Anda di halaman 1dari 2

SI PENGUASA : PENGISI PERUT SAJA

1. Penguasa

Sombong, tidak mau tahu keluh kesah orang, tamak.

2. Org Meeskeen (2 orang)

Takut sama si penguasa, lapar, kedinginan, dan haus keadilan.

3. Mahashihswa. (3 ourang)

Pemberani, Lantang, Menggebu gebu, bonek.

*suasana: sepi*

(Butuh kursi buat penguasa 1, properti org meeskeen kek baju, makanan, kaleng, sampah, selendang,
luka bocel - bocel dkk)

Penguasa: duduk di kursi, menatap org org kismin dengan tamak. Mengaggap hidup semuanya ada di
tangannya.

“(tertawa jahad) Aku, tak perlu ditanya lagi. Orang paling berpengaruh disini. Mulai dari
tanah, makan, rumah. Semua punyaku. Orang kaya? Tidak ada lagi selain aku. Hukum? Peraturan?
Semua aku yang punya. Memangnya dia siapa? (nunjuk ke salah satu ourang meeskeen)
menjijikkan!(gesture menendang orang misqueen)”

Si misquen:“(Takut, sambil meraba tanah mencari makanan)....(Nemu nasi bungkus gletakan) Jangan
sakiti saya! Saya cuma mau makan!”

Penguasa: “(ketawa juahad lagee)”

Si muisquen: (menyuarakan perlawanan dengan poem)

Jika rakyat pergi

Ketika penguasa pidato

Kita harus berhati - hati

Barangkali, mereka putus asa.

Kalau rakyat sembunyi

Dan berbisik - bisik

Ketika membicarakan masalahnya sendiri

Penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Bila rakyat tidak berani mengeluh

Itu artinya sudah gawat

Dan bila omongan penguasa


Tidak boleh dibantah

Kebenaran pasti terancam

Penguasa:”(Ketawa jahaddddddd) PERCUMA! Percuma kalian melawan! Hidup kalian semua, Ada di
ujung kakiku! (ketawa lagee) mau ku injak, mau ku buang, mau ku tindas sekalipun kalian bisa apa?!”

-segment ke duaxxxxx-

*Suasana: Tegang kek punyaku*

Mahasiswa: *Exist*

“(Berteriak, berorasi berbentuk puisi)

Sebuah sungai membatasi kita

Di bawah terik matahari surabaya

Antara kebebasan dan penindasan

Berlapis senjata dan sangkur baja

Akan mundurkah kita sekarang

Seraya mengucapkan ‘selamat tinggal perjuangan’

Berikrar setia kepada tirani

Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?”

Penguasa: *terrified*

“Ada apa ini? Berhenti! Apa apaan kalian ini? Kalian tidak bisa mencegahku!”

Rakyat misqueen + bocah mahashiwa: *Berpuisi sambil maju mendekat sambil melawan sambil
mengepalkan tangan kiwo karna kiwo untuk cewok*

“apabila usul ditolak tanpa ditimbang

Suara dibungkam, kritik dilarang tanpa alasan

Dituduh subversif dan mengganggu keamanan

Maka hanya ada satu kata

Lawan!!!!!!”

Penguasa, ketakutan. Merunduk sambil nutup koopeng.

Haiya tamat

Anda mungkin juga menyukai