Anda di halaman 1dari 44

DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

37
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN
TAHUN 2015-2016
TIM PENYUSUN

Pengarah
Mundiharno
Andi Afdal Abdullah

Penulis
Iwan Ariawan
Bagus Sartono
Citra Jaya
Jusran Mawardi
Jaffarus Sodiq
Wan Aisyiah Baros
Rahmat Hidayat
Paul Donald Panggabean
Wiji Wahyuningsih
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

KATA PENGANTAR

Saat ini BPJS Kesehatan mengelola data lebih dari


200 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN). Memasuki Era Big Data, data ini dapat
berkontribusi dalam memberikan informasi yang
mendukung dalam pelaksanaan Program JKN.

Pembelajaran dari berbagai negara yang


menjalankan program jaminan kesehatan telah
menunjukkan bahwa pelaksanaan tata kelola data
yang baik dan tepat dapat menghasilkan manfaat
kepada masyarakat. Data jaminan kesehatan dapat
berkontribusi kepada perkembangan pengetahuan dan analisa kebijakan sebagaimana
yang telah dilaksanakan oleh Taiwan melalui National Health Insurance Research
Database atau Inggris melalui General Practitioner Research Database.

Hal tersebut mendorong BPJS Kesehatan untuk menyusun data sampel yang merupakan
perwakilan dari basis data kepesertaan dan pelayanan kesehatan seluruh peserta JKN
yang tertuang dalam Buku Data Sampel BPJS Kesehatan 2015-2016.

Demikian, besar harapan kami buku ini dapat menjadi acuan bagi pengguna data
dalam melakukan analisis data yang berujung pada semakin baiknya rekomendasi
kebijakan program JKN.

Jakarta, Februari 2019


Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Risiko

Mundiharno

iii
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

DAFTAR SINGKATAN

APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah


APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional
BP Bukan Pekerja
BPJS Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
CMG
Casemix Main Group
Dinkes Dinas Kesehatan
DJSN Dewan Jaminan Sosial Nasional
Faskes Fasilitas Kesehatan
FKRTL Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
FKTP Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
ICD
International Statistical Classification
INACBGs Indonesia Case Base Groups
JKN Jaminan Kesehatan Nasional
JKN-KIS Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat
KIS Kartu Indonesia Sehat
PBI Penerima Bantuan Iuran
PBPU Peserta Bukan Penerima Upah
Polri Polisi Republik Indonesia
PPID Pejabat Pengelola Informasi Data
PPU Pekerja Penerima Upah
RS Rumah Sakit
SJSN Sistem Jaminan Sosial Nasional
TNI Tentara Negara Indonesia
UHC
Universal Health Coverage

iv
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR SINGKATAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN vii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
BAB 2 METODOLOGI 3
2.1 Landasan Penyusunan Metodologi 3
2.2 Pemilihan Sampel 3
2.3 Penentuan Bobot Sampel 4
BAB 3 DATA SAMPEL 7
3.1 Struktur Data Sampel 7
3.2 Nama File dan Nama Variabel 9
3.3 Nilai Missing dan Kode Spesial lain 9
3.4 Pembobotan 10
3.5 Menggabungkan Data 10
BAB 4 STATISTIKA DESKRIPTIF 13
4.1 Data Sampel Kepesertaan 13
4.2 Pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) 15
4.3 Pelayanan FKTP Non-kapitasi 17
4.4 Pelayanan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) 19
4.5 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di FKTP dan FKRTL Menurut
Provinsi 23
4.6 Pemanfaatan Pelayanan FKTP dan FKRTL Menurut Segmentasi
Peserta 24
LAMPIRAN 27

v
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ilustrasi Perhitungan Bobot Keluarga di Enam Buah Strata 5


Tabel 2.2 Ilustrasi Perhitungan Bobot Individu di Setiap Keluarga 5
Tabel 3.1 Nama variabel data set 9
Tabel 3.2 Variabel matching 11
Tabel 4.1 Karakteristik umum peserta JKN tahun 2015-2016 13
Tabel 4.2 Karakteristik segmen dan kelas iuran peserta tahun 2015-2016 14
Tabel 4.3 Karakteristik fasilitas kesehatan peserta JKN tahun 2015-2016 14
Tabel 4.4 Pelayanan FKTP berdasarkan karakteristik fasilitas kesehatan
tahun 2015-2016 15
Tabel 4.5 Pelayanan FKTP berdasarkan segmen peserta tahun 2015-2016 16
Tabel 4.6 Sepuluh diagnosis terbanyak pelayanan FKTP Tahun 2015-2016 16
Tabel 4.7 Pelayanan FKTP non kapitasi berdasarkan karakteristik
fasilitas kesehatan 17
Tabel 4.8 Pelayanan FKTP non kapitasi berdasarkan segmen peserta
tahun 2015-2016 17
Tabel 4.9 Sepuluh kode diagnosis terbanyak pelayanan FKTP non-kapitasi
tahun 2015-2016 18
Tabel 4.10 Sepuluh tindakan terbanyak kunjungan FKTP non-kapitasi
tahun 2015-2016 18
Tabel 4.11 Pelayanan FKRTL berdasarkan karakteristik fasilitas kesehatan
tahun 2015-2016 19
Tabel 4.12 Pelayanan FKRTL berdasarkan segmen peserta tahun 2015-2016 19
Tabel 4.13 Sepuluh terbanyak diagnosis masuk pelayanan FKRTL
tahun 2015-2016 20
Tabel 4.14 Sepuluh terbanyak diagnosis primer pelayanan FKRTL
tahun 2015-2016 21
Tabel 4.15 Sepuluh Casemix Main Groups (CMG) terbanyak pelayanan FKRTL
tahun 2015-2016 22
Tabel 4.16 Sepuluh kode kasus INACBGs terbanyak pelayanan FKRTL
tahun 2015-2016 22

vi
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Hierarki data sampel BPJS Kesehatan 7


Gambar 4.1 Proporsi peserta JKN melakukan kunjungan ke Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) menurut provinsi tahun 2015-2016 23
Gambar 4.2 Proporsi peserta JKN melakukan kunjungan ke Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) menurut provinsi tahun 2015-2016 24
Gambar 4.3 Proporsi peserta JKN yang melakukan kunjungan ke Fasilitas
Kesehatan menurut segmen peserta tahun 2015-2016 25

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Petunjuk Kode Variabel 27

vii
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

viii
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

BAB 1
PENDAHULUAN

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diluncurkan 1 Januari 2014 bertujuan


untuk menjamin pelayanan kesehatan yang merata dan komprehensif bagi seluruh
rakyat Indonesia sebagai upaya Pemerintah untuk mencapai cakupan kesehatan
semesta atau Universal Health Coverage (UHC) tahun 2019 yang meliputi pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan (BPJS Kesehatan) merupakan badan yang mengemban amanat Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU
No.24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Program JKN dilaksanakan berdasarkan prinsip gotong royong, nirlaba, keterbukaan,


kehati-hatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanat, dan
hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial (DJS) senantiasa dipergunakan seluruhnya
untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta. Data
sampel BPJS Kesehatan tahun 2015-2016 disusun sebagai wujud nyata keterbukaan
data informasi sesuai UU No.14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Terbitnya
Peraturan Presiden (Perpres) No.82/2018 pasal 83 dan 84 menegaskan kewajiban
BPJS Kesehatan untuk memberikan data dan informasi kepada pemangku kebijakan
dalam rangka pengambilan kebijakan bidang kesehatan.

BPJS Kesehatan melakukan perluasan kepesertaan secara progresif dengan target


seluruh penduduk Indonesia menjadi peserta JKN pada tahun 2019. Jumlah kepesertaan
tersebut menjadikan program JKN sebagai salah satu program jaminan kesehatan
terbesar di dunia yang dikelola melalui pendekatan single payer institution. Sampai
dengan akhir tahun 2018, jumlah peserta JKN mencapai 200.259.147 jiwa atau 75,8%
dari total populasi penduduk Indonesia tahun 20181 dan seluruh peserta tersebut
terdaftar pada 22.024 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang tersebar di
seluruh Indonesia.

Besarnya jumlah kepesertaan JKN berimplikasi pada besarnya data yang harus
dikelola. Data sampel BPJS Kesehatan adalah bentuk sederhana yang mewakili
keseluruhan data kepesertaan dan pelayanan kesehatan yang sudah disesuaikan
untuk mempermudah proses analisis data. Data sampel diambil melalui kaidah-kaidah

1 Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2018 264.161.600 jiwa (Sumber: Bappenas, BPS, UNFPA. 2018. Proyeksi
Penduduk Indonesia 2015-2045 Hasil SUPAS 2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik)

1
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

metodologi pengambilan sampel. Data sampel kepesertaan dan pelayanan kesehatan


di FKTP dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) memuat informasi antara
lain karakteristik individu peserta, fasilitas kesehatan, segmen peserta, diagnosis, jenis
layanan dan biaya. Informasi ini dapat digunakan untuk identifikasi karakteristik pasien
dan penyedia pelayanan kesehatan dengan tetap berpedoman pada perlindungan
kerahasiaan data pasien.

Penggunaan data sampel BPJS Kesehatan diharapkan memberikan dukungan untuk


kegiatan riset di berbagai sektor (ekonomi, lingkungan, kesehatan) oleh berbagai pihak
(masyarakat, peneliti, akademisi). Pemanfaatan data sampel BPJS Kesehatan diharapkan
mampu menentukan program kesehatan yang tepat untuk mengakomodasi perbedaan
karakteristik di setiap wilayah di Indonesia

Partisipasi peneliti dalam menganalisis data sampel BPJS Kesehatan diharapkan


membantu proses perencanaan dan penganggaran di tingkat pusat maupun daerah
untuk menciptakan efektifitas dan efisiensi perencanaan kesehatan sehingga tercipta
rekomendasi kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) yang berimplikasi positif
terhadap perbaikan sistem kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Penyusunan data sampel BPJS Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan


data dalam kegiatan riset dan sebagai dasar pengambilan kebijakan. Laporan data
sampel BPJS Kesehatan Tahun 2015-2016 juga membahas aspek penting pada data
sampel yaitu data kepesertaan dan pelayanan serta code book variabel. Laporan ini
dapat digunakan oleh peneliti sebagai dokumen rujukan pada saat melakukan analisis
lanjutan data sampel BPJS Kesehatan tahun 2015-2016.

2
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

BAB 2
METODOLOGI

2.1 Landasan Penyusunan Metodologi

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam penentuan metodologi sampling yaitu:


1. Sampel harus memenuhi keterwakilan dalam ukuran atau jumlah;
2. Representasi wilayah terhadap ukuran sampel terpenuhi agar analisis data
sampel di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota dapat dilakukan;
3. Ukuran data sampel mempertimbangkan perangkat (keras dan lunak) dan
keterampilan dari peneliti untuk melakukan analisis;
4. FKTP sebagai himpunan yang membagi habis populasi peserta JKN di manasetiap
peserta terdaftar hanya di satu FKTP;
5. Data kepersertaan dan layanan diasumsikan berkorelasi tinggi di tingkat keluarga
dengan adanya aturan pendaftaran JKN per keluarga sebagai satu kesatuan.
Oleh karena itu, proses pengambilan sampel menggunakan keluarga sebagai
sampling unit (unit penarikan sampel) terkecil, bukan individu peserta;
6. Data pelayanan kesehatan peserta JKN memuat berbagai informasi ukuran
kesehatan dan pembiayaan. Jumlah peserta yang mengakses pelayanan
kesehatan lebih sedikit dibandingkan jumlah peserta yang belum pernah
mengakses pelayanan kesehatan melalui JKN. Oleh karena itu, diperlukan proses
over-sampling terhadap kelompok tersebut. Proses sampling tidak dilakukan
secara proporsional agar data perilaku peserta JKN terkait pelayanan kesehatan
memiliki jumlah yang cukup mewakili.

2.2 Pemilihan Sampel

Tahap pemilihan sampel dan menyiapkan data sampel adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan kerangka penarikan sampel (sampling frame) keluarga
Kerangka sampel adalah daftar yang memuat semua sampling unit yaitu keluarga
peserta. Daftar berisi 73.441.160 baris di mana setiap baris mewakili satu keluarga.
Kerangka yang digunakan berupa daftar yang berasal dari database peserta per
31 Desember 2016.
2. Membangun strata
Strata yang digunakan pada penarikan sampel dibangun berdasarkan kombinasi
dari dua variabel yaitu FKTP (sebanyak 22.024 buah) dan kategori keluarga
(sebanyak tiga kategori). Kategori keluarga ditentukan sebagai berikut:

3
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

a. Kategori 1: keluarga yang semua anggotanya tidak pernah mendapat


pelayanan kesehatan
b. Kategori 2: keluarga yang memiliki peserta yang pernah mendapat
pelayanan kesehatan di FKTP
c. Kategori 3: keluarga yang memiliki peserta yang pernah mendapat
pelayanan kesehatan di FKTP dan FKRTL
Jika semua FKTP memiliki anggota keluarga dari ketiga kategori maka akan ada
sebanyak 3 x 22.024 strata (66.072 strata).
3. Memilih sampel keluarga (keluarga) menggunakan metode stratified random
sampling
Setiap strata dipilih secara acak sebanyak min(N, 10) keluarga, artinya strata
yang memiliki lebih dari 10 keluarga hanya diambil 10 keluarga, sedangkan jika
ukuran strata tidak lebih dari 10 keluarga maka seluruh keluarga pada strata
dijadikan sampel. Proses ini menghasilkan sampel keluarga sebanyak 586.969
keluarga. Sampai tahapan ini, proses sampling telah selesai dilakukan dan
tahapan selanjutnya adalah proses filtering dari data lengkap (masterfile) untuk
mengambil data berdasarkan sampel terpilih.
4. Memperoleh data sampel peserta
Data sampel peserta diperoleh dari data lengkap (masterfile) peserta melalui
kode keluarga yang terpilih pada tahapan nomor 3. Tahapan ini menghasilkan
total 1.697.452 sampel individu peserta.
5. Memperoleh data sampel pelayanan kesehatan (FKTP dan FKRTL)
Data pelayanan kesehatan diperoleh dari filter masterfile pelayanan kesehatan
menggunakan kode peserta yang terpilih pada tahapan nomor 4.

2.3 Penentuan Bobot Sampel

Bobot individu hasil penarikan sampel dibutuhkan untuk koreksi ketidaksempurnaan


sampel yang mengakibatkan bias atau perbedaan antara sampel dan populasi.
Ketidaksempurnaan tersebut di antaranya terjadi karena peluang pemilihan sampel
yang tidak seragam akibat rancangan pengambilan sampel yang digunakan. Seperti
yang telah diuraikan sebelumnya bahwa metodologi yang digunakan adalah stratified
random sampling dengan strata berupa kombinasi antara FKTP dan kategori keluarga.
Alokasi sampel di setiap strata tidak diberikan secara proporsional sehingga peluang
dari masing-masing keluarga untuk terpilih sebagai sampel tidak sama besar.

Sebelum menghitung bobot individu perlu dihitung terlebih dahulu bobot keluarga.
Secara matematis jika pi adalah peluang suatu keluarga ke-i terpilih, maka bobot yang
diberikan kepada keluarga yang terpilih (wi) adalah:

4
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

1
wi =
pi

Sebagai ilustrasi Tabel 2.1 menyajikan gambaran perhitungan bobot untuk setiap
keluarga di enam buah strata. Misalnya pada strata nomor 3 (yaitu strata FKTP 1 dan
Kategori 3) terdapat populasi sebanyak 6.200 keluarga di dalamnya dan diambil sampel
sebanyak 10 keluarga. Setiap keluarga memiliki peluang sebesar 10/6.200 atau sekitar
0,001 untuk terpilih sebagai sampel. Bobot sampel keluarga adalah 6.200/10 atau
620. Artinya satu keluarga pada sampel mewakili 620 keluarga pada populasi. Hal
yang sama berlaku untuk strata lainnya. Ukuran populasi yang berbeda-beda di setiap
strata menyebabkan bobot untuk keluarga di strata lain akan berbeda pula.

Tabel 2.1 Ilustrasi Perhitungan Bobot Keluarga di Enam Buah Strata

Banyaknya Banyaknya pi wi
Kode Kategori
No Populasi Sampel (Peluang (Bobot
FKTP Keluarga
Keluarga Keluarga Terpilih) Keluarga)
1 1 1 150 10 0,067 15,0
2 1 2 400 10 0,025 40,0
3 1 3 6200 10 0,001 620,0
4 2 1 200 10 0,050 20,0
5 2 2 500 10 0,020 50,0
6 2 3 5900 10 0,001 590,0

Sampai tahap ini, bobot yang diperoleh adalah bobot keluarga. Selanjutnya perlu
dilakukan perhitungan bobot individu agar distribusi karakteristik sampel individu
mewakili karakteristik populasi individu. Bobot individu dihitung dengan cara membagi
bobot keluarga dengan jumlah anggota keluarga. Jika sebuah keluarga pada sampel
memiliki bobot keluarga sebesar 15 sementara jumlah anggota keluarganya adalah 3
orang, maka besaran bobot individu pada keluarga tersebut adalah sebesar 15/3 atau
5 (lihat Tabel 2.2).

Tabel 2.2 Ilustrasi Perhitungan Bobot Individu di Setiap Keluarga

Kode Kategori wi Jumlah Anggota Bobot


No
FKTP Keluarga (Bobot Keluarga) Keluarga Individu
1 1 1 15,0 3 5,0
2 1 2 40,0 4 10,0
3 1 3 620,0 5 124,0
4 2 1 20,0 4 5,0
5 2 2 50,0 5 10,0
6 2 3 590,0 3 196,7

5
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

6
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

BAB 3
DATA SAMPEL

3.1 Struktur Data Sampel

Data sampel diperoleh dari data warehouse BPJS Kesehatan. Data sampel tersedia
dalam format *.csv (comma-separated values) dan *.dta. BPJS Kesehatan menyediakan
file data sampel untuk data kepesertaan, pelayanan kesehatan di FKTP (kapitasi),
pelayanan kesehatan di FKTP (non-kapitasi), dan pelayanan kesehatan di FKRTL. File-
file ini sebagian besar dalam format numerik, tetapi ada juga yang sebagian dalam
format teks/string.

Data Sampel

Kepesertaan Kepesertaan

Pelayanan FKTP Pelayanan FKTP Pelayanan


(Kapitasi) (Non Kapitasi) FKRTL

Gambar 3.1 Hirarki data sampel BPJS Kesehatan

Gambar 3.1 menggambarkan struktur hirarki data sampel BPJS Kesehatan dari dua
informasi dasar (kepesertaan dan pelayanan kesehatan). Kerangka sampel berupa
keluarga peserta yang dikelompokkan berdasarkan akses ke fasilitas kesehatan. Data
sampel memiliki struktur dua tingkat: data sampel kepesertaan di tingkat 1 dan data
pelayanan kesehatan di tingkat 2. Data kepesertaan adalah data unik setiap peserta
BPJS Kesehatan. Sedangkan data pelayanan kesehatan bukan merupakan data unik
karena ada kemungkinan peserta mendapatkan pelayanan kesehatan lebih dari satu
kali baik di FKTP maupun di FKRTL. Struktur hirarki data sampel ini dihubungkan melalui
variabel ‘Nomor Peserta’ sebagai nomor identifikasi yang unik.

7
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

Berikut empat subset data yang dijadikan sebagai data sampel BPJS Kesehatan:
1. Data sampel kepesertaan
Sampel data kepesertaan 2015-2016 adalah perwakilan dari seluruh peserta
JKN yang terdaftar di database kepesertaan BPJS Kesehatan sampai dengan
tanggal 31 Desember 2016 dengan jumlah data sebanyak 1.697.452 peserta.
Data sampel kepesertaan menggambarkan karakteristik peserta dan FKTP tempat
peserta terdaftar. Karakteristik peserta JKN antara lain usia, jenis kelamin, status
perkawinan, dan posisi di dalam keluarga (peserta/istri/suami/anak/tambahan).
Keterangan mengenai FKTP tempat peserta terdaftar meliputi informasi tentang
kepemilikan dan jenis fasilitas kesehatan. Data sampel kepesertaan juga memuat
informasi segmentasi peserta dan kelas rawat inap yang dipilih oleh peserta saat
melakukan pendaftaran. Variabel ‘Nomor Peserta’ adalah nomor identifikasi unik
dari seluruh peserta. Bobot individu harus dilibatkan dalam perhitungan agar
hasil analisis data mencerminkan kondisi populasi.

2. Data sampel pelayanan FKTP (kapitasi)


Data sampel pelayanan FKTP terbagi menjadi 2 subsets data yaitu kapitasi
dan non-kapitasi. Data sampel pelayanan FKTP kapitasi mewakili seluruh
kunjungan FKTP antara tahun 2015 dan 2016 dengan total sampel sebesar
1.733.759 kunjungan pelayanan FKTP. Data sampel pelayanan FKTP memuat
informasi identitas peserta, karakteristik FKTP, diagnosis peserta dan informasi
seputar rujukan. Masih adanya data yang tidak terisi (kosong) pada beberapa
variabel informasi rujukan disebabkan tidak semua peserta yang mendapatkan
pelayanan kesehatan di FKTP dirujuk ke FKRTL. Isian kosong pada variabel yang
menggambarkan karakteristik fasilitas kesehatan asal rujukan sekitar 90% dari
total data sampel pelayanan FKTP.

3. Data sampel pelayanan FKTP (non kapitasi)


Data sampel non-kapitasi adalah pelayanan kesehatan di FKTP di luar lingkup
pembayaran kapitasi. Jumlah data sampel pelayanan FKTP (non-kapitasi) tahun
2015-2016 adalah sebanyak 114.820 pelayanan. Informasi pada data sampel
pelayanan FKTP (non-kapitasi) di antaranya adalah nomor kunjungan, karakteristik
fasilitas kesehatan yang memberikan layanan non-kapitasi, diagnosis peserta,
jenis tindakan dan tarif yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan.

4. Data sampel pelayanan FKRTL


Data sampel pelayanan FKRTL diambil dari data sampel kepesertaan yang
mendapatkan pelayanan kesehatan di FKRTL pada tahun 2015 dan 2016. Total
data sampel FKRTL adalah sebanyak 911.101 pelayanan yang mencakup informasi
tentang karakteristik faskes, jenis pelayanan, kode diagnosis, kode CMG (case mix
group), kode INA-CBGs (Indonesia Case Base Group) dan tarif yang dibayarkan

8
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

oleh BPJS Kesehatan kepada FKRTL. Pelayanan FKRTL juga memuat informasi
kasus-kasus yang termasuk ke dalam special CMG sebagai bentuk pembayaran
tambahan (top-up) untuk kasus dan kondisi tertentu. Data tidak terisi juga terjadi
pada data sampel pelayanan FKRTL khususnya informasi tentang rujukan dan
special procedure, karena tidak semua kunjungan layanan FKRTL mendapatkan
rujukan dan melakukan special procedure.

3.2 Nama File dan Nama Variabel

Berikut adalah nama file dan variabel dari data sampel BPJS Kesehatan:
Nama file
01Kepesertaan : Nama file data sampel kepesertaan BPJS Kesehatan
02FKTP : Nama file data sampel pelayanan FKTP Kapitasi
03FKTP Non kapitasi : Nama file data sampel pelayanan FKTP Non kapitasi
04FKRTL : Nama file data sampel pelayanan FKRTL

Tabel 3.1 Nama variabel pada setiap subset data sampel

Kepesertaan FKTP Kapitasi FKTP Non kapitasi FKRTL

PSTV01 FKP01 PNK01 FKL01


PSTV02 FKP02 PNK02 FKL02
PSTV03 FKP03 PNK03 FKL03
dst dst dst dst

Secara umum, pemberian nama variabel dimaksudkan untuk membedakan nama antar
file data sampel yang berbeda unit analisis. Tiga digit pertama dari nama variabel
adalah singkatan dari masing-masing nama subset data.

3.3 Nilai Missing dan Kode Spesial lain

Dalam data sampel BPJS Kesehatan, nilai tidak terisi (missing) adalah variabel yang
seharusnya terisi tetapi karena alasan tertentu menjadi tidak terisi. Misalnya data
pelayanan FKTP (kapitasi) pada variabel diagnosis. Jika terjadi kesalahan pada proses
input data untuk variabel ‘Kode Diagnosis’ (misalnya kekurangan atau kelebihan
angka/huruf), sistem tidak bisa menemukan nama diagnosis yang sesuai sehingga
menyebabkan variabel ‘Nama Diagnosis’ menjadi tidak terisi.

9
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

Ada informasi pada data pelayanan FKTP dan FKRTL yang memungkinkan variabel
tidak terisi. Misalnya, informasi ‘Asal Rujukan Faskes’ yang banyak tidak terisi karena
tidak semua kunjungan di FKTP dirujuk ke FKRTL. Contoh lainnya adalah pada variabel
‘Nama Diagnosis’ yang mengacu pada kode ICD 10 (International Classification of
Diseases). Belum optimalnya proses input data menyebabkan beberapa kode ICD
10 tidak bisa diketahui nama diagnosisnya. Untuk itu disusun sebuah variabel baru
yang berisi 3 (tiga) karakter pertama kode ICD 10 sehingga bisa diketahui kategori
diagnosisnya.

3.4 Pembobotan

Variabel ‘Bobot’ telah disediakan pada file data kepesertaan yaitu variabel PSTV015.
Analisis sebaiknya dilakukan dengan pembobotan agar hasil analisis data sampel dapat
mewakili populasi. Analisis pada data pelayanan kesehatan (FKTP dan FKTRL) juga
sebaiknya menggunakan variabel bobot dengan cara menggabungkannya dengan
data kepersertaan.

3.5 Menggabungkan Data

Data sampel BPJS Kesehatan terbagi menjadi data sampel kepesertaan, pelayanan
kesehatan di FKTP (kapitasi & non kapitasi) dan pelayanan kesehatan di FKRTL.
Pengguna data dapat menggabungkan data sampel untuk mendapatkan variabel yang
lebih kaya. Data sampel dapat digabungkan dengan mencocokkan variabel ‘Nomor
Peserta’. Saat menggabungkan data, penting untuk mengetahui jenis hubungan antara
data yang akan digabung serta jenis luaran yang diinginkan (unit analisis). Ada dua
jenis hubungan:
1. Satu entitas ke beberapa entitas (one-to-many atau 1:m)
2. Satu entitas dengan satu entitas (one-to-one atau 1:1)
3. Beberapa entitas ke satu entitas (many to one atau m:1)

Contoh hubungan satu entitas ke beberapa entitas adalah hubungan antara data
kepesertaan dengan data pelayanan kesehatan di FKTP atau di FKRTL. Data kepesertaan
berisi data unik setiap peserta (one) sementara data pelayanan kesehatan berisi data
kunjungan ke fasilitas kesehatan yang memungkinkan seorang peserta berkunjung
lebih dari satu kali (many). Mayoritas software pengolahan data memiliki fungsi yang
memungkinkan penggabungan file dengan terlebih dahulu menjalankan langkah-
langkah berikut:

10
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

1. Menentukan variabel identifikasi (variabel identifikasi pada seluruh subset data


sampel adalah variabel ‘Nomor Peserta’)
2. Mengurutkan kedua data berdasarkan variabel identifikasi
3. Tentukan basis file (primer) yaitu file yang pada dasarnya membentuk unit analisis:

Catatan: Ketika hubungannya adalah many-to-one (m:1), basis file adalah file dengan
banyak entitas. Misalnya jika menggabungkan data kepesertaan dengan data pelayanan
kesehatan di FKTP, maka basis file adalah data pelayanan kesehatan di FKTP. Tabel
berikut menunjukkan variabel yang diperlukan untuk mencocokkan file yang berbeda:

Tabel 3.2 Variabel pencocokan

Dasar Variabel match untuk kepesertaan

Pelayanan FKTP (kapitasi) PSTV01

Pelayanan FKTP (non-kapitasi) PSTV01

Pelayanan FKRTL PSTV01

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa subset data kepesertaan dapat ditambahkan pada
pelayanan kesehatan di FKTP (kapitasi dan non-kapitasi) ataupun pelayanan FKRTL.

11
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

12
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

BAB 4
STATISTIKA DESKRIPTIF

4.1 Data Sampel Kepesertaan

Berikut adalah statistika deskriptif dari data sampel kepesertaan. Perbedaan jumlah
data pada setiap perhitungan disebabkan adanya data yang tidak terisi (missing/null).

A. Karakteristik Umum

Tabel 4.1 Karakteristik umum peserta JKN tahun 2015-2016

Karakteristik Umum Jumlah (n) Persentase (%)



Jenis Kelamin
Laki-laki 870.133 51,3
Perempuan 827.813 48,7
Tidak terdefinisi 2 0,0
Jumlah 1.697.948 100,0

Umur
0-14 tahun 351.234 20,7
15-64 tahun 1.204.872 71,0
65 + tahun 141.345 8,3
Jumlah 1.697.451 100,0

Status perkawinan
Belum kawin 510.640 30,1
Kawin 493.091 29,1
Cerai 23.096 1,3
Tidak terdefiniskan 670.154 39,5
Jumlah 1.696.981 100,0

Hubungan dengan peserta


Peserta 675.468 39,8
Suami 31.623 1,9
Istri 297.769 17,5
Anak 612.962 36,1
Tambahan 79.630 4,7
Jumlah 1.697.452 100,0

13
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

Berdasarkan jenis kelamin, proporsi antara laki-laki dan perempuan hampir sama.
Jika dilihat berdasarkan usia, pola distribusi proporsi usia produktif (15-64 tahun)
mendominasi peserta JKN. Sedangkan kelompok usia lansia memiliki proporsi terendah.
Status perkawinan (kawin dan belum kawin) menunjukkan proporsi yang seimbang.
Variabel ‘Hubungan keluarga dengan peserta’ proporsi terbanyak adalah sebagai
peserta dan anak. Rendahnya proporsi hubungan peserta sebagai suami kemungkinan
karena mereka dianggap sebagai peserta.

B Segmen dan Kelas Iuran Peserta JKN

Tabel 4.2 Karakteristik segmen dan kelas iuran peserta tahun 2015-2016

Karakteristik Jumlah (n) Persentase (%)

Segmen peserta
Bukan Pekerja (BP) 71.614 4,2
PBI APBN 755.704 44,5
PBI APBD 150.213 8,9
PBPU 193.520 11,4
PPU 526.401 31,0
Jumlah 1.697.452 100,0

Kelas iuran premi


Kelas I 253.117 15,0
Kelas II 425.280 25,0
Kelas III 1.014.153 60,0
Jumlah 1.692.550 100,0

Segmen peserta JKN tahun 2015-2016 menunjukkan proporsi terbanyak adalah


Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN. Jika dirinci dalam segmen peserta, proporsi
segmen PBI adalah yang tertinggi di antara segmen peserta yang lain. Iuran premi
peserta JKN mayoritas adalah iuran kelas III (60,0%).

C. Karakteristik Fasilitas Kesehatan Tempat Peserta JKN Terdaftar

Tabel 4.3 Karakteristik fasilitas kesehatan peserta JKN tahun 2015-2016

Karakteristik Fasilitas Kesehatan Jumlah (n) Persentase (%)

Kepemilikan
Vertikal 11 0,0
Pemerintah provinsi 17.079 1,0
Pemerintah kabupaten/kota 1.294.827 76,3
POLRI 12.450 0,7

14
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

Karakteristik Fasilitas Kesehatan Jumlah (n) Persentase (%)


TNI AD 12.547 0,7
TNI AL 3.629 0,2
TNI AU 1.758 0,1
BUMN 10.545 0,6
Swasta 343.226 20,4
Jumlah 1.696.072 100

Jenis
Puskesmas 1.311.814 77,3
Klinik Pertama 264.594 15,6
Dokter Umum 121.044 7,1
Jumlah 1.697.452 100,0

Mayoritas peserta JKN melakukan pendaftaran sebagai peserta di fasilitas kesehatan


milik Pemerintah kabupaten/kota (76,3%). Jenis fasilitas kesehatan yang dipilih peserta
sebagian besar adalah Puskesmas (77,3%).

4.2 Pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)

A. Pelayanan FKTP berdasarkan karakteristik fasilitas kesehatan

Tabel 4.4 Pelayanan FKTP berdasarkan karakteristik fasilitas kesehatan tahun 2015-2016

Karakteristik Fasilitas Kesehatan Jumlah (n) Persentase (%)

Kepemilikan
Vertikal 2 0,0
Pemerintah provinsi 7.920 0,5
Pemerintah kabupaten/kota 875.633 50,5
POLRI 14.786 0,8
TNI AD 15.314 0,9
TNI AL 1.831 0,1
TNI AU 2.443 0,1
BUMN 17.035 1,0
Swasta 798.772 46,1
Jumlah 1.733.736 100,0

Jenis
Puskesmas 881.507 50,8
Klinik pertama 583.806 33,7
Dokter umum 251.056 14,5
Dokter gigi 16.874 1,0
Laboratorium 419 0,1
Lain-lain 97 0,0
Jumlah 1.733.759 100,0

15
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

Peserta yang mengakses pelayanan kesehatan di FKTP mayoritas berkunjung ke


fasilitas kesehatan milik pemerintah kabupaten/kota dengan proporsi 50,5%. Proporsi
peserta yang berkunjung ke fasilitas kesehatan swasta juga tinggi yaitu 46,1%.
Puskesmas mendominasi sebagai fasilitas kesehatan yang paling banyak dikunjungi
dengan proporsi 50,8%.

B. Pelayanan FKTP berdasarkan segmen peserta JKN

Tabel 4.5 Pelayanan FKTP berdasarkan segmen peserta tahun 2015-2016

Segmen Peserta Jumlah (n) Persentase (%)

Bukan Pekerja (BP) 98.445 5,7


PBI APBN 557.404 32,2
PBI APBD 78.406 4,5
PBPU 246.319 14,2
PPU 752.413 43,4
Total 1.732.987 100,0

Pemanfaatan pelayanan FKTP paling besar proporsinya dilakukan oleh segmen peserta
Pekerja Penerima Upah (PPU) sebesar (43,4%). Sedangkan proporsi terendah dalam
pemanfaatan pelayanan FKTP adalah dari segmen PBI APBD.

C. Diagnosis pada pelayanan FKTP

Tabel 4.6 Sepuluh diagnosis terbanyak pelayanan FKTP Tahun 2015-2016

Kode Nama Jumlah Persentase


No
ICD 10 Diagnosis (n) (%)
1 J06 Acute upper respiratory infections 179.291 10,4
2 J00 Acute nasopharyngitis [common cold] 116.905 6,8
3 I10 Essential (primary) hypertension 94.378 5,5
4 M79 Other soft tissue disorders, not el 73.124 4,2
5 K29 Gastritis and duodenitis 69.753 4,0
6 K30 Functional dyspepsia 55.149 3,2
7 R50 Fever of other and unknown origin 53.226 3,1
8 K04 Diseases of pulp and periapical tis 46.809 2,7
9 J02 Acute pharyngitis 44.387 2,6
10 A09 Other gastroenteritis and colitis of infectious 41.463 2,4
and unspecified origin

Dari total 1.779.292 kunjungan diketahui sepuluh diagnosis terbanyak berdasarkan


ICD 10 dengan diagnosis paling banyak ditemukan adalah acute upper respiratory
infections (10,4%).

16
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

4.3 Pelayanan FKTP Non-kapitasi

A. Pelayanan FKTP non kapitasi berdasarkan karakteristik fasilitas kesehatan

Tabel 4.7 Pelayanan FKTP non kapitasi berdasarkan karakteristik fasilitas kesehatan

Karakteristik Fasilitas Kesehatan Jumlah (n) Persentase (%)

Kepemilikan
Pemerintah provinsi 199 0,2
Pemerintah kabupaten/kota 78.178 68,1
POLRI 31 0,1
TNI AD 254 0,2
TNI AL 44 0,1
TNI AU 9 0
BUMN 197 0,1
Swasta 35.896 31,2
Jumlah 114.808 100

Jenis
Puskesmas 78.333 68,2
Klinik pertama 21.378 18,6
Dokter umum 13.684 11,9
Laboratorium 1.155 1,1
Lain-lain 270 0,2
Jumlah 114.820 100

Pemanfaatan layanan FKTP non kapitasi sebagian besar dilakukan pada fasilitas
kesehatan milik pemerintah kabupaten/kota dengan proporsi 68,1%. Jenis FKTP
pelayanan non-kapitasi mayoritas adalah Puskesmas (68,2%).

B. Segmen peserta pelayanan FKTP non kapitasi

Tabel 4.8 Pelayanan FKTP non-kapitasi berdasarkan segmen peserta tahun 2015-2016

Segmen Peserta Jumlah (n) Persentase (%)

Bukan Pekerja (BP) 4.170 3,6


PBI APBN 60.053 52,3
PBI APBD 8.563 7,5
PBPU 16.394 14,3
PPU 25.629 22,3
Total 114.809 100

17
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

Segmen peserta pada pelayanan FKTP non kapitasi menunjukkan lebih dari setengah
yang mengakses pelayanan berasal dari PBI APBN dengan proporsi sebesar 52,3%.
Sedangkan proporsi terendah berasal dari segmen Bukan Pekerja (BP) yaitu 3,6%.

C. Diagnosis dan tindakan pelayanan FKTP non-kapitasi

Tabel 4.9 Sepuluh kode diagnosis terbanyak pelayanan FKTP non-kapitasi tahun 2015-2016

Kode Nama Jumlah Persentase


No
ICD 10 Diagnosis (n) (%)
1 O00-O99 Pregnancy, childbirth and the puerperium 43.612 38,0
2 Z00-Z99 Factors influencing health status and 41.331 36,0
contact with health services
3 E00-E90 Endocrine, nutritional and metabolic 9.688 8,4
diseases
4 A00-B99 Certain infectious and parasitic diseases 7.238 6,3
5 K00-K93 Diseases of the digestive system 3.734 3,2
6 R00-R99 Symptoms, signs and abnormal clinical and 2.941 2,6
laboratory findings, not elsewhere classified
7 I00-I99 Diseases of the circulatory system 1.935 1,7
8 J00-J99 Diseases of the respiratory system 1.479 1,3
9 N00-N99 Diseases of the genitourinary system 778 0,7
10 H00-H59 Diseases of the eye and adnexa 338 0,3

Dari total 114.795 kasus yang terdiagnosis pada pelayanan FKTP non-kapitasi
diketahui jenis diagnosis menurut ICD 10 paling banyak adalah kondisi yang terkait
atau diperburuk oleh kehamilan, persalinan atau masa nifas (O00-O99) sebesar 38%.
Diagnosis terbanyak kedua dengan proporsi 36% yaitu Factors influencing health
status and contact with health services dengan kode ICD 10 (Z00-Z99) yaitu keadaan
selain penyakit, cedera, atau penyebab eksternal yang dapat diklasifikasikan ke dalam
kategori A00-Y89. Diagnosis ketiga terbanyak adalah penyakit endokrin, nutrisi dan
metabolisme (E00-E90) dengan proporsi 8,4%.

Tabel 4.10 Sepuluh tindakan terbanyak kunjungan FKTP non-kapitasi tahun 2015-2016

No Nama Tindakan Jumlah Persentase (%)


1 Rawat inap di ruang perawatan biasa 42.695 37,2
2 Paket persalinan per vaginal normal 16.940 14,7
3 Pelayanan PNC (FFS) 12.211 10,6
4 Pelayanan KB: suntik 11.900 10,4
5 Pelayanan ANC (FFS) 10.421 9,0
6 Gula darah puasa (GDP) 4.371 3,8
7 Gula darah post prandial (GDPP) 3.877 3,4
8 Pelayanan KB: pemasangan IUD/implant 2.277 2,0
9 Evakuasi medis/ambulans darat 1.493 1,3
10 Koreksi paket rawat inap di ruang perawatan 711 0,6

18
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

Sepuluh tindakan terbanyak pada pelayanan FKTP non kapitasi sebagian besar berupa
rawat inap di ruang perawatan biasa dengan proporsi sebesar 37,2%.

4.4 Pelayanan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan


(FKRTL)

A. Pelayanan FKRTL berdasarkan karakteristik fasilitas kesehatan

Tabel 4.11 Pelayanan FKRTL berdasarkan karakteristik fasilitas kesehatan tahun 2015-2016

Karakteristik Fasilitas Kesehatan Jumlah (n) Persentase (%)

Kepemilikan
Vertikal 65.931 7,3
Pemerintah provinsi 81.374 8,9
Pemerintah kabupaten/kota 312.063 34,3
POLRI 17.823 2,0
TNI AD 38.223 4,2
TNI AL 6.867 0,7
TNI AU 7.760 0,8
BUMN 21.416 2,4
Swasta 358.314 39,4
Jumlah 909.771 100,0

Jenis
Rumah sakit 902.972 99,0
Klinik Utama 8.129 1,0
Jumlah 911.101 100,0

Pemanfaatan pelayanan kesehatan tingkat lanjut (FKRTL) paling banyak dilakukan


pada faskes milik swasta dengan proporsi 39,4%. Rumah sakit mendominasi pelayanan
kesehatan di faskes tingkat lanjut yaitu sebesar 99,0% dibandingkan pelayanan
kesehatan di klinik utama (1.0%).

B. Pelayanan FKRTL berdasarkan segmen dan kelas rawat peserta

Tabel 4.12 Pelayanan FKRTL berdasarkan segmen peserta tahun 2015-2016

Karakteristik Segmen Peserta Jumlah (n) Persentase (%)

Segmen peserta
Bukan Pekerja (BP) 111.033 12,2
PBI APBN 123.490 13,0

19
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

Karakteristik Segmen Peserta Jumlah (n) Persentase (%)


PBI APBD 53.456 5,9
PBPU 276.142 30,3
PPU 346.883 38,1
Jumlah 911.004 100,0

Kelas rawat
Kelas I 47.140 5,2
Kelas II 55.856 6,1
Kelas III 808.061 88,7
Jumlah 911.057 100,0

Pelayanan tingkat lanjut berdasarkan segmen peserta menunjukkan Pekerja Penerima


Upah (PPU) sebagai segmen yang paling tinggi proporsinya dalam memanfaatkan
pelayanan tingkat lanjut (38,1%). Proporsi terendah adalah segmen PBI APBD dengan
proporsi 5,9%. Kelas rawat yang dipilih mayoritas adalah kelas III sebesar 88,7%.

C. Diagnosis pada pelayanan FKRTL

Tabel 4.13 Diagnosis masuk pelayanan FKRTL tahun 2015-2016

Kode Nama Jumlah Persentase


No
ICD 10 Diagnosis (n) (%)
1 Z00-Z99 Factors influencing health status and 233.743 25,8
contact with health services
2 I00-I99 Diseases of the circulatory system 84.748 9,3
3 N00-N99 Diseases of the genitourinary system 75.994 8,4
4 A00-B99 Certain infectious(bacteria, viral, and 62.919 6,9
parasitic diseases
5 R00-R99 Symptoms, signs and abnormal clinical and 60.766 6,7
laboratory findings, not elsewhere classified
6 K00-K93 Diseases of the digestive system 55.624 6,1
7 H00-H59 Diseases of the eye and adnexa 52.514 5,8
8 M00-M99 Diseases of the musculoskeletal system and 48.280 5,3
connective tissu
9 C00-D48 Neoplasms -Malignant-Carsinoma 45.062 4,9
10 E00-E90 Endocrine, nutritional and metabolic 39.038 4,3
diseases
11 O00-O99 Pregnancy, childbirth and the puerperium 35.696 4,0
12 J00-J99 Diseases of the respiratory system 34.081 3,8
13 S00-T98 Injury, poisoning and certain other 22.418 2,5
consequences of external causes
14 G00-G99 Diseases of the nervous system 18.346 2,0
15 F00-F99 Mental and behavioural disorders 15.828 1,7
16 L00-L99 Diseases of the skin and subcutaneous 10.446 1,2
tissue
17 P00-P96 Certain conditions originating in the 9.052 1,0
perinatal period

20
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

Kode Nama Jumlah Persentase


No
ICD 10 Diagnosis (n) (%)
18 Q00-Q99 Congenital malformations, deformations 2.657 0,3
and chromosomal abnormalities
19 V01-Y98 External causes of morbidity and mortality 245 0,0
Jumlah 907.457 100,0

Diagnosis masuk pada pelayanan FKRTL menunjukkan kode ICD 10 dengan proporsi
tertinggi yaitu Factors influencing health status and contact with health services yaitu
keadaan selain penyakit, cedera, atau penyebab eksternal yang dapat diklasifikasikan
ke dalam kategori A00-Y89, dengan proporsi sebesar 25,8%. Diagnosis masuk kedua
terbanyak adalah penyakit pada sistem peredaran darah dengan proporsi sebesar 9,3%.
Sedangkan diagnosis masuk ketiga terbanyak adalah penyakit pada sistem genital dan
kemih dengan proporsi 8,4%.

Tabel 4.14 Diagnosis primer pelayanan FKRTL tahun 2015-2016

Kode Nama Jumlah Persentase


No
ICD 10 Diagnosis (n) (%)
1 Z00-Z99 Factors influencing health status and 513.404 56,5
contact with health services
2 A00-B99 Certain infectious(bacteria, viral, and 52.438 5,8
parasitic diseases
3 K00-K93 Diseases of the digestive system 42.385 4,7
4 I00-I99 Diseases of the circulatory system 38.538 4,2
5 H00-H59 Diseases of the eye and adnexa 36.485 4,0
6 O00-O99 Pregnancy, childbirth and the puerperium 36.484 4,0
7 J00-J99 Diseases of the respiratory system 32.473 3,6
8 N00-N99 Diseases of the genitourinary system 29.766 3,3
9 R00-R99 Symptoms, signs and abnormal clinical and 26.018 2,9
laboratory findings, not elsewhere classified
C00-D48 Neoplasms -Malignant-Carsinoma 20.120 2,2
10 M00-M99 Diseases of the musculoskeletal system and 18.239 2,0
connective tissu
11 S00-T98 Injury, poisoning and certain other 18.612 2,0
consequences of external causes
12 E00-E90 Endocrine, nutritional and metabolic 14.947 1,6
diseases
13 P00-P96 Certain conditions originating in the 9.768 1,1
perinatal period
14 L00-L99 Diseases of the skin and subcutaneous 7.256 0,8
tissue
15 G00-G99 Diseases of the nervous system 7.120 0,8
16 F00-F99 Mental and behavioural disorders 3.537 0,4
17 Q00-Q99 Congenital malformations, deformations 1.637 0,2
and chromosomal abnormalities
Jumlah 909.227 100,0

21
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

Diagnosis primer pada pelayanan FKRTL menunjukkan kode ICD 10 dengan proporsi
tertinggi yaitu Factors influencing health status and contact with health services yaitu
keadaan selain penyakit, cedera, atau penyebab eksternal yang dapat diklasifikasikan
ke dalam kategori A00-Y89, dengan proporsi sebesar 56,5%. Diagnosis primer kedua
terbanyak adalah penyakit infeksi tertentu (bakteri, virus dan parasit) dengan proporsi
sebesar 5,8%. Kemudian diagnosis primer ketiga terbanyak adalah penyakit pada
sistem pencernaan dengan proporsi 4,7%.

D. INA-CBG pada Pelayanan FKRTL

Tabel 4.15 Sepuluh Kode Casemix Main Groups (CMG) terbanyak pelayanan FKRTL tahun 2015-2016

Kode Casemix Main Jumlah Persentase


No
CMG Groups (CMG) (n) (%)
1 Q Ambulatory Groups-Episodic 479.346 52,6
2 Z Factors influencing health status & other 78.154 8,6
contacts with health services groups
3 N Nephrourinary System Groups 73.847 8,1
4 M Musculoskeletal system & connect 46.224 5,1
5 K Digestive system Groups 29.089 3,2
6 U Ear nose mouth throat Groups 26.777 2,9
7 O Deleiveries Groups 25.718 2,8
8 A Infectious & parasitic diseases 25.666 2,8
9 J Respiratory system Groups 22.231 2,4
10 I Cardiovascular system Groups 16.814 1,8

Berdasarkan kode Casemix Main Groups (CMG) pada pelayanan FKRTL diketahui
proporsi terbesar adalah Ambulatory Groups-Episodic (Q) dengan proporsi 52,6%.

Tabel 4.16 Sepuluh kode INACBGs terbanyak pelayanan FKRTL tahun 2015-2016

Kode Nama kasus Jumlah Persentase


No
INA-CBGs INACBGs (n) (%)
1 Q-5-44-0 Penyakit kronis kecil lain-lain 382.581 42,0
2 N-3-15-0 Prosedur dialisis 62.714 6,9
3 Q-5-42-0 Penyakit akut kecil lain-lain 40.948 4,5
4 M-3-16-0 Prosedur therapi fisik dan prosedur kecil 36.445 4,0
muskuloskletal
5 Z-3-27-0 Perawatan luka 26.358 3,0
6 Z-3-25-0 Prosedur ultrasound ginekologik 18.400 2,0
7 Z-3-12-0 Prosedur rehabilitasi 17.927 1,9
8 Q-5-18-0 Konsultasi atau pemeriksaan lain-lain 16.704 1,8
9 U-3-16-0 Prosedur pada gigi 14.869 1,6
10 O-6-10-I Operasi pembedahan caesar ringan 12.773 1,4

22
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

Sepuluh besar kode INA-CBGs menunjukkan bahwa penyakit kronis kecil lain-lain (Q-
5-44-0) memiliki proporsi terbesar yaitu 42,0%.

4.5 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di FKTP dan FKRTL


Menurut Provinsi

Analisis ini dilakukan dengan menggabungkan data kepesertaan dengan data


pelayanan kesehatan di FKTP (kapitasi dan non-kapitasi) dan pelayanan kesehatan di
FKRTL.

Gambar 4.1 Proporsi Peserta JKN Melakukan Kunjungan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) Menurut Provinsi Tahun 2015-2016

Gambaran pemanfaatan FKTP menurut provinsi masih memperlihatkan adanya


kesenjangan terutama antara provinsi di wilayah Indonesia bagian barat dengan timur.
Papua, Papua Barat dan Maluku merupakan provinsi dengan pemanfaatan FKTP yang
terendah.

23
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

Gambar 4 2 Proporsi Peserta JKN Melakukan Kunjungan ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut
(FKRTL) Menurut Provinsi Tahun 2015-2016

Gambaran pemanfaatan FKRTL menurut provinsi memperlihatkan pola yang sama


dengan pemanfaatan FKTP. Masih ada kesenjangan antara provinsi di wilayah Indonesia
bagian Barat dengan Timur. Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Barat dan Sulawesi
Tenggara merupakan provinsi dengan pemanfaatan FKRTL yang terendah.

4.6 Pemanfaatan Pelayanan FKTP dan FKRTL Menurut Segmentasi


Peserta

Analisis ini dilakukan dengan menggabungkan data kepesertaan dengan data


pelayanan kesehatan di FKTP (kapitasi dan non-kapitasi) dan pelayanan kesehatan di
FKRTL.

24
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

Gambar 4.3 Proporsi Peserta JKN yang Melakukan Kunjungan ke Fasilitas Kesehatan Menurut Segmen
Peserta Tahun 2015-2016

Peserta JKN yang paling banyak memanfaatkan FKTP dan FKRTL adalah dari segmen
non-PBI. Pemanfataan FKRTL dari peserta PBI masih rendah.

25
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

26
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

LAMPIRAN

Petunjuk Kode Variabel


PST : Kepesertaan
FKP : Pelayanan FKTP
PNK : Pelayanan FKTP (Non-kapitasi)
FKL : Pelayanan FKRTL

A. Data Kepesertaan

No Variabel Nama Definisi Keterangan

1 PSTV01 Nomor peserta Nomor identifikasi peserta secara unik Numerik


dari seluruh peserta. Nomor peserta ini
dibangun berdasarkan nomor kepala
keluarga
2 PSTV02 Nomor kepala Nomor yang mengidentifikasi kepala Numerik
keluarga keluarga dalam sampel
3 PSTV03 Tanggal lahir Tanggal lahir peserta Tanggal/Bulan/Tahun
4 PSTV04 Hubungan keluarga Hubungan atau status peserta di dalam 1. Peserta
keluarga 2. Suami
3. Istri
4. Anak
Tambahan
5 PSTV05 Jenis kelamin Jenis kelamin peserta 1. Laki-laki
2. Perempuan
3. Tidak terdefinisi
6 PSTV06 Status kawin Kode status kawin 1. Belum kawin
2. Kawin
3. Cerai
4. Tidak terdefinisikan
7 PSTV07 Kelas rawat Kelas rawat yang dipilih oleh peserta 1. Kelas I
2. Kelas II
3. Kelas III
8 PSTV08 Segmen peserta Segmen peserta 1. Bukan pekerja
2. PBI APBN
3. PBI APBD
4. PBPU
5. PPU
9 PSTV09 Provinsi peserta Provinsi tempat tinggal peserta
10 PSTV10 Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota tempat tinggal peserta
peserta
11 PSTV11 Kepemilikan faskes Kepemilikan dari fasilitas kesehatan 1. Vertikal
tempat melakukan pendaftaran oleh 2. Pemerintah provinsi
peserta 3. Pemerintah kab/
kota
4. Polri
5. TNI AD
6. TNI AL
7. TNI AU
8. BUMN
9. Swasta

27
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

No Variabel Nama Definisi Keterangan

12 PSTV12 Jenis faskes Jenis fasilitas kesehatan tempat 1. Puskesmas


melakukan pendaftaran oleh peserta 2. Klinik pertama
3. Dokter umum
13 PSTV13 Provinsi faskes Provinsi faskes tempat melakukan
pendaftaran oleh peserta
14 PSTV14 Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota faskes tempat peserta
Faskes terdaftar melakukan pendaftaran
15 PSTV15 Bobot peserta Numerik

B. Data Pelayanan FKTP

No Variabel Nama Definisi Keterangan

1 PSTV01 Nomor peserta Nomor identifikasi peserta secara unik Numerik


dari seluruh peserta. Nomor peserta ini
dibangun berdasarkan nomor kepala
keluarga. Jika terdapat duplikasi id
peserta, karena peserta melakukan
kunjungan lebih dari satu kali
2 FKP02 ID kunjungan Identifikasi kasus secara unik untuk Numerik
mengetahui kunjungan dari peserta
3 FKP03 Tanggal datang Tanggal melakukan kunjungan Tanggal/bulan/tahun
4 FKP04 Tanggal pulang Tanggal menyelesaikan kunjungan Tanggal/bulan/tahun
5 FKP05 Provinsi faskes Provinsi fasilitas kesehatan
6 FKP06 Kabupaten/Kota Kabupaten/kota fasilitas kesehatan
faskes
7 FKP07 Kepemilikan faskes Jenis kepemilikan dari fasilitas kesehatan 1. Vertikal
2. Pemerintah provinsi
3. Pemerintah kab/
kota
4. POLRI
5. TNI AD
6. TNI AL
7. TNI AU
8. BUMN
9. Swasta
8 FKP08 Jenis faskes Jenis FKTP yang tempat kunjungan 1. Puskesmas
peserta 2. Klinik pertama
3. Dokter umum
4. Dokter gigi
5. Laboratorium
6. Lain-lain
9 FKP09 Tipe faskes Tipe faskes 1. Klinik Non Rawar
Inap
2. Dokter Praktek
Perorangan
3. Non rawat inap
4. Rawat inap
5. Klinik rawat inap
6. Dokter gigi
7. RS kelas D pertama
8. Laboratorium
9. Faskes IVA/Pap
Smear
10. PPK lain-lain
11. Klaim khusus

28
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

No Variabel Nama Definisi Keterangan

10 FKP10 Tingkat layanan Tingkat layanan di FKTP peserta 1. Rawat Jalan Tingkat
melakukan kunjungan Pertama
2. Rawat Inap Tingkat
Pertama
3. Promotif
11 FKP11 Poli Jenis Poli tempat peserta melakukan 1. Umum
kunjungan 2. Gigi
3. KIA
4. UGD
5. KB
6. Kandungan
7. Laboratorium
8. Penyakit dalam
9. Mata
10. Fisio
11. Imunisasi
12. Home-visit
13. Konseling
12 FKP12 Segmen peserta Segmen peserta 1. Bukan pekerja
2. PBI APBN
3. PBI APBD
4. PBPU
5. PPU
13 FKP13 Status pulang Status pulang peserta 1. Berobat jalan
2. Rujuk lanjut
3. Sembuh
4. Rujuk internal
5. Pulang paksa
6. Lain-lain
7. Meninggal
14 FKP14 Kode Diagnosis Kode diagnosis menurut ICD 10 (jumlah Kode ICD 10
digit tidak sama pada semua observasi
dengan rentang 3-5 digit kode ICD 10)
15 FKP15 Nama diagnosis Nama diagnosis yang terbaca oleh sistem Berdasarkan kode ICD
informasi BPJS Kesehatan berdasarkan 10
kode diagnosis yang ter-input dalam
sistem
16 FKP16 Provinsi faskes Asal Provinsi fasilitas kesehatan asal
rujukan peserta dirujuk
17 FKP17 Kabupaten/kota Asal Kabupaten/kota fasilitas kesehatan
faskes rujukan asal peserta dirujuk
18 FKP18 Kepemilikan faskes Kepemilikan fasilitas kesehatan asal 1. Vertikal
rujukan peserta dirujuk 2. Pemerintah provinsi
3. Pemerintah kab/
kota
4. POLRI
5. TNI AD
6. TNI AL
7. TNI AU
8. BUMN
9. Swasta
19 FKP19 Jenis Jenis fasilitas kesehatan asal peserta 1. Rumah sakit
dirujuk 2. Klinik utama
3. Puskesmas
4. Apotik
5. Klinik pertama
6. Optik
7. Laboratorium
8. Dokter umum
20 FKP20 Tipe faskes rujukan Tipe fasilitas kesehatan asal peserta
dirujuk
21 FKP21 Poli Poli rujukan

29
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

No Variabel Nama Definisi Keterangan

22 FKP22 Jenis kunjungan Jenis kunjungan FKTP 1. Kunjungan sakit


2. Kunjungan sehat
23 FKP23 Kode dan nama Kode dan nama diagnosis berdasarkan
diagnosis ICD 10 ICD 10 yang diperoleh dari hasil input
sistem informasi BPJS Kesehatan dengan
mengambil 3 digit pertama untuk
dicocokkan dengan deskripsi ICD 10

C. Data Pelayanan Kunjungan FKTP (Non-Kapitasi)

No Variabel Nama Definisi Keterangan

1 PSTV01 Nomor Peserta Nomor identifikasi peserta secara unik Numerik


dari seluruh peserta. Nomor peserta ini
dibangun berdasarkan nomor kepala
keluarga. Jika terdapat duplikasi id
peserta, karena peserta melakukan
kunjungan lebih dari satu kali
2 PNK02 ID Kunjungan Identifikasi kasus secara unik untuk Numerik
mengetahui kunjungan dari peserta
3 PNK03 Tanggal datang Tanggal melakukan kunjungan Tanggal/bulan/tahun
4 PNK04 Tanggal tindakan Tanggal melakukan tindakan Tanggal/bulan/tahun
5 PNK05 Tanggal pulang Tanggal menyelesaikan kunjungan Tanggal/bulan/tahun
6 PNK06 Provinsi faskes Provinsi fasilitas kesehatan tingkat
pertama (FKTP)
7 PNK07 Kabupaten/Kota Kabupaten/kota fasilitas kesehatan tingkat
faskes pertama (FKTP)
8 PNK07A Kabupaten/Kota Kabupaten/kota fasilitas kesehatan tingkat
faskes pertama (FKTP)
9 PNK08 Kepemilikan faskes Kepemilikan dari fasilitas kesehatan 1. Pemerintah provinsi
tingkat pertama (FKTP) tempat melakukan 2. Pemerintah kab/
kunjungan oleh peserta kota
3. POLRI
4. TNI AD
5. TNI AL
6. TNI AU
7. BUMN
8. Swasta
10 PNK09 Jenis faskes Jenis fasilitas kesehatan 1. Puskesmas
2. Klinik pertama
3. Dokter umum
4. Laboratorium
5. Lain-lain
11 PNK10 Tipe faskes Tipe fasilitas kesehatan 1. Klinik Non Rawar
Inap
2. Dokter Praktek
Perorangan
3. Non rawat inap
4. Rawat inap
5. Klinik rawat inap
6. Dokter gigi
7. RS kelas D pertama
8. Laboratorium
9. Faskes IVA/Pap
Smear
10. PPK lain-lain
11. Klaim khusus

30
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

No Variabel Nama Definisi Keterangan

12 PNK11 Tingkat layanan Tingkat layanan di FKTP 1. Rawat Jalan Tingkat


Pertama
2. Rawat Inap Tingkat
Pertama
3. Promotif
13 PNK12 Segmen peserta Segmen peserta 1. Bukan pekerja
2. PBI APBN
3. PBI APBD
4. PBPU
5. PPU
14 PNK13 Kode diagnosis Kode diagnosis menurut ICD 10 (jumlah Kode ICD 10
digit tidak sama pada semua observasi
dengan rentang 3-5 digit kode ICD 10)
15 PNK14 Nama diagnosis Nama diagnosis yang terbaca oleh sistem Berdasarkan kode ICD
informasi BPJS Kesehatan berdasarkan 10
kode diagnosis yang ter-input dalam
sistem
16 PNK15 Kode tindakan Kode jenis tindakan yang dilakukan
kepada pasien

17 PNK16 Nama tindakan Nama jenis tindakan yang dilakukan


kepada pasien
18 PNK17 Biaya tagih
19 PNK18 Biaya verifikasi
20 PNK19 Biaya
PNK20 Kode dan nama Kode dan nama diagnosis berdasarkan
diagnosis ICD 10 ICD 10 yang diperoleh dari hasil input
sistem informasi BPJS Kesehatan dengan
mengambil 3 digit pertama untuk
dicocokkan dengan deskripsi ICD 10

D. Data Pelayanan FKRTL

No Variabel Nama Definisi Keterangan

1 PSTV01 Nomor peserta Nomor identifikasi peserta secara unik Numerik


dari seluruh peserta. Nomor peserta ini
dibangun berdasarkan nomor kepala
keluarga. Jika terdapat duplikasi id
peserta, karena peserta melakukan
kunjungan lebih dari satu kali
2 FKL02 ID kunjungan Identifikasi kasus secara unik untuk Numerik
mengetahui kunjungan dari peserta
3 FKL03 Tanggal kunjungan Tanggal melakukan kunjungan Tanggal/bulan/tahun
4 FKL04 Tanggal pulang Tanggal menyelesaikan kunjungan Tanggal/bulan/tahun
5 FKL05 Provinsi faskes Provinsi fasilitas kesehatan rujukan tingkat
lanjut (FKRTL)
6 FKL06 Kode Kabupaten/ Kode Kabupaten/Kota fasilitas kesehatan
Kota rujukan tingkat lanjut (FKRTL)
7 FKL06a Nama Kabupaten/ Nama Kabupaten/Kota fasilitas kesehatan
Kota rujukan tingkat lanjut (FKRTL)

31
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

No Variabel Nama Definisi Keterangan

8 FKL07 Kepemilikan faskes Jenis kepemilikan dari fasilitas kesehatan 1. Vertikal


rujukan tingkat lanjut (FKRTL) 2. Pemerintah provinsi
3. Pemerintah kab/
kota
4. POLRI
5. TNI AD
6. TNI AL
7. TNI AU
8. BUMN
9. Swasta
9 FKL08 Jenis faskes Jenis fasilitas kesehatan rujukan tingkat 1. Rumah sakit
lanjut (FKRTL) 2. Klinik utama
3. Klinik pertama
10 FKL09 Tipe faskes Tipe fasilitas kesehatan rujukan tingkat
lanjut (FKRTL)
11 FKL10 Nama tingkat Tingkat layanan di fasilitas kesehatan 1. Rawat Jalan Tingkat
layanan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) Lanjut (RJTL)
2. Rawat Inap Tingkat
Lanjut (RITL)
12 FKL11 Poli Poli tempat melakukan kunjungan oleh
peserta ke fasilitas kesehatan rujukan
tingkat lanjut (FKRTL)
13 FKL12 Segmen peserta Segmen peserta 1. Bukan pekerja
2. PBI APBN
3. PBI APBD
4. PBPU
5. PPU
14 FKL13 Kelas rawat Jenis kelas rawat yang dipilih peserta 1. Kelas I
2. Kelas II
3. Kelas III
15 FKL14 Status pulang Jenis status pulang pasien terhadap 1. Sehat
kunjungan ke fasilitas kesehatan rujukan 2. Rujuk
tingkat lanjut (FKRTL) 3. Meninggal
4. Pulang paksa
16 FKL15 Kode diagnosis Kode diagnosis menurut ICD 10 (jumlah Kode ICD 10
masuk digit tidak sama pada semua observasi
dengan rentang 3-5 digit kode ICD 10)
17 FKL16 Nama diagnosis Nama diagnosis yang terbaca oleh sistem Berdasarkan kode ICD
masuk informasi BPJS Kesehatan berdasarkan 10
kode diagnosis yang ter-input dalam
sistem
18 FKL17 Kode diagnosis Kode diagnosis primer menurut ICD 10 Kode ICD 10
primer (jumlah digit tidak sama pada semua
observasi dengan rentang 3-5 digit kode
ICD 10)
19 FKL18 Nama diagnosis Nama diagnosis primer yang terbaca Berdasarkan kode ICD
primer oleh sistem informasi BPJS Kesehatan 10
berdasarkan kode diagnosis yang ter-input
dalam sistem
20 FKL19 Kode Casemix Main Kode Casemix Main Groups (CMG) sebagai Lihat Peraturan Menteri
Groups (CMG) klasifikasi tingkat pertama yang dilabelkan Kesehatan (Permenkes)
dengan huruf Alphabet (A to Z) No. 59/2014
21 FKL20 Casemix Main Casemix Main Groups (CMG) sebagai
Groups (CMG) klasifikasi tingkat pertama yang dilabelkan
dengan huruf Alphabet (A to Z) dan
berhubungan dengan system organ tubuh
yang disesuaikan dengan ICD 10

32
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

No Variabel Nama Definisi Keterangan

22 FKL21 Kode kasus INA- Sistem kodifikasi dari diagnosis akhir dan 1. Digit ke-1 (alfabetik):
CBGs tindakan/prosedur yang menjadi output menggambarkan
pelayanan, dengan acuan ICD-10 kode CMG (Casemix
Main Groups)
2. Digit ke-2 (numerik):
menggambarkan
tipe kelompok kasus
(Case Groups)
3. Digit ke-3 (numerik):
menggambarkan
spesifikasi kelompok
kasus
4. Digit ke-4 (romawi):
menggambarkan
tingkat keparahan
kelompok kasus
23 FKL22 Nama kasus INA- Nama dari dari diagnosis akhir dan
CBGs tindakan/prosedur yang menjadi output
pelayanan, dengan acuan ICD-10
24 FKL23 Severity level Sub-group keempat merupakan resource 1. Level 0
intensity level yang 2. Level 1
menunjukkan tingkat keparahan kasus 3. Level 2
yang dipengaruhi adanya 4. Level 3
komorbiditas ataupun komplikasi dalam
masa perawatan
25 FKL24 Diagnosis sekunder
26 FKL25 Provinsi faskes Asal Provinsi fasilitas kesehatan rujukan
rujukan tempat peserta dirujuk
27 FKL26 Kode Kabupaten/ Asal Kabupaten/kota fasilitas kesehatan
kota faskes rujukan peserta dirujuk
28 FKL26A Nama Kabupaten/ Nama Kabupaten/kota fasilitas kesehatan
kota faskes rujukan peserta dirujuk
29 FKL27 Kepemilikan faskes Kepemilikan fasilitas kesehatan asal 1. Vertikal
rujukan peserta dirujuk 2. Pemerintah provinsi
3. Pemerintah kab/
kota
4. POLRI
5. TNI AD
6. TNI AL
7. TNI AU
8. BUMN
9. Swasta
30 FKL28 Jenis faskes rujukan Jenis fasilitas kesehatan asal peserta 1. Puskesmas
dirujuk 2. Rumah sakit
3. Klinik Pertama
4. Dokter Umum
5. Klinik Utama
6. Apotik
7. Dokter gigi
8. Laboratorium
9. Pemerintah
10. PMI
11. Optik
12. Lain-lain
31 FKL29 Tipe faskes rujukan Tipe fasilitas kesehatan asal peserta
dirujuk
32 FKL30 Prosedur
33 FKL31 Jumlah prosedur

33
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

No Variabel Nama Definisi Keterangan

34 FKL32 Regional Regional faskes berada 1. Regional l


2. Regional ll
3. Regional lll
4. Regional IV
5. Regional V
35 FKL33 Group tarif
36 FKL34 Kode SA Kode special sub-acute groups
37 FKL35 Tarif Tarif special sub-acute groups
38 FKL36 Kode SP Kode special procedures
39 FKL37 Deskripsi SP Deskripsi special procedures
40 FKL38 Tarif SP Tarif special procedures
41 FKL39 Kode RR Kode special prosthesis
42 FKL40 Deskripsi RR Deskripsi special prosthesis
43 FKL41 Tarif RR Tarif special prosthesis
44 FKL42 Kode SI Kode special investigation
45 FKL43 Deskripsi SI Deskripsi special investigation
46 FKL44 Tarif SI Tarif special investigation
47 FKL45 Kode SD Kode special drugs
48 FKL46 Deskripsi SD Deskripsi special drugs
49 FKL47 Tarif SD Tarif special drugs
50 FKL48 Biaya tagih
51 FKL49 Biaya verifikasi
52 FKL50 Kode dan nama Kode dan nama diagnosis masuk FKRTL
diagnosis masuk (3 berdasarkan ICD 10 yang diperoleh
digit) dari hasil input sistem informasi BPJS
Kesehatan dengan mengambil 3 digit
pertama untuk dicocokkan dengan
deskripsi ICD 10
53 FKL51 Kode dan nama Kode dan nama diagnosis primer FKRTL
diagnosis primer (3 berdasarkan ICD 10 yang diperoleh
digit) dari hasil input sistem informasi BPJS
Kesehatan dengan mengambil 3 digit
pertama untuk dicocokkan deskripsi ICD
10

34
DATA SAMPEL BPJS KESEHATAN TAHUN 2015-2016

BPJS Kesehatan Kantor Pusat


Jl. Letjen Suprapto Kav. 20, No. 14, Cempaka Pu�h,
PO. Box 1391 / JKT, Jakarta 10510 Indonesia
Telp. +62 21 421 2938 (hun�ng), 424 6063,
Fax. +62 21 421 2940

36

Anda mungkin juga menyukai