Anda di halaman 1dari 10

KEWIRAUSAHAAN

KONSEP, SIKAP MENTAL & MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN


(LANJUTAN)

OLEH :

KELOMPOK 2

 Dewa Ayu Asdiantari (1702622010257)


 Ni Kadek Ayu Aprilia Dewi (1702622010271)
 Ni Kadek Marlina Melistiari (1702622010275)
 Ni Luh Sulasmini (1702622010279)

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Mahasaraswati Denpasar

Tahun 2019
1.1 Kewirausahaan Sebagai Pengembangan Kemampuan Dan Potensi Diri

A.Pengertian Potensi Diri

Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah
terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara
maksimal. Jadi kalau dihubungkan dengan kewirausahaan berarti kemampuan, kekuatan yang
dimiliki seseorang dalam berusaha atau melakukan suatu usaha..

Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya
tangkap.
2. Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap
tekanan.
3. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan
seseorang, baik jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial yang ditata dalam cara
khas di bawah aneka pengaruh luar.

Dalam kewirausahaan, yang perlu dikembangkan kemampuannya dan potensi dalam diri
antara lain kemampuan berpikir kreatif dan inovatif, keterampilan memimpin yang berguna
dalam pengambilan keputusan dan pengembangan modal sebagai penunjang.

a. Berpikir Kreatif Dan Inovatif

Sifat keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dan inovasi dalam
melaksanakan tugasnya. Conny Semiawan (1984: 8) menyatakan bahwa kreativitas
diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Produk baru artinya
tidak harus sepenuhnya baru, tapi dapat merupakan bagian-bagian produk saja. Kreatif
dan inovatif ialah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha
sejati. Menurut Zimmerer (2009), kreativitas ialah kemampuan untuk mengembangkan
ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang.
Sedangkan inovasi ialah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah
dan peluang untuk meningkatkan kehidupan. Inovasi tercipta karena adanya kreativitas
yang tinggi. Kreatif dan inovatif dapat diterapkan secara sederhana. Kuncinya ialah
kepekaan dalam membaca peluang dan kemampuan pasar. Misalnya pada satu kasus,
ketika pelanggan sudah mulai jenuh dengan fried chicken, sepertinya ada peluang lain
yang bisa dikembangkan. Disaat bersamaan, di kalangan pelajar dan mahasiswa sedang
tren makanan yang dibumbui keju, dari sini timbul ide yakni keju digabung dengan ayam,
lalu hasil pemikiran kreatif ini dikembangkan menjadi produk yang bernama cheesy
chicken.

Kreativitas dan inovasi merupakan sumber yang penting dalam mengubah ide-ide
menjadi nyata. Kreativitas merupakan proses pemikiran yang membantu dalam
mencetuskan gagasan, sedangkan inovasi ialah penerapan praktis dari gagasan.
Kreativitas merupakan bahan bakunya sedangkan inovasi ialah hasil yang komersial.
Sesuatu yang baru belum tentu inovasi jika yang dihasilkan bukan merupakan sesuatu
yang lebih baik.

1.2 Peran Motivasi Dalam Kewirausahaan

Semakin banyaknya angka pengangguran dijaman sekarang, memaksa seseorang untuk bisa
lebih kreatif dalam memenuhi kebutuhannya. Salah satu langkah aman untuk terhindar dari
pengangguran atau pemecatan kerja saat ini adalah dengan berwirausaha.

Tetapi tidak mudah untuk mendorong seseorang untuk mau berkecimpung di dunia
wirausaha, Banyak sekali penyebab ketakutan tersebut, seperti: ketakutan akan kerugian, ragu
dalam memulai usaha, dan penyebab yang paling sering ditemui adalah kurangnya motivasi
untuk berwirausaha.

Apa sih sebenarnya motivasi dan mengapa motivasi penting di dalam dunia wirausaha.

Motivasi adalah kunci yang akan membuka potensi manusia.Tanpa motivasi,sedahsyat


apapun potensi yang dimiliki tidak mampu untuk merubah menjadi kemampuan yang maha
dahsyat.

Motivasi usaha merupakan salah satu pendorong tumbuh kembangnya jiwa wirausaha
seseorang. Kesuksesan seseorang seringkali disertai dengan motivasinya yang kuat dalam
menjalankan setiap usaha yang dijalaninya.

Adapun yang dimaksud dengan prinsip motivasi adalah prinsip yang memberi dorongan
untuk membangkitkan minat berkomunikasi dengan seseorang, kelompok dan masyarakat
pada umumnya. Dengan adanya teknik komunikasi dan prinsip motivasi, diharapkan dapat
mengembangkan semangat kerja wirausaha.

Didalam rangka mengembangkan semangat kerja, diharapkan dapat mengetahui dan dapat
menelusuri sifat, watak, sikap, kepribadian para wirausaha didalam cara mengelola bisnisnya.
a. Prestasi wirausaha pada dasarnya disebabkan oleh kemampuan semangat kerjanya
dan adanya motivasi.
b. Motivasi yang dilaksanakan wirausaha merupakan daya dorong untuk lebih maju dan
berkembang di dalam berwirausaha.

Motivasi sangat penting dalam memulai suatu usaha. Tanpa motivasi , kita tidak akan
menemukan apa yang menjadi alasan kita untuk berwirausaha dan apa yang akan menjadi
tujuan kita setelah wirausahaa kita mulai berjalan. Motivasi adalah dorongan atau daya
penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan suatu tindakan untuk memenuhi hal
yang dibutuhkan atau diharapakan. Jenis motivasi adakalanya motivasi positif dan motivasi
negatif. Tujuan motivasi di antaranya adalah mendorong gairah dan semangat kerja,
meningkatkan kepuasan, meningkatkan produktivitas kerja, mempertahankan loyalitas,
efektifitas, efisiensi, meningkatkan kreativitas, dan lain-lain. Ada banyak faktor yang
mendorong dan menghambat kesuksesan dalam berwirausaha. Tetapi keberhasilan atau
kegagalan seseorang dalam berwirausaha sangat bergantung pada kemampuan pribadi
wirausahawan itu sendiri. Motivasi digunakan pada saat kita memulai untuk berwirausaha,
dan tentunya selama berwirausahaa kita tetap membutuhkan motivasi karena dengan sifat
manusia yang gampang menyerah dan gampang bosan, dengan motivasi kita dapat tetap
menjalankan wirausaha kita.

Wirausaha yang memiliki motivasi selalu ingin berprestasi/ meraih yang terbaik, umumnya
memiliki ciri-ciri :

1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan-kesuliatan dan persoalan-persoalan yang timbul pada


dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk dapat mengukur keberhasilan atau
kegagalan
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi
4. Berani menghadapi resiko dengan penuh tantangan
5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.

Salah satu motivasi yang paling dibutuhkan pelaku usaha adalah keinginannya untuk terus
belajar dan menambah keterampilan. Seperti kita ketahui bersama, motivasi belajar menjadi
modal awal bagi para pengusaha untuk mengembangkan raksasa bisnisnya. Karena itu,
belajarlah dari orang-orang sukses di sekitar Anda, belajarlah dari kegagalan yang pernah
Anda alami, dan belajarlah dari sumber ilmu yang tersedia di seluruh belahan dunia.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi usaha adalah kondisi lingkungan seperti
sistem hukum, industri, pasar modal dan kondisi ekonomi nasional mempengaruhi wirausaha,
tetapi motivasi wirausahawan akan mengarahkan tindakan wirausaha pada kondisi
lingkungan yang berbeda.

Tetapi alangkah lebih baik menumbuhkan motivasi di dalam diri sendiri, Metode paksaan
sangat tepat dilaksanakan oleh mentor/coach kepada orang yang ingin maju tetapi tidak
menyadari potensi raksasa di dalam dirinya.

Dengan adanaya motivasi kita mempunyai dorongan untuk berbuat, melakukan sesuatu yang
kita inginkan. Motivasi dalam berwirausaha memang sangat diperlukan guna menjalankan
suatu usaha memajukannya.

Dengan adanya motivasi yang berasal dari dalam diri kita, kita akan dengan mudah
menjalankan apapun karena motivasi merupakan modal awal yang harus dipunyai dan
dikembangkan oleh seorang wirausahawan. Tanpa adanya motivasi mustahil suatu usaha
dapat berjalan sediri tanpa ada yang menggerakkannya.

1.3 Kepemimpinan

A.Pengertian dan Ciri Kepemimpinan

Kepemimpinan ialah kemampuan seseorang untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang


lain atau sekelompok orang kepada arah tercapainya suatu tujuan organisasi yang telah
disepakati bersama sebelumnya. Menurut Stephen P. Robbins (2001), seorang pemimpin
harus menguasai teori karakter kepemimpinan yaitu teori yang berkaitan dengan penemuan
karakter kepribadian, sosial dan fisik atau intelektual. Dalam definisi lain menyebutkan
bahwa kepemimpinan ialah Ialah suatu proses yang dilakukan manajer perusahaan utk
mengarahkan dan mempengaruhi orang lain dalam kegiatan yang berhubungan dengan tugas,
agar orang lain mau mengerahkan seluruh kemampuannya (baik pribadi maupun sebagai tim)
utk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Beberapa ciri kepemimpinan :

a. Directing
Memiliki sifat mengarahkan, yaitu mengarahkan orang orang utk mencapai tujuan.
Karena tanpa tujuan yang jelas, akan sulit bagi pemimpin utk mengarahkan orang
lain. Maka dari itu pemimpin harus mempunyai tujuan dan visioner, yaitu kemampuan
utk membayangkan bagaimana perkembangan yang akan terjadi di lingkungan luar
organisasi. Kemampuan ini akan memungkinkan organisasi mengambil keputusan
penting yang akan mempengaruhi organisasi di masa mendatang.
b. Influencing
Yakni mampu mengubah perilaku orang lain baik dengan perkataan, sikap,
kepribadian dan perbuatannya agar orang lain mau bekerja sama dalam proses
pencapaian tujuan organisasi.
c. Authority
Atau wewenang, yaitu hak yang dimiliki pemimpin utk memerintah orang lain dalam
kegiatan yang berhubungan dengan tugas / pekerjaan. Dengan demikian, kekuasaan
yang dimiliki pemimpin lebih besar dari orang lain (karyawannya).

Unsur penting dalam kewirausahaan antara lain ialah sikap mental, kepemimpinan,
manajemen dan keterampilan. Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang paling
penting dalam dunia berwirausaha. Kepemimpinan yang buruk dapat menyebabkan
perusahaan bangkrut. Banyak pemimpin yang bersikap dan bergaya juragan atau bos yang
menganggap anak buahnya sebagai faktor produksi, bukan sebagai aset berharga. Dalam hal
ini berarti anak buah harus dieksploitasi tanpa diberikan balas jasa yang memadai bahkan
seringkali tidak dimanusiakan seperti pada ungkapan “jika tidak suka silahkan pergi, masih
banyak yang mau kerja disini”. Kepemimpinan yang baik bisa dicontoh dari negeri jepang.
Pekerja senantiasa dianggap sebagai aset perusahaan yang tak ternilai harganya sehingga
prinsip kerjanya adalah seumur hidup. Penghargaan kepada tenaga kerja sangat besar
sehingga para tenaga kerja juga akhirnya akan memberikan seluruh tenaga dan pikiran
dengan sepenuh hatinya karena merasa dihormati, dijunjung tinggi dan tidak dianggap
sebagai faktor produksi.

Kepemimpinan dan manajemen ialah dua istilah yang sering rancu dalam pemahamannya.
John Kottler berpendapat bahwa :

a. Manajemen menyangkut hal untuk mengatasi kerumitan. Manajemen yang baik akan
menghasilkan tata tertib dan konsistensi dengan menyusun rencana rencana formal,
merancang struktur organisasi yang disiplin dan ketat serta memantau hasil melalui
perbandingan dengan rencana.
b. Kepemimpinan menyangkut hal untuk mengatasi perubahan. Pemimpin menteapkan
arah dengan mengembangkan suatu visi terhadap masa depan, menyatukan orang
dengan mengkomunikasikan visi tersebut dan mengilhami orang lain untuk mengatasi
segala rintangan.
B. Unsur Unsur Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan teori karakter. Karena menurut Stephen Robbins (2001),
seorang pemimpin harus memiliki karakter sebagai berikut :

a. Ambisi dan energi.


b. Hasrat untuk memimpin.
c. Kejujuran dan integritas (keutuhan).
d. Percaya diri.
e. Kecerdasan.
f. Pengetahuan yang relevan dengan bidang pekerjaannya.

Seorang pemimpin harus memiliki keterampilan (skills), diantaranya sebagai berikut :

a. Technical Skills
Yaitu kemampuan untuk melakukan dan memahami pekerjaan yang bersifat
operasional atau teknis sehingga mampu menjadi guru yang baik bagi orang lain atau
bawahannya.
b. Human Skills
Yaitu kemampuan bekerja sama dengan orang lain atau bawahannya dan membangun
tim kerja dengan pendekatan sosial kemanusiaan. Seorang pemimpin harus belajar
seni atau cara memerintah bawahan namun bawahan tersebut tidak merasa diperintah.
c. Conceptual Skill
Yaitu kemampuan untuk menyusun konsep berpikir dan mengungkapkan
pemikirannya kepada orang lain atau bawahannya. Oleh karena itu seorang pemimpin
mampu merumuskan visi, misi, strategi dan program unggulan yang jelas dan dapat
dipahami oleh orang lain atau bawahannya. Milton Rockeach (1973) membedakan
nilai menjadi 2 yaitu nilai sebagai sesuatu yang dimiliki seseorang dan nilai sebagai
sesuatu yang berkaitan dengan obyek. Sidharta Poespadibrata (1993 : 91) watak
seseorang merupakan sekumpulan perangai yang tetap, dapat dipandang sebagai
sistem nilai. Milton Rockeach (1973) watak yang melekat pada kewirausahaan dpt
dipandang sebagai sistem nilai kewirausahaan.

Seorang pemimpin ialah seorang yang dapat mengubah peilaku orang lain. Untuk
mengubah perilaku orang lain (bawahannya), salah satu upaya yang dpt digunakan ialah
dengan kekuasaan (power). ada lima kekuasaan dalam hubungannya dengan bisnis, antara
lain :

a. Legitimate power
Ialah pemimpin memiliki kekuasaan karena ia diberi kewenangan oleh otoritas yang
lebih tinggi.
b. Expert power
Pemimpin memiliki kekuasaan karena keahlian yang diakui oleh orang lain.
c. Reward power
Pemimpin memiliki kekuasaan yang didapat dari imbalan atas kinerja yang telah
ditunjukkannya. Misalnya kenaikan pangkat atau promosi jabatan.
d. Coercive power
Kekuasaan yang dimiliki karena dia memiliki kemampuan utk memaksa orang lain
agar patuh terhadap perintahnya.
e. Referent power
Kekuasaan yang dimiliki karena wibawa yang dia miliki. Sedangkan kewibawaan
seorang diperoleh dari keselarasan antara perkataan dengan perbuatan

Kartini Kartono (1983) mengemukakan bahwa ada beberapa tipe kepemimpinan,


diantaranya sebagai berikut :

a. Tipe karismatik
Seorang yang memiliki daya tarik atau karisma yang luar biasa
b. Tipe paternalistik
c. Menganggap bawahannya seperti anaknya sehingga bawahan kurang diberi
kesempatan dan kepercayaan, terlalu melindungi
d. Tipe militerisitik
Cenderung memerintah, bawahan harus patuh terhadap komandonya
e. Tipe otokratis
Kekuasaan dan paksaan dalam memerintah anak buahnya
f. Tipe laissez faire
Cenderung membiarkan bawahannya bekerja semaunya sepanjang tujuan perusahaan
atau organisasi dapt tercapai
g. Tipe populis
Pemimpin rakyat, berpegang pada nilai nilai tradisional
h. Tipe administratif
Pemimpin yang mampu menyelanggarakan tugas tugas adminsitratif secara efektif

i. Tipe demokratis
Pemimpin yang mampu menekankan tanggung jawab dan kerja sama terhadap
bawahannya. Pendapat dari bawahan atau orang lain selalu diakomodasi dan dijadikan
bahan pertimbangan keputusan.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai