Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila merupakan dasar ideologi bangsa Indonesia, pandangan hidup
bangsa. Pancasila terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem
filsafat. Yang dimaksud dengan sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian
yang saling berhubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan
secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Kesetiaan, nasionalisme, dan patriotisme warga Negara kepada bangsa dan
negaranya dapat diukur dalam bentuk kesetiaan mereka terhadap filsafat
negaranyasecara formal diwujudkan dalam bentuk peraturan perundang-
undangan (Undang-undang Dasar 1945, dan peraturan perundang-undangan
lainnya). Kesetiaan warga Negara tersebut tampak dalam sikap dan tindakan,
menghayati, mengamalkan dan mengamankan peraturan Perundang-
undangan itu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah lahirnya Pancasila?
2. Apa saja nilai-nilai yang terkandung didalam Pancasila?
3. Bagaimana kedudukan Pancasila?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui sejarah lahirnya Pancasila
2. Mengetahui niali-nilai yang terkandung didalam Pancasila
3. Memahami kedudukan Pancasila

1
BAB II
ISI

2.1 Sejarah Lahirnya Pancasila


Sejarah pembuatan Pancasila ini berawal dari pemberian janji
kemerdekaan di kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri
Jepang saat itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944. Lalu,
pemerintah Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 29 April 1945 (2605, tahun
Showa 20) yang bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan
dengan tata pemerintahan Indonesia Merdeka.
BPUPKI semula beranggotakan 70 orang (62 orang Indonesia dan 8 orang
anggota istimewa bangsa Jepang yang tidak berhak berbicara, hanya
mengamati/ observer), kemudian ditambah dengan 6 orang Indonesia pada
sidang kedua. Sidang pertama pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945 untuk
merumuskan falsafah dasar negara bagi negara Indonesia. Selama empat hari
bersidang ada tiga puluh tiga pembicara. Penelitian terakhir menunjukkan
bahwa Soekarno adalah “Penggali/Perumus Pancasila”. Tokoh lain yang yang
menyumbangkan pikirannya tentang Dasar Negara antara lain adalah
Mohamad Hatta, Muhammad Yamin dan Soepomo.

2.1.1 Sejarah Pancasila

“Klaim” Muhammad Yamin bahwa pada tanggal 29 Mei 1945 dia


mengemukakan 5 asas bagi negara Indonesia Merdeka, yaitu kebangsaan,
kemanusiaan, ketuhanan, kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat. oleh “Panitia
Lima” (Bung Hatta cs)diragukan kebenarannya. Arsip A.G Pringgodigdo dan
Arsip A.K.Pringgodigdo yang telah ditemukan kembali menunjukkan bahwa
Klaim Yamin tidak dapat diterima. Pada hari keempat, Soekarno
mengusulkan 5 asas yaitu kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau peri-
kemanusiaan, persatuan dan kesatuan, kesejahteraan sosial, dan ketuhanan

2
yang Maha Esa, yang oleh Soekarno dinamakan Pancasila, Pidato Soekarno
diterima dengan gegap gempita oleh peserta sidang. Oleh karena itu, tanggal
1 Juni 1945 diketahui sebagai hari lahirnya pancasila.

2.1.2 Asal Usul Pancasila

Pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah upacara proklamasi kemerdekaan,


datang berberapa utusan dari wilayah Indonesia Bagian Timur. Berberapa
utusan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sam Ratulangi, wakil dari Sulawesi


2. Hamidhan, wakil dari Kalimantan
3. I Ketut Pudja, wakil dari Nusa Tenggara
4. Latuharhary, wakil dari Maluku.

Mereka semua berkeberatan dan mengemukakan pendapat tentang bagian


kalimat dalam rancangan Pembukaan UUD yang juga merupakan sila
pertama Pancasila sebelumnya, yang berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.

Pada Sidang PPKI I, yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, Hatta lalu
mengusulkan mengubah tujuh kata tersebut menjadi “Ketuhanan Yang Maha
Esa”. Pengubahan kalimat ini telah dikonsultasikan sebelumnya oleh Hatta
dengan 4 orang tokoh Islam, yaitu Kasman Singodimejo, Ki Bagus
Hadikusumo, dan Teuku M. Hasan. Mereka menyetujui perubahan kalimat
tersebut demi persatuan dan kesatuan bangsa. Dan akhirnya bersamaan
dengan penetapan rancangan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 pada
Sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila ditetapkan sebagai dasar
negara Indonesia.

2.1.3 Hari Kesaktian Pancasila


Pada tanggal 30 September 1965, adalah awal dari Gerakan 30
September (G30SPKI). Pemberontakan ini merupakan wujud usaha
mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Hari itu, enam Jendral

3
dan berberapa orang lainnya dibunuh sebagai upaya kudeta. Namun berkat
kesadaran untuk mempertahankan Pancasila maka upaya tersebut mengalami
kegagalan. Maka 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan
30 September dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian
Pancasila, memperingati bahwa dasar Indonesia, Pancasila, adalah sakti, tak
tergantikan.

2.1.4 Makna Lambang Garuda Pancasila


1. Burung Garuda melambangkan kekuatan
 Warna emas pada burung Garuda melambangkan kejayaan
2. Perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia
 Simbol-simbol di dalam perisai masing-masing melambangkan sila-
sila dalam Pancasila, yaitu:
a. Bintang melambangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Rantai melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
c. Pohon beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia
d. Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan Yang Dipimpin
Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
e. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
 Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional
Indonesia. Merah berarti berani dan putih berarti suci
 Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan
wilayah Indonesia yang dilintasi Garis Khatulistiwa
3. Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17
Agustus 1945), antara lain:
 Pada masing-masing sayap berjumlah 17
 Pada ekor berjumlah 8
 Di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
 Di leher berjumlah 45

4
4. Pita yg dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara
Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda beda, tetapi
tetap satu jua”.
2.1.5 Asal Istilah Pancasila dan Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”
Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang ada pada pita yang
dicengkram oleh burung garuda, berasal dari Kitab Negarakertagama yang
dikarang oleh Empu Prapanca pada zaman kekuasaan kerajaan Majapahit.
Pada satu kalimat yang termuat mengandung istilah “Bhinneka Tunggal
Ika”, yang kalimatnya seperti begini: “Bhinneka tunggal Ika, tanhana
dharma mangrwa. “ Sedangkan istilah Pancasila dimuat dalam Kitab
Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular yang berisikan sejarah kerajaan
bersaudara Singhasari dan Majapahit. Istilah Pancasila ini muncul sebagai
Pancasila Karma, yang isinya berupa lima larangan sebagai berikut:
1. Melakukan tindak kekerasan
2. Mencuri
3. Berjiwa dengki
4. Berbohong
5. Mabuk (oleh miras)
2.2 Nilai – Nilai yang Terkadung dalam Pancasila
1. Sila Pertama Pancasila (Nilai Ketuhanan)
Sila ke 1 pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa
mengandung nilai Ketuhanan yang artinya Bangsa Indonesia memberikan
kebebasan pada rakyat untuk menganut menjalankan sekaligus
mengamalkan ibadah berdasarkan agama masing masing individu tersebut.
Nilai nilai yang terkandung dalam sila pertama pancasila adalah sebagai
berikut:
a. Sebuah keyakinan bahwa Tuhan itu ada dan memiliki sifat yang
sempurna.
b. Memiliki ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara
melakukan semua perintahNya dan menjauhi laranganNya.
c. Saling hormat menghormati antar umat beragama.

5
d. Adanya bentuk kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan
ajaran agama masing masing.
2. Sila Kedua Pancasila (Nilai kemanusiaan)
Didalam pancasila sila kedua memiliki arti yakni segenap bangsa dan
rakyat Indonesia diakui serta diperlakukan sebagaimana mestinya sesuai
harkat serta martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Nilai nilai
pancasila ini dilandasi pada pernyataan bahwa semua manusia memiliki
derajat, martabat, hak dan kewajiban yang sama. Nilai nilai yang
terkandung dalam pancasila sila kedua antara lain adalah:
a. Manusia memiliki hak dan martabat yang sama dan sejajar.
b. Timbulnya pengakuan bahwa manusia merupakan makhluk sosial
yang paling sempurna.
c. Dengan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan akan mendapat
perlakuan adil dari dan kepada manusia lain.
d. Setiap manusia memiliki rasa solidaritas dan tenggang rasa yang
tinggi sehingga mereka tidak bisa bertindak seenaknya sendiri.
3. Sila Ketiga Pancasila (Nilai persatuan)
Makna yang terkandung dalam pancasila sila ketiga merupakan wujud
berupa tekat kuat dan utuh yang berasal dari berbagai aspek kehidupan
yang memiliki satu tujuan dan tergabung menjadi satu yakni Indonesia.
Sebagaimana makna yang terkadung dalam sila ketiga pancasila yang
berbunyi "Persatuan Indonesia" memiliki makna dan nilai persatuan.
Adapun makna dan nilai sila ketiga pancasila yang lainnya adalah sebagai
berikut:
a. Menempatkan kepentingan, keselamatan, persatuan dan kesatuan
bangsa diatas kepentingan diri sendiri dan golongan.
b. Mempunyai rasa cinta tanah air, bangsa serta negara dengan cara rela
berkorban demi kepentingan bangsanya sendiri.
c. Mengakui semua suku bangsa termasuk dengan keanekaragaman
budaya suku bangsa tersebut. Hal ini tentunya dapat mendorong
bangsa Indonesia menuju persatuan dan kesatuan.

6
4. Sila Keempat Pancasila (Nilai kerakyatan)
Pancasila sila keempat berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan" makna sila
keempat pancasila menegaskan pada kita bahwa segala proses
pengambilan keputusan harus didasarkan pada asas musyawarah sehingga
dapat menciptakan kesepakatan bersama. Selain itu nilai pancasila sila
keempat juga menegaskan bahwa pemerintahan yang dilaksanakan berasal
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Adapun makna dan nilai lain
yang terkandung dalam sila keempat pancasila adalah sebagai berikut:
a. Rakyat Indonesia merupakan warga negara yang memiliki hak,
kewajiban dan kedudukan yang sama.
b. Asas kekeluargaan digunakan untuk melakukan musyawarah serta
mufakat.
c. Mengutamakan segala kepentingan bersama dan kepentingan bangsa
melebihi kepentingan diri sendiri dan golongan.
d. Melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan yang
menyangkut banyak orang.

5. Sila Kelima Pancasila (Nilai keadilan)


Pancasila sila kelima berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia" nilai sila kelima pancasila ini menegaskan bahwa dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara harus tercipta keseimbangan yang
sesuai antara hak dengan kewajiban. Serta sebagai anggota masyarakat
sebangsa setanah air kita harus menghormati hak hak yang dimiliki orang
lain, bersikap adil dan suka menolong sesama jika diperlukan. Makna dan
nilai lain yang terkandung dalam pancasila sila kelima adalah:
a. Semua manusia memiliki derajat yang sama di mata hukum.
b. Mencintai segala jenis pembangunan demi kemajuan bangsa.
c. Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan derajat dan golongan.
d. Adil dan bijaksana dalam segala tindakan.

7
2.3 Kedudukan Pancasila
1. Pancasila Sebagai Dasar Negara bangsa Indonesia
Dasar negara merupakan fundamen atau Alas yang dijadikan pijakan
serta dapat memberi kekuatan kepada berdirinya suatu negara. Indonesia
dibangun juga berdasarkan pada suatu alas atau landasan yaitu Pancasila.
Pancasila pada fungsinya sebagai dasar negara, adalah sumber kaidah
hukum yang mengatur Bangsa Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh
unsur-unsurnya yakni rakyat, pemerintah dan wilayah. Pancasila pada
posisi seperti inilah yang merupakan dasar pijakan penyelenggaraan
negara serta seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
Pancasila merupakan kristalisasi pengalaman hidup dalam sejarah
bangsa indonesia yang telah membentuk watak, sikap, prilaku, etika dan
tata nilai norma yang telah melahirkan pandangan hidup. Pandangan hidup
sendiri adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri
dari kesatuan rangkaian dari nilai-nilai luhur. Pandangan hidup berguna
sebagai pedoman / tuntunan untuk mengatur hubungan sesama manusia,
hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan
lingkungan.
3. Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia
Ideoligi berasal dari kata “Idea” yang berarti konsep, gagasan,
pengertian dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu jadi Ideologi dapat
diartikan adalah Ilmu pengertian-pengertian dasar. Dengan demikian
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dimana pada hakikatnya adalah suatu
hasil perenungan atau pemikiran Bangsa Indonesia. Pancasila di angkat
atau di ambil dari nilai-nilai adat istiadat yang terdapat dalam pandangan
hidup masyarakat Indonesia, dengan kata lain pancasila merupakan bahan
yang di angkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia.
4. Pancasila sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
Pancasila sebagai nilai-nilai kehidupan yang ada di masyarakat
indonesia, hal tersebut melalui penjabaran instrumental sebagai acuan

8
hidup yang merupakan cita-cita yang ingin digapai serta sesuai dengan
jiwa Indonesia serta karena pancasila lahir bersamaan dengan lahirnya
Indonesia. Menurut Von Savigny bahwa setiap bangsa punya jiwanya
masing-masing yang disebut Volkgeist, artinya Jiwa Rakyat atau Jiwa
Bangsa. Pancasila sebagai jiwa Bangsa lahir bersamaan dengan adanya
Bangsa Indonesia yaitu pada jaman dahulu kala pada masa kejayaan
nasional.
5. Pancasila merupakan Sumber dari segala sumber tertib hukum
Poin ini dapat diartikan bahwa segala peraturan perundang-undangan /
hukum yang berlaku dan dijalankan di Indonesia harus bersumber dari
Pancasila atau tidak bertentangan (kontra) dengan Pancasila. Karena
segala kehidupan negara indonesia berdasarkan pancasila.
6. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Pancasila sebagai kepribadian bangsa karena Pancasila lahir bersama
dengan lahirnya bangsa Indonesia dan merupakan ciri khas bangsa
Indonesia dalam sikap mental maupun tingkah lakunya sehingga dapat
membedakan dengan bangsa lain. dan Pancasila Merupakan wujud peran
dalam mencerminkan adanya kepribadian Negara Indonesia yang bisa
mem bedakan dengan bangsa lain, yaitu amal perbuatan, tingkah laku dan
sikap mental bangsa Indonesia.
7. Pancasila sebagai Cita-cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa
Indonesia
Dalam Pancasila mengandung cita-cita dan tujuan negara Indonesia
yang menjadikan pancasila sebagai patokan atau landasan pemersatu
bangsa. dimana tujuan akhirnya yaitu untuk mencapai masyarakat adil,
makmur yang merata baik materiil maupun spiritual yang berdasarkan
Pancasila.
8. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur
Karena saat berdirinya bangsa indonesia, Pancasila merupakan
perjanjian luhur yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa untuk
dilaksanakan, di lestarikan dan di pelihara. Artinya Pancasila telah

9
disepakati secara nasional sebagai dasar negara tanggal 18-Agustus-1945
pada sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan Indonesia), PPKI ini
merupakan wakil-wakil dari seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan
perjanjian luhur (Pancasila) tersebut.
9. Pancasila sebagai Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa
Indonesia
Pancasila merupakan sarana yang ampuh untuk mempersatukan
Bangsa Indonesia. Karena Pancasila merupakan palsafah hidup dan
kepribadian Bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai dan norma-
norma yang oleh Bangsa Indonesia diyakini paling benar, bijaksana, adil
dan tepat bagi Bangsa Indonesia guna mempersatukan Rakyat Indonesia.
10. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional memiliki
konsekuensi bahwa di dalam segala aspek pembangunan nasional wajib
berlandasakan pada hakikat nilai nilai dari sila sila yang ada pada
pancasila.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila merupakan dasar ideologi bangsa Indonesia, pandangan hidup
bangsa. Pancasila memiliki arti penting dalam kehidupan bangsa Indonesia
sebagai identitas nasional yang kemudian menjadi ciri khas dari bangsa
Indonesia yang berbeda dari bangsa yang lainnya. Namun bukan berarti
menganggap rendah bangsa lain, tetapi tetap harus menjunjung persaudaraan
dunia. Dalam perkembangannya, Pancasila juga mengalami berbagai dinamika
interpretasi dari masa ke masa.
Bila benar Pancasila itu masih ada dalam sanubari kita, Insya Allah
persatuan dan kesatuan negeri ini tetap terjaga. Dan memang bila benar
Pancasila itu masih melekat kuat di jiwa raga kita ini, insya Allah kita
selalumau untuk bertoleranasi dalam kehidupan yang damai dan indah.
Apabila Pancasila tidak ada dalam diri bangsa Indonesia maka negara ini akan
keluar dari jalur kebenaran.

3.2 Saran
Bahwa dalam makalah ini masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.

Semoga m,akalah tentang Pancasila ini bermanfaat bagi kita semua


khususnya saya. Dan dapat mengamalkan nilai-nilai yang terkandung didalam
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dan menjadikan kita sebagai bangsa
Indonesia yang selalu mencintai dan merasa bangga dengan negaranya sendiri.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kumpulanteks.com/contoh-saran-dalam-makalah-yang-baik-dan-benar/

http://www.academia.edu/9182554/PENGERTIAN_FUNGSI_DAN_PERANAN_PANCASILA

http://www.markijar.com/2015/11/10-fungsi-dan-kedudukan-pancasila.html?m=1

http://materi4belajar.blogspot.com/2017/03/nilai-nilai-yang-terkandung-
dalam.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai