Anda di halaman 1dari 9

PEDOMAN MUTU

PT. PUPUK KARYA NUSANTARA

No. Dok: PM.WMM-01 No. Revisi: 00 Berlaku Sejak : 14 Juni 2018

IMPLEMENTASI ISO 14001 PADA PT. PUPUK KARYA


NUSANTARA

Melinda A.R1, Syahrul2, Aldi Hendrawan3, Citra A.B4, Ria F.5

PENDAHULUAN

ISO 14001:2015 yang merupakan standar internasional untuk Sistem Manajemen Nasional
(SML) membantu sebuah industri mengidentifikasi memprioritaskan serta mengatur resiko
lingkungan yang terjadi sebagai bagian dari praktek bisnis normal, dimana pedoman ini
berisikan pertimbangan beberapa aspek pengadaan bisnis, penyimpanan, manufaktur,
distribusi, dan pengembangan produk sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan. Dalam penerapan ISO 14001:2015 perusahaan dituntut untuk menghasilkan
limbah seminimal mungkin dan dapat mengolah limbahnya menjadi sesuatu dengan baku
mutu yang ditetapkan pemerintah. Industri juga dituntut untuk dapat memanfaatkan sistem
daur ulang dan konsisten terhadap pelestarian alam seperti pengurangan penggunaan listrik,
air dan gas. Dalam implementasi ISO 14001:2015 pada PT. Pupuk Karya Nusantara
memiliki beberapa aspek yaitu:
1. Komitmen dan Kebijakan lingkungan
2. Perencanaan
3. Implementasi dan Operasi
4. Pemeriksaan dan Koreksi
5. Kaji Ulang Manajemen
Implementasi ini diharapkan mampu mengurangi biaya, mengelola reputasi industri,
kemudahan berintegrasi, mengurangi duplikasi biaya, serta kepatuhan terhadap hukum. PT.
Pupuk Karya Nusantara merupakan perusahaan yang memproduksi pupuk berbahan
sampah organik.

PEMBAHASAN

1. DESKRIPSI PRODUK

Pembuatan pupuk organik yang diproduksi oleh PT. Pupuk Karya Nusantara didasari oleh
banyaknya sampah organik seperti sampah sayuran, daun-daun kering, dan sampah organik
lainnya yang mudah diperoleh di lingkungan rumah tangga dan pasar tradisional.
a. Alat dan Bahan
Pembuatan pupuk organik PT. Pupuk Karya Nusantara menggunakan alat-alat
berupa botol sampel, pengaduk sampah, botol semprot, saringan, erlenmeyer, bak
composer, gelas ukur 10 mL dan 1000 mL, pipet, timbangan, pH meter, dan
flamephotometer. Sedangkan bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk
organik adalah EM4, sampah sayuran, daun-daun kering, kotoran hewan, tanah dan
aquades.
b. Proses Pembuatan
Pada pembuatan pupuk organik digunakan bahan dasar sampah organik yang
berasal dari sampah sayuran, daun-daun kering dan saampah organik tadi dirajang
terlebih dahulu didalam bak komposer sebagai tempat pembusukan pupuk dimana
dalam satu kali proses pembuatan pupuk diisi dengan 5 kg sampah organik.
Diwadah yang berbeda ditambahkan EM4 kemudian dicampurkan 1 liter aquadest.
Cairan ini selanjutnya dimasukan kedalam botol semprot dan kemudian
disemprotkan kedalam rajangan sampah organik tadi. Lalu dicampur dengan tanah
dan kotoran hewan, campuran ini kemudian ditambahkan mikroorganisme untuk
mempercepat proses pengomposan. Proses pembuatan pupuk agar dapat berjalan
lebih cepat dan efisien dilakukan dengan menambahkan mikroorganisme perombak
bahan organik atau activator. Activator menguraikan sisa organik yang telah mati
menjadi unsur-unsur yang dikendalikan ke dalam tanah. Mikroorganisme yang
membantu proses pembuatan pupuk organik ini adalah Effective Microorganisms
(EM4). EM4 berfungsi untuk memperbaiki struktur dan tekstur tanah dan
memberikan unsur hara.
c. Lokasi Perusahaan atau Rumah Produksi
Rumah produksi PT. Pupuk Karya Nusantara berlokasi dikawasan penduduk
dengan radius 3,4 km dari kawasan padat penduduk yaitu desa Durian Runtuh.
Rumah produksi ini memiliki standar boiler mesin pencacah yang telah disusaikan
dengan SOP, rumah produksi juga telah memiliki standar pembuangan debu yang
dihasilkan mesin dalam mencacah sampah organik sehingga dapat mengurangi
polusi udara disekitar rumah produksi.
d. Kegiatan Lain di Sekitar
Lokasi kegiatan produksi yang berdekatan dengan pemukiman warga tentu saja
akan berdampak kepada kegiatan masyarakat sekitar dimana sebagian penduduknya
melakukan kegiatan bertani.

2. ASPEK YANG MEMENUHI ISO14001

Pada proses produksi PT. Pupuk Karya Nusantara sudah memenuhi persyaratan ISO14001
klausul 4.3 yang disesuaikan dengan sasaran tujuan PT. Pupuk Karya Nusantara serta
peraturan perundang-undangan.
Tabel 1. Persyaratan ISO14001 klausul 4.3
Sudah Belum
Persyaratan ISO 14001 klausul 4.3
sesuai sesuai
4.3.1 Aspek lingkungan

Prosedur untuk mengindentifikasi aspek lingkungan
 X

Mencakup seluruh aktifitas, produk atau jasa
 X

Mencakup keadaan normal, spesial seperti keadaan darurat


X

Mencakup keadaan sekarang dan kemungkinan situasi akan


X
datang
Menjelaskan aspek penting lingkungan X
Perubahan-perubahan pada aspek lingkungan dan
X
kepentingannya dilakukan secara terkendali


4.3.2 Peraturan dan persyaratan lainnya


Diidentifikasikan dalam prosedur dan terdapat akses ke
X
peraturan dan persyaratan lainnya


Berhubungan dengan aspek lingkungan dari semua aktifitas,


X
produk dan jasa perusahaan


Perubahan-perubahan dilakukan secara terkendali
 X

4.3.3 Sasaran dan Tujuan


Dokumentasi sasaran dan tujuan lingkungan


Relevan untuk setiap fungsi dan level dari organisasi
 X

Pembentukan dan peninjauan sasaran yang sesuai


Perubahan dilakukan secara berkala X


Dokumentasi program manajemen lingkungan X

Identifikasi aspek lingkungan menunjukkan langkah awal pada PT. Pupuk Karya Nusantara
untuk memulai perencanaan lingkungan dengan mengidentifikasi aspek lingkungan dari
aktifitas produk dan jasa. Tujuannya sebagai dasar dalam penyusunan sistem manajemen
lingkungan. Hasilnya tersebut digunakan sebagai panduan dalam membuat daftar peraturan
dan persyaratan yang terkait dan sasaran dan tujuan lingkungan.

Gambar 1. Prosedur untuk mengidentifikasi aspek lingkungan

Proses produksi pada PT. Pupuk Karya Nusantara akan diidentifikasi pada setiap aktifitas
dan jasa. Setiap aspek tersebut akan disesuaikan dengan tolak ukur yang sesuai dengan
peraturan pemerintahan yang terkait.

3. PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


PT. Pupuk Karya Nusantara melaksanakan sistem manajemen lingungan dengan membuat
perusahaan yang ramah lingkungan dengan tujuan mengurangi dampak-dampak negatif
dari proses produksi di perusahaan. Limbah pabrik menjadi salah satu fokus dalam
pengelolaan perusahaan. Lokasi perusahaan atau rumah produksi pupuk PT. Pupuk Karya
Nusantara yang berlokasi tidak terlalu jauh dengan pemukiman warga sehingga sangat
penting untuk dilakukan pelestarian lingkungan. Perusahaan menjaga keberadaan
pemukiman dan beberapa aktivitas warga dilingkungannya dari keberadaan limbah dan
sampah. Instalasai Pengelolan Air Limbah berfungsi untuk mengontrol kualitas limbah cair
agar tidak melewati batas mutu. Pengelolaan limbah diolah dengan baik oleh perusahaan
agar tidak menimbulkan dampak negatif yang berkelanjutan seperti pencemaran atau
polusi. Perusahaan memiliki kolam netralisasi yang berfungsi menetralkan limbah cari
buangan yang bersifat asam atau basa dan unit sanitasi untuk memproses air limbah.

Tabel 2. Pengelolaan Lingkungan


Tujuan Pengelolaan Lingkungan Upaya Pengelolaan Lingkungan
Mengurangi Pencemaran Limbah  Kondisi operasi pabrik atau rumah
produksi sesuai SOP
 Recycling dan reuse
 House keeping utuk mencegah
kebocoran limbah
 Pemantaan kualitas air limbah dan
sumber air sekitar pabrik
Mengurangi Limbah Gas dan Kebisingan  Gas buangan berasal dari boiler-
boiler. Penggunaan boiler sesuai
dengan SOP dan pembakaran dengan
oksigen berlebih.
 Kebisingan dilokasi pabrik
diharuskan pekerja menggunakan
APD yang sesuai
Mengurangi Limbah Padat  Limbah padat disimpan ditempat
aman untuk dilakukan proses
lanjutan.

4. PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PT. Pupuk Karya Nusantara saat ini telah berkomitmen untuk selalu menaati peraturan
dalam pengelolaan serta pemantauan lingkungan. Pada penerapan pemantauan lingkungan
yang dilakukan oleh PT. Pupuk Karya Nusantara, perusahaan bekerjasama dengan instansi
pengawasan lingkungan terkait sebagai upaya perusahaan agar instansi pengawasan dapat
melakukan audit secara langsung di lokasi rumah produksi. Hal ini tentu dapat memberikan
informasi secara akurat mengenai keadaan perusahaan mengenai aturan baku ISO 14001
sehingga perusahaan dapat terakreditasi. Pada penerapannya unit pengelolaan perusahaan
akan melakukan pemantauan secara rutin yang telah diatur sesuai dengan ketentuan pada
ISO 14001 meliputi metode pelaksanaan pembuatan, lokasi rumah produksi, dan sistem
pembuangan limbah yang dikelola perusahaan. Hasil pemantauan lingkungan yang
dilakukan diserahkan kepada kepada desa Durian Runtuh dengan tembusan instansi terkait
yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kelautan dan
Perikanan.

Tabel 3. Persyaratan ISO 14001:2015


Elemen ISO 14001:2015 Dokumen ISO 14001:2015
Ruang lingkup Dokumen ruang lingkup sistem
manajemen lingkungan (klausul
4.3)
Kebijakan lingkungan Kebijakan lngkungan harus
terdokumentasi (klausul 5.2)
Risk and opportunity Dokumen yang memuat
dokumentasi resiko dan peluang
serta rencana pengelolaan resiko
(klausul 6.1.1)
Aspek lingkungan dan evaluasi Dokumen aspek lingkungan dan
dampak lingkungan, kriteria aspek
lingkungan yang signifikan
(klausul 6.1.2)

5. SASARAN DAN TARGET

Perusahaan selalu berkomitmen dalam mengembangkan produk dengan tepat sasaran guna
mendukung quality management sehingga memenuhi ISO 14001:2015 klausul 4.3 Aspek
Lingkungan dengan melakukan peningkatan penjaminan mutu lingkungan yang berdampak
bagi daerah sekitar. Tentunya perlu persiapan yang benar-benar matang dan telah
mendapat persetujuan serta dukungan dari masyarakat dan pemerintah sekitar. Adapun
beberapa aspek pemenuhan Lingkungan hidup yang tepat sasaran yang dapat diberikan
sebagai berikut.

Tabel 4. Sasaran dan Target

Sasaran Target

Mempertahankan karakteristik tanah Meningkatkan mutu tanah penerima limbah


penerima limbah agar tetap layak untuk sehingga memiliki nilai Eh (Mv) diantara
dimanfaatkan kembali 100 – 400
Menurunkan kadar cemaran limbah berupa Menetralkan PH di lingkungan sekitar
zat kimia antara 6-9
Meningkatkan dampak yang bernilai positif Kesejarahteraan karyawan dan masyarakat
di sekitar lokasi dalam hal peningkatan
Ekonomi
6. PENYUSUNAN DAFTAR PERIKSA

Untuk penyusunan ISO 14001 klausa 4.3.1 dibantu oleh organisasi untuk
mengidentifikasikan aspek lingkungan yang mencakup keseluruhan aktivitas, produk
maupun jasa yang akan berinteraksi dengan lingkungan dan dapat dipahami oleh setiap
karyawannya. Hasil dari evaluasi ini disajikan dalam bentuk dokumen aspek lingkungan
pada perusahaan yang dirangkum agar mudah dipahami oleh setiap karyawan, perusahaan
juga harus mempunyai metode untuk melakukan sosialisasi terhadap perubahan dari
peraturan hukum dan hal lainnya terhadap karyawan-karyawannya. Perusahaan
membolehkan peninjauan oleh pihak berwajib untuk melihat kondisi pabrik agar dapat
disesuaikan dengan menggunakan peraturan perundang-undangan secara berkala. ISO
14001 klausa 4.3.3 mensyaratkan perusahaan untuk membuat dan memelihara dan
melestarikan tujuan lingkungan yang terdokumentasi pada tiap-tiap fungsi dan tingkat
yang relevan dalam organisasi atau perusahaan. Syarat mengenai pandangan luar yang
tertarik tidak dapat dilakukan karena diperlukannya audit dari pihak luar kedalam
perusahaan agar audit yang dilakukan dapat diperbaiki oleh pihak organisasi atau
perusahaan di audit selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai