Anda di halaman 1dari 7

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Daerah Rawa di Provinsi Jambi secara bertahap telah dimulai sejak tahun
1969-1970, dimulai dengan Delta Berbak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
hingga rawa Singkut di Kabupaten Sarolangun. Potensi lahan rawa potensial untuk
usaha tani di Provinsi Jambi adalah seluas 684.000 Ha atau sekitar 12 persen dari
luas Provinsi Jambi, sementara lahan rawa yang sudah dibuka adalah seluas
252.383 Ha yang terdiri dari rawa pasang surut seluas 211.362 Ha dan rawa non
pasang surut (rawa lebak) seluas 41.021 Ha. Hampir seluruh potensi daerah rawa
telah ditingkatkan/dimanfaatkan, sedangkan pada jaringan rawa pada wilayah
provinsi masih banyak yang belum ditingkatkan. Pada awalnya Daerah Rawa ini
merupakan kawasan kecil dengan budidaya pertanian/pangan. Namun demikian
saat ini beransur-angsur telah beralih menjadi komoditas perkebunan.
Berdasarkan Peraturan Menteri No. 29 Tahun 2015 Pasal 1 Tentang Rawa,
menyatakan Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yang terkandung di
dalamnya, tergenang secara terus menerus atau musiman, terbentuk secara alami
di lahan yang relatif datar atau cekung dengan endapanmineral atau gambut, dan
ditumbuhi vegetasi, yang merupakan suatu ekosistem. Pada pasal 35
pengembangan daerah rawa dan Pasal 41 ayat 1 dimana isinya Rencana
pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang telah ditetapkan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) ditindaklanjuti dengan
melaksanakan studi kelayakan untuk menyusun program pengelolaan rawa
pasal 42 ayat 1 dan 2, 43, 44 tentang perencanaan daerah rawa.
Daerah rawa pada saat ini banyak yang telah berubah fungsi dan
pemanfaatannya untuk kegiatan pertanian sudah sangat berkurang. Oleh
karena itu pada Tahun Anggaran 2017 melalui PPK Perencanaan dan Program
BWS Sumatera VI akan dilaksanakan “Desain Peningkatan DR. Simpang
Jelita di Kabupaten Tanjung Jabung Timur”.

I-4
I-4
DESAIN PENINGKATAN DR. SIMPANG JELITA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Guna menunjang dalam tahap perencanaan desain konstruksi bangunan


daerah rawa yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi maka dilaksanakan
penyusunan metode pelaksanaan pekerjaan.

1.2. Dasar Hukum


Dasar hukum yang dipergunakan dalam pekerjaan “Desain Peningkatan
DR. Simpang Jelita di Kabupaten Tanjung Jabung Timur” adalah sebagai
berikut :
1. UUD 1945 Pasal 33 Ayat 3 yang berisi “Bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 27 Tahun 1991 tentang
Rawa.
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 64/PRT/1993 tentang Reklamasi
Rawa.
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
29/PRT/M/2015 Tahun 2015 tentang Rawa.
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
09/PRT/M/2015 tentang Penggunaan Sumber Daya Air.
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
06/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Air dan
Bangunan Pengairan.
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan Air
dan Tata Pengairan.
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah Sungai.
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
11/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Reklamasi
Rawa Pasang Surut.

1.3. Maksud dan Tujuan Pekerjaan


Maksud pekerjaan ini adalah melakukan survei, analisa dan desain daerah
rawa agar dapat dimanfaatkan lebih optimal.

I-4
I-4
DESAIN PENINGKATAN DR. SIMPANG JELITA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Tujuan dari pekerjaan ini adalah merencanakan desain peningkatan jaringan


tata air rawa sesuai dengan kondisi yang ada sehingga mampu meningkatkan
potensi, manfaat, dan fungsi pada Daerah Rawa Simpang Jelita di Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi dengan keluaran (Output) ± 3.000 Ha.

1.4. Maksud dan Tujuan Penyusunan Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Maksud penyusunan Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah untuk
membuat metode pelaksanaan pekerjaan dari bangunan daerah rawa.
Tujuan penyusunan Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah adanya
ketersediaan laporan mengenai metode pelaksanaan pekerjaan sebagai bahan
pertimbangan dalam pelaksanaan konstruksi bangunan di Daerah Rawa Simpang
Jelita.

1.5. Lingkup Pekerjaan


Secara garis besar ruang lingkup pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Membuat metode pelaksanaan pekerjaan
b. Pembuatan laporan.

1.6. Jangka Waktu Pelaksanaan Penyusunan Metode Pelaksanaan


Pekerjaan
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan adalah 1 (satu) bulan
terhitung mulai minggu pertama bulan kedelapan sampai minggu keempat bulan
kedelapan dari pelaksanaan pekerjaan.

1.7. Sumber Pendanaan


Sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Murni Tahun Anggaran 2017.

1.8. Lokasi Pekerjaan


Lokasi Pekerjaan dari kegiatan ini adalah terletak di Desa Simpang Datuk dan
Desa Simpang Jelita Kecamatan Nipah Panjang dan Desa Sungai Lokan
Kecamatan Sadu Provinsi Jambi.

I-4
I-4
DESAIN PENINGKATAN DR. SIMPANG JELITA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

I-4
I-4
DESAIN PENINGKATAN DR. SIMPANG JELITA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Lokasi Pekerjaan

Gambar 1.1. Peta Administrasi Provinsi Jambi

I-6
I-6
DESAIN PENINGKATAN DR. SIMPANG JELITA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Lokasi Pekerjaan

Gambar 1.2. Peta Administrasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur

I-6
I-6
DESAIN PENINGKATAN DR. SIMPANG JELITA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

I-7
I-7
DESAIN PENINGKATAN DR. SIMPANG JELITA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

Anda mungkin juga menyukai