Anda di halaman 1dari 4

Langkah-Langkah Menyusun Karangan Fiksi

Langkah-Langkah Menyusun Karangan

Sebelum menulis sebuah karangan. terutam karangan fiksi, kita harus mengetahui langkah-
langkah kerangka membuatnya:

Dikutip dari buku pedoman menulis bagi siswa smp dan sma
Drs. H Anwar Hasrun penerbit Andi

1. Menentukan tema dan judul

Sebelum anda mau melangkah yang pertamakali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan?
lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau
pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. sedangkan yang dimaksud dengan judul
adalah kepala karangan. kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan
yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan
yang akan ditulis.
tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. semakin banyak penulis membiasakan
membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh
tema.
namun, bagi pemula (yang belum berpengalaman seperti saya) perlu memperhatikan beberapa
hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :

a. jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas (soalnya ngak bakal selesai)
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh. (kalo sulit
gimana mau ngerjain. jelas?)

kadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat2 diatas.
ya contohnya pas lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa
memakainya. ya sudahlah takperlu disesali..
ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk
karangan yang terarah dan sistematis. salah satu caranya dengan menentukan judul karangan.
judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.
cukup!!!…

2. Mengumpulkan bahan

Sesudah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? sebelum melanjutkan
menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan.
bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide
tersebut muncul. buat apa ide muluk2 kalau tidak diperlukan. perlu ada dasar bekal dalam
melanjutkan penulisan.
untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik
penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika
dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai
bidangnya. banyak cara memngumpulkannya, masing2 penulis mempunyai cara masing2
sesuai juga dengan tujuan tulisannya.

3. Menyeleksi bahan
Udah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias
dan abstrak, perlu dipilih bahan2 yang sesuai dengan tema pembahasan. polanya melalui
klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut
ini petunjuk2 berikut ini:
1. catat hal penting semampunya
2. jadikan membaca sebagai kebutuhan (iqra’ !..)
3. Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan2 ilmiah. (bertanya pada orang yang lebih
berpengalaman dan wawasan lebih luas sangat membantu dalam mempermudah penulisan
yakin.. asli lho…!!)

4. Membuat kerangka

Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? perlu kita susun selangkah demi
selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan.
kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih
fokus dan terukur.
kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. kerangka ini
merupakan catatan kecil yang sewaktu2 dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap
yang sempurna.
berikut fungsi kerangka karangan :
a. memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
b. memudahkan penulis dalam menguraikan setiap permasalahan
c. membantu menyeleksi materi yang penting maupun yang tidak penting

Tahapan dalam menyusun kerangka karangan :


a. mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang
menjelaskan gagasan2 yang timbul)
b. mengatur urutan gagasan.
c. memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab
d. membuat kerangka yang terperinci dan lengkap
kerangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. soalnya bila terdapat ide
yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak
mengalir)

5. mengembangkan kerangka karangan

Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi
yang hendak kita tulis. jika benar2 memahami materi dengan baik, permasalahan dapat
diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita
kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan.
pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang
lain. untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. alur pengembangan juga harus
disusun secara teliti dan cermat. semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang
ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan. Tidak lengkap jika belum
membaca

Anda mungkin juga menyukai