e. Zaman logam
Zaman logam ada dua yaitu zaman perunggu yang teknik pembuatannya teknik cetak
hilang dan teknik cetak ulang contohnya nekara, moko, kapak corong dan arca.
Sedangkan zaman besi peninggalannya berupa mata panah dan mata tombak.
Manusia nya yaitu homo sapiensis
2. Perkembangan Indonesia pada masa hindu dan Buddha yaitu masuknya pedagang dari
india, cina dan dari timur tengah. Dengan masuknya kebudayaan baru terebut berangsur-
angsur orang Indonesia mengikuti kebudayaan yang dibawa oleh orang-orang dari india dan
cina tersebut. Masuk nya kebudayaan hindu buddah telah mengubah dan menambah
hasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspek yaitu :
- Kepercayaan
kepercayaan masayarakat Indonesia dahulunya yaitu animisme dan dinamisme beralih
ke agama hindu dan Buddha. Tetapi tidak meninggalkan kepercayaan aslinya yaitu
pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang.
- Social
Dalam aspek social terjadinya perubahan di lingkungan masyarakat Indonesia yaitu
terbentuk nya kasta-kasta di golongan masyarakat setelah masuknnya agama hindu.
- Ekonomi
Masyarakat Indonesia telah mengenal pelayaran internasional sejak dataangnya
saudagar-saugadar dari cina dan india, dan masyarakat Indonesia melakukan
pergadagan yang lebih maju lagi.
- Kebudayaan
Pengaruh agama hindu dan Buddha terlihat dari hasil kebuyaan seperti bagunan candi,
seni sastra, berupa cerita-cerita epos diantaranya epos mahabarata dan epos
Ramayana. Dan dari segi tulisan kebudayaan hindu budda sangat berperan sekali
memperkenalkan system tulisan di masyarakat Indonesia.
- pemerintahan
system pemerintahan kerajaan di kenalkan oleh orang-orang india, dalam sisitem ini
kelompok-kelompok kecil masyarat bersatu dengan pemiliki wilayah yang luas. Kelapa
suku yang terbaik dan terkuat berhak atas kekuasaan kerajaan tersebut. Dan lahirlah
kerajaan-kerajaan seperti kutai, traumanegra dan sriwijaya.
- Arsitektur
Salah satu tradisi mengalitikum adalah bangunan punden brundak undak. Tradisis
tesebut berpaduan dengan candi Borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya
berbentuk limas berundak-undak, hal ini ada perpaduan india-indonesia.
- Bahasa
Kerajaan-kerajaan hindu budda di Indonesia meinggalkan beberapa prasasti yang
sebagian besar berhuruf palaa dan berbahasa sanskerta, dalam perkembangan hingga
saat ini bahasa Indonesia banyak memperkaya dirinya dengan bahasa sanskerta.
- Sastra
Berkembangkanya india di Indonesia membawa kemajuan besarr dalam bidang sastra,
karya sastra yang terkenal adalah kitab Ramayana dan mahabrata. Adanya kitab yang
mengacu pada para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri adalah
arjunawiwiha karya mpu kanwa, suasomo karya mpu tantular, negarakartagama karya
mpu prapanca.
B.PERKEMBANGAN SOSIAL
Syiar agama Islam, serta penyebarannya di Indonesia begitu cepat dan cepat. Salah
satu faktor pendukungnya adalah adanya beberapa aspek sosial dalam ajaran Islam yang
tidak memberatkan serta cocok dengan masyarakat Indonesia. Aspek-aspek itu meliputi
1). ajarannya sederhana,
2.) syaratnya mudah,
3.) tidak mengenal kasta,
4.) upacara-upacara keagamaan sangat sederhana, serta
5.) Disebarkan melalui jalan damai.
Kesederhanaan ajaran agama Islam menjadikan agama Islam sebagai agama yang
sangat mudah dimengerti sehingga dapat diterima oleh setiap orang yang sedang
mempelajarinya. Salah satu buktinya adalah Islam mengatur setiap aktivitas manusia,
bahkan dari yang terkecil misalnya berdo’a sebelum masuk kamar mandi. Syarat pokok
untuk menjadi seorang muslim adalah mengucapkan dua kalimat syahadat. Tidak diperlukan
upacara khusus, misal penyediaan benda-benda upacara, tidak memerlukan biaya mahal,
cukup lewat lisan dan dimantabkan dalam hati. Hal inilah yang membuat banyak orang yang
berduyun-duyun masuk agama Islam dikarenakan syaratnya yang mudah dalam
memeluknya.
Dalam ajaran Islam, tidak mengenal kasta, yaitu penggolongan pemeluk agama
berdasarkan derajat atau status sosial. Semua orang, semua pemeluk dalam agama ini
dipandang sama status derajatnya. Yang membedakan adalah tingkat ketaqwaaan dan amal
ibadah mereka di hadapan Allah SWT. Oleh sebab itu, ajaran agama Islam lebih menarik
bagi rakyat biasa, yang justru lebih besar jumlahnya.
Upacara-upacara keagamaan (ritual) dalam ajaran Islam sangat sederhana. Dalam
melaksanakan ritual keagamaan, pemeluk agama Islam tidak pernah melakukan hal-hal
yang rumit misalnya sesaji. Tidak ada korban yang harus dipersembahkan pada Sang
Pencipta. Karena pada dasarnya agama ini hanya memberikan yang mudah saja pada
pemeluknya. Ibadah shalat lima (5) waktu dalam sehari tidaklah terlalu sulit karena syarat
melakukannya pun mudah (suci tempat, baju yang dikenakan, dan suci diri setelah
melakukan wudlu.
Ajaran Islam disebarkan melalui jalan damai/Penetration Pacific, antara lain melalui
akulturasi dan asimilasi kebudayaan, melalui kesenian daerah setempat, tidak dilakukan
dengan peperangan. Hal ini bisa dibuktikan dengan ditemukan bukti-bukti arkeologis dan
Etografis, yang menunjukkan bahwa Islam telah dianut oleh anggota kerajaan (dari batu
nisan Islam yang berlambang kerajaan). Bukti lain adalah pada tahun 1357 M, tatkala terjadi
peristiwa Bubat (dalam Kidung Sundayana) dinyatakan bahwa prajurit sunda di ibukota
Majapahit melewati sebuah masjid. Selain itu, menurut berita Cina dari Ma Huan,
menyatakan bahwa pada tahun 1416 M penduduk Majapahit terbagi atas 3 kelompok yakni :
1. Orang Islam
2. China (Mahzab Hanafi)
3. Penduduk asli (penyembah berhala)
sebagian besar raja-raja Sumatera beragama Islam, tetapi masih tetap ada negeri-negeri
yang belim menganut Islam. Contoh daerah yang telah memeluk Islam adalah Aceh di
sebelah utara terus menusur daerah pesisir timur sampai Palembang. Sedangkan contoh
daerah yang belum memeluk Islam adalah daerah Jawa Barat yang berbahasa Sunda, dan
malah cenderung memusuhi Islam. Daerah yang dimaksud Pires adalah wilayah yang
berada di bawah kekuasaan Pajajaran.
Dan untuk memudahkan dalam penyebarannya, maka dilakukanlah Asimilasi,
akomodasi, maupun akulturasi. Proses asimilasi, akulturasi, dan akomodasi itu terus
berlangsung sampai lama sesudah sebagian penduduk Jawa memeluk agama Islam secara
nominal, dan telah menyebabkan agak berbedanya corak Islam Jawa dan Islam Malaya atau
Sumatera.
4. Alasan bangsa barat datang ke Indonesia dan terjadinya colonial dan ninperalisme di
Indonesia
Kedatangan bangsa barat ke Indonesia adanya perubahan geopolitik dan ekonomi serta
perkembangan ilmu pengetahuan yan terjadi di Eropa pada waktu itu. Kemajuan ilmu
teknologi pengetahuan khususnya teknologi pelayaran yagn sudah berhasil di kuasai
kemudian menjadi alasan kaut bagi bangsa-bangsa barat untuk mengurangi samudra
mencari sumber rempah-rempah sekaligus menyebarkan agama nasrani. Kedatangan
banggsa eropa ke Indonesia tidak telepas dari perang salib di eropa pada tahun 1096,
dampak terjadinya perrubahan politik ddan ekonomi di eropa dan asia barat. Dengan
kemenangan bangsa turki umani pada perang salib mengakibatkn para pedagang eropa di
larang berdagang di sekitar laut tengah, mereka menjadi kesulitan mendapatkan komoditas
penting yaitu rempah-rempah. Kemudian mendorong bangsa barat untuk berlomba-lomba
mencari rempah-rempah langsung ke tempat asalnya.
Dari kemajuan pengetahuan dan teknologi terciptalah teknologi berupa sarana dan
prasarana untuk mendukung kegiatan pergadangan. Contohnya penemuang mesin uap,
teori heliosentris, penemuan kompas, dan penemuan mesiu untuk membuat senjata.
Seteleh menemukan teknologi-teknologi untuk berdagang, sekaligus mereka juga
memerlukan daerah pemasaran dari hasil-hasil industrinya.
Menuculnya paham merkantilisme yang merupakan sebuah pemikiran ekonomi
sekaligus politik yang mendorong bangsa-bangsa barat untuk mencari kekayaan sebayak-
banyaknya dengan segala cara. Dalam melakukan penjelajahan samudra daslam rangka
mencari kekayaan sebesar-besarnya, bangsa barat memiliki motivasi khusus yang kenal
dengan semangat 3G, yaitu
- Gold
- Glory
- Gospel