Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tentang
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
ANESTESI DAN BEDAH
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
Disusun oleh :
( Dr.Hj.Jamilah )
Manajer Pelayanan Medis Khusus
Disetujui oleh :
Ditetapkan oleh :
i
KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
Nomor : 129/Kep/XVI/9/2015
Tentang
ii
10. Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 235/KEP/I.0/D/2013 tanggal
12 Desember 2013 tentang Penetapan Direksi RSIJCP masa Jabatan 2013 –
2017.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA
PUTIH TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN ANESTESI DAN BEDAH
RSIJCP, dengan ketentuan sebagai berikut :
Pertama : Memberlakukan Pedoman Pelayanan Anestesi dan bedah di Rumah Sakit Islam
Jakarta Cempaka Putih dipergunakan untuk mendukung kegiatan rumah sakit
sebagaimana terlampir.
Kedua : Setiap Unit Kerja terkait agar menjadikan Pedoman Pelayanan ini sebagai acuan
dalam melakukan tugasnya.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia Nya yang telah
diberikan kepada penyusun, sehingga tersusunya Buku Pengorganisasian Pelayanan
Anestesi dan Bedah Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih ini dapat selesai disusun.
Dalam Pengorganisasian Pelayanan bedah ini diuraikan tentang latar belakang, ruang
lingkup dan tatalaksana pelayanan bedah di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam - dalamnya atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Pengorganisasian Pelayanan
Bedah Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................................i
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIJCP................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................iiv
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG................................................................................................................1
B. TUJUAN...............................................................................................................................2
C. RUANG LINGKUP.................................................................................................................2
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN, MOTTO DAN NILAI-NILAI BUDAYA ORGANISASI..................7
A. VISI.........................................................................................................................................7
B. MISI........................................................................................................................................7
C. FALSAFAH............................................................................................................................7
D. TUJUAN...............................................................................................................................8
E. MOTTO................................................................................................................................8
B. URAIAN JABATAN..............................................................................................................12
v
B. KONDISI KETENAGAAN.....................................................................................................21
E. PENGEMBANGAN SDI.......................................................................................................29
B. LAPORAN BULANAN.........................................................................................................38
C. LAPORAN TAHUNAN........................................................................................................39
BAB XI PENUTUP.............................................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA................................................................................Error! Bookmark not defined.
vi
Lampiran
Keputusan Direktur Utama RSIJCP
Nomor : 129/Kep/XVI/9/2015
Tentang : Pedoman Pengorganisasian Anestesi dan Bedah
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit ada Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi,
bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan (Pasal 7
ayat 1 UU no. 44 Thun 2009 ).
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih ( RSIJCP ) adalah Amal Usaha
Muhammadiyah Bidang Kesehatan ( AUMKES ). Amal usaha kesehatan adalah
bentuk usaha bidang kesehatan berupa pelayanan kesehatan dan bentuk lainnya
yang dikembangkan, didirikan, dimiliki dan diselenggarakan serta dikelola secara
sepenuhnya oleh Persyarikatan Muhammadiyah ( Muhammadiyah, 2011 ).Dalam
melaksanakan pelayanan, RSIJCP didukung oleh sumber daya manusia yang terdiri
dari tenaga medis, keperawatan, penunjang medis dan administrasi.
Sumber Daya Insani merupakan pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi
dalam upaya mewujudkan visi dan misi rumah sakit dan merupakan bagian dari
organisasi yang sangat penting dalam menjalankan aktifitas pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit sehingga mendukung terselenggaranya program kesehatan msyarakat
pada umumnya dan program keselamatan pasien sebagai program utama
pelayanan rumah sakit yang berfokus pada pasien.
Pelayanan anestesi dan bedah merupakan salah satu unsur pelayanan medis yang
harus dimiliki Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, memiliki fungsi dan peran
dalam memberikan pelayanan prosedur terapeutik dan diagnostik serta pengobatan
pada pasien dalam sebuah lingkungan yang membutuhkan rawat inap di Rumah
Sakit ataupun tidak . oleh karena itu, diperlukan suatu pengorganisasian yang cukup
A. SEJARAH BERDIRI
Berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta merupakan keinginan besar dari sebagian orang
– orang Islam dan atau anggota Muhammadiyah untuk mempunyai rumah sakit yang
bernapaskan Islam. Keinginan ini terinspirasi ketika Dr.H. Kusnadi mengunjungi Bapak
KH. Wahid Hasyim yang pada waktu itu menjabat sebagai Menteri Agama RI saat
beliau dirawat di Rumah Sakit nonmuslim (RS. Boromeus Bandung) pada tahun 1951.
Melihat pelayanan di rumah sakit tersebut Bapak Dr. Kusnadi trenyuh, dan dalam hati
beliau berkata “Seandainya kita (umat Islam) mempunyai Rumah Sakit tentu Pak
Wahid Hasyim tidak perlu dibawa ke Rumah Sakit ini (nonmuslim), tetapi beliau akan
dirawat di Rumah Sakit Islam, alangkah senang dan bangganya kita (umat Islam)
mempunyai sebuah Rumah Sakit. Orang – orang Muhammadiyah atau umat Islam
akan bisa berobat ke Rumah Sakitnya sendiri”.
Semangat ini terus bergejolak dalam pikiran Dr.H. Kusnadi, sehingga dari semangat
yang terus bergelora inilah akhirnya Dr.H. Kusnadi mengajak beberapa koleganya
antara lain : Drs. Sadad Siswowidjojo, H. Mahmud, Ir.M. Sanusi, Prof.KH. Farid Ma’ruf,
KH. Fakih Usman, Mr. Loebis, H. Bakrie Sjudja, Sulaeman Sumitakusuma, Ir. Oemar
Tusin, Dr. Nurhay Abdurahman, A. Idid Djunaidi, Dr. Sulastomo, Kridoharsojo, Suharto
Puspohartono,SH dan Sudarma, untuk berusaha mewujudkan cita – cita luhur ini
yaitu mendirikan Rumah Sakit Islam Jakarta, dan diawali dengan membuat Panitia
yang dikukuhkan dalam bentuk Yayasan dengan nama Yayasan Rumah Sakit Islam
Jakarta.
Yayasan Rumah Sakit Islam Jakarta berdiri tanggal 18 April 1967, berdasarkan Akte
No. 36 Tahun 1967 dengan Notaris R. Soerojo Wongsowidjojo SH, yang diketuai
Dr.H. Kusnadi. Terobosan awal yang dilakukan adalah dengan mencari bantuan dana
antara lain ke Nederlanche Organisatie Voor Internationale Behulpzaamheid (NOVIB)
yaitu suatu lembaga pemerintah Belanda dan juga atas jasa para pengusaha muslim
di Jakarta.
Pada tanggal 23 Juni 1971 diresmikan berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta oleh
Presiden Soeharto dengan gedung perawatan 56 tempat tidur, ruang kantor,
poliklinik, laboratorium, apotek dan dapur. Ini merupakan cikal bakal dari usaha awal
berdirinya Yayasan Rumah Sakit Islam Jakarta. Atas ridho Allah SWT dan usaha
Yayasan dalam mencari dana, orang – orang muslim dan pemerintah berdatangan
memberikan perhatian yang baik dan dana terus mengucur, sehingga berdirilah
sebuah Rumah Sakit Islam Jakarta yang cukup megah dengan peralatan dan
infrastruktur yang dapat dibanggakan.
RSIJCP merupakan Amal Usaha Muhammadiyah yang memiliki 411 tempat tidur
dengan moto “Bekerja sebagai ibadah dan Ihsan dalam pelayanan”, dan berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.03/I/3627/2014 tanggal 12 November
2014 RSIJCP ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Pelayanan Preventif dan Rehabilitasi Medis terdiri dari Terapi Okupasi (OT),
Terapi Wicara (TW), dan Fisioterapi .
3. Pelayanan Penunjang Medis
Pelayanan Penunjang Medis terdiri dari pelayanan farmasi, radiologi, diagnostik,
dan laboratorium.
4. Pelayanan Khusus
Pelayanan Khusus terdiri dari pelayanan intensif (ICCU, ICU, Perina/NICU/PICU,
HCU), kamar bedah, hemodialisis, stroke, luka bakar, dan kemoterapi.
Selain pelayanan inti, RSIJCP juga melakukan pelayanan Nafsul Muthmainnah dengan
kegiatan sebagai berikut :
1. Pengurusan jenazah dari dalam, dan luar RSIJCP (anggota dan non anggota)
2. Pelatihan pengurusan jenazah.
Saat ini persaingan dunia perumahsakitan semakin ketat. Oleh karena itu, RSIJCP
melakukan upaya-upaya yang lebih komprehensif untuk menhadapi tangtangan
tersebut dan dengan moto “Bekerja sebagai ibadah dan Ihsan dalam pelayanan”,
manajemen RSIJCP bertekad untuk mewujudkan visinya, yaitu “menjadi Rumah Sakit
kepercayaan masyarakat yang berfungsi sebagai Pusat Pendidikan Kedokteran dan
Perkaderan Persyarikatan Muhammadiyah di Bidang Kesehatan”.
A. VISI
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih menjadi Rumah Sakit kepercayaan
masyarakat yang berfungsi sebagai Pusat Pendidikan Kedokteran dan Perkaderan
Persyarikatan Muhammadiyah di Bidang Kesehatan.
B. MISI
C. FALSAFAH
Perwujudan dari iman sebagai amal shaleh kepada Allah SWT dan menjadikannya
sebagai sarana ibadah “dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang
beriman dan berbuat baik bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-
sungai di dalamnya”(QS. Al Baqarah ayat 25).
E. MOTTO
1. Nilai
Nilai merupakan landasan moral yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan di rumah sakit. Menggali dan meningkatkan budaya organisasi yang
meliputi, budaya Ihsan, budaya ta’awun, budaya tafdhil/tafawuq, budaya
istikmal bidawan dan sistem nilai Islami lainnya ke dalam seluruh aktifitas
keluarga besar BPH RSIJ sehingga dapat menjadi uswatun hasanah atau suri
tauladan yang baik dalam mewujudkan kehidupan yang islami di lingkungan
umat Islam di tanah air tercinta.
2. Budaya Organisasi
Mempertimbangkan pada nilai-nilai Budaya Organisasi yang sudah dimiliki oleh
masing-masing rumah sakit di lingkungan BPH RSIJ, mengacu pada pesan-pesan
Al Quran dan As-Sunnah serta paham agama, ideologi, visi & misi serta
Keputusan Persyarikatan Muhammadiyah dan dengan memperhatikan Visi
terbaru RSIJ “Menjadi Rumah Sakit Kepercayaan Masyarakat” maka dengan
memahami nilai inti dari visi tersebut adalah nilai “TRUST atau KEPERCAYAAN”
Struktur organisasi RSIJCP berdasarkan SK Badan Pelaksana Harian (BPH) Rumah Sakit
Islam Jakarta No. 020/KEP/I.6.AU/D/2015 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
RSIJCP sebagai berikut :
BADAN PELAKSANA
HARIAN RS ISLAM
JAKARTA
DIREKTUR UTAMA
1. Komite Medik
Panitia-panitia KOMITE-KOMITE 2. Komite Keperawatan
3. Komite Etik RS
4. Komite Etik Penelitian
5. Komite Pendidikan
Humas & Legal 6. Komite Mutu & Manajemen Risiko (KMMR)
7. Komite Promosi Kesehatan Rumah Sakit(PKRS)
8. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS
Direktur
Pelayanan & Direktur
Direktur Direktur Sumber Daya
Pendidikan Medik
Penunjang Medik Keuangan Insani (SDI )
Asdir Asdir Medis & PKL
Keperawatan
Bakordik
A. STRUKTUR ORGANISASI
UnitBedah dan Anestesi merupakan salah satu bagian pelayanan medis di Rumah
Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih yang berada dibawah garis komando Direktur
Pelayanan Klinik. Unit Bedah dan anestesi dipimpin oleh seorang pejabat setingkat
Kepala seksi dengan sebutan Kepala seksi Bedah danAnestesi, dibantu oleh pejabat
setingkat supervisor dengan sebutan Kepala Ruangan.
Gambar
Bagan Struktur Organisasi Bedah
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR
PELAYANAN KLINIK
MANAJER
PELAYANAN MEDIS
KHUSUS
Jabatan yang ada di Pelayanan anestesi dan bedah terdiri dari Kepala Seksi , Kepala
Ruangan, dan Perawat Pelaksana. Adapun uraian jabatan adalah sebagai berikut :
1. Kepala Seksi Bedah dan Anestesi
a. Fungsi Utama Pekerjaan
Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan fungsi pelayanan bedah dan
anestesi untuk memenuhi kebutuhan pasien, yang mengacu pada standar
pelayanan Kamar Bedah dan anestesi.
b. Tugas – Tugas Pokok
1) Tersedianya masukan untuk penyusunan program kerja tahunan dalam
fungsi pelayanan Kamar Bedah dan anestesi.
2) Terlaksananya program kerja tahunan dan tercapainya sasaran dalam
fungsi pelayanan Seksi Kamar Bedah dan anestesi.
3) Terjaminnya koordinasi, pengendalian dan pengawasan dalam
pelaksanaan fungsi pelayanan dan asuhan keperawatan sesuai standar.
4) Terlaksananya pembinaan dan pengembangan staf di Seksi Pelayanan
Kamar Bedah dan anestesi.
2. Kepala Ruangan Bedah
a. Fungsi Utama Pekerjaan
Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan fungsi pelayanan perawatan
dan asuhan keperawatan di Kamar Bedah & ODC untuk memenuhi
kebutuhan pasien, yang mengacu pada standar pelayanan dan asuhan
keperawatan di Kamar Bedah & ODC.
2. Penataan Jabatan
a. Penataan dan pelaksanaan pejabat di Pelayanan anestesi dan bedah
dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip manajemen Islam dan mengutamakan
kolegialitas ( kebersamaan ) dalam menyelesaikan tanggung jawab, tugas
dan kewajibannya.
b. Kepala Ruangan Bedah atau Kepala Ruangan Anestesi dapat berhak mewakili
Kepala Seksi Bedah dan Anestesi pada saat berhalangan sementara tetap
untuk jangka waktu yang dapat diperkirakan atau maksimal satu bulan, baik
terencana maupun tidak terencana.
c. Apabila Kepala Seksi Bedah dan Anestesi berhalangan tetap dari 1 ( satu )
bulan, maka kebijakan pemegang jabatan diserahkan sepenuhnya kepada
Drektur Pelayanan Klinik untuk menunjuk pejabat pengganti sementara
Kepala Seksi Bedah dan Anestesi serta menunjuk pejabat tetap berdasarkan
periode jabatan yang ada.
d. Segala hak dan kewajiban KepalaSeksi Bedah dan Anestesi saat berhalangan
tetap dan atau yang lebih dan 1 ( satu ) bulan, beralih secara otomatis
Gambar
Hubungan Kerja InternPelayanan anestesi dan bedah
Manajer Asdir
Radiologi Keperawatan
& Diagnostik Inap
BEDAH
Manajer Kepala
DAN
Farmasi Pamor
ANESTESI
Manajer Manajer
Gizi Sirs
Manajer SDI
Manajer
Manajer
Laborat
Binroh
Manajer Manajer
Rekam Pemasaran
Medis Manajer &Pencitraan
Yanum & Manajer
Perkantoran Manajer Akuntasi
Keuangan
Gambar
Hubungan Antar Bagian Dengan Unit Bedah dan Anestesi
Hampir semua bagian yang ada di RSIJCP membutuhkan Pelayanan anestesi dan
bedah dalam hal-hal :
1. Perencanaan kegiatan pelayanan Unit Bedah dan Anestesisehari-hari
2. Mengendalikan dan mengkoordinasikan pre Operasi
3. Merencanakan dan mengusulkan kebutuhan sarana dan pelayanan medik di Unit
Bedah dan Anestesi.
4. Pencatatan dan pelaporan seluruh hasil kegiatan pelayanan Unit Bedah dan
Anestesi.
5. Menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja.
6. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan seluruh staf sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.
A. STANDARISASI KETENAGAAN
B. KONDISI KETENAGAAN
Pengaturan jadwal dinas di bagi dalam tiga shif pagi, sore dan malam sedangkan
team harian senin – jum’at (sabtu dan minggu libur)
Pembagiannya adalah sebagai beukut :
1. Dinas Harian dari pukul 07.00 – 16.30 WIB
2. DINAS PAGI
Dinas pagi Shift dari pukul 07.00– 14.00 WIB sedangkan terdiri dari :
a. Ketua kelompok : 1 orang
b. Perawat Pelaksana : 9 orang
Jumlah seluruh :10 orang
3. DINAS SORE 1
Dinas sore Shift dari pukul 10.00 – 17.00 WIB : 5 orang
Dinas sore dari pukul 14.00 – 20.00 : 10 orang
Dinas malam Shift dari pukul 20.00 – 07.00WIB terdiri dari :
a. Kepala kelompok : 1 orang
b. Perawat Pelaksana : 2 orang
Jumlah seluruhnya : 3 orang
1) Libur : 3 orang
2) Cuti : 2 0rang
Tenaga yang diperlukan sesuai kebutuhan sebesar 100% pada tahun berikutnya.
Berdasarkan data tahun 2014 jumlah operasi sebanyak 5.403 pasien atau 15
pasien/hari untuk itu diperlukan tenaga medis, perawat dan non medis yang sesuai
dan seimbang.
Berdasarkan analisa dan kondisi yang ada tersebut maka dapat disimpulkan dengan
jumlah operasi 5.403 jiwa dengan rata – rata 15 pasien perhari dengan pebandingan
sbb :
1. Shift pagi (07.00 – 14.00 ) jumlah operasi 1.469 jiwa atau 4 pasien/hari.
2. Shift siang ( 14.00 – 20.00) jumlah operasi 3.478 jiwa atau 10 pasien/hari.
3. Shift malam (20.00 - 07.00 ) jumlah operasi 456 jiwa atau 1 pasien/hari
Jadi bisa disimpulkan tenaga perawat kamar bedah yang diperlukan sesuai
dengan perhitungan tenaga berdasarkan DEPKES (direktorat keperawatan tahun
2002 ) yaitu :
Dengan jumlah operasi pada tahun 2014 adalah 5.403 pasien atau 15 pasien
/hari maka tenaga yang dibutuhkan :
7 x 15 x 3 = 45 orang
7
b. Shift siang
Jumlah operasi siang pada th 2014 sebanyak 3.478 pasien atau 10
pasien/hari 7x 10 x 3 = 30 orang
7
c. Shift malam
Jumlah operasi malam pada th 2014 sebanyak 456 pasien atau 1 pasien/hari
7 x 1 x 3 = 3 orang
7
Untuk saat ini tenaga perawat ada 34 orang dan tenaga non medis 9 orang. Pada
tahun 2014 jumlah perawat bedah ada 34 orang, yang keluar 3 orang dan yang
masuk 3 orang jadi jumlah tenaga tetap 34 orang sedangkan yang dibutuhkan
sebanyak 50 orang.Perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan rungan kamar bedah
RSIJ berdasarkan Ratio perawat pasien tahun 2015.
9. Perawat Sirkulasi
a. Pendidikan minimal D1 / D3 keperawatan
b. Pengalaman minimal 2 tahun dibidang yang sama
c. memiliki serifikat SIP, BTLS / BCLS
d. Bertanggung jawab atas kelancaran pembedahan dan menjadi penyambung
tim operasi dengan daerah luar operasi, persiapan instrument operasi-pasca
operasi, bertanggung jawab, jujur, teliti, komunikatif
E. PENGEMBANGAN SDI
5. Mengikuti pelatihan bedah dasar selama 3 bulan untuk tenaga yang baru masuk
kamar bedah kurang dari 3 tahun
Bagi tenaga baru di Pelayanan anestesi dan bedah yang baru akan diikut sertakan
dalam pelatihan bedah atau anestesi selama 3 bulan dimana pelatihan ini sudah
diselenggarakan oleh Diklat Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
6. Mengikuti pelatihan bedah dasar selama 4 hari bagi tenaga kamar bedah yang
lebih dari 3 tahun
Karyawan yang sudah bekerja di unit bedah dan anetesi yang sebelumya belum
mengikuti pelatihan bedah dasar ataupun anestesi akan diikut sertakan dalam
pelatihan yang diselenggarakan selama 4 hari.
Kegiatan orientasi merupakan bagian dan proses rekrutmen dan seleksi karyawan baru.
Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh para ahli seperti ( Armstrong, 2003 ), ( Edwards et al,
2003 ), ( Grensing, 2006 ), ( Mathis and Jackson, 2004 ) dan yang lainnya, termasuk hasil
akses arikel Wikipedia yang dilakukan pada 14 Januari 2013 bahwa proses rekrutment
juga mencangkup pembuatan dan finalisasin pekerjaan yang sesuai atau penempatan dan
juaga orientasi atau pembekalan karyawan baru (Recrutmen, 2013 ).
Kegiatan orientasi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih diselenggarakan dalam
rangka memberi kesempatan bagi Karyawan Baru untuk mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan, juga dalam rangka meningkatkan
produktifitas kerja karyawan baru. Kesemuanya perlu adanya program yang terarah,
terpadu dan terencana yang dipandu oleh tenaga-tenaga ahli dibidang dalam rangka
mencapai tujuan yang dikehendaki oleh Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
Untuk itu program ini, menuntut tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi bagi
tenaga-tenaga pemandu terutamna bagi yang bersangkutan agar segera dapat
menyesuaikan diri terhadap lingkungan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dan
unit kerja barunya tersebut.
Tujuan dilaksanakannya orientasi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih adalah
1. Tujuan Umum
a. Memberikan pemahaman dan pengetahuan yang cukup terhadap
Persyerikatan Muhammadiyah secara Regional maupun Nasional.
b. Memberikan pemahaman terhadap peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
Islam Jakarta Cempaka Putih.
c. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang
diamanatkan kepadanya.
Tim
Penerimaan Direksi
Karyawan Baru
Ka.sie
Manajer
Pengembangan
SDI
Pegawai
Keterangan :
a) Semua jenis tenaga baru sebagaimana bagan di atas, wajib mengikuti
orientasi induk sekurang-kurangnya selama 3-5 hari yang diselenggarakan
oleh Tim Diklat RSIJCP, atau Panitia yang dibentuk Direktur Utama RSIJCP.
b) Bagi karyawan baru harus mengikuti orientasi secara total sesuai Matrik
Jenis Tenaga dan bagian yang terkait, secara detail dapat dilihat dalam
lampiran pedoman ini.
Ka.sie
Manajer
Pengembangan
SDI
Pegawai
Keterangan :
a) Orientasi bagi Karyawan dimuasi diserahkansepenuhnya kepada Kepala
Bagian dan/atau Kepala Unit Kerja yang bersangkutan
b) Masing-masing unit kerja harus memiliki pedoman/Protap/SOP orientasi
Unit Kerja yang mengacu pada Pedoman Orientasi ini.
Tim Seleksi
Direksi
Pejabat
Ka.sie
Manajer
Pengembangan
SDI
Pegawai
Manajer Pedoman
Diklat Orientasi
Orientasi&
Konsultan
Pembekalan
HRD
Pejabat
Rapat merupakan bagian dari proses penyelenggaraan organisasi dan bagian dari tugas
seorang pejabat dalam menyelenggarakan bagian atau unit kerjanya. Untuk itu
diperlukan pengaturan tertentu agar penyelenggaraan rapat dibagian atau unit selaras
dengan agenda rapat atau pertemuan di Rumah Sakit Islam Jakrta Cempaka Putih. Hal ini
juga mengacu pada standar akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 ( Supriyanto et al, 2011 ).
1. Koordinasi Formal dilakukan bila permasalahan menyangkut unit kerja lain diluar
struktur Pelayanan anestesi dan bedah , baik kepala unitnya diikutsertakan
dalam koordinasi tersebut atau tidak dengan waktu yang ditentukan terdahulu di
dalam jam dinas maupun di luar jam dinas.
2. Koordinasi Informal dilakukan bila permasalahan dan kebutuhannya terbatas
pada struktur organisasi Pelayanan anestesi dan bedah. Koordinasi ini juga dapat
dilakukan bersama kepala unit dengan waktu tak tertentu saat jam dinas
maupun di luar jam dinas dalam rangka mengkomunikasikan masalah-masalah
yang sedang berjalan.
Pelaporan merupakan bagian dan sebuah evaluasi atau kontrol dalam organisasi. Evaluasi
merupakan bagian penting rangkaian dalam pembahasan semua disiplin ilmu yang
berkenaan dengan manajemen. Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai
atau besarnya keberhasilan atau kesuksesan dalam mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Proses ini mencangkup langkah-langkah memformulasikan
tujuan, mengidentifikasi kriteria secara tepat yang akan dipakai mengukur kesuksesan
tersebut 9 Azwar, 1996 ).
Dengan demikian, dalam sistem pelaporan yang ada di Pelayanan anestesi dan bedah
serta sejajarnya unsur evaluasi akan dijadikan satu faktor untuk mengetahui, menilai dan
melihat kembali pelaksanaan program, pengendalian mutu, pengembangan SDI dan lain-
lainnya. Untuk itu dalam sistem pelaporan di Pelayanan anestesi dan bedah terdiri dari :
A. LAPORAN HARIAN
Laporan harian adalah lapoarn yang di buat oleh kepala ruangan atau ketua
kelompok tentang kondisi dan permasalahan di kamar bedah dalam bentuk
buku laporan harian.
B. LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan adalah evaluasi yang dilakukan oleh pejabat RSIJCP termasuk
Pelayanan anestesi dan bedah serta jajarannya pada setiap bulan sekali, dengan
sistematika laporan sebagai berikut :
1. Laporan operasional bulanan
2. Laporan pretasi kerja bulanan
3. Laporan peningkatan mutu Pelayanan anestesi dan bedah dengan ketentuan :
a. Setingkat Kepala Instalasi wajib melakukan analisis dan evaluasi kegiatan,
mengusulkan program kerja bulan berikutnya, serta rencana tindak lanjut
setiap laporan Pejabat dibawahnya.
b. Setingkat Kepala Unit membuat laporan hasil kegiatan, dan disertai
kesimpulan dan saran.
Demikian Pedoman Pengorganisasian Pelayanan anestesi dan bedah Rumah Sakit Islam
Jakrta Cempaka Putih dibuat sebagai acuan pengorganisasian bagi karyawan di Rumah
Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih umumnya dan bagi staf dan pimpinan di Pelayanan
anestesi dan bedah . Tidak ada yang sempurna hasil ciptaan manusia termasuk pedoman
ini karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Untuk itu, masukan dan kritik yang
membangun, sangat kami harapkan demi perbaikan pedoman ini dimasa yang akan
datang.
American Society of Heating, Refrigreating and Air conditioning Engineers, HVAC Design
Manual for Hospitals and Clinics,2003 edition, ASHRAE