukan pemantauan, penyeliaan dan evaluasi program KIA termasuk
penilaian terhadap prasarana dan logistik (fasilitas pendukung), kinerja
klinis dan kinerja manajerial bidan di wilayah kerjanya;
g. Membantu mengidentifikasi masalah, mencari dan menetapkan solusi
serta melaksanakan tindakan koreksi yang mengarah pada peningkatan
mutu pelayanan KIA;
h. Memberi dorongan motivasi dan membangun kerjasama tim serta
memberikan bimbingan teknis di tempat kerja kepada bidan di wilayah
kerjanya;
i. Melakukan kerjasama tim lintas program dan lintas sektor baik secara
horizontal (pada tingkat puskesmas) dan vertikal (pada tingkat
kabupaten);
j. Memberikan input atau masakkan kepada kepala puskesmas hasil
supervisi fasilitatif secara berkala;
k. Ikut berperan aktif di dalam loka karya mini puskesmas dan lintas sektor;
l. Bersama dengan kepala puskesmas mengusulkan pemberian
penghargaan terhadap bidan berprestasi, kesempatan untuk peningkatan
pendidikan dan pengembangan karir bidan.
8. Koordinator KIA :
a. Membuat rencana kegiatan KIA;
b. Membantu mengingkatkan pelayanan antenatal sesuai standar bagi
seluruh ibu hamil di semua fasilitas kesehatan;
c. Membantu mengingkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
kompeten diarahkan ke fasilitas kesehatan;
d. Membantu mengingkatkan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai
standar di semua fasilitas kesehatan;
e. Membantu mengingkatkan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai
standart di semua fasilitas kesehatan;
f. Membantu mengingkatkan deteksi dini faktor resiko dan komplikasi
kebidanan dan neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat;
g. Membantu mengingkatkan penanganan komplikasi kebidanan dan
neonatus secara adekuat dan pengamatan secara terus-menerus oleh
tenaga kesehatan;
h. Membantu mengingkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai
standart di semua fasilitas kesehatan;
i. Membantu mengingkatkan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita
sesuai standar di semua fasilitas kesehatan;
j. Membantu mengingkatkan pelayanan KB sesuai standar;
k. Melaksanakan rekap semua jenis pelaporan KIA dari masing-masing
bidan wilayah di puskesmas serta merekap laporan KIA baik laporan
bulanan, tribulan dan semester;
l. Mengkaji laporan yang masuk ke koordinator dan melakukan umpan balik
ke bidan wilayah serta memastikan laporan diserahkan tepat waktu dan
sesuai dengan yang terlapor (sesuai dengan yang terdapat dalam kohort);
m. Melakukan pendisiplinan sistem pelaporan baik displin menutup waktu
pelaporan, waktu pengumpulan, dan mengumpulkan laporan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota yang sebelumnya telah disetujui oleh kepala
puskesmas;
n. Memberikan evaluasi tentang laporan yang ada di kohort dan memvalidasi
data ke semua bidan penanggung jawab wilayah;
o. Menganalisa dan menginput data;
p. Berperan aktif dalam pembahasan permasalahan terkait program KIA
dalam loka karya mini;
q. Menganalisa dan menyajikan data indikator KIA.
9. Koordinator KB :
a. Membuat rencana kegiatan KB;
b. Membantu mengingkatkan mutu pelayanan KB dengan memberikan
pelayanan KB sesuai standar;
c. Membantu mengingkatkan kompetensi pengelola program KB dan
pemberi pelayanan KB baik bersifat tehnis medis maupun manajemen;
d. Melakukan kajian mandiri bagi setiap fasilitas pelayanan KB untuk menilai
kinerja pelayanan KB yang ada;
e. Melakukan supervisi fasilitatif pelayanan KB terhadap fasilitas pelayanan
yang menjadai tanggung jawabnya;
f. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelayanan KB berdasarkan konsep
wilayah;
g. Melakukan pemantauan terhadap cakupan pelayanan KB setempat
(PWS-KB);
h. Melakukan analisis situasi dan bimbingan teknis pelayanan KB
diwilayahnya;
i. Melakukan audit medik pelayanan KB apabila ditemukan kasus komplikasi
dan kegagalan KB, agar tidak terulang lagi dikemudian hari;
j. Melaksanakan rekap semua jenis pelaporan KB dari masing-masing bidan
wilayah di puskesmas serta merekap laporan KB baik laporan bulanan,
tribulan dan semester;
k. Mengkaji laporan yang masuk ke koordinator dan melakukan umpan balik
ke bidan wilayah serta memastikan laporan diserahkan tepat waktu dan
sesuai dengan yang terlapor (sesuai dengan yang terdapat dalam kohort);
l. Melakukan pendisiplinan sistem pelaporan baik displin menutup waktu
pelaporan, waktu pengumpulan, dan mengumpulkan laporan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota yang sebelumnya telah disetujui oleh kepala
puskesmas;
m. Memberikan evaluasi tentang laporan yang ada di kohort dan memvalidasi
data ke semua bidan penanggung jawab wilayah;
n. Menganalisa dan menginput data;
o. Berperan aktif dalam pembahasan permasalahan terkait program KB
dalam lokakarya mini;
p. Menganalisa dan menyajikan data indikator KB.
10. Koordinasi Gizi :
a. Menyusun rencana kegiatan peningkatan gizi masyarakat diwilayah kerja
Puskesmas;
b. Bersama dengan atasan melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan
lintas program berkaitan dengan program peningkatan gizi masyarakat
diwilayah kerja Puskesmas;
c. Berperan aktif dalam forum Lokakarya mini puskesmas dan Lintas sektor;
d. Mengenal dan menganalisa data surveilans gizi dan pemantauan status
gizi masyarakat dengan SKDN;
e. Menampilkan/menyajikan data analisa SKDN dan hasil surveilans gizi
terkait pemantauan gizi masyarakat dan data lain yang diperbaharui;
f. Melakukan surveilans gizi dan deteksi dini/penemuan kasus gizi di
masyarakat;
g. Melakukan pengolahan data laporan bulanan balita KEP/gizi buruk serta
memeriksa kelengkapan dan kebenaran isi laporan sebelum dikirim ke
Dinas Kesehatan;
h. Melaksanakan kegiatan pelacakan kasus gizi buruk di masyarakat dan
melaporkan ke Dinas kesehatan sesuai format;
i. Melakukan sosialisasi promosi, pembinaan dan fasilitasi dalam rangka
mewujudkan Kadarzi Anak TOKCer diwilayah kerja Puskesmas;
j. Memfasilitasi pembentukan Kelompok Pendukung (KP-ASI), membentuk
Motivator ASI, pembinaan dan melaksanakan Monitoring dan Evaluasi;
k. Melakukan pembinaan pada Motivator Gizi di masing-masing
Desa/Kelurahan;
l. Memberikan penyuluhan gizi dan memfasilitasi PMT penyuluhan di
Posyandu dan melaporkan PMT penyuluhan pada Dinas Kesehatan;
m. Mendistribusikan PMT Pemulihan kepada sasaran diwilayah kerja
Puskesmas dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten sesuai
format;
n. Memfasilitasi kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) masyarakat,
Melaksanakan kegiatan Monitoring Garam Beriodium dan melaporkan
hasilnya ke Dinas Kesehatan;
o. Setiap bulan mengirimkan laporan ke Dinas Kesehatan tepat waktu dan
mengecek kebenarannya, khususnya laporan LB3 Gizi dan laporan
vitamin A (bulan Februari dan Agustus);
p. Bersama dengan atasan menyiapkan Ruang Ibu Menyusui di Puskesmas;
q. Melakukan upaya pemberian ASI Eksklusif dan memotivasi adanya Ruang
ASI di tempat kerja dan Tempat-Tempat Umum;
r. Memfasilitasi kegiatan operasi timbang di posyandu ( bulan Februari,
Agustus dan November) dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan;
s. Berkonsultasi Ke Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyuwangi bilamana diperlukan;
t. Mendokumentasikan semua kegiatan yang dilakukan termasuk
mengarsipkan semua laporan tentang peningkatan gizi masyarakat;
u. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.
11. Koordinator Kesehatan Haji :
a. Melakukan koordinasi dengan KUA wilayah setempat untuk mengetahui
Estimasi Calon Jemaah Haji yang berangkat pada tahun berjalan;
b. Menghubungi Calon Jemaah Haji yang masuk dalam daftar estimasi
keberangkatan untuk melakukan pemeriksaan Tahap I di Puskesmas;
c. Membantu pemeriksaan pada Calon Jemaah Haji di Puskesmas dan
memfasilitasi Rujukan ke RS;
d. Melakukan Entri data hasil pemeriksaan CJH dalam Siskohatkes (ON
LINE);
e. Melakukan persiapan pemeriksaan tahap II dan Vaksinasi meningitis (
pengmbilan logistik haji dan menghubungi CJH);
f. Melakukan Entri data hasil pemeriksaan CJH tahap II dan Vaksinasi
meningitis kedalam Siskohatkes (ON LINE);
g. Mengumpulkan hasil pemeriksaan (Print Out) ke Dinas Kesehatan;
h. Melakukan Pelacakan kepulangan Jemaah Haji kurang dari 14 hari.
12. Koordinator Surveilans :
a. Melakukan Pengumpulan data Harian kunjungan pasien;
b. Melaporkan data penyakit setiap hari Senin (Laporan Ewars) melalui SMS;
c. Melaporkan Surveilans Terpadu Penyakit setiap bulan;
d. Melaporkan penemuan kasus yang berpotensi KLB (campak, Diphteri ,
kermak) dan melakukan penyelidikan Epidemiologi ke Lapangan;
e. Pengambilan Sample sederhana ketika ditemukan penyakit potensi
Wabah (Kermak, Diphteri, campak);
f. Melakukan Surveilans Aktif Kunjungan Rumah untuk mencari kasus
potensi wabah;
g. Melakukan kewaspadaan di dan penanggulangan bencana alam
(pendataan, pelacakan dll);
h. Melaporkan data kunjungan pasien dengan penyakit Tidak menular /PTM
(Diabetes,Hipertensi dll) setiap bulan;
i. Sebagai Koordinator Kegiatan Posbindu (Pos Binaan Terpadu) PTM.
13. Koordinator Imunisasi :
a. Merencanakan Kebutuhan dan pengelolaan logistik program imunisasi;
b. Melakukan inventarisasi pengelolaan cold chain;
c. Melakukan refresing program kepada petugas pelaksana imunisasi;
d. Melakukan cross check terhadap pengeluaran dan penerimaan vaksin
maupun bahan logistik lain program imunisasi bersama koordinator
imunisasi;
e. Menyiapkan form untuk pengumpulan data hasil imunisasi;
f. Melakukan validasi hasil imunisasi di buku kohort sebelum dilaporkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten;
g. Melakukan kegiatan rekapitulasi, olah data dan mengirimkan laporan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten;
h. Melakukan evaluasi, analisa data kegiatan program imunisasi;
i. Melakukan Pemantauan cakupan, target program imunisasi;
j. Melakukan Koordinasi dengan petugas pelaksana imunisasi serta
pimpinan terkait capaian program;
k. Membuat PWS (Pemantauan Wilayah Setempat) dan Pemetaan Wilayah;
l. Membuat laporan tahunan maupun POA (Plan of Action) untuk kegiatan-
kegiatan tertentu seperti BIAS, Campaign Campak, Sub PIN dll;
m. Membantu melakukan pelacakan kasus PD3I bersama petugas
surveilans.
14. Koordinator Cool Chain :
a. Membersihkan ruang vaksin hingga bersih;
b. Menata vaccine carier dengan rapi setelah digunakan pelayanan;
c. Melakukan inventarisasi pengelolaan cold chain bersama koordinator
imunisasi;
d. Melakukan pemantauan suhu setiap hari pagi dan siang pada Lemari es
Vaksin (Refrigerator) dengan Buku Grafik Suhu serta memantau Freeze
tag di LE;
e. Menata Vaksin dengan rapi di LE sesuai dengan sifat dari masing-masing
vaksin;
f. Membuat Cool Pack untuk digunakan saat pelayanan di Luar Gedung;
g. Mencatat stok vaksin dan logistik lainnya pada buku stok;
h. Melakukan cross check terhadap pengeluaran dan penerimaan vaksin
maupun bahan logistik lain program imunisasi bersama koordinator
imunisasi;
i. Melakukan perawatan LE tiap bulannya (perawatan harian, perawatan
mingguan, perawatan bulanan) dengan ceck list.
15. Koordinator Program pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) :
a. Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan Posbindu PTM;
b. Melaksanakan koordinasi dengan pelaksanaa Posbindu PTM terkait
pembentukan Posbindu PTM di wilayah Puskesmas;
c. Memfasilitasi kegiatan screening IVA;
d. Bertanggungjawab terhadap capaian program PPTM dan Deteksi Dini
Kanker Servik (Screening IV) di wilayah Puskesmas;
e. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kunjungan pasien PTM dan
pemeriksaan IVA / papsmear di Puskesmas ke Portal PTM;
f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan Posbindu PTM di wilayah
Puskesmas.
16. Koordinator Program Kusta/Frambusia :
a. Pemeriksaan Kontak Serumah;
b. Pelacakan penderita mangkir;
c. Perawatan diri/ pencegahan cacat pada penderita Kusta;
d. Sosialisasi Program P2 Kusta Pada Kader, dan Masyrakat;
e. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan obat-obatan
program P2 Kusta di Puskesmas;
f. Konsultasi Program Kusta ke Dinkes Kabupaten;
g. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data Pasien Kusta Puskesmas;
h. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
17. Koordinator Program TB :
a. Pemeriksaan Kontak Serumah penderita TB;
b. Pelacakan suspek TB MDR;
c. Pengiriman preparat sediaan TB dari puskesmas satelit ke PRM;
d. Pengiriman dahak dari Puskesmas ke Lab Rujukan TB MDR;
e. Pelacakan penderita Mangkir;
f. Merujuk sediaan dahak fiksasi suspek TB yang disediakan oleh petugas
laborat Puskesmas ke Puskesmas Rujukan Mikroskopis;
g. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data Pasien TB Puskesmas;
h. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan obat-obatan
program TB di Puskesmas;
i. Konsultasi Program TB ke Dinkes Kabupaten;
j. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
18. Koordinator Program IMS :
a. Sosialisasi Pada Kader, Masyarakat, Mahasiswa dan Siswa-siswi tentang
Konsep dan deteksi dini IMS;
b. Sosialisasi / workshop Perawatan Jenazah pada Modin, Tomas, Toga dan
Kader;
c. Mensosialisasikan Condom Use pada Masyarakat;
d. Pelacakan penderita Lost to follow up IMS;
e. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data Pasien IMS Puskesmas dan
melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi;
f. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan obat-obatan
program IMS di Puskesmas;
g. Melaksanakan kegiatan Pemberantasan Penyakit IMS;
h. Konsultasi Program IMS ke Dinkes Kabupaten;
i. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan;
j. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan
pemberantasan penyakit IMS.
19. Koordinator Program HIV/AIDS/Konselor :
a. Sosialisasi Pada Kader, Masyarakat, Mahasiswa dan Siswa-siswi tentang
Konsep dan deteksi dini HIV/ AIDS;
b. Sosialisasi / workshop Perawatan Jenazah pada Modin, Tomas, Toga dan
Kader;
c. Mensosialisasikan Condom Use pada Masyarakat;
d. Pelacakan ODHA yang Lost to follow up dengan koordinasi dengan MK
Puskesmas;
e. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data program HIV/ AIDS
Puskesmas dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi;
f. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan obat-obatan
program HIV/AIDS di Puskesmas;
g. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan obat-obatan
program HIV/AIDS di Puskesmas;
h. Konsultasi Program HIV/AIDS ke Dinkes Kabupaten;
i. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan
pemberantasan penyakit HIV/ AIDS;
j. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan;
k. Menginisiasi orang dengan perilaku beresiko tinggi/ Populasi kunci, orang
dengan Infeksi Opportunistik yang ditemukan untuk melakukan tes HIV;
l. Memberikan Konseling bagi orang yang datang secara sukarela ke
layanan Kesehatan untuk melakukan tes HIV;
m. Merujuk klien yang bersedia dilakukan tes HIV ke Laboratorium Tes HIV
yang sudah ditunjuk;
n. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data konselsing HIV/AIDS
Puskesmas dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi;
o. Berkoordinasi dengan layanan Rujukan lanjutan (PDP) bagi ODHA yang
bersedia mengakses;
p. Berkoordinasi dengan jejaring Konselor dan MK untuk pendampingan
ODHA;
q. Membantu melakukan Konseling pada kegiatan Mobile VCT di
Puskesmas atas perintah atasan;
r. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
20. Manajer Kasus (MK) HIV/AIDS :
a. Menjembatani ODHA dengan keluarga, serta memberikan informasi
tentang permasalahan HIV/ AIDS bagi ODHA dan Keluarganya;
b. Membantu dan mendampingi ODHA yang sedang dalam kondisi rawat
inap atau dirawat di rumah;
c. Mendampingi ODHA agar mau dan patuh mengakses layanan
Pendampingan, Dukungan dan Pengobatan di Klinik yang sudah ditunjuk;
d. Memantau kondisi kesehatan ODHA yang didampingi secara berkala;
e. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data ODHA yang didampingi dan
melaporkannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi;
f. Berkoordinasi dengan Konselor, serta layanan PDP untuk menjembatani
akses perawatan dan pengobatan ODHA;
g. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
21. Koordinator Program Malaria/Filariasis/Rabies :
a. Sosialisasi Pada Kader ttg deteksi dini Malaria/Filariasis/Rabies;
b. Perjalanan pengambilan sample bagi Petugas Juru Malaria Desa;
c. Konsultasi program ke Kabupaten;
d. Melakukan Pembersihan Lumut Lagoon 2 kali sebulan per lagoon;
e. Konsultasi program malaria/Filariasis/Rabies ke Dinkes Kabupaten;
f. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data program
Malaria/Filariasis/Rabies Puskesmas dan melaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyuwangi;
g. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan obat-obatan
program Malaria/Filariasis/Rabies di Puskesmas;
h. Melaksanakan kegiatan Pemberantasan Penyakit Malaria / Filariasis /
Rabies;
i. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan
pemberantasan penyakit malaria/Filariasis/Rabies;
j. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
22. Koordinator Program DBD / Cikungunya :
a. Membentuk JUMANTIK puskesmas;
b. Melakukan kegiatan Pemantauan Jentik Berkala (PJB);
c. Menindaklanjuti laporan DBD dengan melakukan Penyelidikan
Epidemiologi;
d. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data program DBD, dan
cikungunya Puskesmas dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi;
e. Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan obat-obatan
program DBD, dan cikungunya di Puskesmas;
f. Melaksanakan kegiatan Pemberantasan Penyakit DBD, dan cikungunya;
g. Konsultasi Program DBD, dan cikungunya ke Dinkes Kabupaten;
h. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan
pemberantasan penyakit DBD, dan cikungunya;
i. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
23. Koordinator Program ISPA :
a. Membuat rencana pelakanaan program dan kebutuhan Logistik Program
P2 ISPA;
b. Melakukan pencatatan dan pelaporan dataprogram P2 ISPA;
c. Membuat evaluasi dan analisa program P2 ISPA;
d. Sosialisasi tatalaksana ISPA pada petugas di Puskesmas, Kader, dan
Masyrakat Umum;
e. Memantau pelaksanaan Program P2 ISPA di Puskesmas;
f. Melakukan Kunjungan Rumah (Care Seeking) Pada Penderita Pneumonia
Balita;
g. Konsultasi Program ISPA ke Dinkes Kabupaten;
h. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan
pemberantasan penyakit ISPA;
i. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
24. Koordinator Program Diare :
a. Sosialisasi Program P2 Diare Kepada Kader;
b. Melakukan tata laksana kasus sesuai tatalaksana yang berlaku;
c. Melakukan pencatatan dan rekapitulasi data program Diare Puskesmas
dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi;
d. Membuat Perencanaan pelaksanaan program, kebutuhan bahan dan
obat-obatan program Diare di Puskesmas;
e. Melaksanakan kegiatan Pemberantasan Penanganan Penyakit Diare;
f. Konsultasi Program Diare ke Dinkes Kabupaten;
g. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan
pemberantasan penyakit Diare;
h. Melaporkan hasil kegiatan kepada atasan sebagai bahan evaluasi,
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan oleh pimpinan.
25. Koordinator Program Perkesmas :
a. Menentukan target perkesmas per desa / per petugas sesuai target yang
telah ditentukan;
b. Mengumpulkan, merekap laporan perkesmas dari masing-masing perawat
setiap bulannya;
c. Memverifikasi askep dan kohort dalam kegiatan perkesmas yang
dilakukan setiap 3 bulan;
d. Membuat laporan perkesmas setiap tri Bulan dikirim ke dinkes mengetahui
Kepala Puskesmas;
e. Mengevaluasi cakupan kegiatan perkesmas terhadap target yang telah
ditentukan setiap tri bulan;
f. Membuat laporan tahunan perkesmas dan dikirimkan ke dinkes
mengetahui Kepala Puskesmas;
g. Mengarsipkan laporan bulanan dan tahunan perkesmas serta
pendukungnya sebagai dokumen puskesmas.

II. Penanggungjawab UKM Pengembangan bertugas mengkoordinir pelayanan


kesehatan jiwa, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, pelayanan kesehatan
tradisional komplementer, pelayanan kesehatan olahraga, pelayanan kesehatan
indera, pelayanan kesehatan lansia, pelayanan kesehatan kerja, dan pelayanan
kesehatan lainnya.
UKM Pengembangan membawahi :
1. Koordinator Program Upaya Kesehatan Jiwa dan Indra
a. Mengumpulkan /input data pasien dengan gangguan jiwa dan Kesehatan
Indra dari Puskesmas dan Jaringannya;
b. Membuat register pasien kesehatan Jiwa dan Kesehatan Indra;
c. Membuat dan mengirimkan laporan kesehatan jiwa setiap bulan bagi dan
tiap tribulan untuk Kesehatan Indra dengan mengetahui Kepala
Puskesmas;
d. Koordinasi dengan Lintas program guna deteksi dini pasien dengan
gangguan jiwa yang datang di Puskesmas beserta Jaringannya;
e. Membentuk dan melatih kader kesehatan Jiwa guna deteksi dini desa
siaga sehat jiwa dengan harapan kader dapat merujuk pasien dengan
gangguan jiwa;
f. Melakukan kunjungan rumah ke pasien gangguan jiwa khususnya pasien
dengan gangguan jiwa berat dan post pasung sesuai kebutuhan;
g. Melakukan evaluasi cakupan kegiatan program jiwa setiap bulan terhadap
target yang telah ditentukan;
h. Membuat laporan tahunan Upaya kesehatan jiwa dan Kesehatan Indra di
Puskesmas dan Jaringannya setiap 1 Tahun dan mengirimkannya ke
dinas kesehatan dengan mengetahui kepala puskesmas;
i. Mengarsipkan Laporan bulanan dan tahunan Prog. Upaya Kesehatan jiwa
dan Indra serta pendukungnya sebagai dukomen Puskesmas;
j. Koordinasi dengan petugas wilayah dan mengkoordinir petugas untuk
melakukan skering penderita katarak guna memenuhi target program;
k. Melakukan evaluasi cakupan kegiatan program kesehatan Indra setiap tri
bulan terhadap target yang telah ditentukan.
2. Koordinator Program Kesehatan Gigi dan Mulut :
a. Mengumpulkan / merekap data hasil kegiatan Prog. Kesehatan Gilut di
Puskesmas dan Jaringannya;
b. Meneliti hasil rekapan kegiatan Prog. Kesehatan Gilut di Puskesmas dan
Jaringannya (mengupayakan data yang valid);
c. Membuat Laporan bulanan kegiatan Prog. Kesehatan Gilut sesuai Format
yang telah di tentukan dan mengirimkan ke Dinas Kesehatan mengetahui
kepala Puskesmas;
d. Membuat / merekap laporan bulanan hasil Prog. Kesehatan Gilut di
Puskesmas dan Jaringannya setiap 1 Tahun dan mengirimkannya ke
Dinas kesehatan mengetahui kepala Puskesmas;
e. Mengarsipkan Laporan bulanan dan tahunan Prog. Kesehatan Gilut serta
pendukungnya sebagai dukomen Puskesmas.
3. Koordinator Program UKBM (Program Batra) :
a. Membuat rencana kegiatan;
b. Pendataan batra;
c. Melaksanakan pembinaan pada batra yang ada setiap 4 bulan sekali;
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan;
e. Mengkoordinir laporan batra setiap 6 bulan sekali dan melaporkan ke
dinas kesehatan.
4. Koordinator Program Upaya Kesehatan Kerja dan Olah Raga :
a. Mengumpulkan / input data hasil Prog. Upaya Kesehatan Kerja dan olah
raga di Puskesmas dan Jaringannya;
b. Membuat register pasien kesehatan pekerja dan olah raga;
c. Menganalisa hasil rekapan Prog. Upaya Kesehatan Kerja Pasien dan
olah raga di Puskesmas dan Jaringannya (mengupayakan data yang
valid);
d. Membuat Laporan bulanan Kesehatan Pekerja sesuai Format yang telah
di tentukan dan mengirimkan ke dinas kesehatan setiap bulan mengetahui
kepala puskesmas;
e. Membina pos-pos upaya kesehatan kerja yang sudah dibentuk;
f. Membuat laporan tahunan Upaya kesehatan kerja dan olah raga di
Puskesmas dan Jaringannya setiap 1 Tahun dan mengirimkannya ke
dinas kesehatan dengan mengetahui kepala puskesmas;
g. Mengarsipkan Laporan bulanan dan tahunan Prog. Upaya Kesehatan
Kerja dan olah raga serta pendukungnya sebagai dokumen Puskesmas;
h. Melakukan pembinaan di tempat-tempat kesehatan Olahraga;
i. Mengarsipkan Laporan bulanan dan tahunan Prog. Upaya Kesehatan
Kerja dan Olahraga serta pendukungnya sebagai dukomen Puskesmas.
5. Koordinator Program Lansia :
a. Membantu mengingkatkan mutu pelayanan Lansia dengan memberikan
pelayanan Lansia sesuai standar;
b. Membantu meningkatkan kompetensi pengelola program Lansia dan
pemberi pelayanan Lansia baik bersifat tehnis medis maupun manajemen;
c. Mengkoordinasi pencatatan dan pelaporan pelayanan Lansia;
d. Melakukan pemantauan terhadap cakupan pelayanan Lansia;
e. Melaksanakan rekap semua jenis pelaporan Lansia dari masing-masing
bidan wilayah di puskesmas serta merekap laporan Lansia baik laporan
bulanan, tribulan dan semester;
f. Mengkaji laporan yang masuk ke koordinator dan melakukan umpan balik
ke bidan wilayah serta memastikan laporan diserahkan tepat waktu dan
sesuai dengan yang terlapor (sesuai dengan yang terdapat dalam kohort);
g. Melakukan pendisiplinan sistem pelaporan baik displin menutup waktu
pelaporan, waktu Pengumpulan, dan mengumpulkan laporan ke dinas
kesehatan kabupaten/kota yang sebelumnya telah disetujui oleh kepala
puskesmas;
h. Memberikan evaluasi tentang laporan yang ada di kohort dan memvalidasi
data ke semua bidan penanggung jawab wilayah;
i. Menganalisa dan menginput data;
j. Berperan aktif dalam pembahasan permasalahan terkait program Lansia
dalam lokakarya mini;
k. Menganalisa dan menyajikan data indikator Lansia.

III. Penanggungjawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium bertugas mengkoordinir


pelayanan pemeriksaan umum, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan
gawat darurat, pelayanan gizi, pelayanan persalinan, pelayanan rawat inap
(untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan rawat inap), pelayanan
kefarmasian, pelayanan laboratorium.
UKP, Kefarmasian dan Laboratorium membawahi :
1. Koordinator Pelayanan Pemeriksaan Umum :
a. Melaksanakan dan memberikan upaya pengobatan dasar dengan penuh
tanggung jawab sesuai keahlian dan kewenangannya serta sesuai
standar profesi dan peraturan perundangan yang berlaku;
b. Melaksanakan dan meningkatkan mutu pengobatan dasar di Puskesmas;
c. Melaksanakan pelayanan medik/asuhan keperawatan sesuai SOP, SPM,
SPP, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas;
d. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap serta
dapat dipertanggung-jawabkan termasuk memberi kode diagnosa
penyakit menurut ICD X;
e. Melakukan pencatatan dan menyusun pelaporan serta visualisasi data
kegiatan pengobatan dasar sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas;
f. Mengidentifikasi, merencanakan, memecahkan masalah dan melakukan
evaluasi kinerja program pengobatan dasar.
2. Koordinator Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut :
a. Menyusun rencana kerja dan kebijaksanaan tehnis pelayanan kesehatan
gigi;
b. Menentukan pola pelayanan dan tata kerja;
c. Memimpin pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan gigi;
d. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
pelayanan kesehatan gigi;
e. Merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan mutu pelayanan
kesehatan gigi;
f. Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan medik dengan penuh
tanggung jawab sesuai keahlian dan kewenangannya serta sesuai
standar profesi dan peraturan perundangan yang berlaku;
g. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap serta
dapat dipertanggungjawabkan termasuk memberi kode diagnosa menurut
ICD X.
3. Koordinator KIA :
a. Menyusun rencana kerja dan kebijaksanaan tehnis pelayanan KIA;
b. Melaksanakan ANC, PNC, dan perawatan neonatus;
c. Melaksanakan asuhan kebidanan;
d. Melaksanakan pelayanan kebidanan sesuai SOP, SPM, SPP, tata kerja
dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas;
e. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap serta
dapat dipertanggungjawabkan termasuk memberi kode diagnosa
menurut ICD X;
f. Melakukan pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan KIA
sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala
Puskesmas;
g. Melaksanakan evaluasi kegiatan kebidanan dan melaporkan
pelaksanaan kegiatan kebidanan secara berkala;
4. Koordinator KB :
a. Menyusun rencana kerja pelayanan KB;
b. Melaksanakan kegiatan pelayanan KB;
c. Melakukan pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data kegiatan
pelayanan KB secara berkala sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas;
d. Melaksanakan evaluasi kegiatan pelayanan KB;.
5. Koordinator Pelayanan UGD :
a. Menyusun rencana kerja pelayanan gawat darurat;
b. Melaksanakan kegiatan pelayanan gawat darurat;
c. Melaksanakan pelayanan medis dan keperawatan sesuai SOP, SPM,
SPP, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas;
d. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap serta
dapat dipertanggungjawabkan termasuk memberi kode diagnosa menurut
ICD X;
e. Membuat pelaporan dan visualisasi data pelayanan gawat darurat;
f. Melaksanakan evaluasi kegiatan pelayanan UGD;
g. Meningkatkan mutu pelayanan UGD;
h. Melaporkan pelaksanaan gadar secara berkala sebagai bahan informasi
dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas;
i. Melakukan rujukan kasus yang tidak dapat ditangani Puskesmas.
6. Koodinator Gizi :
a. Memberikan konseling gizi;
b. Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan konseling gizi.
7. Koordinator Persalinan :
a. Menyusun rencana kerja pelayanan persalinan;
b. Melaksanakan Intra Natal Care (INC) sesuai SOP;
c. Melakukan pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data pelayanan
persalinan sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada
Kepala Puskesmas;
d. Melaksanakan evaluasi kegiatan pelayanan persalinan;
e. Melakukan rujukan kasus persalinan yang tidak dapat ditangani
Puskesmas.
8. Koordinator Rawat Inap :
a. Menyusun rencana kegiatan unit perawatan;
b. Membagi tugas kepada petugas rawat inap agar pelaksanaan tugas data
dilaksanakan dengan baik;
c. Melaksanakan kegiatan perawatan;
d. Melakukan pencatatan dan pelaporan serta visualisasi data pelayanan
rawat inap sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada
Kepala Puskesmas;
e. Melakukan evaluasi hasil kegiatan unit rawat inap;
f. Mengarsipkan laporan kunjungan rawat inap bulanan dan tahunan serta
pendukungnya sebagai dokumen Puskesmas;
g. Menginventarisasi kebutuhan ruang rawat inap;
h. Meneliti kelengkapan berkas pasien peserta JKN untuk kemudian
diserahkan ke bendahara JKN di Puskesmas.
9. Koordinator Kamar Obat :
a. Menerima dan memeriksa ulang resep yang diberikan oleh Dokter/
pemeriksa;
b. Meracik dan mengemas obat untuk diberikan kepada pasien sesuai
perintah;
c. Memeriksa ulang sediaan obat dan memberikan penjelasan kepada
pasien;
d. Membuat catatan, stok, laporan dan evaluasi pemakaian sediaan farmasi
dan bahan medis habis pakai di kamar obat;
e. Melaksanakan pemusnahan resep serta membuat pelaporan
administrasinya;
f. Menjadi saksi dalam penghapusan resep;
g. Melakukan stok opname minimal setahun sekali.
10. Koordinator Gudang Obat :
a. Menyiapkan dan mengevaluasi data pengadaan sediaan farmasi dan
bahan medis habis pakai;
b. Menerima sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai;
c. Menyimpan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai sesuai aturan;
d. Menjaga kebersihan dan kerapian tempat penyimpanan obat;
e. Melaksanakan penerimaan sediaan Farmasi dan bahan medis habis
pakai dari gudang farmasi Dinas Kabupaten;
f. Menyiapkan penghapusan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai;
g. Membuat catatan, stok, laporan dan evaluasi pemakaian sediaan farmasi
dan bahan medis habis pakai sesuai aturan;
h. Menyiapkan dan melaksanakan pelaporan penggunaan narkotika dan
psikotropika;
i. Melaksanakan pemusnahan sediaan farmasi dan bahan medis habis
pakai disesuaikan dengan bentuk sediaan serta membuat laporan
administrasinya;
j. Menjadi saksi dalam penghapusan sediaan farmasi dan bahan medis
habis pakai;
k. Melakukan stok opname minimal setahun sekali.
11. Koordinator Laboratorium :
a. Melakukan tugas rutin sesuai tupoksi sebagai tenaga fungsionalnya;
b. Merekap data kunjungan pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas dan
Jaringannya;
c. Meneliti rekapan data kunjungan pemeriksaan Laboratorium di
Puskesmas dan Jaringannya;
d. Membuat Laporan bulanan kunjungan pemeriksaan Laboratorium sesuai
Format yang telah di tentukan dan mengirimkannya ke Dinas Kesehatan
mengetahui kepala Puskesmas;
e. Membuat laporan tahunan / merekap laporan bulanan kunjungan
pemeriksaan Laboratorium di Puskesmas dan Jaringannya setiap 1
tahun;
f. Mengarsipkan Laporan bulanan dan tahunan kunjungan pemeriksaan
Laboratorium serta pendukungnya sebagai dokumen Puskesmas.

IV. Penanggungjawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas


Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap jaringan
pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
b. Mengkoordinasikan program-program di Puskesmas kepada jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
c. Bersama Kepala Puskesmas melaksanakan pembinaan dan pengawasan
terhadap jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
Penanggungjawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan membawahi :
1. Koordinator Puskesmas Pembantu :
a. Melakukan tugas rutin sesuai tupoksi sebagai tenaga fungsionalnya;
b. Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan kesehatan di pustu sesuai
standart;
c. Menyiapkan data target semua program di wilayah pustu pada awal tahun;
d. Memantau data cakupan kinerja semua program setiap bulan di wilayah
pustu;
e. Membantu merencanakan upaya capaian target semua program di wilayah
pustu;
f. Membantu pelaksanaan semua program di wilayah pustu bila perlu;
g. Melakukan selft assessment standart pustu sesuai format yang telah
ditentukan (manajemen dan administrasi, sumber daya manusia,
pelayanan kesehatan, pencatatan dan pelaporan) setiap tahun;
h. Mengarsipkan laporan cakupan semua program di wilayah pustu sebagai
dokumen pustu.
2. Koordinator Ponkesdes :
a. Melakukan tugas rutin sesuai tupoksi sebagai tenaga fungsionalnya;
b. Mengupayakan peningkatan mutu pelayanan kesehatan di ponkesdes
sesuai standart;
c. Menyiapkan data target semua program di wilayah Ponkesdes pada awal
tahun;
d. Mengupayakan data cakupan kinerja semua program setiap bulan di
wilayah Ponkesdes;
e. Membantu merencanakan upaya capaian target semua program di wilayah
Ponkesdes;
f. Membuat laporan bulanan Ponkesdes sesuai format yang telah ditentukan
dan mengirimkannya di Dinas kesehatan mengetahui kepala Puskesmas;
g. Membantu pelaksanaan semua program di wilayah Ponkesdes bila perlu;
h. Melakukan selft assessment standart ponkesdes sesuai format yang telah
ditentukan (manajemen dan administrasi, Sumber daya manusia,
pelayanan kesehatan, pencatatan dan pelaporan) setiap tahun;
i. Mengarsipkan laporan cakupan semua program di wilayah ponkesdes dan
hasil self assessment standart Ponkesdes sebagai dokumen Ponkesdes

Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BANYUWANGI
SEKRETARIS,

H. WIDJI LESTARIONO

Anda mungkin juga menyukai