Anda di halaman 1dari 5

BAB III

TINJAUAN KASUS

Tanggal : 16 Juni 2019


Jam : 11.00 WIB

A. DATA SUBJEKTIF
1) identitas
Bayi
Nama bayi : bayi Ny. M
Umur bayi : 0 hari
Tgl / jam lahir : 16 Juni 2019 jam 07.00 WIB
Berat badan : 2900 gram
Panjang badan : 48 cm
No. Register : 301726
Orang Tua
Nama Ibu : Ny. N
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Bangsa : Sunda / Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja

2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sekarang


Riwayat kehamilan
a. Pemeriksaan kehamilan
Triwulan I : 2 kali kebidan, selama triwulan I ibu masih
mengalami keluhan mual dan muntah, nafsu makan berkurang.
Triwulan II : 2 kali tempat pemeriksaan di BPS selama hamil
triwulan II tidak ada keluhan.
Triwulan III : 5 kali yaitu 1 kali tiap bulan sampai usia kehamilan
9 bulan.
b. Imunisasi
Ibu mendapatkan imunisasi TT 2 kali selama kehamilan TTl pada
usia kehamilan 4 bulan dan TT2 pada usia kehamilan 5 bulan di BPS.
c. Penyakit yang diderita selama kehamilan
Selama kehamilan tidak peraah menderita penyakit berat dan tidak
pernah dirawat di Rumah sakit.
Riwayat persalinan
Persalinan ditolong oleh bidan lahir secara spontan di ruang bersalin
Rumah Sakit Sari Mulia.
Warna air ketuban : keruh bercampur mekonium
Lama persalinan Kala I : pembukaan 5—10 cm: 6 jam
Kala II : 1 jam 45 menit
Kala III : 10 menit

B. Data Objektif
1) Antropometri
Berat badan : 3000 gram
Panjang badan : 50 cm
Lingkar lengan : 10,5 cm
Lingkar kepala : 32 cm
Lingkar dada : 29 cm
Refleks : Moro : Baik
Tonic neck : Lemah
Garff : Baik
Rooting : Lemah
Menangis : segera setelah lahir tidak
Menangis
2) Tanda-tanda vital
Suhu : 36° C
Nadi : 130x/menit
Pernafasan : 72 x/menit
3) Apgar Score : 2/4

C. ANALISIS DATA
Diagnosa : Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan umur
hari dengan asfiksia berat
Masalah : Apnoe pada bayi
Kebutuhan :

D. Penatalaksanaan
1) Meletakkan bayi di tempat yang hangat bayi diletakkan dibawah alat
pemancar panas
2) Mengering tubuh dan kepala bayi tubuh dan kepala dikeringkan
dengan menggunakan handuk kering dan hangat
3) Meletakkan bayi dalam posisi benar bayi diletakkan terlentang
dialas datar, kepala lurus dan leher sedikit tengadah (ekstensi)
diganjal bantal.
4) Membersihkan jalan nafas dengan menghisap lendir àmulut dan
hidung bayi dibersihkan
5) Melakukan rangsangan taktilàmenepuk telapak kaki bayi.
6) Menilai usaha bernafas, frekuensi denyut jantung, warna kulit à
pemafasan 70 x/menit, denyut jantung 130 x/menit, warna kulit
kebiruan.
7) Memberikan O2 à O2 terpasang 2 liter per menit.
8) Mengobservasi tanda-tanda vital bayi
Keadaan Umum bayi : Lemah, Nadi : 130 x/menit, Suhu : 36°C, :
Pernafasan : 70 x/menit.
9) Pemberian teraphy sesuai dengan intruksi dokter à injeksi
cefotaxin 100 mg (IV).
10) Melakukan perawatan tali pusat dengan membungkus memakai
kasa à tali pusat bersih dan kering.
11) Mempertahankan kehangatan bayi à bayi dibungkus dan
dihangatkan dalam inkubator.
12) Mengamati dan mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda
vital keadaan bayi à observasi dilakukan setiap 1 jam.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Interpretasi Data
Pada langkah interpretasi data pada bayi Ny. M dengan asfiksia berat, penulis
menegakkan diagnosa dengan melihat keadaan umum lemah, nadi 100-120
x/mnt, pernafasan > 60 x/mnt, suhu 36-37°C, dinyatakan sesuai teori menurut
(Lissuer dan fanaroff, 2009) dan setelah dilakukan pemeriksaan pada bayi Ny. M
dengan keadaan umum lemah, nadi 130 x/mnt, pernafasan 70 x/mnt, suhu 36°C.
NCB, SMK 0 hari dengan asfiksia berat. Maka tidak ada kesenjangan antara teori
dengan praktek di lapangan.

B. Identifikasi Masalah dan Diagnosa Potensial


Diagnosa atau masalah potensial yang dapat ditegakkan pada kasus
asfiksia.
Tidak ada kesenjangan dalam menenrukan diagnosa atau masalah
potensial pada kasus asfiksia berat antara teori dan diagnosa di lapangan.

C. ldentifikasi Akan Tindakan Segera / Kolaborasi


Dari diagnosa yang ditegakkan pada kasus asfiksia berat semua tindakan
yang dilakukan didahului kolaborasi dengan dokter spesialis anak, diantaranya
pemberian O2, obat antibiotik mencegah hipotermi. Tidak ada kesenjangan
antara teori dengan lahan praktek.

D. Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh


Dalam memberikan asuhan pada bayi Ny. M dengan asfiksia berat
tindakan yang dilakukan diantaranya pemberian O2, antibiotik, mencegah
hipotermi dengan menempatkan bayi pada inkubator.
Pada bayi Ny. M dengan asfiksia akan dipasang O2 1 - 2 liter, diberikan
antibiotik ditempatkan pada inkubator.
Maka tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek lapangan.

E. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan asuhan pada bayi Ny.M dengan asfiksia berat
dilakukan sesuai perencanaan yaitu pemasangan O2 1 — 2 liter, pemberian
antibiotik yaitu cefataxime, bayi ditempatkan pada inkubator.
Maka tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.
F. Evaluasi
Dalam tahap evaluasi setelah memberikan asuhan pada bayi dengan
asfiksia berat diharapkan keadaan umum bayi baik, pernafasan normal 40 -60
x/menit, tidak terjadi hipotermi.
Pada bayi Ny. M keadaan bayi sekarang, keadaan umum bayi baik,
pernafasan 54 x/menit, tidak hipotermi.
Maka tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai