Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH HASIL OBSERVASI LAPANGAN

PADA PROYEK RS.ICHSAN MEDICAL CENTER BINTARO


ASPEK KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN

PELATIHAN CALON AHLI MUDA K3 KONSTRUKSI

KELOMPOK 4:
KETUA : RIANA ALFI
WAKIL : SUGIH ARTO
SEKERTARIS : ISMAIL
ANGGOTA : 1. PRAPTO NUGROHO
2. RUSLAN SYAMHADI
3. ARISH SURYAWAN
4. SUGITA
5. DIDI ARFAN
6. SUHERMAN
7. ARINTHA PARIJUWANA
8. ERKI SETYO SUKAMANG
9. DIMAS DIANDARU
10. ILHAM SETYA BUDI
11. M. SALIM JUNJUNG

12. TRI WAHYU PURNOMO

PENYELENGGARA PT. GLOBAL SAFETY


JAKARTA, 17-21 APRIL 2018

`K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 1


DAFTAR ISI

Halaman Judul

Daftar isi.................................................................................................................... 1

BAB I. Pendahuluan

A. Gambaran Singkat Tentang Proyek Yang Diobservasi.......................... 2

B. Peraturan Dan Perundangan Yang Berlaku,

Standar/Ketentuan Umum K3 ............................................................... 2

C. Tentang Penyelenggaraan Pembinaan ................................................. 4

D. Tentang Pelaksanaan Observasi Lapangan .......................................... 4

E. Tentang Seminar ................................................................................... 5

BAB II. MAKSUD DAN TUJUAN

A. Maksud dan Tujuan Pelatihan ............................................................... 6

B. Maksud dan Tujuan Observasi Lapangan ............................................. 6

C. Maksud Dan Tujuan Seminar ................................................................ 7

BAB III. PERMASALAHAN LAPANGAN

A. Kondisi di Lapangan .............................................................................. 8

B. Permasalahan di Lapangan ................................................................... 9

C. Hasil Wawancara................................................................................... 9

BAB IV. ANALISA OBSERVASI

A. Analisa Pada Aspek Konstruksi ............................................................. 10

B. Analisa Pada Aspek Kesehatan Kerja dan Lingkungan ......................... 12

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................ 13

B. Saran ..................................................................................................... 13

Lampiran

K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 2


BAB I
PENDAHULUAN

A. Gambaran Singkat Tentang Proyek Yang Diobservasi


Proyek rumah sakit Ichsan Medical Centre Bintaro adalah Proyek milik PT ICHSAN
MEDICAL CENTRE yang berlokasi di. Bangunan tersebut dibangun oleh PT. ADHI
PERSADA GEDUNG dengan luas lahan gedung seluas 34.391 meter persegi terdiri dari 7
lantai dan 1 basement.

Gambar . Rumah Sakit IMC Bintaro

B. Peraturan Dan Perundangan K3


Dasar Hukum Konstruksi Bangunan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
1. UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 Tentang hak Warga Negara atas kehidupan yang layak.
2. UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
3. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
4. Permenaker No. 01 Tahun 1980 Tentang K3 Kontsruksi Bangunan
5. Surat keputusan besama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No
Kep174/Men/1986 dan No 104/Kpts/1986 tentang K3 Tempat Kegiatan Kontruksi
Bangunan
6. PERMENAKER No.1 Tahun 1981 tentang kewajiban melapor penyakit akibat kerja
7. PERMENAKER No.01/MEN/1980 Tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja pada
konstruksi bangunan.

K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 3


8. PERMENAKER No 2 Tahun 1980 tentang pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
dalam penyelenggaraan keselamatan kerja
9. PERMENAKER No. Per.04/MEN/1980 tentang Syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan APAR.
10. PERMENAKER No 15/VIII/2008 tentang Pertolongan pertama pada kecelakaan di
tempat kerja menteri tenaga kerja dan transmigrasi republic Indonesia.
11. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan,
Kebersihan Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
12. PERMENAKERTRANS No. Per. 08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri
13. KEPMENAKER No. 333 tahun 1989 tentang Diagnosa dan Pelaporan Penyakit
Akibat Kerja.
14. KEPMENAKER No. 01 tahun 1979 tentang ewajiban latihan hygienic perusahaan
kesehatan dan keselamatan kerja bagi para medis perusahaan.
15. Surat Edaran Menaker No. SE. 01/Men/1979 tentang Pengadaan Kantin dan
Ruang Makan.
16. Surat Edaran Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/1989 tentang Perusahaan Catering
Yang Mengelola Makanan Bagi Tenaga Kerja.
17. PP No 28 Tahun 2000 tentang Masyarakat Jasa Konstruksi
18. PP No 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
19. PP No 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruks
20. PP No.50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3.
21. SKB Menaker dan Menteri PU No.174/MEN/1986 dan No.104/KPTS/1986 tentang
K3 pada Kegiatan Konstruksi.
22. Kepdirjen Binawas No.Kep.20/BW/2004 tentang Kompetensi Personil K3
Konstruksi Bangunan
23. SKB MENAKER dan MENPU ke-174 Tahun 1986 dan No 104/KTS/1986 tentang
K3 pada tempat Kegiatan Konstruksi
24. KMK 1405 / MENKES / SK/IX/2002, Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan

C. Tentang Penyelenggaraan Pembinaan


Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan
upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya. Sedangkan pengertian
secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 4


Arti istilah keselamatan dan kesehatan kerja(K3) pada bidang Konstruksi adalah
suatu ilmu pengetahuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit di
tempat kerja, khususnya pada bidang jasa konstruksi.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam perusahaan menjadi
sangat penting yaitu untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja
merupakan kejadian yang tidak diinginkan atau tidak terduga yang dapat
menyebabkan suatau kekacauan dan kerugian. Kecelakaan yang sering terjadi dalam
dunia kerja konstruksi meliputi tergores/kecelakaan ringan, cedera, penyakit sampai
dengan kematian.

D. Tentang Pelaksanaan Observasi Lapangan


Laporan Observasi Lapangan ini merupakan salah satu persyaratan untuk
mendapatkan sertifikat Ahli Muda K3 Konstruksi yang diadakan oleh PT. Global Safety
yang bekerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Oleh karena
itu maka pada tanggal 20 April 2017, peserta calon Ahli Muda K3 Konstruksi
melakukan observasi lapangan di proyek Pembangunan milik Perorangan. Selain itu
hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya praktek kerja lapangan yaitu sebagai tolak
ukur peserta pembinaan calon ahli muda K3 konstruksi yang telah dipelajari secara
teori untuk diimplementasikan di lapangan, serta mengetahui kondisi lapangan terkait
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada suatu kegiatan konstruksi.

E. Tentang Seminar
Tahapan Seminar ini merupakan tahap akhir dari pelaksanaan Pembinaan Ahli
Muda K3 Konstruksi untuk memaparkan hasil observasi lapangan dihadapan penguji.
Hasil observasi lapangan yang laporannya disusun ke dalam makalah kelompok,
disajikan atau dipresentasikan dalam acara seminar pada sidang pleno di akhir
pembinaan ini. Oleh karena itu, pada saat penyusunan makalah seluruh anggota
kelompok agar aktif dalam proses diskusi dan memberikan masukan kepada hasil
observasi.

K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 5


BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

A. Maksud dan Tujuan Dilaksanakan Pembinaan


Maksud diadakan pembinaan ini adalah untuk menjamin semua pihak yang
mempunyai dampak resiko untuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang
kegiatan operasi di tempat kerja, resiko dalam bekerja, upaya bila terjadi penyakit
akibat kerja dan kecelakaan kerja, dan kegiatan berkesinambungan pencegahan
kecelakaan kerja di bidang konstruksi.
Tujuan umum untuk meningkatkan pengetahuan, pengertian, pengalaman
dan keterampilan tentang K3 dibidang konstruksi. Tujuan khusus pelaksanaan
pelatihan ini:
1. Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa konstruksi nasional
2. Mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang menjamin
kesetaraan kedudukan antara pengguna jasa dan penyedia jasa dan dipenuhinya
ketentuan yang berlaku
3. Mewujudkan peningkatan peran masyarakat
4. Membentuk sikap waspada terhadap kejadian atau bahaya ditempat kerja
5. Berusaha mencegah bahaya yg ada atau akan ada ditempat kerja
6. Pelatihan menerangkan akan resiko yg harus dicegah, menunjukkan kepadanya
agar mereka dapat secara otomatis melaksanakan pekerjaan secara aman

B. Maksud dan Tujuan Dilaksanakan Observasi Lapangan


Maksud dilakukan observasi lapangan untuk mengadakan peninjauan secara
langsung terhadap suatu kegiatan proyek konstruksi, khususnya segala kegiatan yang
terkait dan berhubungan operasional dan kesehatan lingkungan kerja dengan lingkup
K3.
Tujuan dilaksanakan observasi lapangan antara lain:
1. Peserta pembinaan dapat mengetahui dan mendalami tingkat penerapan teori K3
yang dilaksanakan di lapangan.
2. Peserta pembinaan dapat memberikan masukan atau saran kepada proyek
observasi (manajemen perusahaan, pelaksana, mandor, tukang, pekerja, dll)
tentang penerapan K3 yang benar dan sesuai dengan teori yang diperoleh di kelas
selama pembinaan.

K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 6


C. Maksud dan Tujuan Dilaksanakan Seminar
Maksud penyampaian hasil observasi lapangan pada seminar adalah suatu
penyajian yang dilakukan masing-masing kelompok atas hasil observasi dan
analisanya terhadap masalah yang ditemui di lapangan yang dilaksanakan dihadapan
pleno seluruh peserta pembinaan dan dipandu oleh pembimbing sebagai moderator
dan pengarah seminar dalam bidang konstruksi aspek operasional dan kesehatan
kerja dan lingkungan. Tujuan pelaksanaan seminar adalah agar peserta pembinaan
Ahli muda K3 Konstruksi mampu dan kompeten dalam menyampaikan hasil observasi
lapangan serta mempertahankan argumentasi atau pendapat dan analisanya dalam
suatu forum resmi dan terbuka.

K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 7


BAB III
PERMASALAHAN DAN ANALISA DI LAPANGAN

A. Kondisi di Lapangan
Rumah Sakit Ichsan medical Centre Bintaro. adalah gedung yang dibangun oleh
PT Adhi Persada Gedung (APG) gedung ini terdiri dari 7 lantai 1 Basement. Pada saat
melakukan kunjungan dan observasi di lapangan kondisi pembangunan rumah sakit
ini sudah sampai tahap pekerjaan arsitektur, ME dan interior.

Gambar 3.1
Struktur P2K3 Proyek Rumah Sakit Ichsan medical Center Bintaro.

Sarana dan fasilitas dalam pembangunan gedung berdasarkan observasi di


lapangan antara lain:
 Site office PT. Adhi Persada Gedung
 Sarana Parkiran
 Toilet pekerja
 Assembly Point
 Gudang
 Pabrikasi besi
 Pos Satpam dan smoking area

K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 8


 Klinik.
Lokasi proyek pembangunan Rumah Sakit Ichsan medical Center Bintaro.
Tempat yang dikunjungi di lapangan saat melakukan observasi antara lain kantor
proyek di lapangan, basement, ground floor, kantin, gudang, dan pabrikasi besi.

B. Observasi Lapangan
Tempat yang dikunjungi di lapangan saat melakukan observasi antara lain kantor
K3L dilantai satu yang berada satu bangunan dengan kantor site office PT. Adhi
Persada Gedung. yang sedang dibangun (lantai 5), lokasi titik kumpul (assembly
point), pabrikasi bekisting dan melewati site office PT. Adhi Persada Gedung (APG).
A. Hasil wawancara observasi lapangan :
1. tidak ada kotak P3K ditiap lantai
2. untuk pembuangan limbah b3 diserahkan ke pihak ketiga tanpa ada MOU
cara pengolahannya
3. pemeriksaan kehigienisan makanan pekerja proyek di kantin/ tidak ada
checklist
4. tempat penyimpanan B3 tidak sesuai dengan fungsinya
5. Penyusunan material scaffolding bercampur dengan material yang lain.
6. Kondisi toilet kurang bersih.
7. Housekeeping selalu diterapkan setiap hari.
8. Medical check up di kerjakan setiap satu tahun sekali.
9. Klinik beserta kelengkapannya tersedia dan berfungsi secara baik.
10. Sudah dilakukan pengujian kebisingan, penerangan, ambient udara dan
suhu.
11. Jaminan kesehatan untuk setiap pekerja sudah diterapkan.
12. Setiap lantai sudah tersedia MCK.

K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 9


BAB IV
ANALISA OBSERVASI

1. Kesehatan Kerja dan Lingkungan meliputi :

No ANALISA DASAR HUKUM SARAN


1 Tidak tersedianya kotak - UU No. 1 Tahun 1970 - Perlunya disediakan
P3K di setiap lantai. tentang keselamatan disetiap lantai kotak
kerja P3K dan isinya.

- PERMENAKER No. - Menyediakan


15/VIII/2008 tentang seorang Petugas
Pertolongan pertama P3K.
pada kecelakaan di
tempat kerja menteri - Menyediakan
tenaga kerja dan Ruang P3K dan
transmigrasi Republik Fasilitas
Indonesia.

2 Untuk pembuangan - Kepmen No. - Penyediaan


limbah b3 di serahkan 187/MEN/1999 tentang Lembar data
pada pihak ke tiga tanpa bahan kimia berbahaya. keselamatan bahan
ada MOU cara (MSDS)
pengolahaannya.
- Buatkan secondary
containment

- Pp no.85 tahun 1999 - Sebaiknya ada


perubahan atas Pp No.18 perjanjian antara
tahun 1999 Tentang pihak
Pengelolaan Limbah ketiga/pembuatan
Bahan Berbahaya Dan MOU untuk
beracun. pengolahan limbah
B3 dan Bagan
- Permen Lh No.18 tahun Alirnya.
2009 Tentang tata cara
perizinan Pengelolaan
LB3

K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 10


3 Pemeriksaan - UU No. 23 Tahun 1992 - Sertifikat
kehigienisan makanan Tentang Kesehatan Kehigienisan
kantin masih belum (Ps.21 tentang makanan
dilaksanakan. pengamanan Makanan
dan Minuman) - Perlu pengawasan
secara continue
- PERMENAKER No. 01 untuk kualitas
tahun 1979 tentang makanan di kantin
kewajiban latihan hygiene agar tidak
perusahaan kesehatan menimbulkan
dan keselamatan kerja penyakit.
bagi para medis
perusahaan.

- Pp No. 28 Tahun 2004 - Meningkatkan


Tentang Keamanan, mutu keterampilan
dan gizi Pangan karyawan dalam
pengelolaan
- Kepmenkes No.715 makanan yang
Tahun 2003 Tentang Hygienis
Persyaratan Hygiene
Sanitasi Jasa Boga

-
4 Tempat penyimpanan B3 - UU no. 1 tahun 1970 - Penyimpanan B3
tidak sesuai dengan tentang Keselamatan harus
fungsinya. Kerja dikelompokkan dan
disimpan pada
- Peraturan Menteri Tenaga suatu tempat agar
Kerja dan Transmigrasi tidak tercampur
R.I. No. 08/MEN/VII/2010 dengan material
tentang APD lain.

5 Susunan material - UU no. 1 1970 tentang - Material scaffolding


scaffolding bercampur Keselamatan Kerja. di susun pada satu
dengan material yang tempat dengan
lain. - Peraturan Menteri Tenaga kondisi yang rapi,
Kerja dan Transmigrasi tidak disatukan
R.I. No. 01/MEN/1980 dengan material
tentang Keselamatan dan lainnya
Kesehatan Kerja Pada
Konstruksi Bangunan - dan di buatkan
layout/denah untuk
penyimpanan
material scaffolding
agar semua pekerja
tau dan tidak
menempatkan
material
sembarangan.

K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 11


6 Housekeeping selalu - UU no. 1 1970 tentang - 5R Area Kerja
diterapkan setiap hari. Keselamatan Kerja. (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat,
Rajin).

- Membuat Jadwal
Housekeeping

- Tingkatkan lagi
housekeeping di
sekitar area proyek.

7 Medical check up di - UU no. 1 1970 tentang - Medical check up


kerjakan setiap satu Keselamatan Kerja. sudah diterapkan
tahun sekali. dan perlu di
pertahankan.

8 Klinik beserta - UU no. 1 1970 tentang - Pertahankan


kelengkapannya tersedia Keselamatan Kerja. fungsional klinik
dan berfungsi secara dan
baik. - PERMENAKER No. kelengkapannya.
15/VIII/2008 tentang
Pertolongan pertama
pada kecelakaan di
tempat kerja menteri
tenaga kerja

9 Sudah dilakukan - UU no. 1 1970 tentang - Pengujian perlu


pengujian kebisingan, Keselamatan Kerja. dilakukan setiap
penerangan, ambient tahun dan tidak
udara dan suhu. - Permen Perburuhan No. 7 hanya sekali uji.
Tahun 1964 Tentang
syarat kesehatan,
Kebersihan serta
Penerangan Di Tempat
Keja.

K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 12


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penerapan K3 belum maksimal di PT. Adhi Persada Gedung (APG) terlihat banyaknya
temuan negatif, dimana belum maksimalnya upaya dari pihak PT. Adhi Persada Gedung
untuk memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja para pekerjanya.

B. Saran
Agar pihak PT. Adhi Persada Gedung (APG). menerapkan K3 secara maksimal
seperti :
1. Perlunya disediakan disetiap lantai kotak P3K.
2. Buatkan saluran beserta bak control untuk penampukan tumpahan solar.
3. Sebaiknya ada perjanjian antara pihak ke tiga/pembuatan MOU untuk
pengolahan limbah sampah.
4. Perlu pengawasan secara continue untuk kualitas makanan di kantin agar
tidak menimbulkan penyakit.
5. Material scaffolding di susun pada satu tempat dengan kondisi yang rapi,
tidak disatukan dengan material lainnya dan di buatkan layout/denah untuk
penyimpanan material scaffolding agar semua pekerja tau dan tidak
menempatkan material sembarangan.
6. Pertahankan dan tingkatkan lagi housekeeping di sekitar area proyek.
7. Medical check up sudah diterapkan dan perlu di pertahankan.
8. Pertahankan fungsional klinik dan kelengkapannya.
9. Pengujian perlu dilakukan setiap tahun dan tidak hanya sekali uji.

K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 13


LAMPIRAN

FAKTA/KONDISI
ANALISA DASAR HUKUM
(positive finding)
 Area 1. Keputusan Menteri
Pembesian Pekerjaan Umum No.
44/Kpts/1998
2. Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
R.I. No. 01/MEN/1980
tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada
Konstruksi Bangunan.

 Alat Angkut 1. Peraturan Menteri Tenaga


Kerja Republik Indonesia
No. Per.05/MEN/1982
tentang pesawat alat dan
angkut

 lisensi 1. Permenakertrans RI
operator Alat No.Per-09/MEN/VII/2010
Pesawat tentang Operator dan
angkat angkut petugas pesawat angkat
sudah sesuai dan angkut
dengan 2. Permenakertrans RI
peraturan No.Per--05/MEN/1985
yang berlaku tentang pesawat angkat
dan angkut

K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 14


 Mushola 1. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 48
Tahun 2016 tentang
Standar Keselamatan dan
Kesehatan Perkantoran
 Toilet Staff PP 1. UU Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 48
Tahun 2016 tentang
Standar Keselamatan dan
Toilet Staf Seat Kesehatan Perkantoran
Pekerja

 Area Merokok 1. UU No. 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan Pasal
115

 Tempat 1. Permenaker no 15 tahun


Pembuangan 2008
Sampah 2. UUD RI No. 18 tahun
sementara 2008 tentang pengolahan
termasuk sampah
sampah B3 3. Permen No. 7 tahun 1964
Syarat kesehatan,
kebersihan serta
penerangan dalam tempat
K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 15
kerja
4. PP No. 101 tahun 2014
Tentang pengolahan
tempat pembuangan
sampah
 Kantin 1. UU Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 48
Tahun 2016 tentang
Standar Keselamatan dan
Kesehatan Perkantoran
 Klinik 1. UU Republik Indonesia
Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992
tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
No. Per.02/MEN/1980
3. Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
No. Per.03/MEN/1982
4. Surat Keputusan Bersama
Menteri Tenaga Kerja dan
dan Menteri Kesehatan
Nomor : Kep-
235/MEN/1985 dan
14/MENKES/SKB/III/1985

K3 Konstruksi, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Page 16

Anda mungkin juga menyukai