Anda di halaman 1dari 6

Destilasi adalah pemisahan suatu zat cair atau padat yang terdapat dalam dua atau

lebih campuran, berdasarkan perbedaan titik didihnya. Peralatan destilasi di bagi dua yaitu :
destilasi kering dan destilasi basah. Destilasi dari bahan kering lebih efektif hasilnya
dibandingkan dengan destilasi bahan basah.
Destilasi dibagi atas tiga, yaitu : destilasi dengan air, destilasi dengan
air dan uap, dan destilasi dengan uap bahan. Destilasi dengan uap air tidak dapat
diterapkan pada semua bahan, karena dengan cara pengolahan ini hasil mudah di dapatkan.
Suatu cairan dapat diuapkan dengan berbagai cara. Yang paling mudah dengan mendidihkan
sampai menguap dan akhirnya akan sama dengan cairan asalnya. Metode penyulingan
dengan uap air memiliki kelebihan tersendiri. Penyulingan dengan air dan uap ini relative
murah dan ekonomis. Biaya yang diperlukan relative rendah jika di bandingkan dengan
metode penyulingan dengan uap. Kelemahan utama metode uap air adalah kecepatan
penyulingan yang rendah. Dalam destilasi sederhana, uapnya diambil dan dikondensasi,
tetesan rendaman merupakan komposisi yang lebih banyak mengandung komponen yang
lebih banyak dari pada cairan semula. Siklus pendidihan dan kondensasi dapat diulang secara
berurutan. Jadi semakin banyak bahan baku yang diolah, maka semakin banyak pula yang
dihasilkan.

Distilasi dengan Refluks (Rektifikasi)

Refluks ini bisa dimasukkan dalam macam –macam destilasi walau pada prinsipnya
agak berkelainan. Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan
tetapi tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksi- reaksi
senyawa organik adalah “lambat” maka campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya
pemanasan akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu
agar campuran tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan tetap jumlahnya
tetap reaksinya dilakukan secara refluks.
Fungsi refluks, adalah memperbesar L/V di enriching section, sehingga mengurangi
jumlah equibrium stage yang diperlukan untuk product quality yang ditentukan, atau, dengan
jumlah stage yang sama, akan menghasilkan product quality yang lebih baik dengan
menggandakan kontak kembali antara cairan dan uap agar panas yang digunakan efisien.
Refluks ini bisa dimasukkan dalam macam-macam destilasi walau pada prinsipnya agak
berkelainan. Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi
tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksi- reaksi senyawa
organik adalah lambat maka campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya pemanasan
akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu agar campuran
tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan tetap jumlahnya tetap reaksinya
dilakukan secara refluks.

Destilasi uap (Rektifikasi Carrier)


Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih
mencapai 200 °C ataulebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan
suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih.
Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendistilasi campuran senyawa di
bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi uap dapat
digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat
didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk
alam seperti minyak eucalyptus darieucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan
untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan. Campuran dipanaskan melalui uap air yang
dialirkan kedalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari
campuran akan naik keatas menuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu distilat
(Gambar 1).

Gambar 1. Distilasi dengan uap

Untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik didihnya cukup
tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai,
teroksidasi atau mengalami reaksi pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut
tidak dapat dimurnikan secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus
didestilasi dengan destilasi uap.
Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi campuran
air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan uap air ke dalam
campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang
lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi
senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap (lihat gambar alat
destilasi uap). Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan
dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik didih
suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.

Pada teknologi distilasi, carrier gas distillation sering digunakan untuk memisahkan
komponen – komponen dengan titik didih tinggi. Operasi ini merupakan metoda pemisahan
suatu komponen dari campurannya pada kondisi standard dan temperature paling rendah dari
titik didih campuran tersebut. Contohnya komponen yang tak terlarut dalam air, dengan titik
didih yang sangat tinggi bisa dipisahkan pada temperature di bawah 100oC dengan
menggunakan uap sebagai carrier.

1. Essential Oil
Masalah bau – bauan tergantung pada essential oil. Bau – baun juga diperluakn oleh
industry parfum, detergen dan bath salt. Sumber essential oil sangat luas, antara lain
herbs (tumbuhan bumbu), leaves, wood, blossoms, fruits and vegetables. Pada skala
industry, essential oil diperoleh dengan cara carrier distillation. Kolom rektifikasi
sebagai alat pemisahan dari komponen – komponen yang berbeda dengan essential
oil, disuling/ dibersihkan dalam proses.
2. Dasar – dasar Carrier Distilation
Distilasi Carrier adalah suatu metoda distilasi dimana sifat titik didih dai campuran
cair, di pengaruhi oleh penambahan auxiliary gas yang ada pada alat. Jika dua
campuran menaikkan titik didih campuran yang tidak saling melarut pada seluruh
rentang konsentrasi. Tekanan parsial dari fasa gas sama dengan tekanan jenuh pada
titik didh campuran. Titik didih campuran lenih rendah dari titik didih komponen
murini pada tekanan operasi. Dampakm dari ketidak larutan dari dua cairan adalah
rendahnya titik didih.
Rektifikasi adalah memisahkan suatu komponen yang mudah menguap dari suatu
campuran dengan cara penguapan dan kondensasi berulang-ulang dengan perpindahan
massa tetap panas melalui refluks yang terkendali dan di kondensasi dan kondensat
ditampung. Pada rektifikasi uap naik sedapat mungkin dikontakkan dengan baik dengan
cairan mengalir kembali (refluk) dalam arah yang berlawanan. Pada saat kontak terjadi
perpindahan massa dana panas. Komponen yang mudah menguap yang terdapat dalam uap
akan mengembun dalam cairan yang mengalir balik selanjutnya bersama cairan menuju
kebawah.
Komponen mudah menguap yang terdapat dalam cairan akan menguap dan
selanjutnya bersama uap naik keatas. Dengan cara ini konsentrasi komponen mudah
menguap dan yang terdapat didalam uap akan meningkatkan dari bawah ke atas dan
konsentrasi komponen sukar menguap yang terdapat dalam cairan yang mengalir kebawah
akan meningkatkan dari atas kebawah. Akibatnya akan diperoleh pemisahan lebih banyak
dari pada destilasi sederhana.
Dengan rektifikasi campuran cairan dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen yang
praktis murni. Dengan cara ini dibutuhkan peralatan yang kompleks. Dan memerlukan panas
yang lebih banyak (karena cairan yang di uapkan di alirkan kembali sebagian kedalam alat
penguap dalam bentuk refluks sehingga cairan harus diuapkan berulang kali/recycle).

Rektifikasi Normal :
1. Penguapan komponen-komponen cairan yang lebih mudah menguap didalam alat penguap
2. Perpindahan massa dan panas dalam kolom rektifikasi
3. Kondensasi uap yang keluar dari ujung atas kolom di dalam kondensor
4. Membagi aliran kondensasat menjadi cairan yang mengalir kembali ke kolom dan destilat
yang akan di ambil.
5. Pendinginan lanjut dalam sebuah alat pendingin dari destilat yang akan di ambil
6. Penampung destilat dalam sebuah bejana
7. Pengeluaran residu
8. Pendingin lanjut dari residu yang di keluarkan
9. Penampung residu dalam bejana

Perbedaan Destilasi dan Rektifikasi :


Destilasi : kondensasinya terjadi 1x dan pemisahan komponen yang lebih mudah menguap.
Rektifikasi : kondensasinya berulang-ulang dan pemisahan komponen yang lebih mudah
dan sulit menguap.

Persamaan Destilasi dan Rektifikasi :


Pemisahan komponen berupa cairan, pemisahan dengan cara penguapan dan destilatnya
berupa cairan.

Kerugian Rektifikasi :
1, Rektifikasi waktu yang dibutuhkan lama
2, peralatannya yang dibutuhkan lebih kompleks
3, pemanasan lebih besar sehingga biaya yang diperlukan lebih banyak
4, selalu butuh banyak pemanasan pada tiap tahapnya

Untuk memulai proses rektifikasi kolom di isi dengan cairan campuran yang akan
dipisahkan dididihkan dalam alat penguap. Uap yang timbul di embunkan secara sempurna
dalam kondensor dan semua kondesat yang terbentuk di kembalikan ke dalam kolom.
Setelah menjadi kesetimbangan antara refluks, uap yang naik dan muatan cairan(hole up
pada setiuap cairan di antara benda pengisi/didalam benda jajal/packing). Setelah itu barulah
cairan yang diperoleh (produk atas) dalam kondensoer mencapai kemurnian yang optimal,
dan pengambilan destilat sudah dapat di mulai, pengambilan destilasi dilakukan sebelum
kesetimbangan diperoleh, yaitu segera setelah dilakukan sebelum kesetimbangan diperoleh,
yaitu segera setelah derajat kemurnian yang diharapkan tercapai (ditentukan dengan
analisis/pengukur temperatur dalam kolom).
Perbandingan antara kuantitas kondensat yang di kembalikan kekolom (kuantitas
refluks) persatuan Waktu disebut perbandingan refluk dan merupakan besaran penting dalam
rektifikasi. Untuk memperoleh pemisahan yang baik maka di tetapkan perbandingan
minimum. Pada perbandingan refluks yang relatif kecil, yaitu banyak sedikit lebih besar dari
pada perbandingan refluks minimum, biaya pemanasan relatif murah. Namun kolom-
kolomnya memerlukan lebih banyak perlengkapan dan menjadi lebih mahal. Dengan
perbandingan refluks yang relatif besar, biaya pemasaran jadi lebih tinggi tetapi biaya
instalasinya lebih murah, semakin kecil perbandingan refluks, semakin besar jumlah tahap
pemisahan teoretis yang diperlukan.jumlah tahap teoretis ini disebut juga jumlah pelat
teoretis.
Pelat teoretis yang di maksud disini bekuanlah pelat yang sesungguhnya
melainkan bagian rektifikasi . bagian ini terjadi suatu kesetimbangan yang sempurna (dalam
hubungannya dengan perpindahan massa dan panas) antara uap yang naik dan cairan yang
mengalir dibalik kebawah. Yang dimaksud dengan pelat praktis adalah pelat kolom yang
sesungguhnya/tinggi unggul jejak yang sesuai. Derajat pemisahan pada pelat praktis selalu
lebih kecil dari pada pelat teoretis. Ukuran derajat pemisahan dapat berupa perbandingan
pengayaan (enrichement retio) yaitu perbandingan antara derajat pemisahan yang
sesungguhnya dicapai dan yang di mungkinkan secara teoretis dari suatu pelat (biasanya
antara 0,7 dan 0,9).
Jenis-jenis rektifikasi berdasarkan pada :
1. Kuantitas
2. Komposisi’
3. Jenis campuran yang akan di pisahkan
4. Persyartan yang berhubungan dengan kemurnian produk

Macam-macam proses rektifikasi berdasarkan prosesnya :


1. Rektifikasi kontinu dan tak kontinu
2. Rektifikasi normal dan macam
3. Rektifikasi dengan bahan penolong (rektifikasi aerotrop, rektifikasi ektraktif)

Pada rektifikasi tersebut dilaksanakan pada dua proses yang berbeda :


1. Perbandingan refluks dipertahankan konstan.
Hal ini memang hanya memerlukan kerja pengoperasian atau pengendalian yang lebih
sedikit namun komposisi didalam labu dan kolom berubah. Dengan demikian komposisi
produk atas juga teru berubah, sehingga destilat sering harus ditampung dalam fraksi yang
berbeda-beda.
2. Komposisi destilat dipertahankan konstan
Tetapi karena fraksi zat yang lebih mudah menguap didalam labu dan kolom menurun terus,
komposisi destilat yang konstan hanya mungkin dicapai bila perbandingan refluks dinaikan
terus.
Jika perbandingan refluks tidak lagi ekonomis dan konsentrasi terlalu tinggi sehingga
merugikan rektifikasi harus dihentikan. Kemudian residu harus dikeluarkan langsung dari
alat penguap labu.

Anda mungkin juga menyukai