Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR PENCABUTAN SERI

Tindakan yang mula-mula dilakukan pada pencabutan serial adalah mencabut kaninus sulung agar
terdapat ruangan sehingga insisiv yang berdesakan terkoreksi secara spontan (tanpa menggunakan
peranti ortodonti) kecuali gigi yang terletak rotasi. Bila akar premolar pertama telah terbentuk setengah
atau dua pertiga, molar pertama sulung dicabut untuk mempercepat erupsi premolar pertama. Ketika
premolar pertama telah erupsi gigi ini dicabut agar kaninus erupsi ketempat bekas pencabutan premolar
pertama. Bila terdapat sisi diastema perlu ditutup dari distal dengan menggunakan peranti cekat agar
gigi-gigi dapat terletak dalam kedudukan normal . premolar kedua biasanya akan erupsi secara normal
menggantikan kedudukan molar kedua sulung.
Kadang-kadang kaninus permanen rahang bawah erupsi hampir bersamaan dengan premolar pertama
sehingga bila tidak terdapat ruangan yang cukup kaninus permanen akan terletak lebih labial. Untuk
mencegah keadaan ini bila akar premolar pertama bawah telah terbentuk setengah atau dua pertiga
maka molar molar pertama sulung dicabut untuk mempercepat pertumbuhan premolar pertama. Bila
premolar pertama ini telah erupsi gigi ini dicabut agar gigi kaninus permanen erupsi kearah diastema
bekas premolar pertama. Masalah dapat timbul apabila pada foto rontgen terlihat kaninus erupsi
terlebih dahulu daripada premolar pertama. Tindakan yang dapat dilakukan adalah pada saat mencabut
molar pertama sulung juga dilakukan enukleasi pada premolar pertama. Kekurangan enukleasi adalah
tidak terbentuk tulang alveolar diregio tersebut sedangkan bila premolar erupsi akan terbentuk tulang
alveolar.
Untuk menghindari operasi pada anak-anak, dilakukan cara lain yaitu mencabut molar pertama sulung,
setelah 6 bulan molar kedua sulung dicabut, supaya premolar pertama erupsi agak ke distal diatas benih
premolar kedua, bila premolar pertama telah erupsi maka harus dicabut , kemudian perlu pemakaian
space maintainer supayamolar pertama permanen tidak bergerak ke mesial.
Premolar kedua biasanya erupsi secara normal menggantikan molar kedua sulung. Ruangan bekas
pencabutan premolar dipakai oleh kaninus permanen yang bergeser kedistal, premolar kedua dan molar
pertama permanen bergeser ke mesial. Bila pencabutan serial tidak diikuti oleh perawatan
komperhensif dengan piranti cekat maka tidak akan didapatkan susunan gigi yang ideal, letak akar gigi
yang tidak sejajar dan penutupan diastema tidak berhasil dengan baik.
Apabila terjadi Agenisi premolar pertama cabut molar pertama sulung kemudian kaninus permanen
akan menempati tempat tersebut. Agenisi premolar kedua bila kaninus permane erupsi lebih dulu dari
premolar pertama maka cabut molar pertama sulung dan molar kedua sulung bersama-sama agar
kaninus sulung dan premolar pertama dapat erupsi agak ke distal dan perlu dipasang space maintainer
agar molar pertama permanen tidak bergeser ke mesial.

Tujuan : untuk memberikan ruangan bagi gigi permanen agar dapat erupsi pada lengkung yang
benar.

Tahap-tahapnya :
1. Pencabutan gigi caninus sulung untuk mendapatkan ruang bagi erupsi insisivus kedua
permanen. Gigi incisive kedua permanen nantinya akan menduduki sebagian ruangan untuk
caninus permanen.
2. Pencabutan premolar pertama ketika gigi ini bererupsi untuk mendapatkan ruang bagi erupsi
caninus permanen.
Beberapa operator mendahului tahap kedua dengan mencabut molar pertama susu, dengan
alasan tindakan ini akan memungkinkan erupsi gigi molar pertama permanen. Kerr (1980) telah
membuktikan bahwa tanggalnya gigi susu yang terlalu cepat biasanya akan mendorong erupsi
gigi permanen penggantinya yang lebih cepat, kecuali jika ruangan tidak tersedia.

Anda mungkin juga menyukai