Anda di halaman 1dari 11

PROMOSI KESEHATAN IBU DAN ANAK

MELALUI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)


BIDANG KESEHATAN IBU DAN ANAK
Gina Indah P. Nastia, Hadiyanto A. Rachim, Maulana Irfan

gyn_nastia@yahoo.co.id, hrachim@yahoo.co.id, mifran_crb@yahoo.com

ABSTRAK
Artikel ini yang berjudul Promosi Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Corporate Social
Responsibility (CSR) Bidang Kesehatan Ibu dan Anak, memiliki tujuan untuk memberikan
gambaran mengenai kondisi kesehatan masyarakat di Indonesia, yang masih tergolong rendah
akibat masih tingginya Angka Kematian Ibu dan Anak, yang disebabkan oleh faktor
pendidikan masyarakat yang rendah di bidang kesehatan, faktor lingkungan yang tidak
memadai, faktor pemanfaatan layanan kesehatan, dan status gizi masyarakat yang rendah.
Selain itu, artikel ini pun memberikan penjelasan mengenai pentingnya pelaksanaan CSR di
bidang kesehatan ibu dan anak, dan juga menjelaskan mengenai upaya peningkatan kesehatan
ibu dan anak yang hendaknya dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan CSR di bidang
kesehatan ibu dan anak. Kesehatan ibu dan anak merupakan tolok ukur yang sangat penting
bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang berkualitas. Oleh sebab itu, konsep-konsep
berkaitan dengan upaya promosi kesehatan ibu dan anak akan ditelaah lebih jauh dalam
artikel ini.
Kata kunci: Corporate Social Responsibility, Kesehatan Ibu dan Anak, Angka Kematian
Ibu dan Anak, Promosi Kesehatan

ABSTRACT
This article titled Mother and Child’s Health Promotion Through Corporate Social
Responsibility (CSR) in Mother and Child’s Health Field, has the aim to give a description of
society’s low health condition in Indonesia, effected by the high Number of Maternal and
Child’s Death, which caused by society’s low education in health field, inadequate
environment, health services functioning, and society’s nutrition status factors. Besides it,
this article also gives the explanation of the importance of CSR activities in mother and
child’s field, and it also explains about the mother and child’s health promotion which should
be attemped in the implementation of CSR activities in mother and child’s healtf field. Mother
and child’s health is the most important benchmark in creating good qualities of nation’s
future generation.
Keywords: Corporate Social Responsibility, Mother ad Child’s Health, Number of Maternal
and Child’s Death, Health Promotion

PENDAHULUAN dari berbagai macam resiko yang


Pembangunan nasional mencakup mengancam kehidupannya. Dalam hal ini,
pertumbuhan ekonomi, perawatan fungsi perawatan masyarakat mencakup
masyarakat, dan pengembangan manusia. sektor kesehatan dan kesejahteraan
Fungsi pertumbuhan ekonomi menunjuk masyarakat. Sementara itu, fungsi
pada bagaimana melakukan wirausaha pengembangan manusia menunjuk pada
guna memperoleh pendapatan finansial peningkatan kompetensi sumber daya
yang dibutuhkan untuk membiayai manusia yang mampu menjamin
kegiatan pembangunan. Fungsi perawatan tersedianya angkatan kerja yang
masyarakat menunjuk pada bagaimana berkualitas guna mendukung
merawat dan melindungi warga negara pembangunan. Fungsi pengembangan

111
manusia dalam hal ini mencakup sektor tahun, Indonesia mengalami laju
pendidikan. Oleh karena itu, agar penurunan Angka Kematian Ibu yang
pembangunan nasional berjalan secara lambat sebagai berikut.
optimal dan mampu bersaing secara
global, maka ketiga aspek tersebut harus Gambar I
diperhatikan secara seimbang. Hal ini Angka Kematian Ibu di Indonesia Tahun
dikarenakan fungsi pertumbuhan ekonomi 1991-2007
diperlukan untuk menjalankan fungsi Sumber: Badan Pusat Statistik, Survey
perawatan masyarakat dan fungsi
pengembangan manusia. Sementara itu,
fungsi perawatan dan pengembangan
manusia juga memiliki posisi yang tak
kalah penting, yakni kedua fungsi tersebut
merupakan substansi dari pembangunan
sosial yang mampu menopang
pembangunan ekonomi dan mendukung
pertumbuhan ekonomi secara
berkelanjutan (Suharto, 2005: 5).
Sebagaimana yang telah Demografi dan Kesehatan Indonesia
dikemukakan sebelumnya, kesehatan (SDKI)
merupakan salah satu indikator yang
mampu menopang pembangunan nasional Dari gambar yang telah
disamping pendidikan dan ekonomi, dikemukakan sebelumnya, dapat diketahui
sehingga kesehatan masyarakat dalam hal pada tahun 1991, angka tersebut mencapai
ini harus menjadi perhatian seluruh pihak, 390. Pada tahun 1997, angka tersebut
baik pemerintah, swasta, maupun mencapai 334. Pada tahun 2003, angka
masyarakat untuk mencapai kesejahteraan tersebut mencapai 307. Pada tahun 2007,
masyarakat (Suharto, 2007). Besarnya angka tersebut mencapai 228. Selain itu,
Angka Indeks Kesehatan, salah satunya laju penurunan Angka Kematian Bayi pun
dapat dipengaruhi oleh besarnya Angka pada tahun 1991 hingga 2012 lambat. Hal
Kematian Ibu dan Anak di suatu wilayah ini dapat dilihat pada gambar sebagai
(www.bkkbn.go.id, diakses 21 Juni 2014, berikut.
pukul 21.11 WIB).
Di Indonesia, tingkat kesehatan Gambar II
masyarakat justru masih rendah jika Angka Kematian Bayi di IndonesiaTahun
dibandingkan dengan negara-negara 1991-2012
tetangga lainnya, seperti Singapura, Demografi dan Kesehatan Indonesia
Malaysia, Thailand, dan Filipina, bahkan (SDKI)
Vietnam. Hal ini dilihat dari besarnya
Angka Harapan Hidup (AHH) di
Indonesia. Angka Harapan Hidup (AHH)
di Indonesia memang meningkat dari
tahun ke tahun, namun laju peningkatan
tersebut sangat lambat. Hal ini salah
satunya dikarenakan masih tingginya
Angka Kematian Ibu dan Anak (www.
health.kompas.com, diakses 8 April 2014,
pukul 13.52). Menurut buku Data dan
Informasi Kinerja Pembangunan 2004- Sumber: Badan Pusat Statistik, Survey
2012 Republik Indonesia, dari tahun ke

112
Berdasarkan gambar yang telah Gambar III
dikemukakan sebelumnya, dapat diketahui Angka Kematian Bayi di KabupatenGarut
pada tahun 1991, angka tersebut mencapai
52
68. Pada tahun 1995, angka tersebut

Angka Kematian Bayi


51,5
mencapai 57. Pada tahun 1999, angka
51
tersebut mencapai 46. Pada tahun 2003,

(AKB)
50,5
angka tersebut mencapai 35. Pada tahun
50
2007, angka tersebut mencapai 34. Pada
49,5
tahun 2012, angka tersebut mencapai 32.
49
Selain itu, masih terdapat wilayah
2009 2010 2011 2012
yang memiliki Angka Kematian Ibu dan
Anak yang tinggi di Indonesia, salah satu Tahun
contohnya adalah Kabupaten Garut.
Kabupaten Garut merupakan salah satu Tahun 2009-2012
kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang Sumber: BPS Kabupaten Garut, 2012
capaian Indeks Kesehatannya sebesar Dari gambar yang telah
68,90 poin. Angka tersebut masih berada dikemukakan sebelumnya, dapat diketahui
di bawah capaian Indeks Kesehatan bahwa Angka Kematian Bayi di
Provinsi Jawa Barat, yakni sebesar 72,67 Kabupaten Garut mencapai 51,65 pada
poin. Hal ini dipengaruhi oleh Angka tahun 2009. Kemudian pada tahun 2010,
Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi angka tersebut turun menjadi 50,87. Pada
yang masih tinggi (www.inilahkoran.com, tahun 2011, angka tersebut kembali
diakses 20 September 2014, pukul 11.59 menurun, yaitu mencapai 50,62, dan pada
WIB). Menurut data Departemen tahun 2012 Angka Kematian Bayi di Garut
Kesehatan, pada tahun 2012, jumlah mencapai 49,95. Lambatnya penurunan
kematian ibu hamil di Kabupaten Garut Angka Kematian Bayi dan masih tingginya
mencapai 9 kasus, jumlah kematian ibu Angka Kematian Ibu dan Anak di
bersalin sebanyak 12 kasus, dan jumlah Kabupaten Garut ini diantaranya
kematian ibu nifas sebanyak 7 kasus. dikarenakan faktor ekonomi, faktor
Sementara itu, jumlah kematian bayi di pemanfaatan layanan, kualitas sarana dan
Kabupaten Garut mencapai 298 kasus dan prasarana yang kurang memadai, serta
jumlah kematian anak balita mencapai 15 perilaku dan pendidikan masyarakat yang
kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 52 minim di bidang kesehatan
persen kasus kematian bayi disebabkan (www.fokusjabar.com, diakses 14 Juni
oleh Berat Badan Lahir Rendah. Selain itu, 2014, pukul 0.09 WIB).
menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Menurut Badan Pusat Statistik
Garut, laju penurunan Angka Kematian Kabupaten Garut, rendahnya pendidikan
Bayi di Kabupaten Garut setiap tahunnya masyarakat di bidang kesehatan,
lambat. Hal ini dapat dilihat pada deskripsi khususnya dalam hal perawatan ibu selama
laju penurunan Angka Kematian Bayi di hamil dan proses melahirkan anak serta
Kabupaten Garut pada tahun 2009 hingga pemberian nutrisi yang cukup bagi ibu dan
2012 sebagai berikut. balitanya, berakibat pada tingginya angka
kematian ibu dan bayi. Penanganan proses
kelahiran dengan pertolongan tenaga non
medis, merupakan fenomena yang masih
banyak terjadi di masyarakat ini. Hal ini
berakibat pada tidak terselamatkannya ibu
dan/atau anak (www.garutkab.bps.go.id,
diakses 8 Mei 2014, pukul 14.09 WIB).
Berbagai upaya telah dilakukan untuk

113
mengatasi masalah kesehatan di Indonesia, Program Bina Lingkungan.
dan salah satunya adalah oleh perusahaan Sedangkan Persero Terbuka dapat
melalui program kepeduliannya terhadap me-laksanakan Program Kemitraan
masyarakat, yang disebut dengan BUMN dengan Usaha Kecil dan
Corporate Social Responsibility (CSR). Program Bina Lingkungan dengan
Indonesia merupakan negara yang berpedoman pada Permen BUMN
kaya dengan sumber daya alam. Kekayaan 5/2007 yang ditetapkan
sumber daya alam ini mengundang berdasarkan keputusan RUPS.”
kehadiran berbagai perusahaan eksploratif
di Indonesia, seperti PT. Pertamina, PT. Kesehatan masyarakat di Indonesia
Chevron Geothermal Indonesia, PT. merupakan salah satu fenomena yang perlu
Indonesia Power, dan lain sebagainya. diperhatikan oleh perusahaan, disamping
Sebagai perusahaan yang aktivitas ekonomi dan pendidikan. Kegiatan CSR
bisnisnya menggunakan sumber daya dalam bentuk karitas saja kini belum
alam, perusahaan-perusahaan tersebut cukup untuk memperbaiki dan
memiliki kewajiban untuk melaksanakan meningkatkan kondisi kesehatan
kegiatan tanggungjawab sosialnya kepada masyarakat yang rendah, terutama
masyarakat (CSR). Hal ini diatur dalam kesehatan ibu dan anak. Hal ini
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 dikarenakan kegiatan CSR yang bersifat
tentang Perseroan Terbatas, sebagai karitas tidak dapat merespon kebutuhan
berikut: masyarakat dan menyentuh perhatian
• Perseroan yang menjalankan masyarakat, namun hanya akan
kegiatan usahanya di bidang menimbulkan berbagai permasalahan baru,
sumber daya alam wajib seperti ketergantungan masyarakat
melaksanakan Tanggung Jawab terhadap bantuan perusahaan (Suharto,
Sosial dan Lingkungan 2008). Oleh karena itu, pemeliharaan dan
• Tanggung Jawab Sosial dan promosi kesehatan merupakan upaya yang
Lingkungan sebagaimana sebaiknya dilakukan dalam kegiatan CSR
dimaksud ayat (1) merupakan perusahaan guna menurunkan Angka
kewajiban Perseroan yang Kematian Ibu dan Anak serta
dianggarkan dan diperhitung-kan meningkatkan kesehatan ibu dan anak di
sebagai biaya Perseroan yang Indonesia. Upaya pemeliharaan dan
pelaksanaannya dilakukan dengan peningkatan kesehatan ibu dan anak dalam
memperhatikan kepatutan dan pelaksanaan kegiatan CSR di bidang
kewajaran. kesehatan ibu dan anak di Indonesia
• Perseroan yang tidak melaksanakan hendaknya dialamatkan pada empat
kewajiban sebagaimana dimaksud determinan kesehatan, yakni perilaku,
pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai lingkungan (mencakup lingkungan fisik,
dengan ketentuan peraturan sosial, budaya, politik, ekonomi, dan lain
perundang-undangan. sebagainya), pelayanan kesehatan, dan
Sementara itu, bagi perusahaan hereditas. Dengan kata lain, upaya tersebut
Badan Usaha Milik Negara, kewajiban meliputi intervensi terhadap faktor
melaksanakan Program Kemitraan dan perilaku, faktor lingkugan, faktor
Bina Lingkungan (PKBL) ini pun diatur pelayanan kesehatan, dan faktor hereditas
dalam Peraturan Menteri Negara BUMN (Notoatmodjo, 2007: 11-13). Intervensi
Tahun 2007 Pasal 2 yang berbunyi sebagai pada faktor perilaku meliputi pendidikan
berikut: kesehatan. Intervensi terhadap faktor
“Persero dan Perum wajib lingkungan meliputi perbaikan sanitasi
melaksanakan Program Kemitraan lingkungan, peningkatan pendidikan,
BUMN dengan Usaha Kecil dan perbaikan sosial ekonomi masyarakat,

114
penstabilan politik dan keamanan, dan manfaat dan kontribusi yang besar bagi
sebagainya. Intervensi terhadap faktor kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan
pelayanan kesehatan meliputi penyediaan anak.
atau perbaikan fasilitas pelayanan
kesehatan, perbaikan sistem dan KESEHATAN MASYARAKAT
manajemen pelayanan kesehatan, dan Kesehatan merupakan salah satu
sebagainya. Sementara itu, intervensi indikator kesejahteraan masyarakat
terhadap faktor hereditas meliputi sekaligus salah satu indikator keberhasilan
perbaikan gizi ibu hamil dan anak. pembangunan (Suharto, 2007). Oleh
Intervensi yang dilakukan terhadap karena itu, kesehatan masyarakat perlu
keempat faktor tersebut dikatakan efektif diperhatikan untuk dapat menciptakan
apabila mampu memberikan dampak kesejahteraan dan pembangunan.
positif terhadap aspek kognitif, afektif, Menurut Undang-Undang No. 23
psikomotor, serta lingkungan eksternal Tahun 1992, kesehatan didefinisikan
masyarakat yang dapat mendukung sebagai berikut: “Kesehatan adalah
kesehatan. Dalam hal ini, kegiatan CSR di keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial
bidang kesehatan ibu dan anak hendaknya yang memungkinkan setiap orang hidup
bersifat promotif. PT. Pertamina produktif secara sosial dan ekonomi.”
merupakan salah satu perusahaan yang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun
kegiatan CSR di bidang kesehatan ibu dan pada tahun 1948 mendefinisikan kesehatan
anaknya berupa promosi kesehatan yang sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan
telah dialamatkan pada keempat faktor sosial kesejahteran dan bukan hanya
tersebut. ketiadaan penyakit atau kelemahan”.
Selain dialamatkan kepada keempat Kemudian pada tahun 1986, WHO dalam
faktor kesehatan, upaya promosi kesehatan Piagam Ottawa untuk promosi kesehatan,
dalam kegiatan CSR di bidang kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan memiliki
ibu dan anak pun hendaknya melibatkan pengertian sebagai berikut: “Kesehatan
berbagai ahli yang bekerja dalam ranah merupakan sumber daya bagi kehidupan
kesehatan masyarakat, seperti pekerja sehari-hari, bukan tujuan hidup. Kesehatan
sosial klinis, perawat, pendidik kesehatan, adalah konsep positif yang menekankan
psikiater, dan ahli non klinis, seperti pada sumber daya sosial dan pribadi, serta
epidemiologis, administrator, dan pembuat kemampuan fisik.”
kebijakan. Sebelum kegiatan dilakukan, Sementara itu, menurut Winslow (1920),
assessment dan penggalian informasi kesehatan masyarakat didefinisikan
terkait dengan penyebaran penyakit, serta sebagai berikut.
determinan kesehatan ibu dan anak di “Ilmu dan seni pencegahan
dalam masyarakat. Perusahaan dalam hal penyakit, memperpanjang hidup,
ini melalui kegiatan CSR memiliki peran dan meningkatkan kesehatan
untuk mencegah masyarakat dari penyakit melalui usaha-usaha
serta mengorganisir berbagai ahli yang pengorganisasian masyarakat untuk
telah dikemukakan sebelumnya untuk perbaikan sanitasi lingkungan,
memfasilitasi masyarakat (dalam Browne, pemberantasan penyakit-penyakit
2006). menular, pendidikan untuk
Kesehatan ibu dan anak merupakan kebersihan perorangan,
tolok ukur yang sangat penting dalam pengorganisasian pelayanan-
menciptakan generasi penerus bangsa yang pelayanan medis dan perawatan
berkualitas, sehingga kegiatan CSR di untuk diagnosis dini dan
bidang kesehatan ibu dan anak perlu pengobatan, pengembangan
dilaksanakan dalam rangka meningkatkan rekayasa sosial untuk menjamin
kesehatan masyarakat, serta memberikan setiap orang terpenuhi kebutuhan

115
hidup yang layak dalam program kesehatan lain. Artinya, setiap
memelihara kesehatannya.” program kesehatan, misalnya
Dari definisi yang telah pemberantasan penyakit, perbaikan gizi
dikemukakan sebelumnya, maka dapat masyarakat, sanitasi lingkungan, kesehatan
disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat ibu dan anak, program pelayanan
merupakan suatu ilmu yang berkaitan kesehatan, dan sebagainya, perlu ditunjang
dengan upaya-upaya peningkatan atau dibantu oleh promosi kesehatan atau
kesehatan yang memperhatikan aspek penyuluhan kesehatan. Dalam hal ini,
perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan, promosi kesehatan bukan hanya
dan hereditas masyarakat, sehingga penyadaran masyarakat atau pemberian
masyarakat mampu mandiri di bidang dan peningkatan pengetahuan masyarakat
kesehatan. tentang kesehatan saja, tapi juga disertai
Ilmu kesehatan masyarakat didasari upaya-upaya memfasilitasi perubahan
oleh berbagai disiplin ilmu lainnya, yakni perilaku. Menurut WHO dalam
mencakup ilmu biologi, kedokteran, kimia, Notoatmodjo (2007: 23), promosi
fisika, lingkungan hidup, sosiologi, kesehatan adalah proses untuk
antropologi, psikologi, dan ilmu meningkatkan kemampuan masyarakat
pendidikan. Oleh karena itu, ilmu dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan masyarakat merupakan ilmu kesehatannya. Hal ini berarti bahwa
yang multidisiplin (Winslow, 1920). promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan
diri pada peningkatan pengetahuan, sikap,
PROGRAM KESEHATAN IBU DAN dan praktik kesehatan saja, tetapi juga
ANAK meningkatkan atau memperbaiki
Kesehatan ibu dan anak merupakan lingkungan (baik fisik maupun nonfisik)
salah satu bagian dari kesehatan dalam rangka memelihara dan
masyarakat. Kesehatan ibu dan anak meningkatkan kesehatan mereka.
merupakan kondisi yang sangat penting
bagi bangsa di masa yang akan datang. PERAN PENDIDIKAN KESEHATAN
Kesehatan seorang ibu, baik secara DALAM KESEHATAN
jasmani maupun rohani, sangat MASYARAKAT
berpengaruh pada kelahiran anak yang Menurut Notoatmodjo (2007: 11-
sehat secara jasmani maupun rohani. Anak 13), terdapat empat faktor yang
yang terlahir sehat merupakan aset penting mempengaruhi kesehatan. Faktor-faktor
bagi bangsa. Hal ini dikarenakan anak tersebut adalah faktor lingkungan
merupakan penentu nasib bangsa di masa (mencakup lingkungan fisik, sosial,
yang akan datang. Oleh karena itu, budaya, politik, ekonomi, dan lain
kesehatan ibu dan anak harus diupayakan sebagainya), perilaku, pelayanan
oleh seluruh pihak, baik pemerintah, kesehatan, dan hereditas (keturunan).
Badan Usaha Milik Negara, Lembaga Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
Swadaya Masyarakat, swasta, bahkan masyarakat hendaknya dialamatkan pada
masyarakat itu sendiri. Upaya ini dapat keempat faktor tersebut. Dengan kata lain,
dilakukan melalui Program Kesehatan Ibu intervensi atau upaya kesehatan
dan Anak. masyarakat juga dikelompokkan menjadi
intervensi terhadap faktor lingkungan,
PROMOSI KESEHATAN perilaku, pelayanan kesehatan, dan
Promosi kesehatan sebagai bagian hereditas.
dari ilmu kesehatan, juga memiliki dua a) Peran Pendidikan Kesehatan dalam
sisi, yakni sisi ilmu dan seni. Dari sisi seni, Faktor Lingkungan
yakni praktisi promosi kesehatan Telah banyak fasilitas
merupakan penunjang bagi program- kesehatan lingkungan yang dibangun

116
oleh instansi, baik pemerintah, swasta, atau masyarakat dapat berperilaku
maupun Lembaga Swadaya hidup sehat.
Masyarakat. Selain itu, banyak pula c) Peran Pendidikan Kesehatan dalam
proyek pengadaan sarana sanitasi Pelayanan Kesehatan
lingkungan dibangun untuk Dalam rangka perbaikan
masyarakat, seperti jamban keluarga, kesehatan masyarakat, pemerintah
jamban umum, MCK (sarana mandi, telah menyediakan fasilitas kesehatan
cuci, dan kakus), tempat sampah, dan masyarakat dalam bentuk Pusat
sebagainya. Namun, karena perilaku Pelayanan Kesehatan Masyarakat
masyarakat, sarana atau fasilitas (Puskesmas). Namun, pemanfaatan
sanitasi tersebut kurang atau tidak Puskesmas oleh masyarakat belum
dimanfaatkan dan dipelihara optimal, sehingga diperlukan
sebagaimana mestinya. Agar sarana pendidikan kesehatan dalam
sanitasi lingkungan tersebut pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
dimanfaatkan dan dipelihara secara d) Peran Pendidikan Kesehatan dalam
optimal, maka diperlukan pendidikan Faktor Hereditas
kesehatan bagi masyarakat. Demikian Orang tua, khususnya ibu adalah
pula dengan lingkungan non fisik, faktor yang sangat penting dalam
akibat masalah-masalah sosial banyak mewariskan status kesehatan kepada
warga masyarakat yang menderita amak-anaknya. Orang tua yang sehat
stres dan gangguan jiwa. Oleh karena dan gizinya baik akan mewariskan
itu, baik dalam memperbaiki masalah kesehatan yang baik pula kepada
sosial maupun dalam menangani anaknya. Sebaliknya, kesehatan ibu
akibat masalah sosial (stres dan yang rendah dan kurang gizi akan
gangguan jiwa), diperlukan mewariskan kesehatan yang rendah
pendidikan kesehatan. pula kepada anaknya. Rendahnya
b) Peran Pendidikan Kesehatan dalam kesehatan ibu bukan hanya karena
Perilaku sosial ekonominya rendah, namun
Pendidikan kesehatan sering juga disebabkan karena ibu
merupakan suatu upaya untuk tidak mengetahui bagaimana cara
menciptakan perilaku masyarakat memlihara kesehatannya atau tidak
yang kondusif untuk kesehatan. mengetahui makanan yang bergizi
Dengan kata lain, pendidikan yang harus dimakan. Oleh karena itu,
kesehatan berupaya agar masyarakat pendidikan kesehatan diperlukan pada
menyadari atau mengetahui kelompok ini agar masyarakat atau
bagaimana cara memelihara orang tua menyadari dan melakukan
kesehatannya, bagaimana menghindari hal-hal yang dapat mewariskan
atau mencegah hal-hal yang kesehatan yang baik kepada
merugikan kesehatan mereka dan keturunannya.
kesehatan orang lain, ke mana
harusnya mencari pengobatan bila CORPORATE SOCIAL
sakit, dan sebagainya. Kesehatan RESPONSIBILITY
bukan hanya diketahui dan disikapi, Perusahaan merupakan sebuah
namun juga harus dilaksanakan dalam sistem yang tidak dapat berdiri sendiri.
kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti Eksistensi perusahaan memberikan
bahwa tujuan akhir dari pendidikan pengaruh pada kehidupan sosial, ekonomi,
kesehatan adalah agar masyarakat dan budaya masyarakat di sekitarnya, baik
dapat mempraktikkan hidup sehat bagi secara langsung maupun tidak langsung.
dirinya sendiri dan bagi masyarakat, Keberadaan perusahaan seringkali
menimbulkan dampak negatif terhadap

117
lingkungan yang ada di sekitar wilayah keuntungannya (profit) untuk kepentingan
operasinya, sehingga merugikan people dan planet secara berkelanjutan
kehidupan masyarakat, seperti dengan prosedur yang tepat serta
penggundulan hutan, kebakaran hutan, profesional.
pembuangan limbah, dan lain sebagainya. Selain itu, Rudito dan Famiola (2013)
Pengrusakan lingkungan tersebut membuat mendefinisikan CSR sebagai berikut:
resah masyarakat, karena membuat mereka “Secara umum, CSR merupakan
mengalami kesulitan dalam memenuhi peningkatan kualitas kehidupan
kebutuhan hidupnya sehari-hari. Namun di mempunyai arti adanya kemampuan
sisi lain, perusahaan membutuhkan manusia sebagai individu anggota
wilayah operasi yang ada di masyarakat masyarakat untuk dapat menanggapi
untuk memperoleh keuntungan keadaan sosial yang ada, dan dapat
perusahaan. Inilah yang membuat menikmati serta memanfaatkan
perusahaan perlu memperhatikan aspek lingkungan hidup termasuk
sosial budaya masyarakat dengan perubahan-perubahan yang ada
membina hubungan baik yang bersifat sekaligus memelihara”.Oleh karena
timbal balik dengan lingkungan di itu, buku ini sedikit relevan dengan
sekitarnya. Artinya, adanya hubungan tema “CSR di Bidang Kesehatan Ibu
yang saling menguntungkan antara dan Anak.”
perusahaan dengan masyarakat, Mereka pun menjelaskan bahwa
pemerintah, maupun swasta. Hubungan pelaksanaan kegiatan CSR haruslah
baik ini diciptakan melalui memperhatikan aspek kemanusiaan,
penyelenggaraan program dari perusahaan sustainable development akan berjalan.
yang dinamakan Coprorate Social Sustainable future ini tidak saja terwujud
Responsibility (CSR). dengan memperhatikan aspek ekonomi,
Menurut World Business Council sosial, dan lingkungan, namun juga
for Sustainable Development dalam memperhatikan aspek human
Suharto (2009), CSR didefinisikan sebagai sustainability. Human sustainability dalam
berikut: hal ini didefinisikan sebagai berikut:
“Tanggungjawab Sosial “peningkatan kualitas manusia secara
Perusahaan merupakan komitmen etika, seperti pendidikan, kesehatan, rasa
berkesinambungan dari kalangan empati, saling menghargai, dan
bisnis untuk berperilaku etis dan kenyamanan yang terangkum dalam tiga
memberi kontribusi bagi kapasitas, yaitu spiritual, emosional, dan
pembangunan ekonomi, seraya intelektual”. Dari definisi-definisi tersebut,
meningkatkan kualitas hidup CSR di bidang kesehatan ibu dan anak ini
karyawan dan keluarganya, serta merupakan salah satu bentuk dari
komunitas lokal dan masyarakat komitmen dan kepedulian perusahaan
luas pada umumnya.” terhadap kualitas hidup masyarakat,
Selain itu, menurut Johnson dan khususnya kesehatan ibu dan anak.
Johnson (2006) dalam Nor (2014),
“Corporate Social Responsibility (CSR) PEMBAHASAN
merupakan cara perusahaan dalam Jumlah penduduk Indonesia
memanaje proses bisnisnya untuk mengalami peningkatan dari tahun ke
menghasilkan dampak yang positif tahun. Peningkatan jumlah penduduk
terhadap masyarakat secara keseluruhan”. tersebut mampu mempengaruhi ketiga
Selanjutnya, Elkington (1998) indikator kesejahteraan dan pembangunan
menjelaskan bahwa CSR merupakan nasional, yakni ekonomi, pendidikan, dan
bentuk kepedulian perusahaan, di mana kesehatan. Meningkatnya jumlah
perusahaan menyisihan sebagian dari penduduk di Indonesia mengakibatkan

118
menurunnya tingkat perekonomian, tingkat Kematian Ibu dan Anak secara cepat.
pendidikan, dan tingkat kesehatan Pemerintah dalam hal ini membutuhkan
masyarakat. Hal ini dikarenakan semakin bantuan berbagai sektor lainnya untuk
banyak jumlah penduduk berpengaruh dapat menurunkan laju Angka Kematian
terhadap semakin besarnya kesenjangan Ibu dan Anak secara cepat. Salah satu
pendapatan dan sosial antar wilayah, yakni sektor yang memiliki potensi untuk
penduduk yang kaya semakin kaya, berpartisipasi dalam upaya penurunan
sementara yang miskin semakin miskin. Angka Kematian Ibu dan Anak di
Kondisi masyarakat yang mengalami Indonesia adalah perusahaan, melalui
kesmiskinan ini tentu berpengaruh program CSRnya.
terhadap tingkat pendidikan dan kesehatan Promosi kesehatan merupakan
mereka yang rendah, karena untuk dapat bentuk dari upaya peningkatan kesehatan
mengakses pelayanan pendidikan dan ibu dan anak yang bertujuan untuk
kesehatan, masyarakat harus memiliki menurunkan Angka Kematian Ibu dan
kondisi ekonomi yang cukup untuk Anak secara berkelanjutan, dengan
membayar biaya pelayanan-pelayanan meningkatkan kemandirian masyarakat di
tersebut. bidang kesehatan ibu dan anak. Salah satu
Tingginya Angka Kematian Ibu perusahaan yang mampu melaksanakan
dan Anak merupakan salah satu promosi kesehatan melalui program
permasalahan yang terjadi di Indonesia CSRnya adalah PT. Pertamina.
dalam bidang kesehatan, sebagai akibat Pelaksanaan promosi kesehatan sebagai
dari rendahnya tingkat ekonomi dan upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak
pendidikan masyarakat di bidang yang dilakukan dalam program CSR di
kesehatan. Hal ini dapat diketahui dari bidang kesehatan ibu dan anak oleh PT.
faktor-faktor penyebab tingginya Angka Pertamina, telah dialamatkan pada faktor-
Kematian Ibu dan Anak di Indonesia yang faktor kesehatan yang sesuai dengan
telah dikemukakan sebelumnya, yakni konsep Notoatmodjo (2005), dan telah
faktor pendidikan dan perilaku masyarakat terbukti berhasil dalam pelaksanaan
yang minim di bidang kesehatan, faktor programnya, sehingga PT. Pertamina
lingkungan, faktor pelayanan kesehatan, merupakan salah satu contoh perusahaan
serta faktor status gizi masyarakat yang yang perlu menjadi contoh bagi
minim. Oleh karena itu, upaya peningkatan perusahaan lainnya dalam
(promosi) kesehatan ibu dan anak mengoptimalkan pelaksanaan program
hendaknya dialamatkan pada keempat CSR di bidang kesehatan ibu dan anak.
faktor kesehatan tersebut guna
menciptakan masyarakat yang mandiri di PENUTUP
bidang kesehatan ibu dan anak. Hal ini Kesehatan merupakan salah satu
diungkapkan oleh Notoatmodjo (2005:11) aspek yang memberikan pengaruh
dalam bukunya yang berjudul Promosi terhadap kesejahteraan dan pembangunan
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. nasional, sehingga kesehatan masyarakat
Selama ini, upaya peningkatan perlu menjadi perhatian seluruh pihak,
kesehatan ibu dan anak di Indonesia baik pemerintah, masyarakat, maupun
melalui Program Kesehatan Ibu dan Anak perusahaan. Namun, kondisi kesehatan di
telah dilaksanakan oleh pemerintah, Indonesia tergolong rendah apabila
sehingga pemerintah selama ini dibandingkan dengan negara-negara
merupakan satu-satunya sektor formal tetangga lainnya. Hal ini salah satunya
yang memiliki tanggungjawab atas dipengaruhi oleh Angka Kematian Ibu dan
penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak Anak yang masih tinggi di Indonesia.
di Indonesia. Namun, upaya pemerintah Dari tahun ke tahun, Angka
belum berhasil menurunkan laju Angka Kematian Ibu dan Anak di Indonesia

119
menurun, namun laju penurunannya Hadi, Nor. 2014. Corporate Social
lambat, sehingga ini masih menjadi Responsibility. Yogyakarta: Graha
permasalahan. Lambatnya laju penurunan Ilmu Cetakan Kedua
Angka Kematian Ibu dan Anak di Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi
Indonesia ini disebabkan oleh pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
masyarakat yang minim di bidang Jakarta: Rineka Cipta
kesehatan, faktor lingkungan yang tidak Rudito, Bambang dan Melia Famiola.
memadai, pemanfaatan pelayanan 2013. CSR (Corporate Social
kesehatan yang tidak optimal, dan status Responsibility). Bandung: Rekayasa
gizi masyarakat yang minim. Pasalnya, Sains
kesehatan ibu dan anak merupakan tolok Suharto, Edi. 2005. Membangun
ukur yang penting dalam menciptakan Masyarakat Memberdayakan
generasi penerus bangsa yang berkualitas, Rakyat. Bandung: Refika Aditama
sehingga upaya peningkatan kesehatan ibu __________. 2007. Kebijakan Sosial
dan anak dalam hal ini perlu diupayakan sebagai Kebijakan Publik. Bandung:
guna menurunkan Angka Kematian Ibu Alfabeta
dan Anak sekaligus memperbaiki kondisi __________. 2008. Corporate Social
kesehatan masyarakat di Indonesia. Responsibility: What Is and
Berbagai upaya peningkatan Benefits for Corporate. Jakarta:
kesehatan ibu dan anak telah dilakukan Majalah Bisnis dan CSR. Vol. 1
oleh berbagai pihak, salah satunya oleh No. 4
perusahaan melalui kegiatan CSRnya. __________. 2009. Pekerjaan Sosial di
Dalam pelaksanaannya, kegiatan CSR Dunia Industri: Memperkuat
yang dilakukan tersebut hendaknya Tanggungjawab Sosial Perusahaan
dialamatkan pada keempat faktor (Corporate Social Responsibility).
kesehatan, yakni perilaku, lingkungan, Bandung: Alfabeta
pelayanan kesehatan, dan hereditas. Hal ini Sumber Elektronik:
berarti kegiatan CSR di bidang kesehatan Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut.
ibu dan anak sudah seharusnya tidak lagi Kesehatan.
berbentuk charity, seperti pemberian http://garutkab.bps.go.id/index.php
pengobatan gratis dan sejumlah uang, ?hal=subject&id=6 (diakses 8 Mei
melainkan harus memberikan intervensi 2014, pukul 14.09 WIB)
terhadap keempat faktor kesehatan Badan Kependudukan dan Keluarga
tersebut dalam rangka meningkatkan Berencana Nasional. 2013. Sembilan
kesehatan ibu dan anak secara Indikator Pembangunan Kesehatan
berkelanjutan. Perlu Perhatian Serius.
http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.
DAFTAR PUSTAKA aspx?BeritaID=794 (diakses 21 Juni
Sumber Buku: 2014, pukul 21.11 WIB)
Browne, Arthur. 2006. Handbook of Departemen Kesehatan. 2012. Profil
Health Social Work. First Edition. Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Hoboken, New Jersey: Wiley, John Tahun 2012.
and Sons, Inc. www.depkes.go.id/downloads/PROF
Buku Data dan Informasi Kinerja IL_KES_PROVINSI_2012/12_Profi
Pembangunan 2004-2012 Republik l_Kes.Prov.JawaBarat_2012.pdf
Indonesia (diakses 14 Juni 2014, pukul 21.03
Elkington, John. 1998. Canibals With WIB)
Forks: The Triple Bottom Line in Fokus Jabar. 2013. Jangan Bangga
21st Century Business. Gabriola Tempati Lima Besar Kematian Ibu
Island, BC: New Society Publishers dan Anak di Jabar.

120
http://fokusjabar.com/2013/02/18/jan
gan-bangga-tempati-lima-besar-
kematian-ibu-dan-anak-di-jabar/
(diakses 14 Juni 2014, pukul 0.09)
Kompas. Soal Kesehatan, Indonesia
Tertinggal dari Tetangga. 2013.
http://health.kompas.com/read/201
3/05/22/09522188/Soal.Kesehatan.
Indonesia.Tertinggal.dari.Tetangga
(diakses 8 April 2014, pukul 13.52)
Zainulmukhtar, Nul. 2013. IPM Garut
Masih di Bawah IPB Jabar.
http://www.inilahkoran.com/read/det
ail/2054954/ipm-garut-masih-di-
bawah-ipm-jabar (diakses 20
September 2014, pukul 14.17 WIB)
Sumber Lainnya:
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas
Peraturan Menteri Negara BUMN Tahun
2007

121

Anda mungkin juga menyukai