Anda di halaman 1dari 4

Tugas.

3
1. Jelaskan definsi remaja yang dikemukakan oleh Wirawan

Menurut Sarlito Wirawan Sarwono, ada 3 tahap perkembangan remaja:

Remaja Awal (Early Adolenscence), yaitu seorang remaja pada tahap masih
terheran-heran akan perubahan-perubahan yang terj adi pada tubuhnya sendiri
dan dorongan-dorongan yang menyertai perubahan itu. Mereka
mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jens dan mudah
terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan jenis, ia
sudah berfantasi erotik. Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan
berkurangnya kendali terhadap ego menyebabkan para remaja awal ini sulit
mengerti dan dimengerti orang dewasa.

Remaja Madya (Middle Adolescence), yaitu tahap remaja yang membutuhkan


kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang menyukainya. Ada
kecenderungan narcistic yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-
teman yang punya sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu, ia berada
dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana, peka
atau tidak peduli, ramai-ramai, atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau
materialis, dan sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari oedipoes
complex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa kremaja-kremaja) dengan
mempererat hubungan dengan kawan-kawan dari lawan jenis.

Remaja Akhir (Late Adolenscene), yaitu masa konsolidasi menuju periode


dewasa dan ditandai dengan pencapaian 5 hal, yaitu:

Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.

Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam
pengalaman-pengalaman baru.

Terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi.

Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada dirisendiri) diganti dengan


kesimbangan antara kepentingan dirisendiri dengan orang lain.

Tumbuh dinding yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan masyarakat
umum (the public).
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Entropy dan Negentropy

Entropy merupakan keadaan dimana kesadaran manusia masih belum tersusun


rapi . Walaupun kita ketahui bahwa isinya sudah banyak (pengetahuan,
perasaan, dan sebagainya), isi-isi tersebut belum saling terkait dengan baik,
sehingga belum bisa berfungsi secara maksimal. Perlu diingat bahwa istilah
entropy ini sebetulnya dipinjam dari ilmu alam (fisika khususnya), dan ilmu
komunikasi ( khususnya teori informasi). Dalam ilmu alam (fisika dalam hal ini),
entropy berarti keadaan dimana tidak ada sistem tertentu dari suatu sumber
energi, sehingga sumber tersebut kehilangan energinya. Itulah mengapa kita
harus memberdayakan ilmu atau pengetahuan yang kita miliki agar dapat
bermanfaat dalam bekerja . Dalam teori informasi, entropy berarti keadaan tidak
ada pola tertentu dari rangsang-rangsang (stimulus) yang diterima seseorang,
sehingga rangsangan-rangsangan tersebut kehilangan arti dan persepsi. Entropy
dalam dunia psikologi berarti isi kesadaran yang masih saling bertentangan,
saling tidak berhubungan sehingga mengurangi kapasitas kerjanya dan
menimbulkan pengalaman yang kurang menyenangkan bagi orang yang
bersangkutan.

negentropy merupakan keadaan berupa isi kesadaran tersusun dengan baik,


pengetahuan yang satu terkait dengan pengetahuan yang lainnya. Pengetahuan
pun jelas hubungan dengan perasaan atau sikap. Orang yang berada dalam
keadaan negentropy merasa dirinya sebagai kesatuan yang utuh. Ia merasa
ketika bertindak memiliki tujuan yang jelas, tidak bimbang-bimbang lagi,
sehingga mempunyai tanggungjawab dan semangat kerja yang tinggi.

3. Jelaskan bentuk-bentuk kenakalan remaja yang tergolong kriminal


seperti yang dikemukakan oleh Jensen sebagaimana dikutip oleh
Sarlito Wirawan

Bentuk-bentuk kenakalan remaja, menurut Jensen (Sarwono, 1994)


dikategorikan 4 jenis kenakalan remaja, yaitu:

a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik orang lain: perkelahian,


perkosaan, perampokan, dan pembunuhan

b. Kenakalan yang menimbulkan korban materi: Pengerusakan, pencurian,


pencopetan, dan pemerasan
c. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban dipihak lain: pelacuran,
penyalahgunaan obat, dan hubungan seks sebelum nikah

d. Kenakalan melawan status: membolos sekolah, minggat dari rumah atau


melawan perintah orangtua.

Berdasarkan jenis pelanggarannya Mulyono (1984) membagi perilaku delinkuen


itu menjadi dua yaitu:

a. Perilaku delinkuen bersifat moral dan anti sosial, yeng tidak diatur dalam
undang-undang sehingga tidak dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum
seperti berbohong

b. Perilaku delinkuen yang bersifat melanggar hukum dan mengarah pada


tindakan Kriminal seperti berjudi, menjambebret, merampok, oembunuhan, dan
lain-lain

4. Jelaskan sebab-sebab kejahatan dari ciri-ciri fisik penjahat menurut


Cesare Lomroso?

Caesare Lombroso (1835-1909) seorang dokter ahli kedokteran kehakiman


merupakan tokoh yang penting dalam mencari sebab-sebab kejahatan dari ciri-
ciri fisik (biologis) dari pelaku kejahatan dalam bukunya L'uomo Delinquente
(1876).sehingga Lombroso sering disebut "Bapak Kriminologi" modern dan
pelopor mazhab positive. Pokok- pokok ajaran Lombroso adalah sebagai
berikut :

1. Menurut Lombroso, penjahat adalah orang yang mempunyai bakat jahat

2. Bakat jahat diperoleh dari kelahiran, yang diwariskan oleh nenek moyang.

3. Bakat jahat tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri biologis maupun fisik, seperti
muka yang tidak simetris,bibir tebal,hidung pesek dan lain-lain.

4. Bakat jahat tidak dapat diubah, artinya bakat jahat tersebut tidak dapat
dipengaruhi.

5. Jelaskan tiga bentuk subkultur delinkuen yang dikemukakan oleh


Cloward dan L.E Ohlin

Ada tiga bentuk subkultur delinkuen, yaitu a. criminal sub culture, b. conflict sub
culture, c. retreatis sub cukture. Ketiga bentuk sub kultur dilinkuen tersebut tidak
hanya menunjukkan adanya perbedaan dalam gaya hidup diantara anggotanya,
tetapi juga karena adanya masalah-masalah yang berbeda bagi kepentingan
kontrol sosial dan pencegahannya. Dalam teorinya Cloward dan Ohlin
menyatakan bahwa timbulnya kenakalan remaja lebih ditentukan oleh
perbedaan-perbedaan kelas yang dapat menimbulkan hambatan-hambatan bagi
anggotanya, misalnya kesempatan untuk memperoleh pendidikan sehingga
mengakibatkan terbatasnya kesempatan bagi anggotanya untuk mencapai
aspirasinya.

Anda mungkin juga menyukai