Anda di halaman 1dari 32

DAFTAR ISI

LAPORAN UTAMA
Pelayaran Nasional Belum Tumbuh
Cemerlang
04
PM 121 Kembalikan Mekanisme Hitungan
Biaya Jasa Kepelabuhan Normal dan Wajar 07
Soal BWM, Indonesia-Malaysia-Singapura
akan Lakukan Uji Air Laut
09

DUNIA PELAYARAN
Pimpinan Umum:
Carmelita Hartoto Kapasitas Angkut Tol Laut Ditingkatkan 11
Wakil Pimpinan Umum
Pendistribusian Barang Melalui Kanal CBL
Diyakini Lebih Efisien
13
/ Penanggung Jawab:
Budhi Halim Subsidi Tol Laut Dioptimalkan 14
15
Penguatan Konektivitas Antarwilayah dan
Pimpinan Redaksi: Kawasan Menjadi Tantangan Pelaku Usaha
Darmansyah
Pemerintah Serahkan Kapal Tol Laut ke
PELNI dan Djakarta Lloyd 17
Pimpinan Perusahaan:
Nova Mugijanto
SEPUTAR INSA
Redaktur:
Capt. Zaenal A. Hasibuan DPC INSA Kuala Samboja Resmi Dibentuk 18

Reporter:
DPP INSA Lantik Kepengurusan DPC INSA
Banten 2018-2022
20
Fajar Sudrajat
Hilman Muhammad INSA FOTO
Fotografer & Layouter: Diskusi Migas 22
Ridwan H.P
FGD Mahkamah Pelayaran 23
FGD Penyusunan Kode Etik Pelaut 24
IEU-CEPA 25
Diterbitkan oleh: IORA 2018 26
MOU Koperasi INSA-Pesantren 28
Rapat Asuransi dengan DITKAPEL 30
Rapat ILO 31

Jl. Tanah Abang III No 10, Jakarta


Pusat.
T: (62-21) 3850993, 3447149, 3849522
F: (62-21) 3849522
Email: info@insa.or.id
www.insa.or.id

INSA NEWS Edisi 6 2019 | 3


LAPORAN UTAMA

Pelayaran Nasional Belum Tumbuh Cemerlang

P
ertumbuhan industri treatment atau perlakuan secara berkala oleh
pelayaran nasional setara seperti negara pemerintah.
dinilai belum terlalu lain memberlakukan
cemerlang di 2019, kebijakan kepada industri Wakil Ketua I DPP INSA
karena masih dihadapkan pelayaran mereka. Witono Soeprapto
pada sejumlah mengatakan, pada
tantangan. Jika kebijakan sudah tahun ini pelayaran
mengarah pada nasional secara umum
Pelayaran nasional masih perlakuan setara ini, dia tumbuh tipis. Khusus
dihadapkan sejumlah optimistis pelayaran akan angkutan general cargo
tantangan, terutama kian berdaya saing dan masih dihadapkan pada
dalam kebijakan mampu mencatatkan pertumbuhan yang
moneter yang masih kinerja positif, yang pada kurang meyakinkan.
di atas 12 persen, akhirnya memberikan
sedangkan margin profit kontribusi lebih besar Sektor general cargo
pelayaran nasional masih bagi ekonomi nasional. diprediksi akan semakin
satu digit. terpuruk mengingat
“Pelayaran ini motor fasilitas kepelabuhanan
Di sisi fiskal, pelayaran bagi industri lainnya, selalu memprioritaskan
nasional juga masih seperti galangan, kapal kontainer, sehingga
dibebani sejumlah industri komponen kapal, menghadapi tantangan
pajak yang antara asuransi dan pendidikan potensi terjadinya
lain seperti Pajak PPN SDM. Jika pelayaran kongesti. Sedangkan
atas pembelian BBM tumbuh, maka industri komoditas untuk general
pelayaran dalam negeri. terkait lainnya akan ikut cargo sudah banyak
tumbuh,” kata Carmelita. berkurang, dan lebih
Ketua Umum DPP banyak muatan-muatan
Indonesian National Tantangan lainnya curah bahan baku.
Shipowners’ Association terkait efisiensi biaya
(INSA) Carmelita Hartoto kepelabuhanan dalam “Dari dulu, tantangan
mengatakan, pada menekan biaya logistik, sektor ini terkait
dasarnya pelayaran dan juga pendataan kekhawatiran terjadinya
nasional hanya jumlah, ukuran dan jenis kongesti pelabuhan
membutuhkan equal kapal yang dilakukan karena pelabuhan

4 | INSA NEWS Edisi 6 2019


LAPORAN UTAMA

memprioritaskan nasional optimistis akan Tantangan lain yang


kontainer. Lain itu, mencatatkan kinerja lebih dihadapi sektor offshore
muatan kapal ini juga baik pada tahun depan. terkait charter rate
terus berkurang,” kata Namun peningkatan yang masih rendah, dan
Witono. jumlah muatan tidak persaingan usaha yang
terjadi pada kegiatan ketat.
Adapun sektor kontainer impor, kecuali untuk
domestik akan sangat komoditas bahan baku. Bendahara Umum
dipengaruhi pada kinerja INSA Nova Y Mugijanto
ekonomi Indonesia. “Salah satu tantangan yang juga pelaku
Dari kuartal I hingga III pelayaran kontainer saat usaha pelayaran
2018, ekonomi nasional ini terkait pemberlakuan offshore mengatakan
tumbuh berkisar 5 safety container serfitikat, pertumbuhan sektor
persenan. Pada RAPBN yang seharusnya merujuk offshore diprediksi juga
2019, ekonomi nasional pada best common belum tumbuh signifikan
juga dipatok tumbuh 5,3 international practice. di 2019.
persen. Dengan melihat Dan hingga kini, sektor
itu, sektor kontainer kontainer juga tengah Pertumbuhannya
diprediksi mencatatkan mempersiapkan diri diprediksi masih berkisar
pertumbuhan yang tidak dalam era digital.” 5-10 persen, karena
jauh berbeda. Tuturnya. PT Pertamina sebagai
pemain utama masih
Baik sektor kontainer Catatan sektor offshore di dihadapkan sejumlah
dan general cargo juga 2018 hanya mengalami tantangan, yang salah
mengalami pertumbuhan pertumbuhan tipis, satunya terkait tugas
yang berfluktuasi, seiring meski utilisasinya sudah Pertamina sebagai BUMN
dengan supply dan 50 persen. Kondisi ini untuk memberikan BBM
demand muatan pada disebabkan oil company satu harga.
momen-momen tertentu. masih melakukan
Di hari-hari besar efisiensi di tengah “Sektor offshore
keagamaan dan akhir tantangan fluktuasi harga berharap, aktivitas
tahun jumlah muatan minyak dunia. eksploitasi dan eksplorasi
akan ikut naik. dapat terus meningkat di
Dalam RAPBN 2019, tahun depan, yang secara
Meski angkutan ekspor harga minyak dipatok paralel akan mengerek
impor masih didominasi berkisar USD 70/ barel kinerja sektor offshore di
pelayaran asing, sektor dengan produksi minyak tahun depan,” kata Nova.
kontainer pelayaran 750.000 bph.

INSA NEWS Edisi 6 2019 | 5


LAPORAN UTAMA

Lain itu, diharapkan Pelaku usaha tanker pertumbuhan positif.


rencana tender nasional tetap Pada tahun 2018, target
perusahaan minyak mengkhawatirkan volume produksi batu
juga memuat terkait terjadinya gejolak pasar bara sebesar 485 juta
kebutuhan armada baik domestik, sebagai ton, utilisasi bulk dan
dari jenis dan ukuran dampak dari pengaruh tongkang mencapai
kapalnya. kondisi sektor pelayaran 100%. Dengan kenaikan
tanker global yang volume produksi
Di sektor kapal tanker mencatatkan kinerja batu bara pada 2019
domestik masih negatif tahun ini. naik 28,3%, maka
mencatatkan kinerja Pendapatan untuk sector utilisasi serapan bulk
positif di 2018. Pada VLCC menyusut 61%, dan tongkang akan
tahun 2018 terjadi Suezmax 42%, Aframax menjadi equal atau
lonjakan muatan FAME 23%, Medium Range berada pada level yang
terkait kebijakan B20 29%. menggairahkan bagi
yang cukup signifikan, pelaku industri bulk
sehingga menyebabkan “Hal ini sedikit banyak dan tongkang. Apalagi
perubahan arus muatan berpengaruh terhadap proyeksi pertumbuhan
dan terjadi kelangkaan kondisi pasaran ekonomi Indonesia tahun
sementara untuk tipe domestik karena untuk depan diperkirakan tetap
kapal ukuran 2.000-5.000 kapal-kapal ukuran tumbuh di kisaran 5%-
DWT. Hal ini disamping tersebut, pasarnya saling 5,3%.
ketersediaan kapal berpengaruh,” kata Nick.
tanker yang terbatas Ketua Bidang Tug and
juga disebabkan oleh Di tahun depan, sektor Barge DPP INSA Ali
pola operasi distribusi tanker nasional diprediksi Samad mengatakan,
FAME yang masih belum akan terus mengalami peningkatan utilisasi bulk
optimal, sehingga pertumbuhan armada dan tongkang belum
penggunaan ruang ukuran kecil yang akan termasuk material galian
muat kapal tidak efisien menetralisir kelangkaan C yang tetap tinggi di
serta waktu menunggu kapal tanker, terkait tahun 2019, sehubungan
bongkar yang relatif perubahan arus muatan dengan program
lama. dan lonjakan muatan pemerintah
sebagai dampak yang akan
Ketua Bidang Cair pemberlakuan kebijakan menggenjot
DPP INSA Nick B20. penyelesaian
Djatnika mengatakan, pembangunan
pertumbuhan kapal Adapun sektor kapal infrastruktur
berbendera Indonesia tanker ukuran lebih dalam
di 2018 capai 152 unit besar, ada dua mendukukung
atau naik 1,68 persen hal yang akan kelancaran
ketimbang tahun berpengaruh arus
sebelumnya. “Dari pada kebijakan barang
jumlah itu, 19 unit pengadaan dan
merupakan kapal tanker. kapal, yaitu disparitas
Pertumbuhan kapal pemberlakuan harga
tanker sendiri pada 2018 kewajiban antar
mencapai 3.42%,” kata kapal tanker wilayah
Nick. berbendera di semua
Indonesia untuk kawasan
Secara lebih rinci, jumlah mengangkut ekspor Indonesia.
armada kapal tanker CPO dan kebijakan (*)
kecil (ukuran 10.000 batasan sulfur pada
DWT) pada tahun 2018 tahun 2020.
bertambah sebanyak 7
unit sedangkan untuk Di sektor tongkang
kapal tanker besar dan bulk untuk
bertambah sebanyak 12 angkutan batu
unit. bara optimistis
akan mencatat Ketua Bidang Cair DPP INSA
Nick Djatnika

6 | INSA NEWS Edisi 6 2019


LAPORAN UTAMA

PM 121 Kembalikan
Mekanisme Hitungan Biaya Jasa
Kepelabuhanan Normal dan
Wajar
D
PP Indonesian PM No. 121 juga telah PM No. 72 dinilai tidak
National melibatkan pelaku wajar dan memberatkan
Shipowners’ usaha pelayaran operator pelayaran.
Association (INSA) yang menjadi pihak Salah satunya, terkait
menilai penerbitan pengguna jasa dan dengan mekanisme
PM 121 akan operator pelabuhan dari penghitungan tarif
mengembalikan Pelindo I hingga IV. penggunaan kapal
mekanisme tunda mengakibatkan
penghitungan biaya jasa “PM 121 tahun 2018 kenaikan biaya
kepelabuhanan pada merupakan revisi dari kepelabuhanan, karena
hitungan yang normal aturan PM 72 tahun penghitungannya
dan wajar. 2017, yang akan dikalikan jumlah kapal
membuat mekanisme tunda.
Ketua Umum DPP hitungan akan kembali
INSA Carmelita Hartoto wajar dan normal,” kata Kementerian
mengatakan, PM Carmelita. Perhubungan, pada
No. 121 tahun 2018 Desember lalu telah
merupakan revisi atas Seperti diketahui, beban menerbitkan PM
PM No. 72 tahun 2017. biaya kepelabuhanan No. 121 tahun 2018
Proses penyusunan yang tertuang dalam tentang Perubahan

INSA NEWS Edisi 6 2019 | 7


LAPORAN UTAMA

Atas Peraturan Lain itu, mekanisme Pada bagian lain,


Menteri Perhubungan penghitungan biaya jasa PM No. 121 tahun
No. 72 tahun 2017 penundaan kapal yang 2018 aturan ini
tentang Jenis, dihitung berdasarkan juga menetapkan
Struktur Golongan ukuran kapal yang bahwa badan usaha
dan Mekanisme ditunda dalam GT pelabuhan (BUP)
Penetapan Tarif Jasa dengan satuan GT per dalam menetapkan tarif
Kepelabuhanan. Melalui jam, dengan rumusan jasa, wajib melibatkan
PM No. 121 diharapkan ((GT x tarif variabel) + persetujuan assosiasi
biaya kepelabuhanan tarif tetap) x jam. Tarif terkait, termasuk
kembali wajar dan jasa tambat kapal, di dalamnya juga
normal. dihitung berdasarkan INSA. Karena untuk
ukuran kapal dalam GT jasa petikemas dan
Dalam Pasal 9 pada dengan satuan GT per muatan berbahaya,
PM No. 121 tahun etmal. pihak pelayaran harus
2018 diatur antara lain membayar terlebih
tentang mekanisme Ada juga mekanisme dahulu.(*)
penghitungan biaya penghitungan biaya
jasa labuh kapal yang jasa penggunaan
dihitung berdasarkan alur pelayaran
ukuran kapal dalam yang diusahakan.
GT dengan satuan GT Penghitungan
per kunjungan kapal, untuk kapal kosong
biaya jasa pemanduan berdasarkan ukuran
kapal yang dihitung kapal dalam GT dengan
berdasarkan ukuran satuan GT persekali
kapal yang dipandu lewat, sedangkan kapal
dalam GT dengan bermuatan dihitung
satuan GT pergerakan berdasarkan ukuran
dikaitkan dengan jarak kapal dalam GT dengan
pemanduan dan tingkat satuan GT persekali
resiko dengan rumusan: lewat atau berdasarkan
((GT x tarif variabel) + muatan kapal dengan
tarif tetap) x gerakan. satuan ton/m3/box per
kunjungan.

8 | INSA NEWS Edisi 6 2019


LAPORAN UTAMA

Soal BWM, Indonesia-Malaysia-


Singapura akan Lakukan Uji Air
Laut

I
ndonesia, Malaysia Tes Water ini adalah putih untuk menerapkan
dan Singapura menjadi bagian penting Ballast Water di setiap
tiga negara pertama terkait rencana kapal.
di Asia Tenggara yang penerapan Ballast
akan melakukan uji Water Management “Indonesia - Malaysia
air laut (test water) (BWM) di Indonesia - Singapura, tiga
untuk melihat adanya dimana Indonesia telah negara yang akan
pengaruh spesies baru melakukan ratifikasi merealisasikannya
terhadap biota laut yang Convention of Ballast dengan melakukan uji
terkandung dalam air. Water Management perairan laut atau test
melalui Peraturan water,” tutur Budhi
Test water ini dilakukan Presiden Nomor 132 Halim.
karena kapal-kapal Tahun 2015 tentang
dari tiga negara ini Pengesahan The Hasil uji air laut
yang rutin melakukan International Convention itu nantinya akan
pelayaran. Fokusnya For The Control And disampaikan kepada
adalah, jangan sampai Management Of Ships International Maritime
ada spesies berbahaya Ballast Water And Organization (IMO).
yang terbawa dari Sediments, 2004 Harapannya adalah,
satu negara melalui (Marpol Annex 4). tidak ada biota atau
kapal dan dibuang di spesies lain yang
negara tujuan, serta Sekretaris Umum membahayakan dari
untuk melihat lebih jauh Dewan Pungurus Pusat perairan di tiga negara.
apakah ada perbedaan Indonesian National
biota laut antara Shipowners’ Association “Kita kan mau melihat
Indonesia dengan (DPP INSA) Budhi Halim apakah biota pada
negara-negara Asia menegaskan, kewajiban perairan di tiga negara
Tenggara. seluruh kapal merah ini ada kesamaan atau

INSA NEWS Edisi 6 2019 | 9


LAPORAN UTAMA

tidak,” tuturnya. “Cara ini, biayanya jauh konvensi IMO.


Test water ini, telah lebih ringan ketimbang Setelah pembaharuan
dilakukan Singapura menyediakan sendiri sertifikat IOPP pertama
dan Malaysia. Indonesia perangkat. Cara lainnya kapal setelah 8
akan mengikutinya ialah, untuk kapal-kapal September 2017,
dengan biaya yang domestik yang berlayar perawatan (bukan
ditanggung secara pada perairan yang pertukaran) adalah
bersama-sama dari sama, limbahnya air wajib. Perawatan
tiga negara. Kebutuhan dibuang di laut lepas ditentukan dalam
biaya test water sekitar pada kedalaman, 100 standar D-2 Konvensi
Rp 4 miliar. meter,” ucapnya. Pengelolaan Balast
Air IMO dan harus
Untuk sementara ini Negara maju yang dilakukan dengan
diberlakukan pada tiga sudah menerapkan peralatan bersertifikasi.
negara, selanjutnya sistem ini ialah Amerika (*)
akan dimekarkan pada Serikat (AS). Negara itu
seluruh negara di Asia mulai memberlakukan
Tenggara. “Sementara peraturan air ballast
ini hanya tiga negara, melalui US Coastguard
karena melihat kapal- (USCG) pada Juni
kapal kita,” tuturnya. 2012.

Kendala Biaya Konvensi Manajemen


Balast Air IMO akan
Kendala utama berlaku penuh pada
diterapkannya ballast 8 September 2017.
water di Indonesia Selain itu, beberapa
ialah, faktor biaya. badan nasional lainnya
Harga mesin penyaring memperkenalkan
pada ballast water peraturan khusus
cukup tinggi. Kalau sebagai tanggapan
diterapkan pada seluruh untuk masalah unik di
kapal di Indonesia, perairannya masing-
maka investasinya masing.
nyaris sama dengan
harga kapalnya, karena Berdasarkan peraturan
kapal di Indonesia rata- IMO, sekitar 60 ribu
rata berusia diatas 15 kapal membutuhkan
tahun. solusi pengolahan air
balas dalam jangka
Senior Manager pendek. Sebagian besar
Convention Biro dari kapal-kapal ini
Klasifikasi Indonesia diharapkan mematuhi
(BKI) Aditya Trisandhya dengan memasang
Pramana yang hadir sistem perawatan air
sebagai narasumber ballast tetap di kapal.
dalam Workshop itu
mengakui, mahalnya Ketika Konvensi IMO
perangkat yang harus mulai berlaku pada
disiapkan pemilik kapal. 8 September 2017,
Namun ada solusi semua kapal yang
yang dapat dilakukan berdagang di perairan
para pemilik kapal di internasional akan
Indonesia. Air dari kapal diminta mengelola air
di transfer ke kapal pemberat di setiap
yang telah memiliki pelayaran dengan
perangkat ballast water, menukarkannya sesuai
dan diolah selanjutnya dengan apa yang
dibuang. disebut standar D-1
yang ditetapkan dalam

10 | INSA NEWS Edisi 6 2019


DUNIA PELAYARAN

Kapasitas Angkut Tol wilayah Indonesia” tutur


Dirjen Agus.

Laut Ditingkatkan Menurut Agus, jika


dilihat berdasarkan tolak
ukur kinerja logistik di
dunia, saat Ini Indonesia

M
enteri perintis dan kapal menduduki posisi
Perbubungan Budi nelayan sebagai feeder. 41 pada tahun 2018,
Karya Sumadi mengalami kenaikan
mengakui penurunan “Dengan demikian, posisi dari 42 di tahun
harga dalam program tol penyebaran barang lebih 2017.
laut belum maksimal dan merata dan target satu
harus lebih ditingkatkan harga di kawasan Barat Begitu juga jika dilihat
lagi dengan menambah maupun Timur akan lebih berdasarkan realisasi
kapasitas angkut. cepat terwujud,” ujarnya. pelayanan petikemas
dengan Tol Laut, juga
Namun yang lebih Jumlah kapal yang terjadi peningkatan jika
diharapkan dari dioperasikan pada dibandingkan dengan
program tol laut, lintasan tol laut sekitar 75 tahun sebelumnya, baik
lanjut Menhub Budi, unit yang dioperasikan voyage maupun jumlah
perlu diikuti komoditi kapal PT Pelni (Persero) muatan berangkat.
di kawasan Timur dan swasta dibantu oleh Apabilia pada tahun
Indonesia, sehingga kapal-kapal nelayan. 2017 realisasi voyage
tingkat keterisian kapal hanya 152, maka terjadi
pada arus balik lebih Direktur Jenderal peningkatan pada tahun
meningkat. Perhubungan 2018 mencapai 239
Laut Kementerian voyage.
“Kalau komoditi dari Perhubungan R. Agus H.
Timur bisa diangkut Purnomo menyebutkan “Sedang untuk realisasi
lebih banyak, maka bahwa Program Tol muatan berangkat,
subsidi untul kapal- laut merupakan salah pada tahun 2017
kapal di jalur tol laut satu kebijakan andalan mencapai 212 ribu ton
bisa dikurangi dan Pemerintah Joko muatan dapat diangkut.
terus dikurangi hingga Widodo (Jokowi) yang Meningkat pada tahun
mencapai 100 persen,” telah dicanangkan 2018 menjadi 229 ribu
kata Menhub Budi, saat untuk menjangkau dan ton muatan” katanya.
menjadi pembicara pada mendistribusikan logistik
seminar nasional tol ke daerah tertinggal, Berdasarkan pelayanan
laut memperingati HPN terpencil, terluar, dan di Pelabuhan, jika
yang berlangsung di perbatasan di Indonesia. dibandingkan dengan
atas kapal KM Doloronda negara di Asia Tenggara
yang tengah bersandar Kebijakan Tol Laut Indonesia menduduki
di Pelabuhan Tanjung ini bertujuan untuk posisi ke-3 Setelah
Perak Surabaya, Senin menurunkan tingkat Singapura dan Malaysia.
(4/2/2019). disparitas harga yang
terjadi di beberapa “Adanya kenaikan posisi
Menhub Budi wilayah Indonesia. tersebut menunjukan
mengatakan, subsidi Wilayah Indonesia yang distribusi logistik
angkutan barang, baik sebagian besar disatukan Indonesia mengalami
di tol laut maupun oleh lautan membuat kenaikan yang positif
perintis harus ada batas konektivitas laut yang baik dari segi pelayanan
waktu, sehingga subsidi terintegrasi sangat sarana maupun prasarana
pemerintah juga dapat penting. yang telah disediakan,”
diturunkan. Selain itu, ujarnya.
program tol laut ini “Konektivitas antar
juga meningkatkan wilayah di Indonesia Dirjen Agus mengatakan,
kapasitas angkut dengan merupakan fokus untuk menjalin
melibatkan kapal-kapal utama dalam menjalin konektivitas yang
keterhubungan setiap efektif, integrasi antara

INSA NEWS Edisi 6 2019 | 11


DUNIA PELAYARAN

Tol Laut dengan moda kinerja konektivitas konektivitas antar


lainnya senantiasa antar wilayah wilayah. Untuk
dikembangkan. Saat ini, dalam mendukung transportasi dengan
tol laut sudah terintegrasi perekonomian wilayah terpencil,
dengan Jembatan Udara. wilayah, Kementerian tertinggal, terdalam,
Pada Tahun 2019, Tol laut Perhubungan dan perbatasan telah
akan melayani 18 trayek telah membangun disediakan kapal feeder
yang sudah terhubung Rencana Induk yang agar dapat melintasi
dengan 31 rute Jembatan menghubungkan wilayah dengan perairan
Udara yang sebagian transportasi darat, laut, dangkal.(*)
besar wilayahnya dan udara maupun
melewati Provinsi Papua. perkeretaapian yang
diharapkan dapat saling
Sementara itu, dalam terintegrasi sehingga
rangka meningkatkan dapat meningkatkan

12 | INSA NEWS Edisi 6 2019


DUNIA PELAYARAN

Pendistribusian
Barang Melalui
Kanal CBL
Diyakini Lebih
Efisien
P
elaku usaha menilai, kanal Cikarang Kendati hanya 10 ribu bok untuk dua
Bekasi Laut (CBL) dari Marunda ke tongkang per bulan, masih lebih efisien
kawasan industri Cikarang, lebih dan menguntungkan, ketimbang
efisien ketimbang melalui jalan darat, menggunakan angkutan berbasis jalan
namun perlu dilakukan pengkajian raya.
secara menyeluruh.
Proyek yang sudah masuk dalam proyek
Sekretaris 1 DPP INSA, Capt. Otto K.M strategi nasional (PSN) itu, ungkap Otto
Caloh mengatakan, kepentingan pemilik lebih efisien ketimbang menggunakan
barang di kanal CBL itu ialah kepastian angkutan bebasis jalan raya. Terlebih
waktu tempuh. Kendati diakui, kapasitas sekarang ini, arus lalu lintas di jalan
angkut masih sangat terbatas, namun tol Cikampek menuju kawasan industri
sudah bisa membantu mempercepat Cikarang sudah sangat padat.
arus barang.
“Kami dari INSA mendukung penuh
Capt. Otto menyebutkan, kanal CBL program pengembangan kanal CBL untuk
dari Marunda ke Cikarang jaraknya kelancaran arus barang dari kawasan
sekitar 40 kilometer atau 22 mil. Waktu industri ke Pelabuhan Tanjung Priok atau
yang dibutuhkan untuk bongkar sampai sebaliknya. Namun harus dilakukan kajian
muat (pp) 21 jam. Yakni, muat tujuh dan lebar kanal harus ideal, agar bisa
jam, waktu tempuh perjalanan dari dilewati dua kapal, kalau perlu lebih,
Marunda ke Cikarang tujuh jam dan sehingga kapasitas angkut menjadi lebih
bongkar tujuh jam. besar,” jelasnya.

Pembangunan kanal yang diperkirakan Selain itu, pada jarak tertentu harus
menelan anggaran Rp3,4 triliun itu, dibuatkan rest area, agar kapal bisa
rencananya akan dioperasikan dua melakukan manuver dan menepi bila
kapal tongkang. Karena itu, lebar kanal terjadi gangguan. Dengan demikian,
harus ideal, yaitu 100 - 150 meter, ungkap Otto, tidak mengganggu kapal lain
agar bisa dilalui dua kapal. Kapasitas yang lewat.
angkut untuk satu tongkang 200 bok
atau 5000 bok per bulan dengan asumsi Terkit kajian kanal CBL, Sekretaris Jenderal
25 hari kerja. Kementerian Perhubungan Djoko Sasono
mengatakan, segera dilakukan. “Pastinya
Dengan kapasitas sebanyak itu, kalau saya belum tahu, kapan kajian itu akan
menggunakan angkutan berbasis jalan dilakukan,” tuturnya.
raya diperlukan 200 truk kontainer atau
setara dengan 1600 meter. Artinya, ada Kata Djoko, Kanal CBL sudah masuk
ruas jalan 1,6 kilometer per hari yang proyek strategi nasional (PSN) dan
bisa dikurangi di jalan raya. dipastikan segera terwujud. Kanal itu
menjadi solusi untuk mengurai kemacetan
“Satu tongkang 200 bok, kalau dua di jalan raya, terutama Jalan Tol
togkang 400 bok. Potensi kemacetan Cikampek. Dengan adanya kanal CBL,
yang bisa dikurangi menjadi 3,2 kilo nantinya sebagian kontainer akan diangkut
meter,” kata Capt. Otto. dengan kapal tongkang.(*)

INSA NEWS Edisi 6 2019 | 13


DUNIA PELAYARAN

Subsidi Tol Laut Dioptimalkan


D
irektur Lalu Lintas
dan Angkutan Laut
Ditjen Perhubungan
Laut Kementerian
Perhubungan, Capt.
Wisnu Handoko
menegaskan, seluruh
angkutan laut yang
memperoleh subsidi dari
pemerintah merupakan
armada Tol Laut.
“Jadi Tol Laut itu bukan
hanya angkutan barang
saja, tetapi semua elemen
armada bersubsidi itu
armada Tol Laut,” ujar
Capt. Wisnu di Jakarta, perintis ada, maka tol dan Pelayaran Rakyat
(5/2/2019), seperti laut akan berlayar ke (Pelra) dengan berat GT
dikutip bisnisnews.id. sana. Hal itu mengingat 35 melanjutkan angkutan
konektivitas dan integrasi menggunakan kapal
Dalam operasionalnya, antara armada tol laut yang lebih kecil ke pulau
antara kapal Tol dan kapal perintis dapat kecil sekitar.
Laut, Perintis, atau dilaksanakan.
kapal Ternak, saling “Kepulauan Sangihe dan
bersinergi. Capt. Wisnu “Terkait lokasi, bila Talaud masih menjadi
mencontohkan, seluruh hirarkinya di level 3 prioritas Tol Laut
kapal Tol Laut dipastikan pelabuhan tersebut, baik perintis maupun
ada konektivitas dengan maka tidak bisa angkutan barangnya,”
kapal perintis. Hal itu dipaksakan menjadi level pungkasnya.
dapat terjadi mengingat 4, karena yang paling
adanya kendala terkait tepat ke wilayah tersebut Sebelumnya, Menteri
ukuran dan kemampuan (Sitaro) adalah kapal Perhubungan Budi Karya
dermaga di suatu wilayah perintis dan kapal ASDP,” Sumadi menyatakan
dan pada saat cuaca paparnya. pemerintah berupaya
ekstrem. mendorong program Tol
Lebih lanjut Capt. Wisnu Laut bukan hanya port to
“Pada prinsipnya kita mengatakan, bahwa port (dari pelabuhan ke
masih bisa masuk ke ukuran suatu kapal perlu pelabuhan), tapi sampai
pelabuhan-pelabuhan di disesuaikan dengan end to end (langsung
kepulauan T3P (Terluar, level konektivitas pada sampai ke konsumen),
Terpencil, Terdepan, dan Tol Laut. Untuk level sehingga diharapkan
Pedalaman) sepanjang 1 adalah kapal utama masyarakat di daerah
di sana ada kargo in dan 100 Teus atau 200 Ton. yang dilewati Tol Laut
out,” tuturnya. Berangkat dari Pelabuhan benar-benar merasakan
asal ke Pelabuhan tujuan. harga yang terjangkau.(*)
Menurutnya, selama Selanjutnya pada Level 2
Dinas Perdagangan dan adalah kapal feeder yang
Dinas Perhubungan membawa kontainer
setempat dalam suatu lanjutan di pelabuhan
waktu menginformasikan tujuan ke pelabuhan
kepada Ditjen Hubla pengumpan.
bahwa ada kargo yang
harus dibawa dari dan Dilanjutkan lagi (bila
ke luar wilayahnya, dibutuhkan) adalah ke
kapal-kapal tol laut level 3 dimana peran
dapat bergerak dan kapal perintis dan kapal
sangat dinamis untuk ASDP difungsikan mulai
menyesuaikan dengan membawa mini kontainer
kondisi dermaga agar ke pelabuhan lokal.
kargo dapat terangkut. Terakhir level 4, yakni
pengoperasian kapal
Misalnya saja di wilayah LCT dengan berat GT 50
Sitaro, bila wilayah

14 | INSA NEWS Edisi 6 2019


DUNIA PELAYARAN

Penguatan
Konektivitas
Antarwilayah
dan Kawasan
Menjadi
Tantangan
Pelaku Usaha

D
i Era Disrupsi saat daya saing nasional.
ini, pelaku usaha Dengan demikian,
menghadapi pertumbuhan ekonomi
tantangan terbesar yang berkelanjutan dan
terkait konektivitas merata akan merata
antarwilayah dan sehingga dapat dirasakan
kawasan dari ujung oleh seluruh lapisan
barat hingga timur masyarakat.
Indonesia. Untuk itu,
penguatan konektivitas “Tantangan penguatan
mutlak dilakukan konektivitas untuk
untuk menstimulus menciptakan
pertumbuhan simpul- pembangunan ekonomi
simpul gerakan ekonomi yang merata dan
baru di daerah. Hal ini berkelanjutan serta
lantaran Pulau Jawa tantangan era digital
masih mendominasi dalam dunia bisnis
perekonomian Nasional. menjadi dua poin
penting di era disrupsi
Hal tersebut ini,” ujarnya.
diungkapkan Ketua
Umum APINDO, Hariyadi Oleh karenanya, Hariyadi
B. Sukamdani dalam mengungkapkan
Seminar “The Future diperlukan sinergi
Digital Transformation, antara Swasta dengan
Government & Private Pemerintah dalam
Partnership” di Jakarta, menjawab sejumlah
akhir tahun lalu. tantangan tersebut.
Sinergi tersebut
Menurut Hariyadi, diharapkan mampu
adanya penguatan menjadi benchmark yang
konektivitas yang sejalan pada akhirnya dapat
dengan pertumbuhan menjaga pertumbuhan
pergerakan ekonomi ekonomi nasional
baru di daerah akan sekaligus menciptakan
mendorong peningkatan lapangan kerja.
produktivitas dan

INSA NEWS Edisi 6 2019 | 15


DUNIA PELAYARAN

Sementara itu, Ketua moda transportasi


APINDO Bidang yang terintegrasi, baik
Perhubungan Carmelita dari darat, laut, udara
Hartoto mengatakan, dan kereta api. Sistem
seminar ini diharapkan integrasi antarmoda
akan mendapat masukan transportasi juga perlu
ataupun usulan terkait terkoneksi dan terpadu
peningkatan sinergi dengan kawasan-
pemerintah dan swasta kawasan industri, sebagai
nasional, terutama simpul pergerakan
dalam penguatan ekonomi. Dengan
konektivitas nasional dan sistem transportasi
menjawab tantangan dengan kawasan
persaingan dagang di era industri, tentunya akan
transformasi digital saat berdampak akan lebih
ini. efisien dan efektifnya
sistem pendistribusian
“Dari acara ini baik orang dan
diharapkan, kita dapat barang. Terlebih di era
mengidentifikasi transformasi digital, para
persoalan dan pelaku usaha dituntut
mencarikan solusi untuk mengikuti pola
bersama terkait pasar yang menginginkan
penguatan konektivitas layanan transportasi
dan persaingan efisien, cepat, aman dan
dagangan di era nyaman.
transformasi digital,” kata
Carmelita. Untuk menjawab
tantangan ini,
Menurut Carmelita, dibutuhkan keterlibatan
salah satu tantangan peran pemerintah
besar Indonesia saat dan swasta nasional.
ini terkait penguatan Untuk itu, dibutuhkan
konektivitas nasional dari kesepahaman dan sinergi
Sabang hingga Marauke. antara pemerintah
“Indonesia memiliki dan pelaku usaha
karakteristik geografis transportasi nasional
yang terdiri dari dalam merumuskan dan
pulau-pulau, sehingga mencari cara penguatan
tantangan penguatan konektivitas nasional.
konektivitasnya
membutuhkan rumusan “Diharapkan dari acara
dan cara-cara tersendiri,” ini akan memberikan
ujarnya. kita kesepahaman
dan peningkatan
Ia menambahkan, sinergi antara pelaku
penguatan konektivitas usaha nasional dan
Indonesia membutuhkan pemerintah,”pungkas
jaringan sistem seluruh Carmelita.(*)

16 | INSA NEWS Edisi 6 2019


DUNIA PELAYARAN

Pemerintah Serahkan Kapal Tol Laut


Ke Pelni dan Djakarta Llyod
K
ementerian Perhubungan (Kemenhub) melayani masyarakat Indonesia terutama
melalui Ditjen Perhubungan Laut untuk wilayah Terpencil, Tertinggal,
menyerahkan dua kapal tol laut Terluar, dan Perbatasan,” ujarnya.
yang masing-masing diberikan kepada
PT Pelayaran Indonesia (Pelni) dan PT Pemerintah berharap melalui
Djakarta Llyod. Dua kapal tersebut adalah pembangunan kapal pendukung tol
kapal KM Sabuk Nusantara 92 dan kapal laut seperti ini akan lebih meningkatkan
KM Kendhaga Nusantara 3. konektivitas antar pulau di seluruh
wilayah Indonesia.
Penyerahan tersebut disaksikan langsung
oleh Menteri Perhubungan Budi Karya “Selain itu juga akan meningkatkan roda
Sumadi bertepatan dengan pelaksanaan perekonomian secara nasional serta
Seminar Nasional tentang Tol Laut dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan
rangka Hari Pers Nasional (HPN) yang bangsa Indonesia,” pungkasnya.
dilaksanakan di atas kapal KM. Dorolonda,
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Senin Kapal KM Sabuk Nusantara 92 memiliki
(4/2/2019). panjang seluruh (LOA) 62.80 M dan
panjang antara garis tegak (LBP)
“Penyerahan kedua kapal tersebut 57.36 M yang dioperatori oleh PT
sebagai wujud dukungan dan komitmen Pelni (Persero) dengan Pelabuhan
Kemenhub terhadap program Tol Laut Pangkal Surabaya pada Rute 16 yaitu
pemerintahan Presiden Joko Widodo Surabaya - Masalembo - Keramaian
(Jokowi) sebagai upaya menciptakan - Masalembo - Kalianget - Sapudi
konektivitas nasional dan membuka - Kangean - Pagerungan Besar -
jalur logistik ke seluruh wilayah tanah Sapeken - Tanjung Wangi - Sapeken
air, sehingga dapat menekan disparitas - Pagerungan Besar - Kangean - Sapudi
harga,” kata Direktur Lalu Lintas Angkutan - Kalianget - Masalembo - Keramaian
Laut Capt. Wisnu Handoko. - Masalembo - Surabaya.

Kapal KM Sabuk Nusantara 92 dan KM Sedangkan kapal KM Kendhaga


Kendhaga Nusantara 3 merupakan bagian Nusantara 3 memiliki panjang seluruh
dari program pembangunan 100 kapal (LOA) 74.30 M dengan kapasitas angkut
Tol Laut oleh Kemenhub berjenis kapal sebanyak 100 Teus Container termasuk
perintis, kontainer, ternak dan rede. Kapal- 7 reefer container yang dioperatori oleh
kapal tersebut semuanya ditargetkan PT Djakarta Lloyd dengan rute H-4 yaitu
selesai dan dioperasikan tahun 2019 ini. Surabaya-Makassar- Kendari -Surabaya.(*)

“Pembuatan dan pengoperasian kapal-


kapal pendukung tol laut tersebut untuk

INSA NEWS Edisi 6 2019 | 17


SEPUTAR INSA

DPC INSA Kuala Samb

D
i penghujung Pengukuhan dan
akhir tahun 2018, Pelantikan DPC
Indonesian National INSA Kuala Samboja
Shipowners’ Association dilaksanakan pada 18
(INSA) melebarkan sayap Desember 2018, di
organisasinya dengan Hotel Zurich Balikpapan,
terbentuknya Dewan Kalimantan Timur. Ketua
Pengurus Cabang (DPC) Bidang Organisasi dan
INSA Kuala Samboja yang Keanggotaan DPP INSA
diketuai H. Hasanuddin. Zaenal Arifin Hasibuan
Kehadiran INSA di Kuala menghadiri acara tersebut
Samboja diharapkan sebagai perwakilan dari
dapat memberikan DPP INSA.
kontribusi terhadap
kegiatan perekonomian Acara tersebut juga
dan pembangunan daerah dihadiri Kepala Kantor Unit
serta nasional. Penyelenggara Pelabuhan
(KUPP) Kuala Samboja
Juanidi, Ketua DPC

18 | INSA NEWS Edisi 6 2019


SEPUTAR INSA

boja Resmi Dibentuk

INSA Samarinda Agus Zaenal mengatakan,


Sakhlan, dan Sekretaris Kuala Samboja yang
DPC INSA Balikpapan mempresentasikan
Joko Subianto. Dengan Kabupaten Kutai
terbentuknya DPC INSA Kartanegara adalah daerah
Kuala Samboja, maka yang sangat luas dengan
jumlah DPC INSA menjadi hasil bumi sangat besar
41. seperti minyak bumi,
batubara, palm oil dan
“Harapan DPP INSA beberapa produk lainnya.
adalah dengan hadirnya
INSA di daerah-daerah “Kehadiran INSA diharapkan
bisa lebih menggairahkan ikut memajukan potensi
dunia pelayaran dan sumber daya manusia dan
menjadi lebih bermanfaat sumber daya alam di daerah
untuk pembangunan tersebut,” tuturnya.(*)
nasional,” kata Zaenal
Arifin Hasibuan.

INSA NEWS Edisi 6 2019 | 19


SEPUTAR INSA

DPP INSA Lantik Kepengurusan


B
endahara Umum Dewan
Pengurus Pusat Indonesian
National Shipowners’
Association (DPP INSA), Nova Y.
Mugijanto mewakili Ketua Umum
INSA Carmelita Hartoto resmi
melantik kepengurusan DPC
INSA Banten periode 2018-2022
yang diketuai H. Sri Tentrem Agus
Sutanto, Rabu (16/1/2019) di Hotel
The Royale Krakatau, Cilegon,
Banten.

Turut hadir Walikota Cilegon H. Edi


Ariyadi pada acara pelantikan DPC
INSA Banten.

Nova Y. Mugijanto mengatakan,


pada tahun ini industri pelayaran
nasional diprediksi masih
mengalami banyak tantangan.
Namun, industri pelayaran dituntut
untuk tetap optimisitis menatap
2019 dan tahun-tahun berikutnya,
dengan tetap menyiapkan
langkah-langkah bisnis yang
matang.

“Tantangan ini seharusnya akan


membuat kita semakin tangguh,”
kata Nova.

Nova menuturkan INSA sebagai


wadah satu-satunya pelaku usaha
pelayaran nasional yang diakui
pemerintah, sekaligus partner
pemerintah dalam mengambil
kebijakan yang berkaitan dengan
industri pelayaran nasional,
secara konsisten terus melakukan
perjuangan-perjuangan dalam
pemberdayaan pelayaran nasional.

Pemimpin terpilih DPC INSA


Banten ini, kata Nova, diharapkan
akan memberikan penyegaran
dan mampu mengayuh roda
organisasi dua kali lebih cepat.
Karena kecepatan dan ketepatan
dalam pengambilan keputusan
merupakan faktor penting dalam
proses kepemimpinan.

20 | INSA NEWS Edisi 6 2019


SEPUTAR INSA

n DPC INSA Banten 2018-2022


Nova mengatakan, INSA yang
merupakan rumah bagi seluruh
pelaku usaha pelayaran nasional
diharapkan semakin peka dan
proaktif dalam mendengar dinamika
dan problematika para anggotanya.

Nova menyebutkan di tengah


tantangan dunia pelayaran nasional
yang kian kompleks, INSA berharap
komunikasi dan koordinasi antara
pengurus daerah dan pusat juga
dapat terus ditingkatkan. Sekaligus
menjalin hubungan baik dengan
para pemangku kepentingan di
industri pelayaran baik di tingkat
daerah, maupun nasional.

“Saya mengajak kepada seluruh


pengurus dan anggota DPC INSA
Banten untuk lebih berperan aktif
dan kompak dalam berorganisasi,
dengan mengikuti perkembangan
yang terjadi di lingkungan kerja,”
tuturnya.

Dengan begitu, sambung Nova,


DPC INSA Banten akan memberikan
dampak yang lebih besar bagi
industri pelayaran di daerah dan
masyarakat Banten pada khususnya,
dan umumnya berdampak positif
terhadap pembangunan ekonomi
nasional di masa mendatang.

“Kepengurusan DPC INSA


Banten yang kembali dinahkodai
Bapak Agus Sutanto diharapkan
dapat menjalankan amanat
anggota dengan sebaik-baiknya,”
pungkasnya.(*)

INSA NEWS Edisi 6 2019 | 21


INSA FOT0

Diskusi Migas

Bendahara Umum DPP INSA Nova Y. Mugijanto (kedua kanan) menjadi salah satu
narasumber di acara Diskusi Bersama yang diselenggarakan Direktorat Jenderal
Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, 18
Januari 2019.

22 | INSA NEWS Edisi 6 2019


INSA FOTO

FGD Mahkamah
Pelayaran

Sekretaris I DPP INSA Capt. Otto K.M Caloh hadiri FGD


Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal yang diselenggarakan
Mahkamah Pelayaran, 19 Desember 2018

INSA NEWS Edisi 6 2019 | 23


INSA FOTO

FGD Penyusunan Kode Etik Pelaut

Sekretaris Umum DPP INSA Budhi Halim menjadi


salah satu narasumber di acara FGD Penyusunan
Kode Etik Pelaut yang diselenggarakan Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut Kementerian
Perhubungan, di Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Turut hadir juga Sekretaris I DPP INSA Capt. Otto
KM Caloh dan Ketua Bidang Pengembangan SDM/
Pelaut Lisda Y. Satria.

Tak hanya menjadi narasumber, DPP INSA juga


tergabung kedalam Tim Penyusunan Kode Etik
Pelaut bersama dengan Pemerintah dan Asosiasi
Pelaut di Indonesia. INSA sangat mendukung
adanya kode etik pelaut guna meningkatkan
keselamatan pelayaran termasuk image baik pelaut
Indonesia.

24 | INSA NEWS Edisi 6 2019


INSA FOTO

IEU CEPA

Ketua Bidang Hubungan Luar


Negeri DPP INSA Suyono
menghadiri rapat dengan
Kepala Pusat Fasilitasi
Kemitraan dan Kelembagaan
International (PFKKI)
Kementerian Perhubungan
guna memberi masukan
pada Rapat Persiapan
Bahan Perundingan Intersesi
Indonesia-European Union
Comprehensive Economic
Partnership Agreement (IEU
CEPA) Sektor Jasa, 28 Januari
2019.

INSA NEWS Edisi 6 2019 | 25


INSA FOTO

IORA

Bendahara Umum DPP INSA Nova Y. Mugijanto (kiri) menjadi salah satu
pembicara di acara Indian Ocean Rim Association (IORA) High Level
Panel On Enhancing Maritime Cooperation for the Inclusive Growth in
Indian Ocean di Bali pada tanggal 7-8 Desember 2018.

26 | INSA NEWS Edisi 6 2019


INSA FOTO

2018

Bendahara Umum DPP INSA Nova Y. Mugijanto (kiri) dan Wakil Ketua
Umum III DPP INSA Darmansyah Tanamas (tengah) hadiri acara Indian
Ocean Rim Association (IORA) High Level Panel On Enhancing Maritime
Cooperation for the Inclusive Growth in Indian Ocean di Bali pada tang-
gal 7-8 Desember 2018.

INSA NEWS Edisi 6 2019 | 27


INSA FOTO

MoU Koperasi
INSA - Pesantren

Ketua Koperasi INSA Manunggal Mandiri Go Darmadi (kiri) dan Direktur Industri Kecil
Menengah (IKM) Asshidiqqiyah Karawang M. Irfan Sholeh ASK (kanan), yang disaksi-
kan oleh Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto (tengah) menandatangani Nota Kes-
epahaman (Memorandum of Understanding/Mou) tentang Program Pemberdayaan
Ekonomi Pondok Pesantren Melalui Kemitraan, di acara Semarak Festival IKM 2018
yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian
Perindustrian di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (13/12/2018).

28 | INSA NEWS Edisi 6 2019


INSA FOTO

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini juga disaksikan langsung oleh Direktur


Jenderal IKM Kementerian Perindsutrian Gati Wibawaningsih (kedua kiri). Kerja sama
antara Koperasi INSA Manunggal Mandiri dengan Pondok Pesantren Asshidiqqiyah
Karawang berupa pengadaan kain pembersih kapal yang dibutuhkan perusahaan
pelayaran anggota INSA.

Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian telah memfasilitasi mesin


atau peralatan konveksi kepada Pondok Pesantren Asshidiqqiyah Karawang guna
meningkatkan kapasitas produksi dan kapabilitas Pondok Pesantren Asshidiqqiyah
dalam menjalin kemitraan dengan INSA.(*)

INSA NEWS Edisi 6 2019 | 29


INSA FOTO

Rapat Asuransi
dengan
DITKAPEL

Sekretaris I DPP INSA Capt. Otto K.M Caloh bersama


Anggota Bidang Curah Achmad Jauhari menghadiri
rapat dengan Direktorat Perkapalan dan Kepelau-
tan Kementerian Perhubungan membahas Asuransi
Pencegahan Pencemaran dari Kapal dan Penyingkiran
Kerangka Kapal, 17 Januari 2019.

30 | INSA NEWS Edisi 6 2019


INSA FOTO

Rapat ILO

Anggota Bidang Offshore DPP INSA Yan Pietman menghadiri Rapat Koordinasi Tindak
Lanjut Persiapan Pengesahan ILO Convention on Work in Fishing No. 1882007 yang
diselenggarakan Deputi Koordinasi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator
Bidang Kemaritiman, Jakarta, 11 Februari 2019.

INSA NEWS Edisi 6 2019 | 31

Anda mungkin juga menyukai