FORMULASI SEDIAAN KAPSUL EKSTRAK HERBAL DAUN JAMBU BIJI DAN KEMASAN
I. TUJUAN
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menentukan formula sediaan kapsul dari bahan ekstrak herbal
2. Membuat sediaan kapsul dari bahan herbal
3. Membuat kemasan sediaan kapsul herbal yang baik dan menarik
4. Melakukan evaluasi sediaan kapsul herbal
Macam-macam kapsul :
1. Capsulae Gelatinosae Operculatae (kapsul keras)
Kapsul keras terdiri dari cangkang dan tutup. Cangkang kapsul keras
terbuat dari gelatin, gula, dan air, dan merupakan cangkang kapsul yang
bening tak berwarna dan tak terasa. Kapsul harus disimpan di wadah yang
berisi zat pengering.
2. Soft Capsule (kapsul lunak)
Merupakan kapsul yang tertutup dan berisi obat yang pembuatan dan
pengisian obatnya dilakukan dengan alat khusus. Cangkang kapsul lunak
dibuat dari gelatin ditambah gliserin atau alcohol polihidris, seperti
sorbitol untuk melunakkan gelatinnya. Kapsul lunak diperlukan untuk wadah
obat cair atau cairan obat seperti minyak levertran.
Kapsul harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a) Keseragaman bobot (bervariasi antara 7,5 % - 20 %)
b) Keseragaman isi zat yang berkhasiat
c) Waktu hancur, yaitu tdak boleh dari 15 menit
d) Disimpan dalam wadah yang tertutup rapat. (Anief, Moh., 1997)
Bahan :
Ekstrak daun jambu biji
Laktosa/SL
Kapsul
- Keseragaman Bobot
Perhitungan kapsul
Dik :
Jawab :
= 150 mg/0,02 kg
= 3 mg/kg
= 1,16 gram / 70 kg
60 𝑘𝑔
= 𝑥 1,16 𝑔𝑟 = 0,99 gram = 1 gram
70 𝑘𝑔
2 kali pemakaian
1 𝑔𝑟𝑎𝑚
= = 0,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 / 1 kali pemakaian / kapsul
2
15 kapsul
= 16,5 gr = 16,500 mg
Bobot 1 kapsul
= 0,39 - 1,3 gr
V. HASIL
Perhitungan kapsul
1. 0,71 gr
2. 0,69 gr
3. 0,71 gr
4. 0,69 gr
5. 0,69 gr
6. 0,69 gr
7. 0,71 gr
8. 0,69 gr
9. 0,71 gr
10. 0,70 gr
11. 0,70 gr
12. 0,71 gr
13. 0,69 gr
14. 0,69 gr
15. O,68 gr
A B
= 0,052 gr
0,640,697 – 0,052 gr
= 0,64 gr
0,697gr +0,052 gr
= 0,74 gr
15
15% = 100 𝑥0,697 𝑔𝑟 = 0,104 gr
VI. PEMBAHASA
Kapsul ekstrak daun jambu biji telah diketahui oleh masyarakat umum bahwa ekstrak daun
jambu biji memiliki khasiat yang dapat mengurangi frekuensi buang air besar (diare). (Adnyana
et al , 2004).
Pada praktikum kali ini pertama yang dilakukan adalah pengeringan ekstrak kental
sampai ekstrak tidak dapat mengalir pada saat dituang. Dibuat ekstrak dengan tingkat
kekentalan yang tinggi tujuannya agar pada saat digerus bersama sl serbuk yang dihasilkan
tidak terlalu lembab yang menyebabkan kesulitan untuk memasuki serbuk ke dalam
cangkang kaspul. lalu ekstrak kental digunakan sebanyak 15 gram dimasukkan kedalam
lumpang kemudian ditambahkan SL(saccharum Lactis) bertujuan untuk membantu
mengeringkan ekstrak dan digerus sampai homogen. Setelah itu diayak menggunakan
ayakan no mesh 20. kemudian dikeringkan serbuk ekstrak yang sudah diayak kedalam dry
cabinet selama 30 menit. Selanjutnya granul yang telah di keringkan di dry cabinet diayak
kembali. Setelah proses granulasi dilakukan dan didapatkan granul kering, selanjutnya
granul tersebut dimasukkan ke dalam kapsul. Dimana kapsul yang digunakan yaitu
cangkang kapsul No. 00 karena isi bobot ekstraks serbuk daun jambu biji sebesar 1100 mg
per kapsul jadi digunakan cangkang kapsul no 00 (0,39 gr – 1,3 gr).
Kemudian badan dan penutup kapsul dipisahkan dan diletakkan pada tempat untuk
pengisian kapsul yang kemudian badan kapsul diisi dengan serbuk hingga terisi penuh dan
selanjutnya tutup kapsul menggunakan penutup kapsul sampai berbunyi klik dan yang tadi
telah terisi sediaan permukaan dibersihkan. Dilakukan pengujian evaluasi pada sediaan yaitu
uji organoleptis yaitu meliputi warna, bau, bentuk. Hasil yang didapat pada percobaan kali
ini yaitu Serbuk ekstrak jambu biji berwarna hijau lumut dengan bau khas daun jambu biji
dan berbentuk kaspsul. Uji keseragaman bobot ini bertujuan untuk mengetahui besarnya
penyimpangan bobot per kapsul dan penyimpangan ini berhubungan dengan penyimpangan
dosis per kapsul.
Uji keseragaman bobot yaitu dengan menimbang masing-masing bobot cangkang kaspul
yaitu 0,12 gr. Kemudian ditimbang bobot kaspsul + serbuk dengan 15 kapsul masing-masing
bobot dengan berat 0,71 gr, 0,69 gr, 0,71 gr, 0,69 gr, 0,69 gr, 0,71 gr, 0,71 gr, 0,70 gr, 0,70
gr, 0,71 gr, 0,70 gr, 0,70 gr, 0,69 gr, 0,69 gr, 0,68 gr dengan bobot rata-rata kapsul = 0,697
gr. Menurut farmakope edisi IV jika berat rata-rata isi kapsul lebih dari 120 mg perbedaan
bobot isi kapsul dalam persen pada kolom A yaitu 7,5% dan kolom B yaitu 15%. Range
bobot kapsul 7,5% pada kolom A yaitu (0,64 gr- 0,74gr) dan range bobot 15% pada kolom B
yaitu (0,59 gr-0,80 gr). Dari hasil range yang didapat menunjukkan bahwa semua bobot
kapsul masuk ke dalam range atau lolos baik range 7,5% ataupun 15%. Hal ini sudah sesuai
dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
661/MENKES/SK/VII/1994 yaitu dari 20 tablet, tidak lebih dari 2 tablet yang masing-
masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata. Uji keseragaman bobot dilakukan untuk
memastikan bahwa bobot yang terdapat dalam suatu formula memiliki jumlah yang sama
dan zat aktif yang sama dengan anggapan serbuk formula tercampur secara homogen.
VII. KESIMPULAN
Dari hasil yang didapat 15 kapsul masing-masing bobot dengan berat 0,71 gr, 0,69 gr,
0,71 gr, 0,69 gr, 0,69 gr, 0,71 gr, 0,71 gr, 0,70 gr, 0,70 gr, 0,71 gr, 0,70 gr, 0,70 gr, 0,69 gr,
0,69 gr, 0,68 gr bobot kapsul + serbuk rata-rata yaitu 0,697 gr. Hasil bobot penyimpangan
menunjukkan bahwa dari 15 kapsul semua nya lolos atau bobot kapsul memasuki range
7,5% dan 15%. Uji organoleptis didapatkan dengan warna ekstrak kapsul hijau lumut
dengan bau khas daun jambu biji dan berbentuk kapsul dengan cangkang kapsul no 00
karena isi bobot ekstraks serbuk daun jambu biji sebesar 1100 mg per kapsul jadi digunakan
cangkang kapsul no 00 (0,39 gr – 1,3 gr).
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 1997, Ilmu Meracik Obat, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta
Anonim, 2007, Ilmu Resep Jilid I, Depkes RI, Jakarta
Ditjen, POM, (1986), Sediaan Galenik, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Sudjaji, Drs., (1986), Metode Pemisahan,UGM Press, Yogyakarta
Wijaya H. M. Hembing (1992), Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia, Cet
1, Jakarta.
LAMPIRAN
PembuatanKapsuldaunjambubiji
Ekstrakdaunjambubijisebanyak
Ditimbangekstrakkentaldaunja 7,5 gr Serbuk yang
mbubijisebanyak 7,5 gr dimasukkankedalamlumpang + sudahkeringdimasukkankedala
SL sebanyak 9 gr digerus ad mkapsuldandikemas.
homogeny kemudian di oven
sampaikering
Ujikeseragamanbobotkapsul
Ditimbangcangkangkapsul Ditimbangcangkangkapsulkoso
No.00 ng + isi, satu per satu
PERCOBAAN VI
FORMULASI SEDIAAN KAPSUL EKSTRAK HERBAL DAUN JAMBU BIJI DAN
KEMASAN
SUCI HARDIYANTI
TRI MADU
WAHYUNI
WENNY OKTAVIANTY
ZAKIYAHTUROFIQOH
ADISTI SEKARINI
PONTIANAK
2019/2020