1. Latar belakang
- Di Indonesia memiliki keanekaragaman tumbuhan yang mengandung senyawa kimia
alami berupa senyawa metabolit primer dan metabolit sekunder
- Pemanfaatan tumbuhan miana (plectranthus scutellarioides (L) R. Br)2 sebagai obat-
obatan
- Penentuan kandungan senyawa kimia fenoloik total, aktvitas antioksidan, aktivitas
antimikroba, dan sitotoksik pada daun tumbuhan miana (plectranthus scutellarioides
(L) R. Br)
2. Rumusan masalah
- Bagaimanakah cara menenutukan kandungan senyawa kimia fenoloik total, aktvitas
antioksidan, aktivitas antimikroba, dan sitotoksik pada daun tumbuhan miana
(plectranthus scutellarioides (L) R. Br)?
- Bagaimanakah hasil dari pengujian kandungan senyawa kimia fenoloik total, aktvitas
antioksidan, aktivitas antimikroba, dan sitotoksik pada daun tumbuhan miana
(plectranthus scutellarioides (L) R. Br)?
3. Tujuan dan manfaat
- Untuk mengetahuicara mementukan kandungan senyawa kimia fenoloik total,
aktvitas antioksidan, aktivitas antimikroba, dan sitotoksik pada daun tumbuhan miana
(plectranthus scutellarioides (L) R. Br)
- Untuk mengetahui hasil dari pengujian kandungan senyawa kimia fenoloik total,
aktvitas antioksidan, aktivitas antimikroba, dan sitotoksik pada daun tumbuhan miana
(plectranthus scutellarioides (L) R. Br)
4. Metodologi penelitian
- Alat dan bahan
Berikut alat yang digunakan:
maserator (botol gelap)
plat KLT
alat distilasi
neraca analitik dan teknis
grinder
oven
rotary evaporator (Heidolph Laborota 4000)
lampu UV (λ 254 dan 365 nm)
spektrofotometer UV-VIS
Pengerjaan uji aktivitas antimikroba digunakan magnetic stirer (Corning PC-
42000), magnetic bar, inkubator (Gallenkamp), test tube, autoclave, petridish,
mikropipet (Nichipet Ex), laminar air flow (Aneka Lab H.S 079S).
Berikut bahan yang digunakan:
pelarut teknis yang telah didistilasi yaitu heksana,
etil asetat
metanol,
pereaksi Mayer untuk identifikasi alkaloid,
pereaksi Lieberman Burchard (anhidrida asetat dan asam sulfat pekat) untuk
identifikasi triterpenoid dan steroid, shinoda test (bubuk magnesium dan asam
klorida pekat) untuk identifikasi flavonoid
besi (III) klorida untuk identifikasi fenolik, ammonia, natrium hidroksida untuk
identifikasi kumarin.
Untuk uji aktivitas antibakteri digunakan bakteri Gram positif (S. aureus) dan
bakteri Gram negatif (E. coli), amoxicillin 78%, metanol (distilat), media
Mueller-Hinton agar, media Nutrient Agar, dan alkohol 70%.
Untuk uji aktivitas antioksidan dan kandungan total fenolik digunakan reagen
folin-ciocalteu, natrium karbonat, asam galat, asam askorbat, 1,1-diphenyl-2-
pikrilhidrazil (DPPH), akuades.
Sedangkan untuk uji aktivitas antijamur digunakan jamur Candida albicans,
nystatin dan NaCl 0,9 %. Dimetilsulfoksida (DMSO) digunakan pada uji
aktivitas sitotoksik. Hewan yang digunakan untuk pengujian Brine Shrimp
Lethality Test (BSLT) adalah larva udang Arthemia salina Leach.