Geothermal PDF
Geothermal PDF
TINJAUAN GEOLOGI
Proses terjadinya sumber panas bumi di Indonesia merupakan hasil dari interaks
interaksi
tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Pasifik, Lempeng Indo - Australia, dan
Gambar
mbar 1. Pertemuan tiga lempeng tektonik
tektonik di Indonesia (Natawidjaja, 1994)
subduksi pada kedalaman 160 s.d 210 km di bawah pulau Jawa - Nusatenggara
dan kedalaman 100 km di bawah pulau Sumatera. Hal ini mengakibatkan proses
Jawa- Nusatenggara.
Pulau Sumatra tersusun atas dua bagian utama, sebelah barat didominasi oleh
sekitar 45,6 juta tahun yang lalu, yang mengakibatkan rangkaian perubahan
kecepatan relatif antar lempengnya berikut kegiatan ekstrusi yang terjadi padanya
dapat dilihat pada Gambar 2. Gerak Lempeng India - Australia yang semula
karena terjadi proses tumbukan tersebut (Char-shin Liu et al, 1983 dalam
Natawidjaja, 1994).
kedalaman yang lebih besar seperti di pulau Jawa, magma yang dihasilkan lebih
bersifat basa dan lebih cair dengan kandungan gas magmatik yang lebih tinggi
sehingga menghasilkan erupsi gunung api yang lebih kuat yang menghasilkan -
5
endapan vulkanik yang lebih tebal dan terhampar luas. Oleh karena itu, reservoir
di Pulau
ulau Jawa umumnya terletak pada bagian yang lebih dalam dan menempati
batuan vulkanik.
Sedangkan sistem panas bumi di Sumatera memiliki magma yang bersifat lebih
asam dan lebih kental yang berkaitan dengan kegiatan gunung api andesitik-
riolitis.. Dan reservoir panas bumi terdapat pada batuan sedimen dan ditemukan
Sistem panas bumi tersusun oleh beberapa parameter seperti, sumber panas (heat
2. Batuan
atuan berporos atau reservoir tempat uap panas terjebak didalamnya
ketidakselarasan),
5. Daerah resapan air atau aliran air bawah permukaan (recharge area)
7
Wilayah
Berbeda dengan sistem minyak - gas, adanya suatu sumber daya panas bumi di
bawah permukaan sering kali ditunjukkan oleh adanya manifestasi panas bumi di
lumpur panas (mud pools), geyser dan manifestasi panas bumi lainnya, dimana
beberapa diantaranya, yaitu mata air panas, kolam air panas sering dimanfaatkan
Hasil inversi pada Gambar 4 menunjukkan bahwa selatan ke barat daya daerah
bawah permukaan, yang ditafsirkan sebagai claycap (argilik) dari daerah panas
resistivitas tinggi dapat dilihat pada Gambar 4b yang bertepatan dengan daerah
kelurusan NE-SW
SW ditafsirkan dari geologi daerah dan data aeromagnetik.
k.
Gambar 4. Hasil
asil inversi magnetotelurik, menunjukkan: a) NE-SW
NE SW dan b) NW-
NW SE
bagian berorientasi di model 3D
3 (setelah Arcos et al, 2011).
9
Pada bagian barat daya dari wilayah survei, di bawah claycap lapisan konduktif
atas, tubuh konduktif dalam diamati pada > 2 km kedalaman. Ini akan
membedakan Pampas Lirima dari sistem vulkanik aktif khas lainnya yang
merupakan sumber panas di tempat lain di lingkungan Andes dan sumber panas