Anda di halaman 1dari 8

KAJIAN MATEMATIKA

PANDANGAN MASYARAKAT INDONESIA TERHADAP


MATEMATIKA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kajian matematika yang diampu oleh
Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M.Ed. dan Dr. H. Karso. M. M.Pd.

Oleh :
Atikah Mumtazah (1606785)
Kirana Qurotal Aini Prawira (1605772)
Nuke Fitri Yanuari (1600216)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
berbagai nikmat khususnya kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam tidak lupa
penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Prof. Dr. H. Didi
Suryadi, M.Ed. dan Dr. H. Karso. M.M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Kajian Matematika yang telah memberikan masukan, motivasi, serta kepercayaan
penuh kepada penulis untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “Pandangan
Masyarakat Indonesia Terhadap Matematika ”.
Dalam makalah ini kami menyajikan hasil studi literatur mengenai pandangan
masyarakat Indonesia terhadap matematika. Dengan dikajinya permasalahan ini,
diharapkan kami dan pembaca nantinya dapat mengetahui bagaimana pandangan
masyarakat Indonesia terhadap matematika serta dapat dijadikan sebagai literatur
dalam melakukan pengembangan pembelajaran matematika kedepannya.

Akhir kata kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kami mengharapkan kritikan
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah-
makalah selanjutnya.

Bandung, 26 Mei 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................

2.1 Pandangan Masyarakat Indonesia terhadap Matematika............


2.2 Aspek yang Memengaruhi Pandangan Masyarakat Indonesia
terhadap Matematika.................................................................
2.3 Dampak Pandangan Masyarakat Indonesia terhadap
Matematika……………………………………………………
2.5 Peran Pendidik terhadap Pandangan Matematika Masyarakat
Indonesia………………………………………………………

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................


3.1 Kesimpulan…………………………………………………….
3.2 Saran…………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mayoritas masyarakat Indonesia masih memiliki kemampuan


matematika yang rendah. Terbukti dari hasil evaluasi PISA terakhir pada tahun
2015, kemampuan siswa-siswi Indonesia dalam matematika menduduki
peringkat 63 dari 70 negara dengan poin 386. Sebenarnya hasil evaluasi
kemampuan matematika yang dilakukan PISA ini mengalami kenaikan
dibanding tahun 2012 dengan poin 375. Namun, kenaikan yang terjadi dirasa
belum maksimal karena Indonesia masih dibawa rerata negara-negara OECD.
Dikutip dari halaman (kemdikbud.go.id), PISA (Programme for
International Students Assessment) merupakan sistem ujian yang diinisiasi oleh
Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), untuk
mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di seluruh dunia. Setiap tiga
tahun dipilih secara acak untuk mengikuti tes dari tiga kompetensi dasar yaitu
membaca, matematika, dan sains. Tes yang dilakukan PISA meliputi
pengukuran tingkat pengetahuan dan kemampuan pengaplikasian dari
pengetahuan yang dimiliki.
Hasil PISA yang menunjukkan kemampuan matematika di Indonesia
masih rendah tersebut disebabkan salah satunya oleh pandangan masyarakat
Indonesia itu sendiri terhadap matematika. Mayoritas masyarakat Indonesia
masih menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, wajar jika
siswa merasa takut bahkan benci terhadap matematika. Hal ini jika dibiarkan
akan merusak motivasi dan semangat siswa untuk belajar matematika.
Sehingga berpengaruh terhadap hasil pembelajaran matematikamya.
Sebagai calon guru matematika diperlukan kajian mendalam mengenai
pandangan masyakat Indonesia terhadap matematika agar dapat menemukan
strategi yang tepat untuk memperbaiki cara pandang tersebut sehingga
kemampuan matematika siswa Indonesia dapat meningkat.
1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana pandangan masyarakat Indonesia terhadap matematika?


2) Apa saja aspek yang memengaruhi pandangan masyarakat Indonesia
terhadap matematika?
3) Bagaimana dampak dari cara pandang masyarakat Indonesia tentang
matematika?
4) Bagaimana peran pendidik terhadap pandangan matematika masyarakat
Indonesia?

1.3 Tujuan

1) Untuk mengetahui pandangan masyarakat Indonesia terhadap matematika


2) Untuk mengetahui aspek yang memengaruhi pandangan masyarakat
Indonesia tehadap matematika
3) Untuk mengetahui dampak dari cara pandang masyarakat Indonesia
terhadap matematika
4) Untuk mengetahui peran pendidik terhadap cara pandang masyarakat
Indonesia terhadap masyarakat
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pandangan Masyarakat Indonesia terhadap Matematika

Menurut (Ruseffendi, 2006 : 260) Matematika merupakan ratunya ilmu,


maksutnya adalah matematika itu tidak bergantung kepada bidang studi lain;
matematika merupakan Bahasa, agar mudah dipahami matematika menggunakan
simbol dan istilah yang disepakati bersama; matematika merupakan ilmu deduktif
yang tidak menerima generalisasi yang didasarkan pada observasi (induktif) tetapi
generalisasi yang didasarkan kepada pembuktian secara deduktif; matematika
merupakan ilmu tentang pola keteraturan; matematika merupakan ilmu tentang
struktur yang terorganisasi mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang
didefinisikan, ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil; matematika juga
merupakan pelayan ilmu.

Melihat dari kompleksitas definisi matematika menurut ahli yang disebutkan


di atas, dapat diketahui bahwa matematika memiliki peran penting dalam tatanan
ilmu pengetahuan, tentunya juga besar manfaatnya dalam kehidupan ketika
memahami matematika dengan baik.

Di Indonesia, matematika dipelajari sejak jenjang sekolah dasar hingga


perguruan tinggi. Sayangnya lamanya pembelajaran yang dilalui penduduk
Indonesia dalam mempelajari matematika tidak memberikan pengaruh besar
terhadap peningkatan kemampuan matematisnya. Bahkan, dalam tribunnews.com
13 November 2018 merilis hasil penelitian tahun 2018 yang dilakukan oleh
Research on Improvement of System Education (RISE) menujukkan bahwa
kemampuan siswa memecahkan soal matematika sederhana tidak berbeda secara
signifikan antara siswa baru masuk Sekolah Dasar (SD) dengan yang sudah tamat
Sekolah Menengah Atas (SMA). Hasil penelitian tersebut terjadi karena
kemungkinan terjadi stagnasi kemampuan matematika siswa seiring meningkatnya
kemampuan jenjang pendidikan.
Selain itu, dari hasil survey lain yang dimuat dalam halaman suara.com pada 5
Oktober 2016, survey yang dilakukan oleh Guru Besar Matematika Universitas
Gajah Mada, Prof. Dr. ret. nat. Widodo. M.S, pada tahun 2010 lalu terhadap 1000
sarjana matematika ditemukan beberapa faktor penyebab mengapa matematika
dianggap sulit:

1) Faktor buku, tidak banyak buku matematika terbitan Indonesia yang menyajikan
soal dalam bentuk konteks. Akibatnya matematika terasa abstrak dan sulit
dipelajari.
2) Faktor guru, sebanyak 11,35 persen guru matematika di Indonesia tidak
memiliki kemampuan mumpuni. Ketika murid bertanya pertanyaan kritis, guru
tidak mampu menjawabnya.
3) Faktor cara pandang terhadap matematika, banyak orangtua yang menanamkan
pada buah hatinya sendiri bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit.
Akibatnya anak hingga dewasa memiliki pemahaman bahwa matematika adalah
momok yang menakutkan.

Dari hasil survey yang telah disebutkan diatas, dapat diketahui bahwa
pandangan masyarakat Indonesia terhadap matematika dari sejak dini hingga
dewasa beranggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit.

Cara pandang atau perspektif menurut Joel M. Cahron dalam (Mulyana,


2006:7) merupakan kerangka konseptual, perangkat asumsi, perangkat nilai, dan
perangkat gagasan yang memengaruhi persepsi seseorang sehingga pada akhirnya
akan memengaruhi tindakan seseorang dalam situasi tertentu.

Sejalan dengan perdapat Joel M. Charon yang mengemukakan persepsi atau


cara pandang memengaruhi tindakan seseorang dalam situasi tertentu, sama halnya
dengan cara pandang yang menganggap matematika merupakan pelajaran yang
sulit menjadikan motivasi dan semangat belajar matematika menjadi luntur. Bahkan
banyak siswa yang merasa terbebani jika besoknya di sekolah akan menjumpai
pelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA

Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan


Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA.
Bandung: Tarsito.

Mulyana, Deddy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitati, Paradigma Baru


Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-dan-capaian-
pisa-indonesia-mengalami-peningkatan diakses pada 26 mei 2019 pkl. 10:20

Https://www.google.com/amp/m.tribunnews.com/amp/nasional/2018/11/13/i
ndonesia-darurat-matematika-mendikbud-bukan-isu-baru-sudah-dari-dulu diakses
pada 26 mei 2019 pkl. 10:36

Https://www.google.com/amp/s/amp.suara.com/tekno/2016/10/05/110207/pr
ofessor-ini-ungkap-mengapa-matematika-dianggap-sulit diakses pada 26 mei 2019
pkl. 11.14

Anda mungkin juga menyukai