Anda di halaman 1dari 32

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Nyata

Masalah Praktek Kerja Nyata atau magang telah diatur dalam Undang-
Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan khususnya pasal 21 – 30.
Dan lebih spesifiknya diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di
Dalam Negeri.
Dalam Peraturan Menteri tersebut, Pemagangan diartikan sebagai bagian dari
sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di
lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan
pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses
produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai
keterampilan atau keahlian tertentu.
Praktek Kerja Nyata atau magang merupakan bagian dari pelatihan kerja,
biasanya magang dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir atau siswa SMK kelas 3
(PKL) sebagai salah satu syarat utama untuk menyelesaikan proses pendidikan.
Sedangkan pelatihan kerja biasanya diikuti oleh pekerja yang sudah
menandatangani kontrak dengan perusahaan dalam rangka untuk mengembangkan
kompetensi kerja dan produktifitas sang karyawan.
Dalam kegiatan praktek kerja nyata atau magang, akan memiliki kesempatan
untuk mengaplikasikan semua ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah dan
mempelajari detail tentang seluk beluk standar kerja yang profesional.
Pengalaman ini kemudian menjadi bekal dalam menjalani jenjang karir yang
sesungguhnya.

1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Nyata

1.2.1. Maksud
Memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk menerapkan dan
memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah
diterimanya didalam kelas pada kegiatan nyata di bidang studinya masing-
masing.
1.2.2. Tujuan Umum
Tujuan diadakannya magang adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat merasakan langsung bekerja pada suatu
industri.
2. Untuk memperoleh pengalaman kerja di industri.
3. Untuk mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya
4. Untuk mengetahui proses-proses kerja yang terdapat di
perusahaan. Proses kerja yang dimaksud adalah
bagaimana hasil produk, tenagakerja, kedisiplinan dan
keselamatan kerja.
5. Membandingkan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dengan
pelaksanaan magang di industri
6. Untuk memperoleh pengetahuan dari tempat magang
7. Mengaplikasikan kemampuan praktik yang diperoleh di
perkuliahan ke dunia industri.

1.2.3. Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja


setelah menyelesaikan pendidikannya.
2. Agar Mahasiswa mendapatkan pengalaman secara fuktural
dilapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga profesi
yaitu tenaga yang memiliki seperangkat pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang diperlukan bagi
profesinya serta mampu menerapkan dalam kehidupan
dunia kerja yang nyata

1.3. Manfaat Praktek Kerja Nyata

Manfaat diadakannya Praktek Kerja Nyata atau magang adalah


sebagai berikut :

1. Belajar Beradaptasi di Lingkungan Kerja.


Dengan menjalani program magang, bisa belajar beradaptasi
dalam lingkungan kerja. Baik itu bekerja sama dengan tim hingga
membuat solusi saat ada masalah. Hal ini akan memudahkan
ketika memulai kerja yang sesungguhnya
2. Memperoleh Banyak Koneksi
Magang memudahkan menjalin hubungan dengan berbagai orang
penting. Meskipun tidak menghasilkan uang tunai, magang bisa
menjadi investasi masa depan. Selain itu memiliki banyak koneksi
dalam membangun karier ke depannya.
3. Mendapat Informasi yang Berkualitas
Tidak hanya pengalaman,juga pasti mendapatkan banyak
informasi dari magang, bisa mengetahui apakah pekerjaan yang
dilakukan memang di sukai atau tidak. Kalau tidak, bisa mencari
serta menggali lebih banyak informasi dari orang-orang yang
sudah berpengalaman saat magang.
4. Punya Mentor
Kesempatan bekerja langsung di perusahaan dengan mencoba
program magang akan mempertemukan dengan orang-orang yang
sudah profesional, bisa belajar dari pengalaman mereka serta
memiliki mentor yang akan membantu dalam berkarier.
5. Pelajaran Berharga
Bukan hanya pengalaman baru, magang juga memnberikan
pelajaran berharga dalam hidup.. Agar magang bermanfaat ,
hindari memilih perusahaan yang hanya mempekerjakan sebagai
pembuat kopi atau tugas 'kasar' lainnya. Mungkin beberapa
perusahaan tidak memberikan bayaran, tapi setidaknya mendapat
pekerjaan yang berguna bagi diri sendiri serta masa depan.

1.3.1 Manfaat bagi Mahasiswa :

1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu


yang diperoleh di bangku perkuliahan.
2. Menambah wawasan setiap mahasiswa mengenai dunia
industri.
3. Menambah dan meningkatkan keterampilan serta keahlian
dibidang praktek.

1.3.2 Manfaat bagi Universitas


1. Terjalinnya kerjasama “bilateral” antara Universitas dengan
perusahaan.
2. Universitas akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya
melalui pengalaman kerja Magang
3. Universitas yang akan dikenal di dunia industri.
1.3.3 Manfaat bagi Perusahaan
1. Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan dunia
industri/ perusahaan sehingga perusahaan tersebut dikenal oleh
kalangan akademis.
2. Adanya kritikan-kritikan yang membangun dari mahasiswa-
mahasiswa yang melakukan Praktek Magang
3. Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa-
mahasiswa yan melakukan praktek
4. Adanya orang yang mengaudit perusahaan tanpa
mengeluarkan biaya dengan adanya laporan-laporan magang
yang diberikan kepada perusahaan.
1.4 Sistematika Penulisan Laporan Praktek Kerja Nyata (PKN)
1.4.1. Bagian Awal (Pendahuluan)

a. Halaman Kulit Luar.


1) Judul Laporan PKN
2) Lambang (Logo) STIE Bina Bangsa
3) Nama Penulis, NPM, Jurusan, Konsentrasi, Program
pendidikan
4) Nama STIE Bina Bangssas tanpa alamat
5) Tahun Pembuatan

b. Halaman Extra (depan)

1) Halaman Judul
2) Halaman Pengesahan Pimpinan dan Jurusan
3) Halaman Kata Pengantar
4) Halaman Daftar isi

1.4.2 Bagian isi (Utama)

1) BAB I PENDAHULUAN
2) BAB II NAMA PERUSAHAAN / INSTANSI
3) BAB III NAMA UNIT KERJA / BAGIAN
PENEMPATAN
4) BAB IV JUDUL LAPORAN KEGIATAN PKN
5) BAB V PENUTUP

1.4.3 Bagian Akhir (Pelengkap)

1) Halaman Daftar Pustaka


2) Halaman Lampiran
a) Lampiran A : Fotocopi surat Permohonan
Praktek Kerja Nyata / Magang dari STIE Bina Bangsa
b) Lampiran B :Fotocopi surat Persetujuan Praktek
Kerja Nyata / Magang dari instansi /
Perusahaan tempat magang
c) Lampiran C :Fotocopi lembar penilaian Magang
mahasiswa yang sudah dinilai oleh pimpinan instansi
d) Lampiran D :Lembar kegiatan / absensi Praktek
Kerja Nyata
e) Lampiran E :Lampiran kegiatan atau pekerjaan
yang dilakukan di instansi tersebut
f) Lampiran F :Daftar Riwayat Hidup

1.4.4. Isi Laporan PKN

Halaman

a) Lembar pengesahan : i
b) Kata pengantar : ii
c) Daftar Isi : iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Nyata

1.2.Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Nyata

1.2.1 Tujuan Umum

1.2.3 Tujuan Khusus

1.3 Manfaat Praktek Kerja Nyata

1.4 Sistematika Penulisan Laporan Praktek Kerja

Nyata

BAB II NAMA PERUSAHAAN / INSTANSI

2.1 Tinjauan Organisasi

2.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan / instansi


2.1.2 Struktur Organisasi

2.1.3 Job Description

2.2 Visi

2.3 Misi

2.4 Tujuan

2.5 Wewenang

BAB III NAMA UNIT KERJA / PENEMPATAN

3.1 Profil

3.2 Tugas

3.3 Fungsi

3.4 Visi

3.5 Misi

3.6 Tujuan

3.7 Sasaran

3.8.Struktur Organisasi Kerja

BAB IV PROSEDUR KERJA

4.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata

4.2 Metode Pengumpulan Data Laporan Praktek Kerja Nyata

4.3 Analisa Data

4.4 Pelaksanaan Kegiatan

4.5 Hasil Kegiatan Praktek Kerja Nyata


BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II

HIMPUNAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ANAK USIA


DINI INDONESIA (HIMPAUDI) PROPINSI BANTEN

2.1 Tinjauan Organisasi

2.1.1 Sejarah Singkat berdirinya HIMPAUDI

Berawal dari rasa tanggung jawab akan pentingnya arti sebuah


keluarga dalam perkembangan potensi yang dimiliki anak-anak sebagai
tunas bangsa yang diharapkan mampu menjadi penerus generasi bangsa
ini, dan juga lahir dari wujud adanya kecintaan terhadap dunia pendidikan
anak-anak, yang makin hari semakin menurun saja kualitasnya.
Disamping itu pula, penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini
adalah salah satu bentuk dari realisasi Undang-Undang Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang telah Mengamanatkan
dilaksanakannya pendidikan kepada seluruh rakyat Indonesia sejak usia
dini yaitu sejak anak dilahirkan, oleh sebab itu penyelenggaraan PAUD
merupakan sebuah upaya kesejahteraan anak yang ditujukan untuk
menumbuhkan potensi anak secara optimal sehingga anak siap untuk
menghadapi perkembangan selanjutnya.

Pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini bertanggung


jawab terhadap pengasuhan, pembelajaran yang mengupayakan
optimalisasi berbagai potensi kecerdasan dalam menunjang tumbuh
kembang anak secara holistik.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dibentuk organisasi pendidik


dan tenaga kependidikan anak usia dini untuk meningkatkan efektifitas,
koordinasi dan sosialisasi program PAUD. Organisasi tersebut disebut
Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia
atau HIMPAUDI.
9
HIMPAUDI dideklarasikan oleh utusan dari seluruh Indonesia
pada Hari Rabu, 31 Agustus 2005 di Batu Malang Jawa Timur, sekaligus
mengukuhkan kepengurusan di tingkat Pusat yang berkedudukan di
Jakarta
Himpaudi (Himpaunan pendidik dan tenaga Kependidikan Anak
Usia Dini Indonesia) berada pula di Propinsi banten yang merupakan
salah satu wadah profesi yang independen dan peduli terhadap pendidikan
anak usia dini. Terbentuknya Himpaudi Propinsi Banten tahun 2010
mempunyai tugas untuk mensosialisasikan program kerja yang ada di
tingkat propinsi khususnya dan program kerja tingkat pusat pada
umumnya.,serta mengkonsolidasikan pengurus untuk menguatkan
kelembagaan Himpaudi dari tingkat pengurus Kabupaten / kota sampau
tingkat kecamatan. Hal tersebut tentunya tidak mudah, mengingat
karateristik serta budaya masing-masing kabupaten / kota yang
mempunyai kekhasan sendiri.

2.1.2 Struktur Organisasi

PENGURUS WILAYAH HIMPAUDI PROVINSI BANTEN


1.1.3 Job Description
Pembagian Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab
Tugas dan Wewenang dibawah ini berlaku untuk semua tingkatan
semua tingkatan sesuai dengan AD/ART.

A. Ketua
1.Merupakan pimpinan tertinggi, yang mewakili organisasi keluar
Maupun kedalam serta bertanggung jawab atas jalannya organisasi.

2.Berhak menetapkan biaya operasional berdasarkan program kerja

maupun biaya lainnya yang diperlukan.

3.Ketua bertanggung jawab kepada keputusan rapat dan forum

Musyawarah

4.Menyelesaikan masalah organisasi.

5.Mengkoordinir perencanaan, pengawasan, evaluasi pelaksanaan

program.

6.Ketua bersama bendahara bertanggung jawab atas kebijakan

pengaturan keuangan serta inventaris organisasi.

B. Sekretaris.

1.Mengkoordinir pelayanan teknis administrasi untuk kelancaran

jalannya organisasi.

2.Mengatur tugas-tugas kesekretariatan.

3.Mengatur jadual kegiatan, mengadministrasikan semua kegiatan.

4.Mengkoordinir pelaksanaan harian kegiatan organisasi.

5.Menginventarisir masalah-masalah yang timbul berkaitan dengan

organisasi.

7.Sekretaris bersama ketua bertindak untuk dan atas nama


organisasi dengan menanda tangani surat surat keluar.

8.Sekretaris menghimpun hasil keputusan rapat mendokumentasikan

serta mensosialisasikan kepada seluruh pengurus.

9.Sekretaris umum mengatur dan mengamankan inventaris organisasi

C. Bendahara .

1.Mengatur seluruh keuangan baik yang masuk maupun keluar.

2.Bertanggung jawab atas ketertiban pengelolaan keuangan organisasi.

3.Membuat pembagian tugas di antara bendahara-bendahara

4.Menginventarisir masalah yang timbul berkaitan dengan keuangan

organisasi, serta mengupayakan pemecahannya bersama dengan

ketua dan pengurus lainnya,khususnya dengan bagian yang berkaitan

5.Membuat laporan keuangan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali

disampaikan dalam rapat pleno pengurus.

6.Bersama-sama ketua mengkoordinir perencanaan dan penggunaan

keuangan organisasi.

7.Dapat mengeluarkan uang berdasarkan persetujuan Ketua.

D. Ketua Ketua Bidang

1.Merupakan pimpinan pada bidang yang telah ditetapkan,bertugas

Memimpin bidang yang bersangkutan

2.Bertanggung jawab kepada Ketua melalui ketua (koordinator bidang)

atas pelaksanaan program.

3.Bertugas merencanakan dan membuat program-program bidang,

Memimpin pelaksanaannya,dan mengendalikan kegiatan bidang.


4.Membuat jadual pelaksanaan program dan membuat serta

Mengajukan anggaran kegiatan kepada ketua umum berkoordinasi

dengan ketua (koordinator bidang) masing masing.

5.Membagi tugas kepada anggota pengurus bidang dan memantau

tugas masing masing.

6.Dapat mengeluarkan uang berdasarkan persetujuan Ketua bidang

Melakukan kerjasama dengan bidang lain dalam melaksanakan

program-program yang berkaitan.

2.2 VISI HIMPAUDI


Terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan anak usia
dini Indonesia yang tangguh, profesional berakhlak mulia pada tahun 2015

2.3 MISI HIMPAUDI


1. Menghimpun pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini
indonesia untuk mencerdaskan bangsa
2. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan
anak usia dini Indonesia;
3. Meningkatkan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan
anak usia dini Indonesia;
4. Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dalam meningkatkan
daya juang HIMPAUDI;
5. Menetapkan Standarisasi Kelembagaan Anak Usia Dini.

2.3 Tujuan HIMPAUDI


1.Menampung , memperjuangkan da n mewujudkan aspirasi para
penyelenggara, pendidik dan tenaga kependidikan PAUD yang
menjadi anggotanya.
2.Meningkatkan profesionalisme dalam pelaksanaan PAUD
3.Sebagai sarana untuk pengembangan profesi pendidik dan tenaga
Kependidikan
4.Membantu AUD untuk pertumbuhan dan perkembangannya secara
optimal
5.Mensosialisasikan pentingnya PAUD yang berkualitas kepada semua
lapisan masyarakat
6.Menyiapkan generasi yang berkualitas untuk membangun bangsa
dan negara
7.Mengupayakan kesejahteraan para pendidik PAUD
8.Melindungi hak-hak para pendidik PAUD
2.5 Wewenang

1.Untuk memberikan panduan kepada para pembina, pendidik dan


Tenaga kependidikan PAUD serta berbagai pihak di semua tingkat
(Kabupaten/ Kota, Kecamatan) dalam melembagakan Himpunan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia
(HIMPAUDI).
2.Mendorong semua pihak untuk membentuk HIMPAUDI sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah.
3.Sebagai pedoman kerja dalam melaksanakan tugas organisasi.
BAB III

BAGIAN ADMINISTRASI KEUANGAN HIMPAUDI PROPINSI


BANTEN

3.1. Profil

Menurut Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 pasal 35 ayat (2)


disebutkan bahwa setiap orang yang diberi tugas menerima, menyimpan,
membayar, dan/atau menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-barang
negara adalah bendahara yang wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban kepada Badan Pemeriksa Keuangan. Undang-undang
Nomor 1 Tahun 2004 pasal 1 nomor urut 14 menyebutkan bahwa bendahara
adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama
Negara/daerah menerima, menyimpan, membayar, dan atau mengeluarkan uang
/surat berharga / barang barang milik Negara /daerah.

Berdasar Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 73 Tahun 2008,


pengertian dan tugas Bendahara (dalam Pasal 1) adalah bendahara adalah setiap
orang yang diberi tugas menerima, menyimpan, membayar dan/atau menyerahan
uang atau surat berharga atau barang-barang negara

Sebelumnya disini akan di perjelas dahulu Bendahara ada banyak macamnya,


yaitu :

1. Bendahara Umum Negara (BUN), adalah pejabat yang mempunyai


kewenangan untuk melaksanakan fungsi pengelolaan Rekening Kas
Umum Negara, dalam hal ini adalah Menteri Keuangan.
2. Kuasa Bendahara Umum Negara (Kuasa BUN), adalah pejabat yang
memperoleh kewenangan untuk dan atas nama BUN melaksanakan fungsi
pengelolaan Rekening Kas Umum Negara, dalam hal ini adalah Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

15
3. Bendahara Pengeluaran, adalah orang yang ditunjuk untuk menerima,
menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja negara dalam
rangka pelaksanaan APBN pada kantor/satuan kerja Kementerian
Negara/Lembaga
4. Bendahara Penerima, adalah orang yang ditunjuk untuk menerima,
menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang pendapatan negara dalam rangka
pelaksanaan APBN pada kantor/satuan kerja Kementerian namun kali ini
pembahasan yang dimaksud adalah secara spesifik untuk Bendahara
Pengeluaran saja.

3.2 Tugas Bendahara

Dari pengertian bendahara tersebut di atas, maka secara umum dapat


dikatakan bahwa bendahara mempunyai tugas:

1.Menerima uang atau surat berharga / barang


2.Menyimpan uang atau surat berharga / barang
3.Membayar / menyerahkan uang atau surat berharga/baran
4.Mempertanggungjawabkan uang atau surat berharga / barang yang
berada dalam pengelolaannya.

3.3 Fungsi Bendahara

Untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan


mempertanggungjawabkan uang yang berada dalam pengelolaannya adalah
merupakan fungsi kebendaharaannya, dengan penjelasan Sbb :

1. Tugas menerima mengandung pengertian bahwa Bendahara harus


mengadministrasikan dengan baik aliran kas masuk yang
diterimanya
2. Tugas menyimpan mengandung pengertian keamanan dan
keselamatan dari kas yang diterimanya menjadi tanggung jawab
bendahara
3. Tugas membayarkan merupakan tugas fungsional bendahara yaitu
membantu pelaksanaan pembayaran belanja kebutuhan organisasi.
4. Tugas menatausahakan mengandung pengertian seluruh kegiatan
Bendahara (fungsi kebendaharaan yang telah disebutkan diatas)
harus diadministrasikan dengan menggunakan prosedur sesuai
kaidah pengendalian internal
5. Tugas mempertanggungjawabkan mengandung pengertian bahwa
bendahara baik sebagai pemberi tugas atau penerima tugas, dapat
memastikan bahwa tugas yang diberikan terlaksana dengan baik
dan mengkomunikasikan pelaksanaan tugasnya sebagai bentuk dari
pertanggungjawabannya. Adapun sarana pertanggungjawaban yang
digunakan adalah berupa Laporan pertanggungjawaban (LPJ).

3.4. VISI Bendahara HIMPAUDI

”Menjadi pengelola perbendaharaan yang profesional, modern, dan akuntabel


guna mewujudkan manajemen keuangan organisasi Himpadi yang efektif dan
efisien”
3.5 MISI Bendahara HIMPAUDI

1. Menciptakan fungsi pelaksanaan anggaran yang efektif.


2. Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal.
3. Menciptakan sistem manajemen investasi yang tepat sasaran.
4. Mewujudkan pengelolaan keuangan yang fleksibel, efektif, dan akuntabel.
5. Mewujudkan akuntansi keuangan organisasi Himpaudi yang akuntabel,
transparan, tepat waktu dan akurat.
6. Mewujudkan dukungan teknis perbendaharaan yang handal, terintegrasi,
terotomatisasi, dan mudah diterapkan.
7. Menyempurnakan proses bisnis sistem perbendaharaan sesuai best
practice.
8. Melaksanakan pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber daya
organisasi secara optimal.

3.6 Tujuan bagian Keuangan (bendahara) Himpaudi

1. Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan (planning) serta


kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Menindaklanjuti dari perencanaan keuangan dengan membuat detail
(lebih rinci) menyangkut hal-hal pengeluaran dan pemasukan.
3. Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada
(modal) dengan berbagai cara (managing).
4. Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional
kegiatan perusahaan.
5. Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan
aman (saving).
6. Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan
pada perusahaan (controlling).
7. Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak
terjadi penyimpangan (auditing).

3.7. Sasaran Bagian Keuangan Himpaudi


1. Pelaporan SPT Masa dan Tahunan PPh-21 terlaksana tepat waktu 100%
dalam 1 tahun Anggaran.
2. Pembayaran Gaji Pengurus dan Imbalan Lain, terlaksana tepat waktu
100% dalam 1 tahun Anggaran.
3. Penyelesaian Laporan Keuangan dan Pengiriman Laporan Keuangaan ke
DPKAD Propinsi Banten pada setiap akhir tahun terlaksana 100 %.
3.8 Struktur Bagian Keuangan Himpaudi Propinsi Banten

KETUA HIMPAUDI
PROPINSI BANTEN

BENDAHARA
HIMPAUDI PROPINSI
BANTEN

BENDAHARA
HIMPAUDI KAB -
KOTA
BAB IV

PROSEDUR KERJA BAGIAN KEUANGAN HIMPAUDI PROPINSI


BANTEN

4.1

4.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata

4.1.1 Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata


Penelitian ini dilakukan di Himpaudi Propinsi Banten yang
beralamat di Jalan KH Fatah Hasan No.76 Serang Banten.
4.1.2 Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Nyata
Waktu yang diperlukan penulis untuk melakukan kegiatan
pelaksanaan PKN ini yaitu selama 1 (satu) bulan, berlangsung dari
tanggal 21 Mei 2013 sampai tanggal 03 Juli 2013.

4.2 Metode Pengumpulan Data Laporan Praktek Kerja Nyata


Metode pengumpulan data dalam laporan PKN yang gunakan
adalah sebagai berikut:
1. Library Reseach (studi pustaka), dalam melakukan penelitian
penulis mempelajari dan memahami buku-buku literatur dan
mengumpulkan dokumen-dokumen berupa arsip, catatan atau
laporan dalam organisasi Himpaudi.
2. Field Research (studi lapangan), penulis melakukan pengamatan
langsung ke lapangan.
3. Pengamatan (observation), penulis melakukan pengamatan dengan
cara mengamati secara langsung terhadap objek penelitian untuk
mencatat dan mengamati apa yang dilihat dan didengar tentang
hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan yang diperlukan.
4. Wawancara (interview), Penulis melakukan Interview (wawancara)
untuk mendapatkan penjelasan dari masalah-masalah yang
sebelumnya kurang jelas dan untuk menyakinkan bahwa data yang
diperoleh / dikumpulkan benar-benar akurat.
4.3 Analisa Data

Dalam bagian keuangan banyak sekali tugas dan tanggung jawab yang
harus dikerjakan oleh bendahara, langkah awal dalam mengerjakan pekerjaan di
bagian keuangan ini harus mengetahui dan memahami betul betul hitungan-
hitungan keuangan ,jenis-jenis transaksi keuangan yang biasanya terjadi dalam
alur keuangan baik dalam transaksi keuangan harian,minguuan atau bulanan yang
biasanya terjadi dalam organisasi Himpaudi ini.

Analisis keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan hidup suatu


perusahaan atau oganisasi, dilakukan oleh seorang profesional yang menyajikan
laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji
dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak
atau dalam hal ini ketua Himpaudi propinsi Banten, yang merupakan suatu usaha
sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan dari organisasi Himpaudi ini.

Berdasarkan hasil analisis ini maka ketua Himpaudi dapat memutuskan


berbagai keputusan misalnya

1.Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu kegiatan atau bagian


dari suatu program kerja Himpaudi Propinsi Banten.
2.Melakukan pembuatan atau pembelian barang barang kebutuhan sekretariat
dalam proses kelancaran terlaksananya kegiatan yang sudah diprogram.
3.Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan ketua Himpaudi
melakukan pilihan yang tepat terhadap berbagai alternatif yang ada dalam
mengelola organisasi ini.
4.Tujuan Analis Keuangan

Analisis keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :

1. Profitabilitas adalah kemampuan organisasi untuk menghasilkan suatu


keuntungan dan menyokong pelaksanaan program kerja baik untuk jangka
pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas organisasi biasanya dilihat
dari laporan laba rugi organisasi (income statement) yang menunjukkan
laporan hasil kinerja organisasi Himpaudi ini.
2. Solvabilitas adalah kemampuan organisasi untuk memenuhi seluruh
kewajibannya, yang diukur dengan membuat perbandingan seluruh
kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan seluruh kewajiban
terhadap ekuitas
3. Likuiditas adalah kemampuan organisasi untuk memenuhi kewajiban
lancarnya yang diukur dengan menggunakan perbandingan antara aktiva
lancar dengan kewajiban lancar.
4. Stabilitas adalah kemampuan organisasi dalam mempertahankan
usahanya dalam jangka waktu panjang tanpa harus menderita kerugian.
Untuk menilai stabilitas organisasi digunakan laporan laba
rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai
indikator keuangan dan non keuangan lainnya.

Metode

Analisis keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari tingkat


solvabilitas , profitabilitas, pertumbuhan usaha.

1.Kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun
2.Kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan
teknik matematika serta statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai
mendatang. Metode perhitungan ini adalah merupakan penyebab dari
kesalahan analisis keuangan dimana statistik masa lalu dapat menyebabkan
rendahnya prediksi masa mendatang.
3.Perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa
organisasi dalam industri sejenis.
4.4 Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Nyata yang dilakukan penulis di


Himpaudi Propinsi Banten yang beralamat di Jalan KH Fatah Hasan No.76
Serang Banten, yaitu di bagian Keuangan Himpaudi propinsi Banten,
selama 1 bulan sejak tanggal 21 Mei s/d 03 Juli 2013.

4.5 Hasil Kegiatan Praktek Kerja Nyata

4.5.1 Pengalaman Belajar


Selama melaksanakan kegiatan magang Organisasi Himpaudi
Propinsi Banten, terdapat berbagai pengalaman berharga yang
diperoleh oleh penulis di dalam mengembangkan ilmu baik dalam
pengalaman mengenai bagaimana kondisi dunia kerja yang
sesungguhnya terutama dalam b i d a n g k e u a n g a n maupun
pengalaman dalam bentuk penambahan wawasan

Pengetahuan tersebut antara lain

a..Pengetahuan mengenai dunia kerja secara langsung

khususnya Pada tempat penulis melaksanakan kegiatan


Magang pada sekretariat Himpaudi Propinsi Banten

b. Dalam konteks pelaksanaan akuntabilitas perusahaan,


penulis dapat mengetahui bagaimana pencatatan transaksi-
transaksi keuangan yang terjadi dalam organisasi Himpaudi
Propinsi Banten, serta bagaimana kewajiban sebagai wajib
pajak badan.
c. Penulis dapat lebih mengetahui tahapan pembayaran
pajak yang dilakukan oleh Hi mpaudi Propinsi Banten
yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak.
d. Menambah kemampuan berkomunikasi yang baik
(communication skill) dalam menghadapi berbagai situasi yang ada di
dalam dunia kerja.
e. Adanya penambahan nilai aspek lain yang juga penting
dibutuhkan di dalam dunia kerja, yaitu budaya kerja, seperti
disiplin waktu, sikap professional, serta pemberian pelayanan
terbaik bagi para konsumen.
f. Penulis dapat mengetahui perbandingan antara materi yang
telah diperoleh di dalam kelas (teori) dengan pelaksanaannya
di lapangan serta menambah wawasan bagaimana kita harus
menghadapi masalah-masalah yang belum dijelaskan selama
proses pembelajaran di dalam kelas.
4.5.2. Laporan Keuangan Komersial
Laporan keuangan sangat diperlukan oleh organisasi
untuk mengetahui posisi keuangan dan laba ataupun rugi
yang diperoleh oleh organisasi. Menurut Standar Akuntansi
Keuangan, laporan keuangan merupakan bagian dari proses
pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi laporan rugi laba, laporan perubahan posisi
keuangan, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan.
Laporan keuangan komersial adalah laporan keuangan
yang dibuat berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan. laba
akuntansi atau disebut juga dengan laba komersial adalah
pengukuran laba yang lazim digunakan dalam dunia bisnis.
Laba akuntansi dihitung berdasarkan
prinsip akuntansi yang diterima umum yang dimana di
Indonesia diatur dalam Prinsip Standar Akuntansi
Keuangan. Laba akuntansi tersebut perhitungannya bertumpu
pada prinsip matching cost against revenue (perbandingan
antara pendapatan dan biaya-biaya terkait), dalam salah satu
prinsip tersebut terdapat konsep bahwa pengeluaran organisasi
yang tidak mempunyai manfaat untuk masa yang akan datang
bukanlah merupakan asset, oleh karena itu harus dibebankan
sebagai biaya. Dengan demikian, dalam akuntansi perlu
pengeluaran atau beban organisasi, sepanjang memang harus
dikeluarkan oleh organisasi dan diakui sebagai biaya.
Berikut ini merupakan laporan keuangan (Neraca dan
Laporan Laba Rugi) komersial yang dibuat Himpaudi
Propinsi Banten.

Tabel 1 : NERACA KEUANGAN HIMPAUDI PROPINSI BANTEN


PER 31 DESEMBER 2012

Sumber:Laporan
keuangan
Himpaudi Prop
Banten,2012

AKTIVA PASSIVA

Aktiva Lancar

Kas Umum Rp 5.418.617 Hutang Jangka Pendek

Kas di Bank Rp 1.204.849 Hutang Jangka Panjang Rp 144.000.000

Piutang
Total Aktiva
Lancar Rp 6.623.466 Total Rp 144.000.000

Aktiva Tetap

Bangunan Rp 160.000.000 Modal

Kendaraan Rp 158.500.000 Modal Disetor Rp 176.204.966

Inventaris Rp 245.500.000 Laba Ditahan


Akm Laba (Rugi) tahun
Penyusutan Rp(245.500.000) berjalan Rp 4.918.500
Total Aktiva
Tetap Rp 318.500.000 Jumlah Modal Rp 181.123.466
TOTAL
AKTIVA Rp 325.123.466 TOTAL PASSIVA Rp 325.123.466
Tabel 2 : LAPORAN KEUANGAN HIMPAUDI PROPINSI BANTEN TH 2012

PENDAPATAN PENGELUARAN

Peredaran Usaha Rp 435.500.000 Gaji Pengurus Rp 246.000.000


Telp Rp 12.000.000
Listrik Rp 10.200.000
Lain-lain Rp 162.381.500

Total Pendapatan Rp 435.500.000 Total Pengeluarn Rp 430.581.500

saldo Rp 4.918.500
Sumber : Laporan Keuangan Himpaudi Propinsi Banten, 2012

4.5.3 Laporan Keuangan Fiskal


Laporan keuangan yang telah dijelaskan sebelumnya adalah laporan
keuangan yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi dan dimasukkan untuk
keperluan berbagai pihak. Artinya, laporan yang disusun dengan prinsip
akuntansi bersifat netral. Laporan keuangan fiskal adalah laporan keuangan
yang disusun sesuai dengan peraturan perpajakan dan digunakan untuk
penghitungan pajak. Undang-undang pajak tidak mengatur secara khusus
bentuk dari laporan keuangan, hanya memberikan batasan untuk hal-hal
tertentu baik dalam pengakuan penghasilan maupun biaya. Jadi, laba fiskal
adalah pengukuran laba yang digunakan dalam perpajakan. Laba ini
merupakan laba yang dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku dan
undang-undang perpajakan.
Laba merupakan hasil yang didapatkan setelah dilakukan
pengurangan biaya terhadap penjualan/pendapatan yang diterima oleh
perusahaan. Pada peraturan perpajakan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2008, terdapat 2 (dua) jenis biaya yang pada akhirnya
menyebabkan perbedaan hasil laba yang didapatkan oleh perusahaan
dari segi laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal. 2
(dua) jenis biaya tersebut adalah sebagai berikut:
1. Biaya yang diperkenankan, antara lain:
a. Biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan, termasuk biaya pembelian bahan, biaya yang
berkenaan dengan pekerjaan atau jasa termasuk upah,
gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan yang
diberikan dalam bentuk uang, bunga, sewa, royalti, biaya
perjalanan, biaya pengolahan limbah, piutang yang nyata-
nyata tidak dapat ditagih, premi asuransi, baiya
administrasi, dan pajak kecuali pajak penghasilan.
b. Penyusutan atau pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud
dan amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas
biaya lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
c. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan
oleh menteri keuangan.

d. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang


dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki
untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan.
e. Kerugian karena selisih kurs mata uang asing.
f. Biaya penelitian dan pengembang perusahaan yang dilakukan
di Indonesia
g. Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan dengan
memperhatikan kewajaran dan kepentingan perusahaan.
h. Kompensasi kerugian.
i. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat:
1) Telah dibebankan dalam laporan laba rugi komersial.
2) Telah diserahkan perkara penagihannya ke Pengadilan Negeri
(PN) atau BUPLN atau adanya perjanjian secara tertulis
mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang antara
kreditur dan debitur yang bersangkutan.
3) Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus.
(contoh: internal asosiasi).
4) Wajib pajak harus menyerahkan daftar piutang yang dapat
tertagih kepada Direktur Jenderal Pajak (DJP) yang dilampirkan dalam
SPT.
2. Biaya yang tidak diperkenankan, antara lain:
a. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun
seperti deviden, termasuk deviden yang dibayarkan kepada
pemegang polis, dan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi.
b. Biaya yang dibebankan atau yang dikeluarkan untuk kepentingan
pribadi pemegang saham, sekutu dan anggota.
c. Pembentukan atau penumpukan dana cadangan, kecuali
dana cadangan piutang tak tertagih untuk usaha perbankan dan sewa
guna hak opsi, cadangan usaha asuransi, dan cadangan biaya
reklamasi untuk usaha pertambangan, yang ketentuan dan syarat-
syaratnya telah ditetapkan oleh menteri keuangan.
d. Premi asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwi guna, dan asuransi
bea dibayar oleh wajib pajak orang pribadi, kecuali jika dibayar
oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung sebagai
penghasilan bagi wajib pajak yang bersangkutan.
e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa
yang diberikan dalam bentuk natura atau kenikmatan, kecuali:
1) Penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh
karyawan bersama-sama.
2) Pengantian atau imbalan daam bentuk natura dan
kenikmatan didaerah tertentu, yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan, yang ditetapkan dengan keputusan
Menteri Keuangan.
f. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada
pemegang saham atau kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan usaha
pekerjaan yang dilakukan.
g. Harta yang dihibahkan kepada sedarah dalam garis keturunan
satu derajat dan kepada badan keagamaan atau badan
pendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk
koperasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan bantuan
atau sumbangan, sepanjang tidak ada hubunganya dengan
usaha, pekerjaan, kepemilik atau penguasaan antara pihak-
pihak yang bersangkutan serta warisan.
h. Pajak penghasilan yang terutang oleh wajib yang bersangkutan.
i. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan
pribadi wajib pajak atau orang yang menjadi tangunganya.
j. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan,firma,
atau persekutuan komanditer yang modalnya terbagi atas saham.
k. Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta
sanksi pidana berupa denda berkenaan dengan pelaksaan
perundang-undangan dibidang perpajakan.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan pembangunan manusia
Indonesiaseutuhnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah bersama masyarakat
berupayamempersiapkan generasi muda berkualitas yang berorientasi pada konsep
dasarpembinaan tumbuh kembang anak usia dini secara holistik, mencakup
pengembanganpendidikan, kesehatan, sosial dan agama.Kurangnya sosialisasi kepada
masyarakat dalam pelaksanaan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) selama ini
menyebabkan pemahaman terhadap pendidikan anak usiadini sangat minim, termasuk
kurangnya koordinasi antara pendidik dan tenagaKependidikan PAUD yang ada di setiap
Propinsi. Hal ini mengakibatkanpengembangan dan peningkatan jumlah pendidik dan tenaga
kependidikan PAUD serta jumlah anak usia dini yang tertampung masih jauh dari jumlah
yang diharapkan.Keberadaaan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD merupakan salah
satukomponen yang sangat penting dari keberhasilan pendidikan anak usia dini.

Untuk meningkatkan efektifitas, koordinasi dan sosialisasi program PAUD telah


dibentuk HIMPAUDI tingkat Pusat yang dideklarasikan di Batu, Malang - Jawa Timur
padatanggal 31 Agustus 2005.Agar misi himpunan ini dapat dilaksanakan secara merata,
menyeluruh dan berkesinambungan, perlu dibentuk HIMPAUDI di Tingkat Propinsi,
diperlukan tatakerja yang mengatur mekanisme pembentukan HIMPAUDI di
Propinsi,Kabupaten/Kota sampai ke Kecamatan, serta tugas wewenang dan tanggung jawab
pengurus.

Terbentuknya HIMPAUDI diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pendidik dan
tenaga kependidikan untuk saling asah, asih dan asuh dalam rangka meningkatkan mutu
program pendidikan anak usia dini secara optimal di seluruh Indonesia. Di samping itu
terbentuknya HIMPAUDI diharapkan dapat mengoptimalkan pemahaman dan
pengembangan pengetahuan serta keterampilan tentang program pendidikan anak usiadini
yang selama ini dirasa masih kurang.

30
Tata Kerja HIMPAUDI yang jelas dan teratur diharapkan tercipta
organisasi yang sehat,kreatif dan dinamis. Dan Tata Kerja ini, diharapkan dapat dijadikan
acuan dan dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam menjalankan roda
organisasi baik di Tingkat Pusat, Wilayah/ Daerah dan Kecamatan . Dengan harapan
HIMPAUDI dapat menjadi besar dan eksis di tengah-tengah masyarakat.

5.2 Saran-Saran
1. Penulis mengharapkan untuk tahun-tahun berikutnya agar Himpaudi Propinsi
Banten membuat daftar penyusutan aktiva tetap yang berpedoman pada peraturan
perpajakan yang berlaku saat ini .
2. Penulis juga mengharapkan agar dalam penyusunan laporan keuangan
terutama laporan keuangan Laba Rugi Fiskal agar lebih diperhatikan lagi dan
selalu berpedoman pada undang-undang perpajakan yang berlaku karena hal
ini menyangkut jumlah pajak yang harus dibayar sehingga organisasi ini pada
akhirnya tidak terbelit dengan sanksi pajak.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.scribd.com/doc/9628179/Himpaudi-Tata-Kerja, 22,Juni,2013

Pengurus Pusat Himpaudi, 2011,Pedoman Administrasi

Anda mungkin juga menyukai