Anda di halaman 1dari 10

RUMAH SAKIT TK. II dr.

SOEPRAOEN
KOMITE PPRA

PROGRAM KERJA

KOMITE PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA

(PPRA)

TAHUN 2019

RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN

MALANG
DAFTAR ISI

Daftar isi............................................................................................................................ ii
Kata Pengantar................................................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN....................................................................................................1
...............................................................................................................................
II. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………… 2
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS……………………………………………. 2
IV. TUGAS DAN FUNGSI........................................................................................... 2
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN………………………………….………………3
VI. SASARAN.............................................................................................................. 3
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN4...............................................................4
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORA…………………………5
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN ..................................5
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat-Nya program kerja Komite Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba (PPRA) tahun 2019 ini dapat tersusun tepat pada waktunya. Program
kerja ini disusun untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan yang
bermutu, efektif dan efisien.
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif kepada
masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Bagi mereka yang berada di lingkungan rumah sakit seperti
pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien beresiko mendapatkan
infeksi di rumah sakit atau disebut dengan healthcare associated infections (HAIs).
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA) sangat penting untuk
dilaksanakan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya sebagai tempat
pelayanan kesehatan disamping sebagai tolak ukur mutu pelayanan dan juga untuk
melindungi pasien, petugas, pengunjung dan keluarga dari resiko tertularnya infeksi
karena dirawat, bertugas dan berkunjung ke suatu rumah sakit atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya. Perlu diketahui bahwa keberhasilan program PPRA
perlu keterlibatan lintas profesional, klinis, perawat, laboratorium, farmasi, dan komite
PPI. Bila Program PPRA ini terlaksana dengan baik maka mutu pelayanan rumah sakit
akan terjamin baik dan program PPRA ini diharapkan dapat mencegah atau
meminimalkan angka kejadian infeksi di rumah sakit.
Dengan telah tersusunnya program kerja ini, kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu serta memberikan dukungan
materi maupun moril demi terlaksananya program kerja ini. Disamping itu masih
banyak kekurangan dalam penyusunan program kerja ini, karena itu kami siap
menerima masukan guna lebih menyempurnakan program kerja PPRA di masa
mendatang.
PROGRAM KERJA PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PPRA)
RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN
TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN
Dengan semakin tingginya tuntutan akan mutu pelayanan, maka kita
sebagai pengemban tugas kesehatan yang mengabdikan di Rumkit Tk. II
dr. Soepraoen, harus tetap bisa mempertahankan kualitas pelayanan baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang, dimana masyarakat akan
menentukan pilihannya dari sekian rumah sakit yang ada di dalam kota malang
ini. Untuk itu diperlukan adanya suatu usaha guna meningkatkan kualitas baik
dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang tetap harus terpelihara
dengan baik. Diera persaingan ini masyarakat akan selalu mengharapkan
pemberian pelayanan yang manusiawi dan bermartabat selain penampilan
gedung yang megah dan bersih. Harapan masyarakat ini yang seharusnya kita
penuhi dengan selalu memberikan pelayanan yang terbaik serta membina
hubungan yang baik antar karyawan dengan pengunjung / pasien rumah sakit.
Berusaha mengoptimalkan semua kekuatan pelayanan yang dimiliki serta
menambah dan meningkatkan kualitas pelayanan lainya sebagai pendukung
tercapainya pelayanan kesehatan secara prima.
Peningkatan kualitas tidak hanya dilihat dari sarana, prasarana dan
fasilitasnya saja namun juga kualitas sumber daya manusia sebagai pelaksana
pemberi pelayanan dengan selalu mengasah diri melalui pendidikan formal
maupun non formal. Salah satu jenis pelayanan yang ikut menunjang
tercapainya pelayanan kesehatan adalah pelayanan dibidang pencegahan dan
pengendalian infeksi. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya merupakan suatu standar mutu
pelayanan dan penting bagi pasien, petugas kesehatan maupun pengunjung
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Pengendalian resistensi
antimikroba harus dilaksanakan oleh semua rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya. Kegiatan PPRA meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan serta monitoring dan
evaluasi.
Berkaitan dengan hal itu perlu adanya dukungan dana yang disusun
sebagai program kerja dan rancangan anggaran belanja yang diperlukan.
Untuk itu dibuatlah suatu program kerja serta perencanaan yang matang dalam
mencapai tujuan yang diharapkan mempelancar serta meningkatkan kualitas
pelayanan rumah sakit secara umum dan khususnya dibidang Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA).

Diharapkan dengan adanya peningkatan mutu serta ketersediaan sarana


dan prasarana dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk
mempercayakan dirinya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumkit
Tk. II dr. Soepraoen ini.

II. LATAR BELAKANG


Program kerja ini dibuat sebagai acuan atau pijakan dalam
merealisasikan semua tujuan yang diharapkan oleh Komite Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA). Visi, misi dan tujuan dari
pengendalian resistensi antimikroba di rumah sakit merupakan bagian dari visi,
misi tujuan rumah sakit itu sendiri dan dibuat terperinci sehingga dalam
pelaksanaannya dapat saling sinergis, integratif, tidak duplikatif, efektif dan
efisien. PPRA di rumah sakit merupakan bagian dari penerapan standar
pelayanan rumah sakit sehingga keberhasilannya dapat ditampilkan untuk
kelengkapan akreditasi rumah sakit.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum

Meningkatkan mutu layanan rumah sakit melalui program pengendalian


resistensi anti mikroba yang dilaksanakan oleh semua departemen/ unit di
rumah sakit serta menerapkan Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba di Rumah Sakit melalui perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi.

2. Tujuan Khusus

a. Sebagai pedoman untuk melaksanakan pengendalian resistensi


antimikroba disetiap ruang perawatan yang berada di Rumkit Tk. II dr.
Soepraoen Malang.
b. Menggerakan semua sumber daya yang ada dirumah sakit secara efektif
dan efisien dalam pelaksanaan, pencegahan dan pengendalian
resistensi antimikroba.
c. Menekan resistensi antibiotik
d. Mencegah toksisitas akibat penggunaan antibiotik
e. Menurunkan biaya akibat penggunaan antibiotik yang tidak bijak
f. Memantau dan melakukan evaluasi pelaksanaan program pencegahan
dan pengendalian resistensi antimikroba

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


IV.1. Kegiatan Pokok
a. Kuantitas penggunaan antibiotik
b. Kualitas penggunaan antibiotik
c. Kepatuhan terhadap kebijakan dan panduan penggunaan antibiotik
d. Pola mikroba, pola sensitivitas dan resisten antimikroba
e. Angka kejadian infeksi di rumah sakit yang disebabkan oleh mikroba
resisten
IV.2. Rincian Kegiatan
a. Kuantitas Penggunaan Antibiotik
Menghitung jumlah penggunaan antibiotik di rumah sakit yang diukur
secara retrospektif dan prospektif dan melalui studi validasi dengan
parameter presentasi pasien yang mendapat terapi antibiotic selama
rawat inap di rumah sakit dan jumlah penggunaan antibiotic
dinyatakan sebagai dosis harian ditetapkan dengan Defined Daily
Doses (DDD)/100 patient days
b. Kualitas penggunaan antibiotik
Menilai penggunaan antibiotik dengan melihat rekam pemberian
antibiotik dan rekam medik pasien. Yang mempertimbangkan
kesusaian diagnosis (gejala klinis dan hasil laboratorium), indikasi,
regimen dosis, keamanan dan harga.
c. Kepatuhan terhadap kebijakan dan panduan penggunaan antibiotik
Meliputi dua hal yaitu monitoring pemberian antimikroba sesuai
dengan profilaksis dan terapeutik.
d. Pola mikroba, pola sensitivitas dan resisten antimikroba
Bertugas menyusun pola mikroba (pola bakteri) dan kepekaannya
terhadap antibiotik (atau disebut antibiogram) yang perbarui setiap
tahun.
e. Angka kejadian infeksi di rumah sakit yang disebabkan oleh mikroba
resisten
Menghitung angka kejadian infeksi yang disebabkan oleh mikroba
resisten.
f. Pendidikan dan Pelatihan
- Pelatihan PPRA dasar
- Pelatihan PPRA lanjutan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Observasi
2. Monitoring
3. Audit
4. Melakukan pendidikan dan pelatihan tentang PPRA
5. Membuat laporan setiap 6 bulan
6. Membuat analisis setiap 6 bulan sekali
7. Membuat laporan tahunan

VI. SASARAN
a. Pasien
b. Petugas
c. Pengunjung

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan anggaran RS berdasarkan pengajuan
dari Komite PPRA (RAPB RS, terlampir) dan disusun sesuai dengan jadwal sebagai
berikut

Tabel 6: Jadwal kegiatan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba


(PPRA).
Jadwal Perbulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Kuantitas penggunaan
antibiotik

2 Kualitas penggunaan
antibiotik

3 Kepatuhan terhadap
kebijakan dan
panduan penggunaan
ntibiotic

4 Pola mikroba, pola


sensitivitas dan
resisten antimikroba

5 Angka kejadian infeksi


di rumah sakit yang
disebabkan oleh
mikroba resisten

6. Pendidikan dan
Pelatihan
VIII. ANGGARAN
BAHAN
NO TINDAKAN JLML KEBUTUHAN JUMLAH DANA KET
DAN ALAT
Pembuatan Peta - media kultur
1. 200 sampel x Rp. 200.000,- Rp.40.000.000,- 1 Tahun
Pola Kuman - disk antibiotik
2 Diklat 4 orang x Rp. 4.000.000,- Rp. 16.000.000,- 1 Tahun
- Kertas
- Biaya foto copy
- Biaya jilid
- Tinta printer
3 Alat Tulis Kantor Rp. 14.000.000,- 1 Tahun
- Kertas buffalo
- Lakban jilid
- Map

Jumlah kebutuhan total


dalam 1 tahun Rp. 70.000.000,-

IX.
X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi kegiatan dilaksanakan setiap akhir pelaksanaan kegiatan dan


evaluasi program dilaksanakan pada akhir tahun program dan hasil evaluasi
dilaporkan kepada Kepala Rumah Sakit kemudian diberikan tindak lanjut dari hasil
yang didapat.

XI. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilaksanakan pada setiap akhir kegiatan
dalam bentuk laporan pelaksanaan kegiatan yang meliputi, laporan
pelaksanaan kegiatan,UAN, dokumentasi.
2. Pelaporan kegiatan pelayanan dilaksanakan setiap semester dan
pemberitahuan kepada Kepala Rumah Sakit dan Komite PPRA Pusat.
3. Laporan evaluasi pelaksanaan program disampaikan pada awal tahun
berikutnya, paling lambat tanggal 10 Januari.

Kepala Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Ketua Komite PPRA

dr. Sebastian A. B dr. Tiwik Eriskawati, Sp. PK,M. Kes


Kolonel Ckm NRP34131 Mayor Ckm (K) NRP 11040014070778

Anda mungkin juga menyukai