Anda di halaman 1dari 6

Ellysabet

dan Aditya│ Glaukoma Akut dengan Katarak Imatur Okuli Dekstra et Sinistra

Glaukoma Akut dengan Katarak Imatur Okuli Dekstra et Sinistra



Ellysabet Dian Yunivita Sari, Muhammad Aditya
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Glaukoma akut merupakan salah satu glaukoma sudut tertutup primer. Glaukoma akut adalah kasus emergensi dalam
oftalmologi. Glaukoma akut terjadi akibat iris bombé yang menyebabkan tertutupnya sudut kamera okuli anterior oleh iris.
Katarak merupakan perkembangan kekeruhan pada lensa. Pasien laki-laki, usia 54 tahun, datang dengan keluhan kedua
mata tiba-tiba tidak dapat melihat sejak 4 hari yang lalu dan sakit kepala yang berat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
mata merah dan terjadi peningkatan tekanan intra okular (TIO). Terdapat juga gejala glaukoma akut seperti injeksi episkera,
edema kornea, dangkalnya camera okuli anterior (COA), dan dilatasi pupil. Selain itu terdapat pula tanda katarak imatur
yaitu berupalensa keruh dengan shadow test positif pada kedua mata. Prinsip dari penatalaksanaan glaukoma akut adalah
menurunkan TIO secepat mungkin. Terapi yang digunakan untuk menurunkan TIO diawali dengan medikamentosa dan
terapi bedah. Simpulan, pada pasien dilakukan terapi medika mentosa dan dapat menurunkan TIO sehingga mencegah
kebutaan permanen akibat glaukoma.

Kata kunci: glaukoma akut, katarak imatur, penatalaksanaan

Acute Glaucoma with Immature Cataracs Oculi Dextra et Sinistra

Abstract
Acute glaucoma is one of the primary angle closure glaucoma. Acute glaucoma is an emergency case of ophtalmology. It
happened when iris bombé caused angle closure of camera oculi anterior. Cataract is known as development of an opacity
in the lens. Male, 54 years old, come with both of the eyes cannot see since 4 days ago followed with severe headache. On
physical examination found redness eyes and raised intraocular pressure (IOP). There are signs of acute glaucoma like
episcleral injection, cornea edema, shallow of camera oculi anterior (COA), and dilatated pupil. In addition there is sign of
immature cataract, an muddy lens with positive shadow test in both eyes. The principle management of acute glaucoma is
to reduce the IOP immediately. Intraocular pressure can be decreased by pharmacotherapyand surgery. Conclusion, patient
was treated with pharmacotherapy, the IOP decreased, and it can prevent the blindness in this patient.

Keywords: acute glaucoma, cataract immature, management

Korespondensi: Ellysabet Dian Yunivita Sari, S.Ked., alamat Jl. Untung Suropati, Gg. Somad No. 38, Bandar Lampung, HP
081271474742, e-mail ellysabetdian@gmail.com


Pendahuluan sudut bilik mata. Hal tersebut menghambat
Glaukoma merupakan penyebab kedua aliran akuos humor dan mengakibatkan
kebutaan utama di dunia setelah katarak atau peningkatan tekanan intra okular (TIO).
kekeruhan lensa, dengan jumlah penderita Manifestasi klinik dari glaukoma akut berupa
diperkirakan sebanyak ±70.000.000 orang di edema kornea, penglihatan kabur mendadak,
seluruh dunia.1 Glaukoma adalah penyakit mual, kelopak mata bengkak hiperemi
mata yang dapat mengakibatkan neuropati konjungtiva, injeksi silier, dan pupil dilatasi.
optik yang diikuti gangguan pada lapang Pengobatan medika mentosa harus dimulai
pandang yang khas dan atrofi saraf optik.1-3 secepat mungkin untuk menurunkan tekanan
Glaukoma dapat diklasifikasikan menjadi intra okular, sebelum terapi definitif iridektomi
glaukoma primer, glaukoma sekunder, dan laser atau bedah dilakukan.5-8
glaukoma kongenital. Sebagian besar glaukoma Katarak merupakan penyebab utama
merupakan glaukoma primer yaitu glaukoma kebutaan di dunia saat ini. Hampir 90% dari
sudut terbuka (primary open angle glaucoma) penderita katarak berada di negara
yang proporsinya paling banyak, diikuti berkembang seperti Indonesia, India, dan
glaukoma primer sudut tertutup (primary angle lainya. Katarak juga merupakan peyebab
closure glaucoma).4 utama kebutaan di Indonesia, yaitu 50% dari
Glaukoma akut merupakan salah satu seluruh kasus yang berhubungan dengan
glaukoma sudut tertutup primer yang penglihatan.9
memerlukan penanganan segera akibat terjadi Katarak terjadi akibat kekeruhan pada
aposisi iris dengan jalinan trabekular pada lensa mata. Kekeruhan lensa mata dapat

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|46



Ellysabet dan Muhammad | Glukoma Akut dengan Katarak Imatur Okuli Dekstra et Sinistra

disebabkan oleh karena hidrasi (penambahan terdapat injeksi episklera, edema kornea,
cairan lensa), denaturasi protein lensa, atau camera oculi anterior (COA) dangkal, pupil
keduanya.8 bulat ireguler letak sentral dan dilatasi serta
Katarak senilis adalah jenis katarak yang tidak terdapat refleks cahaya, lensa keabu-
paling banyak ditemukan (±90%) dibandingkan abuan. Shadow test positif, TIO N+3. Pada
dengan katarak-katarak lain. Berdasarkan pemeriksaan penyinaran senter secara oblik
stadiumnya katarak senilis dibagi menjadi didapatkan kedua sudut mata dangkal.
empat stadium, yaitu insipien, imatur, matur,
dan hipermatur.10 Dengan bertambahnya usia A B
meningkat pula progesivitas kekeruhan lensa.11

Kasus
Pasien laki-laki, usia 54 tahun, datang ke
Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM) pada

tanggal 29 Maret 2015 dengan keluhan mata Gambar 1. Kondisi Oculi Dextra (A) dan Oculi
kanan dan kiri tiba-tiba tidak bisa melihat sejak Sinistra (B) Pasien Setelah Mendapat Terapi
4 hari yang lalu disertai mata merah. Sejak satu Selama 2 Hari.
minggu sebelumnya pasien mengeluh sakit
kepala yang tidak sembuh dengan obat lalu Pasien diberikan terapi obat topikal tetes
pasien dibawa ke rumah sakit. Keluhan sakit mata timolol 0,5% 2x1 tetes oculi dextra et
kepala dirasakan di daerah dahi terutama di sinistra (ODS), carpin 2% 6x1 tetes ODS,
daerah mata. Keluhan tersebut disertai silau Inmatrol 6x1 tetes ODS, sedangkan untuk
jika melihat cahaya, dan mata pasien mulai pengobatan sistemik diberikan glaucon
merah. Empat hari sebelum ke rumah sakit (asetazolamid) tablet 2x1 mg, KSR tablet 1x1,
pasien merasakan nyeri di kedua mata yang Asam mefenamat 3x1 tab, dan antasida 3x1
terus menerus, terutama mata kanan, dan tab.
penglihatan kedua mata tiba-tiba kabur secara
mendadak. Pasien juga merasa sangat silau dan Pembahasan
sakit bila melihat cahaya. Selain itu, pasien juga Pasien didiagnosis dengan glaukoma
mengeluh mual muntah. akut dan katarak imatur okuli dekstra dan
Pasien sebelumnya tidak pernah sinitra. Diagnosis ini ditegakkan dari hasil
mengalami keluhan penurunan penglihatan. anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
Riwayat trauma dan penggunaan obat-obatan penunjang.
tetes mata yang lama sebelumnya disangkal. Glaukoma akut sebernarnya merupakan
Pasien juga mengatakan tidak pernah salah satu manifestasi klinis dari glaukoma
meggunakan kaca mata sebelumnya dan tidak primer sudut tertutup.12 Gejala yang dirasakan
pernah operasi mata. Pasien tidak pernah pada saat serangan glaukoma akut adalah
mengkonsumsi obat-obatan steroid berupa pandangan yang kabur mendadak,
sebelumnya, operasi mata, maupun keluhan terlihat adanya halo atau pelangi, nyeri yang
serupa sebelumnya. Pasien juga tidak memiliki hebat, sakit kepala, palpitasi, dan nyeri
penyakit hipertensi maupun diabetes melitus abdomen serta mual muntah. Berbeda dengan
(DM). Keluarga pasien juga tidak ada yang gejala glaukoma tertutup kronis, karena pada
memiliki penyakit glaukoma atau mengalami glaukoma tertutup kronis penurunan visusnya
keluhan yang sama. terjadi perlahan, pasien juga jarang
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan mengeluhkan nyeri dan lebih cenderung
umum tampak sakit berat, kesadaran merasa tidak nyaman seperti pusing sehingga
composmentis, tekanan darah 110/70 mmHg, tidak sampai mual muntah.13 Gejala glaukoma
nadi 67x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu akut ini mirip dengan gejala penyakit sistemik
36,7 oC. Status generalis pasien dalam batas umum.4
normal. Gejala ini terjadi akibat TIO yang
Status oftalmologis pasien okuli dekstra meningkat mendadak. Adanya edema kornea
dan sinistra didapatkan visus 1/300, terdapat menyebabkan keluhan berupa terihat halo
injeksi konjungtiva bulbi, hiperemi pada atau pelangi, penglihatan kabur, dan rasa sakit
konjungtiva forniks dan konjungtiva palpebra, yang itensif, sedangkan kelelahan dan

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|47


Ellysabet dan Aditya│ Glaukoma Akut dengan Katarak Imatur Okuli Dekstra et Sinistra

kecemasan akan menyebabkan mual-mual. Serangan akut sering dipresipitasi oleh


Gejala lain berupa penglihatan sentral yang dilatasi pupil saat pencahayaan berkurang.
menurun, kelopak mata bengkak, hiperemi Dapat juga disebabkan oleh obat-obatan
konjungtiva, injeksi silier, dan dilatasi pupil dengan efek antikolinergik atau
sedangyang disebabkan oleh iskemia sfingter simpatomimetik (atropin, antidepresan,
iris, serta COA dangkal.12 bronkodilator, dekongestan hidung, atau
Ketika terjadi serangan glaukoma akut tokolitik). Dan biasanya serangan ini terjadi
primer, terjadi sumbatan sudut kamera pada seseorang yang memiliki sudut COA yang
anterior oleh iris perifer. Hal ini menyumbat dangkal dieksaserbasi oleh pembesaran lensa
aliran humor akuos dan TIO meningkat dengan karena penuaan.14,21,22
cepat, menimbulkan nyeri hebat, kemerahan, Pada kasus, diketahui keluarga pasien
dan kekaburan penglihatan. Serangan akut tidak ada yang pernah mengalami keluhan
biasanya terjadi pada pasien berusia tua seiring yang sama, pasien juga tidak mengalami
dengan pembesaran lensa kristalina yang trauma sebelum kejadian. Penggunaan obat-
berkaitan dengan penuaan.14 obatan tetes mata maupun obat lain yang
Pada glaukoma akut, pupil berdilatasi mengandung kortikosteroid dalam jangka
sedang, disertai sumbatan pupil. Rasa nyeri waktu lama juga disangkal oleh pasien.
hebat pada mata yang menjalar sampai kepala Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami
merupakan tanda khas glaukoma akut. Hal ini gangguan penglihatan baik berupa rabun jauh
terjadi karena meningkatnya TIO sehingga maupun rabun dekat dan pasien tidak pernah
menekan simpul-simpul saraf di daerah kornea operasi mata.
yang merupakan cabang dari nervus Pada pemeriksaan fisik kedua mata
trigeminus. Sehingga daerah sekitar mata yang didapatkan edema palpebra, injeksi silier, visus
juga dipersarafi oleh nervus trigeminus ikut 1/300, hiperemi konjungtiva, COA dangkal
terasa nyeri. Pada glaukoma akut, TIO sangat pada penyinaran oblik, pupil berdilatasi dan
meningkat, sehingga terjadi kerusakan iskemik tidak terdapat refleks cahaya, dan didapatkan
pada iris yang disertai edem kornea, hal ini kekeruhan lensa sebagian pada pemeriksaan
menyebabkan penghilatan pasien sangat kabur slit lamp serta shadow test positif.
secara tiba-tiba dan visus menjadi menurun. Pemeriksaan tekanan intraokular dengan digiti
Pada kasus dengan TIO meningkat secara dirasakan bola mata sangat keras (N+3). Hasil
cepat, yaitu pada glaukoma akut sudut pemeriksaan tersebut mendukung untuk
tertutup, kornea menjadi penuh air yang diagnosis dari glaukoma akut.
terlihat keruh dengan menggunakan slit lamp Pada pasien didapatkan katarak stadium
dan bermanifestasi terlihatnya halo disekitar imatur yang dapat menyebabkan glaukoma
cahaya.14-18 karena keadaan lensa yang intumesen (lensa
Berdasarkan etiologinya glaukoma membesar karna adanya hidrasi cairan) yang
terdiri dari glaukoma primer, sekunder, dan menyebabkan lensa mendesak iris kedepan
glaukoma kongenital. Glaukoma primer adalah sehingga dapat terjadi glaukoma sudut
glaukoma yang tidak diketahui penyebabnya. tertutup.8,14 Pada usia tua lensa yang
Glaukoma sekunder adalah glaukoma yang degeneratif mulai menyerap cairan mata ke
disebabkan oleh kelainan penyakit baik berasal dalam lensa sehingga lensa menjadi cembung.
dari mata maupun dari kelainan diluar mata. Kemudian terjadi pembengkakan lensa yang
Sedangkan glaukoma kongenital adalah disebut sebagai katarak intumesen. Akibat
glaukoma yang dibawa sejak lahir.8,14 lensa yang bengkak, iris terdorong ke depan,
Glaukoma lebih sering terjadi pada usia bilik mata dangkal dan sudut bilik mata akan
lebih dari 40 tahun. Beberapa faktor lainnya sempit atau tertutup, sehingga timbul
untuk terjadinya glaukoma antara lain jenis glaukoma sekunder yang dinamakan glaukoma
kelamin perempuan, bertambahnya usia, fakamorfik seperti yang terjadi pada pasien
riwayat keluarga glaukoma, penyakit ini.10
hipertensi, diabetes, kelainan refraksi berupa Pemeriksaan penunjang perlu dilakukan
miopi, dan etnis Asia Tenggara, Cina, dan pada penderita glaukoma untuk menegakkan
Inuit.14,19,20 Pada pasien ini terdapat faktor diagnosis. Pemeriksaan minimal yang
risiko yaitu berupa usia yang tua, etnis asia dianjurkan untuk dilakukan yaitu berupa
tenggara, dan kelainan refraksi berupa katarak. pemeriksaan dengan slit lamp dengan lensa

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|48



Ellysabet dan Muhammad | Glukoma Akut dengan Katarak Imatur Okuli Dekstra et Sinistra

indirek antara 60-90D dan/atau oftalmoskop matur, maupun hipermatur yang semuanya
direk, gonioskopi, tonometer aplanasi Goldman merupakan jenis katarak senilis yang terjadi
(atau tonopen), dan perimetri.23 pada pasien dengan usia tua.8
Pada kasus glaukoma akut yang Komplikasi katarak yang tersering adalah
memerlukan penegakan diagnosis dan glaukoma yang dapat terjadi karena proses
penatalaksaan segera, cukup dilakukan fakolitik, fakotopik, maupun fakotoksik. Jika
pemeriksaan slit lamp untuk memeriksa secara katarak ini muncul dengan komplikasi
keseluruhan, tonometer untuk mengetahui glaukoma, maka diindikasikan ekstraksi lensa
TIO, dan gonioskopi untuk memastikan secara bedah.8 Terapi bedah pada pasien
keadaan sudut bilikmata.14 katarak disertai glaukoma dilakukan setelah
Diagnosis banding pada kasus glaukoma glaukoma stabil. Ketika TIO tidak dapat
akut adalah iritis akut dan konjungtivitis akut, dikontrol atau terjadi kerusakan optik sedang
terutama bila timbul perdangan pada mata. sampai berat maka terapi ekstraksi katarak dan
Perbedaan masing-masing diagnosis banding trabekulektomi dapat dilakukan. Ekstraksi
dapat dilihat pada Tabel 1.14 katarak dapat dilakukan dengan tehnik
Selain glaukoma akut, pasien juga Extracapsular Cataract Extraction (ECCE),
didiagnosis dengan katarak imatur. Katarak Intracapsular Cataract Extraction (ICCE),
adalah kelainan pada lensa berupa kekeruhan Phacoemulsification (PE) ataupun nuclea
lensa yang menyebabkan tajam penglihatan expression.11
penderita berkurang. Katarak terjadi akibat Glaukoma sendiri dapat menyebabkan
hidrasi lensa, denaturasi protein lensa, katarak. Lensa kadang-kadang melekat
ataukedua-duanya.8 Diagnosis katarak pada membengkak, dan bisa terjadi katarak. Lensa
pasien didasarkan pada anamnesis berupa silau yang membengkak mendorong iris lebih jauh
saat melihat cahaya. Pada pemeriksan fisik ke depan yang akan menambah hambatan
didapatkan penurunan visus dan dengan pupil dan pada gilirannya akan menambah
penyinaran didapatkan shadow test positif. derajat hambatan sudut. Glaukoma yang
Hasil shadow test positif menandakan adanya menyebabkan katarak ini disebut dengan
katarak imatur.11,24 Diagnosis banding untuk glaucomflecken.14,25
katarak imatur adalah berupa katarak insipien,

14
Tabel 1. Perbedaan Iritis Akut, Konjungtivitis Akut, dan Glaukoma Akut
Konjungtivitsis Akut Iritis Akut Glaukoma Akut
Insidensi Sangat sering Sering Jarang
Sekret Sedang - banyak Tidak ada Tidak ada
Visus Tidak ada efek Sedikit kabur Sangat kabur
Nyeri Tidak ada Sedang Berat
Injeksi konjungtiva Difus lebih kearah forniks Terutama sirkumkorneal Terutama sirkumkorneal
Kornea Jernih Biasanya Jernih Berkabut
Ukuran Papil Normal Kecil Dilatasi dan terfiksasi
Respon cahaya Normal Buruk Tidak ada
TIO Normal Normal Meningkat

14
Tabel 2. Perbedaan Katarak Insipien, Imatur, Matur, dan Hipermatur
Insipien Imatur Matur Hipermatur
Visus 6/6 ↓ ( -1/60) ↓↓ (1/300 - 1/~) ↓↓ (1/300-1/~)
Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif
Cairan Lensa Normal Bertambah Normal Berkurang
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik Mata Depan Normal Dangkal Normal Dalam
Sudut Bilik Mata Normal Sempit Normal Terbuka
Shadow Test Negatif Positif Negatif Pseudopositif
Penyulit - Glaukoma - Uveitis + Glaukoma

Glaukoma akut merupakan salah satu kasus kegawatdaruratan pada penyakit mata sehingga
penatalaksanaan harus dilakukan segera di rumah sakit. Jika tekanan intraokular tetap terkontrol

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|49


Ellysabet dan Aditya│ Glaukoma Akut dengan Katarak Imatur Okuli Dekstra et Sinistra

setelah terapi akut glaukoma sudut digunakan adalah prednisolone 1% empat kali
tertutup, maka kecil kemungkinannya terjadi satu tetes perhari sampai proses operatif Laser
kerusakan penglihatan progresif. Tetapi bila Peripheral Iriditomy (LPI) yaitu berupa tindakan
terlambat ditangani dapat mengakibatkan buta mebuat lubang pada iris dengan laser (misal,
permanen. Tujuan pengobatan pada glaukoma argon, Nd: YAG, diode) untuk membebaskan
akut adalah untuk menurunkan TIO secepatnya pupil blok dilakukan.27
kemudian apabila tekanan bola mata normal Carpin 2% mengandung pilokarpin yang
dan mata tenang maka dapat dilakukan merupakan obat miotik yang berfungsi
pembedahan. Pengobatan pada glaukoma akut meningkatkan aliran keluar akuos humor
harus segera berupa kombinasi pengobatan dengan bekerja pada jalinan trabekular melalui
sistemik dan topikal.14 kontraksi otot siliaris, menurunkan TIO (dengan
Pada kasus, pasien mendapatkan menurunkan resistensi aliran pada akuos
glaucon yang mengandung asetazolamid yang humor). Sedangkan pemberian asam
termasuk dalam golongan karbonik anhidrase mefenamat sebagai analgetik untuk
inhibitor sistemik.23 Efeknya dapat menurunkan mengurangi rasa nyeri.14,28
TIO dengan menghambat produksi humor Secepat mungkin setelah TIO turun dan
akuos sehingga sangat berguna untuk terkontrol, LPI merupakan langkah
menurunkan TIO secara cepat. Obat ini dapat penatalaksanaan selanjutnya. Terapi ini
diberikan secara oral dengan dosis 250-1.000 bertujuan untuk mencegah rekurensi dari
mg per hari atau 2-4 kali sehari. Pada pasien glaukoma akut dan juga mencegah progresi
dengan glaukoma akut yang disertai mual dari akut glaukoma menjadi glaukoma sudut
muntah dapat diberikan asetazolamid 500 mg tertutup kronik.29
IV, yang disusul dengan 250 mg tablet setiap 4 Prognosis pada pasien ini ad vitam dubia
jam sesudah keluhan mual hilang. Pemberian ad bonam, ad functionamdubia, ad
obat ini memberikan efek samping hilangnya sanactionam dubia.
kalium tubuh, parastesi, anoreksia, diarea,
hipokalemia, batu ginjal dan miopia sementara. Simpulan
Untuk mencegah efek samping tersebut, pada Glaukoma akut adalah sebuah
pasien ini diberikan pemberian KSR tablet.26 kedaruratan dalam kasus oftalmologi yang
Timolol merupakan beta bloker non memerlukan penatalaksaan segera dengan
selektif dengan aktivitas dan konsentrasi medikamentosa. Tujuan dari terapi adalah
tertinggi pada COP yang dicapai dalam waktu untuk menurunkan TIO sebanyak mungkin
30-60 menit setelah pemberian topikal. Beta dalam waktu sesingkat mungkin. Terapi bedah
bloker dapat menurunkan TIO dengan cara baik untuk mengatasi glaukoma maupun
mengurangi produksi akuos humor. Penggunan katarak dilakukan setelah TIO stabil. Prognosis
beta bloker non selektif sebagai inisiasi terapi glaukoma akut tergantung penangan awal, jika
dapat diberikan 2 kali dengan interval setiap 20 terlambat maka dapat mengakibatkan
menit dan dapat diulang dalam 4, 8, dan 12 kebutaan permanen.
jam kemudian. Pemberian timolol 0,5% 2x1
tetes ODS sudah tepat. Timolol termasuk beta Daftar Pustaka
bloker non selektif sehingga perlu diperhatikan 1. Kementerian Kesehatan Republik
pemberiannya pada pasien dengan asma, Indonesia. Situasi dan analisis glaukoma.
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan Jakarta: Kemenkes RI; 2015.
penyakit jantung. 2. Quigley HA. Glaucoma. Lancet. 2011;
Inmatrol tetes mata steril ini 377:1367-77.
mengandung dexamethasone 1 mg dan 3. Eunice S. Congenital glaucoma. J Medula
neomycine sulfate diberi untuk mengurangi Unila. 2014; 2(3):111-7.
reaksi peradangan yang terjadi akibat proses 4. Ismandari F. Faktor-faktor yang
akut.14 Berdasarkan American optometric berhubungan dengan kebutaan pada
Association (2010)27, diketahui bahwa pasien baru dengan glaukoma primer di
meskipun penggunaan steroid tidak secara poliklinik penyakit mata RSUPN dr. Cipto
signifikan mengobati serangan akut glaukoma, Mangunkusumo Jakarta, Januari 2007-
steroid berguna untuk mengatasi inflamasi Oktober 2009 [tesis]. Jakarta: Fakultas
pada saat serangan. Dosis yang sering

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|50



Ellysabet dan Muhammad | Glukoma Akut dengan Katarak Imatur Okuli Dekstra et Sinistra

Kesehatan Masyarakat Universitas American Academy of Ophthalmology;


Indonesia; 2010. 2005.
5. American Academy of Ophthalmology. 17. Stamper RL, Lieberman MF, Drake MV.
Acute primary anggle closure glaucoma in Becker-Shaffer`s. Diagnosis and therapy of
basic and clinical science course. USA: the glaucomas. Edisi ke-7. Missouri:
American Academy of Ophthalmology; Mosby; 1999.
2006. 18. Khaw T, Shah P, Elkington AR. ABC of eyes.
6. Lim A. Acute primary closed angle Edisi ke-4. London: BMJ Publishing Group;
glaucoma mayor global blending problem 2005.
in acute glaucoma. Singapore: Singapore 19. Blanco AA, Costa VP, Wilson RP.
University Press; 2002. Handbook of glaucoma. London: Martin
7. Khurana AK. Comprehensive Dunit; 2002.
ophthalmology. Edisi ke-4. New Delhi: 20. South East Asia Glaucoma Interest Group
New Age International Limited Publisher; and Asian Oceanic Glaucoma Society.
2007. Epidemiologi in Asia Pasific glaucoma
8. Ilyas S. Penuntun ilmu penyakit mata. Edisi guidlines. Sydney: SEAGIG-AOGS; 2004.
Ke-2. Jakarta: Fakultas Kedokteran 21. Affandi ES. Data concerning primary angle
Universitas Indonesia; 2003. closure glaucoma in Indonesia. Majalah
9. Ariston E, Suhardjo. Risk factors for Kedokteran Nusantara. 2006; 39(3):141- 6.
nuclear, cortical, and posterior 22. Mohammed ZS, Simi Z, Tariq SM, Ali KR.
subcapsular cataract in adult javanesse Bilateral acute angle closure glaucoma in a
population at Yogyakarta territory. 50 year old female after oral
Ophthalmologica Indonesiana. 2005; administration of flavoxate. Br J Clin
321:59. Pharmacol. 2008; 66(5):726-7.
10. Thayeb Da, Saerang JSM, Rares LM. Profil 23. South East Asia Glaucoma Interest Group
glaukoma sekunder akibat katarak senilis and Asian Oceanic Glaucoma Society.
pre operasi di RSUP. Prof. Dr. R.D Kandau Patient assessment in Asia Pasific
Manado periode Januari 2011-Desember Glaucoma Guidlines. Sydney: SEAGIG-
2011. Jurnal e-Biomedik (eBM). 2013; AOGS; 2004.
1(1):59- 63. 24. Azuamah YC, Amadi AN, Esenwah EC, Agu
11. American Optometric Association GC, Okorie ME. Age and gender variation
Consensus. Optometric clinical practice of visual impairment in the distribution of
guidline care of the adult patient with cataract at Ehime Mbano, Imo State,
cataract reference guide for clinicians. Nigeria. Int J Res. 2015; 2(3):712-20.
Lindbergh Blvd: AOA; 2004. 25. Maharani H. Karakteristik penderita
12. Fidalia. Gambaran klinis dan glaukoma di RSU. Dr. Pirngadi Medan
penatalaksanaan glaukoma primer sudut Tahun 2007 [skripsi]. Medan: USU; 2008.
tertutup. Med J Sriwijaya University. 2000; 26. Lee DA, Higgenbotham EJ. Clinical guide to
32(2):58- 61. comprehensive ophthalmology. Missuori:
13. Australian Goverment National Health and Mosby; 2000.
Medical Research Council (NHMRC). 27. American Optometric Association
NHMRC guidelines for the screening, Consensus. Optometric clinical practice
prognosis, diagnosis, management and guideline care of the patient with primary
prevention of glaucoma 2010. Canberra: angle closure glaucoma. Lindbergh Blvd:
NHMRC; 2010. AOA; 2010.
14. Vaughan DG, Eva RP, Asbury T. 28. Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Basic
Oftalmologi umum. Edisi ke-17. Jakarta: and clinical pharmacology. Edisi ke-11.
EGC; 2009. New York: McGraw-Hill; 2009.
15. Kansky JJ, Bowling B. Clinical Dennis SC Lam, Clement CY Tham, Jimmy
ophthalmology: a systemic approach. Esisi SM Lai, Dexter YL Leung. Current
ke-6. UK: Elsevier; 2005. approaches to the management of acute
16. American Academy of Ophthalmology. primary angle closure. Curr Opin
Surgery of anggle closure glaukoma in Ophthalmol. 2007; 18:146-51.
basic and clinical science course. USA:

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|51

Anda mungkin juga menyukai