Anda di halaman 1dari 10

Lampiran 10

Standar Prosedur Operasional (SPO)


TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF

Tanggal Menyetujui Pembimbing 1 Menyetujui Pembimbing 2


terbit

(SPO)
Mahyudin, M.Kes Ns. Djoko Priyono, S.Kep, M.Kep
197208151992031007 8858950017

Pengertian Terapi Relaksasi Otot Progresif adalah suatu teknik khusus


dengan cara mengangkan otot dan kemudian dirilekskan atau di
lepaskan dengan mengkendurkan secara perlahan.
Tujuan 1. Dapat meningkatkan rasa kebugaran dan konsentrasi
2. Dapat membangun emosi positif dan emosi negative.
3. Dapat merelaks kan mental maupun fisik.
4. Dapat menurunkan tekanan darah.
5. Dapat menurunkan stress atau kecemasan dan depresi.
Indikasi 1. Klien yang mengalami stress
2. Klien yang mengalami depresi
3. Klien yang mengalami insomnia
Persiapan a. Persiapankan alat dan lingkungan : (Kursi, serta
Latihan lingkungan yang tenang dan sunyi)
b. Lepaskan aksesoris yang digunakan : Kaca mata, jam dan
sepatu.
c. Latihan dilakukan dengan posisi duduk
d. Menjelaskan lama waktu saat melakukan relaksasi otot
progresif (Setiap gerakkan dilakukan selama 40 menit)
e. Pemberian Terapi Relaksasi Otot Progresif di lakukan 12
hari (12 kali latihan)
Pelaksanaan a. Ambil posisi duduk dan rileks
b. Tarik nafas dalam selama 3 kali
c. Gerakan 1 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan bawah
- Genggam tangan kanan sambil membuat suatu
kepalan semakin kuat, sambil merasakan sensasi
ketegangan yang terjadi. Kemudian kepalan
dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10 detik.
- Kemudian lakukan gerakan yang sama pada tangan
kiri seperti awal.

d. Gerakan 2 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian

belakang.

- Tekuk kedua lengan ke belakang pada peregalangan

tangan sehingga otot-otot di tangan bagian belakang

dan lengan bawah menegang.

- Jari-jari menghadap ke langit-langit


e. Gerakan 3 : Ditunjukan untuk melatih otot biseps (otot

besar pada bagian atas pangkal lengan).

- Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan.

- Kemudian membawa kedua kapalan ke pundak

sehingga otot biseps akan menjadi tegang.

f. Gerakan 4 : Ditunjukan untuk melatih otot bahu supaya

mengendur.

- Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan

hingga menyentuh kedua telinga.

- Fokuskan perhatian gerakkan pada kontrak

ketegangan yang terjadi di bahu punggung atas, dan

leher.
g. Gerakan 5: ditunjukan untuk layihan otot dahi.

melemaskan otot-otot wajah (seperti dahi, mata, rahang

dan mulut).

- Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan

alis sampai otot terasa kulitnya keriput.

h. Gerakkan 6 : di tunjukkan untuk latihan Otot Mata

- Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan

ketegangan di sekitar mata dan otot-otot yang

mengendalikan gerakan mata.


i. Gerakan 7 : Ditujukan untuk mengendurkan ketegangan

yang dialami oleh otot rahang.

- Katupkan rahang, diikuti dengan mempertumakn gigi

atas dan bawah, sehingga terjadi ketegangan di sekitar

otot rahang.

j. Gerakan 8 : Ditujukan untuk mengendurkan otot-otot di

sekitar mulut.

- Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan

dirasakan ketegangan di sekitar mulut.


k. Gerakan 9 : Ditujukan untuk merilekskan otot leher

bagian depan maupun belakang.

- Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat.

- Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi

sedemikian rupa sehingga dapat merasakan

ketegangan di bagian belakang leher dan punggung

atas.

l. Gerakan 10 : Ditujukan untuk melatih otot leher bagian

depan.

- Gerakan membawa kepala ke muka.

- Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan

ketegangan di daerah leher bagian muka.

m. Gerakan 11 : Ditujukan untuk melatih otot punggung

- Angkat tubuh dari sandaran kursi.

- Punggung dilengkungkan

- Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10


detik, kemudian relaks.

- Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil

membiarkan otot menjadi lemas

n. Gerakan 12 : Ditujukan untuk melemaskan otot dada.

- Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan

udara sebanyak-banyaknya.

- Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan

ketegangan di bagian dada sampai turun ke perut,

kemudian dilepas.

- Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal dengan

lega.
o. Gerakan 13 : Ditujukan untuk melatih otot perut

- Tarik dengan kuat perut ke dalam.

- Tahan sampai menjadi kencang dan keras selama 10

detik, lalu dilepaskan bebas.

- Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk perut.

p. Gerakan 14 : Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki

(seperti paha dan betis).

- Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha

terasa tegang.
q. Gerakan 15 :

- Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa

sehingga ketegangan pindah ke otot betis.

- Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas.

- Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali.

Tahap Setelah menyelesaikan semua gerakkan , relekskan dengan


Akhir menghitung dari hitungan 5 sampai 1 perlahan, nafas dalam dan
berkata rileks atau YESS
Rudi Hamarno. 2010. Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif Terhadap

Penurunan Tekanan Darah Klien Hipertensi Primer Di Kota Malang. Tesis.

Magister Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.


Pedoman pelaksananaan Terapi Relaksasi Otot Progresif untuk penelitian

yang berjudul : Pengaruh Terapi Relaksasi Otot progresif terhadap Skor Depresi

Pada lanjut Usia di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut

Usia Mulia Dharma Provinsi Kalimantan Barat.

Pembimbing Peneliti

dr. Izzuddin Fathoni, SpKO Siska Putri Utami

Anda mungkin juga menyukai