Anda di halaman 1dari 4

KNEE OSTEOARTHRITIS

Osteoarthritis merupakan penyakit sendi kronis yang paling sering ditemui


dan menyebabkan keluhan nyeri sendi, kehilangan fungsi, dan disabilitas. Pada
laki-laki > 50 tahun, osteoarthritis digambarkan sebagai penyebab kedua disabilitas.
Banyak tatalaksana yang telah diusulkan tetapi tetap memberikan hasil klinis yang
buruk tanpa adanya perbaikan kartilago. Penggantian jaringan artikuler dengan
prostesis hanya direkomendasikan sebagai opsi terakhir. Akademi Bedah Orthopedi
Amerika hanya merekomendasikan tatalaksana seperti edukasi, terapi fisik, terapi
simptomatik dengan obat asetaminofen maupun NSAID, dan terkadang injeksi
kortikosteroid lokal. Rekomendasi Universitas Reumatologi Amerika juga hampir
sama. Tatalaksana umum yang digunakan diantaranya adalah terapi fisik,
viscosupplementation, glukosamin dan/atau kondroitin sulfat, bedah arthroskopi,
akupuntur, dan ultrasound.
Terapi sel dengan menanamkan kondrosit autologous (autologous
chondrocytes) dengan pembedahan telah digunakan untuk meregenerasi defek
kartilago lokal selama lebih dari 20 tahun. Sel stroma mesenkimal (Mesenchymal
Stromal Cells atau MSCs) memiliki potensi kondrogenik, yang ditingkatkan oleh
co-kultur dengan kondrosit. Selain itu, MSC hasil kultur menginduksi proliferasi
kondrosit dan sintesis protein matriks ekstraseluler, termasuk aggrecan dan kolagen
tipe II (21Y23). Oleh karena itu, MSC dapat digunakan sebagai pengganti kondrosit
untuk regenerasi tulang rawan, dan penggantian tersebut dapat menguntungkan,
terutama untuk lesi kondral difus, karena MSC lebih mudah diperoleh dan
berkembang secara in vitro tanpa diferensiasi. Efek MSC yang menguntungkan
untuk perbaikan kondrogenik telah didokumentasikan pada tikus, babi, dan kelinci
percobaan.
MSC berlabel yang disuntikkan ke sendi lutut masih menetap di kartilago 1
minggu setelah transplantasi dan kemudian bermigrasi, berdiferensiasi, dan
berkembang biak. Dalam sebuah laporan baru-baru ini, sebagian besar MSC
manusia yang disuntikkan ke dalam sendi tikus menetap 2-8 minggu setelah
transplantasi. Sel-sel ini menjadi teraktivasi dan mengekspresikan beberapa gen
manusia yang memicu ekspresi parakrin dari kolagen II dan gen tikus kondrogenik
lainnya dalam kondrosit resipien dan menghasilkan perbaikan meniscus sendi. Tim
penulis melakukan studi kelayakan dan keselamatan pada tiga kuda; MSC
autologous yang disuntikkan sendi lutut tidak terkait dengan perubahan patologis
lokal atau umum yang dapat diidentifikasi dalam nekropsi setelah 6 bulan. Hasil
serupa diperoleh pada hewan percobaan domba.
Perbaikan defek kartilago telah dilakukan pada beberapa kasus di manusia
dengan menanamkan MSC yang tertanam dalam pembungkus kolagen yang
ditutupi dengan periosteum. MSC autologous juga telah diberikan secara injeksi
intra artikular dalam dua seri kasus dan memberikan hasil yang memuaskan.
Percobaan yang dilakukan pada hewan dan studi kasus pada manusia
menunjukkan bahwa injeksi MSC intra-artikular dapat menjadi alternatif terapi
yang berguna untuk penanganan osteoartritis sendi lutut. Penelitian yang dilakukan
oleh Orozco et al. (2013) menunjukkan adanya perbaikan nyeri dan kualitas
kartilago setelah diinjeksi dengan MSC selama 1 tahun. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa transplantasi MSC autologous layak dan aman, tanpa ada
kejadian buruk atau efek samping yang tercatat. Nyeri pascaimplantasi yang
diamati pada 50% pasien merespons ibuprofen dengan baik dan menghilang dalam
1 hingga 6 hari.
Gambar. Perbaikan rasa saki/nyerit yang dihasilkan dari injeksi MSC. (A.
Evolusi nyeri lutut dari waktu ke waktu, sebagaimana diukur oleh VAS; B-D.
korelasi antara perbaikan nyeri lutut 1 tahun setelah pengobatan dengan MSC dan
skor nyeri awal, yang diukur dengan tes yang berbeda.)

Gambar. Peningkatan kualitas kartilago setelah injeksi MSC.


Efek analgesik dari pengobatan MSC cukup cepat, dengan lebih dari 50%
dari total perbaikan dicapai dalam 3 bulan (Gambar 1A). Untuk nyeri yang
berhubungan dengan aktivitas olahraga, peningkatannya bahkan lebih cepat.
Tindakan awal juga telah dilaporkan untuk efek MSC pada penyakit degenerative
diskus (Degenerative Disc Disease). Setelah efek cepat ini, peningkatan
berlangsung lebih lambat dan efek maksimum diamati pada follow-up 1 tahun.
Perbaikan rasa sakit yang terkait dengan aktivitas olahraga bahkan lebih besar
dibandingkan yang terkait dengan aktivitas sehari-hari.

Gambar. Perbandingan efikasi pengobatan osteoartritis berat berkaitan dengan


perbaikan rasa nyeri.

Daftar Pustaka :
Orozco L, et al. (2013). Treatment of Knee Osteoarthritis with Autologous
Mesenchymal Stem Cells: A Pilot Study. Transplantantion Journal-Clinical and
Translational Research, 95(12): 1-7.

Anda mungkin juga menyukai